You are on page 1of 5

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIAL ARCH SUPPORT TERHADAP

PENURUNAN DERAJAT FLAT FOOT PADA ANAK USIA 8 – 12 TAHUN

Prasetyo Catur Utomo, Dwi Setyawan, Muhammad Fathi


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Ortotik Prostetik
Diterima : 2 Oktober 2018, Disetujui : 9 Oktober 2018
e-mail : prasetyo_catur@yahoo.com,

Abstract
Background: The World Health Organization (WHO) provides evidence that there are
hundreds of millions of people affected by life due to musculoskeletal disorders.
Musculoskeletal disorders that are often found are flat foot or commonly called flat
foot. In the treatment of flat foot, prosthetic orthotics can provide orthosis services in
the form of medial arch support with sponge and plastic material, which aims to
provide support to the plantaris area of the foot and restore the shape of the arch to the
foot. Method: This type of research is Quasi Experiment with two groups design Pre
Test and Post Test Design. The population in this study included students of grades 2-6
at SDN Gagaksipat 1, Ngemplak, Boyolali, Central Java. The number of samples is 28
students. Data collection techniques using the wetfootprint pre test and post test.
Results : There is an effect of using medial arch support on the reduction of flatfoot
degrees. These results can be seen from the results of Wilcoxon test, which is known
below the p value = 0,000. Then if the value of p <0.05. Conclusion: It can be
concluded that there is an effect of medial use arh support for decreasing flatfoot
degrees in children aged 8-12 years. From the results of the study it was found that
there were 28 research samples that experienced a decrease in the degree of flatfoot.

Keywords: Flat Foot, Medial Arch Support

PENDAHULUAN flat foot. Menurut Evans sekitar 20-30%


Seiring berjalannya waktu dan dari seluruh anak di dunia mengalami flat
perkembangan zaman yang makin maju foot dan menurut Pande ketut, sekitar 18%
banyak masalah juga yang ditemui, salah atau 6 dari 33 anak memiliki
satunya adalah masalah dalam bidang kecenderungan flat foothasil ini diperoleh
kesehatan. Gangguan kesehatan yang dari hasil survey yang dilakukan di SDN
banyak dialami salah satunya adalah Coblong 2 Bandung. (Wardanie, 2013).
gangguan pada musculoskeletal. Gang- Prevalensi flat foot pada kelompok
guan musculoskeletal dapat menyerang anak berusia 3 tahun adalah sebesar 54%
siapa saja mulai dari saat lahir sampai dan pada kelompok anak berusia 6 tahun
dewasa. World Health Organization sebesar 24%. Sebagian besar anak akan
(WHO) memberikan peryantaan bahwa menunjukkan perkembangan normal dari
terdapat ratusan juta orang terganggu telapak kaki secara utuh pada usia 10
kehidupan akibat gangguan tahun (Rodriguez, 1999). Flat foot di-
musculoskeletal. Gangguan akibatkan dari ligament yang terlalu
musculoskeletal yang banyak dijumpai lemah, hilangnya tenaga otot yang
adalah kaki datar atau yang biasa disebut menstabilkan yaitu otot tibialis posterior,

58
Prasetyo Catur Utomo, Pengaruh Penggunaan Medial Arch Support 59

distribusi beban yang abnormal atau (2) pembuatan prostesis yaitu alat
kombinasi dari faktor- faktor itu. Pen- pengganti anggota gerak tubuh yang
yebab yang mendasari sering diturunkan, hilang (Profile, 2007). Ortosis adalah alat
karena itu kelainan ini sering ditemukan bantu kesehatan yang berfungsi untuk
pada orang - orang dari satu keluarga bracing, splinting, dan supporting yang
(Apley, 1995). Kelainan flat foot dalam dipasangkan di luar tubuh yang
jangka panjang akan menyebabkan nyeri diperuntukkan bagi pasien atau klien yang
pada telapak kaki, pergelangan kaki dan membutuhkan (Permenkes, 2013). Pada
lutut, selalin itu juga akan menyebabkan penanganan flat foot, ortotik prostetik
trauma akut yang berulang hingga dapat memberikan pelayanan ortosis
terjadinya deformitas pada kaki berupa medial arch support dengan bahan
(Wardanie, 2013). spon dan plastik, yang bertujuan untuk
Apabila kaki datar diderita maka memberikan support pada daerah
seseorang individu tidak saja sukar plantaris kaki dan mengembalikan bentuk
berjalan, tetapi juga mengalami masalah lengkungan pada kaki. Berdasarkan hal
keseimbangan badan, kajian yang itulah maka tujuan dari penelitian ini
dilakukan di Taiwan didapatkan, 8700 adalah untuk meng-etahui pengaruh
individu dewasa berumur 30 tahun ke atas penggunaan medial archsupport terhadap
mengalami berbagai masalah akibat pengurangan derajat flatfoot.
komplikasi pada kaki. Ini terjadi karena Anatomi Kaki dan pergelangan
kelainan pada kaki merusak secara kaki dalam tubuh manusia bekerja sama
perlahan–lahan dan keluhan baru akan untuk memberikan keseimbangan ,
muncul ketika 5-10 tahun, tidak semua stabilitas, gerakan , dan propulsi. Struktur
kondisi flat foot menyebabkan seseorang komplek anatomi dari kaki terdiri dari 26
mengalami masalah gangguan ke- tulang, 33 sendi, otot, ligamen, tendon,
seimbangan karena secara fisiologis ke- saraf, pembuluh darah dan jaringan lunak.
seimbangan tubuh anak-anak ditentukan (Ghadiali, 2013).
oleh fungsi neurologis sistem otak dan Integritas kaki dipertahankan oleh
sistem vestibular (alat keseimbangan), dua arkus longitudinal (medialis dan
yang mana pada kelompok siswa ini lateralis) dan satu arkus transversal.
kedua fungsi tersebut berkembang normal. Semua arkus ini dipersatuakan oleh
Disamping itu, anak-anak telah kombinasi faktor-faktor tulang, ligamen-
melakukan permainan-permainan yang tum, dan muskular sehingga berat badan
memerlukan keseimbangan tubuh sejak saat berdiri ditahan oleh bagian posterior
masa taman kanak-kanak (Lendra, 2009). calcaneus dan kaput metatarsal akibat
Ortotik Prostetik merupakan upaya integritas arkus.
pelayanan kesehatan profesional, yang Flat foot adalah kelainan kompleks
bertanggung jawab atas kesehatan klien yang sering terjadi dan sering ditemui
yang mengalami deformitas, dengan dilahan, dengan bermacam–macam gejala
mem-berikan layanan berupa (1) dengan derajat deformitas dan disability
pembuatan ortosis yang meliputi alat yang bermacam– macam, ada beberapa
bantu aktivitas anggota gerak atas/ tipe kaki datar yang semuanya dilihat dari
mobilitas anggota gerak bawah, dan keadaan arkus yang hilang baik sebagian
pembuatan alat penguat/penyangga tubuh, maupun keseluruhan. Arkus adalah celah
60 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 3, No 2,November 2018, hlm 58-111

antara bagian dalam dari kaki dan HASIL PENELITIAN


permukaan tanah, kaki datar adalah Karakteristik subjek penelitian
kondisi dimana kaki tidak memiliki dapat dilihat pada tabel berikut:
lengkungan telapak kaki yang normal,
kondisi ini bisa mengenai satu atau kedua Tabel 1. Karakteristik jenis kelamin,
kaki, seseorang dengan arkus rendah atau umur, jenis flat foot
tidak memiliki arkus biasanya mengarah Karakteristik n %
untuk kondisi yang disebut kaki datar Jenis Kelamin
Laki-laki 18 64,2
(Flat feet, atau fallen arches). Ciri–ciri
Perempuan 10 35,8
klinis yang utama dari pronasi yang
berlebihan. Kaki datar memiliki nama lain Umur
baik dalam istilah medis maupun istilah 10 tahun 10 35,7
asing yaitu pes planus, pes planovalgus, 11 tahun 10 35,7
12 tahun 8 28,6
fallen arches, flat foot,pronation of Feet,
Excessive Pronation, Talipes Calcaneal Jenis flatfoot
Valgus yaitu kondisi dimana lebih banyak Bilateral 17 60,7
permukaan kaki yang menapak pada lantai Unilateral 11 39,3
dibandingkan dengan kaki normal.
Untuk mengetahui pengaruh maka
METODE PENELITIAN dilakukan uji beda. Uji beda ini dilakukan
Jenis penelitian ini adalah Quasi untuk mengetahui perbedaan peng-
Experiment dengan rancangan two group urangan derajat flatfoot sebelum dan
Pre Test and Post Test Design. Populasi sesudah menggunakan medial arch
dalam penelitian ini meliputi siswa/siswi support pada sampel penelitian. Uji beda
kelas 2-6 di SDN Gagaksipat 1, dilakukan di SPSS dengan menggunakan
Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. wilcoxon test. Uji tersebut dilakukan
Teknik sampling yang digunakan dalam karena distribusi data tidak normal.
penelitian ini adalah purposive sampling. Sehingga menggunakan uji non
Dengan memberikan inklusi dan ekslusi parametric wilcoxon test.
untuk pengambilan sample penelitian. Hasil wilcoxon test dapat dilihat di
Jumlah sample yang didapatkan sebanyak tabel berikut:
28 siswa.
Tahap pelaksanaan: (1) Tabel 2. Pretest dan Post test
pengambilan sampel berdasarkan kriteria Mean Sum of
Pretest-PostTest N
Rank Rank
inklusi, (2) dilakukan pre test pada Maret Negative Rank 32 16,50 528,00
2017 ter-hadap subyek penelitian, untuk Positif Rank
meng-etahui flatfoot kemudian dicatat Ties
,00
hasilnya. (3) Kepada subyek kelompok Asymp.Sig. (2- 0
0,00
perlakuan diinstruksikan untuk tailed) 13
Pre-post test =
menggunakan me-dial arch support 0.000
dalam waktu 1 bulan. (4) dilakukan post Dari hasil uji wilcoxon di atas
test setelah 1 bulan penggunaan medial diketahui bawah nilai p = 0,000. Maka
arch support. jika nilai p<0,05, berarti terdapat
pengaruh penggunaan medial arch
Prasetyo Catur Utomo, Pengaruh Penggunaan Medial Arch Support 61

support terhadap pengurangan derajat adalah sebagai shock breaker tumpuan


flatfoot. berat badan pada kaki, untuk support
Terujinya hipotesis dalam bagian medial arkus longitudinalis pedis
penelitian ini dapat dijelaskan sebagai dan memberikan stabilitas pada kaki
berikut, flat foot adalah kelainan kompleks (Nadiaty, 2015). Pemberian medial arch
yang sering terjadi pada daerah telapak support ini diharapkan arkus longi-
kaki, dengan bermacam–macam gejala tudinalis pedis menjadi lebih stabil,
dengan derajat deformitas. Secara penumpuan berat badan menjadi lebih
sederhana kasus flatfoot adalah kondisi normal dan keseimbangan tubuh me-
dimana telapak kaki datar dan tidak ningkat dan fungsi berjalan menjadi lebih
memiliki lengkungan. Untuk baik. Penggunaan pada kasus flat foot
menggantikan tugas dan fungsi dari untuk meningkatkan lengkungan medial
lengkungan ditelapak kaki tersebut maka longitudinal arch.
diberikan alat penyangga berupa medial Medial arch support ini terbuat
arch support. Penggunaan medial arch dari bahan polimer ringan dan lentur dari
support akan mengembalikan bentuk bagian heel hingga forefoot. Pada bagian
lengkungan pada medial longitudinal arch. medial terbentuk sebuah tonjolan yang
Tujuan dari penggunaan nya adalah agar digunakan untuk support arkus pedis pada
lengkungan medial longitudinal arch kaki, sehingga diharapkan dapat
dapat terkoreksi dan tumbuh seperti kaki menyokong arkus pedis kaki selama
normal. Dalam penelitian ini sampel digunakan saat berdiri. Medial arch
penelitian menggunakan medial arch support ini disesuaikan dengan tinggi
support selama 1 bulan. arkus kaki sehingga akan terasa lebih
nyaman dan terjaga keseimbangannya
PEMBAHASAN pada saat beraktifitas yaitu saat berdiri.
Berdasarkan derajat flat foot (a). Dengan demikian diharapkan akan
Derajat 1; kaki masih punya arkus meski meningkatkan stabilitas dan keseimbang-
sangat sedikit. (b). Derajat 2; kaki sudah an saat berdiri (Nadiaty, 2015).
tak punya arkus sama sekali. (c). Derajat
3; pada derajat ini, kaki tak hanya tidak KESIMPULAN DAN SARAN
punya arkus, namun juga terbentuk sudut Berdasarkan penelitian yang telah
di pertengahan kaki yang arahnya ke luar dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh penggunaan medial arh
support terhadap penurunan derajat
flatfoot pada anak usia 8-12 tahun. Dari
hasil penelitian diketahui bahwa terdapat
28 sampel penelitian yang meng-alami
penurunan derajat flatfootnya.
Beberapa saran yang dapat
Gambar 1. Derajat Flat foot (Rodriguez, dikemukakan dari hasil penelitian ini
1999). adalah sebagai berikut :
Medial Arch Support adalah jenis
ortosis yang di pasang pada bagian medial
arkus longitudinalis pedis. Fungsinya
62 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 3, No 2,November 2018, hlm 58-111

1. Bagi subjek
Disarankan ketika diketahui terdapat
flatfoot di telapak kakinya dalam usia
8-12 tahun, maka disarankan agar
menggunakan alat medial archsupport.
Sehingga pembentukan archus pada
telapak dapat terjadi secara maksimal.
2. Bagi Peneliti
Peneliti selanjutnya yang berminat
untuk meneliti mengenai pengaruh
penggunaan medial arch support
disarankan untuk mempertimbangkan
faktor dan variabel yang lain.

DAFTAR RUJUKAN
Apley, A. G (1995). Buku Ajar Ortopedi
dan Fraktur sistem Apley. Jakarta:
Widya Medika.
Ghadiali, Mufa T (2013). Anatomy Of The
Foot And Ankle; Multimedia
Health Education.
Lendra, M. D (2009). Beda Pengaruh
Kondisi Kaki datar dan kaki
dengan arkus terhadap
keseimbangan statis pada anak usia
8-12 tahun di kelurahan
Karangasem, Surakarta. Jurnal
Fisioterapi Vol. 9 No. 2, 49-58.
Rodriguez, A. G (1999). Flexible Flat Feet
in Children : A Real Problem?
Journal Pediatrics Vol. 103 No.6.
Wardanie, S (2013). Prevalensi Kelainan
bentuk kaki (Flat Foot) pada anak
usia 6-12 tahun di kota surakarta.

You might also like