Professional Documents
Culture Documents
LK Kehamilan Fix
LK Kehamilan Fix
“K” GI P0 A0
UMUR KEHAMILAN 36-37 MINGGU DENGAN STRIAE
GRAVIDARUM DI PMB SENGETI
TAHUN 2023
OLEH
Putri Nurtini
PO.71242230007
i
Lembar Pengesahan
Telah disahkan “Laporan Kasus Asuhan Kebidanan pada ibu hamil di Puskesmas
Sungai Bahar VII Tahun 2023” guna memenuhi tugas Stase Kehamilan Program
Studi Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Jambi tahun 2023.
Mengetahui :
Preseptor Akademik Pembimbing Lahan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa, karena berkat rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus ini yang berjudul
“Asuhan Kebidanan pada ibu hamil di PMB Desniati, S.Tr.Keb Tahun 2023”.
Dalam penyusunan Laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Yuli Suryani,M.Keb selaku Kepala Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Jambi.
2. Lia Artika Sari, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Poltekkes
Kemenkes Jambi.
3. Hj.Suryani, S.Pd. MPH selaku Dosen Pembimbing Institusi
4. Desniati, S.Tr.Keb selaku pembimbing lahan
5. Rekan-rekan sejawat yang telah memberi banyak masukan dan pengarahan
dalam penyusunan Laporan ini sehingga laporan ini diselesaikan dengan
baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan, dengan demikian penulis sangat mengharapkan petunjuk dan saran
serta kritik yang membangun dari Dosen pembimbing.
Akhir kata, semoga hasil laporan kasus ini dapat memberikan manfaat
yang berguna bagi yang membutuhkannya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB IV PEMBAHASAN
iv
Analisis Kasus dengan kajian teori jurnal/EBM ...........................................
31
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................
47
B. Saran .........................................................................................................
48
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan mengefektivitasi tubuh ibu secara keseluruhan dengan
sistem organ. Sebagian besar perubahan pada tubuh ibu bersifat temporer
(Suhartono, 2018:91).
90%. Stretchmark memberikan rasa gatal, panas, dan kering, serta gangguan
adalah perubahan pigmentasi (70 %), linea nigra (54,3%), dan Stretchmark
1
Stretchmark lebih umum berkembang pada wanita berkulit tidak putih
atau ras non white. Frekuensi striae gravidraum pada wanita berkulit putih
tahun 2019, jumlah ibu hamil yang ada di provinsi Jambi pada tahun 2019
yaitu sebanyak 186.372 jiwa atau sebesar 4,8 % dan yang mengalami strie
merasa minder terhadap perubahan fisik pada perut, paha, pantat dan
Garis tersebut ada tiga macam yaitu kategori I berwarna merah muda,
kategori II berwarna merah tua, kategori III berwarna ungu dan garis setiap
2
sehingga mengakibatkan renggangnya kulit, berkurangnya vitamin A, C dan
E (Varney, 2007:105).
(kulit), sebab lapisan ini bertugas untuk mendukung kulit dan menjaganya
agar tetap mulus. Dermis juga menjadi rumah bagi pembuluh darah yang
mengangkut nutrisi untuk sel-sel kulit. Lapisan dermis terbuat dari jaringan
elastis yang membuat kulit mampu meregang sesuai kebutuhan tubuh. Tapi
bila tubuh semakin membesar dalam waktu yang singkat, seperti saat hamil,
serat ini akan melemah dan akhirnya pecah akibat kulit yang menipis. Oleh
darah melalui lapisan dermis (kulit) ke lapisan kulit epidermis yang menipis
(Elvariny, 2018:56).
stretchmark ini dapat terjadi pada masa kehamilan karena peregangan pada
mudah hingga berlanjut pada masa nifas sehingga dapat disebut dengan
3
yang dapat diekstrak dari tumbuhan atau minyak nabati (Rahmanto et
al.,2018:89).
daging kelapa segar yang diolah pada suhu rendah atau tanpa melalui
laurat dan oleat) dalam Virgin Coconut Oil, memiliki sifat yang
Selain Virgin Coconut Oil Lidah buaya juga dapat digunakan untuk
telah digunakan sejak 1500 SM di banyak negara sebagai obat lokal yang
memiliki daging daun tebal dari keluarga Liliaceae. Senyawa yang terdapat
dalam lidah buaya seperti lignin yang terdapat dalam gel lidah buaya
yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai
4
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tahun 2023
sesuai dengan rencana yang efisien dan aman pada kehamilan pada
5
7. Mampu mengevaluasi dan mendokumentasikan hasil asuhan
C. Manfaat
1. Bagi Puskesmas Sungai Bahar VII
Coconut Oil dan aloe vera sebagai salah satu alternative dalam
menyamarkan stretchmark.
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Kehamilan Normal
a. Pengertian
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
7
b. Perubahan fisiologis kehamilan
1) Uterus
lebih besar.
2) Vagina
8
dan kebiru-biruan (tanda chandwicks).
3) Ovarium
4) Payudara
dari ovum dan sperma. Proses fusi ini menghasilkan sebuah sel
tunggal yang disebut dengan zigot. Pada saat ini individu baru
9
2) Trimester II dan trimester III : trimester ke dua berlangsung 15
terlihat kurus dan masih tampak tua dan berkerut selama bulan
ketujuh.
10
e) Minggu ke 29 hingga ke 32 (bulan kedelapan) simpanan lemak
makin meningkat.
plasenta.
3) Penglihatan kabur
11
5) Keluar cairan pervagina
1) Leopold I
12
a) Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk melakukan
keras tak melenting dan tidak bulat pada letak lintang, fundus
2) Leopold II
3) Leopold III
tidak keras dan tidak bulat. Pada letak lintang simfisis pubis
akan kosong
4) Leopold IV
13
divergen, sedangkan bila lingkaran terbesarnya belum masuk
disekitar scapula
14
6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
9) Tatalaksana kasus
persalinan.
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan
tidak menarik
3) Tajut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
8) Libido menurun
1. Gangguan penglihatan
15
3. Nyeri abdomen (epigastrik)
B. Stretchmark
1. Pengertian
nampak jelas mulai bulan ke 6-7 kehamilan. Guratan halus ataupun kasar
ini dapat muncul pada sebagian wanita hamil, berkenaan dengan tingkat
elastisitas kulit dan penambahan berat badan atau deposit lemak (Ummah,
2019:85).
abdomen, payudara, pantat dan paha (Nupur Nandi dan Arun Paul
berat badan yang signifikan dan faktor hormon yaitu efek dari hormone
16
linearatau fusiform dengan panjang yang bervariasi. Permukaan
Stretchmark sering halus dan tegang saat baru muncul. Lesi yang lebih tua
Salah satu masalah yang membuat ibu hamil minder atau tidak
area ini, muncul garis tidak beraturan. Garis tersebut memiliki 3 kategori,
yaitu tipe I merah muda karena merupakan jenis stretchmark yang baru
muncul atau masih dalam proses pembentukan atau tipe ringan, tipe 2
merah tua dan tipe ini termasuk dalam stretchmark sedang dan yang
tipe ini lebih sulit dihilangkan daripada stretchmark merah karena stretch
mark ini sudah menua, dan garis tiap orang berbeda-beda. Hal ini
2. Histologi Stretchmark
Stretchmark adalah lesi awal terutama dari serat elastic yang halus. Seiring
17
lapisan dermis menajdi turun, sehingga menyebabkan kulit yang terkena
pada epidermis seperti atrofi dan hilangnya rate ridges, serta tampak
kulit dengan rona merah dan merah muda yang mungkin gatal dan sedikit
resolusi tinggi Stretchmark dibagi menjadi empat tipe yaitu warna putih
18
Gambar 2.1 Stretchmark
3. Etiologi Stretchmark
dalam kulit akan menarik air yang bertindak mengurangi kekuatan kohesif
19
sempurna. Hormone relaksin dapat menghambat kontraktilitas
peregangan kulit, hal ini sangat berpengaruh dengan lapisan dermis, sebab
lapisan ini bertugas untuk mendukung kulit dan menjaganya agar tetap
jika tubuh tumbuh dalam waktu singkat, seperti pada masa kehamilan,
serat tersebut akan melemah dan akhirnya pecah akibat penipisan kulit.
20
pada bagian tubuh tertentu dapat menyebabkan stretchmark atau guratan
ini. Pada orang dengan kulit lembut atau lentur, stretchmark tidak akan
terlalu banyak muncul. Tetapi , wanita yang memiliki kulit kurang lentur
genetik, stretch mark juga rentan terjadi pada kulit kering dibanding pada
payudara, perut, pinggul dan paha. Lokasi tergantung pada daerah yang
besi. Striae diawali sebagai lesi ungu kemerahan, semkin lama akan
21
emosional tetapi hal ini sering hanya dianggap sebagai kosmetik saja
jumlah garis dan tingkat eritema. Stretchmark diperiksa pada perut yang
poin. Skor untuk jumlah striae adalah nol=tidak ada striae, kurang dari 5
striae=1, antara 5-10 striae=2 dan lebih dari 10 striae=3. Tingkat eritema
gelap=2, dan eritema berat berwarna ungu=3, skor total maksimum 24.
12kelompok moderat atau sedang dan >16 kelompok dengan striae yang
Tabel 2.1
Skor Penilaian Stretchmark
Score 0 Score 1 Score 2 Score 3
Jumlah Garis Tidak ada Jumlah garis Jumlah garis Jumlah garis
SG striae striae kurang striae 5-10 striae lebih
dari 5 dari 10
Warna SG Tidak eritema Pink (merah Merah KeunguanCoklat
muda)Coklat gelapCoklat tua kehitaman
muda muda
Sumber : Marcon C (2019)
7. Faktor predisposisi munculnya Stretchmark
a. Primigravida
22
Primigravida dikaitkan dengan waktu munculnya Stretchmark .
b. Usia
dengan usia muda, fibrilin lebih rapuh dan rentan untuk pecah, namun
23
Perubahan berat badan ibu selama hamil diduga sebagai factor
75% dan perempuan mengalami kenaikan berat badan 12kg atau lebih
selama kehamilan.
besar, demikian juga bagi perempuan yang memiliki berat badan bayi
d. Umur kehamilan
e. Alcohol
24
alkohol yang mempengaruhi Stretchmark harus dilakukan penelitian
mengkonsumsi alcohol.
8. Dampak Stretchmark
bagian perut, rasa gatal dan jika digaruk akan menimbulkan luka, iritasi
kulit, regenerasi kulit yang terganggu, kulit kasar dan kering, kulit yang
menipis, serta ibu akan merasa tidak percaya diri dengan adanya
maka tidak jarang ibu merasa cemas dan tertekan dengan perubahan
tersebut. Pada tahun 2004, 21,9% dari 8.000 ibu hamil di Amerika Serikat
bagi ibu hamil karena mempengaruhi kesehatan janin dan kesehatan ibu
(Susilawati, 2017:115).
1. Pengertian
25
rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada
menyeluruh untuk mengevaluasi ibu dan bayi baru lahir. Data dasar ini
atau catatan rumah sakit terdahulu, dan meninjau kembali data hasil
yang diperlukan adalah semua data yang berasal dari sumber informasi
yang berkaitan dengan kondisi ibu dan bayi baru lahir. Bidan
mengumpulkan data dasar awal lengkap, bahkan jika ibu dan bayi baru
26
b. Membuat sebuah identifikasi masalah atau diagnosis dan kebutuhan
benar.
(Varney, 2007:27).
yang diidentifikasi
27
kalaborasi dengan anggota tim tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
atau dilakukan sebagian oleh ibu atau orang tua, bidan atau anggota tim
28
g. Mengevaluasi efekttivitas perawatan kesehatan yang diberikan, mengolah
kembali dengan tepat setiap aspek perawatan yang belum efektif melalui
29
c. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
Pada langkah ini kita mengindentifikasikan masalah atau diagnosa
potensial lain yang berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang
telah diindentifikasi.
d. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera.
e. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter atau
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan tim kesehatan yang
lain sesuai dengan kondisi klien.
f. Merencanakan asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini dilakukan perencanaan yang menyeluruh, ditentukan
langkah- langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan
manajemen terhadap diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi, pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap
dapat dilengkapi.
g. Melaksanakan perencanaan
Pada langkah ini, rencana asuhan yang menyeluruh dilangkah kelima
harus dilaksanakan secara efisien dan aman.
h. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-
benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi di
dalam masalah dan diagnosis (Muslihatun, 2013).
Menurut Kepmenkes RI Nomor 369 tahun 2007,manajemen asuhan
kebidanan adalah pendekatan dan kerangka piker yang digunakan oleh bidan
dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sitimatis (Rahayu dkk,
2015). Berdasarkan Kepmenkes RI nomor 938 tahun 2007, standar asuhan
kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan yang
dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Standar asuhan kebidanan terdiri dari.
30
a. Pengkajian
Bidan mengmpulkan semua informasi yang akurat, relevan,dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
b. Perumusan Diagnosa dan atau masalah Kebidanan
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,
menginterprestasikannya secara akurat dan logis untuk menegakkan diagnose
dan maslaah kebidanan yang tepat.
c. Perencanaan
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan masalah
yang ditegakkan
d. Implementasi
Bidan melaksanakan rencana asuha kebidanan secara komprehensif, efektif,
efisien, dan aman berdasarkan evidenced based kepada pasien, dalam bentuk
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Dilaksanakan secara
mandiri, kolaborasi dan rujukan.
e. Evaluasi
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk
melihat kefektifan dari asuhan yang sudah diberikan,sesuai dengan perubahan
perkembangan kondisi klien.
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas
mengenai keadaan atau kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan. Pendokumetasiannya menggunakan SOAP.
a. S adalah data subyektif, mencatat hasil anamnesa.
b. O adalah data objektif, mencatat hasil pemeriksaan.
c. A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan.
d. P adalah penatalaksanaan yang mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan secara komprehensif.
31
E. Evidance Based
Tabel 2.1
Evidance Based
Penulis tahun Metode penelitian Hasil penelitian
dan judul
Evi Hasnita Metode penelitian yang HHasil Penelitian menunjukan
(2019) digunakan Quasi bahwa rerata waktu pemudaran
Pemudaran eksperimen dengan desain stretch markmenggunakan
Stretch Mark Non Equivalent Control Olive Oil adalah (2.2000) dan
Dengan Olive Group.Penelitian telah rerata pemudaran stretch
Oil Dan dilakukan pada bulan April markmenggunakan Ektra
Ektralidah 2019, populasi semua ibu Lidah Buaya (Aloe Vera)
Buaya(Aloe nifas primigragravida adalah (1.0000) uji statistic
Vera) dengan teknik pengambilan diperoleh nilai signifikasi .001
sampel accidental < 0.05 sehingga dapat
sampeling. Uji statistic disimpulkan bahwa ada
menggunakan uji T-test perbedaan waktu pemudaran
Independent stretch mark menggunakan
Olive Oil dan Ektra Lidah
Buaya (Aloe Vera).Ektra
Lidah Buaya (Aloe Vera)
sangat efektif dalam
pemudaran stretch mark
dibandingkan Olive Oil
Friska Apriani Metode studi kasus : Asuhan HHasil dari kajian I ditemukan
Sihombing, Kebidanan pada ibu hamil ibu mengeluh menculnya
(2020) yang mengalami stetch gurat-gurat putih didaerah
Pemberian mark menggunakan 7 sekitar perut membuat ibu
LidahBuaya langkah varney dan SOAP merasa tidak nyaman akan
Dan Minyak penampulannya serta dengan
Zaitun Dapat rasa gatal. Setelah pemakaian
Mengurangi minyak zaitun dan lidah buaya
Keluhan didapatkan hasil setelah
Stretch Mark kunjungan kedua guratan
Di halusnya sudah mulai
SekitarPerut berkurang.
Selama
Kehamilan Di
Kelurahan
Pasir Bidang
2020
32
Penulis tahun Metode penelitian Hasil penelitian
dan judul
Endo Pebri DaniRrancangan yang digunakan Dari hasil penelitian dapat
Putra (2022) dalam penelitian ini adalah diambil kesimpulan
Pengaruh Rancangan Acak Lengkap bahwaPenambahan gel lidah
penambahan (RAL) dengan 5 perlakuan buaya (Aloe vera) pada
gel lidah dan 3 kali ulangan. Data pembuatan skin lotion
buaya (Aloe pengamatan dianalisis memberikan pengaruh
vera) pada dengan uji F terhadap bobot jenis,
pembuatan kelembaban produk, pH dan
skin lotiondari aktivitas antioksidan serta
minyak kelapa tidak berpengaruh terhadap
murni (virgin viskositas dan stabilitas
coconut oil) emulsi. Produk terbaik
berdasarkan uji organoleptic
adalah skin lotion dengan
Penambahan gel lidah buaya 5
g
Sari Ida Miharti Ppenelitian ini menggunakan Hhasil penelitian ini didapatkan
(2020) desain penelitian Quasi rata-rata diberikan Minyak
Efektifitas Eksperiment dengan Zaitun 11,50, rata-rata
Pemberian Nonequivalent Control diberikan Minyak Zaitun Dan
Minyak Zaitun Group Design. Pengambilan Ekstrak Kentang 9,50. Dan
Dan Ekstrak sampel penelitian ini hasil analisis didapatkan p
Kentang menggunakan teknik value 0,005 artinya ada
Terhadap Purposive Sampling pengaruh Minyak Zaitun Dan
Pemudaran sebanyak 10 Ekstrak Kentang terhadap
Stretch Mark pemudaran stretch mark.
Pada Ibu Nifas Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa
pengaruh Minyak Zaitun Dan
Ekstrak Kentang terhadap
pemudaran stretch mark lebih
banyak dari pada Minyak
Zaitun. Diharapkan responden
untuk menggunakan Minyak
Zaitun Dan Ekstrak Kentang
sebagai salah satu alternatif
untuk membantu memudarkan
stretch mark pada ibu nifas.
33
BAB III
TINJAUAN KASUS
LANGKAH I : PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
Pada tanggal 1 Oktober 2023 Pukul 09.00 WIB
1.1 Data Subjektif
1. Biodata
Nama istri : Ny. ”K” Nama suami : Tn. P
Umur : 23 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa: Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Indonesia/Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sengeti
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak pertama ingin melakukan pemeriksaan
kehamilan yang rutin dan mengatakan terjadi perubahan kulit pada
perut ibu muncul garis putih keunguan seperti guratan.
3. Riwayat Kebidanan
Ibu mengatakan dalam keadaan sehat dan tidak menderita penyakit
apapun yang mengganggu kehamilannya seperti TBC, asma,
hipertensi.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengtakan tidak pernah masuk RS dan keguguran, Ibu juga
mengatakan tidak mempunyai penyakit menapun dan menular. Seperti
DM, jantung, hypertensi, TBC dan asma.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit
menahun dan menular seperti DM, jantung, hypertensi, TBC dan asma.
Juga tidak ada keturunan kembar.
34
6. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
- Menarche : 13 tahun
- Siklus : 28 hari
- Lamanya : 6 hari
- Banyaknya : hari 1-3 ganti softek 3x/hr, hari 4-6 ganti softek
2x/hr
- Warna : merah
- Bau : anyir
- Konsistensi : encer
- Disminarchea : kadang-kadang
- Flour albus : Banyaknya, menjelang dan sesudah menstruasi,
tidak gatal, tidak bau, putih jernih, kental.
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
- Hamil ke : I
- Amernohoe : 7 bulan
- HPHT : 19 Januari 2023
- HPL : 26 Oktober 2023
- Umur kehamilan : 36 minggu 1 hari
- Keutuhan selama hamil : TM I : Pusing, mual, muntah
TM II : Tidak ada keluhan
- ANC : TM I : 3x dibidan
TM II : 3x dibidan
- Pergerakan anak mulai dirasakan : 5 bulan
- Obat-obatan yang pernah dirasakan : Fe, kalk, B6
- Imunisasi TT : TT2
- Penyuluhan yang pernah didapat : Gizi Ibu hamil
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu. : Hamil saat ini
7. Keadaan psikologis
Hubungan klien dengan suami, keluarga dan tetangga baik
Ibu merasa cemas dan banyak bertanya tentang persalinan
8. Latar belakang sosial budaya
35
Ibu tidak pernah berpantangan terhadap jenis makanan apapun
Selama ibu hamil tidak pernah minum jamu
Selama hamil diadakan selamatan pada usia kehamilan 7 bulan
Saat melahirkan nanti ibu ingin ditolong bidan
9. Pola kegiatan sehari-hari
Pola nutrisi
Sebelum hamil
Makan : 3x/hari, porsi sedang, dengan menu nasi, lauk,
sayur, kadang buah
Minum ; 6 gelas/hari (air putih, teh)
Selama hamil
Makan : 3x/hari, porsi sedang, dengan menu nasi, lauk,
sayur, kadang buah
Minum : 6-8 gelas/hari (air putih, teh, terkadang susu)
Pola Eliminasi
Sebelum hamil
BAK : 4-5 x/hari, warna kuning jernih, bau khas
BAB : 1x/hari warna kuning, konsistensi lunak, bau khas,
tidak nyeri
Selama hamil
BAK : 7-10x/hari, warna kuning jernih, bau khas tidak
nyeri
BAB : 1x/hari warna kuning, konsistensi lunak, bau khas,
tidak nyeri
Pola Aktivitas
Sebelum hamil : Ibu mengerjakan pekerjaan rumah sendiri
seperti membersihkan rumah, memasak dan
mencuci baju
Selama hamil : Ibu tetap melakukan pekerjaan rumah
sendiri tetapi hanya yang ringan-ringan saja
Pola Istirahat
Sebelum hamil : Siang : ± 2 jam, pukul 12.30 – 14.30
36
Malam : ± 7 jam, pukul 21.30-04.30
Selama hamil : Siang : ± 1 jam, pukul 13.00 – 14.00
Malam : ± 7 – 8 jam, pukul 21.30-05.00
Pola Personal Hygiene
Sebelum hamil : Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju
2x/hari, cuci rambut 3x/minggu
Sebelum hamil : Mandi 2-3x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti
baju 2x/hari, cuci rambut 3x/minggu
Pola Seksualitas
Sebelum hamil : Ibu melakukan hubungan seksual dengan
suaminya 2-3 dalam 1 minggu dan tidak ada
keluhan
Selama hamil :
Trimester I : Klien melakukan hubungan seks 2x dalam
seminggu
Trimester II : Klien melakukan hubungan seks 1x dalam
seminggu dan tidak ada keluhan
Trimester III : -
37
RR : 18 x/mnt
3. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
Kepala : Rambut hitam, lurus sebahu, kulit kepala bersih,
dan tidak berketombe
Muka : Tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum,
oedem pada wajah tidak ada
Mata : Simetris, conjungtiva tidak anemis, dan skelra
tidak ikterus
Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip
Mulut &gigi: Simetris, bibir tidak kering, tidak terdapat
stomatitis, gigi bersih tidak ada caries, tidak ada
gigi palsu
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen
Leher : Simetris, tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada
bendungan vena jugularis
Dada : Dada simetris, putting susu menonjol, payudara
simetris dan membesar, hyperpigmentasi aerola
mammae, payudara bersih
Abdomen : Membesar sesuai usia kehamilan, terdapat linea
nigra, ada striae albican, tidak ada bekas operasi
Genetalia : Vulva bersih tidak ada varises, tidak oedem,
tidak terdapat condiloma, tidak ada flour albus,
tidak ada bekas jahitan
Anus : Tidak ada hemoroid
Eks atas : Simetris, tidak ada oedema, tidak varises,
pergerakan aktif
Eks bawah : Simetris, tidak ada oedem, tidak varises,
pergerakan aktif
2. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis
38
Payudara : Tidak ada benjolan, kolostrum kanan dan kiri
sudah keluar, tidak ada nyeri tekan
Abdomen
Leopold I : Tinggi fundus uteri 2 jari bawah prosesus
xipoideus, pada fundus teraba bokong
Leopold II : Sebelah kanan teraba punggung janin (puka) dan
sebelah kiri teraba bagian terkecil janin
Leopold III: Bagian terendah janin adalah kepala
Leopold IV: Kepala janin belum masuk PAP
Auskultasi
Djj (+) (12-12-11) atau 140 x/mnt terdengar di sebelah kiri
perut klien dibawah pusat, jelas dan teratur
3. Perkusi
Reflek patella +/+
4. Pemeriksaan panggul
- Distansia spinarum : 24 cm
- Distansia cristarum : 27 cm
- Conjugata externa : 20 cm
- Lingkar panggul : 82 cm
5. Pemeriksaan penunjang
Dilakukan pemeriksaan laboratorium pada tanggal 29-09-2023
- Hb : 11 gr %
- Urine albumin : negatif
- Urine reduksi : negative
- USG
39
Ds : Ibu mengatakan hamil anak pertama ingin melakukan
pemeriksaan kehamilan yang rutin dan mengatakan terjadi
perubahan kulit pada perut ibu muncul garis putih keunguan
seperti guratan.
Do : - TFU 2 jari bawah prosesus xipoideus, puka
- Djj (+) 12-12-11 (140 x/mnt), teratur, jelas
- Tp : 25 Desember 2023
- Hb : 11 gr%
- LILA : 24 cm
- TTV : Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/mnt
Suhu : 36,5 0C
RR : 22 x/mnt
- Leopold I : Tinggi fundus uteri 2 jari bawah prosesus
xipoideus, pada fundus teraba bokong
- Leopold II : Sebelah kanan teraba punggung janin (puka) dan
sebelah kiri teraba bagian terkecil janin
- Leopold III: Bagian terendah janin adalah kepala
- Leopold IV: Kepala janin belum masuk PAP
Abdomen : Membesar sesuai usia kehamilan, terdapat linea nigra, ada striae
albican, tidak ada bekas operasi
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan
a. Penanganan striae gravidarum
b. Olahraga
40
LANGKAH V : MENGEMBANGKAN RENCANA
1. Diagnosa : GIP0, UK 36-37 minggu, tunggal hidup intra uteri, presentasi
kepala, keadaan jalan lahir normal, keadaan umum ibu baik.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan 1x15 menit, klien dapat
mengerti dan memahami keadaan kehamilannya.
Kriteria : - Klien dapat mengulangi kembali penjelasan tentang
kehamilannya dengan benar
- Timbul rasa percaya pada tenaga kesehatan yang telah
memeriksanya.
Intervensi
1) Lakukan pendekatan pada klien
R/ Dengan pendekatan terjalin kerja sama dan kepercayaan antara klien
dan petugas kesehatan sehingga klien lebih kooperatif
2) Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan standart 10T
R/ Pemeriksaan 10T merupakan pemeriksaan standart yang dapat
mencakup dan mendeteksi secara dini adanya kelainan dan
komplikasi
3) Beritahu klien tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
R/ Klien dapat mengetahui keadaan yang dialaminya, sehingga klien
akan lebih dapat kooperatif
4) Jelaskan pada klien tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
R/ Mendeteksi secara dini adanya kelainan pada kehamilan
5) Anjurkan pada klien untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin tiap
1 bulan sekali
R/ Mendeteksi dini adanya kelainan baik pada klien maupun janin
6) Anjurkan klien istirahat dan mengurangi kerja berat
R/ Merelaksasi dari otot-otot uterus
7) Anjurkan ibu untuk menggunakan Lidah Buaya Dan Minyak Zaitun Dapat
Mengurangi Keluhan untuk mengurangi keluhan striae gravidarum
R/ Penelitian Priska (2020) Hasil dari kajian I ditemukan ibu mengeluh
menculnya gurat-gurat putih didaerah sekitar perut membuat ibu merasa
tidak nyaman akan penampulannya serta dengan rasa gatal. Setelah
41
pemakaian minyak zaitun dan lidah buaya didapatkan hasil setelah
kunjungan kedua guratan halusnya sudah mulai berkurang
42
Anjurkan ibu untuk menggunakan Lidah Buaya Dan Minyak
Zaitun Dapat Mengurangi Keluhan untuk mengurangi keluhan
striae gravidarum
43
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pengkajian
Data yang ditemukan penulis saat melakukan pengkajian melalui
anamnesa, pemeriksaaan fisik, pemeriksaan khusus dan pemeriksaan
laboratorium. Menurut Varney (2006:27) bahwa langkah pertama adalah
mengumpulkan data dasar yang menyeluruh. Data dasar ini meliputi
pengkajian riwayat, pemeriksaan fisik, meninjau catatan terbaru atau
catatan sebelumnya dan meninjau data laboratorium serta
membandingkan nya dengan hasil studi.
Pengkajian tentang identitas ibu dan suami (nama, umur,
pekerjaan, agama, suku, dan alamat) penting dilakukan karena menurut
teori Hani (2011:87) bertujuan untuk identifikasi (mengenal) klien dan
menentukan status social ekonominya yang harus kita ketahui, misalnya
untuk menentukan anjuran apa yang yang akan diberikan. Umur juga
merupakan hal yang penting karena ikut menentukan prognosis
kehamilan. Apabila umur terlalu lanjut atau terlalu muda maka
persalinan lebih banyak resikonya.
Pengkajian riwayat kehamilan sekarang ditemukan bahwa klien
pertama kali memeriksakan kehamilannya pada usia 12 minggu. Sesuai
dengan teori Dewi (2017:151) bahwa pengkajian riwayat kehamilan
sekarang bertujuan untuk menentukan usia kehamilan dengan tepat dan
dapat merencanakan tindakan awal tentang keluhan kehamilan yang
biasa terjadi dan dapat mendeteksi adanya komplikasi.
Pengkajian riwayat kebidanan yang lalu tidak ditemukan masalah.
Menurut Dewi (2017:152) pengkajian riwayat kebidanan yang lalu
penting dilakukan karena bertujuan untuk membantu mengelola asuhan
pada kehamilan ini (konseling khusus, tes, tindak lanjut, dan rencana
persalinan).
Pemeriksaan fisik dilakukan secara umum telah dilakukan sesuai
teori Kuswanti (2019:141) yang terdiri dari pemeriksaan kepala, leher,
44
dada, payudara, ekstremitas atas, abdomen, pemeriksaan panggul,
genetalia luar, rectum dan ekstremitas atas.dan pemeriksaan umum yang
meliputi keadaan umum, tinggi badan, berat badan sebelum hamil dan
sesudah hamil, LILA dan tanda-tanda vital. Akan tetapi pemeriksaan
panggul tidak dilakukan karena tidak tersedianya alat (jangka
panggul).Pemeriksaan genatalia luar dan rectum juga tidak dilakukan
karena pasien tidak bersedia dan tidak ada indikasi. Pemeriksaan
anogenital tidak dilakukan dan pemeriksaan dalam tidak dilakukan
karena tidak ada indikasi. Uji reflek patela positif kanan kiri.
Pemeriksaan penunjang laboratoriun dilakukan oleh spot pelayan
Puskesmas didapatkan hasil tes urin reduksi (-) dan protein urin (-) dan
Hb 11 gr% yang dilakukan pada usia kehamilan 9-10 minggu dan 38-39
minggu karena mengalami udema. Hal ini sesuai dengan peraturan
Kemenkes RI, (2015:87) menyatakan bahwa pemeriksaan antenatal care
menggunakan standar 10T yaitu timbang BB, ukur tekanan darah, ukur
LILA, ukur TFU, Tentukan presentsi janin dan denyut jantung janin
(DJJ), beri imunisasi TT, berikan tablet Fe (90 tablet selama hamil), tes
Laboratorium, tatalaksana kasus dan temu wicara. Bila tidak dilakukan
secara legkap maka seandainya berisiko dapat dideteksi secara dini,
Maka semakin lengkap pemeriksaan kehamilan semakin kecil risiko dan
deteksi dini komplikasi dapat segera diatasi.
Selama kehamilan, Ny.K memeriksakan kehamilannya sebanyak 8
kali, menurut peraturan Kemenkes RI (2015:87) bahwa pelayanan
kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal
sekurang-kurangnya empat kali selama masa kehamilan, dengan
distribusi waktu minimal satu kali pada trimester pertama (usia
kehamilan 0-12 minggu), satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan
12-24 minggu), dan dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24
minggu sampai persalinan).
Namun ada kunjungan yang frekuensinya tidak sesuai dengan
teori (Varney, 2006:531) bahwa penjadwalan kunjungan ulang bagi
wanita yang mengalami perkembangan normal selama kehamilan
45
biasanya dijadwalkan setiap empat minggu hingga usia kehamilan 28
minggu, setiap 2 minggu hingga kehamilan 36 minggu dan setiap
minggu dari kehamilan 36 minggu hingga persalinan.
46
4. Tindakan Segera
Tidak dilakukan tindakan segera karena tidak di temukan tanda-tanda
kegawatdaruratan yang membutuhkan tindakan segera. Menurut teori
(Varney, 2006:27) bahwa mengidentifikasi perlunya tindakan segera
oleh bidan atau dokter atau untuk dikonsultasikan atau ditangani
bersama dengan anggota tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi
klien.
5. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan diagnosa Ny. K rencana tindakan yang akan
dilakukan sesuai dengan teori Varney (2007:28) bahwa perencanaan di
dapatkan dari pengembangan masalah atau diagnosis yang diidentifikasi
baik pada saat ini maupun yang diantisipasi serta perawatan kesehatan
yang di butuhkan. Sesuai dengan pengembangan masalah atau diagnosis
yang di identifikasi maka rencana asuhan kehamilan yang dilakukan
sebagai berikut :
Beritahu ibu semua hasil pemeriksaan, sesuai dengan teori
Saifuddin (2016:44) bahwa hak-hak perempuan pada waktu
mendapatkan perawatan maternitas yaitu berhak untuk mendapatkan
informasi tentang keadaan kesehatannya.
Beritahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan
pervaginam, sakit kepala yang berat dan penglihatan kabur. Sesuai
dengan tanda-tanda bahaya kehamilan. Menurut Sulistyawati (2019:155)
tanda bahaya kehamilan pada kehamilan lajut adalah Perdaran pervagina
yang terdiri dari plasenta previa dan solusio plasenta, sakit kepala yang
hebat, penglihatan kabur, bengkak diwajah dan jari-jari tangan, keluar
cairan pervagina, gerakan janin tidak terasa, nyeri perut yang hebat.
Anjurkan ibu untuk istirahat dan tidur yang cukup yaitu 6-8
jam/hari serta posisi tidur yang dianjurkan untuk ibu hamil menurut
Kuswanti (2014:123) pada trimester akhir kehamilan sering diiringi
dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga kadang ibu kesulitan untuk
menetukan posisi yang paling baik dan nyaman untuk tidur. Posisi tidur
47
yang dianjurkan pada ibu hamil adalah miring ke kiri, kaki kiri lurus,
kaki kanan sedikit menekuk dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut
ganjal dengan bantal pada perut bawah sebelah kiri.
Anjurkan ibu untuk meningkatkan nutrisi dan pola makan, sesuai
dengan teori Ibrahim (2019:92) yaitu mengkonsumsumsi sumber
karbohidrat seperti nasi 5 piring/hari, sumber protein yang didapatkan
dari 2 butir telur, 200 gram ayam atau daging, mengkonsumsi lemak < 1
sendok teh, serta mengkonsumsi vitamin dan mineral yang didapatkan
dari sayur-sayuran dan buah. Pentingnya nutrisi dan stimulasi bagi janin
karena sel-sel otak janin sudah tumbuh dan berkembang sejak bulan
pertama dalam kandungan. Lalu membelah cepat sampai 100 miliyar
sel, sambil berkembang sesuai tempat dan fungsi masing-masing.
Ingatkan ibu untuk meminum suplemen yang telah diberikan,
karena menurut Kemenkes RI (2015:87) untuk mencegah anemia gizi
besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet zat besi minimal 90 tablet
selama kehamilan diberikan sejak kontak pertama dan menurut
Saifuddin (2010:286) kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5
gram/hari. Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi
pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang mudah diperoleh
adalah susu, keju, yogurt dan kalsium karbonat (Kalk).
Beritahu ibu kunjungan ulang berikutnya, menurut Varney
(2006:531) bagi wanita yang mengalami perkembangan normal selama
kehamilan biasanya dijadwalkan setiap empat minggu hingga usia
kehamilan 28 minggu, setiap 2 minggu hingga kehamilan 36 minggu
dan setiap minggu dari kehamilan 36 minggu hingga persalinan.
Jelaskan pada ibu tentang ketidak nyamanan pada trimester III.
Menurut Varney (2007:536) tentang ketidak nyamanan yang terjadi
selama kehamilan trimester III seperti keletihan, nyeri punggung bagian
atas, peningkatan frekuensi berkemih, flatulen, konstipasi, hemoroid,
kram tungkai, edema dependen, dispareunia, nokturia, insomnia, nyeri
pada ligamentum teres uteri, nyeri bagian bawah, hiperventilasi dan
sesak napas, kesemutan dan baal pada jari.
48
Anjurkan ibu untuk menggunakan Lidah Buaya Dan Minyak
Zaitun Dapat Mengurangi Keluhan untuk mengurangi keluhan striae
gravidarum sesuai penelitian Endo Pebri Dani Putra (2022) Pengaruh
penambahan gel lidah buaya (Aloe vera) pada pembuatan skin lotiondari
minyak kelapa murni (virgin coconut oil). Dari hasil penelitian dapat
diambil kesimpulan bahwaPenambahan gel lidah buaya (Aloe vera) pada
pembuatan skin lotion memberikan pengaruh terhadap bobot jenis,
kelembaban produk, pH dan aktivitas antioksidan serta tidak
berpengaruh terhadap viskositas dan stabilitas emulsi. Produk terbaik
berdasarkan uji organoleptic adalah skin lotion dengan Penambahan gel
lidah buaya 5 g.
Sari Ida Miharti (2020) Efektifitas Pemberian Minyak Zaitun Dan
Ekstrak Kentang Terhadap Pemudaran Stretch Mark Pada Ibu Nifas.
Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata diberikan Minyak Zaitun 11,50,
rata-rata diberikan Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang 9,50. Dan hasil
analisis didapatkan p value 0,005 artinya ada pengaruh Minyak Zaitun
Dan Ekstrak Kentang terhadap pemudaran stretch mark. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh Minyak Zaitun Dan
Ekstrak Kentang terhadap pemudaran stretch mark lebih banyak dari
pada Minyak Zaitun. Diharapkan responden untuk menggunakan
Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang sebagai salah satu alternatif untuk
membantu memudarkan stretch mark pada ibu nifas.
Friska Apriani Sihombing, (2020) Pemberian Lidah Buaya Dan
Minyak Zaitun Dapat Mengurangi Keluhan Stretch Mark Di
SekitarPerut Selama Kehamilan Di Kelurahan Pasir Bidang 2020. Hasil
dari kajian I ditemukan ibu mengeluh menculnya gurat-gurat putih
didaerah sekitar perut membuat ibu merasa tidak nyaman akan
penampulannya serta dengan rasa gatal. Setelah pemakaian minyak
zaitun dan lidah buaya didapatkan hasil setelah kunjungan kedua
guratan halusnya sudah mulai berkurang.
49
6. Pelaksanaan tindakan
Pada langkah ini penulis melaksanakan semua rencana asuhan yang
telah dibuat sebelumnya, yaitu sesuai dengan kebutuhan ibu. Menurut
Varney (2006:28) yang menyatakan bahwa rencana asuhan menyeluruh
seperti yang telah diuraikan pada langkah V, dilaksanakan secara
efisien dan aman. Perencanaan ini biasa dilakukan seluruhnya oleh
bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau oleh anggota tim kesehatan
lainnya, Dalam melaksanakan pada ibu hamil disesuaikan dengan
kondisi ibu. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain: umur
kehamilan, kesinambungan, hak-hak pasien.
7. Evaluasi
Seluruh asuhan yang diberikan pada Ny.K dapat dilaksanakan dan
dimengerti, bahkan ibu dapat menjelaskan kembali materi yang
diberikan bidan dari perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Hal ini
sesuai dengan teori Varney (2006:28) yang menyatakan bahwa evaluasi
merupakan tindakan untuk memeriksa apakah rencana perawatan yang
dilakukan benar-benar telah mencapai tujuan yaitu memenunuhi
kebutuhan ibu seperti yang diidentifikasi pada langkah kedua tentang
masalah, diagnosa, maupun kebutuhan ibu.
50
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil asuhan
kebidanan pada Ny. ”K” kehamilan 36-37 minggu, didapatkan
kesimpulan bahwa : dalam melakukan pengkajian kasus pada Ny. ”K”
perlu dilakukan dengan teliti, baik pengumpulan data subjektif maupun
objektif supaya mendapat data yang akurat. Pemeriksaan penunjang
diagnosa dan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan klien serta
ditunjang oleh sarana yang tersedia.
2. Identifikasi diagnosa dan
masalah pada tinjauan kasus adalah G IP0 UK 36-37 minggu, hidup,
tunggal, intrauterine, presentasi kepala, keadaan jalan lahir normal,
keadaan umum Ibu baik, tanpa ditemukannya masalah.
3. Pada tinjauan kasus,
tidak didapatkan masalah potensial jadi tidak ditemukan antisipasi
masalah potensial.
4. Identifikasi kebutuhan
segera mengidentiifikasi situasi yang gawat dimana diperlukan tindakan
segera untuk keselamatan jiwa Ibu. Dalam tinjauan kasus tidak
ditentukan adanya tindakan segera yang diperlukan untuk keselamatan
jiwa Ibu.
5. Interview merupakan
rencana asuhan menyeluruh yang ditemukan dari langkah-langkah
sebelumnya berdasarkan tujuan dan kriteria yang diharapkan, asuhan
yang diberikan harus sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan
semua aspek asuhan. Pada tinjauan kasus rencana asuhan berdasarkan
tujuan dan kriteria yang diharapkan dan sudah mencakup semua aspek
asuhan yang diberikan.
51
6. Implementasi
merupakan pelaksanaan rencana asuhan menyeluruh, pada kasus rencana
asuhan yang ditentukan dapat dilaksanakan secara menyeluruh.
7. Pada evaluasi langsung,
dilakukan setelah melakukan tindakan dengan hasil klien mengerti dan
memahami penjelasan yang diberikan serta klien sudah tidak khawatir
lagi dengan kehamilannya.
4.2 Saran
b. Bagi Klien
Hendaknya klien dapat bekerja sama atau bisa kooperatif dengan tenaga
kesehatan agar dapat melakukan asuhan kebidanan dengan baik.
c. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan manajemen kebidanan
Varney dalam praktek kebidanan
d. Bagi Institusi
Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan kebidanan.
52
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Varney. H. Varney’s Midwifery, Third Edition. 1997. Jones and Bartlett. New York,
Ny.
53