You are on page 1of 4

CHECKLIST

PEMERIKSAAN L.1
KEHAMILAN, ANAMNESA,
PALPASI LEOPOLD,
AUSKULTASI
AUSKULTASI DJJ &
PELVIMETRI

KELOMPOK :

TANGGAL :

NO ABSEN
N BOBOT PESERTA
JENIS KEGIATAN
O NILAI UJIAN
1 2 3 4 5
1 Anemnesa Umum :
• Biodata klien
• Riwayat penyakit sekarang (kehamilan saat ini)
: riwayat haid, siklus haid, HPHT, keluhan
selama kehamilan ini
• Riwayat kesehatan lalu : penyakit yang pernah
dialami (termasuk kehamilan, persalinan &
nifas yang lalu). Pembedahan abdomen dan
15
penyakit-penyakit penting lain
• Riwayat kesehatan keluarga, penyakit
diabetes, jantung, & termasuk kelainan genetic
yang pernah terjadi
• Riwayat social, adanya penggunaan obat-obat
terlarang, alcohol, merokok.
Pengkajian fisik umum : head to toe (TB, BB,TTV,
LILA, reflek patella, edema, anemia, dll)
2 Peng
Pengkakaji
jian
an fisi
fisik
k khus
khusus
us obgy
obgyn
n
Persiapan alat :
• Tensimeter
• Timbangan BB
• Pengukur TB
• Pengukur LILA
• Metleen
• Funandoskop
• Reflek hammer 10
• Perlvimetri/jangka panggul
• Dopler (jika ada)
Persiapan pasien dan lingkungan
• Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
• Pasien dianjurkan berbaring ditempat tidur
• Menjaga privacy dengan menutup korden
kamar periksa
• Cuci tangan
3 Pelaksanaan lle eopold 1 10
1. Minta
Minta ibu untu
untuk
k menekuk
menekuk lutu
lututny
tnyaa dan
pemeriksa menghadap kearah kepala ibu
2. Letakkan telapak tangan kanan & kiri
menyusuri tepi kanan&kiri dinding perut
ibu sampai kedua tangan pemeriksa
bertemu diatas fundus uteri
3. Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada
puncak fundus uteri untuk menentukan
tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut
tidak mendorong uterus ke bawah (jika
diperlukan, fiksasi uterus bagian bawah
dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk
tangan kanan di bagian lateral depan
kanan dan kiri, setinggi tepi atas simpisis).
4. Telapak tangan kiri tetap di fundus, telapak
tangan kanan memfiksasi uterus bagian
bawah. Tentukan bagian janin yang ada di
fundus.
5. Telapak tangan kiri tetap difundus, lakukan
pengukuran tinggi fundus uteri dengan
bantuan tangan kanan.
4 Pelaksanaan leopold 2 20
1. Posisi ibu tetap menekuk lututnya dan
pemeriksa menghadap kearah kepala ibu
2. Letakkan telapak tangan kiri pada dinding
perut lateral kanan dan telapak tangan
kanan pada dinding perut lateral kiri ibu
secara sejajar dan pada ketinggian yang
sama
3. Mulai dari bagian bawah, tekan secara
bersama/bergantian (simultan) telapak
tangan kiri dan kanan, kemudian geser ke
atas dan rasakan adanya bagian yang rata
dan memanjang (punggung) atau bagian-
bagian kecil (ekstrimitas).
Auskultasi DJJ
1. Angkat dua tangan dari dinding perut ibu
kemudian ambil funandoskop dan
tempelkan ujungnya pada dinding perut ibu
yang sesuai dengan posisi punggung bayi
(bagian yang memanjang dan rata)
2. Tempelkan telinga kanan pemeriksa dan
dengarkan bunyi jantung bayi (pindahkan
titik dengar apabila pada titik pertama,
bunyi jantung tersebut kurang jelas,
upayakan untuk mendapatkan punctum
maksimum)
3. Apabila dinding perut cukup tebal sehingga
sulit untuk mendengarkan bunyi jantung
bayi, pindahkan ujung funandoskop pada
dinding perut yang relative tipis yaitu
sekitar 3 cm dibawah pusat (subumbilikus)
4. Tangan kanan memegang nadi ibu, tangan
kiri melihat jam tangan. Dengarkan dan
hitung bunyi jantung bayi selama 1 menit.
Bandingkan dengan nadi ibu (DJJ lebih
cepat daripada nadi ibu) (n = 120-
160x/mnt)
5 Pelaksanaan leopold 3
1. Posisi ibu tetap menekuk lututnya dan
pemeriksa menghadap kearah kepala ibu
2. Telapak tangan kiri pemeriksa berada di
fundus, telapak tangan kanan memfiksasi
uterus bagian bawah
3. Tekan secara lembut bagian terbawah janin 10
dan goyangkan, jika masih melenting maka
bagian terbawah janin belum masuk pintu
atas panggul (PAP) dan pemeriksaan
leopold sampai leopold 3. Jika sudah tidak
melenting berarti sudah masuk PAP dan
dilanjutkan leopold 4
6 Pelaksanaan leopold 4
1. Posisi ibu terlentang, lutut diluruskan.
Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu
2. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan
kanan pada lateral kiri dan kanan uterus
bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan
kanan berada pada tepi atas simpisis
3. Pertemukan kedua ibu jari kiri dan kanan,
kemudian rapatkan semua jari-jari tangan
yang meraba dinding bawah uterus.
4. Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-
jari kiri dan kanan (konvergen atau
10
divergen)
5. Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila
presentasi kepala, upayakan memegang
bagian kepala di deket leher dan bila
presentasi bokong, upayakan untuk
memegang pinggang bayi)
6. Fiksasikan bagian tersebut kearah pintu
atas panggul kemudian letakkan jari-jari
tangan kanan diantara tangan kiri dan
simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian
terbawah telah memasuki PAP
7 Mengukur lingkar perut dan metleen terutama
bila TFU sudah lebih dari setinggi pusat (n : 90- 5
102cm)
8 Pengukuran panggul luar / pelvimetri
• Menetukan letak crista dan spina iliaka
• Menggunakan jangka panggul mengukur
pada sisi kiri dan kanan (n : DC = 26-
30cm ; DS = 23-26cm)
• Menentukan letak pinggir atas simpisis dan 10
tulang Lumbal V
• Meletakkan jangka panggul pada pinggir
atas simpisis dan tulang Lumbal V
• Menentukan dengan jangka panggul
ukuran boudeloge (n = 18-20cm)
9 Kesimpulan hasil pemeriksaan yang disampaikan 10
pada ibu:
• Menyampaikan hasil leopold 1,2,3,4
• Menyampaikan hasil DJJ dengan benar
• Menyampaikan hasil pengukuran panggul

Malang,
Penguji,

You might also like