Professional Documents
Culture Documents
1. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Buana Perjuangan
Karawang,Jalan Ronggo Waluyo Sirnabaya, Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe
Timur,Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361
2. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Buana Perjuangan
Karawang, Jalan Ronggo Waluyo Sirnabaya, Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe
Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361
Email : ak20.fachrisaputra@mhs.ubpkarawang.ac.id
ABSTRACT
1
PENDAHULUAN
Piutang usaha suatu perusahaan pada umumnya merupakan salah satu aktiva
yang besar dari akiva lancar serta bagian terbesar dari total aktiva. Pemberian
piutang mengandung resiko bagi perusahaan berupa kerugian apabila debitur tidak
membayar kewajibannya. Kecurangan dalam suatu siklus kerja juga sering terjadi
sehingga membuat perusahaan mengalami kerugian. Pengendalian intern
merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem
teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu
tujuan tertentu. Pengendalian intern berfungsi untuk mengarahkan, mengawasi dan
mengukur sumber daya suatu organisasi. Pengendalian intern adalah salah satu cara
yang digunakan untuk mengantisipasi kecurangan dan mengantisipasi
kemungkinan piutang tak tertagih, dengan adanya pengendalian piutang dapat
meminimalisasi kerugian yang di akibatkan piutang tak tertagih. Pengendalian
intern perusahaan merupakan suatu rencana organisasi dan metode bisnis yang
digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, menjaga aset, memberikan
informasi yang akurat, mendorong mematuhi peraturan dan ketentuan manajemen
yang telah ditetapkan Rudianto (2012:210).
2
berdampak pada menurunnya likuiditas kas dan setara kas untuk menjamin
kontinyuitas kegiatan perusahaan di masa yang akan datang.
PT. Wika Beton Tbk merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak di bidang Engineering, Production, Instalation (EPI)
seluruh wilayah di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Ada 2 (dua) metode penjualan
yang digunakan PT. Wika Beton Tbk untuk meningkatkan omzet penjualannya.
Metode tersebut adalah penjualan tunai dan kredit. Penjualan tunai yang terjadi di
PT. Wika Beton Tbk untuk penjualan retail, sedangkan untuk penjualan yang
melebihi lima ratus juta rupiah menggunakan metode penjualan kredit. proyek
sehingga tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai.
Piutang usaha merupakan aset lancar yang dimiliki oleh PT. Wika Beton Tbk
dengan saldo yang sangat besar, karena persentase saldo piutang usaha dalam
perusahaan ini lebih tinggi dari pada saldo kasnya. Oleh karena itu, piutang usaha
merupakan unsur yang sangat penting dan memerlukan kebijakan yang baik dari
manajemen dalam pengelolaannya termasuk pula perlakuan akuntansi piutang
usaha. Perlakuan akuntansi piutang usaha pada PT. Wika Beton Tbk sudah
mengikuti ketentuan Standart Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di
Indonesia dan berbasis pada International Financial Reporting Standard (IFRS),
karena dua hal tersebut menjadi suatu pedoman yang digunakan oleh perusahaan
dalam pencatatan transaksi perusahaan hingga penyusunan laporan keuangan.
3
TUJUAN
1 Untuk mengetahui kendala apa yang terjadi pada proses penanganan piutang
usaha
2 Untuk mengetahui pengendalian internal terhadap piutang usaha PT Wika
Beton Tbk
3 Mengetahui cara penanganan piutang usaha sampai dengan pencairan piutang
usaha
4
Visi Dan Misi Perusahaan
PT. Wika Beton Tbk have to the deep desire of combining the fundamental concepts
of vision and mission.
1. Visi
Menjadi Perusahaan Terkemuka dalam Bidang Engineering, Production,
Installation (EPI) Industri Beton di Asia Tenggara
2. Misi
1. Menyediakan produk dan jasa yang berdaya saing dan memenuhi harapan
Pelanggan.
2. Memberikan nilai lebih melalui proses bisnis yang sesuai dengan persyaratan
dan harapan pemangku kepentingan.
3. Menjalankan sistem manajemen dan teknologi yang tepat guna untuk
meningkatkan efisiensi, konsistensi mutu, keselamatan dan kesehatan kerja
yang berwawasan lingkungan.
4. Tumbuh dan berkembang bersama mitra kerja secara sehat dan
berkesinambungan.
5. Mengembangkan kompetensi dan kesejahteraan Pegawai.
METODE
Penulisan dalam artikel ini menggunakan metode deskriptif dimana teknik
pengambilan data dilakukan pada saat observasi. Jenis dan sumber data diperoleh
dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara
dengan petugas persediaan dan data sekunder diperoleh dari laporan persediaan.
5
Tugas-tugas yang dilakukan
No. Kegiatan Waktu Keterangan
1 08.00 –
Menjurnal RK 0/RC Div. Keuangan Dan Human Capital
12.00
2 02.00 –
ISHOMA Div. Keuangan Dan Human Capital
13.00
3 13.00-
Menjurnal Piutang Div. Keuangan Dan Human Capital
15.00
Usaha
4 15.00-
Menginput Laba Rugi Div. Keuangan Dan Human Capital
17.00
NPP
6
d. Piutang non dagang, berasal dari berbagai transaksi dan dapat berupa janji
tertulis untuk membayar atau mengirim sesuatu. Berikut beberapa contoh piutang
non dagang, yaitu:
a. Uang muka kepada karyawan dan staf
b. Uang muka kepada anak perusahaan
c. Deposito untuk menutup kemungkinan kerugian dan kerusakan
d. Deposito sebagai jaminan penyediaan jasa atau pembayaran
e. Piutang dividend dan bunga
Klaim terhadap:
a. Perusahan asuransi untuk kerugian yang dipertanggungjawabkan
b. Terdakwa dalam suatu perkara hukum
c. Badan-badan Pemerintah untuk pengembalian pajak
d. Perusahaan pengangkutan untuk barang yang rusak atau hilang
e. Pelanggan untuk barang-barang yang dapat dikembalikan.
Piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang secara kredit,
umumnya diakui pada saat hak milik atas suatu barang atau jasa beralih kepada
pembeli. Sedangkan untuk piutang yang timbul dari transaksi penjualan jasa secara
kredit diakui ketika jasa tersebut dilaksanakan. Apabila perusahaan dalam
pencatatan dan pelaporan transaksi menggunakan dasar akrual atau “Accrual
Basis”, maka setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan harus diakui pada
saat itu juga, meskipun belum diterima kas atau setara kas atas transaksi tersebut.
Sama halnya dengan pengakuan piutang usaha, piutang usaha diakui langsung pada
saat terjadinya transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit, meskipun belum
diterima pelunasan dalam bentuk uang, barang, ataupun jasa atas penjualan
tersebut.
Termin dilakukan pada suatu transaksi produk barang atau jasa karena mempunyai
fungsi yang sangat penting. Beberapa fungsi termin adalah:
- Sebagai Bukti Pembayaran yang Sah
Termin memiliki peranan yang penting sebagai bukti pembayaran yang sah. Untuk
itu, jika barang atau jasa sudah diterima, maka perusahaan akan mendapatkan bukti
pembayaran termin. Jika nantinya ada kesalahan, maka dokumen tersebut bisa
dijadikan sebagai bukti pembayaran yang sah.
7
- Dokumen Sah Atas suatu Kerja Sama
Termin akan hadir setelah adanya kesepakatan atau kerjasama yang terjalin antar
pihak penjual dan pembeli. Kesepakatan ini bisa dituangkan dalam bentuk dokumen
tertulis atau menggunakan kata termin saja. Seluruh informasi yang berhubungan
dengan kerjasama akan tercantum di dalam perjanjian termin, mulai dari persentase
jumlah pembayaran hingga jumlah termin.
- Bukti Adanya Perkembangan
Biasanya, pembayaran termi akan disesuaikan dengan perkembangan atas suatu
proyek yang memang sedang dikerjakan. Sebagai contoh, ketika sudah selesai 50%,
maka termin ketiga akan dilakukan, dan terus begitu hingga selesai.
- Bukti Adanya Perkembangan
Setiap termin memiliki jangka waktu atau tempo pembayaran yang berbeda-beda.
Biasanya, tempo pembayaran termin akan dibatasi hingga 30 hari terhitung sejak
surat termin diterima pembeli atau pengguna jasa tersebut.
Pembayaran termin juga mempunyai manfaat yang juga sangat banyak, baik itu
untuk penjual, penyedia jasa, atau pembeli. Manfaat tersebut adalah:
- Biaya yang ditanggung cenderung kecil
- Proyek bisa diselesaikan tepat waktu.
- Terdapat jeda waktu untuk menyiapkan dana. Membantu Pencatatan Ekonomi
Keluarga
8
3.3.3. Dokumen Yang Diperlukan Dan Alur Penagihan
a. Invoice
b. Kwitansi
c. Berita Acara Pembayaran
d. Berita Acara Serah Terima
e. Berita Acara Opname Barang
f. NPWP
g. Faktur Pajak
h. Rekapitulasi Pengiriman Barang
i. Rincian BAD Retensi
j. Rincian Hutang PPN-M Non Wapu
k. Surat Perintah Pelaksanaan Pekerjaan (SPK)
l. Purchase Order atau Kontrak
9
Alur Proses Penanganan Piutang Usaha PT Wika Beton Tbk
Mulai
-
Menerima PO /
-
Kontrak
Proses Berkas
Tagihan
Penagihan
Pencairan Piutang
Selesai
1. Tagihan yang masuk di akhir bulan dan melewati waktu yang telah
ditentukan oleh Kebjikan Operasi (KO) dan tidak lengkapnya lampiran atas tagihan
tersubut mengakibatkan data yang menumpuk di akhir bulan sehingga harus di
input dalam waktu yang cepat dikarenakan data tersebut akan dilaporkan kepada
10
kepada Direktur Keuangan Dan Human Capital.
11
2. Apabila kita tidak mengetahui tagihan mana yang sudah cair dan tidak ada
keterangan di rekening koran, maka kita harus segera mengkonfirmasi tagihan
tersebut kepada pelanggan agar sesuai dengan yang mereka bayarkan. Sehingga kita
tidak salah dalam mengurangi tagihan mana yang sudah dibayarkan oleh pelanggan
kepada kita.
3. Sistem pengarsipan yang kurang rapi tentu dapat kita bantu dalam pengarsipan
dokumen tersebut agar rapih dan apabila dokumen tersebut dicari maka dapat dengan
mudah kita menemukan dokumen yang dicari tersebut. mempersiapkan Ordner
kosong dan menyusun dokumen sesuai tanggal dan pelanggan agar apabila tagihan
bisa di cek berdasarkan tanggal penagihan dan pelanggan yang dituju.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan selama kegiatan Kerja Praktik di PT Wijaya Karya Beton Tbk,
penulis bisa menarik kesimpulan bahwasanya dengan penanganan piutang usaha
secara baik dan benar serta melakukan penagihan secara intensif maka akan diperoleh
termin cair yang telah di targetkan oleh manajemen. serta persaingan dalam industri
beton pracetak memang sangat ketat. Perusahaan harus mempunyai faktor pembeda
dengan perusahaan beton pracetak lainya dan letak kantor-kantor produksi beton
pracetak yang gampang diakses membuat pekerjaan proyek dapat berjalan dengan
lancar serta pelayanan yang dilakukan harus maksimal agar pelanggan dapat
merasakan kepuasan dalam hasil pekerjaan proyek.
Pembayaran piutang yang melebihi jatuh tempo dan kurang lengkap dokumen
atas proyek-proyek dapat menganggu cash flow pada perusahaan PT Wika Beton
Tbk, PT Wika Beton Tbk secara keseluruhan bisa dikatakan cukup baik.
SARAN
Bedasarkan kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat praktikan berikan
adalah sebagai berikut :
1. PT Wika Beton Tbk diharapkan dapat membuka peluang kerja praktik lebih
banyak bagi mahasiswa sebagai sarana untuk meningkatkan sumber daya
manusia
2. Diharapkan sebaiknya PT Wika Beton Tbk memberikan pengarahan job
12
description yang lebih kepada peserta magang sesuai dengan rencana kerja dan
tujuan praktik kerja lapangan
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing. Edisi Keempat. Buku Satu. Jakarta: Salemba
Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juni 2012
tentang Penyataan Standar Akuntansi Keuangan.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. Standar Akuntansi Keuangan per efektif 1Januari
2015 tentang Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. 2015. Intermediate
Accounting. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Reeve, James M., Carl S. Warren, dan Jonathan E. Duchac. 2012. Pengantar
Akuntansi. Buku Satu. Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat.
Website
PT. Wika Beton Tbk : www.wika-beton.co.id
13
14