You are on page 1of 8

Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)

ISSN : 2087-1333 (Online)

GAMBARAN BILIRUBIN URINE PENDERITA HEPATITIS DENGAN VARIASI


PENUNDAAN WAKTU PEMERIKSAAN METODE CARIK CELUP

Description Of Urine Bilirubin Hepatitis Patients With Variations of Examination Time


Delay Dip Strip Method

Rahmawati1, Nurul Ni’ma Azis2, Nurhidayat3, Nurul Ilma Ridwan4


1,2,3,4
Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Muhammadiyah, Makassar

Korespndensi: rahmawatiamma60@gmail.com/085396959640

ABSTRACT

Hepatitis is a disease in the form of inflammatory disorder of the liver caused by infection
with the hepatitis virus. The presence of abnormalities in the liver and liver membrane
damage is characterized by increased levels of enzymes in the liver. The screening is done
to check for hepatitis, one of which is using urine bilirubin examination. The aim of the
study was to determine the description of urine bilirubin in hepatitis patients with
variations in the time delay for the strip-dip method examination. The type of research used
is laboratory experimental. The sampling method in this study was accidental sampling
using a total sample of 10 urine patients with hepatitis at Bhayangkara Hospital Makassar,
while the examination method used the dipstick method. The results of the study on all urine
samples of patients with hepatitis showed positive for bilirubin. Thus the variation of time
delay 0 minutes, 15 minutes, 30 minutes has no effect on the results of urine bilirubin in
patients with hepatitis.

Keywords: Dip Strip Method, Hepatitis, Urine Bilirubin

ABSTRAK

Penyakit hepatitis merupakan penyakit berupa kelainan peradangan organ hati akibat
infeksi virus hepatitis. Adanya kelainan pada hati dan kerusakan membran hati ini dengan
ditandai meningkatnya kadar oleh enzim pada hati. Adapun skrining dilakukan
pemeriksaan penyakit hepatitis salah satunya menggunakan pemeriksaan bilirubin urine.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran bilirubin urine pada penderita hepatitis
dengan variasi penundaan waktu pemeriksaan metode carik celup. Jenis penelitian yang
digunakan adalah bersifat eksperimental laboratorik Metode pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah accidental sampling dengan menggunakan jumlah sampel 10 urine
penderita hepatitis di RS Bhayangkara Makassar, sedangkan metode pemeriksaan
menggunakan metode carik celup. Hasil penelitian pada semua sampel urine penderita
hepatitis menujukkan positif bilirubin. Dengan demikian variasi penundaan waktu 0,15,
dan 30 menit tidak berpengaruh terhadap hasil bilirubin urine pada penderita hepatitis.

Kata kunci: Bilirubin Urine, Hepatitis, Metode Carik Celup

123
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

PENDAHULUAN organ hati akibat infeksi virus hepatitis.


Pemeriksaan urine (urinalisis) Adanya kelainan hati atau kerusakan
telah mengalami perkembangan membran hati ini ditandai dengan
pemeriksaan dari tahun ke tahun. meningkatnya kadar enzim pada hati.
Perkembangan teknik pemeriksaan Gejala klinis penyakit hepatitis adalah
modern tetap menjadikan pemeriksaan asimtomatik sampai penyakit yang
urine sebagai bagian dari pemeriksaan sangat berat seperti hepatitis fulminan.
rutin pasien dikarenakan sampel urine Adapun skrining pemeriksaan penyakit
mudah dikumpulkan, dan dapat hepatitis salah satunya adalah
memberikan informasi sebagai skrining pemeriksaan bilirubin urine.
penyakit pada manusia. Salah satu pemeriksaan bilirubin urine pada
pemeriksaan urinalisa adalah penderita hepatitis dilakukan
pemeriksaan urine rutin (Niawaty, et al. pemeriksaan salah satunya
2021). menggunakan strip carik celup
Urine rutin terdiri dari (Munawarah et al. 2016).
beberapa pemeriksaan yaitu Beberapa pemeriksaan yang
pemeriksaan kimia urine, makroskopik, dapat dilakukan dengan metode carik
mikroskopik atau sedimen. Pemeriksaan celup seperti pemeriksaan bilirubin,
urin secara kimia dapat dilakukan glukosa, leukosit esterase, urobilinogen,
dengan metode sederhana dan cepat, berat jenis, protein, pH, nitrit, dan keton
yaitu dengan menggunakan carik celup darah. Metode carik celup untuk
untuk mengetahui kandungan organic pemeriksaan urinalisis, berisi bantalan
maupun non organic seperti adanya reagen pada strip, sehingga interpretasi
bilirubin pada urin. Sedangkan tes hasil dapat dilihat dengan terjadinya
mikroskopik meliputi pemeriksaan perubahan warna setelah reagen bereaksi
sedimen urine leukosit, eritrosit, bakteri, dengan sampel urin yang mengandung
parasit, jamur, kristal, dan sel epitel senyawa tertentu. Uji ini menunjukkan
(Naid, et al. 2014). hasil positif dengan perubahan warna
Bilirubin dapat ditemukan coklat muda sampai coklat keunguan
dalam urine yang disebut dengan yang merupakan pembentukan senyawa
bilirubinuria. Hemoglobin yang diazonium. Bila mengalami penundaan
terbentuk pada bilirubin urin disebabkan waktu pemeriksaan urine, maka harus
karena sel-sel darah merah yang pecah, disimpan dilemari pendingin, urine
dan selanjutnya dilepaskan untuk apabila disimpan di suhu kamar terlalu
distribusikan ke hati kemudian lama akan mengakibatkan
dikeluarkan melalui empedu dalam terkontaminasi dengan bakteri
proses pembentukan urine. Pigmen perubahan pada urine dan hasil
kuning pada urine berasal dari pemeriksaan kurang akurat (Parwati et
pemecahan hemoglobin didalam hati. al. 2018).
Bilirubinuria memiliki karakteristik Berdasarkan Institut Standar
warna kuning gelap. Bilirubinuria Laboratorium Klinik bahwa
menjadi indikasi adanya kerusakan pada pemeriksaan urinalisis dapat dilakukan
organ hati. Salah satu penyebab dengan sampel urin yang telah
kerusakan hati pada manusia adalah dikemihkan paling lambat dalam kurun
adanya infeksi virus hepatitis (Nila et al. waktu 2 jam. Waktu penundaan
2018). pemeriksaan urin paling lambat 2 jam
Penyakit hepatitis merupakan dan tanpa penyimpanan pada lemari
penyakit kelainan berupa peradangan pendingin, serta penambahan zat

124
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

pengawet dapat mengakibatkan pemeriksaan bilirubin urin dengan


penurunan kualitas hasil dari metode carik celup pada penderita
pemeriksaan urin. Perubahan hasil hepatitis di RS. TK II Pelamonia
pemeriksaan sebagai akibat dari waktu Makassar diperoleh hasil bahwa dari 5
penundaan dapat menjadi keasalahn sampel urine yang di uji, 3 diantaranya
dalam diagnose karena tidak dapat positif dan 2 negatif. Sehingga
menunjukkan kondisi pasien dalam baik disimpulkan bahwa penundaan
(Speeckaert dan Delanghe, 2014). pemeriksaan terhadap bilirubin urin
Penyimpanan terhadap sampel berpengaruh pada hasil pemeriksaan.
urin dapat mengakibatkan terjadinya Adapun kasus yang biasa
perubahan susunan senyawa yang terjadi di rumah sakit seperti
terkandung di dalam urin yang keterlambatan pengiriman spesimen urin
disebabkan oleh bakteri yang pasien rawat inap dari ruangan dan
tertampung tidak steril. Bakteri tersebut jumlah pasien yang banyak sehingga
dapat mengurai senyawa ureum dengan perlu untuk diteliti tentang pengaruh
pembentukan senyawa NH3 dan CO2. penundaan waku pemeriksaan urinalisis.
Senyawa NH3 dapat menyebabkan Pada penelitian ini bertujuan
perubahan pH menjadi basa sehingga untuk melakukan variasi penundaan
terjadi pengendapan Mg3(PO4)2 dan waktu yaitu 0 menit sebagai kontrol, 15
kalsium. menit dan 30 menit pada pemeriksaan
Berdasarkan penelitian yang bilirubin urine penderita hepatitis
telah dilakukan oleh Rosalita (2012) menggunakan metode carik celup.
bahwa variasi penundaan waktu
pemeriksaan pada metode carik celup METODE
untuk pemeriksaan urinalisis dapat Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
mengakibatkan perubahan hasil urinalisa Jenis penelitian yang
seperti urobilinogen, pH, keton glukosa, digunakan adalah eksperimental
dan darah. Pada pemeriksaan glukosa laboratorik. Penelitian ini dilaksanakan
urin dapat memberikan hasil negative di Laboratorium Patologi Klinik Prodi
palsu yang disebabkan oleh proses D3 Teknologi Laboratorium Medis
glikolisis bakteri. Perubahan hasil pada Politeknik Kesehatan Muhammadiyah
beberapa parameter dapat terjadi seperti Makassar pada tanggal 19 Februari – 28
pH, dan berat jenis sebagai akibat dari Maret 2022.
penundaan waktu pemeriksaan urin. Jumlah dan Teknik Pengambilan
Dengan demikian, bahwa waktu Sampel
penundaan lebih dari 2 jam tanpa Populasi yang digunakan dalam
penambahan zat pengawet pada sampel penelitian ini adalah semua penderita
urin dapat menyebabkan terjadinya hepatitis di RS Bhayangkara Makassar.
penurunan kualitas hasil pemeriksaan Sedangkan sampel yang digunakan
urinalisa. Untuk menjaga kualitas hasil adalah urine penderita hepatitis di RS
pemeriksaan maka perlu dilakukan Bhayangkara Makassar sebanyak 10
penambahan zat pengawet pada sampel pasien dengan teknik pengambilan
urin seperti senyawa toluen dan sampel secara Accidental Sampling.
formalin. Alat dan Bahan Penelitian
Hasil penelitian yang telah Alat yang digunakan pada
dilakukan oleh Yeyen (2016) Di penelitian ini adalah wadah penampung
Makassar tentang pengaruh penundaan urine, wadah carik celup sebagai standar
sampel urine selama 3 jam terhadap hasil warna. Bahan yang digunakan pada

125
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

penelitian ini Urine, dan strip carik celup urine penderita hepatitis di RS
tujuh indicator. Bhayangkara Makassar.
Langkah-Langkah Penelitian
Tissue steril dapat digunakan HASIL
untuk membersihkan area kemaluan dari Sampel yang digunakan adalah
bakteri supaya tidak tercampur ke dalam 10 sampel urine penderita hepatitis di RS
sampel, kemudian urin yang pertama Bhayangkara, dengan menggunakan
keluar dibuang sedikit lau segera metode carik celup. Hasil penelitian
ditampung ke dalam wadah dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
penampungan. Wadah tersebut ditutup Berdasarkan hasil penelitian dari
rapat agar sampel urin tidak tumpah, 10 sampel urine penderita hepatitis
kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperoleh kode sampel A dengan
dilakukan pemeriksaan (Manik, 2021). penundaan waktu 0,15, dan 30 menit
Pengujian Sampel Urine dinyatakan tetap pada positif (+++),
Strip reagen diambil dari dalam kode sampel B diperoleh hasil
wadah lalu dicelupkan sepenuhnya ke penundaan 0,15, dan 30 menit
dalam urin selama 2 detik. Strip dinyatakan tetap pada positif (+), kode
disentuhkan ditepi wadah specimen atau sampel C diperoleh hasil penundaan
diletakkan di atas selembar tissue jika 0,15, dan 30 menit dinyatakan tetap pada
kelebihan urin dikurangi. Interpretasi positif (+), kode sampel D diperoleh
hasil dapat ditunjukkan dengan hasil penundaan 0,15, dan 30 menit
membandingkan perubahan warna strip dinyatakan tetap pada positif (+), kode
pada skala warna rujukan di botol reagen sampel E diperoleh hasil penundaan
dengan cara menempelkan strip pada 0,15, dan 30 menit dinyatakan tetap pada
botol reagen. Hasil pemeriksaan yang positif (+), kode sampel F diperoleh hasil
tertera pada standar carik celup dicatat penundaan 0,15, dan 30 menit
dengan memperhatikan waktu reaksi dinyatakan tetap pada positif (+), kode
(Siemens, 2019). sampel F diperoleh hasil penundaan
Interpretasi Hasil 0,15, dan 30 menit dinyatakan tetap pada
Perubahan warna menujukkan positif (+), kode sampel G diperoleh
hasil positif (+) pada strip carik celup. hasil penundaan 0,15, dan 30 menit
Perubahan warna tersebut sesuai dengan dinyatakan tetap pada positif (+), kode
konsentrasi bilirubin urine. sampel H diperoleh hasil penundaan
Keterangan: 0,15, dan 30 menit dinyatakan tetap pada
(-) : Negatif: Berwarna kuning positif (+), kode sampel I diperoleh hasil
(+) : Berwarna coklat muda: penundaan 0,15, dan 30 menit
0.5mg/dL dinyatakan tetap pada positif (+), dan
(++) : Berwarna coklat kemerahan: kode sampel J diperoleh hasil penundaan
1.0mg/dL 0,15, dan 30 menit dinyatakan tetap pada
(+++) : Berwarna Coklat pekat: 3.0 positif (+).
mg/dL
(Siemens, 2019).
Pengolahan dan Analisis Data PEMBAHASAN
Analisis data dapat dilakukan Penelitian ini bersifat
dengan cara ekperimental laboratorik experimental laboratorik yang bertujuan
untuk melihat gambaran bilirubin urine mengetahui gambaran bilirubin urine
variasi penundaan waktu pada sampel pada penderita hepatitis. Metode yang
digunakan adalah metode carik celup

126
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

dengan prinsip kerja yaitu pada bilirubin urine yang digunakan diameternya lebar
akan terjadi perubahan warna dari coklat pada saat menampung sampel urine
terang menjadi merah dalam suasana mengalir pada wadah sehingga
asam akibat dari reaksi azo coupling meminimalisir terjadinya kontaminasi
dengan garam diazonium membentuk dan sampel urine dimasukkan ke dalam
azodye. cool box untuk menghindari paparan
Penilaian kualitatif dan sinar matahari. Kemudian dilakukan
semikuantitatif ditunjukkan dengan pemeriksaan menggunakan strip carik
skala warna pada standar carik celup celup dengan variasi penundaan waktu
yang berupa carik plastic tipis dan kaku. pemeriksaan (Kontrol 0,15, dan 30
Pada sebelah sisi terdapat 1 – 9 kertas menit) (Widyaningrum, 2013).
isap (ketas seluloid) dengan kandungan Hasil pemeriksaan yang
reagen spesifik pada masing-masing didapatkan urine penderita hepatitis
bagian. Pemeriksaan urinalisis dengan positif (+) tetap sama dengan hasil yang
metode carik celup terdiri dari beberapa didiamkan selama 0,15, dan 30 menit,
bantalan dengan reagen kimia yang akan sehingga menyebabkan tidak terjadinya
bereaksi dengan sampel urin. Hasil perubahan hasil pada variasi penundaan
interpretasi dapat dibaca antara 1 sampai waktu. Adanya hasil positif bilirubin
2 menit setelah strip dicelupkan ke urine pada penderita hepatitis
dalam sampel urin. Dengan demikian menujukkan adanya kerusakan pada
dapat dilihat secara visual perubahan organ hati. Salah satu penyebab
warna yang terjadi dengan kerusakan organ hati pada manusia
membandingkan pada dip stick dengan adalah adanya infeksi virus hepatitis.
warna standar di botol reagen. Metode Virus hepatitis dalam sel hati
carik celup dapat dilakukan dengan dapat berkembang biak jika masuk ke
mudah dan spesifik secara cepat (Sinaga, dalam tubuh melalui aliran darah.
2018). Kerusakan hati dan peradangan dapat
Pengambilan sampel urine pada terjadi apabila sel pertahanan tubuh
penelitian menggunakan sampel urine berusaha untuk menghilangkan virus
pagi dikarenakan sangat kecil dengan cara penyerangan terhadap sel
kemungkinan terkontaminasi bakteri dan hati. Salah satu gangguan yang dapat
terjadi pemekatan konsentrasi pada terjadi dari kerusakan fungsi hati adalah
senyawa nitrit. Sebelum pengambilan gangguan eksresi bilirubin. Dengan
urine pada pasien dilakukan edukasi demikian maka jumlah bilirubin dalam
terhadap cara pengambilan yang benar hati akan berlebih dan mengalami
untuk meminimalisir terjadinya peningkatan karena tidak dapat
kontaminasi, sehingga hasil yang diekskresikan melalui urin, sehingga
didapatkan sesuai dari tubuh pasien dapat diperoleh hasil yang tinggi pada
(Manik, 2021). pemeriksaan (Puspita dan Nuraini,
Sampel urine yang diambil pada 2017).
aliran tengah atau yang disebut mid Pembentukan bilirubin dapat
stream untuk menghindari kontaminasi terjadi dari penguraian hemoglobin dan
prostat, uretra, maupun vagina. Aliran disalurkan menuju sel hati, sehingga
pertama atau first stream dibuang karena akan terjadi konjugasi bilirubin lalu
ditakutkan terkontaminasi oleh bakteri, diekskresikan dalam bentuk empedu.
aliran terakhir atau Last stream tidak Bilirubin terkonjugasi yang terbentuk
digunakan karena senyawa dalam urine langsung dapat larut di dalam air dan
sudah terbuang di mid stream. Wadah dikeluarkan ke dalam urine. Bilirubin

127
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

yang ditemukan dalam urine adalah Muhammadiyah yang mendukung


bilirubin direk yang memiliki penuh kegiatan peneitian ini, dan kepada
karakteristik berwarna kuning gelap pihak-pihak yang turut serta membantu
(kuning kecoklatan) dan keberadaannya terlaksananya penelitian ini dengan
dalam urine tanda adanya kelainan pada lancar, sehingga penulis berhasil
hati. Bilirubin mudah teroksidasi menyelesaikan penelitian dan artikel
menjadi biliverdin bila terkena cahaya ilmiah.
matahari yang bisa menyebabkan hasil
urine menjadi negatif palsu. DAFTRA PUSTAKA
Pada penelitian ini tidak ada Manik, E, S. 2021. Modul Kimia Klinik
perubahan hasil kadar bilirubin dengan 1. Universitas Binawan Jakarta.
variasi waktu penundaan dikarenakan Munawarah, R., Soesanto, O., Faisal, R,
waktu penundaan sampel sampel urine M. 2016. Penerapan Metode
tidak melebihi masa stabilitas urin yaitu Support Vector Machine Pada
kurang dari 4 jam. Apabila penyimpanan Diagnosa Hepatitis, Jurnal Ilmu
urin melebihi 4 jam akan menyebabkan Komputer (KLIK), 4,(1), 103-113.
perubahan pada unsur-unsur yang Naid, T., Mangerangi, F., Almahdaly, H.
terdapat pada urine. Perubahan unsur 2014. Pengaruh Penundaan Waktu
tersebut yang dapat dikarenakan proses Terhadap Hasil Urinalisis
oksidasi maupun kontaminasi Sedimen Urine, Ilmiah As-syifah,
mikroorganisme (Nugraha et al. 2019). 6(02): 212-219.
Niawaty, P., Rikarni, Yulia, D. 2021. Uji
KESIMPULAN Kesusaian Hasil Pemeriksaan
Berdasarkan hasil penelitian Sediman Urine Metode Shih-yung
yang dilakukan, dapat disimpulkan Pada Volume Urine 10 mL dan 5
bahwa hasil bilirubin urine pada mL, Jurnal Kesehatan Andalas,
penderita hepatitis dengan variasi 10(2): 88-93.
penundaan waktu pemeriksaan metode Nila, M, I., Diarti, W, M., Iswari, P.
carik celup 10 sampel dengan 3 2018. Analisis Variasi Infeksi
perlakuan penundaan waktu 0,15, dan 30 Malaria Terhadap Pemeriksaan
menit adalah tidak terjadi perubahan Bilirubin Urine Metode Carik
kadar bilirubin. Celup, Jurnal Analis Medika, 5(1):
79-84.
SARAN Nugraha, J., Marapaung, R, F., Edijanto,
Peneliti menyarankan kepada P, S., Soehita, S., Anniwati, L.
peneliti selanjutnya untuk melakukan 2019. Analisis Cairan Tubuh dan
penelitian terkait bilirubin urine pada Urine. Surabaya: Airlangga
penderita hepatitis dengan menggunakan University Press.
metode lain seperti metode foam dan Puspita E., Nuraini D.F., 2017.
metode horison. Serta diharapkan dapat Gambaran Hasil Pemeriksaan
menggunakan sampel darah penderita Bilirubin Total pada Pasien
hepatitis dengan metode kromotografi. Hepatitis. Jurnal Insan Cendekia.
5(1): 56-60.
UCAPAN TERIMA KASIH Parwati, A, P., Bintari, D, W, N.,
Ucapan terima kasih penulis Putra,S, F, A, P, G. 2020.
disampaikan kepada Kaprodi D3 Perbedaan Hasil Pemeriksaan
Teknologi Laboratorium Medis, LPPM, Kimia Urine Dengan Variasi Jenis
dan Direktur Politeknik Kesehatan Pengawet Urine, Jurnal Analis

128
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

Laboratorium Medik, 5(2): 422- Widyanigrum H., 2013. Pijat Refleksi


433. dan Enam Terapi Lainnya. Media
Rosalita L., 2018. Pengaruh Penundaan Pressindo. Yogyakarta.
Waktu Terhadap hasil Urinalisis. Yeyen M., 2016. Pengaruh Penundaan
Departemen Patologi Klinik Sampel Urine Selama 3 Jam
Fakultas Kedokteran, Universitas Terhadap Hasil Pemeriksaan
Islam Indonesia. Yogyakarta. Bilirubin Urine Metode Carik
http://isjd.pdii.lipi.go.id Celup Pada Penderita Hepatitis
Siemens. 2019. Multistix. Jakarta. RS. Tk II Pelamonia Makassar.
Sinaga H., 2018. Buku Ajar Urinalisis. Karya Tulis Ilmiah (KTI) tidak
Palembang: Multi Sarana. diterbitkan. Makassar: Program
Speeckaert, M., Delanghe, J. 2014. Studi Analis Kesehatan
Preanalytical Requirements of Universitas Indonesia Timur.
Urinalysis. Biochemia Medica,
24(1): 89-104.

129
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

Tabel 1
Hasil Pemeriksaan Bilirubin Urine Pada Penderita Hepatitis
Menggunakan Metode Carik Celup
Hasil Pemeriksaan Bilirubin Urine Penderita
No Kode Hepatitis Variasi Penundaan Waktu
Sampel Kontrol 0 15 Menit 30 Menit
Menit
1 Sampel Positif (+++) Postif Positif
A (+++) (+++)
2 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
B
3 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
C
4 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
D
5 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
E
6 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
F
7 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
G
8 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
H
9 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
I
10 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
J

130
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970

You might also like