You are on page 1of 10

MAKALAH

PERKEMBANGAN ISLAM DI THAILAND

Disusun oleh : 1. Della Astuti


2. Elsa Ratu Andini
3. Ahmad Zaky A.
Mata Pelajaran : SKI
Guru Pembimbing : Indah Anggara S.Pd

Yayasan Pendidikan Islam Al – Furqon Pampangan


Madrasah Aliyah
Tahun Pelajaran 2022 – 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji Syukur Alhamdulillah, tidak lupa penulis panjatkan atas kehadirat
Allah SWT. Karena atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya lah sehingga penulis
mampu menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktu yang telah di
tentukan.
Dengan pokok bahasan “Perkembangan Islam di Brunei Darusalam”.
Penulis menyadari bahwa sanya penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak sangat penulis harapkan. Guna melengkapi atau memperbaiki makalah ini
selanjutnya.
Semoga makalah ini berguna dalam memperdalam ilmu pengetahuan
kitasemua.Kritik dan saran sangat di butuhkan untuk penyempurnaan penyusunan
makalah ini.

Pampangan, 18 Januari 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Masuknya Islam di Thailand........................................................2
B. Kehidupan Keberagaman..........................................................................3
C. Perkembangan Pendidikan Islam di Thailand ..........................................3
D. Kehidupan Muslim Thailand Sebagai Minoritas.......................................5
E. Lembaga – Lembaga Islam di Thailand....................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................7
B. Saran .........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya Islam mengalami kemajuan yang sangat
signifikan, meskipun pada Negara tertentu mengalami fliktuasi, dan bahkan ada
yang hamper punah seperti halnya di Spanyol. Penyebaran islam terjadi dengan
berbagai cara, diantaranya ialah orang – orang islam yang pergi kesuatu daerah
dengan tujuan berdakwah, selain itu ada pula yang bertujuan berdagang tetapi
sambil mendakwahkan Islam sebagai agamanya.
Kemudian selain berdakwah dan berdagang, mereka juga melakukan
perkawinan dengan anak bangsawan, penguasa dan lain sebagainya. Karena Islam
masuk kesuatu daerah tidak dengan paksaan, Islam juga tidak mengenal
pembagian kasta dalam masyarakat karena menganggap kedudukan manusia itu
sama di mata Tuhan, dan proses masuknya Islam yang berusaha membaur dengan
suatu adat istiadat disuatu daerah, membuat proses masuknya Islam menjadi
mudah diterima oleh suatu masyarakat dimana proses penyebaran itu dilakukan.
Sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Asia Tenggara dikalangan
sejarawan, khususnya dalam aspek kebudayaan, masih belum terungkap secara
sempurna. Menurut Azyumardi Azra hal ini disebabkan antara lain karena kajian
sejarah islam dengan berbagai aspeknya di Asia Tenggara, baik itu dari kalangan
orang asing maupun dari kalangan orang pribumi belum mampu merumuskan
suatu paradigm sejarah yang dapat dijadikan pegangan bersama yang kadang –
kadang sulit untuk dipertemukan atau disatukan antara satu dengan yang lain.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Thailand awal sejarah
2. Kehidupan Keberagaman
3. Perkembangan Pendidikan Islam di Thailand
4. Kehidupan Muslim Thailand Sebagai Minoritas
5. Konterporer Islam di Thailand
6. Pendidikan Islam di Thailand

C. TUJUAN
1. Menambah pengetahuan tentang bagaimana penyebaran islam di Asia
Tenggara khususnya di Thailand
2. Menumbuhkan kesadaran bahwa betapa beratnya penyebaran islam ke seluruh
dunia.
3. Mendorong orang agar menceritakan kepada yang lain yang belum tahu sejarah
islam di asia tenggara khususnya di Thailand

BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI THAILAND


Kerajaan Thai yang lebih sering disebut Thailand dalam bahasa Inggris,
atau dalam bahasa aslinya Mueang Thai (dibaca: "meng-thai", sama dengan versi
Inggrisnya, berarti "Negeri Thai"), adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang
berbatasan dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di
selatan, dan Myanmar dan Laut Andaman di barat. Kerajaan Thai dahulu dikenal
sebagai Siam sampai tanggal 11 Mei 1949. Kata "Thai" berarti "kebebasan"
dalam bahasa Thai, namun juga dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga
menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan warga negara Thai
terutama kaum minoritas Tionghoa. Muslim di Thailand sekitar 15 persen,
dibandingkan penganut Budha, sekitar 80 persen. Mayoritas Muslim tinggal di
Selatan Thailand, sekitar 1,5 juta jiwa, atau 80 persen dari total penduduk,
khususnya di Pattani, Yala dan Narathiwat, tiga provinsi yang sangat mewarnai
dinamika di Thailand Selatan. Thailand Selatan terdiri dari lima provinsi: Pattani,
Yala, Narathiwat, Satun dan Songkhla, dengan total penduduk
6.326.732 (Kantor Statistik Nasional, Thailand, 2002). Mayoritas penduduk
Muslim terdapat di empat provinsi: Pattani, Yala, Narathiwat dan Satun, yaitu
sekitar 71% diperkotaan, dan 86 % di pedesaan sedangkan di Songkhla, Muslim
sekitar 19 %, minoritas, dan 76.6 % Buddha. Sementara mayoritas penduduk
yang berbahasa Melayu, ratarata 70 persen berada di tiga provinsi: Pattani, Yala
dan Narathiwat, sementara penduduk berbahasa China, ada di tiga provinsi:
Narathiwat, 0.3 %, Pattani, 1.0 %, dan Yala, 3.0 % (Sensus Penduduk, Th
B. KEHIDUPAN KEBERAGAMAAN
Umat Islam di Thailand tidak seberuntung seperti Ummat Islam di Malaysia
yang mana hampir semua sarana da’wah seperti masjid-masjid disediakan oleh
pemerintah Malaysia. Demikian pula dengan Imam, Khotib, Bilal, dan pengurus-
pengurus masjid digaji langsung oleh pemerintah. Sarana media seperti TV
maupun radio di Malaysia diberikan waktu tiap malam untuk da’wah Islam.
Kawasan Thailand bagian selatan yang merupakan basis masyarakat
melayumuslim adalah daerah konflik agama dan persengketaan wilayah dengan
latar belakang ras dan agama yang berkepanjangan. Konflik Thailand selatan
terjadi sejak diserahkannya wilayah utara Melayu oleh pemerintah colonial
Inggris kepada kerajaan Siam. Saat itu dibuatlah Traktat Anglo-Siam yang
menabut hak-hak dan martabat.

C. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI THAILAND


Strategi yang perlu dibangun masyarakat muslim di Thailand Selatan pada
saat ini adalah memajukan pendidikan, mendukung pembangunan nasional, dan
menjaga stabilitas local. Namun, sampai saat inipun masyarakat muslim Pattani
Thailand menghadapi diskriminasi komplek dan teror yang berlarut-larut.
Sehingga kehidupan sosial maupun politik menjadi sangat terbatas. Akhirnya
pemerintah Thailand juga belum mampu memberi pendidikan merata terhadap
kaum muslim. Tekanan berbasis keamanan selalu mengancam mereka.
Kesenjangan ini menurunkan nasionalisme mesyarakat di luar mayoritas Thai-
Budha.
D. KEHIDUPAN MUSLIM THAILAND SEBAGAI MINORITAS
Negara bukan Islam yang berjulukan Negara Gajah Putih, tercatat
minoritas kaum Muslim yang berjumlah sekitar 5% atau 1,5 juta jiwa dari
penduduk Thailand, Mayoritas Muslim tinggal di wilayah selatan khususnya
Pattani, Yala, dan marathiwat. Mereka kerap terdiskriminasi dalam segala sektor
kehidupan. Pada saat ini mayoritas penduduk Thailand yang beragama Budha
sekitar 80%. Daerah-dareh tersebut awalnya merupakan bagian dari sebuah
kerajaan Melayu Islam Pattani Darusalam.Daerah yang sekarang disebut Thailand
selatan pada masa dahulu berupa kesultanan-kesultanan yang merdeka dan
berdaulat, diantara kesultanan yang terbesar adalah Patani. Thailand
sebelumnya bernama Siam yang kemudian pada tahun 1939 M, Nama Siam
diganti dengan Muangtha.
Derita yang dialami masyarakat muslim di Thailand Selatan yang sebagai
minoritas ini adalah akibat dari pembatasan ruang gerak mereka untuk
memperoleh hak-haknya dalam bidang ekonomi, politik, dan keagamaan. Juga
karena problematika klasik yang telah berlangsung lama yang menyalahi
keyakinan dan nilai-nilai keislamannya. Minoritas ini menuntut pemisahan diri
dan kemerdekaan seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa perdamaian
Aceh (Gerakan Aceh Merdeka) menjadi model upaya perdamaian dan rekonsiliasi
di Thailand Selatan.
Proses masuknya Islam di Thailand dimulai sejak kerajaan Siam
mengakuisi kerajaan Pattani Raya (atau lebih dikenal oleh penduduk muslim Thai
sebagai Pattani Darussalam). Pattani berasal dari kata al-Fattani yang berarti
kebijaksanaan atau cerdik karena di tempat itulah banyak lahir ulama dan
cendekiawan muslim terkenal. Berbagai golongan masyarakat dari tanah Jawa
banyak pula yang menjadi pengajar al-Qur’an dan kitab-kitab Islam berbahasa
Arab Jawi. Beberapa kitab Arab Jawi sampai saat ini masih diajarkan di beberapa
sekolah muslim dan pesantren di Thailand Selatan.
Beberapa keluarga muslim bahkan mampu menggalang dana dan mendirikan
masjid sebagai saran ibadah, sebuah masjid yang didirikan pada tahun 1949 oleh
warga Indonesia dan komunitas muslim asli Thailand. Tanah wakaf masjid ini
adalah milik Almarhum H. Saleh, seorang warga Indonesia yang bekerja di
Bangkok.Masjid Jawa adalah masjid lain yang juga didirikan oleh komunitas
warga muslim Indonesia di Thailand. Sesuai dengan namanya, pendiri masjid ini
adalah warga Indonesia suku Jawa yang bekerja di Thailand. Namun demikian,
anak cucu para pendiri masjid ini berbicara dalam bahasa Thai dan Inggris saat
menceritakan asal muasal berdirinya Masjid Jawa ini. Masjid Indonesia dan
Masjid Jawa hanyalah sebagian dari lima puluhan masjid lain yang tersebar di
seluruh penjuru Bangkok.

E. LEMBAGA - LEMBAGA ISLAM DI THAILAND


Thailand merupakan Negara yang penduduknya minoritas muslim karena
mayoritas penduduk disana beragama budha. Meskipun penduduk muslimnya
minoritas tetapi di Thailand memiliki lembaga atau kelompok yang kuat dan aktif.
Empat kelompok gerakan Islam yang kuat dan aktif : pertama, golongan
tradisional yang sangat berpengaruh di selatan. Kedua, golongan ortodoks yang
menerbitkan majalah Rabbitah. Ketiga, golongan modernis yang menerbitkan
jurnal al-Jihad. Keempat, golongan Chularajamontri 66 yang disponsori oleh
pemerintah. Terdapat beberapa kelompok gerakan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Thailand merupakan salah satu Negara di wilayah di Asia Tenggara yang
mayoritas penduduknya beragama Budha. Tetapi didalam Thailan terdapad
provinsi yang mayoritas penduduknya beragama Islam yaitu di Thailand Selatan.
Tepatnya di Pattani dan beberapa provinsi lainnya. Islam masuk di Thailand
dengan cara perdagangan oleh orang-orang Arab. Buktinya lukisan kuno yang
menggambarkan bangsa Arab di Ayuthaya, sebuah daerah di Thailand dan juga
keberhasilan bangsa Arab dalam mendirikan Daulah Islamiyah. Meskipun Islam
merupakan agama yang minoritaas di Thailand tetapi Islam mempunyai lembaga
yang berpengaruh di Thailand yaitu Patani United Liberation Organization
(PULO).

B. SARAN
Tetaplah mencari tahu sejarah perkembangan Islam di seluruh dunia dengan
membaca berbagai referensi yang ada guna untuk menambah wawasan anda serta
menumbuh kembangkan rasa cinta terhadap agama islam. Jangan sekali – kali
merasa bosan dan jenuh untuk menambah wawasan anda semua, sebaiknya
jangan pula merasa puas akan wawasan pengetahuan yang anda miliki dan
teruslah menambahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Sufri, Haji Awang Mohd. Jamil. 2001. Tarsilah Brunei: Sejarah Awal dan
Perkembangan Islam. Kementrian Kebudayaan.
Azra, Azyumardi. 1989. Islam di Asia Tenggara. Yayasan obor. Jakarta
Hadi Muthohar, Abdul. 2003. Pengaruh Mazhab Syafi’i Di Asia Tenggara. Aneka
Ilmu. Semarang
Al-Sufri, Haji Awang Mohd. Jamil. 2000. Latar Belakang Sejarah Thailand.
Kementrian Kebudayaan.
Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

You might also like