You are on page 1of 14

Prosedur Tagihan Piutang Terhadap Termin Cair Perusahaan

Di PT Wika Beton Tbk


Fachri Gilang Saputra, Devi Astriani, S.E., M.Ak,

1. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Buana Perjuangan
Karawang,Jalan Ronggo Waluyo Sirnabaya, Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe
Timur,Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361
2. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Buana Perjuangan
Karawang, Jalan Ronggo Waluyo Sirnabaya, Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe
Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361
Email : ak20.fachrisaputra@mhs.ubpkarawang.ac.id

ABSTRACT

PT. Wika Beton Tbk is a company engaged in the Engineering, Production,


Installation (EPI) of the Concrete Industry. The purpose of this study is to explain
how a series of construction business activities work, and to find out how to handle
trade receivables until the disbursement of these trade receivables.
This practical work is aimed at Handling and Disbursing Accounts Receivable at
PT. Wika Beton Tbk. This type of research is descriptive so that the data is obtained
using interviews, observation as well as direct research into the field.
In reviewing the practice, the author found that by handling accounts receivable
properly and intensively and intensively, the liquid termin that was targeted by
management would be obtained. and competition in the precast concrete industry
is indeed very tight. The company must have a differentiating factor with other
precast concrete companies and the location of the precast concrete production
offices that are easily accessible to make project work run smoothly and the
services provided must be maximized so that customers can feel satisfaction in the
results of project work.

Keywords: PT. Wika Beton Tbk, Accounts Receivable, Termyn

1
PENDAHULUAN
Piutang usaha suatu perusahaan pada umumnya merupakan salah satu aktiva
yang besar dari akiva lancar serta bagian terbesar dari total aktiva. Pemberian
piutang mengandung resiko bagi perusahaan berupa kerugian apabila debitur tidak
membayar kewajibannya. Kecurangan dalam suatu siklus kerja juga sering terjadi
sehingga membuat perusahaan mengalami kerugian. Pengendalian intern
merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem
teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu
tujuan tertentu. Pengendalian intern berfungsi untuk mengarahkan, mengawasi dan
mengukur sumber daya suatu organisasi. Pengendalian intern adalah salah satu cara
yang digunakan untuk mengantisipasi kecurangan dan mengantisipasi
kemungkinan piutang tak tertagih, dengan adanya pengendalian piutang dapat
meminimalisasi kerugian yang di akibatkan piutang tak tertagih. Pengendalian
intern perusahaan merupakan suatu rencana organisasi dan metode bisnis yang
digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, menjaga aset, memberikan
informasi yang akurat, mendorong mematuhi peraturan dan ketentuan manajemen
yang telah ditetapkan Rudianto (2012:210).

Kegiatan penjualan kredit yang dilakukan oleh perusahaan akan


menimbulkan perkiraan piutang yang nantinya menyebabkan penerimaan kas dari
penagihan piutang. Menurut Rudianto (2012:210), Perusahaan yang melakukan
penjualan secara kredit akan menghasilkan piutang usaha pada buku besarnya. Itu
berarti perusahaan memliki klaim atau tagihan kepada konsumennya atas sejumlah
uang akibat transaksi penjualan kredit yang telah terjadi. Piutang yang timbul dari
penjualan kredit tidak hanya berasal dari satu pelanggan saja. Oleh sebab itu,
penjualan yang dilakukan secara kredit biasanya dapat menimbulkan risiko. Risiko
yang sering dialami oleh sebagian besar perusahaan akibat penjualan kredit adalah
piutang tak tertagih yang diakibatkan penunggakan pembayaran oleh pelanggan
atau pelanggan yang tidak sanggup membayar. Adanya piutang tak tertagih akan

2
berdampak pada menurunnya likuiditas kas dan setara kas untuk menjamin
kontinyuitas kegiatan perusahaan di masa yang akan datang.

PT. Wika Beton Tbk merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak di bidang Engineering, Production, Instalation (EPI)
seluruh wilayah di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Ada 2 (dua) metode penjualan
yang digunakan PT. Wika Beton Tbk untuk meningkatkan omzet penjualannya.
Metode tersebut adalah penjualan tunai dan kredit. Penjualan tunai yang terjadi di
PT. Wika Beton Tbk untuk penjualan retail, sedangkan untuk penjualan yang
melebihi lima ratus juta rupiah menggunakan metode penjualan kredit. proyek
sehingga tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai.

Piutang usaha merupakan aset lancar yang dimiliki oleh PT. Wika Beton Tbk
dengan saldo yang sangat besar, karena persentase saldo piutang usaha dalam
perusahaan ini lebih tinggi dari pada saldo kasnya. Oleh karena itu, piutang usaha
merupakan unsur yang sangat penting dan memerlukan kebijakan yang baik dari
manajemen dalam pengelolaannya termasuk pula perlakuan akuntansi piutang
usaha. Perlakuan akuntansi piutang usaha pada PT. Wika Beton Tbk sudah
mengikuti ketentuan Standart Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di
Indonesia dan berbasis pada International Financial Reporting Standard (IFRS),
karena dua hal tersebut menjadi suatu pedoman yang digunakan oleh perusahaan
dalam pencatatan transaksi perusahaan hingga penyusunan laporan keuangan.

Berdasarkan permasalahan pada pembayaran piutang yang melebihi jatuh


tempo dan kurang selarasnya system yang dijalankan dengan kebijakan operasi
(KO), maka pada kesempatan Kerja Praktik ini praktikan tertarik untuk menulis dan
meneliti lebih jauh lagi kedalam bentuk Laporan Kerja Praktik Yang berjudul :
“Prosedur Tagihan Piutang Terhadap Termin Cair Perusahaan di PT Wika Beton
Tbk.

3
TUJUAN
1 Untuk mengetahui kendala apa yang terjadi pada proses penanganan piutang
usaha
2 Untuk mengetahui pengendalian internal terhadap piutang usaha PT Wika
Beton Tbk
3 Mengetahui cara penanganan piutang usaha sampai dengan pencairan piutang
usaha

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


Sejarah Singkat Perusahaan
PT Wijaya Karya Beton Tbk. (Wika Beton) didirikan sebagai salah satu anak
perusahaa BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Pada 11 Maret 1997 dengan
visi menjadi Menjadi Perusahaan Terkemuka Dalam Bidang Engineering,
Production, Instalation (EPI) Industri Beton di Asia Tenggara.
Profil Perusahaan
PT Wika Beton Tbk merupakan produsen beton pracetak terbesar di seluruh
Indonesia bahkan Asia Tenggara. Wika Beton telah memiliki 14 (empat belas)
pabrik dan 1 (satu) mobile plant yang terbesar di seluruh wilayah Indonesia yang
memiliki pertumbuhan industri konstruksi yang tinggi. Wika beton juga memiliki
3 ( tiga) Crushing Plant di Cigudeg Bogor, Lampung Selatan dan Donggala, Palu.
Wika Beton menerapkan pola Precast Engineering-Production-Installation (EPI)
Wika Beton telah memilii tiga anak usaha yakni PT Wijaya Karya Komponen
Beton, PT Wijaya Karya Krakatau Beton, PT Wijaya Karya Citra Lautan Teduh,
dan satu perusahaan asosiasi PT Wijaya Karya Pracetak Gedung

Alamat : Jl. M.T Haryono 12 Cipinang Cempedak, Jatinegara,


Jakarta Timur 13340
Email :-
Telpon : (62) 267-83637590-91

4
Visi Dan Misi Perusahaan
PT. Wika Beton Tbk have to the deep desire of combining the fundamental concepts
of vision and mission.
1. Visi
Menjadi Perusahaan Terkemuka dalam Bidang Engineering, Production,
Installation (EPI) Industri Beton di Asia Tenggara
2. Misi
1. Menyediakan produk dan jasa yang berdaya saing dan memenuhi harapan
Pelanggan.
2. Memberikan nilai lebih melalui proses bisnis yang sesuai dengan persyaratan
dan harapan pemangku kepentingan.
3. Menjalankan sistem manajemen dan teknologi yang tepat guna untuk
meningkatkan efisiensi, konsistensi mutu, keselamatan dan kesehatan kerja
yang berwawasan lingkungan.
4. Tumbuh dan berkembang bersama mitra kerja secara sehat dan
berkesinambungan.
5. Mengembangkan kompetensi dan kesejahteraan Pegawai.

METODE
Penulisan dalam artikel ini menggunakan metode deskriptif dimana teknik
pengambilan data dilakukan pada saat observasi. Jenis dan sumber data diperoleh
dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara
dengan petugas persediaan dan data sekunder diperoleh dari laporan persediaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kedudukan dan Koodinasi
Kedudukan pelaksanaan Kerja Praktek (KP) di PT. Wika Beton Tbk,
Praktikan ditempatkan dibagain Accounting, yang dimana tugasnya adalah
merekap dan menginput data keuangan sekaligus transaksi kegiatan perusahaan,
serta mengerjakan apa saja yang dibutuhkan oleh staff accounting di perusahaan
tersebut.

5
Tugas-tugas yang dilakukan
No. Kegiatan Waktu Keterangan
1 08.00 –
Menjurnal RK 0/RC Div. Keuangan Dan Human Capital
12.00
2 02.00 –
ISHOMA Div. Keuangan Dan Human Capital
13.00
3 13.00-
Menjurnal Piutang Div. Keuangan Dan Human Capital
15.00
Usaha
4 15.00-
Menginput Laba Rugi Div. Keuangan Dan Human Capital
17.00
NPP

Prosedur Tagihan Piutang Terhadap Termin Cair Perusahaan


Piutang diklasifikasikan sebagai piutang lancar (current receivable) atau piutang
jangka pendek (short term receivable) dan piutang tidak lancar (non current
receivable) atau piutang jangka panjang (long term receivable).Piutang selanjutnya
diklasifikasikan dalam neraca baik sebagai piutang dagang atau piutang non
dagang.
a. Piutang Dagang (trade receivable) adalah jumlah yang terhutang oleh
pelanggan untuk barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi
bisnis normal. Piutang dagang biasanya yang paling signifikan yang dimiliki
perusahaan. Piutang dagang disubklasifikasikan menjadi:
b. Piutang Usaha (accounts receivable) adalah janji lisan dari pembeli untuk
membayar barang atau jasa yang dijual. Piutang usaha biasanya dapat ditagih dalam
waktu 30 sampai 60 hari dan merupakan akun terbuka (open accounts) yang berasal
dari pelunasan kredit jangka pendek.
c. Wesel Tagih (notes receivable) adalah penyataan tertulis dari pelanggan
untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa depan.
Apabila wesel tagih diperkirakan akan tertagih dalam waktu setahun, maka dalam
neraca dapat digolongkan sebagai aset lancar.

6
d. Piutang non dagang, berasal dari berbagai transaksi dan dapat berupa janji
tertulis untuk membayar atau mengirim sesuatu. Berikut beberapa contoh piutang
non dagang, yaitu:
a. Uang muka kepada karyawan dan staf
b. Uang muka kepada anak perusahaan
c. Deposito untuk menutup kemungkinan kerugian dan kerusakan
d. Deposito sebagai jaminan penyediaan jasa atau pembayaran
e. Piutang dividend dan bunga
Klaim terhadap:
a. Perusahan asuransi untuk kerugian yang dipertanggungjawabkan
b. Terdakwa dalam suatu perkara hukum
c. Badan-badan Pemerintah untuk pengembalian pajak
d. Perusahaan pengangkutan untuk barang yang rusak atau hilang
e. Pelanggan untuk barang-barang yang dapat dikembalikan.
Piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang secara kredit,
umumnya diakui pada saat hak milik atas suatu barang atau jasa beralih kepada
pembeli. Sedangkan untuk piutang yang timbul dari transaksi penjualan jasa secara
kredit diakui ketika jasa tersebut dilaksanakan. Apabila perusahaan dalam
pencatatan dan pelaporan transaksi menggunakan dasar akrual atau “Accrual
Basis”, maka setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan harus diakui pada
saat itu juga, meskipun belum diterima kas atau setara kas atas transaksi tersebut.
Sama halnya dengan pengakuan piutang usaha, piutang usaha diakui langsung pada
saat terjadinya transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit, meskipun belum
diterima pelunasan dalam bentuk uang, barang, ataupun jasa atas penjualan
tersebut.

Termin dilakukan pada suatu transaksi produk barang atau jasa karena mempunyai
fungsi yang sangat penting. Beberapa fungsi termin adalah:
- Sebagai Bukti Pembayaran yang Sah
Termin memiliki peranan yang penting sebagai bukti pembayaran yang sah. Untuk
itu, jika barang atau jasa sudah diterima, maka perusahaan akan mendapatkan bukti
pembayaran termin. Jika nantinya ada kesalahan, maka dokumen tersebut bisa
dijadikan sebagai bukti pembayaran yang sah.

7
- Dokumen Sah Atas suatu Kerja Sama
Termin akan hadir setelah adanya kesepakatan atau kerjasama yang terjalin antar
pihak penjual dan pembeli. Kesepakatan ini bisa dituangkan dalam bentuk dokumen
tertulis atau menggunakan kata termin saja. Seluruh informasi yang berhubungan
dengan kerjasama akan tercantum di dalam perjanjian termin, mulai dari persentase
jumlah pembayaran hingga jumlah termin.
- Bukti Adanya Perkembangan
Biasanya, pembayaran termi akan disesuaikan dengan perkembangan atas suatu
proyek yang memang sedang dikerjakan. Sebagai contoh, ketika sudah selesai 50%,
maka termin ketiga akan dilakukan, dan terus begitu hingga selesai.
- Bukti Adanya Perkembangan
Setiap termin memiliki jangka waktu atau tempo pembayaran yang berbeda-beda.
Biasanya, tempo pembayaran termin akan dibatasi hingga 30 hari terhitung sejak
surat termin diterima pembeli atau pengguna jasa tersebut.
Pembayaran termin juga mempunyai manfaat yang juga sangat banyak, baik itu
untuk penjual, penyedia jasa, atau pembeli. Manfaat tersebut adalah:
- Biaya yang ditanggung cenderung kecil
- Proyek bisa diselesaikan tepat waktu.
- Terdapat jeda waktu untuk menyiapkan dana. Membantu Pencatatan Ekonomi
Keluarga

8
3.3.3. Dokumen Yang Diperlukan Dan Alur Penagihan
a. Invoice
b. Kwitansi
c. Berita Acara Pembayaran
d. Berita Acara Serah Terima
e. Berita Acara Opname Barang
f. NPWP
g. Faktur Pajak
h. Rekapitulasi Pengiriman Barang
i. Rincian BAD Retensi
j. Rincian Hutang PPN-M Non Wapu
k. Surat Perintah Pelaksanaan Pekerjaan (SPK)
l. Purchase Order atau Kontrak

9
Alur Proses Penanganan Piutang Usaha PT Wika Beton Tbk

Mulai
-
Menerima PO /
-
Kontrak

Proses Berkas
Tagihan

Penagihan

Pencairan Piutang

Selesai

Permasalahan dan Solusi Permasalahan


Praktikan telah melakukan identifikasi masalah di PT. Wika Beton Tbk, dan
ditemukan masalah –masalah sebagai berikut:

1. Tagihan yang masuk di akhir bulan dan melewati waktu yang telah
ditentukan oleh Kebjikan Operasi (KO) dan tidak lengkapnya lampiran atas tagihan
tersubut mengakibatkan data yang menumpuk di akhir bulan sehingga harus di
input dalam waktu yang cepat dikarenakan data tersebut akan dilaporkan kepada

10
kepada Direktur Keuangan Dan Human Capital.

2. Pencairan Piutang di Rekening Koran yang tidak ada keterangannya


mengakibatkan kesulitan untuk mengetahui atas tagihan mana yang sudah cair.
Sistem pengarsipan yang belum tertata rapi mengakibatkan pencarian dokumen
yang agak lambat karena dokumen tagihan masih tercecer atau belum diarship
dengan baik.
Solusi
1. Apabila terlalu banyaknya proses penagihan dilakukan di akhir bulan maka kita
harus mempersiapkan diri dan menanyakan dokumen tagihan yang sudah
ditagihkan ke pelanggan sehingga bagian akuntansi bisa langsung menginput
tagihan tersebut ke dalam laporan piutang. Sehingga data tagihan tidak tertumpuk
dan bisa tersusun dengan rapih.

11
2. Apabila kita tidak mengetahui tagihan mana yang sudah cair dan tidak ada
keterangan di rekening koran, maka kita harus segera mengkonfirmasi tagihan
tersebut kepada pelanggan agar sesuai dengan yang mereka bayarkan. Sehingga kita
tidak salah dalam mengurangi tagihan mana yang sudah dibayarkan oleh pelanggan
kepada kita.
3. Sistem pengarsipan yang kurang rapi tentu dapat kita bantu dalam pengarsipan
dokumen tersebut agar rapih dan apabila dokumen tersebut dicari maka dapat dengan
mudah kita menemukan dokumen yang dicari tersebut. mempersiapkan Ordner
kosong dan menyusun dokumen sesuai tanggal dan pelanggan agar apabila tagihan
bisa di cek berdasarkan tanggal penagihan dan pelanggan yang dituju.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan selama kegiatan Kerja Praktik di PT Wijaya Karya Beton Tbk,
penulis bisa menarik kesimpulan bahwasanya dengan penanganan piutang usaha
secara baik dan benar serta melakukan penagihan secara intensif maka akan diperoleh
termin cair yang telah di targetkan oleh manajemen. serta persaingan dalam industri
beton pracetak memang sangat ketat. Perusahaan harus mempunyai faktor pembeda
dengan perusahaan beton pracetak lainya dan letak kantor-kantor produksi beton
pracetak yang gampang diakses membuat pekerjaan proyek dapat berjalan dengan
lancar serta pelayanan yang dilakukan harus maksimal agar pelanggan dapat
merasakan kepuasan dalam hasil pekerjaan proyek.
Pembayaran piutang yang melebihi jatuh tempo dan kurang lengkap dokumen
atas proyek-proyek dapat menganggu cash flow pada perusahaan PT Wika Beton
Tbk, PT Wika Beton Tbk secara keseluruhan bisa dikatakan cukup baik.

SARAN
Bedasarkan kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat praktikan berikan
adalah sebagai berikut :
1. PT Wika Beton Tbk diharapkan dapat membuka peluang kerja praktik lebih
banyak bagi mahasiswa sebagai sarana untuk meningkatkan sumber daya
manusia
2. Diharapkan sebaiknya PT Wika Beton Tbk memberikan pengarahan job

12
description yang lebih kepada peserta magang sesuai dengan rencana kerja dan
tujuan praktik kerja lapangan

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing. Edisi Keempat. Buku Satu. Jakarta: Salemba
Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juni 2012
tentang Penyataan Standar Akuntansi Keuangan.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. Standar Akuntansi Keuangan per efektif 1Januari
2015 tentang Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. 2015. Intermediate
Accounting. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Reeve, James M., Carl S. Warren, dan Jonathan E. Duchac. 2012. Pengantar
Akuntansi. Buku Satu. Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat.

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Setiawan, Iwan. 2014. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate Accounting).


Buku Satu. Bandung: RefikaAditama.

Martini, D. 2016. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba


Empat

Website
PT. Wika Beton Tbk : www.wika-beton.co.id

13
14

You might also like