You are on page 1of 11

NAMA : FIRMAN TRI ADI NUGROHO

NIM : 20032090

KOMPETENSI DASAR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Mengonstruksi makna tersirat dalam 4.2.1 Membandingkan teks anekdot


teks anekdot baik lisan maupun tulis dengan humor

4.2.2 Menafsirkan makna tersirat


dalam sebuah teks anekdot.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat


menunjukkan perilaku jujur dalam menggunakan bahasa Indonesia
untuk tahapan dan langkah yang telah ditentukan.
2. Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat
Membandingkan teks anekdot dengan humor.
3. Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat
Menafsirkan makna tersirat dalam sebuah teks anekdot.

1 Bahasa Indonesia kelas X


Peta Konsep

Mengontruksi makna tersirat


dalam teks anekdot baik lisan
maupun tulis

Membandingkan teks Menafsirkan makna


anekdot dengan tersirat dalam sebuah
humor teks anekdot

2 Bahasa Indonesia kelas X


MENGONTRUKSI MAKNA
TERSIRAT DALAM TEKS
ANEKDOT

Dalam kehidupan sehari-hari, Kamu pasti sering menemukan cerita atau


kisah lucu yang mampir di media sosial. Selain itu, sekarang ini banyak orang yang
suka membagikan pesan berupa kisah lucu, baik itu melalui pesan pribadi
maupun pesan dari grup keluarga. Kisah atau cerita lucu yang sering dibagikan
tersebut pada dasarnya termasuk teks anekdot.

3 Bahasa Indonesia kelas X


Membandingkan Teks Anekdot dengan Humor

A. Teks Anekdot

Teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan
mengesankan. Dengan kata lain, pengertian teks anekdot adalah cerita singkat
yang menyentil atau mengandung kritikan tetapi dibungkus dengan bahasa atau
cara penyampaian yang menarik, cerdas, dan memiliki kesan lucu.

Teks anekdot ini bukan sekadar humor atau lelucon. Lebih dari itu, teks
anekdot memiliki makna tersirat sebagai kritik atau sindiran yang kerap terjadi
dalam kehidupan sosial masyarakat, pendidikan, lingkungan, politik, dan
sebagainya.

Meskipun terkesan sebagai teks lucu, teks anekdot banyak menyimpan


pesan moral atau amanat dan kebenaran yang dipercayai banyak orang. Hal inilah
yang membuat teks anekdot memiliki tujuan untuk menghibur seseorang
sehingga bisa tertawa dan bahagia, walaupun membawa maksud kritikan.

Teks anekdot mempunyai ciri-ciri, diantaranya:

1. Mampu menghibur dan membuat tertawa, hal ini berarti teks anekdot
memuat beragam kisah lucu atau humor. Memiliki sifat menggelitik, hal
ini berarti teks anekdot dapat membuat setiap orang yang membacanya
akan merasa terhibur dengan kisah lucu yang terdapat di dalam teks.
Setiap cerita lucu itu bisa membuat pembaca merasa terhibur.
2. Memiliki sifat menyindir
Dalam beberapa kisah teks anekdot ditemukan banyak yang dipakai
sebagai media untuk menyindir sesuatu, baik itu orang maupun kelompok.
Oleh karena itu, teks anekdot bisa juga dibilang sebagai media untuk
mengkritik suatu peristiwa yang sedang terjadi.

B. Teks Humor

Teks humor adalah teks yang mempunyai tujuan menghibur bagi para
pembacanya. Teks humor bersifat lucu dan menghibur, yang mampu membuat
sang pembaca tertawa ketika membaca teks humor tersebut. Humor bisa
dikatakan sebagai cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang

4 Bahasa Indonesia kelas X


terjadi di masyarakat. Bisa disimpulkan bahwa humor sendiri merupakan candaan
yang semata-mata untuk menghibur pembaca tanpa adanya tujuan tertentu.

B. Perbedaan Teks Anekdot dengan Humor

Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah belajar bahwa Anekdot adalah


cerita singkat yang lucu dan menarik. Apakah semua cerita lucu dapat
dikategorikan sebagai anekdot? Seringkali orang menyamakan antara humor
dengan anekdot, pdahal anekdot dan humor merupakan sebuah teks yang
berbeda.

Perbedaan utama cerita anekdot dan humor terletak pada isinya. Cerita
anekdot tidak hanya mengibur, tetapi juga mengkritik. Sedangkan humor hanya
menghibur para pembacanya, tanpa pesan atau tujuan tertentu.

Tujuan teks anekdot adalah untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang


lebih umum daripada cerita singkat itu sendiri, sedangkan tujuan humor adalah
untuk memberikan kesenangan, memunculkan hal-hal lucu yang sebelumnya
tersembunyi.

Bacalah teks di bawah ini dengan seksama. Mari bersama-sama kita


bandingkan kedua teks yang ada dibawah ini.

Surat Cinta Tukang Buah dan Tukang Sayur


Surat Tukang Buah kepada Tukang Sayur

Wajahmu memang manggis sifatmu juga melon kolis

Tapi hatiku nanas karena cemburu

Terasa sirsak napasku

anggur lebur Ini delima dalam hidupku

Memang ini salakku Jarang apel di malam minggu

Aku... mohon belimbing mu

Hatiku Kalo memang per-pisang-an ini yang terbaik untukmu


Semangka kau bahagia dengan pria lain Sawo nara......

Dari: Durianto

5 Bahasa Indonesia kelas X


Dosen yang juga Menjadi Pejabat

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang.

Tono: "Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk,
tidak pernah mau berdiri."

Udin: "Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton." Tono: "Ya, Udin tahu sebabnya."

Udin: "Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri

Tono: "Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat." Udin "Loh,
apa hubungannya."

Tono "Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain."

Udin: "??"

Perhatikan contoh perbandingan antara teks anekdot Doswn yang menjadi


pejabat dengan Surat Cinta Tukang Buah kepada Tukang Sayur berikut ini.

Aspek Anekdot Dosen yang Menjadi Humor Surat Cinta


Pejabat Tukang Buah kepada
Tukang Sayur

Ide cerita Peristiwa nyata Rekaan

Isi Masalah terkait tokoh publik Masalah kehidupan


atau masalah yang menyangkut sehari-hari, umum
orang banyak

Fungsi Menyampaikan kritik/sindiran Menghibur


komunikasi secata halus

6 Bahasa Indonesia kelas X


Kegiatan 1

Sekarang, cobalah membaca cerita-cerita lucu berikut ini. Kemudian kenali


mana yang merupakan anekdot dan mana yang merupakan cerita lucu (humor)?
Agar dapat lebih memahami isi cerita dan menangkap makna yang disampaikan
penulisnya, peragakanlah cerita lucu berikut ini di depan kelas sesuai kelompok
yang sudah ditentukan secara bergantian.

Lampu Merah

Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia


berdomisili di sebuah kota. Di suatu pagi yang lengang, Dodi diajak mencari
sarapan oleh Allan. Mereka naik mobil yang dikendarai Allan. Di perempatan
jalan, lampu merah menyala, tetapi Allan melaju terus. Dodi pun menegur
sepupunya itu.

Dodi: "Lampu merah, kenapa kamu melaju terus?!"

Allan: "Alah..., tenang saja, di negeri ini aku bisa bikin undang-undang kok."

Dodi: "Bagaimana bisa?! Bukankah yang membuat undang-undang itu DPR


plus pemerintah?!"

Allan: (Meminggirkan mobilnya)

Dodi: "Mengapa meminggir?!"

Allan: "Mau menjawab pertanyaanmu!!" (ketus)

Dodi: "Mengapa harus meminggir?!"

Allan: (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya) "Ini jawabannya!!"


(Menaruh dompet berisi uang di depan Dodi)

Dodi: "Oh...!!!"

7 Bahasa Indonesia kelas X


Setelah membaca teks anekdot dan humor diatas, rumuskanlah persamaan
dan perbedaan antara anekdot dan humor. Gunakanlah tabel berikut.

Tabel perbedaan humor dan anekdot

Aspek Humor ................. Anekdot ................

Ide cerita

Isi

Fungsi komunikatif

Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Anekdot

Pada penjelasan sebelumnya diungkapkan bahwa teks anekdot merupakan


cerita yang singkat dan lucu. Namun demikian, dibalik kelucuannya muncul
makna tersirat di antaranya untuk menyindir atau merupakan sarana untuk
mengkritik persoalan yang biasanya terdapat dalam dunia politik.

Ekspresi, gestur tubuh, dan perilaku tokoh dalam teks anekdot pun dijadikan
sebagai daya tarik tersendiri untuk menyampaikan pesan. Hal ini disebabkan
karena pesan merupakan hal yang paling penting dalam teks anekdot. Pesan
8 Bahasa Indonesia kelas X
tersebut disampaikan secara tersirat sehingga pembaca harus memahami
terlebih dahulu isi anekdot itu. Oleh karena itu, pembaca harus cermat dan cerdas
ketika membaca teks anekdot agar dapat memahami pesan yang sebenarnya
yang dinginkan oleh penulis teks anekdot tersebut.

Teks anekdot bukan sekadar teks yang hanya dipahami konten/isi nya saja
tetapi membaca teks ini perlu identifikasi dan perenungan untuk mendapatkan
makna atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Baik masalah sosial,
politik maupun budaya.

Di pembelajaran sebelumnya, kamu sudah mempelajari bahwa di dalam


anekdot terdapat sindiran yang disampaikan melalui humor. Dalam kegiatan
pembelajaran ini, kamu akan belajar menyimpulkan makna tersirat yang
disampaikan melalui anekdot. Makna tersirat anekdot berbeda dengan sindiran
dan kritikan. Hal ini tentu saja tetapi lebih mengarah pada tujuan yang ingin
disampaikan oleh si pembuat kritik.

Sekarang, mari kita perhatikan lagi anekdot dosen yang suka menjadi pejabat
berikut ini.

Dosen yang juga Menjadi Pejabat

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang.

Tono: "Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk,
tidak pernah mau berdiri."

Udin: "Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton."

Tono: "Ya, Udin tahu sebabnya."

Udin: "Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri

Tono: "Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat."

Udin "Loh, apa hubungannya."

Tono "Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain."

Udin: "??"

9 Bahasa Indonesia kelas X


Setelah membaca teks anekdot tersebut, makna yang tersirat dari cerita
tersebut dapat diamati pada tabel dibawah ini.

Judul Anekdot Kritikan/Sindiran Makna Tersirat

Dosen yang juga Sindiran terletak pada Dalam teks anekdot


menjadi pejabat kalimat yang diucapkan tersebut, kritik yang
Tono "Ya, kalau dia disampaikan ditujukan
berdiri, takut kursinya kepada para pejabat yang
diduduki orang lain". takut dan tidak mau turun
dari jabatannya atau takut
kehilangan jabatannya.

Kegiatan 2

Penugasan Mandiri

Undang-Undang Dasar

Suatu hari, seorang guru PKN sedang menerangkan perubahan Undang-Undang


Dasar (UUD) dari periode ke periode.

Dari kejauhan, ia melihat Ilham tertidur. Kemudian, guru tersebut menegurnya.

Guru: "Ilham, kamu pikir ini rumah nenek kamu? Coba sekarang jelaskan
perubahan UUD dan peraturan yang diatur di dalamnya!"

Ilham: "UUD itu singkatan dari ujung-ujungnya duit, kan, Pak?"

Mendengar jawaban tersebut, seisi kelas pun tertawa, termasuk Pak Guru.

10 Bahasa Indonesia kelas X


Baju Termahal

Amar: “Mir, ternyata banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”

Amir: “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Mar!”

Amar: “Saking kayanya mereka, sampai mampu memiliki baju termahal di


Indonesia.”

Amir: “Hah, baju termahal di Indonesia? Baju apa itu?”

Amar: “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”

Amir: “Kok malah baju tahanan KPK?” (Bingung)

Bacalah teks anekdot di atas kemudian tentukan makna tersiratnya dengan


menggunakan tabel berikut ini.

Judul Anekdot Kritikan/Sindiran Makna Tersirat

Refleksi

1. Sudahkah kamu mempelajari perbedaan anekdot dan humor? Apakah ada


kesulitan yang kelompokmu temui ketika membedakan kedua teks
tersebut.
2. Apakah anda sudah menentukan makna tersirat dari teks anekdot yang
sudah kamu pelajari?

11 Bahasa Indonesia kelas X

You might also like