You are on page 1of 4

WP SPLINTING DAN BANDAGE

Uswatul Fajri
2107101010066
B-01

A. Tinjauan Pustaka

Pertolongan Pertama adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban
kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik.
Fraktur tidak boleh dianggap remeh. Meskipun kondisi fraktur umumnya tidak mengancam
nyawa korban, namun fraktur tetap membutuhkan pertolongan medis sesegera mungkin.
Ketika ditemukan korban yang mengalami fraktur,segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat
dan perhatikan langkah pertolongan pertama berikut sambil menunggu bantuan medis
tiba.Pertolongan pertama pada fraktur :

1. Periksa kondisi cedera korban.


2. Cegah gerakan di area cedera.
3. Lakukan imobilisasi (membatasi gerakan) pada bagian yang patah. (KA & LA,
2019)

Terdapat dua tipe imobilisasi yang dapat anda lakukan :

a. Imobilisasi tangan dasar.

Korban dianjurkan untuk menopang cedera dengan tangannya sendiri dengan memegangnya,
jika memungkinkan atau di mana tidak ada peralatan/bahan lain dalam bentuk apa pun.

b. Menggunakan bantalan (padding).

Letakkan bantalan yang lembut (baju, selimut, handuk kecil, dll.) pada bagian tubuh yang
patah atau pada lekukan tubuh terdekat pada daerah cedera untuk menopang. Menopang
bagian yang cedera dapat mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Terus
topang bagian yang patah hingga bantuan medis tiba.(Panjaitan, 2021)

Patah tulang yang dalam istilah medis disebut sebagai fraktur, menurut literatur
kesehatan adalah kondisi berupa retak atau patah tulang yang semula utuh. Penyebab utama
fraktur secara umum adalah tekanan berlebihan pada tulang, sehingga tulang mengalami
diskontinuitas. Biasanya saat terjadi kecelakaan dengan spontan tangan dan lengan menjadi
tumpuan untuk menyangga beban tubuh saat jatuh sehingga menyebabkan fraktur disekitar
daerah lengan tangan. (Aji et al., 2022)

Secara umum fraktur tersebut dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi. Tipe fraktur
berdasar atas hubungan tulang dengan jaringan di sekitarnya dibagi menjadi fraktur terbuka
dan fraktur tertutup. Fraktur terbuka adalah fraktur yang merusak jaringan kulit sehingga
terdapat hubungan fragmen tulang dengan dunia luar, sedangkan fraktur tertutup merupakan
fraktur tanpa hubungan antara fragmen tulang dan dunia luar. Fraktur yang disebabkan oleh
peristiwa trauma (traumatic fracture) dapat terjadi pada kecelakaan lalu lintas maupun non-
lalu lintas. (Ramadhani et al., 2023)

Pertolongan pertama menggunakan balut bidai membantu meminimalisir


komplikasi sekunder yang disebabkan oleh pergerakan fragmen tulang. Balut bidai
bertujuan untuk Menjaga agar fragmen tulang yang retak atau dislokasi sendi tidak
bergerak(imobilisasi), untuk mengurangi atau mencegah cedera pada pembuluh darah,
jaringan saraf tepi dan jaringan yang retak, mengurangi kerusakan pada jaringan lunak
di dekat tulang yang retak, menghentikan pendarahan atau edema yang mungkin ada,
mencegah syok karena pendarahan dan mengurangi rasa sakit.(Dewiyanti et al., 2023)

Prosedur pembalutan dan pembidaian merupakan teknik menolong korban dengan


menutup luka cedera dengan benda yang kaku dan fleksibel kemudian di ikat supaya posisi
luka tetap pada posisinya. Pembalutan dan pembidaian diberikan pada korban dengan kondisi
patah tulang dan perdarahan, hal ini bertujuan untuk mencegah terjadi komplikasi lebih lanjut
dan pencegahan ini merupakan tujuan utama dalam menolong korban kecelakaan yang
mengalami kondisi gawat darurat. (Kristinawati et al., 2023)

B. Prosedur Keterampilan
C. Tujuan Pembelajaran

• Mahasiswa diharapkan mengetahui dan terampil melakukan tindakan pemasangan


bidai dan pembebatan
D. Aplikasi Klinis

• Dokter diharapkan mengetahui dan terampil melakukan tindakan pemasangan bidai


dan pembebatan

E. Hal-Hal Yang Belum Dipahami


F. Daftar Pustaka
Aji, S., Nasution, Z., & Samayosi, B. (2022). MBEKO PATAH TULANG (Prof. Lestari
Handayani, Ed.). PT KANISIUS. Depok.
Dewiyanti, Kamriana, Zainuddin, Alwi, & Rahmadani, F. (2023). The Effect of Video-Based
Education on Bone Fracture First Aid Knowledge Wrap in Communities in
Polongbangkeng Selatan. Polongbangkeng Selatan.
Shapovalov, KA., & Shapovalova, LA. (2019). First aid for fractures during accidents,
catastrophes, natural disasters and terrorist acts for non-medical faculties of
humanitarian and technical universities. Trauma and Emergency Care, 4(1). Syktyvkar.
https://doi.org/10.15761/tec.1000181
Kristinawati, B., Latiifah, I. R. N., Rizkiawan, A., & Mardana, N. W. (2023). Pelatihan Dan
Pendampingan Penanganan Cedera Muskoluskeletal Akibat Kecelakaan Pada
Masyarakat Awam. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7(3), 2328. Surakarta.
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i3.14806
Panjaitan, C. (2021). Pengaruh Pelatihan Pembidaian Terhadap Pengetahuan Dan
Keterampilan Siswa Dalam Memberikan Pertolongan Pertama Fraktur Tulang Panjang.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Medan
Ramadhani, R., Romadhona, N., Ahmad Djojosugito, M., Rukanta, D., & Dyana, E. H.
(2023). Hubungan Jenis Kecelakaan dengan Tipe Fraktur pada Fraktur Tulang Panjang
Ekstremitas Bawah. Bandung. http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/jiks

You might also like