You are on page 1of 7

HUBUNGAN KELEKATAN DAN KEPUASAN HUBUNGAN ROMANTIS PADA

MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN DR. SOEPRAOEN MALANG


YANG DI MEDIASI OLEH KEPERCAYAAN
THE RELATIONSHIP ATTACHMENT AND SATISFACTION OF ROMANTIC RELATIONSHIPS
MEDIATION BY TRUST

Shinta Renanda
Jurusan Magister Sains Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia
E-mail: shintarenanda@gmail.com
No. Handphone : 085274929692

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan gaya kelekatan terhadap kepuasan hubungan romantis pada mahasiswa yang
dimediasi oleh kepercayaan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa D3 Kebidanan semester 1 angkatan 2017
Poltekkes RS dr. Soepraoen Malang yang berjumlah 39 orang. Data dikumpulkan melalui angket menggunakan skala
Relationship Style Questionnaire untuk mengukur gaya kelekatan, skala kepercayaan dan Relationship Assesment Scale untuk
mengukur kepuasan hubungan romantis. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teknik
sampling jenuh dan pengumpulan data menggunakan skala likert. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa terdapat
hubungan kelekatan, kepercayaan dengan kepuasan hubungan romantis dengan nilai p (0,003 < 0,05).

Kata kunci : Kelekatan, Hubungan Romantis, Kepercayaan

ABSTRACT

The research aims to look at the relationship style of attachment towards the satisfaction of romantic relationships on a
student who is mediated by belief. The population in this study are students D3 1 semester nursing courses force 2017
Poltekkes RS Dr. Soepraoen Unfortunate that add up to 39 people. The data collected through the now use the scale
Relationship Style Questionnaire to measure viscosity style, scale and Relationship of trust just my Assesment Scale to
measure the satisfaction of romantic relationships. This research is a type of quantitative research. This research uses
techniques of sampling and data collection using the saturation scale likert. The results of the analysis showed that there is a
relationship of trust with the togetherness, the satisfaction of a romantic relationship with a value of p (0.003 < 0.05).

Keywords : Attachment, Romantic Relationship, Trust

Kepercayaan merupakan keluaran dari hubungan dengan pengalaman-pengalaman positif sebelumnya yang
yang terjalin kuat, dimana masing-masing pasangan berhubungan dengan terbentuknya kepercayaan.
merasa bahwa mereka dapat bergantung satu sama lain. Kepercayaan merupakan salah satu kualitas dalam
Kepercayaan merupakan salah satu komponen dari hubungan intim yang seringkali dikaitkan dengan cinta
hubungan yang terjalin kuat antara seseorang dan figure dan janji yang merupakan dasar hubungan yang ideal.
attachment mereka. Dasar pembentukan rasa aman Kepercayaan terhadap pasangan akan meningkat apabila
menekankan pada keyakinan tentang keberadaan figure pasangan dapat memenuhi pengharapan individu dan
attachment pada saat yang dibutuhkan. Dengan kata lain, bersungguh-sungguh peduli terhadap pasangan ketika
rasa percaya terhadap figure attachment berhubungan

29
30 Jurnal Ecopsy, Volume 5 Nomor 1, April 2018

situasi memungkinkan individu untuk tidak mengharapkan hasil yang positif dan konstruktif dari
memperdulikan mereka (Rempel, et al, 1985). konflik. Gaya Kelekatan Terokupasi (Preoccupied
Menurut Wieselquist (2009) kepercayaan Attachment Style), gaya kelekatan ini didefinisikan
memprediksi kepuasaan hubungan romantis dan sebagai pandangan negatif mengenai diri yang
kepercayaan adalah hal yang paling penting dalam sebuah dikombinasikan dengan harapan yang positif bahwa orang
hubungan. Menurut Simpson (2007) Ketika hubungan lain akan mencintai dan menerima. Sebagai akibatnya,
yang diisi dengan kepercayaan, mungkin akan individu yang terokupasi mencari kedekatan dalam
berkurangnya rasa keragu-raguaan dan ketidakpuasan hubungan, tetapi mereka juga mengalami kecemasan dan
pada diri sendiri khususnya dengan citra tubuh. rasa malu karena mereka merasa tidak pantas menerima
Hazan & Shaver (1987) menjelaskan bahwa cinta dari orang lain. Tekanan mengenai kemungkinan
hubungan romantis pada masa remaja dan dewasa dapat ditolak terjadi secara ekstrem. Kebutuhan untuk dicintai
dikonseptualisasikan sebagai proses kelekatan sesuai dan diakui ditambah dengan adanya self-criticism
dengan teori kelekatan Bowlby tentang kelekatan pada mendorong terjadinya depresi setiap kali suatu hubungan
masa kanak dengan figur lekat (orangtua). Teori ini dapat menjadi buruk. Orang dengan gaya kelekatan ini
terbentuk atas dasar pemahaman bahwa semenjak masa mempunyai karakteristik kurang percaya terhadap
remaja, figur lekat seseorang mulai ditransfer kepada keberadaan pasangan dan memiliki ketakutan untuk
teman maupun pasangan dan pada masa “transfer” inilah ditolak. Gaya Kelekatan Takut-Menghindar (Fearful-
perilaku akan muncul sesuai dengan kelekatan yang Avoidant Attachment Style). Seseorang dengan gaya
dimilikinya, aman ataukah tidak aman. kelekatan ini memiliki self-esteem yang rendah dan
Gaya kelekatan adalah derajat keamanan yang negatif terhadap orang lain. Dengan meminimalkan
dialami dalam hubungan interpersonal.Gaya-gaya yang kedekatan interpersonal dan menghindari hubungan akrab,
berbeda pada awalnya dibangun pada saat masih bayi, mereka berharap dapat menghindari diri mereka dari rasa
tetapi perbedaan dalam kelekatan tampak mempengaruhi sakit akibat penolakan. Individu dengan gaya kelekatan ini
perilaku interpersonal sepanjang hidup (Baron, 2004). menggambarkan orang tua mereka secara negatif,
Jean (1991), dalam jurnalnya mengatakan bahwa memendam perasaan bermusuhan dan marah yang tidak
kepuasaan hubungan mempunyai pengaruh yang positif disadari, dan lebih tidak mengalami keintiman dan
dengan gaya kelekatan. Hal ini juga sama dengan kesenangan dalam berinteraksi dengan pasangan romantis
penelitian Judith (2007) yang menyatakan adanya gaya yang sekarang dimiliki atau yang potensial. Gaya
kelekatan dengan cinta romantis. Dari penjelasan diatas kelekatan ini diasosiasikan dengan hubungan
peneliti menyimpulkan bahwa ketika pasangan memiliki interpersonal yang negatif, rasa cemburu, dan penggunaan
gaya kelekatan yang kuat pada pasangannya maka akan alkohol untuk mengurangi kecemasan mereka. Orang
menimbulkan kepercayaan pada pasangan dimana ketika dengan gaya kelekatan ini juga memiliki karakteristik
pasangan yang sudah memiliki gaya kelekatan dan kurang percaya terhadap keberadaan pasangan, memiliki
kepercayaan maka kepuasan hubungan romantis itu akan ketakutan ditolak, dan memiliki ketakutan ditinggalkan.
terpenuhi. Oleh karena itu peneliti menggagaskan Dan terakhir adalah Gaya Kelekatan Menolak
penelitian yang berjudul Hubungan Kelekatan dan (Dissmisive-Avoidant Attachment Style). Gaya kelekatan
Kepercayaan Terhadap Kepuasan Hubungan Romantis ini digambarkan sebagai pandangan seseorang yang
Pada Mahasiswa Politeknik Kesehatan sangat positif terhadap dirinya namun kadang kala tidak
realistis. Selain itu, pandangannya tentang dirinya berbeda
Gaya Kelekatan jauh dengan pandangan orang lain mengenai dirinya.
Menurut Bartolomew & Grifiin (1994) ada 4 gaya Individu dengan gaya kelekatan ini menganggap dirinya
kelekatan Relationships Style Questionnaire (RSQ). yaitu: berharga, independen, sangat layak untuk mendapatkan
Gaya Kelekatan Aman (Secure Attachment Style). Yaitu hubungan dekat. Orang lain lebih mungkin untuk melihat
seseorang dengan gaya kelekatan aman memiliki self- mereka secara lebih tidak positif dan mendeskripsikan
esteem yang tinggi dan positif terhadap orang lain, mereka sebagai tidak ramah dan memiliki ketrampilan
sehingga ia mencari kedekatan interpersonal dan merasa sosial yang terbatas.
nyaman dalam hubungan. Orang-orang dengan gaya
kelekatan aman melaporkan memiliki hubungan yang Kepercayaan
hangat dengan orang tua mereka dan mempersepsikan Kepercayaan adalah keinginan individu untuk
kehidupan keluarga mereka di masa lampau dan masa kini bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan
secara positif. Dibandingkan dengan gaya kelekatan yang padanya. Kepercayaan ialah kondisi mental yang
lain, seseorang yang memiliki gaya kelekatan aman akan didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya.
lebih tidak mudah marah, lebih tidak mengatribusikan Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan
keinginan bermusuhan dengan orang lain, dan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang-
Renanda, S., Hubungan Kelekatan dan Kepuasan Hubungan Romantis Pada Mahasiswa di Mediasi oleh Kepercayaan` 31

orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang komunikasi verbal dengan mengatakan perasaan sayang
dipercayai (Moorman, 1993). kepda pasangan, ataupun melalui komunikasi noverbal
Kepercayaan adalah wilayah psikologis yang berupa ekspresi afeksi, seperti genggaman, pelukan,
merupakan perhatian untuk menerima apa adanya ciuman dan perasaan tenang serta bahagia ketika bersama
berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang yang dicintai. Masalah-masalah (problems).
orang lain (Rousseau., et al 1998). Kepercayaan individu Masalah yang biasa terjai dalam suatu hubungan
didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk merupakan konflik yang terjadi karen perbedaan perilaku
menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan atau pandangan masing-masing individu. Dalam
harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan hubungan romantis individu ingin dapat dekat dan
penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kooperatif serta memiliki persetujuan dengan orang lain
kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan namun di sisi lain individu menginginkan otonomi pribadi
tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995). dengan kata lain memungkinkan terjadinya
Menurut Rempel (1985) ada 3 komponen ketidaksetujuan dengan orang lain. Tetapi, adanya
kepercayaan. Ketiga komponen itu adalah Predictability, masalah dengan pasangan justru menyebabkan individu
Dependability, dan Faith. Keadaan dapat diramalkan semakin dapat memahami karakter masing-masing.
(Predictability), Seseorang yang dapat diramalkan adalah Masalah dapat menguatkan atau malah menghancurkan
seseorang yang mempunyai perilaku yang konsisten hubungan, tergantung bagaimana pasangan tersebut
walaupun perilaku tersebut terus menerus buruk menyelesaikannya (William, Sawyer & Wahlstrom,
(Robinson, 1990). Keadaan dapat diandalkan 2006). Dan yang terakhir adalah harapan-harapan
(Dependability) yaitu keadaan dapat diandalkan. (expectations). Seseorang akan merasa puas jika hubungan
Berhubungan dengan perasaan yang timbul bahwa yang dijalaninya sesuai dengan harapan dan perkiraannya
pasangannya adalah seseorang seorang yang bisa (Taylor, Peplau & Sears, 2006). Harapan disini merupakan
diandalkan (Robinson, 1990. Keyakinan (Faith). suatu keinginan atau tujun yang ingin dicapai seseorang
Keyakinan berupa kemampuan seseorang dalam dalam suatu hubungan.
pengambilan risk taking, indepth relationship, percaya
pada janji yang diberikan dengan mengorbankan
penghargaan seseorang untuk sebuah keuntungan yang Ker Kelekatan
akan datang.
Kepercayaan
Kepuasan Hubungan Romantis Kepuasan
Pada pasangan yang berpacaran, hubungan antara Hubungan Romantis
mereka melibatkan keintiman yang lebih intensif dan
sangat mendalam. Menurut Harrison (2000), pasangan
romantis atau pacar didefinisikan sebagai seseorang yang Gambar 1. Kerangka Berpikir
membuat kita tertarik secara fisik, menginginkan kontak
yang lebih intim (berpegangan tangan, berpelukan, dan Salah satu bagian dari kepribadian individu yang
lain-lain), keinginan untuk menjadi lebih dari sekedar berperan dalam menentukan kualitas hubungan individu
teman, dan pergi bersama dalam suatu kencan. dengan pasangan adalah kelekatan (Collins & Read,
Kepuasaan merupakan perasaan yang dialami 1990). Kelekatan sangat berpengaruh kaitannya terhadap
seseorang ketika keinginannya terpenuhi. Kepuasaan kepuasaan hubungan romantis. Hal ini sesuai dengan
hubungan merupakan evaluasi intrapersonal seseorang Simpson (1990) yang mengemukakan bahwa kelekatan
dengan merasakan hal positif serta ketertarikannya pada berpengaruh terhadap kepuasaan hubungan romantis.
hbungan yang ia jalani (Rusbult, 1983). Terkait dengan Norris (1999) mengatakan kepercayaan mempunyai
hubungan romantis, mka kepuasan dalam suatu hubungan hubungan yang positif dengan kepuasaan hubungan
aan dialami jika tujuan yang ingi dicapai dari hubungan romantis. Pasangan yang kurang terbuka terhadap segala
tersebut dapat terpenuhi. Seseorang akan merasa puas sesuatu yang dialaminya kepada pasangannya justru akan
dalam menjalani hubungan romantis ketika perbandingan memunculkan adanya sikap curiga dan rasa tidak percaya
antara keuntungan yang didapat dan kontribusi yang terhadap pasangan serta jarak yang jauh juga membuat
diberikan dalam berhubungan dalam kondisi seimbang komunikasi pada pasangan sering tidak efektif dan tidak
atau sama besar untuk tiap pasangan (Regan, 2003). jarang terjadi miss communication (Pratama, 2016) . Hal
Hendrick (1988) mengemukakan 3 komponen ini didukung dengan penelitian Fauzia (2008) menemukan
yang dapat mengukur kepuasan dalam hubungan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara
berbapacaran, yaitu : cinta (love). Cinta dapat kepercayaan dan kepuasan romaantis. Semakin tinggi
diekspresikan melalui banyak hal, seperti melalui kepercayaan maka tingkat kepuasan pernikahan semakin
32 Jurnal Ecopsy, Volume 5 Nomor 1, April 2018

tinggi. Sebaliknya, semakin rendah kepercayaan maka (RSQ) ini berbentuk skala likert. Dalam pengisian skala
semakin rendah tingkat kepuasan hubungan romantisnya. ini, subjek diminta untuk merespon dengan memberikan
tanda pada salah satu pilihan yang sesuai dengan diri
Hipotesis subjek.
H1: Adanya pengaruh kelekatan terhadap Kepuasan
Hubungan Romantis Kepercayaan
H2: Adanya pengaruh kepercayaan terhadap Kepuasaan Dalam penelitian ini menggunakan skala likert
Hubungan Romantis yang dikembangkan oleh Rampel (1985) yang terdiri dari
H3: Adanya pengaruh Kelekatan dan Kepercayaan 17 aitem untuk mengukur kepercayaan interpersonal pada
terhadap Kepuasaan Hubungan Romantis pasangan. Skala ini disusun berdasarkan 3 komponen
yaitu dapat diramalkan (Predictability),dapat diandalkan
METODE PENELITIAN (Dependability), dan keyakinan (Faith).

Populasi penelitian adalah mahasiswa D3 Kepuasan Hubungan Romantis


Kebidanan semester 1 angkatan 2017 Poltekkes RS dr. Dalam penelitian ini digunakan skala dari
Soepraoen Malang yang berjumlah 40 orang. Menurut Hendrick (1988) berupa kuesioner Relationship Assesment
Arikunto (2005) apabila subjek penelitian kurang dari 100, Scale. Skala ini terdiri dari 7 aitem yang mengukur
lebih baik diambil semuanya sehingga penelitian ini kepuasan seseorang dalam menjalin hubungan romantis
merupakan penelitian populasi. Sehingga penentuan yang ia jalani dengan pasangannya saat ini. Skala ini
responden dipilih dengan cara menggunakan teknik disusun berdasarkan komponen-komponen yang secara
sampling jenuh. Tenik sampling jenuh adalah teknik umum muncul dalam hubungan romantis seperti besarnya
penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan perasaan cinta, pemenuhan kebutuhan dan pengharapan,
sebagai sampel (Sugiyono, 2011). Adapun dalam serta banyaknya masalah dalam suatu hubungan secara
penelitian ini penyebaran angket disebar kepada 40 umum. Metode analisis data yang digunakan pada
mahasiswa, namun yang kembali pada peneliti sebanyak penelitian ini adalah analisis Regresi Linear Berganda.
39 mahasiwa. Prosedur Penelitian membuat rancangan
penelitian dan mengumpulkan beberapa referensi,
menyusun proposal penelitian, menyusun alat ukur, HASIL PENELITIAN
melakukan uji coba alat ukur (try out), revisi alat ukur,
memperbanyak alat ukur, membuat ijin permohonan Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Kelekatan dan
penelitian kemudian pelaksanaan penelitian dan Kepercayaan terhadap Kepuasan Hubungan
pengolahan data. Romantis

Gaya Kelekatan No Variabel R2 p


Skala Relationship Style Questionnaire 1 Kelekatan & Kepuasan 0,110 0,039
digunakan untuk mengukur dimensi-dimensi terkait
2 Kepercayaan &
dengan positif atau negatif antara model diri dan orang 0,125 0,027
lain. terdapat empat jenis model pernyataan tes sesuai Kepuasaan
dengan pengertian kelekatan menurut tokoh. Pada
penelitian ini, gaya kelekatan dilihat dari model yang yang Berdasarkan hasil analisis di atas dapat dilihat
diusulkan oleh Griffin dan Bartholomew (1994). Model bahwa adanya hubungan kelekatan terhadap kepuasan
ini mengusulkan empat gaya kelekatan, yaitu kelekatan hubungan romantis dengan nilai P (0,039 < 0,05) dan
aman (secure), kelekatan terokupasi (preoccupied), sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat
kelekatan takut-menghindar (fearful-avoidance), dan sebesar 11%. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa
kelekatan menolak (dismissive). Pada skala ini, subjek terdapat hubungan kepercayaan terhadap kepuasan
diminta untuk memberi tanda silang pada angka yang hubungan romantis dengan nilai P (0,027 < 0,05) dan
paling menggambarkan perasaan subjek. Dimulai dari sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat
angka satu yang berarti sangat tidak menggambarkan sebesar 12,5%.
perasaan subjek sampai angka lima yang berarti sangat Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa
menggambarkan perasaan subjek. Semakin tinggi skor terdapat hubungan kelekatan dan kepercayaan terhadap
subjek terhadap gaya kelekatan tertentu menunjukkan kepuasan hubungan romantis dengan nilai p (0,003 < 0,05)
kecenderungan gaya kelekatan subjek. Skala ini terdiri dan sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat
dari 30 aitem. Skala Relationship Style Questionnaire sebesar 25,4%.
Renanda, S., Hubungan Kelekatan dan Kepuasan Hubungan Romantis Pada Mahasiswa di Mediasi oleh Kepercayaan` 33

Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Kelekatan, dengan baik pada salah satu bentuk kelekatan maka akan
Kepercayaan Terhadap Kepuasaan berpengaruh pada adult attachment khususnya ketika
Hubungan Romantis Saat di Uji Secara menjalin hubungan romantis. Seperti pada tabel pertama
Bersamaan ada hubungan antara kelekatan dengan kepuasaan
hubungan romantis. Jika seseorang itu memiliki kelekatan
Variabel R2 p satu sama lain maka akan merasakan kepuasan hubungan
Kelekatan, Kepercayaan romantis diantara keduanya. Brennan dan Shaver (1995)
.254 .003
terhadap Kepuasan menyatakan adanya hubungan antara tipe attachment
dengan kepuasan dalam hubungan dekat atau romantis.
Kepercayaan memprediksi kepuasaan hubungan
PEMBAHASAN romantis dan kepercayaan adalah hal yang paling penting
dalam sebuah hubungan. Menurut Simpson (2007) Ketika
Kelekatan ialah hubungan kedua orangtua dan hubungan yang diisi dengan kepercayaan, mungkin akan
anaknya, tetapi kelekatan juga bisa dikaitkan dengan berkurangnya rasa keragu-raguaan dan ketidakpuasan
hubungan antar orang dewasa yang romantis (Bowbly, pada diri sendiri khususnya dengan citra tubuh. Menurut
1980). Perilaku kelekatan merupakan bentuk pencarian Lewicki (2000) fakor yang mempengaruhi kepercayaan
kedekatan seseorang dengan orang lain. Kelekatan ada adalah komunikasi, berbicara, bekerja, berkoordinasi, sifat
agar seseorang mampu bertahan hidup, karena dalam kepribadian, konsisten yang mendominasi pengalaman.
kelekatan ada rasa aman dan terpenuhinya kebutuhan dari Menurut Rempel, et al (1985) yang menyatakan bahwa
figur yang dilekatkan. Ketika individu telah mempunyai aspek dalam kepercayaan pasangan dibagi menjadi tiga
kelekatan dengan orang lain maka individu tersebut akan yakni predictability yaitu perilaku konsisten,
merasa aman, terlindungi, dan terpenuhi kebutuhan dependability yaitu keadaan yang dapat diandalkan dan
afeksinya. Kelekatan ini bersifat menetap, intens, dan faith (keyakinan).
terus menerus. Dalam penelitian ini kelekatan berhubungan
Menurut Santrock (2007), kelekatan adalah ikatan dengan kepercayaan karna ketika seseorang mengalami
emosional yang erat antara dua orang. Kelekatan biasanya kelekatan dan memiliki ikatan emosional yang kuat
mengarah pada sebuah hubungan antar kedua orang yang dengan pasangan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
memiliki perasaan yang kuat satu sama lain dan maka seseorang itu akan merasa tertarik dan menaruh
melakukan banyak hal bersama untuk melanjutkan relasi kepercayaan dengan pasangannya. Kelekatan juga
itu. Anak yang mendapatkan kelekatan (Attachment) yang mempengaruhi kepuasan hubungan romantis. Kelekatan
cukup, akan merasa dirinya aman (Secure) dan lebih dapat diartikan sebagai tingkah laku yang khusus pada
positif terhadap kelompoknya, menunjukkan ketertarikan manusia, seperti kecenderungan dan keinginan seseorang
yang lebih besar terhadap orang lain di dalam mengajak untuk mencari kedekatan dengan orang lain dan
bermain atau ketika digendong. Begitu juga dengan mencari kepuasan dalam hubungan dengan orang tersebut
seseorang yang menjalin hubungan ia akan merasa dirinya (Soetjiningsih, 2012). Kepercayaan mempengaruhi
aman dan menunjukkan rasa ketertarikan dan kepercayaan kepuasaan hubungan romantis. Hal ini juga disebutkan
pada pada pasangannya. Menurut Cox (2001) kelekatan dalam Menurut Kauffman (2000) yang berpendapat
sebagai ikatan emosional yang kuat dengan orang lain. bahwa kepercayaan atau trust adalah aspek yang tertinggi
Mereka memiliki ikatan emosional yang kuat oleh karena dalam menjalin sebuah hubungan. Jadi kesimpulannya
itu diantara keduanya akan memiliki rasa saling percaya kepercayaan dapat memediasi hubungan antara kelekatan
satu sama lain. Hal ini sejalan dengan hasil analisis pada dan kepuasan hubungan romantis.
tabel 1 yang menyatakan ada hubungan antara kelekatan
dengan kepercayaan. SIMPULAN
Dalam perkembangan dewasa, kelekatan akan
berperan ketika seseorang menjalin hubungan dekat Berdasarkan hasil analisis di atas dapat dilihat
dengan orang lain. Menurut Hazan dan Shaver (1994), bahwa adanya hubungan kelekatan terhadap kepuasan
pada anak figure care giver biasanya adalah orang tua hubungan romantis dengan nilai P (0,039 < 0,05) dan
tetapi pada kelekatan figur dewasa yang muncul secara hubungan kepercayaan terhadap kepuasan hubungan
umum adalah peer yang biasanya partner secara seksual. romantis dengan nilai p (0,027 < 0,05). Dan hubungan
Dengan kata lain pada adult attachment seseorang kelekatan dan kepercayaan terhadap kepuasan hubungan
memiliki ikatan dengan seseorang yang sedang dalam romantis dengan nilai p (0,003 < 0,05). Implikasi pada
hubungan pacaran. Hazan dan Shaver juga berpendapat penelitian ini adalah agar para pasangan mencapai
bahwa ikatan awal pada masa infancy yang terbentuk kepuasaan hubungan romantis dengan kelekatan terhadap
34 Jurnal Ecopsy, Volume 5 Nomor 1, April 2018

pasangan dan memberi rasa kepercayaan terhadap Hendrick, S. S. (1988). A generic measure of relationship
pasangan. Keterbatasan penelitian ini adalah hanya satisfaction. Journal of Marriage and the
dilakukan pada mahasiwa perempuan di Politeknik Family, (50), 93–98
Kesehatan dr.Soepraoen Malang. Diharapkan bagi peneliti
selanjutnya bisa meneliti dengan jumla subjek yang lebih Jean, R. H., & Garth, J.O. (1991). Attachment styles and
banyak dan homogen. relationship satisfaction in the development of
close relationship. New Zealand Journal of
psychology (20), 56-62
DAFTAR PUSTAKA
Judith A. Feeney & Patricia Noller (1992) Attachment
Baron & Byrne. (2004). Psikologi sosial Jilid 2. Jakarta: style and romantic love: Relationship dissolution.
Erlangga Australian Journal of Psychology. (44:2), 69-74
Brennan, K. A., & Shaver, P. R. (1995). Dimensions of Kauffman, M. H. (2000). Relational maintenance in long-
adult attachment, affect regulation, and romantic distance relationships: staying close. Master of
relationship functioning. Personality and Social Science Thesis Blacksburg. Virginia.
Psychology Bulletin, (21), 267–283
Lewicki, R.J., & Wiethoff, C. (2000). Trust, Trust
Collins, N.L & Read, S. J. (1990). Adult attachment,
Development, and Trust Repair. In M. Deutsch &
working models and relationship quality in
P.T. Coleman (Eds.) Handbook of research
dating couples. Journal Of Personality And
conflict resolution: Theory and practice, 86-107
Social Psychology, 58(4), 644-663
Mayer, R.C., Davis, J. H., dan Schoorman, F. D., (1995).
Fauzia, M. D.(2008). Hubungan Kepercayaan pada
An Integratif Model of Organizational Trust.
Pasangan dengan Kepuasan Pernikahan. Skripsi.
Academy of Management Review 30(3), 709-734
FPSI, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Moorman. C., Deshpande, R., & Zaltman, G. (1993).
Griffin, D.W. and Bartholomew, K. (1994) The
Actors affecting trust in market relationship:
metaphysics of measurement: The case of adult
Journal of Marketing.Vol 58
attachment. In: Bartholomew, K. and Perlman,
D., Eds., Attachment Processes in Adulthood,
Regan, P. (2003). The Mating Game: A Primer on Love,
Advances in Personal Relationships. Jessica
Sex, and Marriage. SAGE Publications, Inc
Kingsley Publishers, London, 17-52

Hazan, C., & Shaver, P. R. (1987). Romantic love Roni, Dwi Pratama. (2016). Hubungan kepercayaan
conceptualized as an attachment process. Journal dengan kepuasan pernikahan ibu rumah tangga
of Personality and Social Psychology, (52), 511– yang memiliki suami bekerja di luar kota. Skripsi,
524 Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga
Norris, stacy & Richard, Zweigenhaft (1999). Self-
Rusbult, C. E. (1983). A longitudinal test of the
Monitoring, Trust, and Commitment in Romantic
investmentmModel: The development (and
Relationships. The Journal of Social Psychology,
deterioration) of satisfaction and commitment in
139(2), 215-220
heterosexual involvements. Journal of
Rempel, J.K., Holmes, J.G. & Zanna, M.P. (1985). Trust Personality and Social Psychology, 45(1), 101-
in close relationships., 95-112. Journal of 117
Personality and Social Psychology, 49(1), 95-
112 Simpson, Jeffry.A. (1990). Influence of Attachment Styles
on Romantic Relationships. Journal of
Rousseau, D.M., S.B. Sitkin, R.S. Burt, and C. Camerer. Personality and Social Psychology. 59 (5), 971-
1998. Not So Different After All: A Cross- 980
Discipline View of Trust. Academy of
Simpson, J. A., Collins, W. A., Tran, S & Haydon K. C
Management Review (23), 393–404.
.(2007). Attachment and the experience and
Renanda, S., Hubungan Kelekatan dan Kepuasan Hubungan Romantis Pada Mahasiswa di Mediasi oleh Kepercayaan` 35

expression of emotions in romantic Wieselquist, J. (2009). Interpersonal forgiveness, trust,


relationships: a developmental perspective. J and the investment model of commitment.
Pers Soc Psychol, 92(2), 355-67. Journal of Social and Personal Relationships,
26(4), 531- 5
Soetjiningsih. (2012). Perkembangan Anak dan
Permasalahannya dalam Buku Ajar I Ilmu Williams, B. K. , Sawyer, S. C., & Wahlstorm, C. M.
Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta : (2006). Marriages, families, & intimate
Sagungseto. 86-90 relationship: A practical introduction. Boston:
Pearson Education, Inc
Taylor, S, E. , Peplau, L. A. , & Sears, D. O. (2006). Social
psychology 12th ed. New Jersey. Pearson
Education Group, Inc

You might also like