You are on page 1of 10

40 Hari Di Perbatasan Ponorogo-Wonogiri

Yusuf Taufiqur Rohman

(Peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat Multi Disiplin Kelompok 14 IAIN


Ponorogo 2023)

Pendahuluan

Mengabdi kepada masyarakat adalah salah satu kegiatan wajib bagi


mahasiswa Perguruan Tinggi guna memenuhi tagihan SKS atau Sistem Kredit
Semester. Tujuan dari adanya pengabdian masyarakat adalah mahasiswa
mampu menyalurkan ilmu yang sudah didapatkan melalui perkuliahan umum
kemudian diterapkan di lingkungan masyarakat baik dalam bentuk program
kerja ataupun sosialisasi. Harapannya Sumber Daya Alam atau Sumber Daya
Manusia yang ada di masyarakat dapat dikembangkan ataupun diolah menjadi
produk sekaligus kegiatan yang bermanfaat, sehingga bisa mengangkat potensi
yang ada di desa tersebut. Pengabdian ini dilakukan oleh Institut Agama Islam
(IAIN) Ponorogo dan dibagi menjadi 7 jenis Kuliah Pengabdian Masyarakat
(KPM) antara lain, KPM Monodisiplin yang anggotanya berasal dari satu prodi
yang sama dan program kegiatan disesuaikan dengan bidang keilmuan yang
sudah didapatkan dibangku kuliah. KPM Multidisiplin dimana anggota dipilih
dari prodi dan fakultas yang berbeda, program kerja yang dibuat disesuaikan
dengan kebutuhan yang ada di masyarakat. KPM Tematik Inisiatif Mandiri
Terpogram dipilih berdasarkan keinginan pribadi dari peserta pengabdian, baik
dalam memilih anggota juga Dosen Pembimbing tema kegiatan nantinya
disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di masyarakat. KPM Responsif
Terprogram dibuat dan dikhususkan untuk mahasiswa yang memiliki
keterbasan atau berhalangan misalnya, hamil, disabilitas, sakit, dll. KPM
Kolaboratif Moderasi Beragama, anggotanya dipilih atas dasar seleksi kemudian
digabungkan dengan kampus lain dengan tujuan memahami perbedaan yang
ada dimasyarakat. KPM Kolaborasi Nusantara dijalankan atas dasar kerja sama
kampus dengan PTKIN di Indonesia, harapannya mahasiswa bisa mencari
pengalaman lebih luas melalui budaya, agama, dan visi misi yang berbeda lintas
Perguruan Tinggi. International Community Service Program adalah kegiatan
pengabdian yang dilakukan oleh IAIN Ponorogo melalui kerja sama antar
lembaga luar negeri dengan tujuan mengembangkan moderasi beragama juga
sebagai ajang pertukaran budaya.
Penulis sendiri mengikuti Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)
Multidisiplin melalui proses pendaftaran terlebih dahulu, hingga mendapat
bagian di Desa Gondang, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri.
Terdapat 20 orang dalam satu kelompok yang berasal dari 4 fakultas berbeda
dan prodi yang berbeda. Penulis ditempatkan di posko 14 RT02/RW08 Desa
Gondang, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri.

Desa Gondang
Desa Gondang, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri. Mayoritas
penduduknya bekerja di sektor pertanian, sehingga ladang dan persawahan ada
di mana-mana. Sumber daya alamnya masih terjaga dengan alami karena tidak
ada ambisi merusak diantara karakter masyarakatnya, udara yang bersih dan
segar karena banyaknya pepohonan menjulang, keramah ramahan
penduduknya, dan masih banyak lagi keunggulan yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu. Di antara 5 Dusun yang ada di Desa Gondang penulis tinggal di
Dusun Plosorejo tepatnya di RT02/RW08. Penulis berangkat pada tanggal 3 Juli
2023 dari kota Ponorogo disambut dengan cuaca yang cerah dan jalan yang
kering. Pertama kali penulis datang antusiasme masyarakat amat sangat besar,
kami diajak untuk berkunjung kerumah mereka, hingga langsung diberikan
suguhan berupa nasi beserta lauknya. Respon masyarakat juga sangat baik,
menyapa kami saat sedang duduk diteras posko dengan senyuman hangat nan
sapaan manis. Aktivitas masyarakat juga tak terlalu ramai layaknya disaat
kondisi sedang cerah. Hawa dingin juga amat sangat menusuk mengingat
tempat tinggal kami berada di dataran tinggi. Jalan yang belum aspal
sepenuhnya dan banyaknya jalan berlubang sangat berbahaya jika dilewati
dikala musim hujan hal ini karena licin.
Selama 40 hari berada di Dusun Plosorejo penulis melihat berbagai
sudut kehidupan masih terkesan tradisional baik dari gelas teh yang umumnya
disekitar kita pakai gelas kecil namun disana pakai gelas yang tinggi. Kegiatan
sehari-hari juga masih mengandalkan tradisi turun-temurun dari nenek
moyang seperti saat hendak mendirikan rumah harus mencari hari yang bagus
berdasarkan hitungan jawa. Mitos-mitos yang sudah turun temurun juga masih
di laksanakan dan dipercayai hingga sekarang seperti larangan menyapu saat
malam hari, larangan makan di tengah-tengah pintu, dan masih banyak lagi.
Kepercayaan tersebut masih ada karena sudah menjadi bagian aturan yang ada
di masyarakat dimana sifatnya wajib dan harus diikuti. Pada dasarnya mitos
tersebut muncul karena di zaman dahulu orang tua tidak bisa mengungkapkan
makna dari larangan yang sudah dibuat agar bisa dipatuhi oleh anak-anak
mereka. Alhasil mereka membuat cerita untuk menakut-nakuti seolah keadaan
tersebut bisa saja terjadi.
Minggu Pertama
Pada tanggal 3 Juli pembukaan pelaksanaan kpm di kampus dan
kecamatan dan diikuti oleh perwakilan dari beberapa peserta kpm kegiatan
hari pertama kpm kami tiba dirumah yang nantinya akan ditempati oleh
kelompok kami atau bisa disebut dengan posko, posko kelompok kami dibagi
menjadi dua posko yakni untuk perempuan dan laki-laki. Kemudian
membersihkan rumah , dengan menata rumah Serapi mungkin agar nantinya
layak ditempati oleh kelompok kami.kegiatan hari kedua kpm , melakukan
kunjungan ke rumah orang desa. Untuk minggu pertama kami melakukan
kegiatan pengajian ,bersamanya kegiatan TPQ di dusun Plosorejo, posyandu
Plosorejo,serta yasinan rutinan di dusun Plosorejo.
Dalam minggu pertama adalah minggu masa perkenalan dan tentunya
kita melakukan sowan kerumah para Perangkat Desa Gondang, Tokoh-tokoh
Desa Gondang, dan tentunya kegiatan-kegiatan yang ada di Dusun Plosorejo.
Kemudian dengan cepatnya Devisi Keagamaan dibaginya kelompok TPQ,
Bimbel, Posyandu. Untuk Kelopok Tpq saya yang beranggotakan Nnadilamei,
Maya Susanti, Winddy Karunia, dan saya sendiri Nadila MeiNur S. untuk jadwal
Tpq Dusun Ploserojo pada waktu itu hari Sabtu, Minggu, Senin, dan dimulai abis
maghrib dan ternyata anak-anak tidak banyak yang datang karena kendala les,
maka dari itu kami merubah jadwal menjadi habisashar untuk Tpq Dusun
Plosorejo.
Minggu kedua
Untuk minggu kedua tentunya sudah menjalankan proker proker
penunjang kamu karena ada proker penunjang serta proker inti kami. Dengan
mengajar Tpq setiap dusunnya karena ada 5 dusun yang harus kami ajar
Tpqnya dari setiap dusunnya itu beranggotakan 4 orang yani dusun Plosorejo,
Gondang, Tapel, Karang dan Pojok. Selain Tpq kami juga sudah mulai
mengajar bimbel pada hari senin, rabu dan jumat dilakukan selama 3 kali
dalam satu minggu, untuk kemlompok bimbel saya yang beranggotakan,
nadilamei, Winddy Karunia, Ria Agustina, Victor Alan, Muslikah, Desi
pupita dan saya sendiri, kami mendapatkan jadwal bimbel pada hari jum’at
malam sabtu, selain itu kami memiliki kegiatan yakni membersihkan masjid
sekitar dusun kami pada waktu itu, selain itu kami diminta untuk membantu
dirumah orang yang memiliki hajatan dan dibarengi dengan kegiatan Baksos
berupa BLT dikantor Desa Gondang. Selain itu kami membantu kegiatan K3
Dusun Karang , K3 termasuk lomba kebersihan dan kekreatifan sebuah dusun
dan tentunya Taun ini Dusun Karang yang terpilih untuk lomba K3.
Dengan kegiatan lainnya yakni Outbound Tpq satu Desa Gondang yang
diminta oleh salah satu Tpq untuk melaksanakan outbound ini , dan kelompok
kpm kami membantu dalam rangkain dan susunan acara outbound yang
dilaksanakan di Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah. Dalam outbound ini kami
dibagi menjadi 2 kelompok yakni satu kelompok kpm kami mengikuti
posyandu remaja di balai desa dan satu kelompok berada di outbound Tpq
Desa Gondang. Dalam hal ini kami sudah merasakan refreshing bersama
anakanak dan merileksasikan pikiran kami.
Minggu Ketiga
Sudah sampai Minggu ketiga dimana KPM kami mendapatkan respon
positif dari masyarakat desa terutama dusun Plosorejo yang kami tempati.
Dengan demikian kami tetap menjalakan proker kami seperti mengajar Tpq
dan Bimbel dan untuk Tpq Plosorejo harus berhenti karena muridnya mulai
sedikit ,jadi untuk itu kami yang Tpq di Plosorejo harus berpindah ke 4 Tpq di
Desa Gondang dibagi perdusunnya. Kemudian ada proker baru dari Devisi
Ekonomi yang memiliki proker penunjang yakni membuat celengan target
untuk anak-anak yang ikut bimbel. Dan setelah selesai bimbel Devisi Ekonomi
memberikan penjelasan kepada anak-anak yang ikut bimbel bagiaman cara
menggunakan celengan target tersebut. Selain kegiatan tersebut kami
melakukan survey UMKM untuk dijadikan potensi Desa dan untuk data kami
dalam melakukan proker inti.
Dengan beriringan kegiatan yang kami ikuti maka ada acara yakni
malam 1 Suro yang digelar oleh masyarakat setempat yang bertempatan di
dekat Masjid didepan salah satu rumah warga setempat dan disini kami
menemukan sebuah makanan baru dan tentunya tradisi yang baru. Kesenian
yang tidak pernah hilang dari salah satu keunikan Desa Gondang ini adalah
Nrethek yang tiap tahunnya meramaikan desa dan setiap dusun yang berada
di desa Gondang. Setelah itu hari esoknya ada sebuah kumpulan panitia 17
agustusan di Dusun Plosorejo dan kami diminta perwakilan untuk
mengikutinya agar kami tau kegiatan yang akan diadakan nantinya untuk
memeriahkan acara 17 Agustus. Dan tidak lupa untuk Ibu Mutia Tsalisa selalu
mengunjungi posko kami untuk menengok kami disana. Kegiatan pada minggu
ketigs ini banyak sekali seperti kami melakukan bakar-bakar an bersama
untuk mempererat tali silaturahmi kami dan adanya bazaar dikecamatan yang
dimana kami menjaga stan milik Desa Gondang , dengan pameran UMKM
seluruh Purwantoro, disusul dengan esoknya kami melakukan kerja bakti di
dua dusun yakni Tapel dan Plosorejo dibagi menjadi dua kelompok untuk
semuanya bisa mengikuti kerja bakti.
Minggu Keempat
Pada minggu keempat ini tentunya kami sudah memikirkan dan
memilah-milah bagiamana natinya program inti yang kami jalankan dapat
berjalan dengan lancar. Dengan mempertimbangkan segala hal maka dari itu
program inti kami yaitu pelatihan pemanfaatan limbah minyak jelantah dan
seminar personal branding dan digital marketing UMKM. Dalam hal ini
tentunya kami sudah mengetahui bagaiamana nantinya bisa diterima pada
kalangan masyarakat yang nantinya akan dijadikan seminar yang melibatkan
UMKM dan Ibu-ibu PKK. Selain itu kami melihat bagaiaman UMKM dapat
berkembang atau tidak pada masyarakat namun kebanyakan masyarakat Desa
Gondang belum bisa memahami bagaimana pentingnya personal branding dan
digital marketing dalam UMKM. Kegiatan tiap minggu yang rutin kami lakukan
seperti yasinan malam jum’at dan uniknya dikuti oleh laki-laki dan
perempuan, tentunya ada acara sholawatan santunan anak yatim piatu dan
diadakan setiap tahunnya di Dusun Ploserojo.
Minggu Kelima
Pada minggu ini kami menjalankan Program inti yakni “Seminar
Pelatihan Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Personal Branding dan
Digital Marketing UMKM” ,persiapan pada acara ini kami sudah
mempersiapkan dari segala tempat, surat meyurat dan tentunya kosumsi.
Berjalannya acara ini peserta yang terlibat dalam acara ini tentunya sangat
antusias dalam mengikuti acara yang kami adakan ini. Dalam acara kami ini
ibu-ibu PKK dan UMKM yang pertama mereka mendengarkan penjelasan dari
salah satu teman kami dan setelah itu mereka mengeksekusi pelatihan
pembuatan sabun dan lilin yang sudah dijelaskan oleh salah satu teman kami.
Pada minggu kelima ini kami melakukan perpisahan kepada Tpq serta Bimbel
kepada tiap Tpq yang berada di Desa Gondang, kami memberikan sebuah
apresiasi kepada adek-adek yang sudah antusias mengikuti Tpq bersama
kakak-kakak KPM 14.

Hasil Pelaksanaan Program pada Masing Kegiatan


Hasil dari pelaksanaan program pada masing-masing kegiatan yaitu
seperti yang sudah dirancang pada awal pembuatan program dan
Alhamdulillah semua kegiatan berjalan dengan lancar.
1. Mengajar TPQ
Membaca al-qur’an dan iqra’ dilakukan setiap senin,selasa,rabu,kamis.
Faktor berjalan nya program ini atas izin ketua kelompok, dan pengurus
sekaligus ustadz di mushalla desa Gondang kecamatan Purwantoro yang
senantiasa mengizinkan dan mengarahkan kami mahasiswa mengabdi salama
berjalan nya tugas KPM.
Dalam hal ini kami juga diberikan kesempatan untuk mengajar mengaji dan
berbagi ilmu kepada adik-adik yang ada dilingkungan desa Gondang,
disini kami senantiasa berbagi dan belajar bersama. Sekira berakhir nya tugas
kami dari desa Gondang ini kami selaku mahasiswa mengharapkan adik-adik
serta masyarakat Gondang agar lebih rajin lagi dan menjaga dengan baik apa
yang sudah kami tinggalkan sebagai kenangan.
2. Sosialisasi
Dalam minggu pertama kami melakukan sosialisasi dari dusun ke
dusun untuk menjelaskan tentang penting nya adminduk dan sekaligus
memperkenalkan diri ke masyarakat desa Gondang untuk menyambung
hubungan kekeluargaan,kami melakukan sosialisasi ini selama 1 minggu ke 5
dusun desa Gondang. Dalam sosialisasi ini kami menjelaskan beberapa hal
tekait dengan beberapa program tunjangan kerja kami yang meliputi: mengajar
tpq, mengadakan bimbel,melakukan beberapa kerja bakti rutin Bersama warga,
dan lain sebagainya.
3. Pelayanan
Kami melakukan kerjasama bersama bidan untuk menuntaskan
Masalah kesehatan di desa Gondang sebagai program pendukung selama kami
KPM didesa Gondang.
pelayanan ini kami lakukan selama sebulan 3 kali mulai dari jam 09.00 sampai
jam 14.00 dikantor desa Gondang, kami memberikan pelayanan terhadap
masyarakat untuk membantu menuntaskan masalah kesehatan masyarakat
desa Gondang dan program ini sangat diapresiasikan oleh dinas pemerintah
desa dan masyarakat setempat karena program ini sangat membantu
masyarakat dan dinas desa untuk menuntaskan masalah tersebut.

Faktor Pendukung Dan Penghambat


Faktor Penghambat
1. Dana
Dalam melaksanakan program kerja yang dilakukan pasti nya tidak
terlepas dari materi atau pendanaan, dalam melaksanaka beberapa program
tersebut banyak sekali dana yang digunakan dengan menggunakan dana
pribadi dari mahasiswa sementara mahasiswa sendiri masih kekurangan dana
yang diharapkan untuk melancarkan apa yang sudah direncanakan
Faktor Pendukung
Adapun faktor pendukung atau pendorong dalam pelaksanaan program
yang telah kami susun bersama yaitu:
1. Adanya kerja sama atau peran serta Kepala Desa dan Sekertaris Desa
beserta staf desa lainnya di desa Gondang kecamatan Purwantoro
kabupaten Wonogiri..
2. Sambutan masyarakat yang sangat antusias dan sikap kekeluargaan
serta respon yang sangat positif terhdap pelaksanaan program kami
dengan memberikan dukungan penuh dan ikut kerja sama
merealisasikan program kerja kami.
Program Pendukung KPM
- Mengajar mengaji
Kami membantu kegiatan mengajar mengaji dimushalla dusun
Plosorejo,gondang,tapel,pojok,karang. karena melihat minim nya guru atau
pemuda atau tenaga pengajar. Diharapkan dangan adanya kami dapat
membantu meringankan beban dari guru ngaji yang kualahan dalam mengajar.
- Kerja bakti
Setiap minggu kami menyempatkan diri untuk membersihkan lingkungan
beberapa dusun untuk membantu meringankan petugas keberisahan desa
Gondang.

Penutup
Kesan saya pribadi selama tinggal di Desa Gondang, Kecamatan
Purwantoro, khususnya di Lingkungan Plosorejo saya bisa mengenal bagaimana
kondisi sosial masyarakat disana, budayanya, hingga makanan yang dikonsumsi
setiap hari. Awal mula tinggal merasa berat memang karena tidak mengenal
satupun orang yang ada disana, tidak terlalu kenal pula dengan teman-teman
se-pengabdian. Dengan pengaruh waktu nyatanya kami menjadi dekat bak
saudara sedarah yang bisa bergantung antara satu dengan lainnya. Semakin
lama kami tinggal semakin tau pula cerita-cerita usang yang dibagikan oleh para
sesepuh disana, menjadi bahan pelajaran dan pengalaman hidup kami dalam
menginjak fase kehidupan selanjutnya. Kami juga bisa mengenal budaya-
budaya baru dan berbeda dari daerah lainnya meski pada dasarnya budaya
tersebut memiliki makna dan inti yang sama. Seperti kenduri yang masih sering
dijumpai karena memang budaya ini melekat sekali dengan kebudayaan Jawa.
Peringatan kenduri hampir setiap hari terjadi karena di Plosorejo setiap
peristiwa harus disyukuri melalui do’a bersama. Dari budaya ini saya juga
belajar akan makna berbagi dengan sesama, bahwa apa yang kita punya pada
dasarnya hanya sementara sehingga kurang etis jika disimpan sendiri tanpa
mengajak orang lain menikmati bersama. Bersyukurnya saya karena
ditempatkan dilingkungan yang ramah nan rukun seperti di Desa Gondang ini,
semoga dilain waktu saya bisa kembali bertemu dengan masyarakat disana,
kembali belajar perihal makna kehidupan yang bisa membuka mata saya akan
kehidupan sebenarnya. Tak lupa untuk teman-temanku yang selalu menghibur
maupun menemaniku yaitu mas gilga,danis,desi,ria,wanda,bela,nadila dan yang
lain saya sangat berterima kasih. Tak lupa buat nadilamei, yang selalu
mengingatkan dan membantu saya selama di Desa Gondang. I am very grateful
to know you…

You might also like