Professional Documents
Culture Documents
TIM PENYUSUN:
PAS FOTO
4X6
NAMA :
NPM :
TANGGAL ……………..s/d …………………….
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan berbasis ilmu pengetahuan dan
teknologi serta mengedepankan inovasi terkini dalam bidang
kesehatan menuju luaran yang unggul dan berdaya saing nasional.
2. Menyelenggarakan penelitian yang inovatif dan berkelanjutan serta
dapat dijadikan landasan praktik keperawatan.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola yang transparan dan akuntabel
berstandar nasional.
5. Meningkatkan kerja sama nasional dan internasional dalam
mendukung tridarma perguruan tinggi dan penyerapan lulusan.
BAB I
PENDAHULUAN
Mata Ajar : KMB I (Keperawatan Medikal Bedah I)
Program studi: Ners
Beban studi : 4 SKS
Koordinator : TIM Pembimbing Program Ners UNIKA Santu Paulus Ruteng
dan Tim Pembimbing RSUD Ruteng
A. Deskripsi Mata Ajar
Praktik profesi keperawatan medikal bedah merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat
menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika melakukan
asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan,
menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan
etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan
keperawatan pada orang dewasa. Praktik Profesi Keperawatan Medikal
Bedah mencakup asuhan keperawatan pada klien dewasa dalam konteks
keluarga yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya
akibat gangguan satu sistem (organ) ataupun beberapa sistem (organ)
tubuhnya yang meliputi sistem pernapasan, kardiovaskuler , endokrin,
pencernaan, dan urologi.
C. Tempat praktik
Praktik klinik keperawatan medikal bedah dilaksanakan di rumah sakit
berdasarkan ketersedian kasus, tipe rumah sakit dan ketersedian
pembimbing klinik yang sesuai dengan standar untuk dapat mencapai
kompetensi. Rumah sakit yang digunakan adalah RSUD Ruteng dengan
ruangan yang memungkinkan peserta didik mempelajari kasus-kasus
dengan pendekatan proses keperawatan sesuai ruang lingkup standar
kompetensi melalui pendekatan proses keperawatan yang terkait
medikal bedah.
BAB II
KOMPETENSI
A. Capaian pembelajaran
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan medikal bedah 1
mahasiswa mampu :
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemerian asuhan
keperawatan pada orang dewasa
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam
kerja tim
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif
dan bertanggung jawab
4. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan
legal
5. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik,
agama dan faktor lain dari setiap klien yang unik
6. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan klien dewasa
7. Mendemosntrasikan keterampilan teknis keperawatan yang
sesuai dengan standar yang berlaku atau secara kreatif atau
inofatif agar pelayanan yang diberikan efektif dan efisien
8. Mengembangkan pola pikri kritis, logis dan etis dalam
mengembangkan asuhan keperawatan orang dewasa
9. Memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas secara
holistik, kontinyu dan konsisten
10. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien
agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya
11. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko
12. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang
berlaku dalam bidang kesehatan
13. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan
mempertahankan akuntabilitas asuhan keperwatan yang
diberikan
14. Mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif
15. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkatkan
kemampuan profesional
16. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
17. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian
asuhan keperawatan
B. Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa
yang mengalami gangguan
1. Sistem pernapasan (pneumonia, PPOK, Asma, TBC dan Ca paru,
Bronkhitis, COVID-19)
2. Sistem kardiovaskuler (dekompensasi kordis, penyakit jantung
koroner, hipertensi dan aritmia, akut miokard infark)
3. Sistem Endokrin (diabetes mellitus, hipertiroidisme)
4. Sistem Pencernaan (Apendisitis, hepatitis dan kanker kolorektal,
hepatitis, sirosis hepatitis, pankreatitis akut, gastroenteritis,
kolelitiasis akut, ileus obstruktif, karsinoma saluran cerna, typoid,
gastritis )
5. Sistem urologi (ISK, BPH dan Gagal Ginjal Kronik).
C. Target Asuhan Keperawatan
1. Membuat 1 askep pribadi per Minggu
2. Membuat 1 askep kelompok di Minggu akhir stase
3. Membuat resume di HD
B. Ketentuan evaluasi
1. Proses evaluasi dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Evaluasi kegiatan preconference dan post conference dilakukan
pada saat mahasiswa mengikuti kegiatan preconference dan post
conference bersama pembimbing
b. Evaluasi pendokumentasian laporan
1) Laporan pendahuluan dievaluasi pada hari praktik oleh
pembimbing klinik
2) Pembimbing klinik dapat meminta mahasiswa melakukan
perbaikan bila LP tidak sesuai
3) Laporan akhir askep dievaluasi diakhir minggu
c. Evaluasi kinerja klinik
d. Kinerja klinik terdiri dari komponen sikap dan teknik
komunikasi selama melaksanakan praktik klinik keperawatan
medikal bedah
e. Evaluasi seminar
f. Evaluasi hasil asuhan keperawatan kelompok dan presentasi
kasus kelolaan oleh kelompok di akhir stase
g. Evaluasi ketrampilan
Evaluasi hasil pencapaian kuanttitatif yang didapatkan oleh
mahasiswa di lahan praktik
h. Evaluasi perlilku profesional
i. Evaluasi ujian akhir stage
1) Ujian akhir stase dilakukan sebanyak 1 kali di akhir stase
keperawatan Medikal Bedah I
2) Ujian dilaksanakan secara komprehensif selama satu hari dan
dinilai oleh 2 penguji dari lahan praktik dan institusi
3) Jadwal dan teknis ujian diatur tersendiri
4) Nilai batas ujian 75 dan diberi kesempatan mengulang
sebanyak 1 kali
2. Nilai kelulusan praktik profesi mata ajar keperawatan Medikal
Bedah I adalah 75 (B).
BAB V
PERATURAN PROGRAM PROFESI NERS
A. Peserta
Peserta program profesi ners adalah mahasiswa yang telah
menyeleseikan program sarjana keperawatan dan lulus uji klinik pra
profesi serta telah menyeleseikan proses administrasi akademik sesuai
ketentuan yang berlaku.
B. Waktu Pelaksanaan
1. Stase program profesi dibuka bila telah memenuhi syarat yaitu
lulus uji klinik pra profesi dan memenuhi kuota minimal 20
mahasiswa yang mendaftar pada administrasi akademik
2. Jumlah setiap kelompok maksimal 8 orang
3. Praktik profesi ners berlangsung selama 2 semester (satu tahun)
4. Waktu jam praktik adalah 7 jam per shift untuk dinas pagi
dan sore termasuk waktu untuk istirahat, pre conference
dan post conference
5. Pre conference dan post conference atau tutorial berlangsung selama 1-
2 jam
6. Praktik profesi dilaksanakan 7 hari dalam seminggu
C. TATA TERTIB
Berikut ini merupakan tata tertib klinik yang harus dipatuhi baik oleh
mahasiswa maupun pembimbing
1. Disiplin
a. Mahasiswa datang 15 menit sebelum praktik dimulai dan
mengisi absensi kehadiran waktu datang dan waktu pulang.
b. Kehadiran 100%
Mahasiswa wajib menjalankan praktik klinik keperawatan yang
telah ditentukan secara penuh. Bila sakit mahasiswa harus
menyertakan surat keterangan sakit dari dokter. Izin diberikan
untuk alasan kematian anggota keluarga inti. Ijin maksimal 3
hari.
c. Menggunakan jam istirahat dengan tepat, secara bergantian dan
memberitahukan kepada pembimbing lahan sebelum dan
sesudah istirahat.
d. Mahasiswa wajib memberitahukan kepada pembimbing dan
perawat di ruangan bila akan pulang.
e. Mahasiswa yang datang terlambat dianggap tidak hadir dan
mahasiswa yang tidak masuk tanpa alasan mengganti dua kali
lipat dari hari tidak masuk, apabila ijin atau sakit mengganti
sesuai hari ijinnya.
2. Sikap dan Tingkah Laku
a. Berperilaku sopan, ramah, dan memperhatikan tata susila serta
mencegah hubungan yang kurang harmonis dengan para
perawat, dokter, karyawan lainnya, pasien dan keluarga serta
pengunjung.
b. Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam
praktik.
c. Menjaga ketertiban, ketenangan dan keamanan baik di unit
praktik maupun diluar unit praktik.
d. Menggunakan dan menjaga fasilitas serta sarana di tempat
praktik sesuai dengan ketentuan.
e. Bersikap jujur terhadap barang – barang milik lahan praktik dan
milik sesama.
3. Pelaksanaan Tugas
a. Mengikuti petunjuk pembimbing, kepala unit dan perawat
pembimbing yang ditunjuk.
b. Melaksanakan tindakan keperawatan dengan pendampingan
perawat pembimbing sesuai dengan prosedur lahan praktik.
c. Membaca rekam medik pasien sesuai dengan keperluan dan
mengembalikan ke tempat penyimpanan semula sehingga tidak
menyulitkan orang lain yang memerlukan.
d. Ikut terlibat dalam kegiatan rutin di lahan praktik dan
menggunakan kesempatan sebanyak mungkin untuk praktik.
e. Menghormati hak-hak pasien, terutama hak kerahasiaan dan
privasi.
f. Efektif dan efisien dalam melakukan tindakan keperawatan.
g. Menggunakan alat-alat sesuai dengan pedoman operasional alat
yang tersedia di lahan praktik.
h. Membawa peralatan atau perlengkapan praktik sendiri berupa
stetoskop, alat tensi, termometer, masker, dan handscoon.
i. Mahasiswa dengan kuku tangan panjang wajib dipotong pendek
dan tidak diperkenankan memakai cat kuku dan perhiasan,
kecuali jam tangan.
j. Pemalsuan tanda tangan atau paraf pembimbing merupakan
pelanggaran etika berat, ketika diketahui pelanggaran tersebut
dilakukan mahasiswa maka mahasiswa yang bersangkutan
harus mengulang praktik pada semester berikutnya.
4. Seragam dan Penampilan
a. Memakai seragam lengkap dan rapi sesuai ketentuan Program
Studi Pendidikan Profesi Ners
1) Pakaian sesuai dengan ketentuan Program Studi Pendidikan
Profesi Ners
2) Identitas papan nama dipasang pada tempatnya.
3) Sepatu: tertutup, bersih, tidak berbau, warna hitam dan
putih.
b. Rambut: bersih dan disisir rapi, untuk wanita menggunakan cap
dan hairnet, untuk pria rambut harus digunting pendek (panjang
maksimal 1 cm).
c. Tidak berjenggot dan berkumis.
d. Hanya boleh mengenakan jam tangan.
e. Menggunakan make up sederhana.
f. Mahasiswa dengan pakaian dan atribut yang tidak sesuai dengan
aturan yang telah ditentukan, tidak diperkenankan mengikuti
kegiatan praktik dan mengganti 2 kali.
5. Larangan Terhadap Mahasiswa
Mahasiswa dilarang untuk :
a. Melakukan tindakan keperawatan tanpa pengawasan
pembimbing.
b. Melakukan tindakan yang bisa mengganggu kenyamanan pasien.
c. Memberikan keterangan atau informasi medik pada pasien atau
keluarga.
d. Meningggalkan lahan praktik selama praktik, kecuali jam
istirahat.
e. Membuat keributan atau ikut serta dalam keributan yang dapat
mengganggu keamanan, ketertiban dan ketenangan.
f. Meminjam atau membawa pulang alat-alat milik unit praktik,
status pasien dan barang milik pasien.
g. Melakukan hal berikut selama praktik : merokok, minum
minuman keras, mabuk.
h. Menggunakan atau memperdagangkan segala jenis obat
golongan napza (Narkotika, Psikotropika dan zat aditif lainnya).
i. Membawa senjata tajam dan melakukan tindakan kriminal.
j. Menggunakan handphone selama praktik berlangsung.
6. Tata Tertib Selama Praktik
a. Pembimbing klinik berhak dan berkewajiban untuk
mengingatkan mahasiswa yang melalaikan tata tertib.
b. Setiap mahasiswa diharapkan mempertahankan kesehatan diri
sendiri sehingga kehadiran dalam praktik 100%.
c. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik klinik wajib
melaporkan ketidakhadiran pada CI lahan dan CI institusi,
apabila sakit harus membawa surat keterangan sakit dari dokter
dan harus mengganti hari praktik atas persetujuan CI Lahan.
d. Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruangan praktik
tanpa ijin dari CI lahan/kepala ruangan.
e. Mahasiswa wajib mentaati semua peraturan dan tata tertib di
lahan praktik.
7. Ketentuan Umum
a) Mahasiswa wajib mentaati peraturan yang diberlakukan di institusi
pendidikan dan tatanan klinik yang dipakai sebagai lahan praktik.
b) Mahasiswa wajib memenuhi presensi kehadiran 100%
c) Mahasiswa wajib menandatangani daftar hadir dalam buku evaluasi
maupun daftar presensi yang disediakan oleh lahan praktik
d) Mahasiswa wajib hadir dilahan praktik sesuai dengan jadwal
e) Mahasiswa yang bermaksud mengganti jadwal praktik harus melapor
dan baru diperkenankan praktik seijin pembimbing klinik
f) Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik harus melaporkan
ketidakhadirannya pada bagian akademik dan pembimbing klinik
(surat keterangan sakit harus ditujukan dan mendapat pengesahan
dari akademik)
g) Mahasiswa wajib menggantikan waktu praktik yang ditinggalkan
dihari lain atas persetujuan pembimbing klinik dengan ketentuan:
a. Tidak hadir karena sakit yang ditujukan dengan surat dokter wajib
mengganti sejumlah hari yang ditinggalkan
b. Tidak hadir tanpa keterangan, mahasiswa wajib mengganti dua kali
dari hari yang ditinggalkan.
8. Ketentuan Khusus
1. Mahasiswa wajib merumuskan dan menunjukan laporan pendahuluan
pada saat hari pertama masuk (hari Senin) ke setiap ruang/bangsal
perawatan dan menunjukan kepada pembimbing klinik
2. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan pre dan post konferen secara
berkelompok sesuai jadwal (hari pertama masuk ruangan mulai pukul
07.00-07.30) yang telah ditetapkan dengan materi diskusi sesuai
dengan laporan pendahuluan dan kontrak belajar yang telah
dirumuskan oleh mahasiswa.
3. Mahasiswa harus membuat tugas dengan ketentuan: setiap minggu
mahasiswa harus membuat 1 LP, 1 laporan askep (kasus sesuai LP)
dan 1 laporan resume keperawatan.
4. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas-tugas akademik yang telah
ditentukan, maksimal 2 hari setelah meninggalkan ruangan atau hari
rabu dalam putaran minggu selanjutnya.
5. Tugas dikumpulkan kepada pembimbing klinik dari institusi
pendidikan dalam stop map berwarna biru dengan diberi identitas
yang jelas.
6. Saat mengumpulkan laporan harus disertai format penilaian
(penilaian pendokumentasian LP, laporan resume dan askep).
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1
DAFTAR KELOMPOK
NO KELOMPOK 1 NO KELOMPOK 2
1 THOMAS TAEK BITIN 1 VENANSIUS RENTANG
2 ALBERIKA S. DEWI JEHOMAN 2 REINILDIS MALA
3 KRISTINA RETNI 3 KRISDOLISTA ECIN
4 PASKALINAJEFI DAGUL 4 INGGRIDA FLAVIANA KOJA
5 VITRIANA REKU RAJA 5 LUDGARDIS EHOL
6 MARIA YASINTA INDALOI 6 MARIA ORINTIANI MURNI
7 MERLINA MANUR 7 ADELINA SIA
8 MARIA ROSALIA I. LIKO
9 ALFIO N. JELITA
10 ALPHIUS H. NGGENGGOK
NO KELOMPOK 3 NO KELOMPOK 4
1 ANDIKA PRATAMA 1 ANDRI SYAMSURRIZAL
FRANSISKUS SOLANDUS
2 YOHANES BERCHMANS EFRIN 2 HAMBUR
3 MARIA ROSALIA RISTA 3 HESDIANA FATMAWATI MIUS
4 MARIA IVANY SURIATY 4 ANASTASIA IFONA AJENG
5 MARIA C. SAPUTRI 5 ANKARIA LUNUM
6 YUNITA EGE ATE 6 PATRISIA DIRNA
7 MARGARETA SALINA 7 MARIA YUNITA ASUNG
NO KELOMPOK 5 NO KELOMPOK 6
1 KAROLUS FRANSISKUS TONO 1 YOSEP KOPERTINO SESO
2 GREGORIUS GABUT 2 LAURENSIUS DAMA
3 DOROTEA NASVIA 3 FELOMENA MURNI
4 ADELA HELNES NONI 4 SESILIA GRATIA HAMBUR
5 DIDIANA NURHAYATI 5 AURELIA LIS
6 YULIANA SULASTRI AMBUT 6 MARIA SURIANTO SEDIA
7 WALDETRUDIS WAHYUNI 7 MELANIA ARLIANA MEO
LAMPIRAN 2
LOGBOOK
RENCANA PEMBELAJARAN STASE KMB
PRESENSI MAHASISWA
PRE-CONFERENCE
PEMBIMBING
TEMP
TOPIK MATERI
TGL AT
STAS
NAMA PARAF
E
1
POST-CONFERENCE
PEMBIMBING
TEMPAT
TOPIK MATERI
TGL STASE
NAMA PARAF
3
LEMBAR KEGIATAN BST
Pembimbing
No. Tanggal Ketrampil Feedback Nama Paraf
an BST
1.
2.
3.
4.
5.
6.
ORM PENILAIAN SEMINAR
KASUS
Waktu (Hari/Tanggal/Jam) :
Diagnosa/Problem. :
Bangsal :
Presenter :
Nilai
No Nama Mhs NIM 1 2 3 4 5 6 7
Akhir
Keterangan:
Penilaian:
Preseptor
………………………
FORM PENILAIAN MINI-CEX
Penilaian:
Sesuai sistem atau standar penilaian pendidikan klinik
yaitu (A≥85,0; AB 80,0 -84,9; B 75,0 – 79,9; BC <75)
FEEDBACK MINI-CEX:
11
FORM PENILAIAN DOPS
Penilaian:
Sesuai sistem atau standar penilaian pendidikan klinik
yaitu (A≥85,0; AB 80,0 -84,9; B 75,0 – 79,9; BC <75)
FEEDBACK DOPS :
No Komponen Aspek yang perlu Saran untuk perbaikan Nama dan TTD
DOPS ditingkatkan preceptor
13
LAPORAN ASKEP
TEMPAT PRECEPTOR
NO TGL KASUS NILAI
STASE NAMA PARAF
1
3
FORM PENILAIANb
Penilaian:
Sesuai sistem atau standar penilaian
pendidikan klinik yaitu (A≥85,0; AB
80,0 -84,9; B 75,0 – 79,9; BC <75
Lampiran 3
DAFTAR TOPIK DISKUSI
Ruangan : …………………………
Paraf
No Topik Diskusi Tanggal Pembimbing
Ruangan : …………………………
Paraf
No Topik Diskusi Tanggal Pembimbing
Ruangan : …………………………
Paraf
No Topik Diskusi Tanggal Pembimbing
Ruangan : …………………………
Paraf
No Topik Diskusi Tanggal Pembimbing
Ruangan : …………………………
Paraf
No Topik Diskusi Tanggal Pembimbing
Ruangan : …………………………
Paraf
No Topik Diskusi Tanggal Pembimbing
Ruangan : …………………………
Paraf
No Topik Diskusi Tanggal Pembimbing
LAMPIRAN 4
KEGIATAN BIMBINGAN KEPERAWATAN (CI LAHAN)
Ruangan : …………………………
Ruangan : …………………………
Unit : …………………………………..
Autoanamnese : …………………………………..
Kamar : …………………………………..
Alloanamnese : …………………………………..
Tanggal masuk RS : ………………………….……….
Tanggal pengkajian : …………………………..............
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama initial : ………………………………...
Umur : ………………………………..
Jenis kelamin : ……………………………….
Status perkawinan : ……………………………….
Jumlah anak : ………………………………..
Agama/ suku : ………………………………..
Warga negara : ………………………………..
Bahasa yang digunakan : ………………………………..
Pendidikan : ………………………………...
Pekerjaan : ……………………………….
Alamat rumah : ………………………………..
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : ………………………………..
Umur : ………………………………..
Alamat : ………………………………..
Hubungan dengan pasien : ……………………
B. TANDA VITAL
1. Kesadaran (kualitatif): ………………………………
Skala koma Glasgow (kuantitatif)
a) Respon motorik : …………………………..
b) Respon bicara : …………………
c) Respon membuka mata : …………………
Jumlah:
Kesimpulan : …………………………………………..
2. Tekanan darah :……………………..mmHg
MAP :………………………..mmHg
Kesimpulan : ………………………………………
3. Suhu :………..0C di Oral Axila Rectal
4. Pernapasan: ……….x/menit
Irama : Teratur Bradipnea Takipnea
Kusmaul Cheynes-stokes
Jenis : Dada Perut
5. Nadi : ………..x/menit
Irama : Teratur Bradikardi Takikardi
Kuat Lemah
C. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas : …………….cm
2. Tinggi badan : …………….cm
3. Berat badan : …………….kg
4. IMT (Indeks Massa Tubuh) : …………...
Kesimpulan : ………………………………….
D. GENOGRAM
3 GENERASI
IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN
1. Keadaan sebelum sakit:
..................................................................................................................
.........................................................
2. Riwayat penyakit saat ini :
a) Keluhan utama:
..........................................................................................................
..................................................
b) Riwayat keluhan utama :
..........................................................................................................
...................................................
3. Riwayat penyakit yang pernah dialami :
……..........................................................................................................
............................................Riwayat kesehatan keluarga :
..................................................................................................................
..........................................................
4. Pemeriksaan fisik :
a) Kebersihan rambut : ..................................
b) Kulit kepala : ..................................
c) Kebersihan kulit : ...................................
d) Higiene rongga mulut : ...................................
e) Kebersihan genetalia : ..................................
f) Kebersihan anus : ...................................
C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit :
..................................................................................................................
................................................................ Keadaan sejak sakit :
..................................................................................................................
.........................................................
2. Observasi :
..................................................................................................................
................................................................ Pemeriksaan fisik :
a) Peristaltik usus : …………….x/menit
b) Palpasi kandung kemih: Penuh Kosong
c) Nyeri ketuk ginjal: Positif Negatif
d) Mulut uretra : ……………………………
e) Anus :
Peradangan : ………………………
Hemoroid : ………………………
Fistula : ………………………
Kaki
Keterangan :
Nilai 5 : kekuatan penuh
Nilai 4 : kekuatan kurang dibandingkan
sisi yang lain
Nilai 3 : mampu menahan tegak tapi tidak
mampu melawan tekanan
Nilai 2 : mampu menahan gaya gravitasi
tapi dengan sentuhan akan jatuh
Nilai 1 : tampak kontraksi otot, ada sedikit
gerakan
Nilai 0 : tidak ada kontraksi otot, tidak
mampu bergerak
Refleks fisiologi : …………………………..
Refleks patologi : …………………………
Babinski, Kiri : Positif Negatif
Kanan : Positif Negatif
Clubing jari-jari : …………………
Varises tungkai : ………………
i) Columna vetebralis:
a) Inspeksi : Lordosis Kiposis Skoliosis
Palpasi : ……………………
Kaku kuduk : ……………………
2.
Keadaan sejak sakit :
..................................................................................................................
................................................................
3. Observasi :
..................................................................................................................
................................................................
V. UJI SARAF KRANIAL
A. N I : …………………………………………………………
B. N II : ………………………………………………………..
C. N III, IV, VI : ………………………………………………
D. N V :
Sensorik : ..…………………………………………………
Motorik : ..…………………………………………………
E. N VII :
Sensorik : …..………………………………………………
Motorik : …..……………………………………………….
F. N VIII :
Vestibularis : ….……………………………………………
Akustikus : …..……………………………………………
G. N IX : ………………………………………………………
H. N X : ………………………………………………………
I. N XI : ………………………………………………………
J. N XII : ……………………………………………………..
(……………………………………………..)
RENCANA TINDAKAN
Nama klien :..…………………………….
No. Register :………………………..........
Umur :……………………………..
Diagnosa Medis :……………………………..
Ruang :……………………………..
Alamat :……………………………..
No Diagnosa Tujuan & Intervensi Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria
Hasil
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien : …………… No. Register :………………
Umur : …………… Diagnosa Medis :………….
Ruang :……………... Alamat:……………………
No Tanggal Jam Implementasi Evaluasi Nama/TTD
Dx
S:
O:
A:
P:
..................................................................................................................................
.....................................................................
8. Kontra indikasi :
..................................................................................................................................
.....................................................................
Lampiran 10
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama/Umur :..................................................................
Ruang/Kamar:...................................................................
N DIAGNOSA KEPERAWATAN
O
D. Perencanaan
Lampiran 11
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRE/POST CONFERENCE
Skor
Komponen yang
dinilai 1 2 3 4
A Persiapan
1. Ketersediaan laporan pendahuluan
2. Ketersediaan kontrak belajar
3. Mengidentifikasikan masalah atau
mengemukakan isu untuk
berdiskusi kelompok
B Partisipasi dalam kegiatan
1. Memberikan perhatian dan aktif dalam
kegiatan pre dan post
conference
2. Memberikan ide selama proses diskusi
pre dan post conference
3. Mensintesa pengetahuan dan
mengungkapkan pendekatan berfikir
kritis terhadap masalah yang dibahas di
dalam kelompok
4. Menerima ide-ide orang lain
5. Mengontrol diri sendiri
Total skor
Total skor
Nilai= x 100% =
32
Lampiran 12
(………………………………..)
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Nilai x Bobot
Nilai = =
4
(………………………………..)
Lampiran 14
PENILAIAN SEMINAR/PRESENTASI INDIVIDU
Nilai Nilai
No Aspek yang dinilai Bobo 1 2 3 4 x
t bobot
Penyaji mempersiapkan
1 10
presentasi dengan
baik
Tujuan presentasi
2 10
dikemukakan
(didefinisikan dengan jelas)
Penyaji menjelaskan kerangka
3 15
konsep/informasi dengan jelas
Penyaji menyimpulkan
4 konsep/informasi yang telah 10
disampaikan sebelumnya
menyajikan konsep yang baru
Penyaji mendorong untuk
5 10
berdiskusi
dengan baik
6 Pembagian waktu diatur 10
dengan baik
Memakai media dan metode
7 10
presentasi
digunakan dengan tepat
Isu masalah selama presentasi
8 15
dianalisa
secara tepat
Menghargai pendapat orang
9 10
lain dan
mampu mengontrol emosi
Total 100
Nilai x Bobot
Nilai = =
4
Lampiran 15
Lampiran 16
Contoh Cover
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M DENGAN………………
DI…………
OLEH :
…………………………….
NPM. ………………………
Lampiran 17
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik
…………………………………………… ……………………………………………
… ….
NIDN. NIP.
TARGET KETERAMPILAN
PERAWATAN MEDIKAL BEDAH I
Mandiri
Obser Bantu
No Kompetensi v. an
Tempat tanggal Paraf
Pemeriksaan
fisik sistem
1 pernapasan 1.
2.
3.
Postural
2 drainage 1.
2.
3.
Fisioterapi
3 dada 1.
2.
3.
4 Batuk efektif 1.
2.
3.
Melakukan
5 nebulizer 1.
2.
1.
2.
3.
6 Perawatan WSD
1.
2.
Perawatan
7 trakeostomi 3
1.
2.
3.
Pemberian
8 Oksigen
9 Memberikan 1.
pendidikan
klien dengan 2.
3.
gangguan
pernapasan
Memberikan 1.
makanan dengan 2.
menggunakan
9 NGT 3.
Pemeriksaan
gula darah 2.
3.
Memberikan
2 injeksi insulin 1.
2.
3.
Melakukan
pemasangan
3 kateter 1.
2.
3.
4 Melakukan 1.
perawatan luka
ulkus gangren
2.
3.
Memberikan
5 pendidikan 1.
Kesehatan
dengan klien
ulkus 2.
Gangren 3.
A. PENGERTIAN
Ada beberapa jenis pemeriksaan sputum yaitu :
1. BTA (Basil Tahan Asam)
2. Sitologi
3. Kultur dan Sensitifitas
4. Gram stain : bakteri grm negative/positive
B. TUJUAN
1. BTA : untuk mengidentifikasi kuman basil tahan asam
pada klien yang diduga menderita TBC, pemeriksaan
dilakukan secara berturut-turut selama 3 hari.
2. Sitologi: untuk mengidentifikasi adanya sel-sel ganas
pada klien yang tersangka kanker paru.
3. Kultur dan sensitifitas: untuk menegakkan diagnosis,
menentukan jenis mikroorganisme, dan menentukan
sensitifitas klien terhadap terapi antibiotika
4. Gram stain untuk mengidentifikasi : bakteri gram
negative/positif
C. PROSEDUR
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
TAHAP PRE-INTERAKSI
1. Mengecek catatan medik
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
Label identifikasi
Bengkok
Kantong plastik kecil untuk
membawa spesimen ke
laboratorium
Sarung tangan bersih
Tissu (k/p)
Sikat gigi (k/p)
Masker (k/p)
Formulir laboratorium
Kom muntah (k/p)
Bokal sputum steril yang diberi
label
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan
diri
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan
6 Memberikan kesempatan bertanya
TAHAP KERJA
7. Cuci tangan dan gunakan sarung
tangan bersih
8. Beri kesempatan klien berkumur
9 Berikan bokal sputum steril dan
berutahu klien untuk tidak menyentuh
bagian dalam bokal steril
10 Anjurkan klien untuk batuk efektif
dengan cara menarik nafas dalam
beberapa kali lalu membatukkan
sputum (bukan saliva) langsung ke
dalam bokal steril
11 Ulangi sampai sputum yang terkumpul
± 15 cc
12 Anjurkan klien untuk berkumur dan
berikan tissue
13 Lepas dan buang sarung tangan ke
tempat yang ditentukan
14 Kembalikan alat ke tempatnya
15 Segera mengirim bahan ke
laboratorium
TAHAP TERMINASI
25 Evaluasi
Mengevaluasi reaksi klien
26 Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
27 Cuci tangan
28 Dokumentasi
29 Sikap :
Ramah
Bertanggung jawab
Jumlah
Nilai Total : Jumlah nilai X 100
Total skor
Keterangan
0: Tidak dapat melakukan secara mandiri
1 : Dapat melakukan dengan bantuan
2 : Dapat melakukan secara mandiri
OKSIGENASI
A. PENGERTIAN
Memberikan tambahan oksigen pada klien yang
membutuhkan
B. TUJUAN
a. Kanul
Untuk memberikan oksigen dengan konsentrasi
relative rendah saat kebutuhan oksigen minimal
b. Masker Wajah
Untuk memeberikan tambahan oksigen dengan kadar
konsentrasi sedang dan kelembaban yang lebih tinggi
dibandingkkan dengan kanul
c. Tenda Wajah
Untuk memberikan kelembaban tinggi
Untuk memberikan oksigen bila masker tidak
ditoleransi
Untuk memberikan oksigen aliran tinggi saat
dihubungkan dengan system vanturi
C. JENIS PEMBERIAN
No Jenis Keterangan
1 Kateter Nasal Aliran : 1-6 liter, konsentrasi
23 – 44%. Jarang digunakan
dibandingkan dengan nasal
kanul
2 Nassal Kanul Aliran : 1-6 liter, konsentrasi
23 - 44 %
3 Simple face mask Aliran : 6 -8 liter/mnt,
konsentrasi 40 – 60 %
4 Partial rebreather Aliran : 8 -12 liter/menit,
mask konsentrasi 60 – 80 %
5 Non rebreather Aliran : 12 – 15 liter/mnt,
mask konsentrasi 80 – 100%
D. PROSEDUR
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
TAHAP PRE-INTERAKSI
1. Mengecek catatan medic
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
Nasal kateter/kanule/masker
Stetoskop
Tabung oksigen lengkap
dengan flow meter, humidifier.
Aqua
Jelly/vaselin
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan
diri
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan
Memberikan kesempatan bertanya
TAHAP KERJA
6 Cara pemberian oksigen melalui
nasal kateter
Mengukur jarak dari lubang hidung-
telinga dan diberi tanda
Melumasi kateter dengan jelly/vaselin
Memasukkan kateter ke dalam lubang
hidung sampai batas tanda
Pindahkan kateter ke lubang hidung
lain masimal setiap 8 jam atau lebih
sering
7 Cara pemberian oksigen melalui
nasal kanule
Memasang kanul oksigen ke hidung
pasien
Mengatur pengikat kanul dan pastikan
kanul terikat dengan aman
Cek lubang hidung setiap setiap 8 jam
k/p beri jelly/vaselin steril
8 Cara pemberian oksigen melalui
masker
Pasang masker pada wajah klien,
pastikan alat metal pada masker
terpasang dengan tepat
Kaji kulit sekitar area pemasangan
masker, k/p beri kassa pada sekitar
area pemasangan masker
Pada klien yang menggunakan
rebreather mask, pastikan kkantong
penampung (reservoir) berfungsi
(berisi udara) dan tidak terlipat
9 Beri posisi semi fowler/fowler
10 Kontrol volume oksigen
11 Cek aliran oksigen setiap 4 jam
TAHAP TERMINASI
12 Evaluasi
Mengevaluasi reaksi klien
13 Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
14 Cuci tangan
15 Dokumentasi
16 Sikap
Jumlah
Nilai Total : Jumlah nilai X 100
Total skor
Keterangan
0: Tidak dapat melakukan secara mandiri
1 : Dapat melakukan dengan bantuan
2 : Dapat melakukan secara mandiri
A. MACAM – MACAM
Latihan nafas
Latihan batuk efektif
Perkusi dada dan vibrasi
Postural drainage
B. TUJUAN
Mengeluarkan sekresi bronkus
Meningkatkan ventilasi
Meningkatkan efisiensi dari otot pernafasan
C. PROSEDUR
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
TAHAP PRE-INTERAKSI
1. Mengecek catatan medic
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
Sputum pot berisi airan
desinfektan (Lysol 2 %)
Bengkok
Handuk
K/p oksigen dan suction
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan
diri
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan
6 Memberikan kesempatan bertanya
TAHAP KERJA
7 Langkah-langkah claping
Perawat mencuci tangan
Membantu klien dalam posisi duduk
atau posisi tidur miring kiri/kanan
Melakukkan claping dengan cara
kedua tangan perawat menepuk
punggung klien secara bergantian
sampai ada rangsangan batuk
Merapikan klien atau lingkungan
Membereskan alat
Mencuci tangan
8 Langkah-langkah Vibrasi
Menganjurkan klien menarik nafas
dalam pada waktu mengeluarkan
nafas, kedua tangan perawat
diletakkan di atas bagian samping
depan dari cekungan iga, kemudian
membuat getaran-getaran lembut.
Merapikan klien dan lingkungan
Membersihkan alat dan
mengembalikan pada tempatnya
Mencuci tangan
TAHAP TERMINASI
8 Evaluasi
Mengevaluasi reaksi klien
9 Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
10 Cuci tangan
11 Dokumentasi
12 Sikap
Jumlah
Nilai Total : Jumlah nilai
X 100
Total skor
A. PENGERTIAN
Penghisapan : suatu teknik untuk mempertahankan
keutuhan jalan nafas dengan cara memasukkan kateter
kecil ke dalam saluran nafas atas dengan tekanan negative
untuk mengeluarkan lendir.
B. TUJUAN
Mempertahankan keutuhan jalan nafas dengan
mengeluarkan lender
Mencegah aspirasi pulmonal terhadap cairan tubuh
seperti darah/muntahan (misalnya: klien tidak sadar)
C. PENGATURAN TEKANAN PENGHISAPAN
Vacum setting Wall Portable
Infant 60 – 100 mmHg 3 – 5 mmHg
Children 100-120 mmHg 5 – 10 mmHg
Adults 120 – 150 7 – 5 mmHg
mmHg
D. PROSEDUR
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
TAHAP PRE-INTERAKSI
1. Mengecek catatan medic
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
Alat penghisap lender dengan
botol berisi larutan desinfektan
Kateter penghisap steril
dengan ukuran
2 kom kecil (berisi larutan NaCl
dan larutan desinfektan
1 pasang sarung tangan steril
100 cc normal saline
Handuk bersih
Stetoskope
Tissue
Bengkong
Kantong plastic
Tabung oksigen dan kateternya
Spatel (pada klien tidak sadar)
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan
diri
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan
Memberikan kesempatan bertanya
TAHAP KERJA
1 Perawat mencuci tangan
2 Tempatkan handuk secara melintang di
atas dada klien
3 Atur tekanan negative pada alat
penghisap lendir
4 Buka kateter steril, upayaka agar tidak
menyenth area yang tidak steril
5 Buka kom steril, isi dengan cairan NaCl
6 Memakai sarung tangan steril
7 Hubungkan kateter steril dengan pipa
penghisap. Ambil kateter steril dengan
tangan dominan, hubungkan dengan
pipa penghisap yang dipegang dengan
tangan tidak dominan
8 Menghidupkan mesin, control fungsi
alat dengan memasukkan ujung kateter
pada com berisi NaCl
9 Bila klien menggunakan O2, lepaskan
O2 dengan tangan non dominan lalu
segera masukkan kateter penghisap
dengan tangan dominan dalam
keadaan mesin penghisap tidak
berfungsi
10 Lakukan intermitten enghisapan
dengan gerakkan rotasi sambil
menarik kateter keluar. Lama
penghisapan 10-15 detik
11 Anjurkan nafas dalam, kalau perlu beri
oksigen 1 – 2 menit
12 Bilas kateter dengan normal saline
13 Prosedur dia atas dapat diulang sampai
jalan nafas bersih. Beri cukup waktu di
antara penghisapan untuk ventilasi
14 Kaji status kardiopulmonal di antara
penghisapan
15 Matikan mesin, lepas sarung tangan
dan kateter. Masukkan dalam kantong
plastic
16 Tutup pipa penyambung dengan kasssa
steril
17 Angkat handuk, tempatkan di kom
untuk dicuci
18 Atur posisi klien, k/p ajurkan untuk
kumur-kumur
19 Merapikan alat
TAHAP TERMINASI
20 Evaluasi
Mengevaluasi reaksi klien
21 Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
22 Cuci tangan
23 Dokumentasi
24 Sikap
Jumlah
Nilai Total : Jumlah nilai X 100
Total skor
Keterangan
0: Tidak dapat melakukan secara mandiri
1 : Dapat melakukan dengan bantuan
2 : Dapat melakukan secara mandiri
A. PENGERTIAN
Merupakan salah satu tindakan pemeliharaan pada system
pernafasan dalam upaya hygiene bronchial dengan
pembersihan secret, pelembapan udara, inspirasi, dan
pemberian terapi.
B. INDIKASI
Merelaksasi jalan nafas
Memobilisasi mengencerkan secret
Menurunkan edema mukosa
C. PROSEDUR
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
TAHAP PRE-INTERAKSI
1. Mengecek catatan medik
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
Nebulizer dan perlengkapan (1
set)
Obat dan pengencernya
Sputum pot
Sarung tangan bersih
Tissu
Suction
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan
diri
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan
6 Memberikan kesempatan bertanya
TAHAP KERJA
7 Perawat mencuci tangan dan
menggunakan sarung tangan bersih
8 Memasukkan obat ke dalam nebulizer
9 Menghubungkan nebulizer dengan
listrik
10 Menghidupkan nebulizer dan cek out
flow apakah timbul uap (embun)
11 Memasang alat menutupi hidung dan
mulut klien
12 Menginstruksikan klien untuk nafas
dalam, tahan sebentar lalu ekspirasi
18 Mengecek keadaan umum klien, tanda-
tanda vital dan lakukan auskultasi
paru secara berkala
19 Menganjurkan klien batuk efektif
untuk mengeluarkan sekret
20 Merapikan klien dan lingkungan
21 Membersihkan alat dan
mengembalikan pada tempatnya
22 Perawat tidak boleh meninggalkan
klien selama tindakan serta terus
mengobservasi reaksi klien terhadap
efek samping obat
TAHAP TERMINASI
23 Evaluasi
Mengevaluasi reaksi klien
24 Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
25 Cuci tangan
26 Dokumentasi
Sikap
Jumlah
Nilai Total : Jumlah nilai X 100
Total skor
Keterangan
0: Tidak dapat melakukan secara mandiri
1 : Dapat melakukan dengan bantuan
2 : Dapat melakukan secara mandiri
A. PENGERTIAN
Merupakan system drainage yaitu dengan memasukkan
satu/lebih selang ke dalam rongga dada atau thoraks,
difiksasi dengan jahitan ada dinding dada dan dihubungkan
dengan suatu unit drainage tertutup dengan atau tanpa
suction
Merawat klien dengan WSD meliputi :
1. Mengganti balutan selang WSD
2. Memonitor kepatenan dan fungsi system WSD
3. Mengganti botol WSD
B. TUJUAN
Mengeluarkan udara/cairan/darah dari rongga dada
atau thoraks
Mempertahankan tekanan negative paru-paru
C. PROSEDUR
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
TAHAP PRE-INTERAKSI
1. Mengecek catatan medic
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
Set angkat jahitan
Tuffer dan kassa steril
Sarung tangan bersih
Sarung tangan steril
Klem 2 buah
Betadin sol 10%
Alcohol 70%
Bensin
Aseline zalf
Plester dan gunting
Bengkok
Perlak pengalas
Kantung balutan kotor
Skrem
Botol WSD steril (bila botol
WSD yang sedang dipakai
sudah penuh/pecah)
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan
diri
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan
6 Memberikan kesempatan bertanya
TAHAP KERJA
7 Perawat mencuci tangan dan memakai
sarung tanagn bersih
8 Memasang tabir/skerm
9 Membebaskan pakaian atas klien
10 Mengatur posisi klien:
Member posisi semi fowler
atau duduk
Menyokong dinding dada dekat
pemasangan selang
Merubah posisi pasien tiap dua
jam
Menganjurkan klien untuk
batuk efektif dan nafas dalam
11 Mengobeservasi luka pungsi dan
sekitarnya
12 Membuka dan melapas balutan denga
sangat hati-hati, masukkan ke dalam
kantong yang tersedia
13 Mengamati kondisi luka apakah ada
tanda-tanda infeksi
14 Melakukan palpasi sekitar luka dan
selang adanya bengkak dan krepitasi.
15 Membuka set angakat jahitan, secara
steril, memakai sarung tangan steril
dan merawat luka secara steril
16 Monitor kepatenan system drainage
Observasi kepatenan fiksasi selang
ada dada dan pada botol WSD
Fiksasi selang dada pada alat tenun
dengan klem
Perhatikan tekanan pada botol
suction sesuai masing-masing
system
Memeriksa kebocoran udara dengan
memonitor gelembung-gelembung
udara di ruang water seal
Menjaga agar posisi selang selalu
lebih rendah daripada dada
Memijat selang tiap 30 menit jika
cairan drainage adalah darah
Memastikan bahwa 2 buah klem
selalu tersedia di samping tempat
tidur klien
TAHAP TERMINASI
17 Evaluasi
Mengevaluasi reaksi klien
18 Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
19 Cuci tangan
20 Dokumentasi
21 Sikap
Jumlah
Nilai Total : Jumlah nilai X 100
Total skor
Keterangan
0: Tidak dapat melakukan secara mandiri
1 : Dapat melakukan dengan bantuan
2 : Dapat melakukan secara mandiri
B. Tujuan
(1) Mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien
(2) Untuk menambah, menginformasi atau menyangkal
data yang diperoleh dalam riwayat keperawatan
(3) Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi
diagnose keperawatan
(4) Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan
status kesehatan klien dan penatalaksanaanya
(5) Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan
(6) Mengidentifikasi area promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit.
C. Prosedur
Auskultasi
19 Auskultasi bunyi jantung
Daerah auskultasi untuk BJ I
1. Katup Mitralis : ICS V linea
midkalvikularis kiri
2. Katup Trikuspidalis : ICS IV-V
linea sternalis kiri.
Daerah auskultasi untuk BJ II :
1. Katup aorta : ICS II linea
sternalis kanan
2. Katup pulmonal : ICS II linea
sternalis kiri
TAHAP TERMINASI
20 Evaluasi
Mengevaluasi reaksi klien
21 Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
22 Cuci tangan
23 Dokumentasi : Hasil pemeriksaan
fisik sistem kardiovaskuler
24 Sikap :
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
1. Menjaga privacy
2. Ramah
3. Bertanggung jawab
Jumlah
Nilai Total : Jumlah nilai X 100
Total skor
Keterangan
0: Tidak dapat melakukan secara mandiri
1 : Dapat melakukan dengan bantuan
2 : Dapat melakukan secara mandiri
B. TUJUAN
Mengetahui gambaran perubahan aktivitas listrik jantung
yang menunjukkan pada ganggguan fisiologis ataupun
patologis jantung.
C. PROSEDUR
Jumlah
Nilai Total : Jumlah nilai X 100
Total skor
Keterangan
0: Tidak dapat melakukan secara mandiri
1 : Dapat melakukan dengan bantuan
2 : Dapat melakukan secara mandiri
A. PENGERTIAN
Pemasangan pipa lambung/ Naso Gastic Tube (NGT) adaah
memasukan pipa lambung melalui hidung ke dalam
lambung
B. TUJUAN
Memasukkan makanan air atau obat-obatan air atau
padat yang diairkan
Mengeluarkan cairan/isi lambung dan gas yang ada
dalam lambung
Mengirigasi karena perdarahan/keracunan dalam
lambung
Mencegah atau mengurangi nausea dan vomiting setelah
pembedahan atau trauma
Mengambil specimen pada lambung untuk studi
laboratorium
C. DILAKUKAN PADA
Pasien tidak sadar (koma)
Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas :
stenosis esophagus, tumor mulut/faring/esophagus,
dll)
Pasien yang tidak mampu menelan
Pasien pasca operasi pada mulut/faring/esophagus
Keterangan
0: Tidak dapat melakukan secara mandiri
1 : Dapat melakukan dengan bantuan
2 : Dapat melakukan secara mandiri
MEMBERI MAKAN MELALUI NASOGASTRIC TUBE (NGT)
A. PENGERTIAN
Memasukan makanan cair ke dalam lambung pasien
melalui NGT
B. TUJUAN
Memenuhi kebutuhan nutrisi
Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses
penyembuhan
C. PROSEDUR
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
TAHAP PRE-INTERAKSI
1. Mengecek catatan medic
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
Baki
Makanan air sesuai diet
Air putih untuk pembilas
Corong dan spuit
Bila ada obat, dihaluskan dan
dilarutkan dengan air putih
secukupnya
Stetoskop
Tisu atau serbet makan
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan
diri
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan
Memberikan kesempatan bertanya
TAHAP KERJA
6. Memeriksa perut pasien kembung atau
tidak
7. Mengatur posisi pasien semi fowler
8. Mengontrol kembali posisi pipa dengan
cara auskultasi dan aspirasi
9 Meletakkan serbet/tissue di bawah pipa
untuk melindungi makanan yang tercecer
10 Memakai sarung tangan
11 Membuka pipa sambil dijepit dengan jari
agar udara tidak masuk melalui pipa
12 Memasang corong pada pipa
13 Memasukkan cairan makanan/obat
secara pelan-pelan melalui corong sambil
jepitan dibuka sampai makanan habis
14 Memasukkan air putih untuk membilas,
sesudahnya pipa ditutup/diklem kembali
TAHAP TERMINASI
15 Evaluasi
Mengevaluasi reaksi klien
16 Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
17 Cuci tangan
18 Dokumentasi
Sikap
Jumlah
Nilai Total : Jumlah nilai X 100
Total skor
Keterangan
0: Tidak dapat melakukan secara mandiri
1 : Dapat melakukan dengan bantuan
2 : Dapat melakukan secara mandiri
A. PENGERTIAN
Menurut Smelltzer dan Bare (2001:2487), lavage lambung
adalah aspirasi isi lambung dan pencucian lambung dengan
menggunakan selang lambung. Bilas lambung, atau disebut
juga pompa perut dan irigasi lambung merupakan suatu
prosedur yang dilakukan untuk membersihkan isi perut
dengan cara mengurasnya.
B. TUJUAN
untuk pembuangan urgen substansi dalam upaya
menurunkan absorpsi sistemik;
untuk mengosongkan lambung sebelum prosedur
endoskopik;
untuk mendiagnosis hemoragi lambung dan
menghentikan hemoragi.
D. PROSEDUR
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 3
TAHAP PRE-INTERAKSI
1. Mengecek catatan medic
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
Slang NGT
Klem
Spuit 10 cc
Stetoskop atau gelas berisi air
matang
Plester & gunting
Kain kassa
Pelumas (jelly)
Perlak atau pengalas
Bengkok
Sarung tangan
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan
diri
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan
6. Memberikan kesempatan bertanya
TAHAP KERJA
7. Menjaga privacy
8. Mengatur posisi pasien dalam posisi semi
fowler atau fowler (jika tidak ada kontra
indikasi
9 Memakai sarung tangan
10 Membersihkan lubang hidung pasien
11 Memasang pengalas diatas dada
12 Mengukur panjang NGT dan memberi
tanda (dari prosessus xipoideus ke
hidung dan belok ke daun telinga)
13 Mengolesi ujung NGT dengan jelly sesuai
panjang NGT yang akan di pasang
14 Mengatur pasien pada posisi fleksi
kepala, dan masukkan perlahan ujung
NGT melalui hidung (bila pasien sadar
menganjurkan pasien untuk menelan
ludah berulang-ulang)
15 Memastikan NGT masuk kedalam
lambung dengan cara: menginspirasi
NGT dengan spuit atau memasukkan
udara 10 cc sambil di auskultasi di region
lambung atau memasukkan kedalam
gelas berisi air)
16 Menutup ujung NGT dengan spuit/klem
atau disesuaikan dengan tujuan
pemasangan
17 Melakukan fiksasi NGT di depan hidung
dan pipi
TAHAP TERMINASI
18 Evaluasi
Mengevaluasi reaksi klien
19 Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
20 Cuci tangan
21 Dokumentasi
Sikap
Jumlah
Nilai Total : Jumlah nilai X 100
Total skor
Keterangan
0: Tidak dapat melakukan secara mandiri
1 : Dapat melakukan dengan bantuan
2 : Dapat melakukan secara mandiri
PERAWATAN KOLOSTOMI
A. PENGERTIAN
Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma dan
mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai
kebutuhan
B. TUJUAN
Menjaga kebersihan klien
Mencegah terjadinya infeksi
Mencegah iritasi kulit sekitar
C. PROSEDUR
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
TAHAP PRE-INTERAKSI
1. Mengecek catatan medic
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
Kantong kolstomi
Satu set ganti balut (pinset
anatomi, pinset chirurgis, kom
kecil, dan gunting)
Kapas
Kassa steril
Larutan NaCl 0,9%
Zink salep/zink oil
Betadin sol (k/p)
Plester (k/p)
Sepasang sarung tangan
Bengkok/piala ginjal
Perlak dan pengalas
Kantong plastic
Tempat sampah
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan
diri
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan
Memberikan kesempatan bertanya
TAHAP KERJA
6. Memberikan penjelasan pada klien
tentang tujuan tindakan
7. Mengatur posisi tidur klien (supinasi)
8. Mengatur tempat tidur klien dan
lingkungan klien
9 Mencuci tangan dan memakai sarung
tangan
10 Meletakkan perlak dan pengalasnya
disebelah kanan/kiri klien sesuai
dengan letak stoma
11 Meletakkan bengkok di atas perlak dan
didekatkan ke tubuh klien
12 Membuka set ganti balut dan
menyiapkan airan NaCl 0,9%
13 Mengobservasi produk stoma (warna,
konsistensi, bbau, jumlah)
14 Membuka kantong kolstomi yang
terpasang pada tubuh klien dengan
sangat hati-hati dengan menggunakan
pinset dan tangan kiri menekan kulit
klien
15 Membuang kantong kolostomi kotor ke
tempat sampah/plastik
16 Mengganti sarung tangan
17 Membuka kulit sekitar stoma dengan
kassa NaCl 0,9%
18 Membersihkan stoma dan sisa
feses/produk stoma dengan kapas NaCl
0,9% dengan sangat hati-hati (hindari
perdarahan)
19 Mengeringkan kulit sekitar stoma
dengan kasssa streril kering
20 Mengobeservasi stoma dan kulit sekitar
stoma
21 Memberikan zink salep/zink oil jika
perlu (jika ada iritasi)
22 Mengukur stoma dan memebuat lubang
pada kantong stoma yang akan dipakai
sesuai ukuran stoma
23 Membuka salah satu sisi perekat
kantong kolostomi dan menempelkan
kantong kolostomi dengan posisi
vertical/horizontal/miring sesuai
kebutuhan klien (sesuuaikan dengan
kativitas klein)
24 Memasukkan stoma ke lubang kantong
kolostomi dengan menggunakan pinset
25 Membuka perekat kantong kolostomi
pada sisi yang lain dan menempel
dengan tepat dengan menghindari
udara masuk kantong kolostomi
26 Merapikan klien dan lingkungan
TAHAP TERMINASI
27 Evaluasi
Mengevaluasi reaksi klien
28 Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
29 Cuci tangan
30 Dokumentasi
Sikap
Jumlah
Nilai Total : Jumlah nilai X 100
Total skor
Keterangan
0: Tidak dapat melakukan secara mandiri
1 : Dapat melakukan dengan bantuan
2 : Dapat melakukan secara mandiri
PENGERTIAN
Mengosongkan colon dari gas, feses, dan mucus sehingga
klien merasa lebih nyaman dan aktivitas social klien
menjadi tidak terganggu, karena stoma tidak memiliki
aktifitas otot yang disadari untuk mengatur proses
devekasi.
KOMPLIKASI
Dapat terjadi perforasi karena kateter tidak dimasukkan
secara tepat ke dalam stoma
Ketidakseimbangan cairan elektronik dapat terjadi karena
menggunakan cairan irigasi terlalu berlebihan
PROSEDUR
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
TAHAP PRE-INTERAKSI
1. Mengecek catatan medic
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat
Kanul khusus irigasi (kateter
Nelaton no.22 dari bahan
karet)
Irrigator
Vaselin
Sarung tangan disposable
Bengkok
Cairan sesuai program medic,
biasanya air hangat pada suhu
sekitar 37,8 0 C sebanyak 1000
ml atau larutan normal saline
Kursi (jika dibutuhkan di
kamar mandi)
Perlak untuk alas pot sebnyak
2 buah (jika dilakuakan di
tempat tidur)
Kapas bensin
Handuk
Skort
Sabun mandi dan waslap
Bedpan
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan
diri
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan
Memberikan kesempatan bertanya
TAHAP KERJA
6. Mengatur posisi klien (jika di kamar
mandi posisi duduk, jika ditempat
tidur posisi setengah duduk atau
miring
7. Mencuci tangan
8. Jika klien di tempat tidur, letakkan
perlak di bawahnya
9 Mengguanakan sarung tangan dan
baju ruangan
10 Membuka kantong/balutan colostomy
11 Mengisi irrigator dengan cairan yang
ditentukan,, menghubungkan irrigator
dengan kanul irigasi dan
mengkosongkan udara dalam selang
irrigator
12 Letakkan irrigator setonggo 45-50 cm
dari stoma sambil irigasi diklem
13 Memberi kassavaselin pada ujung
kannul
14 Masukkan ujung kanul ke dalam stoma
dengan perlahan-lahan sedalam
kurang lebih 8 cm
15 Membuka klem pipa irigasi dan
membiarkan air masuk secara
perlahan. Air sebaiknaya masuk ke
colon sekitar 10 – 15 menit (jika klien
mengeluh kram, lambatkan aliran atau
hentikan, selang tetap dipertahankan
dan anjurkan klien menarik nafas
dalam sampai kram berkurang)
16 Mengeluarkan kanul
17 Tunggu sampai cairan irigasi selesai
dikeluarkan kurang lebih 10 – 15
menit
18 Jika irigasi bertujuan untuk
membersihkan usus, ulangi prosedur
dengan larutan normal saline hangat
sampai cairan tampak bersih
19 Bersihkan area sekitar stoma dengan
sabun, air, dan waslap
20 Menutup colostomy dengan balutan/
kantung colostomy bersih
21 Membereskan alat-alat dan mebuang
kotoran
22 Mencuci selang irigasi
23 Melepaskan baju ruanagn dan sarung
tangan
24 Mencuci tangan
TAHAP TERMINASI
25 Evaluasi
Mengevaluasi reaksi klien
26 Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
27 Cuci tangan
28 Dokumentasi
30 Sikap
Jumlah
Nilai Total : Jumlah nilai X 100
Total skor
Keterangan
0: Tidak dapat melakukan secara mandiri
1 : Dapat melakukan dengan bantuan
2 : Dapat melakukan secara mandiri
MEMBERIKAN HUKNAH
A. PENGERTIAN
Memasukkan cairan melalui anus sampai ke kolon sigmoid
(untuk huknah rendah) atau sampai kolon desenden (untuk
huknah tinggi)
B. TUJUAN
Merangsang peristaltic usus agar pasien bias buang air
besar
Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi
C. INDIKASI
Pasien obstipasi
Akan dilakukan operasi
Pemeriksaan diaknostik
PROSEDUR
TAHAP ORIENTASI
4 Memberi salam dan memperkenalkan
diri
5 Menjelaskan tujuan, prosedur dan
lama tindakan
6 Beri kesempatan klien untuk
bertanya
TAHAP KERJA
7 1) Menjaga privacy
2) Mengatur posisi (miring kiri untuk
huknah rendah, miring kanan
untuk huknah tinggi)
3) Meletakkan perlak dan pengalas
dibawah bokong klien
4) Mengganti selimut pasien dengan
selimut mandi
5) Meletakkan pispot dekat tempat
tidur
6) Menggantungkan irrigator yang
telah diisi air hangat pada
standart dengan ketinggian 50 cm
(huknah rendah) atau 30 cm
(huknah tinggi)
7) Mengeluarkan udara dalam selang,
kemudian menutup klem kembali
8) Menggunakan hand schoen
9) Membuka bokong hingga anus
terlihat
10) Mengoleskan jelly pada kanule
rectal kemudian memasukkannya
secara perlahan , mengarah ke
Umbilicus, panjang insersi (D: 7,5
– 10 cm, A: 5 –7,5 cm, B: 2,5 – 3,5
cm)
11) Menginstruksikan pasien untuk
tidak menahan masuknya kanul
ke anus dengan cara
menghembuskan nafas perlahan
melalui mulut
12) Membuka kran dan biarkan
larutan masuk dengan perlahan
13) Menutup kran bila air dalam
irrigator habis atau bila pasien
tidak dapat menahan untuk BAB
14) Memegang pangkal kanule dengan
tissue, tarik kanule dari anus
15) Memasang pispot dibawah bokong
pasien untuk BAB
16) Membersihkan anus
17) Merapikan pasien
TAHAP TERMINASI
11 Evaluasi
Mengevaluasi respon klen
12 Membuat kontrak selanjutnya
13 Mencuci tangan
14 Dokumentasi
Mendokumentasikan semua tindakan
keperawatan
Sikap
Jumlah
Nilai Total : Jumlah nilai X 100
Total skor
Keterangan
0: Tidak dapat melakukan secara mandiri
1 : Dapat melakukan dengan bantuan
2 : Dapat melakukan secara mandiri
Keterangan
0: Tidak dapat melakukan secara mandiri
1 : Dapat melakukan dengan bantuan
2 : Dapat melakukan secara mandiri
SOP PERAWATAN LUKA
A. PENGERTIAN
Melakukan tindakan perawatan terhadap luka, mengganti
balutan dan membersihkan luka.
B. TUJUAN
a) Mencegah infeksi
b) Membantu penyembuhan luka
c) Memberikan rasa nyaman pada pasien
C. Indikasi:
Prosedur ini dilakukan untuk mengganti balutan luka
D. PROSEDUR
E. PENGERTIAN
Trakeostomi adalah suatu tindakan dengan membuka
dinding depan/anterior trakea untuk mempertahankan
jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru-paru dan
memintas jalan nafas bagian atas
F. TUJUAN
1. Mencegah obstruksi jalan nafas
2. Sarana untuk mengangkat sekret
3. Meningkatkan kerja paru
4. Mencegah infeksi
5. Mencegah kerusakan integritas kulit sekitar
trakeostomi
G. INDIKASI
1. Tumor laring
2. Injuri/trauma berat
3. Obstruksi jalan nafas
4. Memasang alat bantu pernafasan (respirator)
5. Mengeluarkan sekret pada bronkus yang tidak dapat
dikeluarkan secara fiisologis, misalnya pada pasian
dalam keadaan koma
6. Mengurangi ruang rugi (dead air space) di saluran nafas
atas seperti rongga mulut, sekitar lidah, dan faring
H. PROSEDUR