You are on page 1of 2

PENEMPATAN PASIEN

No.Dokumen : 440/019/MUTU/SOP/
PKM.MKT/2023
No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 03 Januari 2023
Halaman : 1/2
Kepala BLUD UPT
PEMERINTAH
Puskesmas Muara Kati
KABUPATEN MUSI
TEOPAN PARDAMAIAN, SKM
RAWAS (Tanda Tangan / Stempel)
NIP.196806091992031008

1. Pengertian Penempatan pasien dengan penyakit menular atau suspek


adalah menempatkan pasien dalam satu ruangan tersendiri (jika
tidak tersedia) kelompokan kasus yang telah dikonfirmasi secara
terpisah didalam ruangan dengan beberapa tempat tidur dari
kasus yang belum dikonfirmasi atau sedang didiagnosis
(kohorting). Bila ditempatkan dalam satu ruangan, jarak antara
tempat tidur harus lebih dari dua meter dan diantara tempat
tidur harus ditempatkan penghalang fisik seperti tirai atau
sekat.
2. Tujuan Menghindari penularan penyakit melalui kontak langsung,
droplet, airbone.
3. Kebijakan SK Kepala BLUD UPT Puskesmas Muara Kati No. 440/006..
/MUTU/SK/ PKM.MKT/2023 tentang Penerapan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 27 tahun
2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Alat dan -
Bahan
6. Langkah - 1. Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien non
langkah infeksius.
2. Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi
penyakit pasien (kontak, droplet, airborne) sebaiknya ruangan
tersendiri.
3. Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat
bersama pasien lain yang jenis infeksinya sama dengan
menerapkan sistem cohorting. Jarak antara tempat tidur
minimal 1 meter. Untuk menentukan pasien yang dapat
disatukan dalam satu ruangan, dikonsultasikan terlebih
dahulu kepada Komite atau Tim PPI.
4. Semua ruangan terkait cohorting harus diberi tanda
kewaspadaan berdasarkan jenis transmisinya (kontak,droplet,
airborne).

1/2
5. Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau
lingkungannya seyogyanya dipisahkan tersendiri.
6. Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui
udara (airborne) agar dibatasi di lingkungan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk menghindari terjadinya transmisi
penyakit yang tidak perlu kepada yang lain.
7. Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan
pasien TB dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat
dirawat dengan sesama pasien TB.
7. Diagram Alir

Penempatan pasien
infeksius terpisah
dengan non infeksius

Disesuaikan dengan pola


transmisi infeksi

Bila tidak tersedia ruangan


tersendiri, dilakukan
kohorting

8. Hal-hal yang -
Perlu
Diperhatikan
9.Unit Terkait Unit Gawat Darurat
10. Dokumen -
Terkait
11. Rekaman No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal
Historis ditetapkan
Perubahan

2/2

You might also like