Professional Documents
Culture Documents
Laboratorium
BAB 1
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Status kesehatan yang optimal merupakan syarat untuk
menjalankan tugas dalam pembangunan. Menurut paradigma sehat,
diharapkan orang tetap sehat dan lebih sehat, sedangkan yang
berpenyakit lekas dapat di sembuhkan agar sehat. Untuk
segera dapat disembuhakn, perlu di tentukan penyakitnya dan
pengobatan yang tepat, serta prognosis atau ramalan yaitu ringan,
berat, atau fatal. Dalam menentukan penyakit atau diagnosis,
membantu diagnosis, prognosis, mengendalikan penyakit dan
memonitor pengobatan atau memantau jalanya penyakit, dokter
melakukan pemeriksaan laboratorium atau tes laboratorium yaitu
pemeriksaan spesimen atau sampul yang diambil dari pasien. Banyak
pemeriksaan spesimen dilakukan di laboratorium klinik atau
lengkapnya di laboratorium patologi klinik. Pemeriksaan laboratorium
adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan
mengambil bahan atau sampel dari penderita, dapat berupa urine
(air kencing), darah, sputum (dahak), dan sebagainya untuk
menentukan diagnosis atau membantu menentukan diagnosis
penyakit bersama dengan tes penunjang lainya, anamnesis, dan
pemeriksaan lainya. Sekumpulan pemeriksaan laboratorium yang
dirancang, untuk tujuan tetrtentu misalnya untuk mendeteksi
penyakit, menentukan resiko, memantau perkembangan penyakit,
memantau perkembangan pengobatan, dan lalin-lain. Mengetahui
ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak di jumpai dan
potensial membahayakan. Pemeriksaan yang juga merupakan
proses General medical check up (GMC) meliputi : Hematologi
Rutin, Urine Rutin, Faeces Rutin, Bilirubin Total, Bilirubin
Direk, GOT, GPT, Fotafase Alkali, Gamma GT, Protein
Elektroforesis, Glukosa Puasa, Urea N, Kreatinin, Asam Urat,
Cholesterol Total, Trigliserida, Cholesterol HDL, Cholesterol
LDL-Direk.
a. Glukosa puasa.
Kadar glukosa darah pada waktu puasa atau di
singkat glukosa darah puasa di tujukan untuk :
1. Tessaring diabetes melitus ,karena tidak adanya
atau defisiensi insulin,maka kadar glukosa meninggi.
b. Glukosa 2 jam PP
Tes ini merupakan tes saring untuk menentukan diabetes melitus. Tes
dilakukan bila ada kecurigaan DM (misalnya polydipsi dan
polyuri). Atau bila glukosa darah puasa ≥ 140 mg/dl. at : Makan
yang mengandung karbohidrat sebelum puasa 2 jam dan hentikan
merokok serta olahraga,hentikan obat-obatan pada waktu puasa. Nilai
rujukan : <140 mg/dl dan Abnormal : ≥ 200 mg/dl menujukan DM,
namun
dapat juga pada pankreatitis, sindrom cushing, akromegali,
mungkin juga pada penyakit hati kronis, sindromnefrotik, tumor otak,
dan anoksia. Nilai menurun seperti keadaan pada glukosa darah
puasa.
2. Faal Hati
Hati adalah organ tunggal dalam tubuh yang paling besar dan
kompleks. Dengan bobot sekitar 2 kg, hati mempunyai tugas
penting yang rumit demi kelangsungan seluruh fungsi tubuh.
Fungsi hati yaitu. Membuat empedu suatu zat yang membantu
pencernaan lemak, memproses dan mengikat lemak pada
pengangkutnya (protein) termasuk kolesterol. Gabungan lemak dan
protein disebut lipoprotein (Chylomicron, VLDL, LDL, HDL),
menyimpan gula dan membantu tubuh untuk mengangkut dan
menghemat energi. Membantu mengurai dan mendaurulang sel-sel
darah merah. Jika hati rusak, maka fungsinya dalam
mengeluarkan racun tidak berfungsi. Akibatnya racun akan
menumpuk dalam darah dan akhirnya ke otak. Untuk menghindari
hal ini, ada baiknya menjalani gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat
akan menjaga fungsi hati agar tetap optimal.
d. Alkali Fostafase
Alkali fostafase didapatkan di hati, tulang, ginjal, usus, dan
plasenta. Pda orang dewasa kadar tinggi terutama dihati, tulang,
usus, dan plasenta. Pada waktu trimester kehamilan.