You are on page 1of 28

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DI SANDANG AYU

Disusun Guna Untuk Memenuhi Mata Kuliah Metode Penelitian Bisnis


Dosen Pengampu : Dr. Ir. Bambang Sutikno, MM.

HALAMAN JUDUL

Disusun oleh :
EDIS ADELIA FIRDA AURIEL
NPM. 2161201002980

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERDEKA PASURUAN
2022/2023
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL

Nama : Edis Adelia Firda Auriel


Nomor Induk Mahasiswa : 2161201002980
Universitas : Merdeka Pasuruan
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
Judul Proposal : Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Produk
Terhadap Keputusan Konsumen Di Sandang
Ayu

KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tidak henti diberikan kepada hambanya. Shalawat dan
salam tak lupa penulis kirimkan kepada rasulullah muhammad SAW beserta
Bpk.Dosen, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai
manakala penulisan proposal yang berjudul “pengaruh kualitas produk dan harga
produk terhadap keputusan konsumen di sandang ayu ”.
Maksud penyusun proposal ini disusun atas dasar untuk memenuhi tugas
Metode Penelitian Bisnis di Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Pasuruan.
Tentunya dalam proses menyusun proposal ini tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak sehingga saya selaku penulis ingin mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr.Ir. Bambang Sutikno M.M., selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Metode Penelitian Bisnis.
2. Kedua orang tua, yang telah membimbing dan memotivasi sehingga
penulis bisa menyelesaikan tugas proposal ini dengan baik dan tepat
waktu.
3. Seluruh teman-teman fakultas ekonomi yang memberikan dukungan dan
semangatnya.

iii
4. Seluruh pihak-pihak yang terkait yang tidak dapat disebutkan satu-persatu
yang telah banyak memberikan bantuan, pengarahan, dan kerja sama
dalam penyusunan proposal ini.

Dalam penyusunan proposal ini penulis menyadari bahwasanya proposal


ini masih jauh dari kata sempurna baik letak materi maupun sistematikanya. Oleh
karena itu penulis dengan rendah hati sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan proposal penelitian ini.

Pasuruan, 5 Mei 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

v
ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA PRODUK TERHADAP


KEPUTUSAN KONSUMEN DI SANDANG AYU

Oleh : Edis Adelia Firda Auriel


NPM. 2161201002980

Kunci utama perusahaan untuk memenangkan persaingan adalah


memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen melalui penyampaian produk
yang berkualitas . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas
produk di sandang ayu terhadap keputusan pembelian konsumen Berdasarkan
hasil analisis data yang telah dilakukan maka hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel kulitas produk (X1) dan variabel harga (X2) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (studi kasus
konsumen di sandang ayu)
Kata Kunci: Kualitas produk, Keputusan konsumen, Kepuasan konsumen.

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen yaitu
kualitas produk. Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama
pemasar, kualitas produk merupakan karakteristik yang bergantung pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang diimplikasikan
(Kotler dan Armstrong, 2008: 272). Keputusan pembelian konsumen adalah
pemahaman konsumen tentang keinginan dan kebutuhan akan suatu produk
dengan menilai dari sumber-sumber yang ada dengan menetapkan tujuan
pembelian serta mengidentifikasi alternatif sehingga pengambil keputusan untuk
membeli yang disertai dengan perilaku setelah melakukan pembelian. Untuk dapat
memperoleh produk yang berkualitas dengan harga yang murah, maka diperlukan
beberapa faktor agar konsumen tersebut tertarik untuk memutuskan pembelian,
ialah faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi kecil, keluarga,
pengalaman, kepribadian, kepercayaan, dan konsep diri. Faktor-faktor tersebut
untuk mendapatkan informasi tentang kualitas produk yang akan dibeli, dengan
cara meningkatkan kualitas produk maka kepuasan konsumen juga akan
meningkat. Untuk dapat bertahan dan berkembang, pengelola bisnis dituntut untuk
mampu menciptakan keunggulan bersaing atas produk, kualitas , dan harga dalam
upaya memuaskan pelanggan dan menghadapi persaingan dalam bisnis ini.
Apabila tuntutan ini tidak terpenuhi maka bisnis ini tidak akan dapat bertahan
hidup. Menurut Kotler dan Keller (2010:230) Kualitas produk merupakan salah
satu faktor penentu tingkat kepuasan konsumen setelah melakukan pembelian dan
pemakaian terhadap suatu produk. Perencanaan produk yang dihasilkan harus
benar-benar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang
dihasilkan harus mencerminkan kualitas yang baik.

Variabel X1 adalah harga produk


Harga menurut Kotler dan Keller (2010:85) adalah sejumlah uang yang
ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa.Lebih jauh lagi, harga adalah jumlah
dari seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki

1
atau menggunakan suatu barang dan jasa. Indikator harga menurut (Kotler dan
Keller, 2009:97) yaitu:
(a) Keterjangkauan harga, adalah harga sesungguhnya dari suatu produk yang
tertulis disuatu produk yang haru dibayar;
(b) Diskon/potongan harga, adalah potongan harga yang diberikan oleh penjual;
(c) Penetapan harga jual, adalah suatu harga yang telah ditetapkan oleh penjual
untuk konsumen

Variabel X2 Kualitas produk


Kotler & Amstrong (2012) mendefinisikan kualitas produk sebagai
kemampuan dari sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, termasuk
keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan
reparasi produk juga atribut produk lainnya. Sedangkan Wijaya (2011)
menyatakan kualitas produk adalah gabungan dari keseluruhan karakteristik
produk yang Malik Ibrahim dan Sitti Marijam Thawil / Pengaruh Kualitas Produk
dan Kualitas, 177 dihasilkan dari bagian pemasaran, hasil rekayasa produksi dan
pemeliharaan sehingga menjadi barang (produk) yang dapat digunakan sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2010:347) kualitas produk adalah kemampuan suatu
produk untuk melakukan fungsi-fungsinya, kemampuan tersebut meliputi daya
tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan produk secara keseluruhan. Menurut
Sviokla dalam (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009:176) kualitas produk memiliki
beberapa indicator, yaitu:
(a) Kinerja, yaitu merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek, atribut
yang dapat diukur dari aspek-aspek kinerja individu;
(b) Keragaman produk, yaitu diukur secara subjektif oleh masing-masing
individu;
(c) Kemampuan pelayanan, yaitu kemampuan pelayanan suatu produk
menghasilkan suatu kesimpulan akan kualitas produk;
(d) Kesesuaian, yaitu dapat diukur dari tingkat akurasi dan waktu waktu
penyelesaian termasuk jugak perhitungan kesalahan.

2
Variabel Y adalah Keputusan Pembelian konsumen
Menurut Kotler dan Keller (2008:181), keputusan pembelian konsumen
adalah membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi
dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Menurut
(Kotler dan Armstrong, 2008:181), Proses pengambilan keputusan merupakan
perilaku yang harus dilakukan untuk dapat mencapai sasaran, dan dengan
demikian dapat memecahkan masalahnya.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan yang berbentuk pertanyaan sebagai berikut.
1. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan secara
parsial di Sandang Ayu?
2. Apakah keputusan konsumen berpengaruh terhadap pembelian produk di
Sandang Ayu?
3. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Sandang
Ayu?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan
secara parsial di Sandang Ayu
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan
pelanggan secara parsial di Sandang Ayu
3. Untuk mengetahui pengaruh harga produk terhadap kepuasan pelanggan
secara simultan di Sandang Ayu

1.4. Manfaat Penelitian


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan dan kontribusi bagi beberapa pihak yang terkait, antara lain :

3
1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan untuk mendalami lebih lanjut ilmu
manajemen dan dapat menambah wawasan terkait dengan kepemimpinan,
kompensasi dan produktivitas kerja karyawan

2. Bagi Objek yang Diteliti


Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan masukan
dan pertimbangan dalam melakukan perkembangan ke depannya lagi bagi
Sandang Ayu

3. Bagi Fakultas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan
khasanah bagi kepustakaan Universitas Merdeka Pasuruan terutama di
bidang manajemen sumber daya manusia, dan dapat dijadikan referensi

4. Bagi Pihak Lain atau Peneliti Selanjutnya


Dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan. Kemudian juga
dapat menjadi rujukan, sumber informasi dan bahan referensi dalam
melakukan penelitian selanjutnya. Sehingga dapat dikembangkan lebih
lanjut lagi

4
BAB II
TUJUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Harga Produk
2.1.1.1. Pengertian Harga Produk
Harga adalah suatu nilai uang yang ditentukan oleh perusahaan
sebagai imbalan barang atau jasa yang diperdagangkan dan sesuatu
yang lain yang diadakan suatu perusahaan guna memuaskan
keinginan pelanggan. Pengertian harga menurut Swastha “Harga
adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
produk dan pelayanannya“. Dari definisi tersebut kita dapat
mengetahui bahwa harga yang dibayar oleh pembeli itu sudah
termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjualan. Bahkan penjual
juga menginginkan sejumlah keuntungan dari harga tersebut.
Sedangkan Menurut Kotler “Harga adalah jumlah uang yang
ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau
menggunakan produk dan jasa. Harga berperan sebagai penentu
utama pilihan pembeli. Harga merupakan satu-satunya elemen
bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen-elemen
lain menimbulkan biaya” Harga sendiri merupakan suatu
permainan dalam pemasaran, apabila harga yang ditetapkan oleh
penjual terlalu tinggi maka harga tersebut tidak mampu terjangkau
oleh konsumen atau customer, akhirnya akan berdampak atau
menurunnya pemasaran suatu produk di perusahaan tersebut.
Sebaliknya ketika harga yang ditetapkan oleh
perusahaan tersebut terlalu rendah maka akan berdampak pada
rendahnya tingkat profitabilitas serta konsumen menganggap
barang yang ditawarkan dengan harga rendah tersebut merupakan
barang lama atau barang yang kualitasnya buruk. Karena harga dari
suatu barang itu dapat mencerminkan kualitas yang dimilikinya.

5
2.1.1.2.Teori-teori Harga Produk
Menurut Alma (2004: 169) mendefinisikan harga sebagai nilai
suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Menurut Widiana dan Sinaga
(2010: 59) harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.
Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009: 67) harga adalah salah satu
elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain
menghasilkan biaya. Harga merupakan elemen termudah dalam program
pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bahkan
komunikasi membutuhkan banyak waktu.

2.1.1.3.Fungsi Harga Produk


Harga adalah kompensasi yang perlu dibayarkan konsumen untuk
mendapat produk berupa barang atau jasa. Selain itu, fungsi harga cukup
beragam, beberapa di antaranya yaitu:
1. Fungsi Intensif Harga
Saat harga komoditas naik, umumnya permintaan akan meningkat.
Hal tersebut memungkinkan pemasok mengikuti perubahan tren minat
pelanggan di pasar. Alhasil, mereka akan lebih memilih untuk
menghasilkan penawaran tertentu karena berpeluang besar memperoleh
keuntungan lebih banyak.
2. Fungsi Pendistribusian Harga
Harga memiliki kemampuan untuk pendistribusian sumber daya
yang langka dengan nominal tinggi. Hal tersebut menyebabkan produk
dari sumber daya itu hanya akan dibeli oleh konsumen yang menunjukan
keinginan dan kemampuannya. Misalnya, berlian yang merupakan barang
mewah hanya dapat dibeli oleh konsumen dengan sumber daya keuangan
tinggi.

6
3. Fungsi Transmisi Harga
Fungsi harga adalah sebagai salah satu informasi yang harus
disampaikan kepada seluruh pihak terlibat, baik di pasar maupun tempat
lain secara bergiliran. Hal tersebut memungkinkan para produsen serta
pelanggan untuk membuat keputusan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Misalnya pada penawaran berkualitas lebih mahal akan berbeda
dengan yang menggunakan bahan baku murah. Itulah sebabnya, pelanggan
akan memperoleh informasi tersebut dari berbagai perbedaan drastis pada
harga penawaran yang serupa. Harga tersebut dapat membantu proses
pemasaran untuk menentukan jenis permintaan berdasarkan penawaran di
suatu pasar. Ini akan memengaruhi hasil keputusan dari produsen untuk
menentukan apakah barang produksi atau penawaran mampu membantu
mereka mendapat lebih banyak keuntungan.

2.1.1.4 Indikator Harga Produk


Menurut Kotler dan Amstrong (2008:278) indikator harga adalah
sebagai berikut:
a) Harga terjangkau oleh kemampuan daya beli konsumen.
b) Kesesuaian antara harga dengan kualitas.
c) Harga memiliki daya saing dengan produk lain yang sejenis.

2.1.2. Kualitas Produk


2.1.2.1. Pengertian Kualitas Produk
Kualitas produk adalah kondisi fisik, fungsi dan sifat suatu produk
baik barang atau jasa berdasarkan tingkat mutu yang diharapkan seperti
durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, reparasi
produk serta atribut produk lainnya dengan tujuan memenuhi dan
memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggan. Kualitas produk
merupakan salah satu kunci persaingan diantara pelaku usaha yang
ditawarkan kepada konsumen. Konsumen selalu ingin mendapatkan
produk yang berkualitas sesuai dengan harga yang dibayar, walaupun
terdapat sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa, produk yang

7
mahal adalah produk yang berkualitas. Jika hal itu dapat dilaksanakan oleh
perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dapat tetap memuaskan para
konsumen dan dapat menambah jumlah konsumen.
Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh
setiap perusahaan apabila menginginkan produk yang dihasilkan dapat
bersaing di pasar. Adanya hubungan timbal balik antara perusahaan
dengan konsumen akan memberikan peluang untuk mengetahui dan
memahami apa yang menjadi kebutuhan dan harapan yang ada pada
persepsi konsumen. Maka, perusahaan penyedia produk dapat memberikan
kinerja yang baik untuk mencapai kepuasan konsumen melalui cara
memaksimalkan pengalaman yang menyenangkan dan meminimalisir
pengalaman yang kurang menyenangkan konsumen dalam
mengkonsumsi produk.

2.1.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk


Lantas, apa saja yang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
sebuah produk? Berdasarkan penjelasan dari jurnal repositori STAIN
Kudus, faktor yang mempengaruhi kualitas produk diantaranya adalah:
1. Fungsi produk
Fungsi produk berkaitan dengan kegunaan dan manfaat dari produk
tersebut.

2. Wujud Luar
Faktor wujud dan penampilan luar dari suatu produk tidak hanya
memperlihatkan isi dan bentuknya, tetapi warna dan kemasannya.

3. Biaya Produk
Biaya produk adalah biaya yang dikeluarkan untuk perolehan suatu
barang, misalnya harga produk serta buaya supaya barang tersebut sampai
ke konsumen.

8
4.Pasar
Pasar atau target market adalah ruang lingkup yang memungkinkan
pelanggan membutuhkan sebuah produk atau barang di kehidupan sehari-
hari. Sehingga konsumen dapat meminta dan mendapatkan produk sesuai
yang diinginkan. Bertambahnya perusahaan juga menyebabkan pasar dapat
bersifat internasional dan mendunia.

5. Uang
Kebutuhan akan mekanisasi dan otomatisasi dalam menciptakan
produk mendorong pengeluaran biaya yang lebih besar. Menambahkan
investasi pabrik juga harus sejalan dengan peningkatan produktivitas.
Sebab, jika ada barang rusak dan pengulangan produksi dapat berpotensi
menyebabkan kerugian yang cukup besar. Oleh karena itu, kualitas produk
juga harus memperhatikan pengeluaran biaya atau uang.

6. Manajemen
Tanggung jawab kualitas produk juga dipengaruhi dengan manajemen
yang mengatur dan merancang produksi. Manajemen diharapkan dapat
mengalokasikan tanggung jawab yang tepat untuk mengoreksi
penyimpangan yang mungkin saja terjadi dari standar kualitas.

7. Manusia
Manusia atau men dalam hal ini berperan sebagai pencipta dan pelaku
tumbuhnya pengetahuan teknis dan bidang baru seperti elektronika
komputer. Hal ini menimbulkan permintaan terhadap ahli teknik sistem
yang berperan untuk merencanakan, menciptakan, dan mengoperasikan
berbagai sistem yang kelak dapat menjamin hasilnya.

8. Material
Material atau bahan baku dipilih dengan batasan yang lebih ketat demi
menjaga persyaratan kualitas dan biaya produksi. Faktor tersebut

9
menyebabkan spesifikasi bahan menjadi ketat dan keanekaragaman bahan
menjadi lebih besar.

9. Mesin dan Mekanik


Mesin dan mekanik atau machine and mechanization adalah media
yang dipakai perusahaan untuk mencapai penurunan biaya dan volume
produksi. Sehingga pelanggan dapat terpuaskan serta mendorong
penggunaan alat pabrik menjadi lebih rumit, itu juga tergantung kualitas
bahan yang dimasukkan mesin.

10. Metode dan Informasi Modern


Faktor yang mempengaruhi kualitas produk selanjutnya adalah
metode informasi modern. Metode tersebut berkaitan dengan cara untuk
mengendalikan mesin dan menjaga proses produksi. Metode pemrosesan
data yang lebih akurat dapat memberikan informasi yang bermanfaat,
akurat, tepat waktu, dan mendasari keputusan yang membimbing masa
depan perusahaan.

11. Persyaratan Proses Produksi


Perencanaan produk yang maju secara pesat membutuhkan
pengendalian yang ketat pada seluruh proses pembuatan produk.
Meningkatnya persyaratan dalam memproduksi barang turut memberikan
penekanan tentang pentingnya keterandalan produk.

2.1.2.3. Tujuan Kualitas Produk


Menurut Oentoro (2012:111), tujuan produk yang diproduksi untuk
mencapai persaingan sebagai berikut:
1. Fitur produk merupakan sebuah produk yang memiliki karakteristik sifat
yang berbeda.
2. Manfaat produk merupakan manfaat fitur produk bagi pelanggan.
3. Desain produk merupakan fungsi produk yang mempunyai manfaat
sesuai dengan kebutuhan, keinginan, serta harapan pelanggan.

10
4. Kualitas produk merupakan spesifikasi produk yang sesuai dengan
kinerja produk dan sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan harapan

2.1.2.4. Indikator Kualitas Produk


Terdapat beberapa tolak ukur kualitas produk menurut Kotler dan
Keller (2012:8), terdiri dari
1. Bentuk yaitu sebuah produk dapat meliputi ukuran, atau struktur.
2. Fitur yaitu melengkapi fungsi dasar produk.
3. Penyesuaian yaitu menyesuaikan dengan keinginan konsumen.
4. Kualitas kerja yaitu dimensi yang paling penting ketika perusahaan
menerpkan sebuah model dam memberikan kualitas yang tinggi.
5. Kualitas kesesuaian yaitu produkdi yang memenuhi spesifikasi yang
dijanjikan
6. Ketahanan yaitu ukuran atau umur suatu produk dalam kondisi biasa
atau penuh tekanan
7. Keandalan yaitu memngkinkan tidak mengalami kegagalan pada
produk
8. Kemudahan perbaikan yaitu kemudahan ketika produk tidak berfungsi
9. Gaya yaitu penampilan dan rasa produk tersebut
10.Desain yaitu mempengaruhi tampilan atau fungsi produk
berdasarkan kebutuhan .

2.1.3. Keputusan Pembelian Konsumen


2.1.3.1.Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen
Keputusan Pembelian menurut Swastha dan Irawan (2008: 105)
keputusan pembelian adalah pemahaman konsumen tentang keinginan dan
kebutuhan akan suatu produk dengan menilai dari sumber-sumber yang
ada dengan menetapkan tujuan pembelian serta mengidentifikasi alternatif
sehingga pengambil keputusan untuk membeli yang disertai dengan
perilaku setelah melakukan pembelian. Sedangkan Irawan dan Farid
(2000:41) mengemukakan keputusan pembelian adalah tahap penilaian

11
keputusan yang menyebabkan pembeli membentuk pilihan di antara
beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan dan membentuk
maksud untuk membeli.
Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan
pembelian produk atau jasa diawali dengan adanya kesadaran atas
pemenuhan kebutuhan atau keinginan dan menyadari adanya masalah
selanjutnya, maka konsumen akan melakukan beberapa tahap yang pada
akhirnya sampai pada tahap evaluasi pasca pembelian . Keputusan
pembelian diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan
alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin
akan dilalui oleh pembuat keputusan. Proses keputusan pembelian yang
spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut, yaitu: pengenalan masalah
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian
dan perilaku pasca pembelian.

2.1.3.2.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian


Konsumen
Keputusan pembelian yang dilakukan konsumen dipengaruhi oleh
kepercayaan, sikap dan nilai-nilai pelanggan, serta berbagai faktor dalam
lingkungan sosial pelanggan (Natalia, 2010). Proses keputusan konsumen
dalam memilih barang atau jasa dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan
faktor pribadi di dalam diri seseorang. Faktor lain yang mempengaruhi
keputusan pembelian adalah harga. Harga dapat menjadi indikator kualitas
produk. Konsumen biasanya mengidentikkan harga produk yang mahal
dengan kualitas yang baik dan apabila harga produk murah, maka
konsumen meragukan kualitasnya. Ketika seseorang berbelanja, hal awal
yang sering diperhatikan adalah harga, disusul dengan beberapa faktor
lain. Penetapan harga pada suatu produk haruslah sesuai dan wajar.
Tingginya harga yang ditawarkan harus sesuai dengan manfaat yang akan
diterima oleh konsumen yang mengkonsumsinya. Adapun faktor yang
dapat mempengaruhi kepuasan konsumen yaitu kualitas produk, kualitas
pelayanan dan harga. Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning

12
utama pemasar, kualitas produk merupakan karakteristik yang bergantung
pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang
diimplikasikan (Kotler dan Armstrong, 2008: 272). Mengingat bahwa
persaingan pada bidang kuliner yang semakin berkembang, maka restoran
tersebut harus pandai menentukan dan memilih produk yang dihasilkan
dengan menyesuaikan pada selera konsumen agar lebih diminati oleh
konsumen. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
yaitu kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan secara sederhana merupakan
ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu terwujud
sesuai dengan ekspektasi pelanggan, dengan kata lain kualitas pelayanan
adalah sejauh mana pelayanan memenuhi spesifikasinya (Ratnasari dan
Aksa, 2011: 104). faktor harga juga merupakan hal penting yang menjadi
pertimbangan konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2009: 67), harga
adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan dan elemen lain yang menghasilkan biaya . Harga yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah akan mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen. Harga yang terlalu tinggi akan membuat konsumen beralih ke
produk lain yang sejenis tetapi dengan harga yang lebih murah, begitu
sebaliknya, jika harga yang ditawarkan terlalu rendah maka konsumen
akan ragu dengan kualitas produk yang ditawarkan sehingga menunda
keputusan untuk membeli produk tersebut .

2.1.3.3.Manfaat Keputusan Pembelian Konsumen


1. Untuk memahami tipe-tipe proses pembuatan keputusan
konsumen
2. Untuk memahami langkah-langkah dalam setiap proses
pengambilan keputusan Konsumen
3. Untuk mengetahui bagaimana konsumen menentukan perilaku
konsumen dalam pembelian

13
2.1.3.4.Indikator Keputusan Pembelian Konsumen
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:181) indikator keputusan
konsumen adalah sebagai berikut:
a) Kemantapan membeli setelah mengetahui informasi produk.
b) Memutuskan membeli karena merek yang paling disukai.
c) Membeli karena sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
d) Membeli karena mendapat rekomendasidari orang lain.

2.2. Hubungan Antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat


2.2.1. Hubungan Harga Produk dengan Keputusan Pembelian
Konsumen
Hubungan antara harga dengan keputusan pembelian yaitu harga
mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian, semakin
tinggi harga maka keputusan pembelian semakin rendah, sebaliknya jika harga
rendah keputusan pembelian berubah semakin tinggi (Kotler dan
Amstrong, 2001) .
Hasil analisa yang telah dilakukan mengenai hubungan harga dan produk
dengan keputusan pembelian konsumen fashion dalam berbelanja secara
langsung di Sandang Ayu, menunjukan bahwa harga mempunyai hubungan
yang sangat kuat dan signifikan dengan keputusan pembelian konsumen
fashion dalam berbelanja. Hubungan sangat kuat ini ditunjukan dari hasil
analisis data yang dikumpulkan dari 50 responden, menghasilkan nilai korelasi
pearson r sebesar 0,937. Dengan nilai koefisien pearson r 0,937, maka harga
memiliki kontribusi sebesar 87,8% terhadap keputusan pembelian produk
fashion dalam pembelanjaan secara langsung dan 12,2% sisanya ditentukan
oleh variabel yang lain. Dengan nilai signifikansi 0,000, maka (0,05 ≥ 0,000)
H0 ditolak dan H1 diterima, ini berarti antara harga dengan keputusan
pembelian produk fashion dalam pembelanjaan secara langsung memiliki
hubungan yang signifikan. Adanya hubungan yang sangat kuat dan signifikan
antara harga dengan keputusan pembelian konsumen secara langsung
menunjukan bahwa harga produk di Sandang Ayu memiliki kesan positif dan

14
terjangkau bagi masyarakat. Harga produk secara langsung memiliki kesan
yang lebih fleksibel .

2.2.2. Hubungan Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian


Konsumen
Hasil analisa uji korelasi dengan menggunakan korelasi pearson product
moment, hubungan produk dengan keputusan pembelian produk fashion
dalam berbelanja secara online pada 50 responden di Sandang Ayu, diperoleh
koefisien korelasi sebesar 0,784. Hal ini berarti terdapat hubungan yang kuat
antara produk dengan keputusan pembelian produk fashion dalam berbelanja
secara langsung. Dengan koefisien korelasi sebesar 0,784, maka kontribusi
produk (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) adalah sebesar 61,5% dan
38,5% sisanya ditentukan oleh variabel yang lain. Sedangkan hasil analisis
nilai signifikans produk terhadap keputusan pembelian adalah 0,000 (0,05 ≥
0,00), maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya signifikan. Hal ini berarti
terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara produk dengan keputusan
pembelian produk fashion dalam berbelanja secara langsung. Hubungan yang
kuat antara kualitas produk dengan keputusan pembelian, menujukan bahwa
produk di Sandang Ayu memiliki kelebihan-kelebihan tertentu. Kelebihan dari
produk yang dijual secara langsung adalah kualitas, merek, desain, dan bahan.
Kelebihan-kelebihan tersebut dikarenakan perkembangan trend fashion yang
berubah dengan cepat. sehingga mereka sebenarnya mengharapkan produk
khusus sesuai dengan harapan dan keinginan mereka. Dengan kata lain
perusahaan harus mampu menghasilkan dan menawarkan produk yang sesuai
dengan keinginan unik pelanggan (Indrajit,2002: 15).

2.3. Penelitian terdahulu


Berikut ini peneliti akan memberikan kesimpulan hasil penelitian
terdahulu yang pernah dilakukan :
Tabel 1
Matrik Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Lembaga Hasil Penelitian

15
Peneliti Penelitian
1. Kepemimpinan dan
kompensasi secara
simultan berpengaruh
signifikan terhadap
produktivitas kerja
karyawan Fhitung (25,296) >
Jurnal Ftabel (2,736) atau
Agribisnis, signifikansi (0,000) <
Vol. 9, No. 0,05.
Pengaruh
2, Desember 2. Kepemimpinan
kepemimpinan
2015, berpengaruh terhadap
dan
[111-122] produktivitas Koefisen
Kompensasi
Edmon ISSN : regresi (0,274) nilai Thitung
Terhadap
1. Daris 1979-0058 (2,379) > Ttabel (1,666) dan
Produktivitas
(2015) FST signifikansi (0,002) <
Kerja
Program 0,05.
Karyawan
Studi 3. Kompensasi berpengaruh
Rumah Sakit
Agribisnis terhadap produktivitas
UIN Jakarta
UIN Syarif koefisien regresi (0,299).
Hidayatullah Thitung (3,450) > Ttabel
Jakarta (1,666) dan signifikansi
(0,001) < 0,05.
4. Kepemimpinan dan
kompensasi memberi
kontribusi terhadap
produktivitas sebesar
64,5%
2. Dadiet Pengaruh SIMBA 1. Kepemimpinan dan
Whisnu A, Kepemimpinan (Seminar kompensasi secara
Dian dan Inovasi simultan berpengaruh
Citaningtyas Kompensasi Manajemen signifikan terhadap

16
produktivitas kerja. Fhitung
(11,160) > Ftabel (3,04),
Bisnis dan nilai signifikansi (0,000) <
Akuntansi) 0,05
Vol 4. 2. Kepemimpinan
September berpengaruh signifikan
Terhadap
2022 terhadap produktivitas
Produktivitas
E-ISSN: kerja. Nilai Thitung (8,453) >
Kerja
Ari Kadi 2686 – 1771 Ttabel (1,971) dan nilai
Karyawan di
(2022) Fakultas signifikansi. (0,000) <
Rumah Sakit
Ekonomi 0,05
Darmayu
dan Bisnis 3. kompensasi berpengaruh
Ponorogo
Universitas signifikan terhadap
PGRI produktivitas kerja. Thitung
Madiun (4,812) > Ttabel (1,971) dan
nilai signifikansi . (0,000)
< 0,05

3. Revandy Pengaruh JOM 1. Kepemimpinan dan


Kepemimpinan
Caubertin FEKON kompensasi secara
dan
Girsang Kompensasi (Jurnal simultan berpengaruh
Terhadap
Drs. Online signifikan terhadap
Produktivitas
Machasin, Kerja Mahasiswa produktivitas kerja
Karyawan
M.Si Drs. Fakultas karyawan, 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (54,163)
Pada PT.
Restu, M.Si Murini Sam Ekonomi) > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (3,16) dan nilai
Sam
(2014) ISSN : signifikansi (0,000) <
Kelurahan
Pinggir 2355-6854 (0,05)
Kecamatan
Vol 1, No. 2 2. Kepemimpinan
Mandau
Kabupaten 2 Oktober berpengaruh signifikan
Bengkalis
2014. terhadap produktivitas
Bidang Ilmu kerja. Nilai Thitung (5,492) >
Ekonomi Ttabel (2,003) dan nilai

17
signifikansi. (0,000) <
0,05
3. kompensasi berpengaruh
signifikan terhadap
produktivitas kerja. Thitung
(4,225) > Ttabel (2,003) dan
nilai signifikansi . (0,000)
< 0,05
4. Kepemimpinan dan
kompensasi memberi
kontribusi terhadap
produktivitas sebesar
66,3%
Ilham Pengaruh e-Jurnal 1. Kepemimpinan dan
4. Khaliq dan Kompensasi Katalogis, kompensasi secara
Marnis dan Vol.3, No.9. simultan berpengaruh
(2017) Kepemimpinan September signifikan terhadap
Terhadap 2017 hlm produktivitas kerja
produktivitas 42-53 karyawan Fhitung (18,995) >
Pegawai pada ISSN: 2302- Ftabel (3,22) atau
Sekretariat 2017 signifikansi (0,000) <
Daerah Program 0,05.
Kabupaten Studi 2. Kepemimpinan
Indra Hulu Magister berpengaruh terhadap
Manajamen produktivitas Koefisen
Pascasarjana regresi (0,156) nilai F-
Universitas Thitung (3,011) > Ttabel
Tadulako (2,137) dan signifikansi
Palu (0,000) < 0,05.
Sulawesi 3. Kompensasi berpengaruh
tengah terhadap produktivitas
koefisien regresi (0,160).

18
Thitung (3,450) > Ttabel
(2,137) dan signifikansi
(0,000) < 0,05.
4. Kepemimpinan dan
kompensasi memberi
kontribusi terhadap
produktivitas sebesar
72,7%

2.4. Kerangka Konsep Penelitian


Kerangka Konseptual dan kerangka berpikir merupakan gambaran tentang
hubungan antara variabel yang akan diteliti, yang akan disusun dari berbagai
teori yang telah di deskripsikan (Sugiyono, 2008:48). Berikut kerangka
pemikiran yang disusun dalam penelitian ini:

19
Gambar 1
Kerangka Konseptual

Kualitas Produk (X2)

1) Bentuk (form)
2) Ciri-ciri Produk
3) Kinerja
4) Ketetapan atau
Kesesuaian
5) Ketahanan
6) Kehandalan
7) Kemudahan
perbaikan Kepuasan Konsumen (Y)
Sumber: Schermerhorn
dalam Edison (2016:111)

1) Kualitas Produk
2) Kualitas Pelayanan
3) Harga Produk
H1 4) Kemudahan
5) Kemampuan
Bekerjasama
Sumber: Mathis dan

Kualitas Pelayanan (X2) Jackson's (2006:378),

1) Penampilan
2) Tepat waktu dan Janji
3) Kesediaan
Melayani

4) Pengetahuan
dan keahlian

Sumber: Saleh
20
(2010:106)
2.5 Hipotesis

Menurut Arikunto (2006:64), hipotesis merupakan jawaban


sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan kerangka
pemikiran pada gambar 2.1 tersebut, hipotesis yang diajukan adalah
sebagai berikut :
Hipotesis 1
H0 : Variabel Independen Produk (X1) dan Pelayanan (X2) secara simultan
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Dependen
Kepuasan (Y) di Sandang Ayu Pasuruan
H1 : Variabel Independen Produk (X1) dan Pelayanan (X2) secara simultan
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Dependen Kepuasan (Y)
di Sandang Ayu Pasuruan

Hipotesis 2
H0 : Variabel Independen Produk (X1) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel Dependen Kepuasan (Y) di Sandang Ayu Pasuruan

H1 : Variabel Independen Produk (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap


variabel Dependen Kepuasan (Y) di Sandang Ayu Pasuruan

Hipotesis 3
H0 : Variabel Independen Pelayanan (X2) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel Dependen Kepuasan (Y) di Sandang Ayu
Pasuruan

21
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain Penelitian termasuk bersifat deskriptif korelasional, yakni
untuk memahami gejala atau fenomena secara mendalam yaitu menggambarkan
dan menginterpretasi objek penelitian sesuai dengan apa adanya dengan
menggunakan variabel kepemimpinan dan kompensasi sebagai variabel
independen, dan kinerja sebagai variabel dependen. penelitian menggunakan studi
korelasional yang mengkaji satu hubungan antar variabel dalam suatu populasi.
Pengumpulan datanya melalui metode kuesioner/angket secara sampling. Analisis
data yang dilakukan meliputi uji validitas, reabilitas, uji asumsi klasik, analisis
deskriptif, dan analisis regresi berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua anggota organisasi/kelompok di bagian produksi yang semuanya berjumlah
51 orang. Yang pengambilan datanya dilakukan secara sampling.

3.2 Definisi Operasional Variabel


Menurut Singarimbun dan Efendi (1995) yang dikutip oleh Jihan (2011)
mengatakan bahwa definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksaan
bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Sedangkan menurut Sugiyono
(2010) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Definisi dari masing-masing variabel
yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:
3.2.1 Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat/ dependen
(Sugiyono, 2009). Creswell mengemukakan dalam bukunya Research Design:
Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, variabel bebas adalah
“variabel yang dimanipulasi atau diperlakukan dalam suatu penelitian untuk
melihat pengaruhnya terhadap variabel lain” (Creswell 2014:204). Dalam
penelitian ini variabel bebasnya terdiri dari

22

You might also like