You are on page 1of 39

Service, Reparasi, dan Perawatan Robot

LAPORAN UNTUK MATA KULIAH:


VE190523 Bengkel Otomasi Industri
SEMESTER GANJIL 2020/2021

Disusun Oleh:

Rani R. Mayaomi (10311910000053)

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO OTOMASI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

i
LEMBAR PENGESAHAN
Service, Reparasi, dan Perawatan Robot
Oleh:
Rani R. Mayaomi (10311910000053)

Laporan Project-Based Learning ini digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk lulus
pada mata kuliah Bengkel Otomasi Industri pada Semester 5 Tahun Ajaran 2020/2021.

Disetujui oleh,

Dosen Pendamping, Dosen Pengampu Mata


Kuliah,

Ciptian Weried Priananda, S.ST, MT.


Joko Priambodo, S.T. M.T. NPP : 1990201711060
NPP. 1992202011021

Mengetahui,
Kepala Departemen,

Imam Arifin, S.T., M.T.


NIP. 19730222200212100

ii
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan Laporan Project Based Learning, yang berjudul “ Service, Reparasi,
dan Perawatan Robot”.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat guna mengajukan Project Based Learning yang
nantinya akan dikerjakan di semester 5.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan
pengetahuan dan wawasan untuk melaksanakan project ini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada
semua pihak yang tidak dapat disebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena adanya keterbatasan
ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang bersifat membangun
akan diterima dengan senang hati. Penyusun berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang memerlukan.

Surabaya,15 December 2021

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.4 Metodologi
1.5 Timeline
BAB II CAKUPAN MATERI KULIAH
2.1. Deskripsi Mata Kuliah
2.2. Materi
2.2.1. Basic Science
2.2.2. Otomasi Industri
2.2.3. Dasar Sistem Kontrol
2.2.4. Sensor dan Aktuator
2.2.5 Manajemen Industri
2.2.6 Teknik Pengukuran
2.2.7 Sinyal Transmisi dan Jaringan
2.2.8 Safety System
2.2.9 Regulasi dan Standar
BAB V CAPAIAN KOMPETENSI
BAB VII PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Komponen pada Box Robot Chip


Gambar 1.2. Kendala Pada Robot Chip
Gambar 1.3. Komponen pada Box Robot Miposaurus
Gambar 1.4. Komponen pada Robot Robosapien
Gambar 1.5. Robot Mip
Gambar 1.6. Robot R.E.V

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi robot pada masa sekarang ini telah mengalami kemajuan yang pesat seiring dengan
kemajuan teknologi yang ada. Perkembangan robot tidak hanya pada kecanggihan rancangan
mekaniknya saja, melainkan juga sistem kendalinya menggunakan system android. Seiring dengan
berkembangnya teknik pemrograman robot, maka makin mempermudah manusia untuk membuat robot
yang memiliki kecerdasan yang mengikuti kehendak serta kemauan dari manusia itu sendiri.
Dan dengan perkembangan yang semakin pesat menghasilkan banyak produsen yang bersaing
dengan membuat robot dengan harga yang terjangkau dan harga yang sangat miring. Tidak heran jika
banyak juga distributor yang tergiur untuk memasarkan robot tersebut. Namun berbagai masalah
ditemukan yang tidak disadari oleh distributor adalah jika ada kerusakan pada robot maka akan sangat
susah untuk mengirimkan dan mereturn kembali robot pada pabriknya, dikarenakan robot yang berasal
dari cina.
Pada projek ini kami melakukan servic, reparasi, dan perawatan pada beberapa macam robot
yang telah dikembalikan oleh pembeli karena masih memiliki masa garansi. Sebelumnya kami juga
melakukan analisa dan pengecekan terhadap masing masing robot hingga ditermukan penyebab
kerusakannya. Penyebab kerusakan tidak lain yaitu karena sparepart yang kualitasnya standart.

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan masalah yang mendasari proyek ini dapat dirumuskan menjadi beberapa persoalan
yaitu:
1. Bagaimana langkah dalam penelusuran kerusakan robot hingga ditemukan penyebab dan
solusinya?
2. Mengapa banyak sekali robot yang rusak ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Berdasarkan latar belakang tujuan dan manfaat dari pengerjaan projek ini dibagai menjadi
beberapa persoalan yaitu:
1. Agar berjalannya tri dharma perguruan tinggi terutama pengabdian untuk masyaakat .
2. Agar sebagai mahasiswa mengetahui berbagai masalah yang ada pada dunia robot.

1.4 Metodologi
A. Studi Pustaka
Studi literatur dengan mempelajari referensi, baik dari buku, maupun artikel di internet yang
berkaitan dengan topik perawatan dan perbaikan robot. Literatur juga memungkinkan untuk
didapatkan via komunikasi dua arah bersama dosen pembimbing, dan dosen pengampu mata kuliah.
Referensi menjadi salah satu instrument penting untuk menentukan desain yang ingin dibuat,
sekaligus merincikan dan sinkronisasi ukuran masing-masing komponen dengan rangka, serta
mengurangi rasio kerugian materi akibat kurangnya pengetahuan tentang komponen terkait.
B. Penyusunan Laporan

Menyusun laporan akhir praktikum dilaksanakan setelah seluruh data percobaan terkumpul.
Laporan praktikum memuat langkah-langkah pengerjaan, alat dan bahan, metode pengambilan sampel
data, dan hasil olahan data.

1
Robot Chip
Robot chip merupakan robot yang berbentuk anjing yang dapat melakukan beberapa fitur yang
tersedia. Robot ini dapat bergerak maju, mundur, kanan, kiri, dan berputar karena menggunakan roda
omnidrive. Chip ini terdiri dari beberapa sensor pada muka, lalu motor untuk menggerakan kaki dan
motor untuk bergerak. Remote kontrol dari robot ini adalah aplikasi pada handphone. Fitur yang
terdapat pada chip ini adalah Yoga, dancing, dan kiss. Pada paket pembelian robot ini mendapatkan
kabel USB, kabel charger, charger duduk, jam tangan, bola,dan robot chip. Jam tangan berguna untuk
mengontrol chip agar menuju tempat jam tangan tersebut. Lalu juga terdapat bola yang memiliki
keguanaan agar robot mendekat menuju bola.

Gambar 1.1. Komponen pada Box Robot Chip

Jika sudah lama digunakan robot ini memiliki kekurangan pada gear untuk bergerak mengalami
dol. karena menggunakan bahan yang kurang kuat. Sehingga akan dilakukan pergantian gear. Lalu
kendala yang terkadang terjadi yaitu pada kontroller nutuk penggerak dari robot tersebut. Pada
kontroller terkadang terjadi error karena terdapat jalur yang sudah rusak mengakibatkan motor untuk
menggerakan kaki.

Gambar 1.2. Kendala Pada Robot Chip

Robot Miposaurus
Miposaurus merupakan robot yang berbentuk dinosaurus. Robot ini dikontrol menggunakan
aplikasi pada handphone. Fitter yang terdapat pada robot ini yaitu dapat melakukan perintah tepuk
tangan , dancing, battle, gerak tangan. Pada robot ini terdapat sensor yang dapat mendeteksi tepuk
tangan dan gerak tangan. Pada paket pembelian robot ini mendapatkan tempat baterai, bola,dan robot
miposaurus.

2
Gambar 1.3. Komponen pada Box Robot Miposaurus

Pada robot ini terdapat kekurangan yaitu gear yang dol karena terlalu sering digunakan dan
sensor untuk mendeteksi tepuk tangan dan gesture tangan. Dalam mengatasi kendala gear yang rusak
dengan menganti gear tersebut dengan yang baru. Untuk pembentulan sensor terdapat pada kabel
yang disolder lagi atau melakukan pengambilan sensor pada robot yang sudah tidak berfungsi.

Robot Robosapien
Robot Robosapien merupakan robot yang berbentuk seperti gambar .. . robot ini dapat decontrol
menggunakan aplikasi pada handphone dan remote kontrol yang terdapat pada paket pembelian. Figur
yang terdapat pada robot ini yaitu dapat menggerakan tangan naik, turun, keluar, masuk, melempar
barang, mengambil barang, tepuk tangan, dll.

Gambar 1.4. Komponen pada Robot Robosapien

Robot Mip
Robot Mip merupakan robot yang berbentuk seperti gambar 2.5 yang cara geraknya sama
seperti miposaurus. Mip memiliki beberapa fitur yaitu dapat melakukan perintah tepuk tangan ,
dancing, battle, gerak tangan, dan mengambar jalur untuk gerak dari robot mip. Pada robot ini terdapat
sensor yang dapat mendeteksi tepuk tangan dan gerak tangan. Robot ini dikontrol menggunakan
aplikasi pada handphone. Pada aplikasi ini dapat melakukan fitur dancing, battle , dan mengambar jalur
untuk gerak robot.

3
Gambar 1.5. Robot Mip

pada robot ini terdapat kekurangan yaitu gear yang dol karena terlalu sering digunakan dan
sensor untuk mendeteksi tepuk tangan dan gesture tangan. Dalam mengatasi kendala gear yang rusak
dengan menganti gear tersebut dengan yang baru. Untuk pembentulan sensor terdapat pada kabel yang
disolder lagi atau melakukan pengambilan sensor pada robot yang sudah tidak berfungsi.

Robot R.E.V
Robot ini merupakan robot berbentuk mobil. Robot mobil-mobilan ini hanya dapat dikontrol
menggunakan aplikasi pada handhone. Fitur yang terdapat pada robot ini yaitu dapat mengeluarkan
suara seperti tembak-tembakan. Robot ini terdapat kekurangan pada bagian gear yang dol karena
terlalu sering digunakan. Robot ini dapat terkoneksi dengan drone yang terjual satu paket. Robot
drone sama seperti drone pada umumnya yang dapat terbang tapi terdapat kelebihan pada drone ini
yaitu dapat mengikuti mobil R.E.V yang sedang aktif.

4
BAB II
CAKUPAN MATERI KULIAH
2.1. Deskripsi Mata Kuliah
Pada Mata Kuliah ini, mahasiswa akan belajar menyelesaikan permasalahan pada industri.
Mata kuliah ini berkaitan dengan Kerja Praktik mahasiswa. Mahasiswa akan diberikan proyek baru
sebagai solusi dari permasalahan.

2.2. Materi
2.2.1. Basic Science
Basic science didefinisikan sebagai disiplin ilmu matematika, fisika, kimia, dan biologi.
Mereka disebut ilmu dasar karena mereka memberikan pemahaman mendasar tentang fenomena alam
dan proses dimana sumber daya alam berubah.

2.2.2. Otomasi Industri


Otomasi adalah suatu teknologi terkait dengan aplikasi mekanik, elektronik, dan
komputer didasarkan sistem untuk beroperasi dan mengendalikan produksi. Dengan kemajuan
teknologi baru-baru ini dan penemuan komputer industri sedang berubah menuju otomatisasi.
Otomatisasi adalah proses pekerjaan yang diselesaikan dengan menggunakan komputer perangkat
lunak atau robot dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi dan presisi. Otomasi industri membantu
untuk menghasilkan lebih banyak barang dengan kualitas yang lebih baik dan akurasi dalam jangka
waktu yang telah ditentukan. Otomatisasi juga mengurangi biaya tenaga kerja. Otomasi industri
dicapai dengan menggunakan berbagai perangkat komunikasi seperti: Programmable Logic
Controller (PLC) dan Programmable Automation Controller (PAC) yang digunakan untuk
mengontrol mesin industri dan menginstruksikan mesin bagaimana mereka harus melakukan
pekerjaan. Karena, otomatisasi mengurangi keterlibatan manusia dan dengan demikian mengurangi
kemungkinan kesalahan manusia.
Teknologi ini meliputi:
1. Alat mesin otomatis untuk memproses part
2. Mesin perakitan otomatis
3. Robot industri
4. Material otomatis yang menangani dan sistem gudang atau penyimpanan
5. Sistem pemeriksaan otomatis untuk pengendalian mutu
6. Pengawasan proses komputer kontrol balik
7. Sistem komputer untuk perencanaan, pengumpulan data, dan pengambilan keputusan
untuk mendukung memproduksi.
Jenis Otomasi untuk sistem produksi dapat digolongkan ke dalam tiga jenis basis dasar:
1. Otomasi yang ditetapkan perbaiki atau fixed automation
2. Otomasi programmable
3. Otomasi fleksibel

2.2.3. Dasar Sistem Kontrol


Kontrol otomatis sangat penting dalam bidang teknik dan sains apa pun. Otomatis kontrol adalah
bagian penting dan integral dari sistem ruang-kendaraan, sistem robot, sistem manufaktur modern,
dan setiap operasi industri yang melibatkan kontrol suhu, tekanan, kelembaban, aliran. Sebelum kita
dapat membahas sistem kontrol, beberapa terminologi dasar harus didefinisikan.
1. Controlled variable and control signal or manipulated variable
Yang dikendalikan variabel adalah kuantitas atau kondisi yang diukur dan dikendalikan.
Sinyal
kontrol atau variabel yang dimanipulasi adalah kuantitas atau kondisi yang divariasikan oleh
pengontrol sehingga untuk mempengaruhi nilai variabel terkontrol. Biasanya, variabel yang
dikendalikan adalah keluaran dari sistem. Kontrol berarti mengukur nilai variabel terkontrol

5
dari sistem dan menerapkan sinyal kontrol ke sistem untuk mengoreksi atau membatasi
penyimpangan dari nilai terukur dari nilai yang diinginkan.
2. Plants
Sebuah objek fisik apa pun untuk dikendalikan (seperti perangkat mekanis, tungku pemanas,
reaktor kimia, atau pesawat ruang angkasa).
3. Processes
Mendefinisikan proses sebagai operasi atau perkembangan yang alami dan berkelanjutan
yang ditandai dengan serangkaian perubahan bertahap yang berhasil satu sama lain dengan
cara yang relatif tetap dan mengarah ke hasil tertentu atau akhir.
4. Sistem
Sistem adalah kombinasi dari komponen-komponen yang bekerja sama dan melakukan suatu
tujuan tertentu. Sebuah sistem tidak perlu fisik. Konsep sistem dapat menjadi diterapkan pada
fenomena abstrak dan dinamis seperti yang ditemui dalam ilmu ekonomi.
5. Disturbances
Sinyal yang cenderung mempengaruhi nilai dari keluaran suatu sistem. Jika gangguan
dihasilkan dalam sistem, itu disebut internal, sedangkan gangguan eksternal dihasilkan di luar
sistem dan sebuah masukan.
6. Feedback control
Kontrol umpan balik mengacu pada operasi yang, di hadapan gangguan, mengurangi
perbedaan
antara keluaran dan beberapa masukan referensi dan cara melakukan atas dasar perbedaan ini.
Di sini hanya gangguan yang tidak dapat diprediksi yang ditentukan, karena gangguan yang
dapat diprediksi atau diketahui selalu dapat dikompensasikan dalam sistem.

Adapun jenis sistem kontrol yaitu open-loop systems dan closed-loop systems
a. Open-Loop Systems
Sistem-sistem di mana output tidak berpengaruh pada aksi kontrol disebut sistem
kontrol loop terbuka. Dengan kata lain, dalam sistem kontrol loop terbuka, output tidak
diukur atau diumpankan kembali untuk dibandingkan dengan memasukkan. Salah satu contoh
praktisnya adalah mesin cuci. Perendaman, pencucian, dan pembilasan dalam mesin cuci
beroperasi berdasarkan waktu. Mesin tidak mengukur sinyal keluaran, bahwa adalah,
kebersihan pakaian. Dalam sistem kontrol loop terbuka, output tidak dibandingkan dengan
input referensi. Jadi, untuk setiap masukan referensi terdapat kondisi operasi yang tetap; hasil
dari, akurasi sistem tergantung pada kalibrasi. Dengan adanya gangguan sistem kontrol loop
terbuka tidak akan melakukan tugas yang diinginkan. Kontrol loop terbuka dapat digunakan,
dalam praktiknya, hanya jika hubungan antara input dan output diketahui dan jika tidak ada
gangguan internal maupun eksternal. Jelas, sistem seperti itu bukan sistem kontrol umpan
balik. Perhatikan bahwa setiap sistem kontrol yang beroperasi berdasarkan waktu terbuka
lingkaran. Misalnya, kontrol lalu lintas melalui sinyal yang dioperasikan berdasarkan waktu
adalah hal lain contoh kontrol loop terbuka.
b. Closed-Loop Systems
Keuntungan dari sistem kontrol loop tertutup adalah kenyataan bahwa penggunaan
umpan balik membuat respons sistem relatif tidak sensitif terhadap gangguan eksternal dan
variasi internal dalam parameter sistem. Dengan demikian dimungkinkan untuk menggunakan
komponen yang relatif tidak akurat dan murah untuk mendapatkan kontrol akurat dari pabrik
tertentu, sedangkan hal itu tidak mungkin dilakukan dalam kasus loop terbuka. Dari sudut
pandang stabilitas, sistem kontrol loop terbuka lebih mudah dibangun karena stabilitas sistem
bukanlah masalah utama. Di sisi lain, stabilitas adalah yang utama masalah dalam sistem
kontrol loop tertutup, yang mungkin cenderung mengoreksi kesalahan dan sehingga dapat
menyebabkan osilasi konstan atau amplitudo berubah.

2.2.4. Sensor dan Aktuator


Sensor merupakan suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala atau sinyal yang
berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi mekanik dan lain – lain[7]. Keluaran

6
dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik yaitu tranduser. Sensor dalam jenisnya dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu sensor pressure, sensor level, sensor temperature, dan sensor flow

1. Sensor Pressure
Merupakan sebuah alat yang mengukur suatu tekanan. Sensor pressure ini adalah salah satu
pengukuran yang paling umum, agar bergunan dalam proses sistem kenali alat pressure ini
harus memiliki transmitter tekanan yang akan menghasilkan sinyal keluaran untuk di
transmisikan, transmitter menghasilkan keluaran berupa sinyal 4-20 mA untuk digunakan di
area kelistrikan. Contoh jenis sensor pressure yaitu : Load Cell, Gauge
2. Sensor Level
Sensor yang digunakan sebagai mendeteksi ketinggian dari suatu aliran baik berupa liquid.
Fungsinya sendiri adalah memberikan informasi baik berupa data maupun sinyal karena
adanya perubahan ketinggian material. Pada umumnya yang kita kenal adalah sensor level
yang digunakan sebagai level switch seperti penampungan air atau tandon air yang berad di
rumah-rumah guna untuk mematikan dan menghidupkan pompa untuk memenuhi kebutuhan.
Contoh jenis sensor level yaitu : floay level sensor, ultrasonic level sensor, radar level sensor,
dan lain - lain
3. Sensor Flow
Sebuah alat sensor yang digunakan untuk menentukan keberadaan bahan aliran ( cair atau
gas) dalam jalur aliran. Parameter aliran dengan menggunakan flow meter ini sensor yang
dikirim sebagai data digital dan juga dapat dikirim untuk menghasilkan listrik atau sinyal.
Sensor flow digunakan untuk mencapa efisiensi suatu proses dengan melakukan penyesuaian
aliran fluida. Contoh jenis sensor flow yaitu : glass tube flow meter, thermal mass flow meter,
dan lain - lain
4. Sensor Temperature
Suatu alat sensor yang dapat mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat
mendeteksi gejala perubahan suhu pada obyek tertentu.

Aktuator adalah perangkat yang digunakan untuk mengontrol variabel input dalam menanggapi sinyal
dari controller. Tipikal aktuator akan menjadi katup kontrol aliran, yang dapat mengontrol laju aliran
cairan sebanding dengan amplitudo sinyal listrik dari pengontrol. Jenis aktuator lainnya adalah relay
magnetik yang menyalakan dan mematikan daya listrik, seperti daya ke kipas angin dan kompresor
dalam sistem pendingin udara dalam menanggapi sinyal dari sensor suhu ruangan

2.2.5. Manajemen Industri


Manajemen industri adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh suatu industri untuk
mengembangkan industri dengan menggunakan prinsip planning sampai dengan controlling,
pemenuhan fungsi manajerial untuk bisa memperoleh tujuan usaha, sehingga tingkatan manajemen
yang didukung keterampilan yang dibutuhkan akan menggerakkan sumber daya manusia hingga pasar
yang ada.
Perkembangan ini mulai meningkat sehingga muncul kerajinan dan pertukangan yang
menghasilkan barang-barang kebutuhan manusia. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas
diperlukan pengrajin dan tukang yang professional. Untuk itulah mulai muncul pendidikan
keterampilan baik kursus maupun magang. Meningkatnya peralatan kebutuhan manusia pada jaman
itu mendorong tumbuhnya berbagai usaha. Salah satu usaha yang mengalami perkembangan pesat
adalah bidang pertambangan besi dan baja. Pertumbuhan usaha ini berdampak pada kebutuhan bahan
bakar seperti batubara, minyak bumi dan gas. Kedua hal itu memacu kemajuan teknologi permesinan
yang dimulai dengan penemuan mesin uap yang selanjutnya membuka jalan pada pembuatan dan
perdagangan barang secara besarbesaran dan massal pada akhir abad 18 dan awal abad 19.
Pada awal perkembangannya usaha-usaha yang timbul pada saat itu adalah barang-barang yang
dibutuhkan oleh manusia seperti pakaian, transportasi, kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan
lainnya. Beberapa industri yang muncul adalah pabrik tekstil (Lille dan Manchester), kereta api,
industri baja (Essen), galangan kapal, pabrik mobil (Detroit) dan pabrik alumunium. Perkembangan
industri semakin berkembang seiring dengan adanya permintaan konsumen berkaitan dengan variasi

7
produk dengan berbagai warna yang diinginkan sehingga memicu tumbuhnya tumbuhnya berbagai
industri kimia dan farmasi.
Perkembangan dunia industri terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu seiring
dengan perkembangan jumlah penduduk, peningkatan kebutuhan manusia, perkembangan tingkat
pendididikan masyarakat dan kepentingan militer. Akhirnya terjadilah apa yang disebut sebagai
“Revolusi Industri”. Dengan munculnya revolusi industri berdampak pada meningkatnya jumlah
barang yang memerlukan pangsa pasar yang lebih lu as. Dampak revolusi industri ini akhirnya
menyebar ke seluruh dunia, dimana bangsa Eropa melakukan ekspansi pasar ke seluruh penjuru dunia
baik untuk mencari sumber energi, bahan baku maupun untuk menjual produknya. Sejak itu
gelombang industrialisasi berupa pendirian pabrik-pabrik produksi barang secara massal, pemanfaatan
tenaga buruh, dengan cepat melanda seluruh dunia, berbenturan dengan upaya tradisional di bidang
pertanian (agrikultur). Sejak itu timbul berbagai penggolongan ragam industri.

2.2.6. Teknik Pengukuran


Pengukuran merupakan aturan-aturan pemberian angka untuk berbagai objek sedemikian rupa
sehingga angka ini mewakili kualitas atribut. Proses pengukuran dalam penelitian dapat dilakukan
sebagai berikut:
1. Memilih peristiwa empiris yang dapat diamati.
2. Memakai angka atau simbol untuk mewakili aspek-aspek peristiwa tersebut.
3. Menerapkan aturan pemetaan untuk menghubungkan pengamatan dengan simbolnya.

2.2.7. Sinyal Transmisi dan Jaringan


Transmisi adalah komunikasi data melalui penyebaran dan pemrosesan sinyal-sinyal.
Transmisi analog merupakan suatu upaya untuk mentransmisikan sinyal-sinyal analog tanpa
memperhatikan isinya. Sinyal dapat menampilkan data analog (misalnya suara) atau data digital
(misalnya data biner yang melintasi sebuah modem). Transmisi digital merupakan upaya
pentransmisian yang berhubungan dengan muatan dari sinyal, dapat ditransmisikan pada jarak tertentu
sebelum atenuasi, derau, dan gangguan yang lain membahayakan intergritas data. Agar dapat
mencapai jarak yang cukup besar, dipergunakan repeater. Sebuah repeater menerima digital sinyal,
memperoleh kembali pola 1 dan 0, dan kembali mentrasmisikan sinyal yang baru kemudian barulah
atuensi diatasi.
Media Transmisi merupakan media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima
informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan
isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi
data. Kualitas dan kemampuan suatu media transmisi pada umumnya tergantung pada beberapa faktor
yaitu sebagai berikut :
a) Bandwidth (Lebar Pita), yaitu lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam
media transmisi. Satuan bandwidth adalah Hertz.
b) Noise, yaitu gangguan yang terjadi pada saat transmisi data melalui media transmisi
tertentu. Noise pada dasarnya adalah sinyal yang tidak diinginkan oleh pengirim maupun
penerima.
c) Radiasi, yaitu kebocoran sinyal dari media karena adanya karakteristik listrik yang tidak
diinginkan pada media yang bersangkutan.
d) Attenuation, yaitu tingkat kehilangan energi saat perambatan sinyal atau pelemahan sinyal
pada saat perambatan.

2.2.8. Safety System


Keselamatan dan alarm, dan SIS digunakan untuk meminimalkan atau mencegah kegagalan
sistem menyebabkan kondisi berbahaya bagi personil, lingkungan, kerusakan peralatan dan hilangnya
produksi. Namun, kegagalan dan kecelakaan akan terjadi dan tumpahan hazchem dan kebocoran gas
beracun tidak dapat dihindari.

8
2.2.9. Regulasi dan Standar
Salah satu hak mendasar bagi pekerja di Indonesia yang wajib dimiliki adalah perlindungan
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Pelaksanaan K3 bertujuan memerikan perlindungan
bagi pekerja agar sehat, selamat, produktif, dan terhindar dari kecelakaan kerja dan Penyakit Akibat
Kerja (PAK).
Kesehatan kerja menjadi bagian tak terpisahkan dari K3, tercermin dalam berbagai Undang-
undang (UU). Baik dalam UU mengenai keselamatan kerja, UU mengenai ketenagakerjaan, maupun
UU mengenai kesehatan.
Oleh karena itu, dalam rangka memberikan perlindungan kepada pekerja dan setiap orang
selain pekerja yang berada di tempat kerja agar sehat, selamat, dan produktif perlu dilakukan upaya
kesehatan kerja secara terpadu dan menyeluruh sesuai regulasi yang berlaku.
Rilis pada tanggal 26 Desember 2019, pemerintah Indonesia mengeluarkan regulasi terbaru tentang
kesehatan kerja. Peraturan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 88 Tahun 2019.
PP ini terbit dengan beberapa alasan yang salah satunya untuk melaksanakan ketentuan Pasal 164 ayat
(5) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Dalam PP ini menjelaskan bahwa
perusahaan wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
Berbagai upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas
dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan pekerjaan. Upaya kesehatan kerja ini
berlaku bagi setiap orang yang berada di tempat kerja.

9
BAB IV
KOLERASI dengan DUNIA KERJA/INDUSTRI
Pada bagian service ini kami sering melakukan perawatan dengan cara membersihkan Robot
Chip. Ini dilakukan karena Teknik perawatan sangat berguna jika barang yang telah di service tidak
dilakuakn perawtan akan memakan biaya dan waktu untuk melakukan pembenaran lagi. Jadi hal ini
juga paling penting jika kita berada pada industry ketika kita mengoperasikan mesin kita juga harus
melakukan perawatan agar mesin tersebut dapat lama digunakan.
Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang dengan
baik. Perbaikan sebaiknya dilakukan tanpa menganggu kegiatan produksi. Misalnya perbaikan mesin
dilakukan pada saat tidak digunakan atau dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan perbaikan tidak
menganggu keseluruhan aktifitas produksi. Karena itu inspeksi pada umumnya dilakukan pada saat
mesin tidak beroperasi.

10
BAB V
CAPAIAN KOMPETENSI
Untuk capaian hardskill yang diperoleh yaitu mampu mengetahui masalah yang terjadi
pada Robot Chip apakah berasal dari internal kontroller atau dari faktor eksternal, dengan
mengetahui hal tersebut kita bisa melakukan penanganan dengan segera agar fungsi dari fitur-
fitur robot chip dapat kembali dengan normal.
Untuk softskillnya kita harus sigap dan kerja cepat dikarenakan ketika terdapat pesanan yang
banyak dan robot belum ada yang ready kita harus mengerjakan dengan cepat dan teliti agar kostumer
tidak komplain.

11
BAB VII
PENUTUP
Kesimpulan dari projek ini masih banyak robot yang perlu dilakukan pembeneran dikarenakan
banyak yang sudah membeli dan disini merupakan pusat dari service seluruh robot chip di Indonesia.
Hal- hal seperti ini harus diperdalam karena dalam melakukan service pasti ada saja miss yang
dilakukan tiap personil dan pengetahuan juga berbeda jadi melakukan pemeliharaan ketika sudah
disservice sangat penting karena terkadang kita juga melakuakn service pada robot yang merupakan ex
display yang akan dijual kembali. Dan terkadnag ketika lagi ramai pembeli kita harus dikejar waktu
dengan membetulakn robot. Padahal terdapat robot yang sudah bisa tapi karena tidak dilakuakn
maintenance sehingga robot menjadi rusak pada bagian baterai.

12
DAFTAR PUSTAKA
[1]P. Muganyi and C. Mbohwa, “Proactive Maintenance Strategic Application to Advance
Equipment Reliability,” p. 10, 2018.
[2]A. Angius, M. Colledani, L. Silipo, and A. Yemane, “Impact of Preventive Maintenance on
the Service Level of Multi-stage Manufacturing Systems with Degrading Machines,” IFAC-
PapersOnLine, vol. 49, no. 12, pp. 568–573, 2016, doi: 10.1016/j.ifacol.2016.07.696.

15
LAMPIRAN
Robot Chip Dokumentasi

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Robot Miposaurus Dokumentasi

30
31
32
Robot Mip Dokumentasi

33
34
Robot Robosapien Dokumentasi

Robot Drone Dokumentasi

35
36

You might also like