Professional Documents
Culture Documents
5 JURNAL-Lecture Note
5 JURNAL-Lecture Note
JURNAL
PENTINGNYA JURNAL
Setelah suatu transaksi direkam dalam formulir, pencatatan akuntansi yang pertama kali
dilakukan adalah dalam jurnal. Dibanding dengan catatan akuntansi yang lain, pecatatan di
dalam jurnal ini biasanya lebih lengkap dan lebih terinci, serta menurut urutan tanggal
kejadian transaksi. Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama, yang
digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan.
Karena jurnal merupakan catatan dalam akuntansi yang pertama diselenggarakan
dalam proses akuntansi, maka dalam sistem akuntansi, jurnal harus dirancang sedemikian
rupa sehingga tidak akan terjadi satu transaksi pun yang tidak dicatat; catatan yang dilakukan
di dalamnya lengap dengan penjelasan, tanggal dan informasi lain, agar catatan tersebut
mudah diusut kembali ke dokumen sumbernya.
Jurnal umum
Jika jenis transaksi perusahaan masih sedikit, jurnal umum dengan dua kolom, debit dan
kredit, sudah cukup memadai sebagai catatan akuntansi pertama. Pada gambar 4.1 disajikan
contoh jurnal umum yang biasanya digunakan oleh perusahaan kecil untuk menampung
semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
Jurnal ini digunakan untuk menampung transaksi penjualan, pembelian, penerimaan dan
pengeluaran kas, depresiasi aktiva tetap dan transaksi lainnya. Karena dalam perusahaan kecil
volume transaksinya masih sedikit, jurnal umum seperti tampak pada gambar 4.1 tersebu
cukup memadai untuk menampung semua jenis transaksi.
Kolom-kolom dalam jurnal umum tersebut diisi data berikut ini:
a. Kolom tanggal. Kolom ini diisi dengan tanggal terjadinya transaksi, yang diisi secara
berurutan sesuai dengan kronologi terjadinya transaksi.
b. Kolom keterangan. Kolom ini diisi dengan keterangan lengkap mengenai transaksi yang
terjadi, seperti nama rekening yang didebit dan dikredit, serta penjelasan ringkas tentang
transaksi yang bersangkutan. Misalnya transaksi yang terjadi berupa pengeluaran kas
untuk pembayaran upah karyawan, maka kolom keterangan akan diisi dengan informasi
sebagai berikut:
Biaya Tenaga Kerja xx
Kas xx
(Pembayaran upah minggu ke-2 bulan juni 20XX)
c. Kolom nomor bukti. Kolom ini digunakan untuk mencatat nomor formulir (dokumen
sumber) yang dipakai sebagai dasar pencatatan data dalam jurnal tersebut. Karena
pencatatan dalam jurnal harus dapat diverifikasi ketelitian dan kebenarannya, nomor ini
diperlukan untuk pencarian kembali dokumen sumber yang bersangkutan dengan
transaksi, untuk keperluan verifikasi terhadap transaksi yang telah terjadi.
d. Kolom nomor rekening. Kolom ini diisi dengan nomor rekening yang didebit dan nomor
rekening yang dikredit dengan adanya transaksi. Pencantuman nomor rekening dalam
kolom ini digunakan untuk proses peringkasan secara periodik, biasanya setiap bulan,
transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu. Pada akhir bulan misalnya, jurnal
umum ini diringkas, dan hasil ringkasannya dibukukan (posting) ke dalam rekening yang
bersangkutan dalam buku besar. oleh karena itu, seperti telah disebutkan di atas, dalam
sistem akuntansi pokok, jurnal berfungsi untuk menggolongkan transaksi keuangan dan
sekaligus berfungsi untuk meringkas transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu periode
akuntansi. Proses peringkasan ini akan berlanjut dalam buku besar, yang untuk akhirnya
ringkasan informasi ini akan disajikan dalam laporan keuangan.
e. Kolom debit dan kredit. Kolom ini diisi dengan jumlah rupiah transaksi. Jumlah-jumlah
rupiah dalam kolom ini diringkas (dijumlahkan) menurut nomor rekening yang tercantum
dalam kolom nomor rekening. Hasil ringkasan menurut nomor rekening ini kemudian
secara periodik dibukukan ke dalam rekening yang bersangkutan dalam buku besar.
Jurnal khusus
Jika usaha perusahaan bertambah besar dan jenis transaksi menjadi lebih banyak, jurnal yang
umum tersebut menjadi tidak mampu lagi menampung berbagai transaksi yang timbul, yang
frekuensi terjadinya semakin tinggi. Dalam hal ini mulai diperlukan jurnal khusus, selain
jurnal umum tersebut, dan dibutuhkan lebih banyak karyawan untuk menyelenggarakan
berbagai jurnal khusus tersebut. Jika transaksi semakin banyak dan frekuensi terjadinya
semakin tinggi, jurnal khusus perlu diperluas lagi dengan membuatnya berkolom-kolom, agar
dapat dihemat waktu yang diperlukan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dan untuk
mengecek ketelitian pencatatan di dalam buku pembantu. Timbul pertanyaan, mengapa jurnal
umum harus dipecah? Ada berbagai alasan mengapa jurnal umum perlu dipecah:
1. Untuk mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang frekuensi terjadinya
tinggi.
2. Untuk mengurangi pekerjaan pembukuan ke dalam buku besar dan untuk menggolongkan
transaksi yang dicatat
3. Untuk memungkinkan pengerjaan pencatatan ke dalam jurnal dilakukan oleh beberapa
orang.
4. Untuk menciptakan pengendalian intern.
Dengan pena. Informasi dalam dokumen sumber disalin dalam jurnal dengan menggunakan
tulisan tangan. Lihat flowchart pencatatan ke dalam jurnal dengan tulisan tangan pada
gambar 4.6.
Dengan mesin pembukuan. Informai dalam dokumen sumber dicatat dalam jurnal dengan
mesin pembukuan, bersamaan dengan pembukuan ke dalam rekening buku pembantu.
Pencatatan ke dalam jurnal dapat pula dilakukan bersamaan dengan pembuatan dokumen
sumber, yaitu dengan menggunakan jurnal dan rekening buku pembantu sebagai tembusanya
p
ada saat pembuatan dokumen sumber. Dalam kedua cara tersebut, jurnal diperoleh sebagai
tembusan pencatatan ke dalam rekening buku pembantu atau tembusan pencatatn informasi
di dalam dokumen sumber. Lihat flowchart pencatatan ke dalam jurnal dengan menggunakan
mesin pembukuan pada gambar 4.7.
Dokumen sumber sebagai jurnal. Dalam cara ini jurnal berupa arsip dokumen sumber yang
disusun menurut waktu terjadinya transaksi. Cara ini menghindari pekerjaan penyalian
informasi dari dokumen sumber ke dalam jurnal. Pembukuan ke dalam rekening buku besar
dilakukan dengan cara membuat rekapitulasi dari dokumen sumber ini. Lihat flowchart
penggunaan dokumen sumber sebagai jurnal pada gambar 4.8.
dokumen Buku
Jurnal
sumber besarr
Gambar 4.6 pencatatan ke dalam jurnal dengan tulisan tangan
Buku
besarr
Dengan komputer. Data dalam dokumen sumber dimasukkan ke dalam sisem komputer
melalui keyboard dan dicatat ke dalam arsip transaksi (transaction file) yang berfungsi
sebagai jurnal. Jika perusahaan menggunakan formulir elektronik, penangkapan data
sekaligus dilakukan dilakukan pada saat entry ke dalam formulir elektronik dan sekaligus
pencatatan ke dalam arsip transaksi. Arsip transaksi ini stelah divalidasi, kemudian digunakan
untuk memutakhirkan arsip induk (buku besar dan buku pembantu). Lihat flowchart
pencatatan ke dalam jurnal dengan komputer pada gambar 4.9
Membuat
Secara rekap
periodik dokumen
sumber
Rekap Rekap
Buku
Dokumen Dokumen
pembantu
sumber sumber
Arsip dokumen
sumber secara
kronologis berfungsi
T
sebagai jurnal
REFERENSI
1. Romney, Marshall B dan Steinbart, Paul John. 2017. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi
13 (Edisi Indonesia). Jakarta. Salemba Empat.
2. Marshall B. Romney, Paul J. Steinbart. 2017. Accounting Information Sistem
3. Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat