You are on page 1of 16

Eny Widhia Agustin, M.K.M.

Anik Maghfiroh, S.Pd., M.Pd.

Waxing

Novia || 5402420053 || Pendidikan Tata Kecantikan


Kata Pengantar
Puji syukur dan rasa terima kasih saya panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan modul berjudul “Waxing” ini tepat pada
waktunya. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada
dosen mata kuliah SPA yang telah memberi saya kesempatan
untuk menyusun makalah ini, yaitu dr. Eny Widhia Agusin,
M.K.M. dan Ibu Anik Maghfiroh, S.Pd., M.Pd..

Dalam menyusun modul ini, saya harus mencari informasi seteliti


mungkin, supaya materi yang akan saya gunakan dalam
menyusun modul benar-benar mengandung isi yang berwawasan
luas dan membawa dampak positif bagi para pembaca, namun
berdasarkan fakta yang ada. Saya ucapkan mohon maaf bila
modul ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya
menerima segala kritik maupun saran supaya modul ini nantinya
dapat diperbaiki lebih baik lagi.

Jakarta, 3 April 2023

Penyusun

i
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................i
Daftar Isi...........................................................ii
Glosarium........................................................iii
Pendahuluan.....................................................1
Spa Refleksi.......................................................2
Refleksi Kaki.....................................................4
Refleksi Tangan................................................6
Evaluasi............................................................9
Penutup...........................................................10

ii
Glosarium
Lilin waxing: Produk lilin yang digunakan dalam proses waxing. Lilin ini bisa
berupa lilin panas atau lilin dingin, tergantung pada preferensi dan kebutuhan
pengguna.

Pre-waxing oil: Minyak yang digunakan sebelum proses waxing untuk melindungi
kulit dari iritasi dan membantu lilin menempel pada bulu dengan lebih baik.

Post-waxing lotion: Lotion atau krim yang digunakan setelah proses waxing untuk
menenangkan kulit yang meradang, mengurangi kemerahan, dan menghidrasi
area yang diwaksing.

Strip waxing: Metode waxing di mana sehelai kain atau strip kertas ditempatkan
di atas lilin yang telah dioleskan pada area yang diwaksing. Strip tersebut
kemudian ditarik dengan cepat untuk menghapus bulu.

Hot waxing: Metode waxing di mana lilin panas digunakan untuk menghilangkan
bulu. Lilin panas ini dioleskan langsung ke kulit, menempel pada bulu, dan
kemudian ditarik dengan cepat untuk mencabut bulu.

Cold waxing: Metode waxing di mana lilin dingin digunakan. Lilin ini biasanya
telah ada dalam bentuk strip atau tabung yang siap digunakan. Lilin dingin
ditempatkan di atas area yang diwaksing, ditekan dengan kuat, lalu ditarik dengan
cepat untuk mencabut bulu.

Brazilian waxing: Jenis waxing yang melibatkan penghilangan bulu di area bikini
dan daerah intim. Brazilian waxing biasanya mencakup penghilangan bulu di area
bikini line, labia, dan kadang-kadang juga mencakup penghilangan bulu di area
anus.

Ingrown hair: Rambut yang tumbuh ke dalam kulit setelah waxing. Ini dapat
menyebabkan peradangan dan kemerahan pada kulit.

iii
Pendahuluan

Modul ini akan memberikan pemahaman kepada peserta


didik tentang teknik waxing untuk menghilangkan bulu.
Modul ini akan mencakup berbagai jenis wax, metode
aplikasi, dan prosedur perawatan setelah waxing. Peserta
didik akan memperoleh keterampilan praktis dalam
melakukan waxing pada berbagai area tubuh, termasuk
kaki, ketiak, area bikini, dan bulu wajah. Mereka juga akan
belajar tentang tindakan keamanan dan kebersihan yang
harus diikuti saat melakukan prosedur waxing.

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik akan dapat:


1. Mengidentifikasi berbagai jenis wax yang digunakan
untuk menghilangkan bulu.
2. Memahami pentingnya tindakan kebersihan dan
keamanan dalam prosedur waxing.
3. Menunjukkan metode aplikasi yang tepat untuk berbagai
jenis wax.
4. Mengidentifikasi dan menangani kontraindikasi untuk
waxing.
5. Menjelaskan prosedur perawatan setelah waxing kepada
klien untuk mencegah iritasi dan infeksi.
6. Melakukan teknik waxing pada berbagai area tubuh
dengan percaya diri dan keahlian.

1
A. Pengenalan tentang Teknik Waxing
Definisi & Manfaat Waxing

Waxing adalah proses penghilangan bulu di tubuh dengan menggunakan


lilin hangat atau lilin keras. Metode ini melibatkan pengolesan lilin ke
area yang akan diwax, kemudian menempelkan selembar kain atau strip
waxing di atasnya. Setelah itu, kain atau strip tersebut ditarik dengan
cepat melawan arah pertumbuhan bulu, sehingga bulu ikut terangkat
dari akarnya.

Manfaat waxing meliputi:

1. Penghilangan bulu yang lebih tahan lama: Waxing bisa


menghilangkan bulu dengan akarnya, sehingga menghasilkan hasil
yang lebih tahan lama dibandingkan dengan metode penghilangan
bulu sementara lainnya seperti mencukur.
2. Rambut yang tumbuh lebih halus: Setelah waxing, bulu yang tumbuh
kembali cenderung lebih halus dan lembut daripada ketika dicukur.
3. Mengurangi pertumbuhan bulu yang lebih tebal: Dalam beberapa
kasus, penggunaan metode waxing secara teratur dapat mengurangi
pertumbuhan bulu yang lebih tebal dan padat.
4. Kulit yang lebih halus: Waxing juga dapat membantu mengangkat
sel-sel kulit mati dan menjadikan kulit lebih halus serta bebas dari
kotoran yang menempel pada bulu.
5. Mengurangi risiko iritasi: Dibandingkan dengan mencukur, waxing
memiliki risiko iritasi kulit yang lebih rendah, karena tidak ada
kontak langsung dengan pisau cukur yang bisa merusak kulit.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki jenis kulit
dan tingkat sensitivitas yang berbeda. Sebelum melakukan waxing, ada
baiknya untuk berkonsultasi dengan ahli kecantikan atau melakukan tes
patch pada area kecil untuk memastikan tidak ada reaksi alergi atau
iritasi yang parah.

2
Jenis-jenis Wax
Ada beberapa jenis wax yang umum digunakan untuk menghilangkan
bulu. Berikut adalah penjelasan singkat, padat, dan jelas mengenai jenis-
jenis wax tersebut:

1. Wax Panas (Hot Wax): Wax panas adalah jenis wax yang dilarutkan
dengan panas sebelum dioleskan pada kulit. Wax panas lebih lembut
dan cocok untuk area sensitif seperti wajah, ketiak, dan area bikini.
Wax panas bekerja dengan menempel pada bulu dan tidak
memerlukan strip untuk ditarik.
2. Wax Dingin (Cold Wax): Wax dingin adalah wax yang sudah siap
pakai dan tidak memerlukan pemanasan sebelum penggunaan.
Biasanya tersedia dalam bentuk strip siap pakai yang bisa langsung
ditempelkan pada kulit dan ditarik untuk menghilangkan bulu. Wax
dingin cocok untuk penggunaan di area yang lebih luas seperti kaki
dan lengan.
3. Wax Gula (Sugar Wax): Wax gula, juga dikenal sebagai wax sugaring,
terbuat dari campuran gula, air, dan lemon. Wax ini bekerja dengan
menempel pada bulu dan ditarik melawan arah pertumbuhan bulu.
Wax gula biasanya lebih lembut bagi kulit dan dapat digunakan pada
area sensitif.
4. Wax Keras (Hard Wax): Wax keras adalah jenis wax yang keras ketika
kering dan diangkat tanpa menggunakan strip. Wax ini diterapkan
dengan tebal pada kulit dan kemudian dibiarkan mengeras sebelum
ditarik langsung. Wax keras lebih cocok untuk penggunaan di area
tubuh yang lebih luas seperti punggung, dada, atau kaki.

Setiap jenis wax memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing,


serta cocok untuk area tubuh yang berbeda. Penting untuk mengikuti
petunjuk penggunaan yang benar dan melakukannya dengan hati-hati
untuk mencapai hasil yang terbaik dan menghindari iritasi kulit.

2
B. Persiapan Untuk Waxing

Tdakan Keamanan dan Standar Kebersihan. Sebelum melakukan waxing, ada


beberapa tindakan keamanan dan standar kebersihan yang perlu diperhatikan:

1. Pastikan area kerja dan peralatan yang digunakan bersih dan steril.
2. Gunakan sarung tangan sekali pakai untuk menghindari kontaminasi dan
menjaga kebersihan.
3. Pastikan lilin atau wax yang digunakan dalam keadaan bersih dan bebas dari
kontaminan.
4. Gunakan spatula atau aplikator yang bersih dan tidak digunakan oleh orang
lain sebelumnya.
5. Jaga kebersihan kulit dengan membersihkannya sebelum proses waxing
dilakukan.

Kontraindikasi untuk Waxing. Terdapat beberapa kondisi dan situasi di mana


waxing tidak dianjurkan atau harus dihindari. Kontraindikasi waxing meliputi:

1. Kulit yang sedang terluka, terbakar matahari, atau mengalami luka bakar.
2. Kulit yang sedang mengalami iritasi, inflamasi, atau infeksi.
3. Kulit yang memiliki ruam, jerawat, atau luka terbuka.
4. Kulit yang sedang mengalami kondisi medis tertentu seperti dermatitis,
eksem, atau psoriasis.
5. Penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat membuat kulit lebih sensitif
terhadap waxing.
6. Sebelum melakukan waxing, penting untuk menanyakan kepada klien
tentang riwayat kesehatan mereka untuk memastikan tidak ada
kontraindikasi atau masalah yang mungkin timbul.

3
Konsultasi dengan Klien: Sebelum melanjutkan dengan proses
waxing, konsultasi dengan klien sangat penting. Konsultasi ini
mencakup:

1. Menjelaskan proses waxing secara detail kepada klien,


termasuk tipe wax yang akan digunakan.
2. Mendengarkan dan mencatat riwayat kesehatan klien,
termasuk alergi atau reaksi sensitif terhadap bahan tertentu.
3. Menentukan area yang akan diwax dan mencatat preferensi
klien terkait bentuk atau gaya yang diinginkan (misalnya,
waxing alis).
4. Memberikan informasi kepada klien mengenai perawatan
pasca-waxing dan memberikan saran untuk mengurangi risiko
iritasi atau infeksi.
5. Menjawab pertanyaan klien dan mengklarifikasi harapan
mereka terkait hasil yang diinginkan.
6. Konsultasi dengan klien membantu memastikan kepatuhan
terhadap standar kebersihan, memahami preferensi klien, dan
meminimalkan risiko yang terkait dengan proses waxing

3
C. Jenis Wax
Jenis-jenis lilin yang umum digunakan, termasuk untuk penghilangan
bulu, antara lain:

a. Soft Wax: Soft wax, juga dikenal sebagai strip wax atau honey wax,
adalah jenis lilin yang membutuhkan penggunaan kain atau kertas untuk
pengangkatannya. Biasanya, lilin ini dipanaskan dan dioleskan dalam
lapisan tipis di kulit. Kemudian, kain atau kertas ditekan ke lilin, dan saat
ditarik dengan cepat, lilin tersebut terangkat bersama dengan bulu.

b. Hard Wax: Hard wax, juga dikenal sebagai stripless wax atau hot wax,
adalah jenis lilin yang mengeras sendiri setelah dioleskan. Biasanya, lilin
ini dipanaskan dan dioleskan dalam lapisan tebal di kulit. Saat lilin
mendingin dan mengeras, ia melapisi bulu. Setelah mengeras, lilin
tersebut dapat langsung ditarik tanpa menggunakan kain atau kertas. Hard
wax sering dipilih untuk area sensitif tubuh karena cenderung menempel
pada bulu dan bukan kulit, sehingga mengurangi ketidaknyamanan.

c. Stripless Wax: Stripless wax adalah istilah lain yang digunakan untuk
menyebut hard wax. Jenis lilin ini, seperti yang disebutkan sebelumnya,
dioleskan dalam lapisan tebal dan diangkat tanpa menggunakan kain atau
kertas. Istilah "stripless" menekankan bahwa lilin ini dapat langsung
ditarik dari kulit tanpa bantuan bahan tambahan.

Keduanya, baik soft wax maupun hard (stripless) wax, memiliki kelebihan
masing-masing dan digunakan dalam situasi yang berbeda. Soft wax
umumnya digunakan untuk area tubuh yang lebih luas, seperti kaki dan
lengan, sedangkan hard wax sering digunakan untuk area yang lebih
sensitif seperti garis bikini, ketiak, dan area wajah.

Perlu diingat bahwa terminologi dan penamaan lilin dapat bervariasi, dan
merek-merek yang berbeda mungkin memiliki nama-nama unik untuk
jenis lilin yang serupa.

4
D. Teknik waxing
Teknik waxing atau metode penghilangan bulu dengan
menggunakan lilin dapat digunakan untuk berbagai area tubuh.
Berikut adalah beberapa teknik waxing yang umum dilakukan:

Waxing Kaki: Waxing kaki melibatkan penghilangan bulu


pada area kaki. Biasanya, wax panas atau lilin strip panas
akan dioleskan pada area yang ingin diwax. Kemudian, kain
atau strip wax akan ditempelkan pada lilin dan ditarik
dengan cepat melawan arah pertumbuhan bulu, sehingga
mengangkat bulu bersama-sama dengan lilin.

Waxing Ketiak: Waxing ketiak melibatkan penghilangan bulu


pada area ketiak. Sama seperti pada waxing kaki, wax panas
atau lilin strip panas akan dioleskan pada area ketiak. Setelah
itu, kain atau strip wax akan ditempelkan dan ditarik dengan
cepat untuk mengangkat bulu.

Waxing Area Bikini: Waxing area bikini melibatkan


penghilangan bulu pada area bikini atau garis bikini. Teknik
ini dapat meliputi penghilangan bulu di sekitar garis bikini
atau penghilangan bulu yang lebih luas sesuai dengan
preferensi pribadi. Biasanya, hard wax akan digunakan pada
area ini karena lebih lembut untuk kulit yang sensitif. Wax
akan dioleskan pada area yang diinginkan dan kemudian
ditarik secara langsung tanpa menggunakan kain atau strip.

5
Waxing Bulu Wajah: Waxing bulu wajah melibatkan
penghilangan bulu yang tumbuh di area wajah, seperti
alis, kumis, atau dagu. Pada area ini, teknik waxing
yang umumnya digunakan adalah wax strip panas atau
lilin strip. Wax akan dioleskan pada area yang ingin
diwax, kemudian strip wax ditempelkan dan ditarik
dengan cepat melawan arah pertumbuhan bulu untuk
mengangkat bulu bersama-sama dengan lilin.

Penting untuk diingat bahwa waxing dapat menjadi proses


yang agak tidak nyaman dan sensitif bagi beberapa orang.
Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang benar
dan melakukan waxing dengan hati-hati untuk
menghindari iritasi atau cedera kulit. Jika Anda tidak
yakin atau belum pernah mencoba waxing sebelumnya,
disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional atau
ahli kecantikan yang berpengalaman.

5
E. Prosedur Perawatan Setalah waxing
Setelah melakukan waxing, ada beberapa prosedur perawatan yang
disarankan untuk menjaga kesehatan kulit dan mengurangi
kemungkinan iritasi atau infeksi. Berikut adalah beberapa langkah yang
dapat diikuti:
.
a. Teknik Meredakan Kulit:
Hindari pemakaian produk atau bahan apa pun yang dapat
menyebabkan iritasi pada kulit, seperti produk parfum, lotion dengan
wewangian kuat, atau produk beralkohol.
Jika terasa nyeri atau peradangan setelah waxing, Anda dapat
mengompres area yang terkena dengan es batu yang dibungkus
dengan kain bersih untuk membantu meredakan peradangan dan
mengurangi pembengkakan.
Jika kulit terasa kemerahan atau sensitif setelah waxing, Anda dapat
menggunakan produk atau krim yang mengandung aloe vera atau
lidah buaya untuk membantu menenangkan dan melembapkan kulit.

b. Mencegah Iritasi dan Infeksi:


Hindari mandi air panas atau sauna selama 24 jam setelah waxing,
karena kulit dapat menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap iritasi
atau infeksi pada saat ini.
Hindari menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung
bahan-bahan keras atau iritatif, seperti scrub, retinol, atau asam
salisilat, selama beberapa hari setelah waxing.
Hindari pakaian yang terlalu ketat atau terlalu berat, karena dapat
menyebabkan gesekan yang berlebihan dan iritasi pada area yang
baru diwax.
Jangan menyentuh area yang baru diwax dengan tangan yang kotor
atau tidak bersih, untuk mencegah infeksi.

6
c. Instruksi Pasca-Waxing untuk Klien:
Berikan instruksi kepada klien setelah sesi waxing,
.
termasuk petunjuk perawatan yang harus diikuti di
rumah.
Sarankan untuk menghindari penggunaan produk
perawatan kulit atau kosmetik yang kuat pada area yang
baru diwax selama beberapa hari.
Berikan saran untuk menjaga kebersihan dan menjaga
area yang diwax agar tetap kering.
Jelaskan bahwa rambut yang baru tumbuh setelah
waxing mungkin terasa lebih halus dan tipis, dan bahwa
hasil waxing dapat bertahan selama beberapa minggu
tergantung pada kecepatan pertumbuhan rambut
individu.

Selalu penting untuk mengikuti petunjuk perawatan yang


diberikan oleh profesional waxing Anda, karena mereka
akan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih
mendalam dalam merawat area yang baru diwax. Jika Anda
mengalami iritasi berkepanjangan, infeksi, atau gejala yang
tidak biasa setelah waxing, disarankan untuk segera
berkonsultasi dengan ahli kecantikan atau dokter kulit.

6
Evaluasi

1. Tes Kognitif
a. Objektif
b. Essay

2. Tes Afektif (Sikap)

3. Tes Psikomotor
Evaluasi akan dilakukan melalui ujian praktik untuk
menentukan kemampuan peserta dalam melakukan
waxing.

9
Penutup
Dalam modul waxing, telah dibahas beberapa jenis lilin yang
umum digunakan, seperti soft wax, hard wax (stripless wax),
dan strip wax. Kami juga menjelaskan beberapa teknik waxing
yang umum dilakukan, termasuk waxing kaki, ketiak, area
bikini, dan bulu wajah. Selain itu, kami juga memberikan
panduan tentang prosedur perawatan pasca-waxing,
termasuk teknik meredakan kulit, mencegah iritasi dan
infeksi, serta instruksi pasca-waxing untuk klien.

Dengan memahami jenis-jenis lilin, teknik waxing yang


berbeda, dan prosedur perawatan pasca-waxing, diharapkan
Anda memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang proses
waxing dan dapat menjalankannya dengan lebih aman dan
efektif. Jangan lupa untuk selalu mengikuti petunjuk
penggunaan yang diberikan oleh profesional waxing dan
berkonsultasi dengan mereka jika ada pertanyaan atau
masalah yang timbul.

10

You might also like