You are on page 1of 1

NAMA : Firadz Akbar Liu

NPM : 010123033
KELAS : AB

TUGAS AGAMA
Perbedaan Al-qu'an, al- Hadits dan Ijtihad.
1. perbedaan Al-Qur’an dan hadist yaitu Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang dibacakan langsung
oleh Allah SWT sedangkan Hadist adalah ucapan nabi tetapi sumbernya dari Allah SWT atau suatu
perkataan dan perbuatan rasul yang sumbernya dari Allah. Selain itu Al-Qur’an juga merupakan
sumber utama ajaran agama islam sedangkan hadist nabi adalah sumber kedua ajaran agama islam.
Dan juga Al-Qur’an redaksinya disusun langsung oleh Allah SWT sedangkan redaksi hadist
berbeda-beda antara satu hadis dengan hadis yang lainnya walapun mengandung makna yang
sama. Kepastian seluruh isi al-Qur’an bersifat mutlak karena dinukil secara mutawatir sedangkan
hadist kepastian isinya tidaklah mutlak karena perawi pada tiap tingkatan senadanya. Maka dari
itu sering didapati hadist yang bersifat shahih, hasan atau dha’if. Jika para ulama telah memahami
Al-Qur’an tetapi ada suatu hal yang belum terperinci maka para ulama akan mencarinya di Hadist.
Ijtihad merupakan sumber ke tiga ajaran agama islam setelah Al-Qur,an dan Hadist Nabi.
Pentingnya ijtihad yaitu untuk menciptakan suatu landasan hukum untuk memutuskan persoalan
dimana persoalan tersebut tidak ada lagi keterangan yang terperinci dari wahyu Allah SWT. Ijtihad
merupakan pendapat ulama, pendapat ulama diambil dan dilakukan bila didalam wahyu Allah tidak
ada lagi keterangan yang bisa dijadikan landasan hukum khusus untuk memutuskan suatu
persoalan. Dimana ijtihad ini berlandaskan dari ayat-ayat umum-umum yang tidak terperinci.
Jika tidak adanya ijtihad kemungkinan akan terjadinya banyak persoalan yang terjadi dimasyarakat
yang belum dapat diselesaikan secara islam atau bahkan diselesaikan dengan cara melanggar
larangan-larangan Allah SWT. Apalagi pada saat ini kehidupan masyarakat sudah berkembang
dan akan memunculkan banyak persoalan yang baru. Dengan begitu ijtihad sangat dibutuhkan
untuk menjadi landasan hukum yang khusus untuk menyelesaikan suatu persoalan jtihad tidak
dapat dilakukan oleh sembarang orang artinya hanya orang-orang tertentu saja yang dapat
melakukannya.
Allah swt menghargai hasil itjihad karena Allah melihat kesungguhan dan proses dalam
memahami ajaran islam yang dipandang berat dan harus mengerahkan berbagai potensi. Allah
swt sangat menghargai para mutjahid atau orang yang melakukan itjihad, Allah akan memberi dua
pahala bagi mutjahid yang beritjihad dengan benar, sebaliknya jika pendapat mutjahid salah Allah
akan memberikan satu pahala.

You might also like