You are on page 1of 10

MAKALAH STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN

SISTEM PENCERNAAN HEWAN VERTEBRATA

DISUSUN OLEH:
Aditya Eka Putra
(A1C422120)

DosenPengampu: Dr. Drs. Jodion Siburian, M. Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITASJAMBI
2023
KATAPENGANTAR

Puji syukuratas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan karunianya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan maklaj ini dengan judul “Sistem Pencernaanpada hewan
vertebrata” yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah struktur perkembanganhewan.

Shalawat serta salam penulis panjatkan kepada nabi MuhammadSA, yang telah
memberikan petunjuk hingga akhir zaman untuk kita umatnya. Dalam penyusunan makalah
inipenulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
sangatmengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, khususnya untuk dosen Mata
KuliahStruktur Perkembangan Hewan guna menjadi acuan bekal pengalaman bagi penulis untuk
lebihbaikdimasayangakan datangdandemi kesempurnaanmalah ini.

Jambi,11Maret2023

Penulis
DAFTARISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
A Latar belakang......................................................................................................
B. Rumusanmasalah...............................................................................................
C.Tujuan..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
A. Sistem PencernaanPadaHewanVertebrata.........................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................


A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

BAB1
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme di mana suatu makhluk hidup
memprosessebuah zat, dalam rangkak untuk mengubah secara kimia atau mekanik sesuatu zat
menjadinutrisi. Pencernaan terjadi pada organisme multi sel, sel, dan tingakat sub-sel, biasanya
padahewan.
Pencernaan biasanya dibagi menjadi aktivitas mekanik dan kimia. Dalam
kebanyakanvertebrata, pencernaan adalah suatu proses banyak-tingkat dalam sebuah sistem
pencernaan, setelah ingesti dari bahan mentah, kebanyakan organisme lain. Proses ingesti
biasanya melibatkan beberapa tipe manipulasi mekanik.
Strutur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi
rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. Pada hewan
invertebrata alat pencernaan makanan umumnya masih sederhana, dilakukan secara
fagositosisdan secara intrasel, sedangkan pada hwan-hewan vertebrata sudah memiliki alat
pencernaan yangsempurna yangdilakukan secaraekstrasel.
Makananadalahsalahsatukebutuhanpokokbagisetiapmakhlukhidup.Makananberfungsi
sebagai sumber nutrisi, memberi energi dan tenaga yang dibutuhkan makhluk hidupsehingga
makhluk hidup dapat beraktivitas. Yang dibutuhkan tubuh dari makanan adalah zat-zatdan sari
makanan yang terkandung di dalam bahan makanan yang kita konsumsi, sehingga harusada yang
mencerna dan mengolah zat-zat dan sari makanan tersebut. Untuk itu diperlukan sistem
pencernaan dan alat-alat pencernaan. Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme dimana
suatu makhluk hidup memproses sebuat zat dalam rangka untuk mengubah zat tersebut
secarakimiaataupunmekanik menjadi nutrisi.
Makhluk hidup terutama kingdom Animalia terdapat keanekaragaman yang
membedakanspesies satu dengan spesies lain. Mulai dari lapisan embrional, simetri tubuh,
jumlah sel, sampaijenis-jenis makanan yang dikonsumsi. Dalam kelas mamalia, hewan-hewan
dibedakan menjaditiga berdasarkan jenis makanan yang dikonsumsi: herbivora (menyantap
tumbuhan dan alga), karnivora (menyantaphewanlain), dan omnivora (menyantapsegalanya).
Inilah yang menyebabkan terdapat perbedaan-perbedaan dalam mencerna dan mengolah zat-zat
makanan.

B. RumusanMasalah

Bagaimanaprosespencernaanpadavertebarata?

C. Tujuan

untukmengetahuibagaimanaprosespenernaanmakananpadahewanvertebrata
BAB II
PEMBAHASAN

Sebagian besar hewan memakan organisme lain, mati atau hidup, utuh atau secara
sepotong-sepotong. Yang merupakan pengecualian adalah hewan parasitik tertentu, seperti
cacing pita, yang menyerap molekul organik melalui permukaan tubuhnya. Secara umum, hewan
digolongkan kedalam salah satu dari tiga kategori berdasarkan makanannya. Herbivora, termasuk
gorila, sapi, kelinci, dan banyak keong memakan organisme autotrof (tumbuhan, algaatau
ganggang). Karnivora, seperti hiu, burung elang, laba-laba, dan ular memakan hewan lain.
Omnivora secara reguler mengonsumsi hewan dan juga tumbuhan atau alga. Hewan omnivora
meliputi kecoak, burung gagak, rakun, dan manusia yang berkembang sebagai pemburu,
pemakan bangkai dan pengumpul makanan.
Istilah herbivora, karnivora dan omnivora menggambarkan jenis makanan yang
umumdimakan oleh seekor hewan dan adaptasi yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan
danmengolahmakanantersebut.Akantetapi,sebagianbesarhewanadalahoportunistik,yangmemakan
makanan yang berada di luar kategori makanan utamanya ketika makanan ini tersedia.Sebagai
contoh, sapi dan rusa yang termasuk ke dalam kelompok herbivora kadang-kadang
bisamemakanhewankecilatautelurburung bersama-
samadenganrumputdantumbuhanlain.Sebagianbesarkarnivoramendapatkanbeberapanutriendariba
hantumbuhanyangmasihberadadalamsaluranpencernaanmangsayangmerekamakan.Semuahewanj
ugamengkonsumsibeberapabakteribersama-samadenganjenismakananlain(Campbelldkk,2004).

Macam-macam Sistem pencernaan Pada Hewan Vertebrata

Sistem pencernaan pada vertebrata merupakan sistem pencernaan yang sudah sempurna,
dimana sistem pencernaannya terjadi secara ekstrasel. Organ pencernaan pada hewan
vertebratameliputisaluranpencernaan(tractusdigestivus)dankelenjarpencernaan(glanduladigestori
a).

1. Pencernaanpada Ruminansia (HewanPemamahBiak)

Hewan pemamah biak atau Ruminansiaadalah sekumpulan hewan pemakan


tumbuhan(herbivora) yang mencerna makanannya dalam dua langkah: pertama dengan menelan
bahanmentah, kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya dan
mengunyahnya lagi. Lambung hewan-hewan ini tidak hanya memiliki satu ruang
(monogastrik)tetapilebih dari saturuang (poligastrik, harafiah: berperutbanyak).
Proses pencernaan pakan pada ternak ruminansia terdiridari:
• Pencernaan Mekanis, dilakukan didalam mulut.
• Pencernaan Fermentatif, dilakukan oleh mikroba dalam rumen.
• Pencernaan Hidrolisis, dilakukan oleh enzim-enzim pencernaan
Proses pengolahan pakan dilakukan dengan cara memamah biak (ruminasi). Pakan
berserat(hijauan) akan disimpan sementara di dalam rumen. Pada saat hewan beristirahat pakan
akanditarik kembali ke mulut (proses regurgitasi), untuk dikunyah (proses remastikasi).
Selanjutnyapakan akan ditelan (proses redeglutasi), untuk dicerna oleh enzim-enzim mikroba. Di
dalamperut, pakanakan diolah di 4 kompartemen perut, yaitu:
1) Retikulum
Retikulumseringdisebutsebagaiperutjalaatauhardwarestomach.Retikulumberbatasan
langsung dengan rumen, akan tetapi diantara keduanya tidak ada dinding penyekat. Pembatas
diantara retikulum dan rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel p akan menjadi
tercampur.
2) Rumen
Rumen pada sapi dewasa merupakan bagian yang mempunyai proporsi yang
tinggidibandingkan dengan proporsi bagian lainnya. Rumen terletak di rongga abdominal
bagiankiri. Rumen sering disebutjugadengan perut beludru. Haltersebutdikarenakan
padapermukaan rumen terdapat papilla. Pada retikulum dan rumen terjadi pencernaan
secara fermentatif, karena pada bagian tersebut terdapat mikroba dengan jumlah bermilyar-
milyaran.
3) Omasum
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-
buku. Derajat Keasaman (pH) omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Antara omasum
danabomasum terdapat lubang yang disebut omaso abomasal orifice. Fungsi omaso
abomasalorificeadalahuntukmencegahdigestayangada diabomasumkembalike omasum.
4) Abomasum
Abomasum sering juga disebut dengan perut sejati. Derajat keasaman (pH)
padaabomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1. Permukaan abomasums dilapisi
olehmukosa yang berfungsi untuk melindungi dinding sel agar tidak tercerna olehenzim
yangdihasilkanoleh abomasum.

2. Pencernaan Pada Pisces (Ikan)

Pisces (ikan) merupakan seekor hewan yang hidup didalam air, mereka dapat bernafas
didalam air karena mempunyai insang. Pisces ini dapat ditemukan di air tawar (danau maupun
sungai) atau air asin (laut maupun samudra). Pisces merupakan hewan yang berdarah
dingin(poikiloterm), yang artinya suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan suhu air ditempat
diahidupnya.
Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling banyak beranekaragam, dengan jumlah
spesies kurang lebih dari 27.000 spesies di seluruh dunia. Struktur tubuh ikan sebagianbesar ini
dibentuk oleh rangkanya, tulang penyusun tubuhnya ada tulang rawan, dan juga adapulatulang
sejati. Insang dan ekor yang dimiliki mereka masing-masing dapat membantu merekauntuk
bergerak dengan cepat didalamair.
Pada pisces sistem pencernaannya dimulai Di dalam rongga mulut terdapat lidah
pendekyang berada di dasar mulut. Lidah ini tidak dapat digerakkan dan disebut sel-sel insang.
ikanmempunyai lidah yang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu tidak dapat digunakan
sepertilidah pada hewan lainnya. Ikan mas tidak mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai
kelenjarlendirdari mulutnya. Lambung merupakan pelebaran darisaluran pencernaan.
Mekanisme Sistem Pencernaan Pada Ikan adalah sebagai berikut: dari
ronggamulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang.
Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan,
lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan didorong masuk kelambung pada umumnya
membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu
untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masukke usus yang
berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus (Maya & Nur,
2021)

3. Sistem Pencernaan Pada Reptil

Sistem pencernaan reptil lengkap meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Reptil umumnya karnivora (pemakan daging). Sistem pencernaan pada reptil dimulai dari rongga
mulut. Bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah. Pada rongga mulut juga
terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua. Semua
reptilmemiliki gigi kecuali pada ordo testudinata. Pada saat jouvenil, reptil memiliki gigi telur
untukmerobek cangkang telur untuk menetas, yang kemudian gigi telur tersebut akan tanggal
dengansendirinya hinggadewasa.
Rahangreptilmemilikidesainataubentukyangsesuaiuntukmeremukkandanmencengkeram
kuat mangsanya. Otot pada rahang reptil lebih besar dan lebih panjang dari pada ikan atau
amphibi sehingga pergerakan secara mekanik rahang pada reptil lebih baik dari keduanya. Dari
mulut, makanan akan diteruskan keesofagus (kerongkongan), ventrikulus (lambung), intestinum.
Intestinum terdiri atas usus halus dan usus tebal. Di dalamintestinum, makanan dicerna secara
kimiawi dan terjadi proses penyerapan sari-sari makanan. Sisa makanan akan dikeluarkan
melalui kloaka.
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati pada
reptilia memiliki dua lobus (gelambir dan berwarna kemerahan). Kantung empedu terletak pada
tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara lambung dan duodenum, berbentuk
pipihkekuning-kuningan (Maya& Nur,2021).

4. Pencernaan pada amfibi

Secara berurutan, saluran penceranaan pada katak meliputi, rongga mulut, terdapat
gigiberbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa. Esofagus;
berupa saluran pendek; ventrikulus, berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar.
Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang
keluarmenuju usus. Intestinum atau usus dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus
halusmeliputi; duodenum, jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Usus tebal
berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan kloaka; merupakan muara bersama antara saluran
pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.
Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati bewarna merah
kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi
mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang lambung dan usus dua
belasjari. Pankreas berfungsi menghasil kan enzim dan hormon yang bermuara pada duo denum.

Mekanisme Sistem Pencernaan Makanan Pada Katak


Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi
saluranpencernaan dan kelenjar pencernaan. Salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan
katakberupa hewan-hewan kecil (serangga). Lidah pada katak digunakan untuk menangkap
mangsa. Makanan dari mulut masuk kedalam lambung melalui kerongkongan. Didalam lambung
makanan di cerna kemudian masuk ke dalam usus. Di usus, zat makanan diserap. Sisa
makanandikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara tiga saluran, yaiut saluran
pencernaan, saluran ekskresi, dan saluranalat kelamin.

5. PencernaanPada Aves

Pencernaan burung dimulai dengan mulut. Paruh burung mengganti bibir dan gigi
mamalia dan bervariasi dalam bentuk, ukuran, panjang dan fungsi sesuai dengan jenis makanan
yang dikonsumsi. Benih-kerupuk seperti pipit memiliki paruh kerucut pendek, sedangkan
burungpemangsa seperti elang memiliki paruh bengkok yang kuat untuk merobek daging. Lidah
burung, seperti paruh, disesuaikan dengan jenis makanan burung mengkonsumsi. Pelatuk
memiliki lidah panjang sempit yang berfungsi sebagai tombak, yang memungkinkan mereka
untuk mengekstrak serangga dari lubang mereka mengebor dikayu mati.
Burung pemangsa dan finch memiliki pendek, tebal, lidah berdagingyangmemungkinkan
mereka untuk memanipulasi makanan mereka. Unggas dan pelikan memilikilidah yang
memungkinkan makanan menjadi mudah didorong ke bagian belakang mulut untukmenelan.
Mulut burung relatif tidak penting dalam makan dan mencerna makanan dibandingkandengan,
misalnya, mulut mamalia. Namun, sebagian besar burung yang memiliki kelenjar ludahdan paruh
dan lidah yang membantu burung memanipulasi makanan untuk menelan. Setelahmeninggalkan
mulut, makanan melewati kerongkongan dalam perjalanan ke perut (pada
burungyangdisebutproventrikulus).
Burung memiliki dua bagian perut, bagian kelenjar yang dikenal sebagai proven trikulus
dan sebagian otot yang dikenal sebagai lambung otot. Asam klorida, lendir dan enzim
pencernaan, pepsin, disekresikan oleh sel-sel khusus dalam proventrikulus dan memulai proses
mogok struktur bahan makanan. Makanan kemudian melewati kebagian kedua dari perut,
lambung otot. Rempela tersebut melakukan fungsi yang sama seperti gigi mamalia, grinding
danpembongkaran makanan, sehingga memudahkan enzim pencernaan untuk memecah
makanan. Dalam kebanyakan burung rempela mengandung butiran pasir atau batu-batu kecil
untuk membantu proses penggilingan. Usus kecil adalah di mana makanan dicerna dan diserap.
Ususkecil bervariasi panjang dan struktur tergantung pada diet spesies. Burung karnivora
cenderung memiliki lebih pendek, usus kecil kurang kompleks. Burung herbivora memiliki
panjang,lebih
berkembang usus kecil. Enzim, diproduksi di pankreas, memecah protein dan lemak di ususkecil.
Nutrisi tersebut kemudian diserap melalui membran usus dan ke dalam aliran darah. Padaburung
l Arge usus direduksi menjadi pendek, koneksi tanpa sifat antara usus halus dan kloaka. Kloaka
adalah daerah memegang final untuk produk limbah pencernaan sampai mereka voided melalui
ventilasi. (Purnamasari& Santi,2017)

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan
dankelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya
merupakankesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan
makananmenjadisari-sarimakanan yangsiapdiserap dalam tubuh.
Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada
tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. Pada hewan
vertebrata yang terdiri atas sistem pencernaan ruminansia (hewan memang berkembang
biak), amphibi, aves, pisces ,dan reptil yang sudah sempurna dan terjadi secara ekstrasel.

Daftar Pustaka
Campbell, N. (2004). Biologi. Jakarta: Erlangga.

Maya, S., & Nur, A. (2021). Zoologi Vertebrata. Bandung: Windina Bhakti Persada Bandung.

Purnamasari, R., & Santi, D. (2017). Fisiologi Hewan. Jawa Timur: UIN Sunan Ampel.

You might also like