You are on page 1of 6

Penulis dan Tahun Metode

No Judul Penelitian Hasil


Penulis Penelitian
1. Novi Novitasari, “Proses Penegakan Metode Yuridis 1. Faktor yang
Nur Rochaeti ( 2021 Hukum Terhadap Empiris mempengaruhi anak
) Tindak Pidana sebagai pelaku
Penyalahgunaan penyalahgunaan narkotika
Narkotika Yang yaitu anak ingin
Dilakukan Oleh Anak” memperoleh pengalaman
baru yang sensasional.

2. Proses peradilan
terhadap anak sebagai
pelaku tindak pidana
penyalahgunaan narkotika
menurut ketentuan hukum
di Indonesia telah diatur
ketentuan pidananya
hingga maksimal ancaman
hukumannya. Sehingga
dapat dilihat dan
disimpulkan bahwa
Putusan No.1/Pid.Sus-
Anak/2017/PN Smg telah
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yaitu
Undang-Undang Nomor
11 tahun 2012 Tentang
Sistem Peradilan Pidana
Anak.
2. Sepha Dwi Hananto, “Penegakan Hukum Metode Hukum 1. Kondisi pemakai
Anis Pidana Terhadap Yuridis Empiris narkoba di Indonesia
Mashdurohathun, Pengguna Narkoba cukup memprihatinkan dan
Jawade Hafizh ( Yang Menjalani segera harus mendapatkan
2022 ) Rehabilitasi di Polda penanganan serius dari
Jateng” berbagai pihak, utamanya
dari pemerintah Indonesia.
Penanggulangan bahaya
narkoba atas korban
narkoba tidak cukup hanya
menerbitkan Undang-
Undang terkait bahaya
narkoba. Tetapi kebijakan
criminal pemerintah
dituntut untuk lebih
progress dan mencari pola-
pola dan trobosan-trobosan
baru agar pemakai dapat
terselamatkan dan pulih
secara normal,
sebagaimana amanat
Undang-Undang.

2. Dalam pelaksanaan
Pasal 54 tersebut Polda
Jateng melakukan
kerjasama dengan
lembaga-lembaga untuk
memperlancar proses
rehabilitasi dan
memberikan himbauan
serta sosialisasi kepada
masyarakat termasuk
siaran tv dan radio kepada
masyarakat agar para
pecandu bersedia untuk
direhabilitasi di panti-panti
rehabilitasi yang telah
diselenggarakan oleh
pemerintah, swasta.
3. Ida Bagus Thrisna “Peranan Badan Metode Hukum 1. Tugas, Wewenang dan
Setiawan, Ida Ayu Narkotika Nasional Normatif Upaya Badan Narkotika
Putu Widianti, Diah (BNN) Dalam Upaya Nasional dalam
Gayatri Subidya ( Pencegahan Terhadap pencegahan tindak pidana
2020 ) Tindak Pidana narkotika.
Narkotika”
2. Badan Narkotika
Nasional atau BNN suatu
Lembaga Pemerintah Non
Kementerian (LPNK)
Indonesia mengantongi
amanat dan kewajiban
melaksanakan amanat
pemerintah dibidang
pencegahan,
pemberantasan
penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkotika,
psikotropika, prekursor
dan bahan adiktif lainnnya
kecuali bahan adiktif untuk
tembakau dan alcohol.
4. Yandi Maryandi ( “HUKUMAN MATI Metode 1. Kebijakan Sanksi pidana
2020 ) BAGI TERPIDANA Kualitatif mati terhadap tindak
NARKOBA pidana narkotika
MENURUT HUKUM merupakan salah satu
POSITIF DAN eksistensi kedaulaulatan
HUKUM PIDANA bangsa Indonesia sehingga
ISLAM” tetap mempertahankan dan
memerlukannya.

2. Penerapan sanksi pidana


mati terhadap tindak
pidana narkotika diberikan
kepada penjahat narkotika
sebagai Pembuat, Bandar
dan pengedar.
5. Hera Saputra, “Penerapan Sistem Metode Yuridis 1. Dalam sistem hukum di
Munsyarif Abdul Pemidanaan Terhadap Empiris Indonesia, penyalahgunaan
Chalim ( 2018 ) Pelaku Tindak Pidana narkotika dikualifikasi
Penyalahgunaan sebagai kejahatan di
Narkoba ( Studi Kasus bidang narkotika yang
di Polda Jateng )” diatur dalam UU No.35
Tahun 2009 tentang
narkotika.

2. Pasal 127 ayat (1)


Undang-Undang No. 35
Tahun 2009, Setiap
Penyalah Guna Narkotika
Golongan I bagi diri
sendiri dipidana dengan
pidana penjara paling lama
4 (empat) tahun.
6. Novita Sari ( 2017 ) “PENERAPAN ASAS Metode Yuridis 1. Asas Ultimum
ULTIMUM Normatif Remendium sebagai alat
REMEDIUM DALAM terakhir dalam penegakan
PENEGAKAN hukum Tindak Pidana
HUKUM TINDAK sangat diperlukan dalam
PIDANA guna memenuhi kebutuhan
atas hak asasi manusia dan
PENYALAHGUNAAN mencari solusi dari
NARKOTIKA” berbagai permasalahan
yang timbul akibat
konsekuensi terhadap
penjatuhan sanksi pidana
pada setiap kasus pidana
yang ada di Indonesia.
7. Yudi, Nelvetia “Perlindungan Hukum Metode Yuridis 1. Pengaturan hukum tata
Purba, Adil Akhyar Pidana Terhadap Normatif cara rehabilitasi bagi
( 2022 ) Penggunaan Narkoba pengguna narkoba yang
Yang di Rehabilitasi ( ingin direhabilitasi
Studi Penelitian Pada berdasarkan UU No. 35
Panti Rehabilitasi Tahun 2009 tentang
Narkotika Jopan narkotika.
Serdang Bedagai )
2. Perlindungan yang
diberikan pusat rehabilitasi
Jopan Serdang Bedagai
atas pengguna narkotika
sebagai korban
penyalahgunaan narkotika
8. Made Sugi Hartono, “KONSTRUKSI Metode Yuridis 1. Upaya mengkonstruksi
Muhammad Jodi HUKUM PIDANA Normatif hukum pidana yang
Setianto, I Nengah YANG berkemanfaatan bagi
Suastika ( 2023 ) BERKEMANFAATAN penyalahguna narkotika
DALAM prinsipnya perlu
PENANGANAN memperhatikan prinsip
TINDAK PIDANA integratif sesuai dengan
PENYALAHGUNAAN teori tujuan pemidanaan
NARKOTIKA” modern yang menekankan
keseimbangan antara
fungsi retributif, deteren,
dan rehabilitasi.

2. Penanganan tindak
pidana bagi penyalahguna
narkotika dapat
dilaksanakan secara bijak
dan berkemanfaatan yang
mampu berkontribusi bagi
penanganan masalah
overcapacity di Lapas.
9. Titik Sri Astutuk ( “Peranan Asesmen Metode Yuridis 1. Sistem asesmen terpadu
2022 ) Oleh Badan Narkotika Normatif merupakan suatu kebijakan
Nasional Sebagai hukum pidana yang
Pertimbangan Hukum dibentuk oleh pemerintah
Hakim Dalam Perkara guna melaksanakan
Tindak Pidana program rehabilitasi bagi
Narkotika” pecandu dan penyalahguna
narkotika.

2. Pada prinsipnya
assesmen sangat perlu
untuk dimasukkan dalam
substansi dalam Undang
Undang Narkotika yang
akan datang. Penormaan
asesmen bagi pencandu
narkotika dalam UU
narkotikan Baik dalam
pasal tersendiri bahkan
jika memungkinkan dibuat
dalam ketentuan undang-
undang tersendiri.
10. Ramses Hutagaol ( “Perbandingan Metode Yuridis 1. Kewenangan yang sama
2019 ) Kedudukan Penyidik Normatif antara Penyidik Badan
Tindak Pidana Narkotika Nasional dan
Narkotika Menurut Kepolisan Republik
Undang-Undang Indonesia Pasal 81
Nomor 35 Tahun 2009 Undang-undang nomor 35
Tentang Narkotika dan Tahun 2009 tentang
Kitab Undang-Undang Narkotika khususnya
Hukum Pidana” bidang penyidikan
menyebabkan terjadinya
dualisme dalam
penyidikan tindak pidana
narkotika yang berpotensi
menimbulkan konflik
kewenangan, tumpang
tindih kewenangan
(overlapping) antara
Penyidik Badan Narkotika
Nasional dan Kepolisan
Republik Indonesia.
Dari hasil penelitian-penelitian terdahulu, penyalahgunaan narkotika merupakan suatu
masalah yang sangat serius dan berbahaya. Tidak hanya kalangan dewasa saja, tetapi narkotika sudah kita
jumpai sampai saat ini dikalangan anak-anak. Bahkan sangat miris melihat anak-anak saat sekarang ini
yang sudah menggunakan narkotika. Dengan penyalahgunaan narkotika tersebut, tentunya ada hukum atau
aturan yang mengikat karena dampak dari hal tersebut sangatlah buruk. Hukum diterapkan dalam
memberantas dan memerangi penyalahgunaan narkotika.
Dengan adanya hukum-hukum tersebut, tentunya hukum pidana penyalahgunaan narkotika
juga bervariasi diberbagai negara. Hukum-hukum tersebut biasanya melarang mulai dari peyediaan,
penjualan, dan perdagangan. Dilihat dari persebaran penggunaan narkotika yang semakin banyak di
Indonesia sendiri, apparat pemerintahan memainkan peran penting dalam penanganan masalah
penyalahgunaan narkotika, termasuk Badan Narkotika Nasional ( BNN ) dan Kepolisian.
Selain dengan adanya hukum yang di tegaskan, upaya lain yang dilakukan adalah dengan
memberikan dan menyediakan tempat rehabilitasi bagi para penyalahgunaan narkotika. Upaya tersebut
dimaksudkan agar angka penyalahgunaan narkotika dapat menurun bahkan tidak ada sama sekali di
Indonesia.

You might also like