You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beton merupakan material konstruksi yang paling umum dan sering

digunakan dalam aplikasi teknik sipil. Beton merupakan material komposit

yang tersusun dari agregat halus, agregat kasar dan terbungkus oleh matrik

semen yang mengisi ruang di antara partikel-partikel sehingga membentuk

satu kesatuan. Dalam bahasa Inggrisnya beton disebut “concrete” yang

diambil dari gabungan prefiks bahasa Latin “com”, yang artinya bersama-

sama, dan “crescere” yang artinya tumbuh.

Dalam dewasa ini perkembangan dalam dunia konstruksi sangat pesat,

termasuk juga perkembangan jenis bahan beton yaitu beton konvensional dan

beton shotcrete. Beton konvensional merupakan jenis bahan konstruksi yang

sering kali digunakan dalam pekejeraan konstruksi. Alat yang digunakan pada

pekerjaan konvensional adalah peralatan sederhana atau terkadang juga

menggunakan perlatan yang moderen, dengan jumlah pekerja yang banyak

dan mengggunakan tenaga manusia pada umumnya. Pada pelaksanaanya,

harus terlebih dahulu merangkai dan memasang bekisting dan tulangan,

kemudian pengcoran. Pada kenyataannya banyak kita temui pembangunan

gedung konstruksi tingkat tinggi yang masih didominasi oleh beton

konvensional.

Analisa Biaya, Manfaat, dan Metode..., Pandu Cahaya, Fak. Sipil UMP 2013
Pada beton shotcrete ini menggunakan mesin penyemprot beton. Beton

shotcrete yang ditemukan pada tahun 1910 oleh Carl Ethan Akeley (1864-

1926), kemudian berkembang dengan berbagai metode dan aplikasi baru

seperti saat ini, shotcrete memiliki banyak spesipikasi dan metode

penggunaan, sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, lokasi pekerjaan, waktu dan

durasi pekerjaan, dan faktor lainya. Shotcrete dapat dihasilkan dari campuran

kering (dry mix) atau campuran basah (wet mix). Dalam proses pencampuran

basah, semua material dicampurkan dengan baik, dialirkan ke nozzle (cerat)

dan ditembakkan dengan tekanan tinggi ke permukaan yang telah dipersiapkan

sebelumnya. Dalam proses pencampuran kering, semen dan agregat dicampur

kemudian ditampung dalam bak tampung di mesin shotcrete, selanjutnya

ditembakkan bersama air yang dialirkan ke bagian nozzle dengan tekanan

tinggi. Beton shotcrete yang banyak digunakan di Indonesia adalah metode

wet shotcrete.

Aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan kedua metode

beton shotcrete dan konvensional tersebut adalah dari segi biaya, manfaat dan

metode pelaksanaanya. Dengan mempertimbangan poin – poin tersebut dapat

menjadi panduan, dalam menentukan metode mana yang tepat digunakan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Analisa Biaya, Manfaat, dan Metode..., Pandu Cahaya, Fak. Sipil UMP 2013
1. Adakah perbedaan biaya pekerjaan beton konvensional dan beton

shotcrete ?

2. Bagaimana perbandingan manfaat pelaksanaan beton konvensional dan

beton shotcrete ?

3. Bagaimana perbandingan metode pelaksanaan beton konvensional dan

beton shotcrete ?

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini perlu dilakukan pembatasan masalah agar lebih fokus dan

terarah. Batasan masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Dalam membandingkan Pelaksanaan beton shotcrete dan metode

konvensional. Untuk metode konvensional menggunakan data simulasi

dan Pengerjaan beton shotcrete diambil dari data sekunder yang

dikerjakan oleh PT. Karya Cipta Rahrja.

2. Study perbandingan dilakukan pada Proyek Metropolitan Tower

Simatupang Jakarta Selatan, yang menggunakan metode beton wet

shotcrete,dan menggunakan simulasi rencana beton konvensional dengan

kondisi dan luasan yang sama.

3. Analisa biaya beton wet shotcrete menggunakan beton K.300 dengan

Penawaran Harga Pekerjaan shotcrete dari PT. Karya Cipta Raharja.

Sedangkan Analisa biaya beton konvensional menggunakan beton K.300,

Rencana Anggaran Biaya dengan SNI (Standart Nasional Indonesia),

Analisa Biaya, Manfaat, dan Metode..., Pandu Cahaya, Fak. Sipil UMP 2013
indek harga meterial dan upah pekerja dari DPU Jakarta Selatan tahun

2012.

4. Metode pelaksanaan pekerjaan beton shotcrete dan simulasi rencana beton

konvensional dilakukan untuk pekerjaan Konstruksi Pelat Pengisi Antar

Soldier Pile di Basment pada proyek Metropolitan Tower Simatupang

Jakarta Selatan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari diadakanya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetehui perbedaan biaya pekerjaan beton konvensional dan

beton shotcrete.

2. Untuk mengetehui perbedaan manfaat pelaksanaan beton shotcrete dan

beton konvensional.

3. Untuk mengetehui perbedaan metode pelaksanaan metode beton wet

shotcrete dan metode konvensional.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui adakah perbedaan biaya pekerjaan beton shotcrete dengan

beton konvensional.

2. Mengetahui manfaat (kelebihan dan kekurangan) antara beton shotcrete

dan beton konvensional.

Analisa Biaya, Manfaat, dan Metode..., Pandu Cahaya, Fak. Sipil UMP 2013
3. Mengetahui metode pelaksanaan antara beton shotcrete dan metode

konvensional.

Analisa Biaya, Manfaat, dan Metode..., Pandu Cahaya, Fak. Sipil UMP 2013

You might also like