You are on page 1of 7

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI TAHU DENGAN METODE LINE

BALANCING PADA CV PABRIK TAHU SUMEDANG


DI KEBON NANAS

1
Faris Al Hadi, 2Atty Nurhayati, 3Rizky Dwi K, 4Rama Restu, 5Bagas A

Abstract

Tofu product is an attractive commodity because it is one of the staple foods/side dishes for most
Indonesians besides tempeh, chicken, fish and beef. The large market demand for tofu is not matched
by an adequate supply of raw materials. Today's condition of raw materials for soybeans is mostly
supplied from imports, besides that the price of soybeans which is relatively fluctuating causes reduced
profits for tofu craftsmen. With the increase in the price of the raw material for tofu, namely soybeans,
the tofu craftsmen are required to be able to maintain profits for the sake of the sustainability of their
industry. One way to maintain profits and the sustainability of the tofu industry is to create efficiencies
in the production system in order to reduce costs. While the way to measure efficiency in the production
process can be done in many ways, one of which is by using the Line Balancing method. The
methodology used in collecting research data is as follows: 1. Observation The observation method was
carried out at CV. Sumedang Tofu Factory by interviewing workers and tofu factory owners. 2.
Literature Study The literature study method was carried out to find references in working on this
report, this method retrieved information from several existing books, journals and websites 3.
Interviews with factory owners and factory employees to know about the conditions that are often
experienced in the factory. In the initial conditions before the work station repairs, there were lots of
traffic jams on the production line which resulted in waiting time at other stations. Idle time (idle time)
which can inhibit the rate of production decreased significantly by 7 minutes. In the initial conditions
of 31 minutes and on the proposed improvement 24 minutes. Meanwhile, the Balance Delay in the
initial conditions was 3.60% and after the proposed improvements decreased to -17.76%. Thus, the
efficiency of the production rate at work stations and production lines is more effective due to a decrease
in idle time and balance delay.
Keywords: efficiency, line balancing, observation, idle time, balance delay.

Abstrak
Produk tahu merupakan salah satu komoditas yang menarik karena merupakan salah satu
makanan/ lauk-pauk pokok sebagian besar masyarakat Indonesia selain tempe, daging
ayam, ikan dan sapi. Permintaan pasar yang besar akan tahu tidak diimbangi dengan
pasokan bahan baku yang mencukupi. Kondisi hari ini bahan baku kedelai sebagian besar
dipasok dari impor, disamping itu harga kedelai yang relatif fluktuatif menyebabkan
berkurangnya keuntungan bagi para perajin tahu. Dengan kenaikan harga bahan baku tahu
yaitu kedelai maka para perajin usaha tahu dituntut mampu untuk menjaga keuntungan
demi keberlangsungan industrinya. Salah satu cara untuk menjaga keuntungan serta
keberlanjutan industri tahu adalah dengan menciptakan efisiensi pada sistem produksi agar
dapat menekan biaya yang dikeluarkan. Sedangkan cara untuk mengukur efisiensi pada
proses produksi dapat dilakukan dengan banyak hal, salah satunya dengan menggunakan
metode Line Balancing. Metodologi yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian
ini yaitu sebagai berikut : 1. Observasi Metode observasi dilakukan di CV. Pabrik Tahu
Sumedang dengan mewawancarai pekerja dan pemilik pabrik tahu. 2. Studi Pustaka
Metode studi pustaka dilakukan untuk mencari referensi dalam pengerjaan laporan ini,
metode ini mengambil informasi melalui beberapa buku, jurnal, dan website yang ada 3.
Wawancara kepada pemilik pabrik dan pegawai pabrik tahu tentang kondisi yang sering di
alami di pabrik tersebut . Pada kondisi awal sebelum adanya perbaikan stasiun kerja,
banyak terjadi kemacetan pada lintasan produksi sehingga mengakibatkan waktu
menunggu di stasiun lain. Waktu menganggur (idle time) yang dapat menghambat laju
produksi mengalami penurunan yang signifikan sebesar 7 menit. Pada kondisi awal sebesar
31 menit dan pada usulan perbaikan 24 menit. Sedangkan Balance Delay pada kondisi awal
sebesar 3,60% dan setelah usulan perbaikan turun menjadi -17,76%. Dengan demikian
maka efisiensi laju produksi pada stasiun kerja dan lintasan produksi semakin efektif karena
adanya penurunan waktu menganggur (idle time) dan keseimbangan waktu senggang
(balance delay).

Kata Kunci: efisiensi, line balancing, observasi, idle time, balance delay.

PENDAHULUAN

Produk tahu merupakan salah satu komoditas yang menarik karena merupakan salah
satu makanan/ lauk-pauk pokok sebagian besar masyarakat Indonesia selain tempe, daging
ayam, ikan dan sapi. Permintaan pasar yang besar akan tahu tidak diimbangi dengan
pasokan bahan baku yang mencukupi. Kondisi hari ini bahan baku kedelai sebagian besar
dipasok dari impor, disamping itu harga kedelai yang relatif fluktuatif menyebabkan
berkurangnya keuntungan bagi para perajin tahu. Dengan kenaikan harga bahan baku tahu
yaitu kedelai maka para perajin usaha tahu dituntut mampu untuk menjaga keuntungan
demi keberlangsungan industrinya.
Salah satu cara untuk menjaga keuntungan serta keberlanjutan industri tahu adalah
dengan menciptakan efisiensi pada sistem produksi agar dapat menekan biaya yang
dikeluarkan. Sedangkan cara untuk mengukur efisiensi pada proses produksi dapat
dilakukan dengan banyak hal, salah satunya dengan menggunakan metode Line Balancing.
Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi dari lintasan (line) produksi
dan stasiun kerja.

METODE PENELITIAN
Metodologi yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini yaitu
sebagai berikut :
1. Observasi Metode observasi dilakukan di CV. Pabrik Tahu Sumedang dengan
mewawancarai pekerja dan pemilik pabrik tahu.
2. Studi Pustaka Metode studi pustaka dilakukan untuk mencari referensi dalam
pengerjaan laporan ini, metode ini mengambil informasi melalui beberapa
buku, jurnal, dan website yang ada.
3. Wawancara kepada pemilik dan pegawai pabrik tahu tentang kondisi yang
sering di alami di pabrik tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil observasi pada pada sistem produksi tahu CV. Pabrik Tahu Sumedang
diawali dengan menjelaskan daftar tugas produksi, waktu pengerjaan masing-masing
tugas produksi, lalu menggambarkan urutan tugas dengan diagram presedensi.

Tabel 1 daftar tugas produksi

No. Tugas Waktu


1. Pencucian Biji Kedelai 11
2. Penggilingan 14
3. Perebusan 20
4. Penyaringan 10
5. Pengendapan & Pencetakan 16
6. Pemotongan 11
7. Penggorengan 11
Total 93

Gambar 1 Diagram presedensi urutan pengerjaan tugas produksi tahu.

Setelah mengetahui urutan tugas dengan diagram presedensi, penulis mengolah data dan
menentukan cycle time dari proses pembuatan tahu
Cycle Time = waktu tersedia untuk produksi sehari (menit)
Jumlah output yang dihasilkan perhari (unit)
= 480 (menit)
30 (unit)
= 16 menit per unit
∑𝒌𝒊=𝟏 𝒕𝒊
Kmin = 𝐶
93
= = 5,812 atau 6 stasiun
16

Menghitung Idle Time


Idle time menghitung selisih atau perbedaan antara cycle time (C) dan station time
(ST), atau C dikurangi ST.

Maka, dengan cycle time (C) sebesar 16 menit,


4. Stasiun 1 : memiliki idle time sebesar 16 –11= 5 menit
5. Stasiun 2 : memiliki idle time 16–14= 2 menit
6. Stasiun 3 : memiliki idle time 20 –16= 4 menit
7. Stasiun 4: memiliki idle time 10 +16-16= 10 menit
8. Stasiun 5: memiliki idle time 16 -11 = 5 menit
9. Stasiun 6: memiliki idle time 16-11= 5 menit.
Jadi, total keseluruhan idle time/waktu menganggur di tiap stasiun kerja adalah
5+2+4+10+5+5 = 31 menit.

Mengitung keseimbangan waktu senggang atau Balance Belay.


Balance Delay adalah ukuran dari ketidakefesian suatu lintasan stasiun kerja produksi yang
dihasilkan dari waktu menganggur sebenarnya yang disebabkan karena pengalokasikan
yang kurang sempurna diantara stasiun-stasiun kerja.
Tabel 2 daftar balance delay
Tugas Produksi Stasiun Kerja Cycle Time Waktu (menit)
Idle Time

1. A 1 16 11 5

2. B 2 16 14 2
3. C 3 16 20 4
D
4. E 4 16 26 10
5. F 5 16 11 5
6. G 6 16 11 5
Total 93 31
Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung balance delay:

𝑛. 𝐶 − ∑ 𝑡𝑖
𝐷= 𝑥100%
𝑛. 𝑡𝑖

Tabel 3 daftar perhitungan balance delay pada lintasan produksi

Balance Delay (average)


Stasiun Kerja Waktu BalanceDelay

1 11 4,54 %
2 14 3,57 %
3 20 2,50 %
4 26 1,92 %
5 11 4,54 %
6 11 4,54 %
Total Average 3,60%

Menghitung Efisiensi pada stasiun kerja

𝑊𝑖
efesiensi stasiun kerja = X 100%
𝑊𝑠

Tabel 4 daftar perhitungan balance delay pada lintasan produksi

Efisiensi Stasiun Kerja Rata-rata

Stasiun Kerja Waktu Efisiensi Stasiun


Kerja
1 11 42,30 %
2 14 53,84 %
3 20 76,92 %
4 26 100 %
5 11 42,30 %
6 11 42,30 %
Total Average 59,61 %
Menghitung efisiensi pada lintasan produksi

Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung line efficiency:

Line Efficiency = ∑𝑘𝑖=1 Wi x 100%

(K) (C)

Line Efficiency (LE) = ∑𝑘𝑖=1 W𝑖 x 100%

(K) (C)

11+14+20+26+11+11
LE = (6)(16)
𝑋 100%

93
= 96
𝑋 100%

= 0,9687 x 100%

= 93,87%

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 03 Juni 2023 dari pukul
15.00-16.00 WIB di CV. Pabrik tahu Sumedang Jl. Langgar, RT.002/RW.001,
Panunggangan Utara, Kec. Pinang, Kota Tangerang, Proses produksi tahu dibagi menjadi
7 tahap, yaitu: pencucian, penggilingan, perebusan, penyaringan, pengendapan dan
pencetakan, pemotongan, serta penggorengan.

Hasil analisis metode line balancing menunjukkan diagram presedensi yang linear,
waktu siklus produksi sebesar 16 menit, jumlah stasiun kerja minimum adalah 6 stasiun,
memiliki idle time (waktu menganggur) selama 31 menit, balance delay (keseimbangan waktu
senggang) rata-rata 3,60%, dan diperoleh rata-rata efisiensi stasiun kerja aktual sebesar
59,61 % serta efisiensi lintasan produksi 93,87%.
SARAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan studi kasus yang dilakukan, maka kami menyarakan
kepada pemilik CV. Pabrik tahu Sumedang untuk mengurangi jumlah stasiun kerja dari 6
stasiun menjadi 5 guna untuk meningkatkan waktu efisiensi stasiun kerja, efisiensi lintasan
produksi dan meminimumkan idle time (waktu menganggur) karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Amrin, 2015, Analisis Line Balancing untuk keseimbangan proses produksi di line wre
PT Gemala Kempa Daya, Skripsi Universitas Darma Persada: Jakarta

Hendra Kusuma, 2007, Manajemen Produksi, Andi: Yogyakarta.

Zulian Yamit, 2003, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi kedua, Ekonisia:
Yogyakarta.

Ir.Sritomo Wignjosoebroto.S, 2003, Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja, Edisi
Ketiga, Guna Widya, Surabaya.

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013201166TI%20Bab2001.pdf.

You might also like