You are on page 1of 3

Tugas dasar-dasar manajaman

Tema:Organisasi pendidikan & masa depan


Nama : Baso maulana
Nim : 2320203886231023
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
Dosen : Muhammad Alwi
Pentingnya organisasi bagi mahasiswa
Organisasi adalah salah satu tempat dimana para mahasiswa dapat berkumpul, dapat
bertukar pikiran, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Ada berbagai macam organisasi
yang biasanya ada di suatu kampus. Dan tentu untuk masuk ke organisasi tersebut harus disesuaikan
dengan minat dan bakat dari mahasiswa. Pentingnya berorganisasi bagi mahasiswa ini karena
dengan berorganisasi dapat mendapatkan banyak manfaat, dan akan merugi jika tidak pernah
sedikitpun mencicipi organisasi bagi seorang mahasiswa.
Mahasiswa berbeda dengan siswa. Mahasiswa berada pada level yang lebih tinggi dari siswa.
Tentu banyak perbedaan antara siswa dengan mahasiswa. Mahasiswa memiliki tanggungjawab yang
lebih besar daripada siswa. Mahasiswa harus berperan aktif dalam masyarakat. Mahasiswa harus
lebih peka terhadap keadaan lingkungan sekitar, keadaan teman, masyarakat, maupun bangsa dan
negara.

Bagi mahasiswa, salah satu lingkungan hidupnya adalah kampus. Di kampus inilah para
mahasiswa menuntut ilmu, namun bukan hanya menuntut ilmu di perkuliahan. Di kampus ini juga
tempat para mahasiswa untuk bersosialisasi dan berorganisasi.

Dalam berorganisasi, disinilah kita dilatih mengenai kepemimpinan. kepemimpinan adalah


kemampuan dari seseorang untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain tersebut
bertingkah laku sebagaimana yang dikehendaki oleh orang (pemimpin) tersebut. Dari sinilah sikap
kepemimpinan para mahasiswa dilatih melalui organisasi. Karena pada dasarnya setiap diri manusia
itu adalah pemimpin dan harus berani menjadi pemimpin, minimal memimpin diri sendiri untuk
kehidupannya.

Dengan berorganisasi, kita dapat memperoleh manfaat antara lain memperluas pergaulan,
meningkatkan wawasan pengetahuan, belajar manajemen waktu, manajemen organisasi, dan public
speaking, membentuk pola piker yang baik bagi mahasiswa, serta masih banyak lagi. Namun untuk
mendapatkan manfaat tersebut tidaklah mudah, karena apabila kita tidak bisa beradaptasi, tidak
bisa menyeimbangkan antara organisasi dengan akademik di perkuliahan, maka prestasi akademik
kita akan terganggu. Namun dalam hal ini, yang salah bukan karena organisasinya, tapi karena
orangnya yang tidak bisa membagi waktu antara organisasi dengan akademik.

Jadi, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bagi mahasiswa kuliah saja itu tidak cukup
karena itu hanya kemampuan hardskill. Namun kemampuan softskill kita juga harus dilatih melalui
berorganisasi. Selain itu mahasiswa yang aktif di organisasi juga harus bisa menyeimbangkan antara
organisasinya dengan akademiknya, sehingga kedua-duanya akan didapatkan secara maksimal.

maupun psikomotorik (aspek ketrampilan) yang dimiliki oleh seorang individu. Pendidikan
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu negara. Seperti yang dikatakan oleh H. Isjoni
(2006:21) bahwa pendidikan sendiri adalah ujung tombak suatu negara, tertinggal atau majunya
sebuah Negara, sangat tergantung kondisi pendidikannya. Semakin berkembang pendidikan suatu
Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan
Pendidikan adalah suatu usaha sadar dalam rangka
menanamkan dayadaya kemampuan, baik yang berhubungan dengan pengalaman kognitif (daya
pengetahuan), afektif (aspek sikap) Negara, maka semakin besar dan majulah Negara tersebut.
Negara akan maju dan berkembang bila sector pendidikan sebagai kunci pembangunan menjadi
skala prioritas.

Pendidikan di Indonesia masih bisa terbilang kurang bahkan semakin hari kualitasnya
semakin menurun. Berdasarkan survey United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization (UNESCO) terhadap kualitas di Negara-negara berkembang di Asia Pasific, Indonesia
menempati peringkat 10 dar 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, Indonesia berapa pada
level 14 dari 14 negara berkembang. Masalah utamanya adalah kurang seimbangnya daya
pengetahuan (kognitif), aspek sikap (afektif, dan aspek keterampilan (psikomotorik).

Banyak faktor yang menyebabkan kondisi yang komples ini. Pertama, rendahnya kualitas
sarana dan prasarana. Banyak sekali sekolah yang gedungnya rusak, tidak terawat, ditambah dengan
fasilitas disana sini yang tidak lengkap. Kedua, kualitas dan kesejahteraan guru. Guru adalah
seseorang yang mentransfer ilmunya kepada murid-muridnya, untuk itu guru merupakan pihakyang
sangat penting. Sebenarnya jumlah guru di Indonesia sudah cukup memadai hanya saja
pemerataanya sangat buruk. Ketiga, pemerataan guru atau pengajar yang buruh menyebabkan
kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan di beberapa wilayah di Indonesia. Hal ini dapat diliat
dari pendidikan di Pulau Jawa dan pulau selain pulau jawa itu sendiri, apalagi di tempat-tempat
terpelosok. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan merupakan faktor keempat. Hal
tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. Data BAPPENAS (1996) yang
dikumpulkan sejak tahun 1990 menunjukkan angka pengangguran yang terus meningkat. Kelima,
mahalnya biaya pendidikan.

Faktor-faktor ini tentunya datang dari berbagai penjuru, guru, pemerintah, bahkan
masyarakat itu sendiri sehingga muncullah pertanyaan. Bagaimana mengatasi masalah pendidikan di
Indonesia? Apa akar permasalahannya? Sebenarnya masalah pendidikan di Indonesia ini sudah
kompleks, maka dari itu dibutuhkan suatu perubahan, atau dapat dikatakan sebuah perbaikan di
setiap detail aspeknya. Langkah awal dapat dilakukan dengan memperbaiki sumber daya manusia di
Indonesia. Disinilah peran seorang insan akademis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia insan akademis berarti teoritis tanpa arti praktik
secara langsung. Tetapi Insan Akademis yang dimaksud dalam hal ini berarti kaum intelek yang
memiliki jiwa interpreneur atau problem solver. Insan akademis sendiri harusnya merupakan target
cetakan dari perguruan tinggi. Seorang insan akademis tidak hanya memiliki ilmu yang lebih
(hardskill) tetapi juga kecakapan dalam berkomunikasi, memiliki jiwa kepemimpinan (softskill). Inilah
mengapa peran seorang insan akademis menjadi penting, memiliki ilmu yang lebih, dan ilmu
tersebut diterapkan dengan bijak untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan. Selain itu seorang
insan akademis dituntut untuk lebih peka melihat situasi dan kondisi. Karena sudah saatnya
Indonesia memperbaiki bibit-bibit generasi masa depannya.

Perbaikan oleh insan akademis ini bertujuan untuk menjadikan pembangunan pendidikan di
Indonesia sebagai investasi masa depan. Pengertian investasi menurut James C Van Horn (1981)
adalah kegiatan yang dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang ini, dengan
tujuan untuk menghasilkan barang di masa yang akan datang. Sedangkan maksud pendidikan
sebagai investasi masa depan adalah hasil yang diharapkan dari proses yang panjang dan perlu
perencanaan yang matang, artinya seiring berjalannya waktu, Indonesia harus terus menerus
memperbaiki diri khususnya dalam bidang pendidikan sehingga pada saat yang tepat akan
didapatkan hasil yang lebih. Untuk itu dibutuhkan perencanaan yang benar-benar matang, langkah-
langkah yang akan di ambil, kelebihan dan kekurangan, serta hal-hal yang memperngaruhi dan
diperngaruhi oleh rencana tersebut.

Perbaikan di bidang pendidikan ini dapat dilakukan dengan memperbaiki SDM (sumber daya
manusia) yang meliputi guru, kepala sekolah, dan warga sekolah lainnya. Kedua, memperbaiki
kurikulum, yakni kurikulum yang benar-benar sesuai dengan zaman. Karena jika diperhatikan dan
diteliti, pendidikan di Indonesia terlalu mendewakan kurikulum. Memang benar, pembuatan
kurikulum ini ditujukan agar tujuan pembelajaran di sekolah jelas. tetapi dalam keberjalanannya
yang tergesagesa mengejar kurikulum, sehingga siswa terpatok dengan tugas, nilai, hukuman, dan
lain lain. Atau dapat dikatakan orientasinya telah berubah, bukan lagi kepada ilmu yang nantinya
dapat dia terapkan tetapi orientasi tersebut menjadi tugas, nilai, dan hukuman tadi. Yang tidak kalah
penting adalah perbaikan lingkungan belajar mengajar juga melengkapi fasiltas-fasilitas pokok di
sekolah.

Jika perbaikan-perbaikan tersebut dapat dilakukan terus menerus dengan perlahan tapi
pasti. Di masa depan nanti pendidikan di Indonesia akan lebih baik dalam mencetak generasi
penerus. Inilah yang disebut investasi masa depan. Dan hasil jangka panjanganya adalah terjadinya
peningkatakan kolaborasi antarbangsa di kawasan regional (Asia Tenggara) maupun global
(internasional).

Untuk itu, penanaman karakter diri sebagai insan akademis dikalangan pelajar tentunya
menjadi sangat penting dan harus dilakukan secara merata. Karena untuk melakukan perubahan,
dibutuhkan kolaborasi yang laras dan pemahaman yang sejalan.

Pendidikan sebagai investasi masa depan harus terus ditanamkan agar memiliki
kesepahaman yang sama untuk menjadikan pendidikan di Indonesia lebih baik dan lebih baik lagi.

Kesadaran bahwa pendidikan sangatlah penting harus terus ditingkatkan, karena pendidikan
adalah salah satu proses pembentukan karakter dari generasi penerusnya. Dan generasi penerus
inilah yang akan menuntukan dan akan dibawa kemanakah bangsa ini selanjutnya.

You might also like