You are on page 1of 6

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Ilmu Terapan Akuntansi,


Keuangan, dan Pajak
Jil. 4, No.2, Oktober 2021

Analisis Perlakuan Akuntansi Piutang Berdasarkan PSAK


No. 50 dan PSAK No. 55 Pada PT Wahana Boga
Nusantara

AAGS Bawani1), IGAA Pramitari2), dan K Nurhayanti3)


Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
Jalan Kampus Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali-80364

Email ke:

1)geksriawani.08@gmail.com

2) astripramitari@pnb.ac.id
3) nurhayantiketut@gmail.com

Abstrak.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan perlakuan
akuntansi piutang yang diterapkan PT Wahana Boga Nusantara dengan PSAK No. 50 dan No. 55
revisi tahun 2014. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara kepada
Manajer Bagian Keuangan dan Kepala Bagian Piutang mengenai kebijakan akuntansi piutang.
Perlakuan akuntansi piutang, observasi non partisipan, dan dokumentasi dengan dokumen
yang digunakan adalah laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, daftar umur piutang, rekap
data penjualan kredit selama tahun 2020. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengakuan
piutang telah dilakukan dengan cara PSAK nomor 55 revisi tahun 2014 karena piutang diakui
pada saat barang telah dikirim dan diterima oleh pelanggan. Sedangkan pengukuran dan
penyajian piutang kurang tepat karena tidak diukur dan disajikan pada nilai wajar.

Kata Kunci :Akuntansi Piutang, PSAK No.50, PSAK No.55

1. Perkenalan
Strategi dalam menguasai pangsa pasar merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai perusahaan untuk
meningkatkan penjualan [1]. Kredit penjualan merupakan salah satu strategi yang digunakan perusahaan untuk
meningkatkan penjualan dan kemudian menarik pelanggan untuk membeli barang [2]. Penjualan barang atau
jasa yang dihasilkan dapat menimbulkan piutang [3]. Perusahaan harus melakukan pengelolaan kredit dengan
relatif ketat, karena selain melibatkan banyak uang juga akan melibatkan banyak pihak (perusahaan) dengan
karakter yang beragam pula [4]. Besarnya risiko yang mungkin timbul dari piutang dapat diminimalisir dengan
pengelolaan piutang yang baik. Di masa pandemi Covid-19 saat ini, banyak perusahaan yang kesulitan menagih
tunggakan piutangnya di PT Wahana Boga Nusantara[5]. Jumlah piutang yang tertunggak pada PT Wahana Boga
Nusantara, namun perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian piutang sehingga dalam penyajian piutang
sebesar nilai bruto piutang. Penyajian piutang ini tidak sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
Akuntansi piutang yang tidak tepat menyebabkan kesalahan informasi pada laporan keuangan yang disajikan [6].
Oleh karena itu, perlunya menerapkan perlakuan akuntansi terhadap hal tersebut

e-ISSN 2655-2590 jasafint@pnb.ac.id Halaman| 105

http://ojs2.pnb.ac.id/index.php/JASAFINT
Analisis Perlakuan Akuntansi… Bawani, Pramitari, Nurhayanti

piutang perusahaan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku sehingga nilai piutang
yang disajikan dalam laporan keuangan sebesar nilai wajarnya.

2. Tinjauan Pustaka
2.1 Piutang Usaha
Piutang merupakan tagihan yang timbul akibat penjualan barang dan jasa secara kredit kepada pelanggan. Pada
perusahaan dagang terdapat piutang akibat penjualan barang dagangan melalui kredit. Piutang pada
perusahaan jasa timbul sebagai akibat pekerjaan yang dilakukan oleh bidang usahanya. Namun pendapatan
tersebut belum direalisasikan dalam bentuk uang tunai [7].

2.2. Penetapan Penyisihan Piutang Tak Tertagih


Dalam menentukan besarnya kerugian piutang digunakan dua dasar yaitu : jumlah penjualan dan
saldo piutang [3]. Penentuan besarnya kerugian piutang berdasarkan jumlah penjualan dan saldo
piutang adalah kerugian piutang berdasarkan jumlah penjualan, kerugian piutang dihitung
berdasarkan saldo piutang, jumlah cadangan dihimpun dengan menganalisis umur piutang.

2.3 Pengakuan Piutang


Pengakuan piutang saling berkaitan dengan pengakuan pendapatan. Pencatatan dan
pengakuan pendapatan telah selesai dan diproses dalam menghasilkan laba [8]. Dasar realisasi
digunakan sebagai dasar pengakuan piutang. Dengan menggunakan dasar realisasi, pengakuan
piutang pada saat jasa telah selesai diberikan dan faktur telah diterbitkan.

2.4 Pengukuran Piutang


Piutang diukur berdasarkan kapan piutang tersebut diakui dan berapa jumlah piutang yang
harus dicatat untuk menunjukkan jumlah nilai yang wajar pada saat menyajikan piutang [8].
Pengukuran piutang tidak hanya diukur dari umur piutang, tetapi juga dari jumlah total yang
mencakup nilai wajar [9].

2.5 Penyajian Piutang


Piutang disajikan sebesar jumlah bruto piutang setelah dikurangi penyisihan piutang tak
tertagih. Penyajian piutang dengan penyisihan piutang tak tertagih dengan menerapkan
metode cadangan [7].

2.6 PSAK No.50 dan No.55 Tahun Revisi 2014


2.6.1 Pengakuan Piutang berdasarkan PSAK No. 55 Tahun Revisi 2014
Entitas mengakui aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan jika entitas tersebut menjadi
salah satu pihak dalam ketentuan kontrak instrumen tersebut. Jika suatu entitas menerima suatu pesanan, maka entitas
tersebut mengakuinya sebagai aset pada saat barang atau jasa yang dipesan telah dikirimkan dan diserahkan [10].

2.6.2 Pengukuran Piutang berdasarkan PSAK No. 55 Tahun Revisi 2014


Pengukuran piutang dengan nilai wajar menyatakan sejumlah realisasi bersih. Pengukuran nilai wajar tanpa
dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul ketika menjual barang dagangan secara kredit [10].

2.6.3 Penyajian Piutang berdasarkan PSAK No. 55 Tahun Revisi 2014


Piutang dengan nilai realisasi total piutang dikurangi dengan total penyisihan kerugian
piutang usaha yang disajikan dalam laporan posisi keuangan [10].

3. Metodologi
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif dilakukan untuk membuat gambaran dengan fakta yang akurat

e-ISSN 2655-2590 jasafint@pnb.ac.id Halaman| 106

http://ojs.pnb.ac.id/index.php/JASAFINT
Analisis Perlakuan Akuntansi… Bawani, Pramitari, Nurhayanti

dianalisis dengan kajian teori yang relevan terkait penelitian atau Oleh karena itu, dapat diambil suatu
kesimpulan mengenai perlakuan akuntansi piutang usaha berdasarkan PSAK No. 50 dan No. 55 pada PT Wahana
Boga Nusantara. Teknik pengumpulan data adalah wawancara kepada Manajer Keuangan dan Kepala Bagian
Piutang, observasi, dan dokumentasi dengan data laporan posisi keuangan, daftar umur piutang, laporan laba
rugi faktur penjualan selama tahun 2020. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif
dengan pendekatan kualitatif yang membandingkan fakta yang ada pada perusahaan dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku.

4. Hasil dan Pembahasan


4.1 Perlakuan Akuntansi Piutang pada PT Wahana Boga Nusantara
4.1.1 Pengakuan Piutang
PT Wahana Boga Nusantara mengakui piutang menggunakan dasar realisasi. Pengakuan piutang pada PT
Wahana Boga Nusantara pada saat barang dagangan yang dipesan pelanggan telah diterima serta telah
diterbitkan faktur penjualan pada saat transaksi dengan pelanggan. Apabila barang dagangan dan faktur
penjualan telah diterima oleh pelanggan, maka jumlah yang belum dan akan dibayar tersebut kemudian diakui
sebagai piutang sedangkan pelanggan mengakui sebagai utang yang harus dibayar dalam waktu 30 hari dengan
syarat pembayaran yang ditetapkan oleh Pelanggan. perusahaan.

4.1.2 Pengukuran Piutang


Pengukuran piutang PT Wahana Boga Nusantara adalah nilai yang tertera pada faktur penjualan
dengan batas pembayaran 30 hari. Piutang usaha dilaporkan dalam laporan piutang bruto tanpa
dikurangi penyisihan piutang. Perusahaan tidak memperkirakan penyisihan piutang setiap
tahunnya.
Tabel 1.Jadwal Penuaan Piutang

Kelompok Umur Piutang Jumlah Piutang


0-30 hari Rp1.374.085.949,00
31-60 hari Rp1.557.535.183,00
61-90 hari Rp757.700.429,00
> 90 hari Rp40.946.938,00
Jumlah Rp3.730.268.500,00
Sumber: PT Wahana Boga Nusantara (data diolah)

Jumlah piutang dari masing-masing kelompok umur piutang sebesar Rp3.730.268.500 merupakan nilai bruto
piutang yang disajikan dalam laporan posisi keuangan tahun 2020.

4.1.3 Penyajian Piutang


Piutang usaha milik PT Wahana Boga Nusantara disajikan dalam laporan posisi keuangan pada
kelompok aktiva lancar sebesar nilai bruto piutang tanpa dikurangi taksiran jumlah kerugian piutang
dalam satu periode akuntansi sehingga jumlah piutang yang disajikan adalah sebesar jumlah bruto.
piutang. Penyajian piutang bruto dalam laporan posisi keuangan PT Wahana Boga Nusantara adalah
sebesar Rp3.730.268.500,00. Berikut penyajian piutang pada laporan posisi keuangan kelompok aset
lancar selama tahun 2020.

4.2 Perlakuan Akuntansi Piutang Berdasarkan PSAK No. 50 dan No. 55 revisi tahun 2014
4.2.1 Pengakuan Piutang
Piutang berkaitan dengan pendapatan sehingga perusahaan mengakui piutang pada saat kewajibannya telah dipenuhi
dan direalisasikan di masa yang akan datang. Dari transaksi penjualan kredit yang terdapat pada hasil penelitian ini
terlihat bahwa pada saat barang telah diterima oleh pelanggan yang juga menyerahkan faktur penjualan,

e-ISSN 2655-2590 jasafint@pnb.ac.id Halaman| 107

http://ojs.pnb.ac.id/index.php/JASAFINT
Analisis Perlakuan Akuntansi… Bawani, Pramitari, Nurhayanti

dapat dicatat pada piutang, dan pendapatan dari penjualan barang dagangan dicatat pada akun
penjualan.

4.2.2Pengukuran Piutang
Pengukuran piutang dengan nilai wajar untuk dapat mengetahui seberapa besar nilai wajar piutang secara
tepat. PT Wahana Boga Nusantara tidak mengukur piutangnya berdasarkan nilai yang dapat direalisasikan.
Untuk menentukan nilai realisasi bersih, perusahaan harus memperkirakan penyisihan kerugian piutang
untuk dijadikan repertoar pada laporan posisi keuangan.

Meja 2.Perkiraan Kerugian Hutang


Usia Piutang Jumlah % Kehilangan Perkiraan Kerugian
Kelompok

Tidak Menunggak 0-30 Rp1.374.085.949,00 0,5% Rp6.870.430,00


hari
Tunggakan 31-60 hari Rp1.557.535.183,00 2,0% Rp31.150.704,00
Tunggakan 61-90 hari Rp757.700.429,00 5,0% Rp37.885.021,00
Tunggakan >90 hari Rp40.946.938,00 10% Rp4.094.694,00
Penyisihan Piutang Macet Rp80.000.849,00

Sumber: PT Wahana Boga Nusantara (data diolah)

Dari perhitungan taksiran kerugian piutang, diperoleh cadangan kerugian piutang selama tahun 2020 sebesar
Rp80.000.849,00. Saldo cadangan kerugian piutang tahun lalu menunjukkan nilai sebesar Rp0,00 karena pada
periode sebelumnya perusahaan tidak mencadangkan kerugian piutang. Jumlah aset lancar pada laporan posisi
keuangan PT Wahana Boga Nusantara mengalami penurunan dari sebelum perhitungan cadangan kerugian
piutang. Jika diketahui nilai cadangan kerugian piutang pada tahun 2020, maka untuk menentukan piutang bersih
adalah dengan cara sebagai berikut.
Piutang dagang = Rp 3.730.268.500,00
Penyisihan Piutang Tak = Rp 80.000.849,00
Tertagih Piutang Bersih = Rp 3.650.267.65,00

4.2.3 Penyajian Piutang


Laporan posisi keuangan piutang disajikan dalam kelompok aset keuangan dengan penurunan
nilainya dinyatakan pada akun tersendiri. Penyajian piutang usaha sesuai PSAK No. 50 Tahun
Revisi 2014 yaitu piutang bruto disajikan diikuti dengan penyisihan kerugian piutang. Sesuai
PSAK No. 50 Tahun Revisi 2014 bruto piutang yang disajikan sebesar Rp3.730.268.500,00 dan
cadangan kerugian piutang sebesar Rp80.000.849,00. Cadangan kerugian piutang dimasukkan
ke dalam akun counter kelompok aktiva lancar yang dikurangkan dari bruto piutang, kemudian
diperoleh jumlah bersih piutang dari pengurangan tersebut yang disajikan sebesar
Rp3.650.267.651,00.

4.3Kesesuaian Perlakuan Akuntansi Piutang Usaha PT Wahana Boga Nusantara dengan


Revisi PSAK No.50 dan No.55
4.3.1 Pengakuan Piutang
Pengakuan piutang usaha tahun 2020 pada PT Wahana Boga Nusantara sesuai dengan PSAK No.55
Tahun Revisi 2014. PT Wahana Boga Nusantara mengakui piutang pada saat barang diterima oleh
pelanggan dan faktur penjualan telah diterbitkan. Jadi piutang diakui beberapa piutang yang dapat
ditagih dan pengakuan piutang usaha pada PT Wahana Boga Nusantara berdasarkan PSAK No.55
Tahun Revisi 2014.

e-ISSN 2655-2590 jasafint@pnb.ac.id Halaman| 108

http://ojs.pnb.ac.id/index.php/JASAFINT
Analisis Perlakuan Akuntansi… Bawani, Pramitari, Nurhayanti

4.3.2Pengukuran Piutang
Pengukuran piutang usaha yang diterapkan oleh PT Wahana Boga Nusantara tidak berdasarkan PSAK
No.55 revisi 2014. Piutang usaha yang diukur di PT Wahana Boga Nusantara sebesar nilai bruto
piutang yang diakumulasikan sejak umur piutang 0-30 hari, 31 -60 hari, 61-90 hari, dan
> 90 hari yang tertera pada daftar umur piutang PT Wahana Boga Nusantara tahun 2020. Seharusnya
merupakan pengukuran piutang usaha sebesar nilai realisasi bersih yaitu setelah dikurangi
penyisihan piutang tak tertagih.

4.3.3 Penyajian Piutang


Penyajian piutang pada laporan posisi keuangan 31 Desember 2020 disajikan sebesar jumlah
bruto piutang dan tidak adanya pengurangan cadangan kerugian piutang. PT Wahana Boga
Nusantara tidak menghitung estimasi kerugian piutang. Oleh karena itu, belum diketahui berapa
besar cadangan kerugian piutangnya. Dengan demikian PT Wahana Boga Nusantara menyajikan
piutang bruto. Penyajiannya tidak sesuai dengan PSAK No.50 Tahun Revisi 2014.

5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, kesesuaian perlakuan akuntansi atas piutang
pada PT Wahana Boga Nusantara dengan PSAK Nomor 50 dan 55 revisi tahun 2014, antara lain
PT Wahana Boga Nusantara mengakui piutang pada saat barang sudah dimiliki. telah selesai
diberikan. Hal ini sesuai dengan angka 55 tahun revisi 2014. Pengukuran piutang PT Wahana
Boga Nusantara tidak sebesar nilai wajar dan dalam menentukan nilai realisasi bersih PT
Wahana Boga Nusantara tidak mengestimasi penyisihan kerugian piutang dengan metode
cadangan. . Hal ini belum sesuai dengan PSAK No. 55 tahun revisi 2014 yang menyatakan bahwa
pengukuran entitas dapat diukur secara wajar. Penyajian piutang PT Wahana Boga Nusantara
sebesar bruto piutang dikurangi dengan cadangan kerugian piutang. Penyajian piutang PT
Wahana Boga Nusantara tidak sesuai dengan PSAK No. 50 revisi tahun 2014.

6. Ucapan Terima Kasih


Terima kasih penulis kepada para dosen dan rekan-rekan yang telah membagi ilmunya kepada kami selama penelitian
berlangsung. Penulis mengharapkan banyak saran dari para pembaca untuk penyempurnaan artikel ini.

7. Referensi
[1] W. Argohari, “Analisis Kebijakan Penjualan Kredit Untuk Menilai Efisiensi Piutang Pada Adira
Finance Cabang Kediri,”Ekon. akunt., jilid. 01, tidak. 08, hlm. 1–13, 2016.
[2] IF Sihombing, “Analisis Strategi Pengelolaan Piutang Dalam Upaya Peningkatan Profitabilitas (Studi
Pada UD Mindo, Pangaribuan, Tapanuli Utara Periode 2013-2016),” Universitas Sumatera Utara,
2017.
[3] Z.Baridwan,Akuntansi Menengah, Edisi Kede. Yogyakarta: BPFE, 2017.
[4] IGM Karma dan J. Susanti, “Pengembangan Sistem Piutang dan Hutang pada Perusahaan Biro
Perjalanan Wisata,”J.Fisika. Konf. Ser., jilid. 953, tidak. 1, hal. 012097, Januari 2018, doi:
10.1088/1742-6596/953/1/012097.
[5] K. Sunardi, MD Kumala, dan T. Cornelius, “Pengaruh Arus Kas Operasional, Perputaran Piutang, Dan
Perputaran Persediaan Terhadap Likuiditas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Ditengah
Pandemi Covid-19,”Akun. Gumpal. J., jilid. 5, tidak. 1, hlm. 13–33, 2021.
[6] NP Meliawati, IM Ariana, dan IGM Karma, “Perlakuan Akuntansi Piutang dan Pengaruhnya
Terhadap Laporan Keuangan dan Kolektabilitas Piutang di The Royal Santrian Luxury Beach
Villas,”J. Aplikasi. Sains. Akuntansi, Keuangan. Pajak; Vol 2 No 2 Okt 2019DO - 10.31940/
jasafint.v2i2.1542, Okt.2019,[Online].Tersedia:
http://ojs.pnb.ac.id/index.php/JASAFINT/article/view?path=.
[7] LM Samryn,Pengantar Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015.

e-ISSN 2655-2590 jasafint@pnb.ac.id Halaman| 109

http://ojs.pnb.ac.id/index.php/JASAFINT
Analisis Perlakuan Akuntansi… Bawani, Pramitari, Nurhayanti

[8] AV Manuel, H. Manossoh, dan D. Affandi, “Analisis Perlakuan Akuntansi Piutang Di Pt. Sucofindo
(Persero) Cabang Jakarta,”Kelangsungan Hidup J. Ris. akunt., jilid. 12, tidak. 2, hal. 441–451, 2017,
doi: 10.32400/gc.12.2.17845.2017.
[9] RJ Logor, H. Sabijono, dan SW Alexander, “Evaluasi Perlakuan Akuntansi Atas Piutang Tak Tertagih
Pada PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Manado,”KEJADIAN J. Ris. akunt., jilid. 15, tidak. 3, hal.
521, Oktober 2020, doi: 10.32400/gc.15.3.30175.2020.
[10] Ikatan Akuntan Indonesia, “Standar Akuntansi Keuangan.” Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta,
2014.

e-ISSN 2655-2590 jasafint@pnb.ac.id Halaman| 110

http://ojs.pnb.ac.id/index.php/JASAFINT

You might also like