You are on page 1of 326
Sanksi Pelanggaran Pasal 44: Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Hak Cipta Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1987 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujub) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, meng- edarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). . PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA Perpustakaan Nasional RI: Data Katalog Dalam Terbitan (KDT) Bandung, Prisma Press Prodaktama, 2011 ix-+ 315 hlm; 24 cm x16 cm. ISBN: 978-602-8170-02-8 Penulis Dra. Hj. Mia Nurkanti, M.Kes. Editor Cartono, M.Pd., M.T. Perancang Sampul: Prisma Advertising Cetakan Pertama, Januari 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak isi bizku ini, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit Diterbitkan oleh PRISMA PRESS Prodaktama, Bandung Ji. Aditya A-23 Taman Cipadung Indah, Soekarno Hatta Bandung Tip. (022) 7809764, 081322331506 PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA PRAKATA DAN UNGKAPAN TERIMA KASIH Assalamu alaikum Wr. Wo. Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah Rabbul Alamin, yang telah melimopahkan kekuatan lahir dan batin kepada diri kami, sehingga setelah melalui proses yang cukup panjang, pada akbienya buku Pengantar ‘Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia ini dapat dicetak, diterbitkan dan hadir dihadapan para pembaca sekalian. Shalawat dan salam tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sababat, pengikut serta peno- Jong beliau hingga akhic zaman. Dengan iringan do'a semoga kita senan- tiasa mendapat ridho Allah, dan dihimpunkan bersama orang-orang yang shalih sejak dati Nabi Adam a.s. hingga orang shalih terakhir yang hidup di dunia ini. Kebutuhan akan adanya literatur tentang Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia berbahasa Indonesia dalam disiplin Ilmu Pendidikan Biologi yang secara khusus membahas mengenai anatomi/struktur bagian dalam atau lebih dikenal dengan istilah Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa calon guru Sains khususnya Sains Biologi terasa sudah sangat mendesak. Menurut pengamatan kami, buku-buku yang secara khusus mem- bahas hal tersebut masih sangat jarang, dengan demikian maka penulisan buku berjudul Pengantar Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia ini dimaksud- kan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan yang sudah sangat mendesak. Pada mulanya buku ini merupakan kumpulan bahan-bahan materi kuliah yang disampaikan kepada para mahasiswa calon guru biologi di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unpas, ditambah dengan catatan-catatan kuliah ketika penulis menjadi mahasiswa S2 bidang ilmu Kesehatan di Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran dan maha- siswa S3 di Program Pascasarjana Pendidikan IPA di UPI yang saat ini KATA PENGANTAR PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA. masih dilalui. Catatan-catatan tersebut di tambah dengan berbagai sumber lainnya yang diperolch dati situs-situs di internet, untuk kemudian dibukukan seperti yang ada di tangan pembaca sekalian. Akhirnya, dalam mengantarkan terbitnya buku ini, kami menyam- paikan ucapan terima kasih kepada para mahasiswa biologi FKIP Unpas angkatan 2003, Bapak Cartono, S.Pd., M.Pd., M.T. yang telah mengiayout dan mengedit buku ini, dan dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unpas yang telah memberikan pethatian dan dorongannya selama ini. Tidak lupa penulis haturkan terima kasih juga kepeda Penerbit Prisma Press Prodaktama, yang dengan penuh perhatian senantiasa membuka pintu yang seluas-luasnya untuk mempublikasikan berbagai karya tulis penulis, dan ucapan tetima kasih juga kami sampaikan kepada berbagai pihak yang relab membantu terbitaya buku ini Upaya untuk merintis terbitaya buku tentang Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia yang sesuai dengan tuntutan kurikulum pada Perguruan Tinggi khususnva LPTK di tanah air kita harus terus diupayakan seiring dengan tuntutan keilmuan dan perkembangan dunia pendidikan. Kami menvadart bahwa buku ini masih banyak mengandung kelemahan dan kekurangan. Oleh karenanya kami akan sangat menghargai kepada siapa saya yang berkenan memberikan masukan, baik berupa koreksi maupun kcuk yang pada gilirannya dapat kami jadikan bahan pertimbangan bagi penyempurnaan buku ini di masa-masa yang akan datang. Dengan berbagai kekurangan dan kelemahannya, semoga buku ini akan membawa manfaat yang sebesar-besarnya dalam rangka ikut serta mencerdaskan kebidupan bangsa. Wassalamu'alaikum Wr. Wo. Bandung, 29 Muharam 1431 11 04Januari —-2011M Penulis, Dra. Hj. Mia Nurkanti, M.Kes. w KATA PENGANTAR PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI o.roer ne : BABI: PENGERTIAN DAN SEJARAH ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA A. Sejarab 1. Anatomi kuno 2. Zaman pertengahan awal anatomi modern 3. Anatomi abad 17-18 4. Anatomi abad 19 moder B. Klasifikasi taksonomi manusia C. Rangkuman D. Pertanyaan BABII : HOMEOSTATIS A. Pengertian homeostasis b. Mekanisme homeostasis B. Komposisi cairan tubuh .. C. Kelainan pada homeostasis 22 D. Rangkuman 25 E, Pertanyaan 26 BAB III : ORGANISASI TINGKATAN MANUSIA 2 A. Pengertian sel . 29 B. Komponen sel a) C. Inti sel (aucleus) 33 D. Metabolisme sel 35 E, Pembelahan sel ..... 31 F. Jaringan .. 45 G. Rangkumaa 50 H. Pertanyaan 51 DAFTAR ISI PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA BABIV : METABOLISME ..... A. Metabolisme B. Kecepatan metabolisme C. Proses metabolisme . D. Pengendalian metabolisme 57 E. Konsep nutrisi 58 F. Status nutrisi . a 61 G. Masalab-masalah kebutuhan nutrisi 1 H. Pengaturan suhu tubuh ... 72 I. Contoh kasus 8 J. Rangkuman 79 K. Pertanyaan 80 BABV :SISTEMIMUN . A. Sistem imunitas B. Imunisasi C. Rangkuman D. Pertanyaan 100 BAB VI : SISTEM SKELET (RANGKA) . 101 A. Pengertian rangka 102 B. Fungsi rangka 102 C. Macam-macam tulang 110 D. Kelainan-kelainan pada tulang 115 E. Rangkuman 417 F, Pertanyaan 120 BAB VII : SISTEM OTOT ... 123 A. Otot kerangka tubuh 127 B. Struktur otot ... 134 C. Komponen penyusun otot . 134 D. Fisiologi otot . 138 i 139 139 141 BAB VIII: SISTEM SYARAF ... 143 ‘A. Bagian sel syaraf manusia 144 B. Macam sel syaraf pada manusia 145 C. Susunan syaraf pusat . 146 D. Otak 146 vi DAFTAR IST BAB Ix PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA E, Sumsum tulang belakang .. F. Susunan syaraf tepi ..... G. Mekanisme gerak pada manusia H. Kelainan dan Penyakit Sistem Syatat L. Rangkuman J. Pertanyaan : SISTEM INDERA KHUSUS INDERA PERABA .. A. Susunan kulit B. Fungsi dari kulit C. Struktur kulit . D. Macam-macam reseptor pada kulit E. Warna kulit .... a F. Kelenjar kulit G. Penyakit kulit INDERA PENDENGAR A. Anatomi telinga manusia ... B. Organ pendengaran C. Membran reissner D. Kelainan pada fungsi telinga INDERA PENGLIHATAN A. Indera penglihatan (mata) B. Fungsi mata C. Kelainan pada mata . D. Penyakit mata INDERA PENCIUMAN .... ‘A. Mengungkap tahasia indera penciuman B. Gangguan terhadap indera penciuman .... INDERA PENGECAPAN ... A. Anatom lidah sebagai indera pengecap B. Fungsilidah C. Fisiologi D. Kelainan E. Rangkuman F, Pertanyaan DAFTAR ISL 173 177 181 182 182 183 184 187 188 189 189 191 193 194 195, 196 197 198 199 BABX BAB XI BAB XII : SISTEM PENCERNAAN ... BAB XIII: SISTEM URINARIA BAB XIV: SISTEM ENDOKRIN PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA : SISTEM SIRKULASI: SISTEM PEREDARAN DARAH. A. Sejarah ; B, Struktur alat peredaran darah manusia C. Komponen darah . D. Petedaran darah pada manusia E. Sistem peredaran getah bening .....- F. Kelainan dan gangguan sistem peredaran darah G. Rangkuma . H. Pertanyaan : SISTEM RESPIRASI .. A. Jalannya udara pernapasan B. Bernafas C. Udara pernafasan D. Pertukaran oksigen dan karbondioksida .. E, Gangguan pada alat pernafasan F. G. Pertanyaan . Anatomi sistem pencernaan .. B. Proses penceraan C. Kelainan-kelainan sistem pencernaan D.Rangkuman A. Struktur ginjal ... B. Proses pembentukan utine .. C. Pembentutem-dan ekskesi kemih D. Kelainan dan gangguan pada sistem urinaria E. Rangkuman F. Pertanyaan A. Pengertian hormon B. Pengendalian endokein C. Kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkannya D. Faktor-faktor pengatur sekresi hormon E. Kelainan sistem hormon F. Rangkuman G. Pertanyaan 203 205 207 210 216 218 220 221 225 226 228 229 231 232 235 236 239 241 250 252 253 255 258 262 265 267 270 271 273 274 278 287 287 288 292 293 DAFTAR Is} PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA BAB XV : SISTEM REPRODUKSI 295 A. Organ reproduksi manusia 296 a. Pria 296 b. Wanita e 297 B. Pengarah hormon dalam oogenesis 300 C. Menstruasi 301 D.Prinsip Kontrasepsi Dalam Reproduksi 304 E. Kelainan Pada Organ rere see 304 F, Pertanyaan eee 309 DAFTAR PUSTAKA 213 ~o0o~ DAFTAR ISI ix PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA BAB 1 PENGERTIAN DAN SEJARAH ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA. TUJUAN PEMBELAJARAN 1, Mengetahui ruang lingkup anatomi fisiologi tubuh manusia. 2. Memahami istilab-istilah yang berhubungan dengan anatomi dan fisiologi. PENGERTIAN, SEJARAH ANATOMI & FISIOLOGI MANUSIA 1 PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA ‘al dari bahasa Yunani ana dan tome, yang berarti memotong atau memisahkan, Sedangkan fisiologi adalah ilmu mengenai fangsi dari tubuh yang hidup. Dalam perkembangannya, manusia kian memahami fungsi-fungsi dan struktur tubuh melalui ilmu anatomi. Metode pemeriksaan selalu bet- kembang, dari pemeriksaan tubuh hewan, pembedahan mayat, sampai ke teknik-teknik kompleks yang dikembangkan pada satu abad terakhit. A natomi adalah ilmu mengenai struktur tubuh. Kata anatomi ber ‘A. SEJARAH 1. Anatomi Kuno Masa ini dimulai setidaknya pada permulaan tahun 1600 SM, saat dikeluarkannya papirus ilmu anatomai oleh ilmuwan peradaban Mesit kuno. Pada saat itu telah dapat dikenali beberapa organ dan pengetahuan dasar akan pembuluh darah Hippocrates adalab ilmu- # wan kedokteran Yunani kuno yang karyanya masih diakui hingga sekarang. Ia adalah seorang dokter pada akhir abad ke-6 SM atau awal abad ke-5 SM. Hippokrates telah dapat memahami ilmu dasar me- ngenai sistem rangka dan otot, dan awal pemahaman lebih dalam akan kerja organ seperti ginjal. Namun, banyak karya lainnya yang didasarkan pada spekulasi bukan pada penelitian keilmuan, Pada abad ke-¢ SM, Atistoteles memulai peaclitian yang lebih baik mengenai sistem tubuh melalui pembedahan tubuh hewan. Ja berhasil membedakan pembuluh balik (vena) dengan pembuluh (atteri) dan hubungan organ-organ yang lebih akurat. Penggunaan tubuh mati manusia atau mayat untuk penelitian ilmu anatomi dimulat pada abad ke-4 SM, saat Herophilos dan Erasistratus mempertunjukkan pembedahan mayat di Iskandariyah di bawah bantuan dinasu Ptolemais. Herophilos adalah orang yang pertama kali mengembangkan ilmu anatomi berdasarkan stcuktut asli tubuh manusia. 2 PENGIRTIAN DAN SEIARAH ANATOML DAN FISIOLOG! TUBUH MANUSIA, PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA. 2. Zaman Pertengahan Awal Anatomi Modern Kemajuan kecil pada ilmu anatomi tetjadi setelah kejatuhan kekaisaran Romawi. IImuwan Arab banyak membeti kemajuan bagi ilmu lainnya, tetapi tidak dengan ilmu anatomi karena berbagai larangan dan tabu. Setelah masa Galen, terjadi perkembangan anatomi di Bologna pada abad ke-14 hingga abad ke-16. Para imuwan mempelajari lebih Janjut hal- hal yang mereka bisa temukea pada mayat. Akhirnya, mereka dapat memahami lebih baik lagi mengenai fungsi organ tubuh. Ahli anatomi yang cukup berperan pada masa ini adalah Mondino de Liuzzi dan Alessandro Achillni. Pada abad ke-16, Vesalizs menerbitkan gambar-gambar anatominya dengan cara membedah korban eksekusi gantung. Ia berhasil meaunjuk- kan perbedaan besar mengenai gambaran anatomis tubuh manusia dengan anjing (gambaran Galen) Ilmuwan pada abad ke-16 dan 17, berhasil memahami mengenai sistem sirkulasi, penemuan katup pada persbulub batik, aliran darah dari ventrikel jantung hiri ke kanan, dan vena bepatika yang diidentifieasi berbeda dengan sistem sirkulasi Jainnya. Begitu pula dengan penemuan sistem limfatile 3. Anatomi Abad 17 - 18 Ilmu anatomi sangat maju pada abad ke-17 dan 18, dengan hadir- nya perusahaan pencetakan, pertukatan ide dan pendapat dapat dengan mudahnya dilakukan di seluruh Exopa dan sejak ilmu anatomi berkonsen- tzasi pada penelitian dan penggambaran. Banyak seniman ternama yang turut mempelajari anatomi, melaku- kan pembedahan, dan menerbitkan gambarnya untuk uang, dari Michael- angelo hingga Rembrandt Untuk pertama kaliaya, universitas ter- Kemuka membuka jurusan anatomi melalui penggambaran. Namun, ham- batan kadang kali datang dari kalangan gereja. Walaupun semua dokter setuju bahwa ilmu anatomi akan men- dukung perkembangan ilmu kedokteran, hanya abli anatomi tertentu dan berizin saja yang boleh melakukan pembedahan. Banyak masyarakat Eropa, yang tertarik akan imu anatomi, menuntut ilmu ke Italia sebagai pusat pendidikan ilmu anatomi Hanya di Italia beberapa penelitian penting dilakukan seperti pembedahan pada tubub wanita. Realdo Colombo dan Gabriele Falloppio adalah mutid dati Vesalius (abli anatomi abad ke-16). Colombo, yang akbirya menjadi profesor di Roma, banyak melakukan perkembangan padz anatomi tulang, memperbaiki fakta mengenai bentuk dan ruangan jantung, pembuluh nadi paru-paru, aorta dan katup-katupnya, penggambaran baru tentang otak PENGERTIAN, SEJARAH ANATOMI & FISIOLOGI MANUSIA 3 PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA dan pembuluhnya, pembetulan mengenai pemabaman bagian dalam telinga. 4. Anatomi Abad 19-Modem Pada abad ke-19, banyak ilmuwan yang memberikan gambaran { Watchman Nee, pada usia 36 tahun menulis 3 buku yang tebal, indulaya {Spite Ma ‘Man” (Orang Robani). Di dalam tubuh kita ada ada dacah, daging, ada urat, ada organ- copin (oi, -disdalam jt anatomi lebih mendalam dibandingkan abad sebelumnya. Selain itu, di kembangkan pula ilmu mengenai anatomi mikro yaitu histologi pada manusia. dan hewan. Penelitian anatomi berkembang dimana-mana dengan Inggris sebagai pusataya. Permintaan akan mayat semakin meningkat, untuk itu berbagai cara dilakukan, bahkan pembunuhan, Melihat perkembangan yang tidak baik ini, parlemen Inggris mengeluarkan Undang-undang Anatomi 1832, yang memberikan batas-batas hukum untuk penyedizan jenazah. Pembatasan ini membuat dimulainya pengerjaan sebuah buku teks ilmu anatomi yang akbirnya terkenal, Gray's Anatomy. Penelitian anatomi pada ratusan tahun lalu banyak membantu perkembangan pemahaman pada ilmu-ilmu baru seperti biologi molekuler. Berbagai perkembangan juga terjadi pada alat-alat canggih untuk memahami tubuh manusia (terutama tubuh hidup). 4 PENGERTIAN DAN SEJARAH ANATOMI DAN FISIOLOGI TUBUIT MANUSIA PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA. B. KLASIFIKASI TAKSONOMI MANUSIA Taksonomi adalah cabang ilmu biologi yang memberi nama dan mengklasifikasikesi semua makhluk hidup. . Proses taksonomi mengklasifikasikan organisme-organisme kedalam suatu hierarki unit yang didasarkan pada derajat kesaraan di antara mereka. Setiap tingkatan klasifikasi disebut takson. Beberapa karakter yang dipakai untul mengklasifikasikan organisme dalam suatu unjt (tksa) meliputi morfologi kasar, tabrap-tahap per- kembangan, kemunglinan hubungan evolusioner, dan perbandingan struktur protein dan gen organisme tersebut. 3. Setiap organisme memiliki dua-bagian nama latin: genus (majemuk, genera) dan spesies. 4. Unit taksonomi terbesar adalah keluarga (ordo). x Klasifikasi Manusia 1. Kerajaan: Animalia. Semva omganisme yang mmasuk kerajaan anima- lia mendapat makanan dengan cara mengkonsumsi dan mencerna organisme lain. 2. Filum: Chordata. Manusia seperti juga ikan, amfibi, reptil, burung dan mamalia lainnya termasuk golongan hewan yang disuatu masa dalam sildus hidupnya memiliki tiga karakteristik pembeda yang menggolong kan mereka dalam filum tersebut. Karakteristik tersebut adalah: a. Sebuah notokorda yaitu batang penyangga yang keras dan flek- sibel, terletak dibagian punggung. b. Sebuah korda saraf tubular (pipa) terletak secara dorsal atau di atas notokorda. ©. Celah insang berpasangan (celah) terletak di sisi tenggorok (bagi- an tenggorol), setidakaya ada pada saat perkembangan. 3. Subfilum: Vertebrata. Vertebrata meliputi semua hewan yang memi- liki satu tulang rangka internal dan satu tulang belakang yang bersendi. 4. Kelas: Mamalia. Mamalia adalah hewan berdarah panas. Memiliki karakteristik sebagai berikut a, rambut, penutup yang membatasi dan melindungi, membanty mempertahankan suhu tubuh yang tetap. b. Kelenjar susu c. sebuah diafragma maskular yang berfungsi dalam proses per napasan. d. jantung dengan empat ruang yang memisahkan darah yang mem- bawa oksigen dengan darah yang tidak membawa oksigen. Plasenta intrauterus untuk memberikan nutrisi pada janin pada masa pertumbuhan prenatal. ° PENGERTIAN, SEJARAH ANATOM! & FISIOLOGI MANUSIA. 5 PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA. £ Tiga osikel (tulang telinga) dan gigi yang terdiferensiasi akibat kebiasaan menguayah beragam jenis makanan, juga menjadi kacak- teristik mamalia. Ordo: Primata . Keluarga: Hominidae. Meliputi berbagai ras manusia yang sudah punah ataupun yang masih ada. 7. Genus: Homo Spesies: Sapiens ae 2 Karakteristik Khas Manusia 1. Manusia termasuk bipedal, yaitu memiliki kemampuan untuk berdiri tegak dan berjalan dengan kedua kaki. 2. Manusia memiliki tengkorak yang besar dengan kapasitas kranial yang sangat besar. Dalam berat yang sebenarnya, ukuran otak manusia merupakan yang terberat di antara semua mamalia yang ada. 3. Memiliki pelvis yang melebar, yang memungkinkan mereka untuk melahirkan anak dengan kepala yang besar. 4, Manusia memiliki dagu yang menonjol, rahang yang lemah, daan gigi- gigi yang kecd jika dibandingkan dengan mamalia yang lain, Karakteristik makhluk hidup adalah sifat-sifat yang membedakan benda hidup dan benda tidak hidup. Sifat-sifat tersebut antara lain: 1. Iritabilitas atau keresponsifan adalah kemampuan untuk merespon ransangan yang berasal dari dalam maupun Bar ingkungannya. 2. Konduktivitas adalah kemampuan untuk melakukan atau mentrans- musikan (rangsang) dari satu sisi ke sisi Jain. 3. Pergerakan adalah hasil dari penyusutan atau pengerutan sel dan sifat ant berkembang baik terutama dalam sel otot. 4. Pertumbuban adalah pertambahan ukuran sel individu atau per- tambahan jumlah sel. 5, Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperbanyak jumlah individu masing-masing 6. Metabolisme adalah jumlah total dari seluruh reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup. Proses ini tergantung pada proses sebagai berikut: a. Pencernaan adalah proses pemecahan makanan kompleks menjadi molekul-molekul sederhana untuk diabsorbsi. b Pernapasan mengacu pada proses pertukaran oksigen dan karbon- dioksida antara sel-sel tubuh dengan lingkungan luar. c. Pernapasan selular adalah proses pemakaian nutrisi oksigen olehsel-sel tubuh untuk memproduksi energy dan karbondioksida. d. Sitkulasi cairan tubuh membawa oksigen dan nuttisi menuju sel dan mengeluarkan hasil metabolismr dari sel e. Eksresi adalah pengeluaran sisa hasil metabolisme dari tubuh. 6 PINGERTIAN DAN SEARAH ANATOMLDAN FISIOLOG! TUBUH MANUSIA PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA RANGKUMAN Timu anatomi (struktur) tubuh manusia dan ilmu fistolog: ‘fungsti tubuh manusia sangat berkaitan. Karena serukeur membertkan fungsi, maka masing-masing ilmu tersebut memberikontnbust dalam memaharns tubuh manusia Beberapa tokoh historis di bidang anatomi dan fistologi antara lan Hippocrates (460-375 SM) dikenal sebagai “Bapak Pengobatan”. telah dapat meroahami imu dasar mengenai sistem rangka dan otor, dan awal pemahaman lebih dalam akan kerja organ sepert: ganjal Namun, banyak karya lainnya yang didasarkan pada spekulast bukan pada penelitian keilmuan. Aristoteles (384-322 SM), adalah abl anatoms komparauf pertama yang memahami hubungan antara struktur dan fungs!. Ia membuat Klasifikasi sistermatika tentang binatang Galen (131-201 M), dianggap sebagai tokoh terpenting dalam seyarah pengobatan setelah Hippocrates; ia adalah ahli fisiologi ekspersmental pertama, Bukunya, Uses of che Body of Man, memperlihatkan bagai mana organ-organ tubuh terkonstruksi dengan sempurna dan beradap- tasi sesuai dengan fungsinya. 4. Leonardo Da Vinci (1451-1519) adalah seorang seniman, insinyur, penemu, dan ilmuan yang telah mewanskan gambar-gambar mengenai kerja otot dan aktivitas kardiovaskular. . Andreas Vesalius (1514 - 1564) adalah seorang gura dan abli bedah yang menulis Humani Corporis Fabrica Libri Septem (Tujuh Buku Mengenai Struktur Tubauh Manusia) yang menjadi dasar anatomi dan fisiologi modern. 6. William Harvey (1578-1657), salah satu ahli anatomi yang paling terkenal di sepanjang sejarah, menemukan proses sirkulasi darah, suatu kejadian penting dalam sejarah pengobatan. aN y see PENGERTIAN, SEJARAH ANATOMI & FISIOLOGI MANUSIA 7 PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA PERTANYAAN PILIHAN GANDA 1. Seorang abli patologi yang melakukan otopsi untuk menentukan penyebab kematian, disebut a. Abii fisiologi c. Abli biokimia b. Abii anatomi d. Abli kimia 2. Yang manakah dari semua tokoh pendukung ilmu anatomi dan fisiologi berikut yang dikenal sebagai “Bapak Pengobatan”? a. Hippocrates . Atistoteles b. Vesalius d. Galen 3. Berikut ini adalah karakteristik dari kelas mamalia, kecuali... a. Jantung berbilik empat c. Berdarah panas b. Tulangcolumna spinalis _d. Berbulu 4. Semua perubahan atau reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh dikenal sebagai. a. tingkat organisasi c. metabolisme b. fisiologi d. homeostasis 5. Termasuk kelompok taksonomi apakah kera dan manusia diklasifi- kasikan. .. a. Primata c. Rodentia b. Hominidae d. Vertebrata ESSAY 1. Jelaskan secara singkat bagaimana sejarah berkembangnya ilmu mengenai anatomi manusia? 2. Apa hubungan antara anatomi dan fisiologi manusia? Jelaskan! 3. Menurut anda, apakah ada hubungan antara rasio, emosi dan kemauan yang merupakan tiga unsur penting dalam jiwa menurut Watchman Nee? Bezikan Alasan ! ~oOo~ 8 PENGERTIAN DAN SEJARAH ANATOMI DAN FISIOLOGI TUBUH MANUSIA, PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA BAB 2 HOMEOSTATIS TUJUAN PEMBELAJARAN © Menjelaskan mekanisme homeostasis dalam tubuh manusia. © Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi homeostasis. © Menunjukkan letak terjadinya homeostasis dalam tubuh. HOMEOSTATIS 9 PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA. sel tersebut mampu berinteraksi dan bekerjasama untuk memelihara kondisi fingkungan internal tubuh yang sangat esensial untuk kehi- dupan sel yang selanjutnya kehidupan tubuh sebagai keselaruhan. Ling-kungan internal tubuh, yaitu cairan ekstraselular yang membasahi dan mengadakan pertukaran zat dengan sel-sel tubuk, perlu dijaga relative konstan komposisi kimia dan keadaan fisiknya. Pemeliharaan lingkungan internal relative konstan discbut homeostasis (homeo=sama; statis= tetap). Setiap sel memerlukan homeostasis untuk kelangsungan hidupnya sendiri, yang selanjutnya setiap sel akan menyumbang kepada homeostasis untuk kelangsungan hidup tubuh secara menyeluruh. Semuz sel melakukan fungsi dasar seluler dan fangsi khusus untuk menyumbang homeostasis. Sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama diorganisasi menjadi jaringan, yang dibedakan menjadi: jaringan epithe- lium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan syaraf. Jaringan kemudian terorganisasi menjadi organ-organ, yang selanjutnya organ terorganisasi menjadi system suatu system tubuh adalah kumpulan dati organ yang melakukan fungsi-fungsi yang bethubungan untuk menciptakan suatu aktivitas esensial umum untuk kelangsungan hidup tubuh secara kese- luruhan. Ada sebelas system utama yang secara bersama menyusun tubub. Untuk memelihara homeostasis digunakan mekanisme “umpan balik aegative”, yaitu suatu mekanisme regulasi yang sangat umum, dimana perubahan pada variable yang diregulasi memicu suatu respon yang melawan perubahan tadi untuk mengembalikan ; Setiap sel memerlukan homeostasis i S el penyusun tubuh mampu bertahan dan berfungsi hanya karena sel- ke keadaan semula. Bila : untuk kelangsungan hid mekanisme ini tidak ber- - an): pre Fi jalan dengan baik, make | 8¢@did, yang selanjuenya setiap se homeostasis akan tergang- akan menyumbang kepada i gu dan semua sel tidak .. homeostasis untuk kelaagsungan berfungsi dengan baik. 10 HOMEOSTATIS PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA A. PENGERTIAN HOMEOSTASIS Homeostasis adalah ilmu yang mempelgjan semua proses yang terjadi dalam organisme hidup untuk mempertahankan lingkungan interna didalam kondisi agar optimal bagi kehidupan organisme vang bersang- kutan (Guyton, 1996) Faktor Yang Mempengaruhi Homeostasis: 1. pH Untuk mencapai homeostasis, harus ada keseimbangan antara asupan atau produksi jon hidrogen dan pembuangan ion hidrogen dari tubuh Konsentrasi ion hidrogen dinyatakan dengan satuan pH. Di dalam tubuh, pH normal dapat bervariasi besarnya. Tergantung letak dan fungsinya (Guyton, 1996 ). Faktor-faktor yang mempengaruhi pH darah: a. Ginjal yang mengoreksi beban ion H b.. lon H daa K saling terkait dalam homeostasis asam-basa Pertahanan pertama tethadap perubahan pH darah diberikan oleh buffer darab, tetapi paru-paru dan ginjal yang mengoreksi beban ion H 4. Produksi asam-asam tertentu mengharuskan ginjal membuang ion H dan menyimpan ion HCO, 2. Sulu 3? C-3PC Dalam mengatur suhu tubuh, sistem termoregulasi bekerja untuk menyeimbangkan perolehan panas dengan pelepasan panas melalui ginjal dengan mengeluarkan urin. Bila lebih banyak ion hydrogen yang disekrest- kan daripada ion bikarbonat yang disaring, akan terdapat kehilangan asam dari cairan ekstrasesuler. Sebaliknya, bila lebih banyak ion bikarbonat yang daripada hydrogen yang disekresikan, akan terdapat kehilangan basa (Guyton, 1996) B. MEKANISME HOMEOSTASIS Mekanisme ini diatur oleh otak terutama hipotalamus, yang bila terangsang akan merangsang koordinasi tubuh. Proses ini akan terjadi terus menerus hingga lingkungan dinamis dalam tubuh akan berada pada jumlah yang normal (Guyton, 1996). L. Sekresi Ioa Ginjal juga mengatur pH, konsentzasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah, Selain itu, ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, utine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8. Kadar ion natzium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natcum pada tubulus konvalasi. Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipo- HOMEOSTATIS vt PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA talamus yang akan membesi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik vasopre- sin, antuk menekan sekresi air, schingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya, konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98 persen (Taslim, 2008). Fungsi pemindahan ini terdapat dalam tubulus proksimal yaitu ‘mengambtl dan merrindabkan ion organic dan disekresikan ke cairan tubulus. Yon organic im termasuk endogenous produk sisa dan exogenous drugs dan racun. lon organic seperti garam, oxalate, urate, creatinine, prostaglandin, epinephrine dan hupurates merupakan sisa produk endogen yang disekresi- kan ke caitan tubulus proksimal (Guyton, 1996). Unne terbentuk dalam ginjal daa membuangaya dari tubuh lewat saluran. Unne terdin dari 98% air dan yang lainnya terdixi dari pembentu- kan metabolismee nitrogen (urea, uric acis, creatinin dan juga produk lain dari metabolismee protein (Bykov, 1960)). Urine biasanya bersifat kurang asam dengan pH ancara 5-7 (Kimbet, 1949). Urine yang sehat gaya berat- nya berkisar 1.010-1.030, tetgantung perbandingan larutan dengan air. Banyaknya urine yang dikeluarkan dalam 1 hari dari 1.200-1.500 cc (40-50 02). (Ganong, 2001). 2. Umpan Balik Peayeimbangan Cairan dalam Tubuh Diantara kemungkinannya ialah: 1. Apabda banyak garam dalam badan dan kurang air 2. Apabila kurang garam dalam badan dan banyak air Apabila kadar garam lebih dari jumlah normal dan kurang air dalam badan, tekanan osmosis darah akan meningkat, osmoreseptor pada hipo- talamus akan terangsang kemudian kelenjar hipofisis akan dirangsang lebih akuf untuk mensekresikan bormon ADH (antidiuretié) untuk meningkatkan permeabilitas tubulus ginjal tethadap air, kelenjar (hormon aldosteron) akan kurang dirangsang, maka lebih banyak air diserap dan kurang ton natrium dan ion kalsium diserap kembali masuk dalam tubub, tekanan osmosis datah akan turua, proses ini akan berulang sehingga tekanan osmosis darah pada jumlah normal (Wikipedia, 2008). Apabila kadar gatam lebih rendab dari jumlah normal dalam tubuh dan lebih banyak air dalam tubub, tekanan osmosis darah akan me- nurun, osmoreseptor pada bypotalamus akan terangsang kemudian kelenjar pituitari akan kurang dirangsang untuk mensekresikan hormon ADH (antidiuresis) untuk mengurangi permeabilitas tubulus ginjal terhadap air, kelenjar adrenal (hormon aldosteron) akan dirangsang dengan {ebth aknf, maka lebih sedikit aur diserap dan lebih sedikit juga natrium dan kalstum diserap kembali masuk dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan naik, proses im akan berulang sehingga tekanan osmosis darah berada pada jumlah normal (Wikipedia, 2008). 12 HOMEOSTATIS PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA 3. Mekanisme Keseimbangan Asam-Basa Untuk mempertahankan keseimbangan asam basa diperlukan 1. Sistem penyangga (Buffer) asam basa kimiawi dalam caian cubub. 2. Sistem Respirasi. 3. Sistem Renal (Guyton, 1996). Tubuh menggunakan 2 mekanisme untuk mengendalikan keseim- bangan asam-basa darah: 1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amonia. Ginjal memiliki kemampuan untuk mengatur jumlah asam atau basa yang dibuang, yang biasanya berlangsung selama beberapa hati. 2. Tubuh menggunakan penyangga pH (byfér) dalam darah sebagai pelin- dung tethadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah Suatu penyangga ph bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan. Penyangga pH yang paling penting dalam darah adalah pikarbonat, Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam kesetimbangan dengan karbondioksida (suatu komponen asarn). Jika lebih banyak asam yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida. Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikit bikarbonat. Pengaturan Keseimbangan Asam-Basa di dalam Tubuh Keseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan konsentrasi ion H bebas dalam cairan tubuh. Jika pH darah <7,35 dikatakan asidosis (darah terlalu banyak mengandung asam atau terlalu sedikit mengandung basa dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.) dan jika pH darah >7,45 dikatakan alkalosis (darah terlalu banyak mengandung basa atau terlalu sedikit mengandung asam dan kadang menyebabkan meningkatnya PH darah). Ion H terutama diperoleh dari aktivitas metabolik dalam tubuh. Ion H secara normal dan kontinyu akan ditambahkan ke cairan tubuh dari 3 sumber, yaitu: 1. Pembentukkan asam karbonat dan sebagian akan berdisosiasi menjadi ion H dan bikarbonat. 2. Katabolisme zat organic. 3. Disosiasi asam organik pada metabolisme intermedia, misalnya pada metabolisme lemak terbentuk asam lemak dan asam laktat, sebagian asam ini akan berdisosiasi melepaskan ion H. Fluktuasi konsentrasi ion H dalam tubuh akan mempengaruhi fangsi normal sel, antara lain: 1. Perubaban eksitabilitas saraf dan otot, pada asidosis terjadi depresi susunan saraf pusat, sebaliknya pada alkalosis terjadi hiperek-sitabilitas. 2. Mempengaruhi enzim-enzim dalam tubub. 3. Mempengaruhi konsentrasi ion K (Guyton, 1996). HOMEOSTATIS 13 PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA. Mckanisme Pembentukan Urine a. Penyaringan (Filtras/) se ts Filtrasi darah terjadi_ di glomerulus, dimana jaringan ka- piler dengan struktur spesifik | dibuat untuk menahan kompo- om nen selular dan medium-mole- klar protein besat kedalam vas cular system, menekan cairan yang identik dengan plasma di elektrolitnya dan komposisi air. we Strukter Gist b. Penyerapan (AbSOFsOrbSi) pgm Tubulus proksimal bertanggung jawab terhadap reabsorbsi bagian terbesar dari filtered solute. Kecepatan dan kemampuan seabsorbsi dan sekresi dari tubulus renal tiak sama. Pada umumaya pada tubulus prok-simal bertanggung jawab untuk mereabsorbsi ultrafiltrate lebih luas dari tubulus yang lain. Paling tidak 60% kandungan yang tersaring di reabsorbsi sebelum cairan meninggalkan tubulus proksi-mal. c. Penyerapan Kembali (Reabsorbsi) Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal. Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pade filtrate dikeluarkan dalam urin. Tiap hati tabung ginjal mereabsorbsi lebih dati 178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali (Gherwood.2001). d. Augmentasi ‘Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96% ait, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warm dan bau pada urin. Zat sisa metabolisme adalsh hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul kompleks. Zat sisa ini sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme antara lain, CO2, H20, NHS, zat warna empedu, dan asam urat (Cuningham, 2002). 14 HOMEOSTATIS PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA 4, Keseimbangan Asam Basa dalam Darah Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan cairan tubuh lainnya Satuan derajat keasaman adalah pH: a. pH 7,0 adalah netral. b. pH diatas 7,0 adalah basa (alkali) c. pH dibawah 7,0 adalah asamn. Suatu asam kuat memiliki pH yang sangat rendah (hampir 1,0); sedangkan suatu basa kuat memiliki pH yang sangat tinggi (diatas 14,0) Darah memiliki ph antara 7,35-7,45. Keseimbangan asam-basa darah dikendalikan secara_seksama, karena perubahan pH yang sangat kecil pun dapat memberikan efek yang serius terhadap beberapa organ, Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseim- bangain asam-basa darah: Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amonia, Ginjal memiliki kemampuan untuk mengatur jumlah asam atau basa yang dibuang, yang biasanya berlangsung selama beberapa hari. 2. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelin- dung tethadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu penyangga pH bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan. Penyangga pH yang paling penting dalam darah adalah bikarbonat. Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam kesetimbangan dengan karbondioksida (suatu komponen asam. Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedilat bikarbonat. Pembuangan karbondioksida. Karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus menerus yang dihasilkan oleh sel. Darah membawa karbondioksida ke paru-paru dan di paru- paru karbondioksida tersebut dikeluarkan (dihembuskan). Pusat per- nafasan di otak mengatur jumlah karbondioksida yang dihembuskan dengan mengendalikan kecepatan dan kedalaman pernafasan. Jika per- nafasan meningkat, kadar karbon dioksida darah menurun dan darah menjadi lebih basa. Jika pernafasan menurun, kadar karbondioksida darah meningkat dan darah menjadi lebih asam. Dengan mengatur kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan dan paru- paru mampu mengatur pH darah menit demi menit. Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dati 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidasis atau alkalosis. » HOMEOSTATIS 15 PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA B, KOMPOSISI CAIRAN TUBUH Komposisi Cairan Tubuh ‘Telah disampaikan pada pendahuluan di atas bahwa cairan dalam tubuh meliputi lebih kurang 60% total berat badan laki-laki dewasa Prosentase cairan tubuh ini bervariasi antara individu, sesuai dengan jenis kelamin dan umur individu tersebut. Pada wanita dewasa, cairan tubuh meliputi 50% dari total berat badan. Pada bayi dan anak-anak, prosentase ini relatif lebih besar dibandingkan orang dewasa dan lansia. Cairan tubuh menempati kompartmen intrasel dan ckstrasel. 2/3 bagian dari cairan tubuh berada di dalam sel (cairan intrasel/CIS) dan 1/3 bagian berada di luar sel (cairan ekstrasel/CES). CES dibagi cairan intravaskuler atau plasma darah yang meliputi 20% CES atau 15% dari total berat badan; dan cairan intersisial yang mencapai 80% CES atau 5% dari total berat badan. Selain kedua kompatmen tersebut, ada kompartmen lain yang ditempati oleh cairan tubuh, yaitu cairan transel, Namun volumenya diabaikan karena kecil, yaitu cairan sendi, cairan otak, cairan perikard, liur pencernaan, dil. Jon Na’ dan CI terutama terdapat pada cairan ektrasel, sedangkan ion K* di cairan intrasel. Anion protein tidak tampak dalam cairan intersisial karena jumlahnya paling sedikit dibanding- kan dengan intrasel dan plasma. Perbedsan komposisi cairan tubuh berbagai kompattmen terjadi karena adanya barier yang memisahkan mereka, Membran sel memisahkan cairan intrasel dengan cairan intersisial, sedangkan dinding kapiler memisahkan cairan intersisial dengan plasma. Dalam keadaan normal, terjadi keseimabangan susunan dan volume cairan antar kompartmen. Bila terjadi perubahan konsentrasi atau tekanan di salah satu kompartmen, maka akan terjadi perpindahan cairan atau ion antar kompattemen sehingga terjadi keseimbangan kembali. 1. Perpindahan Substansi Antar Kompartmen Setiap kompartmen dipisahkan oleh barier atau membran yang membatasi mereka. Setiap zat yang akan pindah harus dapat menembus barier atau membran tersebut. Bila substansi zat tersebut dapat melalui membran, maka membran tersebut permeabel tethadap zat tersebut. Jika tidak dapat menembusnya, maka membran tersebut tidak permeabel untuk substansi tersebut. Membran disebut semipermeable (permeabel selektif) bila beberapa partikel dapat melaluinya tctapi partikel lain tidak dapat menembusnya. Perpindahan substansi melalui membran ada yang secara aktif atau pasif. Transport aktif membutuhkan energi, sedangkan transport pasif tidak membutuhkan energi. 16 HOMEOSTATIS PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA a, Difusi Pastikel (ion atau molekul) suara substansi yang terlarut selah: bergerak dan cenderung menyebar dari daerah yang konsentrasinya unggs ke konsentrasi yang lebih rendah sehingga konsentrast substans: parukel tersebut merata. Perpindahan partikel seperti ins disebur difust, Beberapa faktor yang mempengaruhi lzju difusi ditentukan sesuar dengan hukum Fick (Fick's law of diffazon). Faktor-faktor tersebut adalah 1. Peningkatan perbedaan konsentrasi substanst. 2. Peningkatan permeabilitas. 3. Peningkatan luas permukaan difusi 4, Berat molekul substansi 5, Jarak yang ditempuh untuk difusi. b. Osmosis Bila suaru substansi larut dalam air, konsentrasi air dalam laratan tersebut lebih rendah dibandingkan konsentrasi air dalam larutan air murni dengan volume yang sama. Hal ini karena tempat molekul air telah ditempati oleh molekul substansi tersebut. Jadi bila konsentrasi zat yang terlarut meningkatkan, konsentrasi air akan menurun Bila suatu laratan dipisahkan oleh suatu membran yang semipermeabel dengan larutan yang volumenya sama namun betbeda konsentrasi zat terlarut, maka terjadi perpindahan aic/zat pelarut dari larutan dengan konsentrasi zat tetlarut lebih tinggi. Perpindahan seperti ini disebut dengan osmosis c. Filtrasi Filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua ruang yang dibatasi oleh membran. Cairan akan keluar dari daerah yang ber- tekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Jumlah cairan yang keluar sebanding dengan besar perbedaan tekanan, luas permukaan membran dan permeabilitas membran. Tekanan yang mempengaruhi filtrasi ini disebut tekanan hidrostatik. d. Transport Aktif ‘Transport aktif diperlukan untuk mengembalikan partikel yang telah berdifusi secara pasif dari daerah yang konsentrasinya rendah ke daerah yang konsentrasinya lebih tinggi. Perpindahan seperti ini mem- butuhkan energi (ATP) untuk melawan perbedaan konsentrasi. Contoh: Pompa Na-K. 2. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Pengaturan keseimbangan cairan perla memperhatikan dua para- meter penting, yaitu volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstra- sel. Ginjal mengontrol vofume cairan ekstrasel dengan mempertahankan HOMEOSTATIS 17 PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA. keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas caitan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseim- bangan ini dengan mengatur keluaran garam dan ait dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dati air dan garam tersebut. a. Pengaturan Volume Cairan Ekstrasel Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekan- an darah arteri dengan menurunkan volume plasma. Sebaliknya, pening katan volume cairan ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume plasma. Pengontrolan volume cairan ekstrasel penting untuk pengaturan tekanan darah jangka panjang, 1) Mempertahankan Keseimbangan asupan dan keluaran (intake dan output) air. Untuk mempertahankan volume cairan tubuh Kurang lebih tetap, maka harus ada keseimbangan antara air yang ke luar dan yang masuk ke dalam tubub. hal ini terjadi karena adanya pertukaran caian antar korapartmen dan antara tubub dengan lingkungan luarnya. Water turnover dibagi dalam: 1. eksternal fluid exchange, pertukaran antara tubuh dengan lingkungan luag; dan 2.faternal fluid exchange, pertukaran caitan antar pelbagai Kompartmen, seperti proses filtrasi dan reabsorpsi di kapiler ginjal. 2) Mempethatikan keseimbangan garam. Seperti halnya keseimbangan air, keseimbangan garam juga perlu dipertahankan sehingga asupan garam sama dengan keluaranaya. Permasalahannya adalah seseorang hampir tidak pernah memeprthatikan jumlah garam yang ia konsumsi sehingga sesuai dengan kebutuhannya. Tetapi, seseorang meng-konsumsi garam sesuai dengan seleranya dan cenderung lebih dari kebutuhan. Kelebih- an garam yang dikonsumsi hacus diekskresiken dalam urine untuk mempertahankan keseimbangan garam. Ginjal mengontrol jumlah garam yang dieksresi dengan cara: 1. Mengontrol jumlah garam (nattium) yang difiltrasi dengan pengaturan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)/Glomerulus Filtration Rate (GFR). 2.. Mengontrol jumlah yang direabsorbsi di tubulus ginjal Jumlak Na’ yang direasorbsi juga bergantung pada sistem yang ber- peran mengontrol tekanan darah. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi Na’ dan retensi Na‘ di tubulus distal dan collecting. Retensi Na’meningkatkan retensi air sehingga meningkatkan volume plasma dan menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri. Selain sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron, Arial Natriuretic Peptide (ANP) atau hormon attiopeptin menurunkan reabsorbsi natcum dan air. Hormon ini disekresi leh sel atrium jantung jika mengalami distensi peningkatan 18 HOMEOSTATIS PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA volume plasma. Penurunan reabsorbsi natriuri dan air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urine schinggd mengembalikan volume darah kembali normal. b. Pengaturan Osmolaritas Cairan Ekstrasel Osmolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel solut (zat terlarut) dalam suatu larutan. semakin tinggi osmolaritas, semakin tinggi konsentrasi solute atau semakin rendah konsentrasi solutnya lebih rendah (konsentrasi air lebih tinggi) ke area yang konsentrasi solutnya lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah), Osmosis hanya terjadi jika terjadi perbedaan konsentrasi solut yang tidak dapat menmbus membran plasma di intrasel dan ekstrasel. [on natrium menrupakan solut yang banyak ditemukan di cairan ekstrasel, dan ion utama yang berperan penting dalam menentukan aktivitas osmouk cairan ekstrasel. sedangkan di dalam cairan intrasel, ion kalium bertang- gung jawab dalam menentukan aktivitas osmotik cairan intrasel. Distribusi yang tidak merata dari ion natrium dan kalium ini menyebabkan per- ubahan kadar kedua ion ini bertanggung jawab dalam menetukan aktivitas, osmotik di kedua kompartmen ini. Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh tubuh dilakukan dilakukan melalui: 1) Perubahan Osmolaritas di Nefron Di sepanjang tubulus yang membentuk nefron ginjal, terjadi perubahan osmolaritas yang pada akhimnya akan membentuk urine yang sesuai dengan keadaan cairan tubuh secara keseluruhan di dukstus koligen. Glomerulus menghasilkan cairan yang isosmotik di tubulus proksimal (300 mm). Dinding tubulus ansa Henle pars decending sangat per- meable tehadap air, sehingga di bagian ini terjadi reabsorbsi cairan ke kapiler peritubular atau vasa recta. Hal ini menyebabkan cairan di dalam lumen tubulus menjadi hiperosmotik. Dinding tubulus ansa henle pars acenden tidak permeable terhadap air dan secara aktif memindabkan NaCI keluar tubulus. Hal ini menyebab- kan reabsobsi garam tanpa osmosis air. Schingga cairan yang sampai ke tubulus distal dan duktus.koligen menjadi hipoosmotik. Permeabilitas dinding tubulus distal dan duktus koligen bervariasi bergantung pada ada tidaknya vasopresia (ADH). Schingga urine yang dibentuk di duktus koligen dan akhimya di keluarkan ke pelvis ginjal dan ureter juga bergantung pada ada tidaknya vasopresis (ADH). 2) Mekanisme Haus dan Peranan Vasopresin (Antidiuretic Hormone/ADH) Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (>280 mOsm) akan merang- sang osmoreseptor di hypotalamus. Rangsangan ini akan dihantarkan HOMEOSTATIS 19 PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA. ke neuron hypotalamus yang mensintesis vasopresin. Vasopresin akan dilepaskan oleh hipofisis posterior ke dalam darah dan akan berikatan dengan reseptornya di dukeus koligen. Tkatan vasopresin dengan reseptomya di duktus koligen memicu terbentuknya aquaporin, yaitu kanal air di membran bagian apeks duktus koligen. Pembentukkan aquaporin ini memungkinkan terjadinya reabsorbsi cairan ke vasa recta. Hal ini menyebabkan urine yang terbentuk di duktus koligen mesijadi sedikit dan hiperosmotik atau pekat, schingga cairan di dalam tubuh tetap dipertahankan. Selain itu, rangsangan pada osmoreseptor di hypotalamus akibat peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel juga akan dihantarkan ke pusat haus di hypotalamus sehingga terbentuk petilaku untuk membatasi haus, dan caitan di dalam tubub kembali normal. 3. Pengaturan Neuroendokrin dalam Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Sebagai kesimpulan, pengaturan keseimbangan keseimbangan cairan dan clektrolit diperankan oleh system saraf dan sistem endoktin. Sistem saraf mendapat informasi adanya perubahan keseimbangan caitan dan elektrolit melalui baroreseptor di arkus aorta dan sinus karotikus, ‘osmoreseptor di hypotalamus, dan volume reseptor atau reseptor regang di atrium. Sedangkan dalam sistem endokrin, hormon-hormon yang berperan saat tubuh mengalami kekurangan cairan adalah Angiotensin I, Aldosteron, dan Vasopresin/ADH dengan meningkatkan reabsorbsi natrium dan air. Sementara, jika terjadi peningkatan volume caican tubuh, maka hormone atriopeptin (ANP) akan meningkatkan eksresi volume natrium dan air. Perubahan volume dan osmolaritas cairan dapat tetjadi pada beberapa keadaan. Faktor lain yang mempengarubi keseimbangan cairan dan elektrolit di antaranya ialah umur, suhu lingkungan, diet, stres, dan penyakit. a. Keseimbangan Asam-Basa Keseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan konsentrasi ion FI bebas dalam cairan tubub. pH rata-tata darah adalah 7,4; pH darah arteti 7,45 dan darah vena 7,35. Jika pH <7,35 dikatakan asidosi, dan jika pH darah >7,45 dikatakan allmlosis. Jon H terutama diperoleh dari aktivitas metabolik dalam tubub. Ion H secara normal dan kontinyu akan ditambahkan ke cairan tubuh dari 3 sumber, yaitu: 1, Pembentukkan asam karbonat dan sebagian akan berdisosiasi menjadi ion H dan bikarbonat. 2. Katabolisme zat organik 20 HOMEOSTATIS PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA. 3. Disosiasi asam organik pada metabolisme intermedia, misalnya pada metabolisme lemak terbentuk asam lemak dan asam laktat, sebagian asam ini akan berdisosiasi melepaskan ion H. Fluktuasi konsentrasi ion H dalam tubuh akan mempengaruhi fangsi normal sel, antara lain: 1. Perubahan eksitabilitas saraf dan otot; pada asidosis terjadi depresi susunan saraf pusat, sebaliknya pada alkalosis terjadi hipereksitabilitas. 2. Mempengaruhi enzim-enzim dalam tubuh 3. Mempengaruhi konsentrasi ion K Bila terjadi perubahan konsentrasi ion H maka tubuh berusaha mempertahankan ion H seperti nilai semula dengan cara: 1. Mengaktifkan sistem dapar kimia. 2. Mekanisme pengontrolan pH oleh sistem pernafasan. 3. Mekasnisme pengontrolan pH oleh sistem perkemihan. Ada 4 sistem dapar: 1. Dapar bikarbonat; merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel terutama untuk perubahan yang disebabkan oleh non-bikarbonat. 2. Dapar protein; merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel dan intrasel 3. Dapar-hemoglobin; merupakan sistem dapar di dalam eritrosit untuk perubahan asam karbonat. 4. Dapar fosfat; merupakan sistem dapat di sistem perkemihan dan cairan intrasel. Sistem dapat kimia hanya menigatasi ketidakseimbangan asam-basa sementara. Jika dengan dapar kimia tidak cukup memperbaiki ketidak- seimbangan, maka pengontrolan pH akan dilanjutkan oleh paru-paru yang berespon secara cepat terhadap perubahan kadar ion H dalam darah aldbat rangsangan pada kemoreseptor dan pusat pernafasan, kemudian mempertahankan kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbang- an tersebut. Ginjal mampu mesegulasi ketidakseimbangan ion H_ secara lambat dengan menskresikan ion H dan menambahkan bikarbonat baru ke dalam darah karena memililé dapar fosfat dan amonia. b. Ketidakseimbangan Asam-Basa ‘Ada 4 kategoriketidakseimbangan ssam-bas, put . Asidosis respiratori, disebabkan oleh retensi CO, akibat hipoventilasi. Pembentukkan H,CO, meningkat, dan disosiasi asam ini akan meningkatkan konsentrasi ion H. 2. Alkalosis metabolik, disebabkan oleh kehilangan CO, yang berlebihan akibat hiperventilasi. Pembentukan H,CO, menurun sehingga pem- bentukkan ion H menurun. . Asidosis metabolik, asidosis yang bukan disebabkan oleh gangguan ventilasi paru, diare akut, diabetes melitus, olahraga yang terlalu berat 1 HOMEOSTATIS PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA. dan asidosis uremia akibat gagal ginjal akan menyebabken penurunan kadar bikarbonat sehingga kadar ion H bebas meningkat 4, Alkalosis metabolik,, terjadi penurunan kadar ion H dalam plasma karena defiensi asam non-karbonat. Akibatnya konsentrasi bikarbonat meningkat. Hal ini terjadi karena kehilangan ion H karena muntah- muntah dan minum obat-obat alkalis. Hilangnyaion H akan menye- babkan berkurangnya kemampwan untuk menetralisir bikarbonat, sehingga kadar bikarbonat plasma meningkat. Untuk mengkompensasi gangguan keseimbangan asam-basa tersebut, fangsi pernapasan dan ginjal sangat penting, C. KELAINAN PADA HOMEOSTATIS Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunaya pH darah. Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atzu terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah. ‘Asidosis dan alkalosis bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan suatu akibat dati sejumlah penyakit. Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan petunjuk penting dati adanya masalah metabolisme yang serius. Asidosis dan alkalosis dikelompokkan menjadi metabolik atau respicatorik, tergantung kepada penyebab utamanya. Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam pembentukan dan pembuangan asam atau basa oleh ginjal Asidosis respiratorik atau alkalosis respiratotik terutama disebabkan oleh penyakie paru-paru atau kelainan pernafasan. 1. Asidosis Respiratorik Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pemafasan yang lambat. Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah. Dalam keadaan normal, jika terkumpul karbondioksida, pH! darah akan turun dan darah menjadi asam. Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur pernafasan, sehingga pernafacan menjadi lebih cepat dan iebih dalam. Penyebab: Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbondioksida secara adekuat. Hal inj dapat terjadi pada penyakit- penyakit berat yang mempengaruhi paru-paru, seperti: 1. Enfisema 22 HOMEOSTATIS j 3 PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA. 2. Bronkitis kronis 3. Pneumonia berat 4. Edema pulmoner 5. Asma ‘Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-penyakit dari saraf atau otot dada menyebabkan gangguan terhadap mekanisme per- nafasan. Selain itu, seseorang dapat mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat tidur yang kuat, yang menekan pernafasan. 2. Asidosis Metabolik Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar bikerbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam. Seiring dengan menurunnya pH darab, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida, Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih. Tetapi kedua mekanisme tersebut bisa tetlampaui jika tubuh terus menerus meng- hasilkan terlalu banyak asam, schingga terjadi asidosis berat dan betakhir dengan keadaan koma. Penyebab: Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama: 1, Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu bahan yang diubah menjadi asam. Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun. Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol). Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabo- lisme. Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah satu di antaranya adalah diabetes melitus tipe 1. Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton. Asam yang berlebihan juga ditemukan pada oé stadium lanjut, dimana asam Jaktat dibentuk dari metabolisme gula. . Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk mem- buang asam dalam jumlah yang semestinya. Bahkan jumlah asam yang normal pun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara nonmal. Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis twbulus renalis (ATR) atau rhenal tubular acidosis (RTA), yang bisa terjadi pada penderita x » HOMEOSTATIS 2B PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA. ‘gogal ginjal atau penderita kelainan yang mempengarubi kemampuan ‘ginjal untuk membuang asam. Penyebab utama dati asidois metabolik: a. Gagal ginjal. b. Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal) c. Ketoasidosis diabetilcum. 4. Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat) e. Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol, paral- dehid, asetazolamid atau amonium Klotida. f Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diate, ikostomi atau holastom. 3. Alkalosis Respiratorik Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah men- jadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam, schingga menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendab, Penyebab: Pernafasan yang cepat dan dalam disebut Aiperventilasi, yang menye- babkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan. Penyebabl ain dari alkalosis tespiratorik adalah: a. Rasa ayeri. b. Strosis hati. c. Kadar oksigen darah yang rendah. d. Overdosis aspirin. Pengobatan: Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memper- lambat pernafasan. Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pemafasan bisa meredakan penyakit ini. Jika penyebabnya adalah rasa nyeti, diberikan obat pereda nyesi. Menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida setelah penderita menghirup kembali karbondioksida yang dibembuskannya. Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafas- nya selama mungkin, kemudian menarik nafas dangkal dan menahan Kembali nafasnya selama mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali. 24 HOMEOSTATIS PENGANTAR ANATOMI FISIOLOG! TUBUH MANUSIA Jika kadar karbondioksida meningkat, gejala Ajperventilasi akan mem baik, sehingga mengurangi kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik. 4. Alkalosis Metabolik Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat. Penyebab: Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam. Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti yang kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut). Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangzn natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah. Penyebab utama akalosis metabolik: 1. Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat). 2. Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung. 3. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat peng. gunaan kortikosteroid). Keseimbangan Air dan elektrolit Dewasa : ait + 60% BB Bayi: air + 80% BB rawan dehidrasi rentan keseimbangan air dan elektrolit RANGKUMAN Pemeliharaan lingkungan in- ternal relative konstan disebut homeostasis (homeo=sama; statis: tetap). Semua sel melakukan fungsi dasar seluler dan fangsi khusus untuk me-nyumbang homestasis. Sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama di organisasi menjadi jaringan. Jazingan kemudian terorgani- sasi menjadi organ-organ, yang se- HOMEOSTATIS PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA lanjutnya organ terorganisasi menjadi system suatu system tubuh adalah kumpulan dari organ yang melakukan fungsi-fungsi yang berhubungan un- tuk menciptakan suatu aktivitas esensial umum untuk kelangsungan hidup tubuh secara keseluruhan. Untuk memelihata homeostasis digunakan mekanisme “umpan balik negative”, yaitu suatu mekanisme regulasi yang sangat umum, dimana perubahan pada variable yang diregulasi memicu suatu respon yang melawan perubahan tadi untuk mengembalikan ke keadaan semula. Bila mekanisme ini tidak berjalan dengan baik, maka homeostatsis akan terganggu dan semua sel tidak berfungsi dengan baik. Mekanisme ini diatur oleh otak terutama hipotalamus, yang bila terangsang akan merang- sang koordinasi tubuh. Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 para meter penting, yaitu: volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan memper- tahankan keseimbangan garan dan mengontrol osmolaritas ekstrasel deng- an mempertahankan keseimbangan caitan. Ginjal mempertahankan kese- imbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. Ginjal juga turut berperan dalam mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan mengatur keluaran ion hidrogen dan ion bikarbonat dalam urine sesuai kebutuhan. Selain ginjal, yang turut ber- petan dalam keseimbangan asam-basa adalah paru-paru dengan meng- eksresikan ion hidrogen dan CO, dan sistem dapat (buffer) kimia dalam cairan tubuh. PERTANYAAN 1. Jelaskan dan berikan contoh mengapa kalau homeostasis terganggu, maka sel-sel tidak dapat berfungsi dengan baik ! 2. Beri contoh, untuk memelihara homeostasis diperlukan aktivitas berbagai system tubub! 3. Beri batasan apa yang dimaksud dengan homeostasis sesuai dengan yang anda pahami? 4, Jelaskan kaitan antara lingkungan internal yang statis dan tidak berubah dengan Homeostatis! ~oOo~ 26 HOMEOSTATIS PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA. BAB 3 ORGANISASI TINGKATAN MANUSIA TUJUAN PEMBELAJARAN © Menjelaskan organisasi mulai dari tingkatan sel sampai organ tubuh manusia. © Menjelaskan mekanisme kerja sel hingga membentuk organ. ORGANISASI TINGKATAN MANUSIA 27 28 PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA ‘Murgkin udeh baryok yarg taxryah Kalo tubuh kite yang besor ini tersusun dari bermiyor-ilyar sel..dan sel-sel yong sama ‘tergabung jodi suatu jaringan..jaringan-joringan yang sama bersama jaringan lain ‘membentuk organ.organ satu dan organ lain berinteraksi menjadi sistem ‘organ.-hingga membentuk kita, suatu onganisme...yup..itulah the hierarchy of life. ‘amum..berpikir tentang kerja tubuh atau metabolisme..itu semua kan dilakukan oleh struktur yang sangat kecil tetapi sangat fungsional bernama sel.. satu kata._.SUBHANALLAH..gimona bisa sel sekecil ini mengatur metabolisme??ryatanya.atas Kehendak Allh SWT dan perintah-Nya lah. se ini bisa bekerja.misalnya.untuk bernopes...ternyata sel memasukkan 02 yg kita ‘masukkan lewat rongga hidurg kita se dolamnya. memasukkanrya ke satu organ!

You might also like