You are on page 1of 4

PERESEPAN, PEMESANAN, DAN

PENGELOLAAN OBAT
No. Dokumen :
/SOP/UKP/PKM-WR/I/2019

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2019

Halaman : 1/3
PUSKESMAS SARTINA AMBEGAGA.S.Kep
WANGGUDU RAYA NIP. 19840614 2008042003
1. Pengertian
Peresepan adalah permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker
penanggung jawab untuk menyiapkan dan/membuat, meracik, serta
menyerahkan obat kepada pasien. Yang berhak menulis resep adalah
dokter.
Pemesanan Obat adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka
menyusun daftar kebutuhan obat yang berkaitan dengan suatu pedoman
atas dasar konsep kegiatan yang sistematis dengan urutan yang logis
dalam mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan
Pengelolaan obat adalah rangkaian kegiatan puskesmas yang
menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengawasan obat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah :

1. Memberikan pelayanan resep atau obat secara rasional dan


memastikan pemerian obat yang sesuai dan aman untuk pasien
kepada pasien
2. Untuk mencegah terjadinya kekosongan / kekurangan obat dan
perbekalan farmasi
3. Terlaksananya optimalisasi penggunaan obat melalui peningkatan
efektifitas dan efisiensi pengelolaan obat dan penggunaan obat secara
tepat dan rasional.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Wanggudu Raya Nomor
../SK/PKM-WR/I/2019 tentang Pelayanan farmasi puskesmas wanggudu
raya
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan nomor 74 tahun 2016 tentang Standar
pelayanan kefarmasian di puskesmas
5. Langkah -  Peresepan Obat
langkah 1. Pasien membawa resep ke kamar obat
2. Petugas melakukan skrining resep :
a. Memeriksa kelengkapan administrasi resep (nama dokter,

1
SIP dokter, paraf/ttd dokter, tanggal, nama obat, aturan pakai,
nama pasien, umur, berat badan, jenis kelamin dan alamat/no.
telpon pasien.
b. Pemeriksaan farmasetik.
3. Petugas menyiapkan obat berdasarkan resep.
4. Sebelum menyerahkan obat kepada pasien, petugas mencek
kembali obat apakah sudah sesuai dengan resep yang diminta.
5. Petugas memanggil pasien untuk memanggil obatnya.
6. Petugas memberikan informasi obat kepada pasien.
7. Memastikan pasien telah memahami cara penggunaan obat.
 Pemesanan Obat
a. Menentukan obat dan perbekalan farmasi yang dianggap
kurang/hampir habis.
b. Jumlah dan jenis obat yang dipesan harus disesuaikan dengan
kebutuhan (berdasarkan LPLPO bulanan)
c. Pemesanan obat rutin dilakukan tiap bulan sekali ke gudang
farmasi daerah (sesuai prosedur yang telah ada)
d. Pemesanan obat dilakukan dengan menggunakan LPLPO dan
apabila ada kebutuhn obat mendesak, dipesan menggunakan Bon
Pesanan secara terpisah
e. LPLPO/SP ditandatangani oleh Pengelola Obat
 Pengelolaan obat
a. Menyiapkan LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat)
b. Melakukan permintaan obat sesuai kebutuhan
c. Menerima obat yang datang sesuai dengan permintaan
d. Menyimpan obat di gudang dengan system FIFO dan FEFO
e. Didistribusikan ke unit dan jaringan yang membutuhkan.
Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan.
6.Bagan Alir Peresepan
Pasien membawa resep ke Petugas melakukan
kamar obat skrining resep

Menyiapkan obat

Mencek kembali obat


yang akan diserahkan
Memanggil pasien

2
Memastikan pasien
memahami cara
Memberikan informasi obat
penggunaan obat
kepada pasien

Pemesanaan obat

Memesan obat
berdasakan kebutuhan

Memesan obat dengan bon Memesan obat


pesanan jika mendesak menggunakan LPLPO

Pengelolaan obat
Melakukan Menerima
permintaan obat obat

Mendistribusikan Menyimpan
obat obat

7. Unit Terkait - Pelayanan Farmasi


- Gudang obat

3
4

You might also like