You are on page 1of 21

Jurnal Satyagraha

Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021


ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

KAJIAN ANALISIS JALUR DENGAN STRUCTURAL


EQUATION MODELING (SEM) SMART-PLS 3.0

I Made Anom Arya Pering

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Mahendradatta


Jln. Ken Arok 12, Peguyangan, Denpasar Utara - Bali. 80115
E-mail : anomaryapering@gmail.com
aryaperinganom@gmail.com

Abstract
Study on Path Analysis using Structural Equation Modeling (SEM) Smart
Partial Least Squares (PLS) software version 3.0 with the aim of testing the
Impact or Effect of Training on Employee Performance and Organizational
Performance, whether it has a significant effect.
The analysis results obtained are:
First, the Effect of Employee Performance on Organizational Performance.
The t-statistic value of 2.721 and the significance (t-table significance of 5% =
1.96) because the t-statistic value of 2.721 is greater (>) than the t-table of 1.96,
Employee Performance has a "significant" effect on Organizational Performance.
Second, the Effect of Training (Training) on Employee Performance
The t-statistic value of 2.688 significance (t-table significance of 5% = 1.96)
because the t-statistic value of 2.688 is greater (>) than the t-table of 1.96, the
Training has a "significant" effect on Employee Performance.
Third, the Effect of Training (Training) on Organizational Performance
The t-statistic value of 0.338 significance (t-table significance of 5% = 1.96)
because the t-statistic value of 0.338 is smaller (<) than t-table 1.96, the
"insignificant" Training has a direct effect on Organizational Performance.
Keywords: Path Analysis, SEM, Smart-PLS 3.0
Abstrak
Kajian Analisis Jalur (Path Analysis) dengan menggunakan model
persamaan struktural atau Structural Equation Modelling (SEM) software Smart
Partial Least Squares (Smart-PLS) versi 3.0 dengan tujuan untuk menguji
Dampak atau Pengaruh Pelatihan (Training) terhadap Kinerja Karyawan dan
Kinerja Organisasi, apakah berpengaruh signifikan.
Hasil analisis yang diperoleh adalah :
Pertama, Pengaruh Kinerja Karyawan terhadap Kinerja Organisasi. Nilai t-
statistik sebesar 2.721 dan signifikansi (t-tabel signifikansi 5% = 1.96) oleh
karena nilai t-statistik 2.721 lebih besar (>) dari t-tabel 1.96 maka Kinerja
Karyawan berpengaruh “signifikan” terhadap Kinerja Organisasi.
Kedua, Pengaruh Pelatihan (Training) terhadap Kinerja Karyawan. Nilai t-
statistik sebesar 2.688 signifikansi (t-tabel signifikansi 5% = 1.96) oleh karena
nilai t-statistik 2.688 lebih besar (>) dari t-tabel 1.96 maka Pelatihan (Training)
berpengaruh “signifikan” terhadap Kinerja Karyawan.
Ketiga, Pengaruh Pelatihan (Training) terhadap Kinerja Organisasi. Nilai t-
statistik sebesar 0.338 signifikansi (t-tabel signifikansi 5% = 1.96) oleh karena

28
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha
nilai t-statistik 0.338 lebih kecil (<) dari t-tabel 1.96 maka Pelatihan (Training)
“tidak signifikan” berpengaruh langsung terhadap Kinerja Organisasi.
Kata kunci : Analisis Jalur, SEM, Smart-PLS 3.0
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bahwa para ahli metode menimbulkan kesulitan tersendiri


penelitian mengelompokkan model dalam pengukurannya. Dalam
persamaan struktural atau Structural sebuah riset yang melibatkan
Equation Modelling (SEM) menjadi sejumlah variabel laten, dibutuhkan
dua pendekatan. Pertama disebut pula sejumlah indikator, dan antar
sebagai Covariance Base SEM (CB- variabel laten akan terdapat sejumlah
SEM) dan kedua disebut sebagai hubungan. Sebagai gambaran awal,
Variance Base SEM (VB-SEM) atau model kompleks semacam itu dapat
yang lebih dikenal dengan Partial disebut dengan sebuah model SEM.
Least Squares (PLS). Untuk Analisis model semacam ini tidak
melakukan analisa dengan dapat menggunakan alat-alat statistik
menggunakan CB-SEM adalah tradisional seperti uji t, anova,
dengan software AMOS, LISREL, korelasi, atau regresi berganda
sedangkan untuk VB-SEM atau (Singgih Santoso, 2018: 1). Software
(PLS) adalah software Smart-PLS, yang digunakan adalah AMOS atau
WarpPLS dan XLStat. LISREL pada sebuah model yang
Model persamaan struktural kompleks dapat mudah diuji, baik
atau Structural Equation Modelling hubungan indikator-indikator dengan
(SEM) adalah alat analisis statistik konstruknya, atau hubungan antar
yang populer saat ini. SEM oleh para konstruk. Bahwa SEM secara
ahli statistik, mencari metode untuk esensial menawarkan kemampuan
membuat model yang dapat untuk melakukan analisis jalur (path
menjelaskan hubungan di antara analysis) dengan variabel laten
variabel-variabel. Persoalan timbul (Chin, 1998 pada Imam Ghozali,
karena banyak variabel yang 2014: 3).
termasuk variabel laten yang

29
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

Bahwa Partial Least Squares Squares (PLS) software Smart-PLS


(PLS) merupakan metode analisis versi 3.0
powerfull dan sering disebut juga
sebagai soft modeling karena Rumusan Masalah
meniadakan asumsi-asumsi Ordinary 1. Apakah Pelatihan (Training)
Least Square (OLS) regresi, seperti memiliki pengaruh atau dampak
data harus terdistribusi normal secara yang signifikan terhadap Kinerja
multivariate dan tidak adanya Karyawan?
problem multikolonieritas antar 2. Apakah Kinerja Karyawan memiliki
variabel eksogen (Wold 1985 pada pengaruh atau dampak yang
Imam Ghozali, 2014: 5). Pada kajian signifikan terhadap Kinerja
ini menggunakan SEM Partial Least Organisasi?
Squares (PLS) software Smart-PLS 3. Apakah Training memiliki pengaruh
3.0 atau dampak yang signifikan
Bahwa analisis SEM Partial terhadap Kinerja Organisasi?
Least Squares (PLS) dengan
software Smart-PLS 3.0 belum Tujuan Penelitian
banyak digunakan oleh para peneliti Tujuan penelitian ini adalah untuk
khususnya mahasiswa dalam tugas mengetahui Pelatihan (Training)
akhir Skripsi. Kajian ini dapat mempunyai pengaruh atau dampak
digunakan sebagai panduan dalam signifikan terhadap kinerja
rangka penyusunan skripsi. Kajian karyawan. Kinerja Karyawan
Analisis Jalur (Path Analysis) mempunyai pengaruh atau dampak
dengan mengambil objek penelitian signifikan terhadap Kinerja
Dampak Pelatihan (Training) Organisasi dan untuk mengetahui
terhadap Kinerja Karyawan dan Pelatihan (Training) mempunyai
Kinerja Organisasi, pada PT Hamsa pengaruh atau dampak signifikan
Jaya Makmur Bali, dengan terhadap Kinerja Organisasi.
menggunakan SEM Partial Least

30
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

Tujuan Kajian Artikel Manajemen Sumber Daya


Tujuan kajian artikel adalah Manusia
memberikan pengetahuan tentang Menurut Hasibuan (2011: 10)
analisis jalur (path analysis) pada manajemen sumber daya manusia
para peneliti khususnya mahasiswa adalah “ilmu dan seni mengatur
dalam menggunakan analisis SEM hubungan dan peranan tenaga kerja
dengan software Smart-PLS 3.0 agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan,
KERANGKA TEORITIS karyawan dan masyarakat”.
Telah disebutkan di atas bahwa Sedangkan French dalam Gary
SEM secara esensial menawarkan Dessler (2009:2) menyatakan
kemampuan untuk melakukan ”manajemen sumber daya manusia
analisis jalur (path analysis) dengan adalah sebuah konsep dan teknik
variabel laten. Pada penelitian ini yang dibutuhkan untuk menangani
kajian analisis jalur (path analysis) aspek personalia atau sumber daya
dengan objek penelitian Pengaruh manusia dari sebuah posisi
atau dampak Pelatihan (Training) manajerial, seperti rekrutmen,
terhadap Kinerja Karyawan dan seleksi, pelatihan, pemberian
Kinerja Organisasi. Sebagai variabel imbalan, penilaian dan semua
independen (X) adalah Pelatihan kegiatan lain yang selama ini
(Training), dan variabel dependen dikenal.”
(Y1) Kinerja Karyawan, serta
variabel dependen (Y2) Kinerja Pelatihan (Training)
Organisasi. Berkenaan dengan Menurut Sutrisno (2009: 109)
variavel dependen ada dua, maka “Pelatihan dimaksudkan untuk
digunakan analisis jalur dengan SEM melengkapi pegawai dengan
software Smart-PLS versi 3.0 ketrampilan cara-cara yang tepat
untuk menggunakan peralatan kerja.
Untuk itu latihan kerja diperlukan
bukan saja sebagai perlengkapan

31
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

akan tetapi sekaligus untuk pelatihan pun harus update agar si


memberikan dasar-dasar peserta dapat dapat memahami
pengetahuan”. masalah yang terjadi pada kondisi
Indikator-indikator pelatihan yang sekarang.
menurut Anwar Prabu 4. Metode
Mangkunegara (2007) diantaranya: Metode pelatihan akan lebih
1. Instruktur menjamin berlangsungnya kegiatan
Mengingat pelatih umumnya pelatihan sumber daya manusia yang
berorientasi pada peningkatan skill, efektif apabila sesuai dengan jenis
maka para pelatih yang dipilih untuk materi dan komponen peserta
memberikan materi pelatihan harus pelatihan.
benar-benar memiliki kualifikasi 5. Tujuan
yang memadai sesuai bidangnya, Pelatihan merupakan tujuan yang
personal dan kompeten, selain itu ditentukan, khususnya terkait dengan
pendidikan intruktur pun harus penyusunan rencana aksi (action
benar-benar baik untuk melakukan play) dan penetapan sasaran, serta
pelatihan. hasil yang diharapkan dari pelatihan
2. Peserta yang akan diselenggarakan, selain itu
Peserta pelatihan tentunya harus tujuan pelatihan pula harus
diseleksi berdasarkan persyaratan disosialisasikan sebelumnya pada
tertentu dan kualifikasi yang sesuai, para peserta agar peserta dapat
selain itu peserta pelatihan juga harus memahami pelatihan tersebut.
memiliki semangat yang tinggi untuk 6. Sasaran
mengikuti pelatihan. Sasaran pelatihan harus ditentukan
3. Materi dengan kriteria yang terinci dan
Pelatihan sumber daya manusia terukur (measurable).
merupakan materi atau kurikulum
yang sesuai dengan tujuan pelatihan Kinerja Karyawan
sumber daya manusia yang hendak Menurut Dessler (2009)
dicapai oleh perusahaan dan materi Kinerja karyawan adalah prestasi

32
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

aktual karyawan dibandingkan [3]Keandalan


dengan prestasi yang diharapkan dari Keandalan adalah kemampuan untuk
karyawan. Prestasi kerja yang melakukan pekerjaan yang
diharapkan adalah prestasi standar diisyaratkan dengan supervise
yang disusun sebagai acuan sehingga minimum.
dapat melihat karyawan sesuai [4]Kehadiran atau absensi
dengan posisinya dibandingkan Tingkat kehadiran merupakan
dengan standar yang dibuat. Selain sesuatu yang menjadi tolak ukur
itu dapat juga dilihat kinerja dari sebuah perusahaan dalam
karyawan tersebut terhadap mengetahui tingkat partisipasi
karyawan lainnya. karyawan pada perusahaan.
Menurut Mathis dan Jackson [5]Kemampuan bekerja sama
(2006: 378) Kinerja karyawan yang Kemampuan bekerja sama dapat
umum untuk kebanyakan pekerjaan menciptakan kekompakan sehingga
meliputi indikator sebagai berikut : dapat meningkatkan rasa kerja sama
[1]Kuantitas antar karyawan.
Jumlah yang harus diselesaikan atau
dicapai. Pengukuran kualitatif Kinerja Organisasi
melibatkan perhitungan keluaran dari Menurut Wibowo dalam
proses atau pelaksanaan kegiatan. Ini Pasolong (2010: 176) kinerja
berkaitan dengan jumlah keluaran organisasi me-rupakan efektivitas
yang dihasilkan. organisasi secara menyeluruh untuk
[2]Kualitas kebutuhan yang ditetapkan dari
Mutu yang harus dihasilkan (baik setiap kelompok yang berkenaan
tidaknya). Pengukuran kualitatif melalui usaha-usaha yang sistematik
keluaran mencerminkan pengukuran dan meningkatkan kemampuan
“tingkat kepuasan” yaitu seberapa organisasi secara terus menerus
baik pe-nyelesaiannya. Ini berkaitan untuk mencapai kebutuhannya secara
dengan bentuk keluaran. efektif.

33
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

Indikator kinerja organisasi penelitian, dimana rumusan masalah


menurut (Sinambela, 2012: 192), penelitian telah dinyatakan dalam
adalah sebagai berikut : bentuk kalimat pertanyaan.
[1] Kebijakan, untuk membantu Dikatakan sementara, karena
pembuatan maupun jawaban yang diberikan baru
pengimplementasian kebijakan didasarkan pada teori yang relevan,
tersebut. belum didasarkan pada fakta-fakta
[2] Perencanaan dan penganggaran, empiris yang diperoleh melalui
untuk membantu perencanaan dan pengumpulan data.
peng-anggaran atas jasa yang Hipotesis dalam penelitian ini
diberikan dan untuk memonitor adalah :
perubahan terhadap rencana. 1. Pelatihan (Training) berpengaruh
[3] Kualitas, untuk memajukan signifikan terhadap Kinerja
standarisasi atas jasa yang diberikan Karyawan.
maupun keefektifan organisasi. 2. Kinerja Karyawan berpengaruh
[4] Kehematan, untuk meninjau ulang signifikan terhadap Kinerja
pendistribusian dan keefektifan Organisasi.
penggunaan sumber daya. 3. Pelatihan (Training) berpengaruh
[5] Keadilan, untuk meyakini adanya signifikan terhadap Kinerja
distribusi yang adil dan dilayani Organisasi.
semua masyarakat.
[6] Pertanggung jawaban, untuk METODE PENELITIAN
meningkatkan pengendalian dan Operasional Variabel Penelitian
mempengaruhi pembuatan keputusan Menentukan Operasional
Variabel Penelitian Pengaruh atau
Hipotesis Dampak Pelatihan (Training)
Menurut Sugiyono (2014) terhadap Kinerja Karyawan dan
mendeskripsikan hipotesis Kinerja Organisasi :
merupakan jawaban sementara 1. Sebagai Variabel Independen (X)
terhadap rumusan masalah adalah Pelatihan (Training) pada

34
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

PLS disebut Variabel Laten 1 dengan Teknik Analisis Data


indikator-indikator : (X_1) Teknik Analisis Data pada PLS
Instruktur, (X_2) Peserta, (X_3) dengan software Smart PLS versi 3.0
Materi, (X_4) Metode, (X_5) dengan tahapan sebagai berikut:
Tujuan, (X_6) Sasaran. 1. Pengujian Outer Model,
2. Sebagai Variabel Dependen (Y1) menspesifikasi hubungan antar
adalah Kinerja Karyawan pada PLS variabel laten dengan indikator-
disebut Variabel Laten 2 dengan indikatornya, atau dapat dikatakan
indikator-indikator : (Y1_1) bahwa outer model mendefinisikan
Kuantitas, (Y1_2) Kualitas, (Y1_3) bagaimana setiap indikator
Keandalan, (Y1_4) Kehadiran atau berhubungan dengan variabel
absensi, (Y1_5) Kemampuan bekerja latennya. Uji yang dilakukan pada
sama. outer model, yaitu sebagai berikut :
3. Sebagai Variabel Dependen (Y2) [1] Convergent Validity. Nilai convergen
adalah Kinerja Organisasi, disebut validity adalah nilai loading faktor
Variabel Laten 3 dengan indikator- pada variabel laten dengan indikator-
indikator : (Y2_1) Kebijakan, (Y2_2) indikatornya. Nilai yang diharapkan
Perencanaan dan penganggaran, > 0.7
(Y2_3) Kualitas, (Y2_4) Kehematan, [2] Discriminant Validity. Nilai ini
(Y2_5) Keadilan, dan (Y2_6) merupakan nilai cross loading faktor
Pertanggung jawaban. yang berguna untuk mengetahui
apakah konstruk memiliki
Populasi dan Sampel Penelitian diskriminan yang memadai yaitu
Menetapkan sampel penelitian, dengan cara membandingkan nilai
sejumlah 35 karyawan dari jumlah loading pada konstruk yang dituju
populasi 35 orang, dan jawaban harus lebih besar dibandingkan
kuesioner menggunakan skala Likert. dengan nilai loading dengan
konstruk yang lain.
[3] Average Variance Extracted (AVE).
Nilai AVE yang diharapkan > 0.5

35
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

[4] Composite Reliability. Data yang a. Pengukuran Outer Model


memiliki composite reliability > 0.7 (1) Convergent validity, dari pengukuran
mempunyai reliabilitas yang tinggi. model dengan indikator refleksif
Cronbach Alpha. Uji reliabilitas dapat dilihat dari korelasi antara
diperkuat dengan Cronbach Alpha. score item/indikator dengan score
Nilai diharapkan > 0.7 untuk semua konstruknya. Indikator dinyatakan
konstruk. reliabel jika memiliki nilai korelasi
2. Pengukuran Model Struktural (Inner di atas 0.70
Model) Hasil desain model dan input
a) Pengujian terhadap model struktural data serta hasil PLS Algorithm
(Inner Model) dilakukan dengan sebagai gambar model di bawah ini.
melihat nilai R-Square yang
merupakan uji goodness–fit model.
b) Uji yang kedua adalah melihat
signifikansi dengan melihat nilai
koefisien parameter dan nilai
signifikansi t statistik pada
Algorithm Boostrapping report -
Path Coefficients. Nilai t-statistik
lebih besar dari t-tabel dan
signifikansi (t-tabel signifikansi 5%
= 1.96)
HASIL UJI HIPOTESIS
Hasil pengujian hipotesis :
1. Data dalam format .csv (comma,
separated, value).
2. Mendesain model dan menginput
data.
3. Analisis dengan PLS Algorithm dan
Hasil.

36
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

Hasil desain model dan input data serta hasil PLS Algorithm
Dampak Pelatihan (Training) terhadap Kinerja Karyawan
dan Kinerja Organisasi

Dari gambar model item tersebut harus


terdapat item X_1, X_2, dihapus dari model.
X_3, X_5, X_6 dan item Hasil output
Y1_1, Y1_2, Y1_4, serta korelasi antara indikator
item Y2_1, Y2_2, Y2_3, dengan konstruknya
Y2_5, Y2_6 memiliki sebagai Outer Loadings
nilai faktor loading di di bawah ini.
bawah 0,7 oleh karena itu
Tabel 1 Outer Loadings
Indikator-indikator dari Variabel-variabel Laten

37
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

Berdasarkan outer indikator yang memiliki nilai

loading di atas, maka indikator yang kurang dari 0.70

dengan nilai yang merwarna Model berikutnya yang

merah dikeluarkan dari model, memiliki nilai faktor loading di

karena memiliki loading atas 0,7 sebagai gambar di

kurang dari 0.70 Model di re- bawah ini, serta outer loading-

estimasi kembali dengan nya.

mengeluarkan indikator-

Gambar 2 Model SEM yang telah reliabel

38
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

Tabel 2 Outer Loadings yang telah reliabel

(2) Discriminant Validity konstruknya pada - PLS

Discriminant validity Algorithm report

indikator refleksif dapat discriminant validity –

dilihat pada cross loading cross loading, hasilnya

antara indikator dengan sebagai tabel di bawah ini.

Tabel 3 Hasil Discriminant Validity

39
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

Dari tabel di atas bahwa korelasi Metode lain untuk menilai

konstruk : discriminant validity adalah dengan

(a) Kinerja Karyawan dengan membandingkan akar kuadrat dari

indikatornya lebih tinggi Average Variance Extracted (√AVE)

dibandingkan korelasi indikator X_4, untuk setiap konstruk dengan

Y1_3, Y1_5 dengan konstruk korelasi antara konstruk dengan

Kinerja Organisasi. konstruk lainnya dalam model.

(b) Kinerja Organisasi dengan Model mempunyai discriminant

indikatornya lebih tinggi validity yang cukup jika akar AVE

dibandingkan korelasi indikator untuk setiap konstruk lebih besar

Y2_4 dengan konstruk Kinerja daripada korelasi antara konstruk dan

Karyawan. konstruk lainnya.

(c) Pelatihan (Training) dengan Hasil Average Variance Extracted

indikatornya lebih tinggi (AVE) sebagai berikut :

dibandingkan korelasi indikator X_4

dengan konstruk Kinerja Karyawan

dan Konerja Organisasi.

(3) Average Variance Extracted (AVE)

Tabel 4 Hasil AVE dari Smart PLS

40
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

Tabel 5 Hasil AVE yang diolah

Kinerja Kinerja Training


Karyawan Organisasi
Akar Kuadrat
Kinerja Karyawan 0.828
AVE

Kinerja Organisasi 0.678 1.000

Training 0.637 0.489 1.000

Setelah akar kuadrat dari konstruk Kinerja Organisasi dan

Average Variance Extracted (√AVE) Training lebih besar dari konstruk

untuk setiap konstruk dengan Kinerja Karyawan.

korelasi antara konstruk dengan Untuk mendapatkan latent

konstruk lainnya dalam model, variable correlation pada PLS

bahwa model mempunyai Algorithm report – pilih Laten

discriminant validity yang cukup Variable Correlation dengan hasil

hasil dari akar kuadrat AVE untuk serbagai berikut :

Tabel 6 Latent Variabel

41
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

Untuk mendapat nilai validity – Fornwll-Larcker

discriminant validity pada PLS Criterium, hasil sebagai di bawah ini.

Algorithm report pilih discriminant

Tabel 7 Discriminant Validity

Dari tabel di atas dapat korelasi antara konstruk Pelatihan

disimpulkan bahwa akar AVE (Training) dengan Kinerja Karyawan

konstruk Pelatihan (Training) sebesar (√0.407 dan Kinerja

sebesar 1.000 lebih tinggi daripada Organisasi (√0,240)

Begitu juga dengan akar AVE estimasi memenuhi kriteria

konstruk Kinerja Organisasi sebesar discriminant validity.

1.000 lebih tinggi daripada korelasi Uji lainnya adalah menilai

antara konstruk Kinerja Karyawan validitas dari konstruk dengan melihat

sebesar (√0.461). Jadi semua nilai AVE, dipersyaratkan model yang

konstruk dalam model yang di

42
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

baik kalau AVE masing-masing mengukur konstruk. Konstruk

konstruk nilainya lebih besar dari 0.50 dinyatakan reliabel jika nilai composite

Hasil output AVE menunjukkan reliability maupun cronbach alpha di

bahwa nilai AVE baik untuk konstruk atas 0.70

Kinerja Karyawan, Kinerja Organisasi, Pada PLS Algorithm report dengan

dan Pelatihan (Training) memiliki nilai hasil sebagai di bawah ini.


AVE lebih besar dari 0.50

(4) Composite Reliability dan Cronbach

Alpha

Disamping uji validitas konstruk,

dilakukan juga uji reliabilitas konstruk

yang diukur dengan dua kriteria yaitu

composite reliability dan cronbach

alpha dari blok indikator yang

Tabel 8 Construct Reliability and Validity

Hasil output Composite atas 0.70 artinya konstruk tersebut

reliability pada konstruk Kinerja adalah “reliabel”. Sedangkan hasil

Karyawan, Kinerja Organisasi, dan output Cronbach Alpha konstruk

Pelatihan (Training) semua berada di Kinerja Karyawan dengan nilai 0.558

43
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

berada di bawah 0.70 artinya goodness–fit model. Model pengaruh

konstruk Kinerja Karyawan “tidak Kinerja Karyawan terhadap Kinerja

reliabel”. Cronbach Alpha pada Organisasi memberikan nilai R-

konstruk Kinerja Organisasi dan Square sebesar 0.166 yang dapat di

Konstruk Pelatihan (Training) interpretasikan bahwa variabelitas

dengan nilai di atas 0.70 artinya konstruk Kinerja Karyawan 16,6%

konstruk tersebut adalah “reliabel”. sedangkan 83,4% dijelaskan oleh

b. Pengukuran Model Struktural (Inner variabel lain diluar yang diteliti.

Model) Pada PLS Algorithm report pilih R

a) Pengukuran terhadap model Square dan Square Adjusted sebagai

struktural dilakukan dengan melihat berikut :

nilai R-Square yang merupakan uji

Tabel 9 R Square

b) Uji yang kedua adalah melihat signifikansi t statistik. Pada

signifikansi dengan melihat nilai Algorithm Boostrapping report pilih

koefisien parameter dan nilai

44
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

Path Coefficients, hasil yang diperoleh pada Path Coefficients :

Tabel 10 Path Coefficients

Interpretasi Path Coefficients : Besarnya koefisien parameter 0.407

(a) Pengaruh Kinerja Karyawan yang berarti terdapat pengaruh

terhadap Kinerja Organisasi positif Pelatihan (Training) terhadap

Besarnya koefisien parameter 0.436 Kinerja Karyawan. Nilai t-statistik

yang berarti terdapat pengaruh sebesar 2.688 signifikansi (t-tabel

positif Kinerja Karyawan terhadap signifikansi 5% = 1.96) oleh karena

Kinerja Organisasi. Nilai t-statistik nilai t-statistik 2.688 lebih besar (>)

sebesar 2.721 dan signifikansi (t- dari t-tabel 1.96 maka Pelatihan

tabel signifikansi 5% = 1.96) oleh (Training) berpengaruh “signifikan”

karena nilai t-statistik 2.721 lebih terhadap Kinerja Karyawan.

besar ( > ) dari t-tabel 1.96 maka (c) Pengaruh Pelatihan (Training)

Kinerja Karyawan berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi

“signifikan” terhadap Kinerja Besarnya koefisien parameter 0.063

Organisasi. yang berarti terdapat pengaruh

(b) Pengaruh Pelatihan (Training) positif Pelatihan (Training) terhadap

terhadap Kinerja Karyawan Kinerja Karyawan. Nilai t-statistik

sebesar 0.338 signifikansi (t-tabel

45
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

signifikansi 5% = 1.96) oleh karena (Training) “tidak signifikan”

nilai t-statistik 0.338 lebih kecil (<) berpengaruh langsung terhadap

dari t-tabel 1.96 maka Pelatihan Kinerja Organisasi.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kajian Analisis Jalur (Path 2. Pengaruh Pelatihan (Training)

Analysis) pada Pengaruh atau terhadap Kinerja Karyawan

Dampak Pelatihan (Training) Nilai t-statistik sebesar 2.688

terhadap Kinerja Karyawan dan signifikansi (t-tabel signifikansi 5%

Kinerja Organisasi dengan = 1.96) oleh karena nilai t-statistik

menggunakan SEM – Smart-PLS 2.688 lebih besar (>) dari t-tabel 1.96

versi 3.0 sebagai berikut : maka Pelatihan (Training)

1. Pengaruh Kinerja Karyawan berpengaruh “signifikan” terhadap

terhadap Kinerja Organisasi Kinerja Karyawan.

Nilai t-statistik sebesar 2.721 dan 3. Pengaruh Pelatihan (Training)

signifikansi (t-tabel signifikansi 5% terhadap Kinerja Organisasi

= 1.96) oleh karena nilai t-statistik Nilai t-statistik sebesar 0.338

2.721 lebih besar ( > ) dari t-tabel signifikansi (t-tabel signifikansi 5%

1.96 maka Kinerja Karyawan = 1.96) oleh karena nilai t-statistik

berpengaruh “signifikan” terhadap 0.338 lebih kecil (<) dari t-tabel 1.96

Kinerja Organisasi. maka Pelatihan (Training) “tidak

46
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

signifikan” berpengaruh langsung agar dimasukkan dalam Satuan

terhadap Kinerja Organisasi. Acara Pembelajaran (SAP) pada

mata kuliah Aplikasi Kuantitatif,

Saran agar para peneliti khususnya para

mahasiswa dapat memahami dan


Bahwa Structural Equation
menggunakan analisis SEM dengan
Modeling (SEM) dengan Smart-PLS
software Smart-PLS.

References [5] Mangkunegara, Anwar Prabu.


2007. Evaluasi Kerja
Manajemen Sumber Daya
[1] Ananda Sabil Hussein, SE., Manusia. PT Refika Aditama.
M.Com., Ph.D., 2015. Penelitian Bandung
Bisnis dan Manajemen
Menggunakan Partial Least [6] Mathis & Jackson. 2006.
Squares (PLS) dengan Smart Manajemen Sumber Daya
PLS 3.0, Fakultas Ekbis Manusia. Salemba Empat.
Universitas Brawijaya, Malang. Jakarta.
[2] Dessler, Gary. 2009. Manajemen [7] Noor, Dr. Juliansyah, SE., MM.
Sumber Daya Manusia. PT 2015. Analisis Data Penelitian
Indeks. Jakarta. Ekonomi dan Manajemen.
Grasindo. Jakarta.
[3] Ghozali, Prof. Drs. H. Imam,
M.Com., Ph.D.Ak., 2014. [8] Pasolong, Harbani. 2010. Teori
Partial Least Squares Konsep, Administrasi Publik. Alfabeta,
Teknik dan Aplikasi Bandung.
menggunakan Program Smart
PLS 3.0 untuk penelitian [9] Riduwan Dr. MBA., 2009.
Empiris, Badan Penerbit Pengantar Statistika untuk
Universitas Diponegoro, Penelitian Pendidikan, Sosial,
Semarang. Ekonomi, Komunikasi dan
Bisnis. Alfabeta. Bandung.
[4] Hasibuan, Malayu S.P. 2011.
Manajemen Sumber Daya [10] Sarwono, Jonathan. 2007.
Manusia. PT Prenhallindo, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis
Jakarta. dengan SPSS. Penerbit Andi,
Yogyakarta.

47
I Made Anom Arya Pering
Jurnal Satyagraha
Vol. 03, No. 02, Agustus 2020 – Januari 2021
ISSN : 2620-6358
http://ejournal.universitasmahendradatta.ac.id/index.php/satyagraha

[11] Santoso, Singgih. 2018. Aplikasi


SEM dengan AMOS. Elex Media
Komputindo, Jakarta.

[12] Sinambela, Lijan. 2012. Kinerja


Pegawai: Teori, Pengukuran
dan Implikasi. Graha Ilmu.
Yogyakarta.

[13] Sugiyono, Prof. Dr., 2014.


Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, Alfabeta.
Bandung.

[14] Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen


Sumber Daya Manusia. Kencana
Prenada Media Group. Jakarta.

[15] Usman, Prof. Dr. Husaini


M.Pd., MT., 2017. Metodologi
Penelitian Sosial. Bumi
Aksara. Bandung.

48
I Made Anom Arya Pering

You might also like