You are on page 1of 320
PEREKONOMIAN INDONESIA Era Orde Lama Hingga Jokowi Tulus T.H. Tambunan ‘Anggota IKAPL Perckonomian Indonesia, Fra Orde Lama Hing Jokowi (Copyrigh-@Tulus TH. Tambunan Ealcor: Risman Sikumbang & Desain Cover: Imam Hari Pramono, Desain Is Asmadianto Hak Ciptadilndungi oleh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014. Dilarang memperbanyak/menyebaluaskan dalam bentuk spa pun ‘anpa iin cereus dari penerbie Ghalia Indonesia, Cet. Petama, Januasi 2015, (Cet. Kea, September 2015 Penerbit Ghalia Indonesia, Cet. Ketiga, Oktober 2016 JL Rancamaya Km. No. 47, ‘Warung Nangka, Ciawi - Bogor 16720 ‘Telps (0251) 8240628 (hunting) Fax. (0251) 8243617 ‘smal: ediorialpergagmall.com Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Tesbtan (KDT) ‘Talus TH. Tambanan Perekonomian Indonesia Era Orde Lama Hinges Jokowi, Cet. 3 ‘Bogor: Penerbie Ghala Indonesia 2016 vill+ 312 hls: 175 men 250 mm ISBN: 978.979-450.689-9 Kata Pengantar \Walaupun pendapatan per kapita meningla:stap tahun sejak berakhirnya lr keuangan ‘Asia 1997-1998, Indonesia hingga sat ini mash dkategorikan sebaga sebuah negara beskembang ‘dengan circ antaa lin sebagai bec (1) sebagian besr penduduk mash singel perdesan, sralaupan lj bans jac lebih pest bandingkan awal orde baru (1966); sektor pertain Tash merupakan sumber utama Kecrpatan ija dan pendapatan, Khusisaya i perdesan, ‘walaupun ters trad perubahan struktr ekonomi; (@)elspor mash didominas leh komodtas. Jomenitas peranian dan perambangan, walaypin andl indus pengolshan di dalam total cdapor terus mennglat 4) tingkat industrials (ik vera kedalaman maupun kandungan tehholog) mash relat rendah; 6) sebagian bear angkatan/tenaga kerja mash bependiikan rendah (6 jumlah pengangguran tencubung sdatif besar dan sektor informal mash sangat ‘endotrinaskegiatan-kegiatanckonotn dilvarsktor peranan dan pertambangan; (7 kemsknan ‘Tan keenjangan pendapatan mash rai boar; dan (ketergantungan pada vtang/banan ar ger dan penanaman modal sing mash sangatbesas SejakKemerdekaan tahun 1945 hingga sckarang ini Indonesia telah melewas gn perubeban ream, yal regim ore lama (1945-1965), repim ord bars (1966-1998), dan era reformas (1998 Tinggeacarang. Parra ordelama, dio Presiden Soekarno site peekonomian Indonesia [eth delat ke sexs, dan sangatand Barat Hubungan burukéengan Amerika Serikat dan negara tegara Baratlainnya dan burdnya manajemen ekonomi membuat inerja peekonomian Indonesia tra era teseba angat baru Produ nasond di sera sektor mengalami tags hapor non ‘igs sama sla tidak berkerbang, nature banc ting inf sang igs mencapai Tea dari 500% Bamak faktor yang menyebabkan pora-porandanya perekonomian Indonesia pada masa pemerinalan Sodamo tesebut, di antaranya stem sentrales! yang sangat kett, Permusihan dengan pitak Bart, keidalsabian pols dalam meer, dan perhatian Sockaeno Jang ld expustkan pada geralangerakan nasonalsmeketinbang pada pembangunan ckonomi Zhaional. Akbninya, tngat pendapatan per kapia di Indonesia termasuk yang paling emda di antara negare-negarsberkembang sina pada mas. Seta en ode lama runt, yang pada aun 1966 secara res gant leh pemesntaan corde bani di bvah pimpinan Sochart,tejad sata perubakan yang sangatdrasis di dalam perekonornan nasioal, yang dima aja aval pdalsaraan Rencana Pembangunan Lima Tahun Ferma (Replia Ada tiga bal yang menunjukian perubahan besa tersebnt. Prana, inflas capat diturunkan dalam walt sngkat hingga esata digit Kw, pertumbuhanckonom yang ing yang ‘membuat pendapatan per kapta meningkat inggn datas 1.000 dota AS pada awal tahun 1997. “Rag, jumlah penduduk riskin menurun dress. Prubahan-perubahan ini membuat Indonesia pads ahun 1860. hingya teriadinya Jn chonor 1997-1996 dsebutecbat sebagai "Macan “Asia” yang bara. Ada tga faktor kasi yang nembuat press seer in bisa ercapal pada mass Ge Pars, yal’ penerapan stern ekonomi tebuka dan cenderung, ke kapitalsme (indonesia tmendelat ke egara-negara Barat dan menjauhi néare-negara soal/konunisterutama China ddan Uni Soviet ekarang Rosia, tabitas plik dan socal, sera kemauan seris dai pemerntah ‘unt memulihkan pereeonomian nasonal dar keterpurukan, ‘Namun demikan, kehebatanckonomi Indonesia yang dcapa oleh pemerintahan Soeharto pada tngkat malo trsebut ak tanpa mosalah yang akhirnya membuatIndonesin ejeamus Ke dalam kaise chonomi menjlang akhir tahun 1997, Tidak hanya Indonesia tetapi beberapa negara Ada ainnya, seperti Korea Satan, Filipina, dan Thailand juga mengalai al yang sama, jan dena! dengan sebtan Kriss Keuangan Asia. 1997-1998, Dap ikatakanbahwa irs ini adalah yang texparah dalam sejarah perckononian Indonesia aja kemerdekaan tahun 1945, yang {erutama cisebablan ole utang ar neger Indonesia yang sang besa dan beberapa tektor ane, yang rontok saat his terebut, seperti perbankcan dan indus manuf Kr ekonora rset ‘mencapai Mimalsoys paca tuhun 1998 cenyan atuhnya Soehasto dan laimya era relotias, Perbaikan ekonomi Indonesia seelah clans less besa tesebut mula kebibatan sejak tahun 2000 dengan pertumbnhan produk domestik bro (PDB) yang Kembali positif dengan las yang, ‘mula menanjak. Nansan demikian, masih bauyak permasalahan hinges stat nila dart read Jemahnya ars imestas dari liar yang masuk ke Indonesia ingga suastna poisk sera ssa yang ‘mash lbil yang membuat pemulthan ekonomi Indonesia pascakrss berlangsang telat Lambat jika dibandingkan dengan proses pemulthan ckooomi di Korea Selatan dan Thailand, dua neyara yang juga sng terpulu eich krss 1997-1908 tersebut. Nam, dekun beberapa tahun belakangan ini, perekonomian Indonesia dihadapi oleh sejumlah permasilzhan yang culup bert, di antaranya adalah kenalkan haga minyak menta pasar dunia yang memalsa pemerintah i bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memangkas ‘ubsii bahan bakarminyak (SBM), kenaikan harga pangan, dan krsckonomi global pada period 2000-2009 yang menggringgu kelancaran ekspor dan impor Indonesia sexta investasi di dalam ‘negri, yang pac ahirnya memperlemah lj petumbuhan PDB. Sekarang ini, dalam era kepresidenan Joko Widodo Jokowi), perckonomian Indonesia mash, ‘menghadapi sea tantangan besa, i antaraya subi eneng, Khususaya BBM, yang sudah sangat besa yang memberatkan anggaraa pendanatan dan belanja negara (APBN) (yang memaksa Pemerntah mengurangisubsiti BBM pada bulan November 2014} utanghuae negesyang cenderung. terus meningkat ksenjangan distibwsi pendapatan yang cendenung melebur, keegantangan pada impor pangan yang cenderung meningkat teas dan pembangunan infasruksur yang prt berjalan ditempat alas tidak ada kemajuan yang sgnfkan. ‘Buln ini membahassecara tori dan empirsperekonomian Indonesia jak Kemcrdekaan 1915, tan zaman orde lana hingga era Jokowisckarang ni dengan penetanan pada beberapa in yang Ssangatrelevan untuk memafami dinamila perckonomian nasonal dengan berbagai permasalahant Yang ada. Invi ersebut adalah sistem dan sejrah perekonomian Indonesia, pertumbulkan dan ‘perubahan strukeur ckonomi nasinal, kemiskinan,keijakanfiskal, keijakan monete, tang har ‘Buku in sngat cook sebagai buku wajib untuk mata hula Perekonomian Indonesa yang ‘menupakan mata kia wai di flultas ekonomi di perguruan tng ditanah aie Namun dean, Foo ini juga sangat berguna bagi mahasiwa-mahasinwi yang sedang menuls tess mengenal Petekonomian Indonesia atau apel-aspek erat alam program $2 dan $3, Slain i, bake juga tujukan bagi masyarakat lus yang slama ini merapunyai pethatan besar terhadap scl bela Perekonomian nasiomal, Fembahasan teori dan penharan emits mengenai isa yang dibahas «fi dalam buku ini darapkan dapat memperiuas wavasan masyarakat mengenai karstersik Karalerisik penting dai proses pembangunan ekonomi ci Indonesia dan_permasaahan ‘permasalahan yang Gadap stat ini. Jakarta, Desember 2014 ‘Talus TH, Tambenan (Center for Industry SME and Business Competition Stacie, Universitas Tris Kata Pengantar. Daftar Isi BABI Sistem Ekonomi Indonesia. |A. Pengertian Sistem Ekonomi, B. Sistem-Sistem Ekonomi. , Sistem Ekonomi Indonesia. D, Ekonomi Indonesia Semakin Liberal? BAB IL Sejarah Ekonomi Indonesix. ‘A. Pemerintahan Orde Lama. B, Pemerintaban Orde Baru.. , Pemerintahan Transisi D, Peorintahan Reforma Hingga KabinetJoko Widodo TADIM Persestutesthonon dan Perubabaa Sraktur Ekonomi 45 A. Pertumbuhan Ekonomi... as 46 'B, Perubahan Struktur Ekonomi 59 BABIV Krisis Ekonomi. . n (A Jenis Kris Ekonomi dan jlur Transmisi Dampaknyaswow 71 8, Jalur Tansmisi Ku ddan Indikator Monitoring Dampak Krisis..... 83 ©. Analisis Empiris. nn BABY Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan ‘A. Permasalahan Pokok, : B. Hubungan antaraPertwmbukan Ekonomi ddan Kenistinan ©. Analisis Empiris. . : os D. Tyjuan Pembangunan Miler E. Kebijakan Anti-Kemiskinan... BAB VI jan sal tjuan on a Ug Lao 149 A. Kebijakan Fiskal 000 149 B. Kebijakan Moneter. 168 , Utang Luar Negeri (ULN) BABI BABX 213 216 225 230 B. Strategi Pembangunan Inks . Indeks Pembangunan Inklusi D. Agenda ke Depan untuk Indonesia. ‘Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 ,. A. Pasar Tunggal ASEAN 2015. i 235 B. Posisi Indonesia dalam Perdagangan dan Investasi ASEAN... 236 . Daya Saing dan Kinerja Indonesia 243 D. Dampak Liberals... B, Peluang dan Tantangan. ‘Tantangan Ekonomi bagi Presiden Jokowi.. A. Pengurangan Subsidi Energ.. B. Kesejahteraan Buruh (Tuntatan Kenaikan Upah) C. Pertumbuhan Kesempatan Kerja, D. Pembangunan Sektor Pertanian. E. Pengurangan ULN. 251 272 274 277 . 287 su A. Pengertian Sistem Ekonomi ‘Apakah yang dimaksud dengan sistem ckonomi? Banyak pendapat mengenai apa sebenarnya yang diartikan dengan sistem ckonomi. Memurut Dumairy (1996), sistem anomi adalah suat sistem yang mengatur seta menial huburgon ekonomi anarmanasia dengan seperanghatkelembagoan dalam uate talanan khidypan. Sbuah sistem oman teri alas wns tmsur manasa sebagai subj; barang-barang ekonomi sebagai obj; seria seperangkat kelembaguan _jng mengatu dan meray dalam kegiaien berémomi. PranghatRlembagaan dimaksud met lnbaga-lembaga ekonomi (formal maaan rnforal); cara kerja; mekanisme huburgan; hen dan peratran-peratranperkonamian; sera dah dan norma-rorma lain (tis maxpn tidak tru) “jong dipilh at dria tas tdaphan och masyeraat i tempat tatanan ein yang besanadan ‘erlangsung Jad, dalam peranghat kelembagoan ini termasuk juga kebiasaan pera, dan eka ‘masyaraatsehagaimana mereka lrapkan dalam bebaga aktias yong berkenaan dengen pemanfatan sunber day bagi pemenuhan kebutuhan (halaman 30) Sheridan (1998) dim pabikasinya mengei stem ser ehombe yg ada di ‘Asia mengatakan, bahwa “Economic sytem resto the wy people perform economic acticites in ther search for personal happiness” (halaman 6). Dengan kata lain; sistem ekonomi adalah cara manusia’melakukah kegiatan ekonomi untuk memenuhi-kebutubarr atau ‘memberikan kepuasan pribadinya. Sedangkan, Sanusi (2000) menguraika bahwasislam conan merupakansuatu ogonisas’ yang terri ats sgumdahlenbaga atau pranata ekonomi, sosial- ‘Politi, ide-ide) yang sling mempengaru sat dengan yang laiunya dan ditgukan ke anak mechan ‘problen-problen eta produks-dtdus onsumsi ang merypakan problendasar stip erckonomian (halaman. 10). Sanusi juga mengutip pengertian sistem ekonomi dari Lemhannas, Dbahwa sistem ekonomi merupakan eabang dari ilmu ekonomi. Adapuo sistem diartkan sebagai uate totais terpadu yang terdi as unsur-unsur yang saling berkubungan, sang trkait,saling ‘mempengaruhi dan saling tergontung menuju tjuan bersama trtntu (halaman 10) 1. Sistem Ekonomi Kapitalis Dalam Sanusi (2000), sister ekonomi kapitalis adalah sue sistem ekonomi di mana ‘ehayaan yang roti trtama dil secarapribad dan pods ttama dialkanuntuk iu Adajrn igjuan peilkan scar pribad ‘alah wrt: memperoeh suatskewntungan aba yon cup ‘bese dar hasil menggunakan helayaan yang rads Fels sla baton motif mencarikuntngan/ aba, esama-sama deg embaga wasn dup lh ulm perajan seboga’ mesnhitlome 3g besr (halaman 31), ‘Terdapat enam asas yang dapat dilihat sebagai cri dari sistem ekonomi kapitalis, yaitu sebagai berikut. a. Hak mits pritadi. Dalam sister ekonomi kapitals alat-alat produksi atau sumber daya ekonomi seperti sumber daya alam (SDA), modal dan tenaga kerja dimilki oleh individu dan lembaga-lembaga swasta bb. Kebebasan brusaka dan kebcasan menilit. Dalam sistem ekonomi kapitals, maksud kebebasan berusaha adalah kegiatan produksi dapat dengan bebas dilakukan oleh siapa saja yang mempunyai inisiati£Sedangkan maksuel kebebasan memilih dalam sistem ekonomi kapitalis adalah menyangkut kedaulatan konsumen dan kebebasan pengusaha dalam memperoleh sumber daya ekonomi untuk memproduksi suatu produk yang dipilihnya sendir, agar dapat dijual dengan tujuan mencari keuntungan yang maksimum. Kebebasan memilih juga mencakup kebebasan pekerja untuk ‘memilih setiap jenis pekerjaan yang dikehendakinya. Kebebasan menilih juga termasuk dalam kebebasan membuat berbagai perjanjian. Motif kepentingan dirt send. Kekuatan tama dati sistem ekonomi kapitalis adalah ‘motivasi individu untuk memenuhi kepentingan/Keuntungan diri sendiri. 44. Pasaingan. Sistem persaingan bebas merupakan salah satu lembaga penting dari sistem ekonomi kapitalis Setiap individu atau pelaku ekonomi swasta, baik pernbeli :maupun pengusaha, dengan motivasi mencari keuntungan yang maksimum bebas bersaing di pasar dengan kekuatan masing-masing, Setiap pelaku ekonomi swasta bebas memasuki dan meninggalkan pasar. . Harga dtentukan oleh mekanisne pasr. Segala keputusan yang diambil oleh pengusaha (penjual) dan konsumen (pembeli dilakukan melalui sistem pasar. Dengan kata Jain, tingkat harga dan jumlah produksi yang terjual ditentukan sepenuhnya oleh kekuatan permintaan dan penawaran. £. Peranan terbatas femerintah. Dalam sistem ekonomi kapitalis, pemerintah masih, ‘mempunyai peran yang dapat membatasi berbagai kebebasan individu, Misalnya, pemerintah mengeluarkan peraturan-peraturan yang melarang praktkeprakik ‘monopoli yang sifatnya non-alamiah dan metindungi hak-hak konsumen dan ekerja 2. Sistem Ekonomi Sosialis Seperti yang dijelaskan di Dumairy (1996: 82), sistem ekonomi sosialis adalah kebalikan dari sistem ekonomi kapitalis, Bagi kalangan sovials, pasorjutru harus dikendaltan melabi perencanaantepusat. Adanya beragai distorsi dalam mekanisme pasar, menebablannya tidak gh eke secara ein; le karen it pemeintah atau negara harus tara at bermain dalam perelamomian, Sat kl yong pening untuk dicatat bekenaan degen sistem chino sss Ba sistem ink Bukanlh sistem ekonomi yang idak menandang entng _peranankapital! (halaman 32) Sistem ekonomi sosials dapat dibagi dalam dua sub-sistem, yata sistem ekonomi sosials dari Manxis dan sistem ekonomi sosiaisme demokrat. Sistem ekonomi sosials Marais disebue juga sistem ekonomi komando, di mana seluruh unit ekonomi, baik sebagai produsen, korsumen maupun pekerja, tidak diperkenankan untuk mengambil \keputusan secara scndir-sendis yang menyimpang dai komando otorta tertingg yaita partai. Dalam sistem ekonomi sosialis ini, seperti yang dabulu dianut oleh Uni Soviet fan negara-negara komunis di Eropa Timur atau mash dterapkan hingga sekarang di ‘Korea Utara dan munglin hingga tingkat tertentu di Cuba, partai menentukan secara rinei arah serta sasaran yang harus dicapai dan harus dilaksanakan oleh setap unit ‘konomi dalam pengadaan, baik barang-barang untuk sosal/publik (barang-barang sosia), maupun untuk pribadi (barang-barang swasta. Unitnit ekonomi tersebut, sepenuhnya tunduk pada komando dari ctoritas tertinggi tanpa ikut campur sedikit pun dalam proses pengambilan keputusan, untuk menentukan arah kebjaksanaan dan Sasaran yang akan dicapai, Dengan kata lain, dalam sistem ekonomi ssialis Marais, ruang gerak bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk mengambilinisiatf sendiri dapat dlikatakan tidak ada sama sekali (Tambunan, 20060) Dalam sistem ekonomi sosialisme demokrat, seperti yang dianut oleh banyak negara di Eropa Barat (terutama Jerman), maka dapat dikatakan bahwa kekuasaan otoritas tertinggi jauh berkurang. Dalam sistem ini, di satu pihak ada kebebasan individu seperti dalam sistem ekonomi kagitalis. Misalnya, produsen bebas memili jenis dan berapa banyak produksi yang akan dibuat; konsumen bebas memilih barang ‘mana yang dikehendaki; dan pekerja bebas menentukan jenis pekerjaan apa yang diinginkannnya, Namun, di pihak Iain berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis, dlalamn sistem ekonomi sosialisme demokrat, peran pemerintah lebih besar. Misalnya, di negara-negara sosialis emokrat seperti Eropa Barat, terdapat ketentuan-ketentuan mengenai upah minimum dan penetapan harga minimum atau maksimum, serta terdapat kebijaksanaan perlindungan usaha, konsumen, dan pekerja (Tambunan, 20060). [Landasan ilmiah dat sistem ini adalah kombinasi antara prinsip-prinsip kebebasan individu dengan kemerataan sosial. Jadi, bukan pasar bebas yang liberal dan juga bukan paham ekonomi monetaris yang tidak menghendaki intervensi pemerintah dalam bentuk apapun, Menurut Mubyarto (2000), berdasarkan pengalaman di Jerman, terdapat enam kriteria sistem ekonomi sosialisme demokrat atau sistem ekonomi pasar sosial (SEPS), yait 4, ada kebebasan individu dan sekaligus kebijaksanaan peslindungan usaha, persaingan antara perusahaan-perusahaan kecil maupun menengah harus dikembangkan; ._prinsip-prinsip kemerataan sosial menjadi tekad warga masyarakat; ‘c. kebijaksanaan siklus bisnis dan kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi; 4. kebijaksanaan pertumbuhan menciptasan kerangka hukum dan prasarana (sosial) yang terkait dengan pembangunan ekenomis e. kebijaksanaan struktural; dan konformitas pasar dan persaingan, Perbedaan lainnya yang sangat nyata antara sistem ekonomi sosialisme demokrat atau SEPS dengan sistem ckonomi kapitalis adalah pada aspek sosialnya. Seperti yang dikutip dalam Mubyarto (2000), terdapat dua aspek sosial yang sangat penting dari SEPS, yaitu peningkatan standar hidup kelompok berpendapatan terendah dan peilindungan terhadap semua warga masyarakat dati kesulitan hidup dan masalah- ‘masalah sosial Iain sebagai akibat dari rsiko-rsiko kesulitan hidup, Selanjatnya seperti yang dijelaskan dalam Mubyarto (2000), bahwa pembagian pendapatan yang adil dalam SEPS dijaga dengan cara memberi perhatian pada: tingkat dan pertumbuhan ‘upah, sistem perpajakan, stabilitas harga, persamaan peluang (bekerja dan berusaha) bagi semua warga masyarakat, dan adanya asuransi sosial minimal, yaitu asuransi pengangguran, hari tua, kesehatan dan kecelakaan (Tambunan, 20068). 3. em Ekonomi Campuran Sistem ekonomi campuran adalah sistem yang mengandung beberapa elemen dati sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Seperti telah dikatakan sebeluranya, bahwa sekarang inj tidak ada negara yang menerapkan sistem ckonomi sosiais atau kapitalis 100%, terkecuali di Korea Utara. Sistem ini merupakan “campuran” antara kedlua ekstrem sistem ekonomi tersebut, dengan berbagai variasi kadar dominasinya (Tambunan, 2006b).’ Sanusi (2000) menjelaskan sistem ekonomi campuran sebagai berikut. “Dalam stm chan campurgn di mana keluasaan seta kebebasan berjlan secara bersamann coal dalam kader yng berbeda-beda. Ada sistan chon campuran pag mendekati stan hapitals/tberalis arena kadar kebebason yang relat sar atau perentase ‘dari sistem haptalsnya sang Besar. Ada pula sistem ekonomi campuvan yang mendelat sistem ‘anon sosiahs di mana pera keluasaan pemecintah rlaif besorteruama dalam menjalankan ‘erbaga kebijakanekumom, monte (fish, dan lin-lain....Di dalam sston ekonomi campuran, . Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup ‘orang banyak dikuasai negara. Bum dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipengunakan untuk scbesar-besarnya kemakmuran rakyat.* Sedangkan pasal 27 ayat2 menetapkan bahwa setiap warga negara (WND berhak tas pekerjaan serta penghidupan yang layak; dan Pasal 34 menetapkan bahwa kaum, tmasyarakat miskin dan anak-anak yang telantardipelihara negara. ‘Atas desakan sejumlah kalangan ekonom setclah era orde ban berakhir, maka pada tahun 2000 UUD 45 diamandemen dan has dari amandemen tersebut, yaitu revi dart Pasal 33 sesuaiketetapan 10 Agustus 2002 adalah penambahan dua bur pada Pasa 33, ‘yang totalnya menjadi 5 butiz Kedua butirambahan tersebut adalah sebagai berkut, 44. Perekonomian nasional dselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efsiensi berkeadilan, berkclanjutan, berwawasan lingkungan, Jkemandiran, seta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional e. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasa ini diatur dalam undang- undang. Jedi, ketiga ayat Pasal $3 (a b, dan ¢) tersebut merupakan warisan dari pendiri- pendiri Republik Indonesia yang tetap bertahan, tidak berubah, schingga dengan demikian dapat diartikan babwa: deol cham ata paham denokrasi conami yang dara och ev penirBanga kta tera jak pogangan dengan tabahan-tambahan yng dirk tuk mkesahteaan nu seagaimana yang dcta-itahan dalam Alineake-4 Ponbutaa UD 1945 (Asshidaigie, 2010, halaman 268). Sedangkan pada Pasal 34 ditambahkan lagi dengan 3 buts, yatu: @) negara mengembangkan sistem jaringan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanuasian; (i) egarabertanggung jawab atas penyediaan fasts ‘pelayanan kesehatan dan fasilita pelayanan urmurn yang layak; dan (ii) ketentuan lei, Janjut mengenai pelaksanaan pasal ini diaur dalam undang-undang, Dari aya-ayat pada Pasal $3 terscbut, aa sejumlah al penting yang peru penjelasan lebih lanjut. Prtama, mengenai pernyataan, “Prelanamian divaun saga’ usaha besama serdasar elas ass kleluargaan”. Sesuai penjelasan dari Asshiddigie (2010), pertanyaan Toa ete ise 0 tk pi ug meen me ep ir mg mg HE inj dapat dilihat dari tiga segi, yaitu penge-tian mikro, pengertian makro,dan usaha bersama sebagai prinsip. Menurutnya, dalam pengestian miro atan sempit, dengan pengertian usaha bersama itn dapat dikaitkan dengan koperasi sebagai bentuk usaha bersama, Namun demikian, apabila pengertian mikro in diguniakan, maka akan timbul Kerancuan mengenai isi dari ayattersebut, karena seolahvolah keseluruban susunan perekonomian Indonesia identik dengan koperasi sebagai bentuk usaha bersama. Jac, ‘masih memurut Asshiddigie, lebih baik melihatnya dar sisi makto atau pengertian yang lebih luas, yaitu konteks suatu susunan sistemik mengensai perekonornian Indonesia seperti yang dimaksuel datas. Dengan dercikian, penafiiran Widjajo Nidsasto yang dikutip oleh Asshiddigic (2010, halaman 270) menyatakan, bahwa perckonomian pang usr sebagai usaha became itu tidak ain menus kepada pengertan satu stom perckonomin sional sebagai wha bersama seuruheemen rakyatIndneis. Pgetankebersaman in, ida ‘anya berkaitan dengan konsep bent usaha, tai lebih jauk lagi eraitan dengan konsep pelaku onan, yang tidal hanya dijalenkan oll bangun fruscaan Kidua, kata “azas kekeluargaan”. Perryataan ini menujuk kepada pengertian ‘semangat persamaan, jiwa gotong-royong, dan kerja sama. Menurut Asshiddigie 2010), kclemahan dati ayat ini seakan-akan yang ebupayakan atau yang penting adalah kerja sam, bukan persaingan. Padahal dalam era globalsasi dan perdagangan bebas saat ini yang sangat dipertukan selain kerja sama juga persaingan. Jika Indonesia ingin ‘unggul di dalam perckonomian regional atau perdagangan global, Indonesia harus bisa bersaing dengan nggara-negara lain, dan dalam waktu yang sama juga menjalin kerja sama dengan negara-negara lain. Kerja sama bisa dalam berbagai hal seperti dalam perdagangan, investas, produksi dan pengembangan teknologi. Masih menurut Asshiddigie (2010), kekurangan dati ayat tersebut antara l iatasi dengan ditambahkan ayat 4 yang memuat ketentuan mengenai prinsip efisien Derkeadilan, Munculnya kata “efsiens-berkeadilan” didasarkan pada pemahaman bahwa fisiensi muncul dari persaingan (agar bisa uggul dalam persaingan efiiensi menjadi suatu keharusan). Narmun, fisensisaja belum tidak bisa menjamin adanya suatu keadilan di dalam ekonomi/masyarakat. Persaingan bahkan bisa menimbulkan kesenjangan pendapatan yang merupakan salah satu bentuk ketdakadilan. Oleh karena itu, pettu ada penekanan secara elsplisit terhadap keadilan. Maka muncul ide “efisiensi-beskeadilan” dalam Pasal 33 ayat 4 yang menurut Asshidiigie (2010) sebagai suatu pelenglap yang tepat, scingga menyemparnakan prnsipusaha bersama yang berkeadlan dengan eens dan penyempurnakan prinsip kerja sama dengan persaingan terbuka tiga, dalam Ayat 2 Pasal 33 ada kalimat “ikvasai oleh negara”. Sesuai penjetasan dari Asshiddigie 2010), pengertian dari kalimatitu adalah penguasaan dalam arti yang Jas, yaitu mencakup pengertiankypeiitan dalam at publik den sekaigus perdata, termasu pula Kkuasaan dalam mangendalitan dan mengelolabidang-bidang usaha ita seara langsurg oleh Ponevntah law aparal-aparat penerintahan yang dbeban dengan agas usu (halaman 272) Namun demikian, seperti yang ditegaskan oleh Asshiddigie perlu dibedakan antara eae w DOM pengertian yang bersifat prinsip bahwa pemerintah sendiri yang menjadi pemilik dan sekaligus pelaku usaha tersebut dengan persoalan bentuk organisasi pengelolannya di lapangan. Jac, dapat dikatakan babwa pada prinsipnya pemilk dari sektorsektor atau cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak haruslah pemerintah, Dalam perkembangannya, sesuai kondisi perekonomian nasional maupun dni ‘tygas pengelolaannya bisa berbagi dengan pihak swasta dengan cara pemerintah menjual saham ke pihak swast, tidak sermuanya, namun hanya sebagian agar pemerintah tetap ‘mempunyai kendali terhadap perusahaan yang bersangkutan. Cabang-cabang produ ‘yang tidak penting bagi negara dan juga tidak menguasai hajat orang banyak, misalnya: hotel, estoran, dan industri mobil/motor. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara namun tidak menguasai hajat orang banyak, misalnya: industri pesawat terbang di Bandung, indus perkapalan (PAL) i Surabaya, dan industri pertahanan (PT PINDAD) yang membuat berbagai macam alat persenjataan bagi Tentara Nasional Indonesia (IND, Cabang-cabang yang tidak penting bagi negara namun menguasai hajat orang banyak adalah transportas, perdagangan beras, dan bahan bakar minyak (BBM). Reempat, ayat 4 dari Pasal 33 terdapat beberapa konsep yang pertu dipahami secara sendiri-sendiri maupun bersama (Asshiddiqie, 2010), yaita bahwa perekonomian, Indonesia diselenggarakan atas dasar demokrasi ekonomi dengan prinsip-prinsip berikut: §) kebersamaan, (i) efisiensi-berkeaditan, (i) berkelanjutan, (iv) berwawasan Tingkungan, (v) kemandirian, (vi) keseimbangan kemajuan, dan (vii) kesatuan ekonomi nasional. Dengan dijalankannya semua prirsip ini secara bersama, diharapkan ekonomi Indonesia dapat tambuh pesat secara terus menerus schingwa memberikan kescjahteraan yang semnakin membaik bagi semua anggota masyarakat di semua wilayah di tanah air dan dapat unggul di dalam persaingan global, tidak tergantung sepenubnya pada impor dan modal asing (baik investasi maupun hutang), tidak merusak lingkungan, dan menjamin kesatuan dan persatuan bangsa. ‘Scbagai kesimpulannya, perbedaan antara sistem ekonomi kapitalisme atau sistem ‘ekonomi sosialisme dengan sistem ekonomi yang dianut oleh Indonesia adalah pada kkedua makna yang terkandung dalam keadilan sosial yang merupakan sila ke lima Pancasia, yaitu prinsip pembagian pendapatan yang adil disertai dengan pertumbuhan, cckonomi) dan prinsip demokrasi ekonomi. Kedua prinsip ini sebenarnya merupakan ‘pencerminan sistem ekonomi Pancasla, yang jlas-jelas menentang sistem individualisme liberal atau fe fg liberalism sistem ekonomi kapitalisme ekstrem), dan sistem komando (sistem ckonomi sosialisme ekstrem) (Tambunan, 2006b).. Namun dalam praktiknya, sistem ekonomi Indonesia dalam beberapa dekade belakangan ini sejak era orde baru cendecung semakin kapitalis dan sangat berbeda dengan era orde lama atau era Sockarro. Soekarno sebagai Bapak Proklamator Kemerdakaan Indonesia, sangat membenci dasar-dasar pemikiran Barat, termasuk sistem ekonomi liberal/kapitalismenya. Soekarno menganggap sistem kapi ‘Sete Eko Idea liberalisme selama penjajahan Belands telah benar-benar menyengsarakan rakyat Indonesia, schingga aliran ini harus dibenci dan diusir dari Indonesia, Menurut Sockarno, untuk mengusir atax mengitnbangi kekuatan ekonomi Barat berlandaskan ‘kapitalisme-liberalisme, Indonesia hares menerapkan pemikiran dari Mathaenisme, yaitu Marxisine, Tetapi, pada tahun 1959, paham kapitalisme-liberalisme secara konstitusional ditolak dengan diberlakukannya lagi UUD 1945 sebagai landasan dati sistem ekonomi nasional. Namun demikiar, dalam praktiknya, Soekarno menerapkan, sistem ekonomi komando seperti yang diterapkan khususnya di negara-negara beraliran, kkomunis, seperti Uni Soviet (sekarang Rusia), negara-negara Eropa Timur (sekarang. disebut negara-negara transis), dan Cina. Dengan sistem ini, semua rencana dan kkeputusan yang menyangkut pembangunan ekonomi, termasuk pemilihan industri yang akan dibangun, ditentukan sepenuhnya oleh pemerintah pusat (Tambunan, 2006b), Tindakan Sockarno yang paling terkenal yang membuat kinerja perekonomian, Indonesia menjadi buruk pada era orde lama adalah mencanangkan ‘Ekonomi ‘Terpimpin’ pada tahun 1957 yang lebih memperkuat lagi sistem ekonomi komando, ddan selama tahun 1957-1958 terjadi nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda. Dengan pencanangan ekonomi terpimpin, sistem politik dan ekonomi Indonesia semakin dekat dengan haluan/pemikiran sosialis-komunis. Walaupun ideologi Indonesia adalah Pancasila, pengaruh ideologi komunis dari negara bekas Uni Soviet dan Cina sangat kuat, Sebenarnya, pemerintah pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada ‘umumnya, memilih haluan politk yang berhau komunis hanya merupakan suatu refleksi dari perasaan antikolonialisas, antiimperialisasi, dan antikapitalisasi pada saat it. Sepert telah dijelaskan sebclumnya, Soekarno percaya bahwa pemikiran Marxisme merupakan satu-satunya senjata yang ampuh untuk melawan kapitalisme, Pada masa itu, prinsip-prinsip individualisme, persaingan bebas dan perusahaan swasta/pribadi sangat ditentang karena oleh pemerintah dan masyarakat pada umumnya menganggap prinsip-prinsip tersebut sering dikaitkan dengan pemikiran kapitalisme, Keadaan ini membuat Indonesia semakin sulit mendapat dana dari negara-negara barat baik dalam bentuk pinjaman maupun penanaman modal asing (PMA), sedangkan untuk ‘membiayai rekonstruksi ekonomi dan pembangunan selanjutnya Indonesia sangat ‘membutubkan dana yang sangat besar (Hill dan Williams, 1989). Hingga akhir tahun 1950-an, tepatnya sebelum menasionalisasikan perusahaan-perusshaan Belanda, sumber uwtama penanaman modal asing di Indonesia berasal dari Belanda yang sebagian besar ‘untuk kegiatan ekspor hasil-hasil perkebunsn dan pertambangan serta untuk kegiatan- Jkegiatan ekonomi yang terkait. Selanjutnya, pada tahun 1963, Soekarno menyarnpaikan konsep ekonomi yang dikenal dengan sebutan Deklarasi Ekonomi, yang bersi semacam tekat untuk enenggunakan sistem ekonomi pasar, sebagai ”koreks” terhaclap praktk-praktk ekonomi komando, Sayangnya, tekat ini tidak dapat cllaksanakan karena tidak mendapat dukungan dari partai-partai ppolitik yang ada pada saat itu, termasuk Partai Kemunis Indonesta. Prinsip-prinsip, Perea inden EEE -deklarasi ckonomi akhirnya dlupakan orang, dan hingga berakhirnya orde lama, sistem ekonomi Indonesia yang berlakn tetap sistem komando (Mubyarto, 2000), Pada masa orde baru yang lahir tahun 1966, sistem ckonomi berubah total, Berbeda dengan pemerintahan orde lama, dalam era Soeharto ini paradigma pembangunan -ekonomi mengarah pada penerapan sister ekonomi pasar bebas (demokrasi ekonomi -dan politk ekonomi diarahkan pada upaya-upaya dan cara-cara menggerakkan kembali oda ekonomi, Pemerintahan orde baru menjalin kembali hubungan baik dengan pihak Barat, dan menjauhi pengaruh ideologi komunis, Indonesia juga kembali menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan lembaga-lembaga dunia lainnya seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), yang putus pada zaman Sockarno. Dengan membaiknya kembali hubungan Indonesia dengan kedua lembaga donor {nternasional tersebut, Indonesia mendapat pinjaman untuk membiayai defist anggaran belanja pemerintah yang sumber dananya berasal dari pinjaman bilateral dari sejumlah negara Barat seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Belanda. Langkah-langkah fei rs mea pepe emery npn ea) us ge 7 Deer 18 pe Bel ‘Sa a ape Bed een appara Apa ein ap i sg rs a ep peste ep ia og eater 3 ote SIRES VRS OES. Raa Selain ia, selama periode orde lama, kegiatan produksi di sektor pertanian dan ‘seklor industi manufaktur berada pada tngkat yang sangat eendah karcna keterbatasan “kapasitas produbsi dan infrastruktur pendukung, baik fisik maupun non-fisik seperti ‘pendanaan dari bank. Rendahnya volume produksi dari sisi suplai dan tingginya ‘permintaan akibat terlaiu banyaknya uang beredar di masyarakat, mengakibatkan tingginya tingkat inflasi yang sempat mencapai lebih dari 300 persen menjlangakhic ‘periode orde lama. Hal ini didasarkan data yang dihimpun oleh Arndt (1994), indeks hharga pada tahun 1959 sebesar 135 (1954=100) dengan jumlah wang beredar di rasyarakat pada tahun yang sama tercalatsebanyak 13,20 juia supiah, dan pada tabu 1966 indeks harga sudah mencapai di atas 150.000 dengan jomlah ang beredar di aas 5 miliar rupiah, Memang pada masa pemerintahan Sockarno, slain manajemen ‘moneter yang buruk, banyakaya rupiah yang dicetak ditebabkan oleh kebutuhan pada, saat itu untuk membiayai dua peperangan, yaitu merebut Irian Barat dan perdkaian dengan Malaysia dan Inggrs, ditambah lag kebutuban untuk membiayai penumpasan sejumiah pemberontakan di beberapa dactah di dalam negeri(Tambunan, 2006). Dengan demikian, dapat disimpolkan bahwa buruknya perckonomian Indonesia selama pemerintahan orde lama (terutamz) dischabian oleh haneuraya infiastouktar ekonomi, fik maupun non-fisk, lama pendudukan Jepang" Perang Dunia Ul, dan “perang revolusi,sertagejlak politika dalam negeri termasuk sejumlah pemberontakan di daerah ditambab lagi dengan manajemen ekonomi makro yang sangat buruksearna, rezim tersebut (Tambuoan, 20060). Dapat dimengerti bahwa dalam kondis plik dan sosial dalam neger seperti ini, sang slit chal bag pemerintale untuk mengatur roda perekonomian dengan bail. K.ebijakan ekonomi paling penting yang dilakukan Kabinet Hatta adalah reformasi ‘moneter melalui devaluasi mata wang nasional, yang pada saat itm masih gulden dan ppemotongan uang sebesar 50 persen atas semua uang kertas yang beredar pada bulan Maret 1950 yang dikeluarkan oleh De Javasche Bank yang bernilat nominal lebih dari 2,50 gulden Indonesia, Pada masa Kabinet Natsr (kabinet pertama dalam negara esatuan Republik Indonesia} untuk pertama kalinya dirumuskan suatu perencanaan pembangunan ekonomi, yang disebut Rencana Urgensi Perekonomian (RUP). RUP in’ digunakan oleh kabinet bevikutnys merumuskan rencana pembangunan ekonomi Jima tahun (yang pada masa orde baru dikenal dengan singkatan Repelita). Pada masa Kabinet Sukiman, kebijakan-kebijakan penting yang diambil adalah antara lain: nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia (BI dan penghapusan sistem urs berganda. Pada masa Kabjinet Witopo, langkah-langkah konkret yang diambil untuk memulibkan perekonomian Indonesia saat itu di antaranya: untuk pertama kali perkenalkan konsep anggaran berimbang dalam keuangan pemerintah (APBN) ans ren en ins ei rb erat rey As gp os ‘pd nares se fen en a en) a en eras aan ae Set ‘inst bv kt eit ane eet ie me a a et ee ‘ast yg neato eas ape ng aa, ON 8 Pevtononian Infoesia aE :memperketit impor, melakukah “rasionalsas” angkatan bersenjata melalui modernisasi dan pengurangan jumlah personil, dan penghematan pengeluaran pemerintah, Pada ‘mast Kabinet All hanya dua iangkah kookret yang dilakukan dalam bidang ekonomi, ‘walaupun kurang berhasi,yaitu pembatasan impor dan kebijakan ang ketat Selama Kabinet Burhanuddin, tndakan-tindakan ekonomi penting yang dilakukan termasuk di antaranya adalah iberalisai impor, kebijakan uang Ketat untuk menekan lju wang beredar, dan penyermpurnaan Program Benteng,"* mengeluarkan kebijakan yang _memperbolehkan modal (invests) asing masuk ke Indonesia, pemberian bantan khusus kepada pengusaha-pengusaha pribum, dan pembatalan (secara sepihak) Persetujuan Konferensi Meja Bundar sebagai usaha untuk menghilangkan sistem ekonomi kolonial ‘atau menghapuskan dominasi perusahasn-perusahaan Belanda dalam perekonomian Indonesia (Tambunan, 20068). Dilihat dar‘ aspek politiknya,selama periode orde lama Indonesia pernah mengalami sistem poltk yang sangat demokrasi,yatu pada periode 1950-1959, sebelum diganti dengan periode demokrasi terpimpin."® Akan tetapi searah Indonesia menunjukkan, bah sistem politi demokras terscbut ternyata menyebabkan kehancuran politik dan perckonomian nasional. Akibatterlalu banyaknya parta politik yang ada dan semuanya Jngin berkuasa, sering terjadi konflik antarpartai politik. Konflik poltik tersebut berkepanjangan, sehinga tidak memberi sedikit pun kesempatan untuk membentuk suatu kabinet pemerintah yang solid uncok dapat bertahan hingga pemilihan mum Derikutnya Seperti yang telah diuraikan di atas, pada masa politik demokrasi itu (demokrasi parlemen),tercatat dalam sejarah bahwa rata-rata umur setiap kabinet hanya | tahun ‘aja. Waktu yang sangat pendek ini disertai dengan banyaknya keributan internal di dalam kabinet tentu tidak memberi kesempatan maupun waktu yang tenang bagi pemerintah yang berkuasa untuk memikirkan bersama masalah-masalah sosial dan cckonomi yang ada pada saat itu, apalagi untuk menyusun suatu program pembangunan ddan melaksanakannya (Feith, 1964). Selama periode 1950-an, struktur ekonomi Indonesia masih merupakan peninggalan zaman kolonialisasi. Sektor formal/modern seperti pertambangan, distribusi, ransportasi, bank, dan pertanian komersl, yang memiliki kontribusi lebih besar datipada sektor informal/tradisional terhadap oufpul nasional atau PDB yang didominasi olch perusabaan-perusahaan asing yang kebanyakan berorientasi ekspor. Pada urnumnya, kegiatan-kegiatan ekonomi yang masih dikuasai oleh pengusaha asing ron Erg Pata agin a UPd oa al pam Rain Pon on ech uy ea ri pe ago Sa hy ap a pp wi et ee Seat sponta carna Tense Mais Pi eter ak eb eee ‘enn nnn a + Bape emp ol i eee ent man en Sa iat ar pn aap ont mye SESE ELLER LITE OR TILES OE LTE Sobe Fkocom ions 7 ate tersebut relatif lebih padat kapital, dibandingkan kegiatan-kegiatan ekonomi yang didominasi olch pengusaha pribumi dan perusahaan-perusahaan asing yang beriokasi di kotackota besar seperti Jakarta dan Surabaya (Tambunan, 2006b) Bocke (1954) menyebutkan islahstruktur ekonomi seperti yang digambarkan datas sebagai dua scees, yait salah satu karakterisk utama dari negara-negara berkembang (NB) yang merupakan warisan kolonialisas. Dualisme di dalam suatu ekonomi seperti ini dapat terjai, karena bissanya pada masa penjajahan, pemerintah yang berkuasa ‘menerapkan diskriminasi dalam kebijakan kebijakannya, bak yang bersifat langsung, seperti mengeluatkan peraturan-peraturan atau undang-undang, maupun yang tidak Jangsung, Diskriminas ini sengaja diterapkan untuk membuat perbedaan dalam ‘resempatan metakukan kegiatan-Kegiatan ekonomi tertentyantara penduduk asi dan orang-orang non-pribum/non-lokal (Tamla, 2006) Keadaan ekonomi Indonesia—terutana setelah dilakukan nasionalisasiterhadap semua perusahaan asing Belanda—menjadlebih buruk dibandingkan keadaan ekonomi semasa penjajahan Belanda. Ditambah lagi dengan peningkatan inflasi yang sangat tinge pada dekade 1950-an."” Pada masa pemerintahan Belanda, Indonesia memiliki aja Pertumbulian ekonomi yang cukup bai, dengan tngkat iflasi yang sangat rendah dan stabil, terutama karena tingkat upah bueuh dan komponen-komponen lainnya dav biaya procs yang juga rend, seta tngkatefsens yang tingid stor pertanian (termasuk pperkebunan), can nilai mata uang yang stabil (Alien dan Donnithorne, 1957). Sela kone politic dalam neger yang tidak mendakung, burukna perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan orde lama juga dsebabkan oleh keterbatasan akan faktorfaktor produ, seperti orang-orang dengan tingkat kewirausahaan dan kapabilitas ‘manajemen yang ting, tenaga kerja dengan pendidikan/keterampilan yang tng, dana (Aususnya untakmembangun infastralmar yang sangatdibutubkan olch industri, teknolog, ddan kemampuan pemerintah sendisi untuk wenyusun rencana dan stategipembangunan yang bik. Menurut pengamatan Higgins (1957a, b sjak kabinet pertama dibentuksetlah ‘merdeka, pemerinah Indonesia memberikan prortas pertama terhadap stabiisasi dan pertumbuban ekonomi, perbangunan indus, unfikasi, dan rekonstrulsi. Akan tetapi, akibat keterbatasan akan faktor-aktortesebat di tas dan dipersut lagi oleh kekacauan poltiknasional pada masa ity, akhirnya pembangunan atau babkan rekonstruksi ekonomi Indonesia setelah perang revolsi tidak pernah terlaksana dengan baik. Buruknya kondlsi perekonomian bisa dibaca di buku karya Radius Prawiro berjudul “Pagulatan Indonesia Menbangon Fkonon’, yang dibahas oleh Gero (2010). Buku ini beris tentang pengelaman pribadi Bapak Raclus sewaktu menjabat seBagai Gubernur Bank Indonesia (wakta itu disebut Bank Sentral) untuk periode 1966-1973. Di dalam buku tersebutcijelaskan, bahwa inflasi pada tahun 1966 mencapai 650 persen, rupiah terus -dicetak,sementara produksi berbagai produk terus merosot. Radius menulis, seperti = arr in NB hp pam ae Pertonamian Infosesia yang bisa dikutip dari Gero (2010: 21), kebiakan “Berdikai” alias beri di atas kaki sendiré “yang dikampanyekan Presiden Soekarno membuat semua impor produ pangan dan barang distep “Infor beras dilarang pada Agustus 1964, membuat kandi perediaan pangan nasional yang sudah suli seman peli. Cadangan devisa dan emas tras menipis dari 408,.9 jute dolar AS (1960-1965) ‘menjadi minus 4,5 juta dolar AS.... Pondapatan per kapita dari 107 uta vakyat Indonesia, saat it ‘hanya 60 dolar AS. Kurs rupiah mersat dari Rp 186,67 per dolar AS (tahun 1961) menjadi Rp 14.083 per dolar AS (tahun 1965). Defiit anggeran datas 140 persen (halaman 21). Pada akhir September 1965, ketidakstabilan politik di Indonesia mencapai puncaknya dengan terjadinya kudeta yang gagal cari Partai Komunis Indonesia (PKI, ‘Sejak peristiwa berdarah tersebut, terjadi suara perubahan politik yang drastis di dalam rnegeri, yang selanjutnya juga merubah sistem ekonomi yang dianut Indonesia pada ‘masa orde lama, yaitu daci pemikiran-pemikiran sosialis ke semikapitalis (kalau tidak ‘dapat dikatakan ke sistem kapitalis sepenubnya). Sebenarnya perekonomian Indonesia menurut Undang-undang 1945 Pasal 38 menganut suatu sistem yang dilandasi oleh prinsip-prinsip kebersamaan atau koperasi berdasarkan ideologi Pancasila. Akan tetapi, dalam praktik sehari-hari pada masa pemerintahan orde baru dan hingga saat ini pola perekonomian nasional cenderung memilhak sistem kapitalis seperti di Amerika Serikat (AS) atau negara-negara industri maju lainnya, yang karena pelaksanaannya tidak baik mengakibatkan munculnya kesenjangan ekonomi di tanah air yang terasa saat ini semakin besar; terutama setelah krisis ekonomi (Tambunan, 2006b, 201 1a). B. Pemerintahan Orde Baru ‘Tepatnya sejak bulan Maret 1966, Indonesia memasuki pemerintahan orde baru. Berbeda dengan pemerintahan orde lama, éalam era orde baru ini perhatian pemerintah, lebih ditajukan pada peningkatan kesejzhteraan masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial di tanah air, Pemerintahan orde haru menjalin kembali hubungan baik dengan pihak Barat, dan menjauhi pengaruh ideologt komunis. Indonesia juga kembali menjadi anggota PBB, dan lembaga-lembaga dunia lainnya seperti Bank Dunia dan IMF (Tambunan, 20112) ‘Sebelum rencana pembangunan lewat Repelita dimulai, terlebih dahulu pemerintah ‘melakukan pemulihan stabilitas ekonomi, sosial dan poliik serta rehabilitas ekonomi di dalam negeri. Sasaran dari kebijakan tersebut terutama adalah untuk menekan ‘kembalitingketinflasi, mengurangi defist keuangan pemerintah dan menghidupkan ‘kembali kegiatan produksi, ermasuk ekspor, yang sempat mengalami stagnasi pada ‘masa orde lama, Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana, ‘pembangunan lima tabun (Repelita) sccara bertahap dengan target-target yang jelas sangat dihargai olch negara-negara Barat. Menjelang akhir tahun 1960-an, atas kerja sama dengan Bank Dunia, IMF, dan ADB clibentuk suatu kelompok konsorsium yang disebut nfer-Goverament Group on Indonesia (IGGI) dengan tujuan membiayai pembangunan ekonomi di Indonesia (Fambunan, 201 1a). ‘Sejrah Eero ndonesia 2 Indonesia pada masa orde baru, adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui suatu proses industrialisasi dalam skala besar, yang pada saat itu dianggap sebagai satu-satunya cara yang paling tepat can efektif untuk menanggulangi masalah-masalah ekonomi seperti kesempatan, kerja dan defsit neraca pembayaran.'* Dengan kepercayaan yang penuh, bahwa akan ada efek‘awaran ke bawah,” pada awalnya pemerintah memusatkan pembangunan hanya disektor-sektortertentu yang secara potensial dapat menyumbangkan nilai tambah yang besar dalarn waktu yang tidak panjang dan hanya di pulau Jawa, karena pada saat ita fasiltasfasiltasinfrastruktur dan sumber daya manusia telat lebih baik dibandingkan sti provinsi-provinsi lainnya di luar pulau Jawa, Dengan aumber dana yang terbatas paula saat itu, dirasa sangat sulit untuk memperhatikan pertumbuhan dan pemerataan pada ‘waktu yang bersamaan (Tambunan, 2006, 201 1a). ‘Sebelum pembangunan dilanjutkan pada tahap berikutnya, yakni tinggal landas ‘mengikuti pemikiran: Rostow dalam “tahapan dari perturabubannya”,selain stabilisasi, rehabilisasi dan pembangunan yang menyeluruh pada tahap dasar, tujuan utama nari Cay, Bah, hn Bah ce 8 SiO, pa ia ND) pnt dD pn ms Ne ig wan ep ln ‘st itp si a gh mao ean ss POR sg Pe sank Fe ne ee ‘i eg tn es eyecare osm nM esa ‘Sk tno mcrae nage FD si os ag wer 4 108 eo 9 138 5B i 12s 1048 ia 75 300, 088 wa 189. 72 eteangor: ‘agra dul ws 5 tanurtahun soa es las daar haga 196 ssbtumnye sts dasa hao 1873). Keberhasilan pembangunan ckonomi di Indonesia pada zaman Socharto, tidak saja disebabkan oleh Kemampuan kabinct yang dipimpin oleh Presiden Socharto jauh lebih bail sold cibanding pada masa orde lama dalam menyusun rencana, strategi, dat kebijakan pembangunan ekonomi tetapijagaerkat tga hal: penghasilan ekspor yang sangat besir dari minyab,terwtarn pada periode ai bom pertama pada tahun 1973-1974,° pinjaman hur negsi, dan PMA yang fehuswya)sejak dekade 1980-an perannya di dalam ppembangunan ckonom Indonesia meningkat jam. Dapat dikatakan, bahwa kebjakan Socharto yang mengutamalzn stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, yang didasarkan pada sistem ekonomi iberal (hat Bab I dan stabiias poltik yang pro-Barat, telah membuat Xepercayaan pibak Barat terhadap prospek pembangunan ekonomi Indonesia ja lb sat dibandingkan (erhadap banyak NB lainnya (Tambunan, 2011). |Namun demikian, pada tingkat meso dan mikro, hasil pembangunan selama masa ira dapat dikatakan tidak terlalu memuksu seperti pada tingkat makro. Walaupun, 7 Ta mech i ii et mat ti ae SSpeetea apne yey on orp pean nt nt a nhl sean “Sitgetenmtcpnet cou die ptt or in Co unas tsnpertonpme os Sete sts ors Ese OE ane Ter 90 Aa ‘mods pnp ns pga crm ina a {nce 80 ae ps ns npr sn poe ah Seah kono nonesin jumlah orang miskin mengalami penurunan selama orde baru, namun jumlahnya ‘masih besar, dan kesenjangan ekonomi dan sosial cenderung melebar: Sebenarnya, pemerintah sadar betul akan masalah ini. Babkan, paradigma pembangunan ekonomi Indonesia pada era orde baru telah diwadahi dengan baik dalam konsep politik “Flog! Penbangunan” (tiga prasyarat yang terkait erat secara saling memperkuat dan saling mendukung), yaitu stabilitas nasional yang mantap dan dinamis dalam bidang politik ‘dan ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan pemerataan pembangunan, Pemerintah juga sadar, bahwa pemerataan atau penurunan kemiskinan tidak ‘otomatis terwujud melalui stabilitas politik, karena ketimpangan ekonomi dan sosial atau. kkemiskinan bisa muncul dalam kondisi stabitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, Oleh karena itu, dalam usaha menghilangkan dampak negaiif dari pertumbuhan cckonomi yang tinggi terhadap kesenjangan dan kemiskinan, atau untuk menghilangkan, atau memperkecil efek trade of (pertukaran) antara perturabuhan dat kesenjangan atau kemiskinan, di dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHIN) dinyatakan secara tegns, bahwa Pentingnya usaha-usaha untuk menghilangkan kemiskinan dan kesenjangan dengan pertumbuban ckonomi yang tinggi pada waktu yang bersamaan, Juga dalaan Repelita ‘Viorientasi kebijakan-kebijakannya mengalami perubahan dari penekanan hanya pada pertumbuhan ke pertumbuhan dengan perrerataan (Tambunan, 2006b, 201 I, ‘Scbagai suatu rangkuman, sejak masa orde lama hingga berakhiraya masa orde bara dapat dikatakan, bahwa Indonesia telah mengalami dia orientasi kebijakan ekonomi yang berbeda, yaitu dari ekonomi tertutup yang berorientasi sosialis pada zaman rezim Sockamo ke ekonomi terbuka yang berorientasi kapitalis paca masa pemerintahan Socharto. Perubahan orientasi kebijakan ekonomi ini membuat kinerja ekonomi nasional pada masa pemerintahan orde baru menjadi jauh lebih baik dibandingkan pada masa -pemerintahan orde lama. Pengalaman ini menunjukkan, bahwa ada beberapa kondisi utama yang harus -dipenuhi terlebih dahulu agar suatu usaha membangun ekonomi dapat berjalan dengan ‘baik, yakni sebagai berikut. 1. Kemavan politi yang kuat Presiden Socharto memiliki kemauan politik yang kuat untuk membangun ekonomi Indonesia, Pada masa orde lama, mungkin karena Indonesia baru saja merdeka, ‘emosi nasionalisme baik dari pemerintah maupun kalangan masyarakat masih sangat tinggi, dan yang ingin dtonjolkan pertama kepada kelompok negara-negara Barat adalah “kebesaran bangsa” dalam bentuk kekuatan militer dan pembangunan, proyek-proyek mercusuar, 2. Siabittas polit dan ekonomi Pemerintahan orde baru berhasil dengan baik menekan tngkat inflasi dari selitar 500% pada tahun 1966 menjadi hanya sekitar 5% hingga 10% pada awal dekade 1970-an, Pemerintahan orde baru juga berhasil menyatukan bangsa dan kelompok-kelompok ‘masyarakat dan meyakinkan mercka, bahwa pembangunan ekonomi dan sosial adalah Jalan satu-satunya agar kesejahteraan masyarakat i Indonesia dapat meningkat Py Peretoooman Indoela i A ORNS 3. Suber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik Dengan SDM yang semakin baik pemerintahan orde baru memiliki kemampuan ‘untuk menyusun program dan strategi penbangunan dengan kebijakan-kebijakan ‘yang terkait,serta mampu mengatur ekozomi makro secara balk, 4. Sistam polit dan ekonomi trbuka yang berorcmasi ke Barat Pemerintahan orde baru menerapkan sistem politik dan ekonomi terbuka yang berorientasi ke Barat. Hal ini sangat membantu, khususnya dalam mendapatkan pinjaman luar negeri, penanaman modal asing, dan transfer teknologi serta ilmu pengetahuan. 5. Kondisichonomi dan politi cna yang lebih bak Selain oi 00m, juga kondisi ekonomi dan poitk dunia pada era orde baru, khususnya setelah perang Vietnam berakhir atau lebih lagi setelah perang dingin berakhir,jauh, lebih baik daripada semasa orde lama. ‘Akan tetapi, hal-hal positif yang dibicarakan di atas tersebut tidak mengatakan bahwa pemerintaban orde baru tanpa cacat. Kebijakan-kebijakan ekonomi selama ‘masa orde baru memang telah menghasilkan suatu proses transformasi ekonomi yang pesat dan lu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi dengan biaya ekonomi tinggi, dan fundamental ekonomi yang rapuh, Hal terakhir ini dapat dilihat antara lain pada buraknya kondis sektor perbankan nasional dan semakin besarnya ketergantungan Indonesia terhadap modal asing, termasuk pinjaman dan impor. Ini semua akhirnya ‘membuat Indonesia dilanda suatu krsis ekonomi yang besar yang diawali oleh krsis nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pertengahan tahun 1997 (Tambunan, 20060), C, Pemerintahan Transisi Pada tanggal 14 dan tanggal 15 Mei 1997 nila tukar baht Thailand terhadap dolar AS, mengalami suatu goncangan hebat akibat para investor asing yang mengaml kkeputusan “Jual”. Mereka mengambil sikap demikian, karena tidak percaya lagi tethadap prospek perekonomian negara tersebut, paling tidak untuk jangka pendek. ‘Untuk mempertahankan nilai tukar bath agar tidak jatuh terus, pemerintah Thailand ‘melakukan intervensi dan didukung oleh intervensi yang dilaknkan oleh bank sentral Singapura, Akan tetapi, pada hari Rabu 2 Jui 1997, bank sentral Thailand terpaksa ‘mengumumkan, bahwa nilai tukar baht dibebaskan dari ikatan dolar AS. Sejak itu nasibnya diserahkan sepenuhnya kepada pasar. Hari itu juga pemerintah Thailand rmeminta bantuan IME. Pengumuman itu mendepresiasikan nilai bath sekitar 15-20 ppersen hingga mencapainilai terendab, yaitu 28,20 bath per dolar AS. ‘Apa yang terjadi di Thailand akhienya merembet ke Indonesia dan beberapa negara Asia Jainnya, hal itu merupakan awal dari krsis keuangan di Asia. Rupiah Indonesia ‘mula terasa goyang sekitar bulan uli 1997, dari Rp 2.500 menjadi Rp 2.650 per dolar AS. Sejak saat itu, posisi mata uang Indonesia mula tidak stabil. Menanggapi perkembangan, ita, pada bulan Joli 1997 Bank Indonesia (Bl) melakukan empat kali intervensi, yaitu Sioa Eko nds rmemperlebar rentang intervensi. Akan tetzpi, pengarubnya tidak banyak, nilai rupiah dalam dolar AS terus tertekan, dan tanggal 13 Agustus 1997 rupiah mencapai rekor terendah dalam sejarah, yaitu Rp 2,682 per dolar AS sebelum akhirnya ditutup Rp 2.655 per dolar AS. Dalam aksinya, pertama-tarra BI memperiuas rentang intervensi rupiah dari 8 persen menjadi 12 persen,tetapi akhimya juga menyerah dengan melepas rentang intervensinya. Pada hari yang sama, rupiah anjlok ke Rp 2.755 per dolar AS, Hati-hari dan bulan-bulan berikutnya kurs rupiahterusmelemah, walaupun sekalsckali mengalamni _penguatan beberapa poin, Pada bulan Maret 1998 nai rupiah mencapai Rp 10.550 untule satu dolar AS, walaupun sebelumnya, antara bulan Januari-Februati,sempat menembus 11,000 rupiah per dolar AS (Tambunan, 2006b, 20112). Sekitar bulan September 1997, nilai tukar rupiah yang terus melemah mulai ‘menggoncang perekonomian nasional. Untuk mencegah agar keadlaan tidak tambah ‘buruk, pemerintah orde baru mengambil beberapa langkah konkret, di antaranya menunda proyek-proyek senilai Rp 39 trilyun dalam upaya mengimbangi keterbatasan anggaran belanja negara yang sangat dipengaruhi oleh perubahan nilairupiah tersebut. Pada awalnya pemerintah berusaha untuk menangani masalah krisis rupiah ini dengan keekuatan sendiri, Akan tetapi, setelah menyadari bahwa merosotnya nilai twkar rupiah terhadap dolar AS tidak dapat dibendung lagi dengan kekuatan sendir, lebih lagi karena cadangan dolar AS di BI sudah mulai menipis karena ters digunakan untuk intervensi dan ‘meniahan atau mendongkrak kemboli nila tukar rupiah, pada 8 Oktober 1997 pemerintah Indonesia akhirnya menyatakan secararesmi akan meminta bantuan keuangan dari IMF. Hil ini juga dilakukan oleh pemerintah Thailand, Filipina, dan Korea Selatan, Pada akhir bulan Oktober 1997, lembaga keuangan internasional mengumumkan paket bantuan keuangannya pada Indonesia yang mencapai 40 miliar dolar AS, 28 miliar

You might also like