You are on page 1of 14

MANUSIA DAN HARAPAN

Disusun oleh : 1. M. Raihan Arifa’I 23041310091


2. Dwi Safitri 23041310090
3. Heru Purwanto 23041310092
4. Anisa 23041310093
5. Nazma Dwi 23041310089
Cahyo
Mata Kuliah : IBD/ISD
Dosen Pengampu : Sri Hertimi M.Si

UIN Raden Fatah Palembang


Tahun Ajaran 2023 – 2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Ilmu Budaya Dasar Yaitu Manusia Dan
Harapan.

Terima kasih kami ucapkan kepada ibu Sri Hartimi M.Si yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga
kami ucapakan kepada teman – teman seperjuangan yang telah
mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat
waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, Bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis
bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Palembang,15 Oktober
2023

Kelompok

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................1
1.3. Tujuan Masalah........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................3
A. PENGERTIAN MANUSIA.....................................................3
B. PENGERTIAN HARAPAN....................................................3
C. MANUSIA DAN HARAPAN..................................................4
D. SEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN.........................5
E. HARAPAN DAN KEPERCAYAAN......................................7
BAB III PENUTUP............................................................................8
3.1. KESIMPULAN........................................................................8
3.2. SARAN.....................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................10

ii
iii
I. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu
naungan atau berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai
harapan, manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup.
Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-
masing.
Harapan juga harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan
pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Allah SWT. Agar
harapan bisa terwujud, maka manusia harus berusaha dengan
sungguh-sungguh dan diikuti dengan berdo’a kepada Allah SWT. Hal
ini disebabkan karena harapan dan kepercayaan tidak dapat
dipisahkan. Harapan dan kepercayaan merupakan bagian dari hidup
manusia selama di dunia karena setiap manusia mempunyai harapan
dan kepercayaan kepada Allah SWT.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun beberapa rumusan masalah dalam makalah ini antara
lain adalah sebagai berikut :
a. Apakah pengertian dari Manusia itu ?
b. Apakah pengertian dari Harapan itu ?
c. Apa hubungan antara manusia dan harapan ?
d. Apa sebab manusia memiliki harapan ?
e. Apa hubungan antara harapan dan kepercayaan ?

1
1.3. Tujuan Masalah
Adapun beberapa tujuan masalah dari pembuatan Makalah ini
adalah sebagai berikut :
a. Untuk menjelaskan pengertian dari manusia
b. Untuk menjelaskan pengertian harapan
c. Untuk menjelaskan hubungan antara manusia dan harapan
d. Untuk menjelaskan penyebab memiliki harapan
e. Untuk menjelaskan penyebab memiliki harapan

2
II. BAB II
PEMBAHASAN

A . PENGERTIAN MANUSIA
Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT.
Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan
makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang rohaniah, ghaib, tidak
dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk
lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu,
dan sebagainya.
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens”
(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu
menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan
sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah
kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia
diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

B. PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap. Artinya supaya sesuatu yang
terjadi atau sesuatu yang belum terwujud. Sedangkan harapan itu
sendiri mempunyai makna sesuatu yang terkandung dalam hati setiap
orang yang datangnya merupakan karunia dari Allah SWT yang
sifatnya terpatri dan sukar dilukiskan. Yang mempunyai harapan atau
keinginan itu hati. Putus harapan berarti putus asa. Dan agar harapan
dapat dicapai, memerlukan kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan
kepada orang lain dan kepercayaan kepada Allah SWT.

3
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan
sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan
berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada umumnya harapan
berbentuk abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan terkadang
dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya
harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya
banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan
cara berusaha dan berdo’a.
Setiap orang mempunyai berbagai cara untuk memenuhi
harapannya atau keinginannya, baik dengan cara yang dibenarkan
maupun dengan cara yang dilarang oleh norma-norma agama dan
hukum. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang
melakukan pelanggaran dalam usahanya mencapai apa yang
diharapannya, misalnya : faktor lingkungan sosial, ekonomi,
pendidikan, tidak adanya landasan iman yang kuat, kurang rasa
percaya diri, dan kurang pendidikan mental. Dari semua itu dapat
berakibat buruk pada diri sendiri.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda
dengan berpikir positif yang merupakan salah satu cara proses
sistematis dalam psikolog untuk menangkal pikiran negatif atau
berpikir pesimis.

C.MANUSIA DAN HARAPAN


Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita,
keinginan, penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam
menantikan adanya sesuatu yang terjadi dan diharapkan, manusia
harus melibatkan manusia lain atau kekuatan lain di luar dirinya
supaya sesuatu terjadi atau terwujud.
Menurut macamnya ada harapan yang optimis dan harapan
pesimistis (tipis harapan). Harapan yang optimis artinya sesuatu yang
akan terjadi itu sudah memberikan tanda-tanda yang dapat dianalisis
secara rasional, bahwa sesuatu yang akan terjadi akan muncul pada
saatnya. Dan harapan yang pesimistis ada tanda-tanda rasional tidak
akan terjadi.
4
Harapan itu ada karena manusia hidup. Manusia hidup penuh
dengan keinginannya atau maunya. Setiap manusia memiliki harapan
yang berbeda-beda, orang yang berpikir luas, harapannya pun akan
luas. Begitupun sebaliknya, orang yang berpikir sempit maka
harapannya juga akan sempit.
Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang.
Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan
harapan perlu di wujudkan hal-hal sebagai berikut :
1.Harapan apa yang baik
2.Bagaimana cara mencapai harapan itu
3.Bagaimana bila harapan tidak tercapai
Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia
saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya harapan manusia
untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia
dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat, dan selalu
berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini. Namun kita
sebagai manusia harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi
kenyataan dan terwujud.

D. SEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN


Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap
manusia lahir ke dunia ini langsung disambut dalam suatu pergaulan
hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat
lainnya. Di tengah-tengah manusia lain itulah seseorang dapat hidup
dan berkembang fisik dan jasmani, serta mental dan spiritualnya.
Ada dua hal yang mendorong manusia hidup bergaul dengan
manusia lain, yaitu : dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
1. Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang
sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh
Allah SWT. Misalnya : menangis, bergembira, berpikir, bercinta,
berjalan, berkata, dan mempunyai keturunan. Setiap diri manusia
5
mempunyai kemampuan untuk itu semua dan dorongan kodrat
menyebabkan manusia mempunyai keinginan dan harapan.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat
pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup
bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan
kodrat ini manusia dapat mempunyai harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai bermacam-
macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya
dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Kebutuhan jasmani, misalnya makan, minum, pakaian, dan rumah.
Sedangkan kebutuhan rohani, misalnya kebahagiaan, kepuasan,
keberhasilan, hiburan dan ketenangan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia harus bekerja
sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan
manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik maupun kemampuan
berpikir. Dan dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan, karena pada
hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhan manusia itu,
Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi
macam. Lima macam kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia,
yaitu :
a. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
b. Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)
c. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan
dicintai (being loving and love)
d. Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui
lingkungan (status)
e. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self-
actualization)
6
E. HARAPAN DAN KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap sebagai
wahyu dari Allah SWT. Kepercayaan dalam agama merupakan
keyakinan yang paling besar. Dalam hal beragama tiap-tiap orang
wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama
itu, dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
Harapan dan kepercayaan saling melengkapi. Karena dalam
memenuhi atau mewujudkan harapan, manusia harus berusaha dan
berdo’a. Dengan berusaha dan berdo’a sungguh-sungguh kepada
Allah SWT serta mempercayai adanya Allah SWT, harapan akan
terwujud dan terpenuhi.

7
III. BAB III
PENUTUP

2.1. Kesimpulan
Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu
naungan atau berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai
harapan, manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup.
Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-
masing.
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan
sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan
berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada umumnya harapan
berbentuk abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan terkadang
dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya
harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya
banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan
cara berusaha dan berdo’a.
Harapan seseorang juga ditentukan oleh kiprah usaha atau kerja
kerasnya seseorang. Orang yang bekerja keras akan mempunyai
harapan yang besar. Dan untuk memperoleh harapan yang besar tetapi
kemampuannya kurang, biasanya disertai dengan unsur dalam, yaitu
berdo’a.

8
2.2. Saran
Dalam setiap kehidupan manusia yang pastinya mempunyai harapan,
kita tidak boleh menyerah untuk mewujudkan harapan tersebut.
Karena harapan dan keinginan itu lah yang membuat hidup kita
menjadi berarti di dunia ini, yang terus memberikan dorongan agar
kita tetap melakukan dan memberikan yang terbaik dalam setiap
pekerjaan.
Selain itu kita juga harus berpedoman terhadap kepercayaan
kepada Allah SWT, yaitu dengan berusaha dan berdo’a yang
seimbang. Dan diharapkan kita dapat mewujudkan apa yang kita
inginkan dengan tetap berada dalam norma-norma masyarakat yang
berlaku dan tidak merugikan orang lain. Selain itu juga untuk
mempersiapkan mental kita jika harapan yang diinginkan tidak
tercapai, sehingga tidak membuat kita putus asa untuk selalu terus
mecoba

9
DAFTAR PUSTAKA
Solaeman, M. Munandar.Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar.
Bandung:Refika Aditama,2001
Mawardi dan Hidayati, Nur. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial
Dasar, Ilmu Budaya Dasar. Bandung: CV Pustaka
Setia,2000
Notowidagdo, Rohiman. Ilmu Budaya Dasar Al-Quran Dan
Hadist. Jakarta: PT RajaGrafindo persada,2000
Drs. Suyadi M.P. Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar
Depdikbud,1981

10

You might also like