Professional Documents
Culture Documents
2970 13169 2 PB
2970 13169 2 PB
Korespndensi: rahmawatiamma60@gmail.com/085396959640
ABSTRACT
Hepatitis is a disease in the form of inflammatory disorder of the liver caused by infection
with the hepatitis virus. The presence of abnormalities in the liver and liver membrane
damage is characterized by increased levels of enzymes in the liver. The screening is done
to check for hepatitis, one of which is using urine bilirubin examination. The aim of the
study was to determine the description of urine bilirubin in hepatitis patients with
variations in the time delay for the strip-dip method examination. The type of research used
is laboratory experimental. The sampling method in this study was accidental sampling
using a total sample of 10 urine patients with hepatitis at Bhayangkara Hospital Makassar,
while the examination method used the dipstick method. The results of the study on all urine
samples of patients with hepatitis showed positive for bilirubin. Thus the variation of time
delay 0 minutes, 15 minutes, 30 minutes has no effect on the results of urine bilirubin in
patients with hepatitis.
ABSTRAK
Penyakit hepatitis merupakan penyakit berupa kelainan peradangan organ hati akibat
infeksi virus hepatitis. Adanya kelainan pada hati dan kerusakan membran hati ini dengan
ditandai meningkatnya kadar oleh enzim pada hati. Adapun skrining dilakukan
pemeriksaan penyakit hepatitis salah satunya menggunakan pemeriksaan bilirubin urine.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran bilirubin urine pada penderita hepatitis
dengan variasi penundaan waktu pemeriksaan metode carik celup. Jenis penelitian yang
digunakan adalah bersifat eksperimental laboratorik Metode pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah accidental sampling dengan menggunakan jumlah sampel 10 urine
penderita hepatitis di RS Bhayangkara Makassar, sedangkan metode pemeriksaan
menggunakan metode carik celup. Hasil penelitian pada semua sampel urine penderita
hepatitis menujukkan positif bilirubin. Dengan demikian variasi penundaan waktu 0,15,
dan 30 menit tidak berpengaruh terhadap hasil bilirubin urine pada penderita hepatitis.
123
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
124
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
125
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
penelitian ini Urine, dan strip carik celup urine penderita hepatitis di RS
tujuh indicator. Bhayangkara Makassar.
Langkah-Langkah Penelitian
Tissue steril dapat digunakan HASIL
untuk membersihkan area kemaluan dari Sampel yang digunakan adalah
bakteri supaya tidak tercampur ke dalam 10 sampel urine penderita hepatitis di RS
sampel, kemudian urin yang pertama Bhayangkara, dengan menggunakan
keluar dibuang sedikit lau segera metode carik celup. Hasil penelitian
ditampung ke dalam wadah dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
penampungan. Wadah tersebut ditutup Berdasarkan hasil penelitian dari
rapat agar sampel urin tidak tumpah, 10 sampel urine penderita hepatitis
kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperoleh kode sampel A dengan
dilakukan pemeriksaan (Manik, 2021). penundaan waktu 0,15, dan 30 menit
Pengujian Sampel Urine dinyatakan tetap pada positif (+++),
Strip reagen diambil dari dalam kode sampel B diperoleh hasil
wadah lalu dicelupkan sepenuhnya ke penundaan 0,15, dan 30 menit
dalam urin selama 2 detik. Strip dinyatakan tetap pada positif (+), kode
disentuhkan ditepi wadah specimen atau sampel C diperoleh hasil penundaan
diletakkan di atas selembar tissue jika 0,15, dan 30 menit dinyatakan tetap pada
kelebihan urin dikurangi. Interpretasi positif (+), kode sampel D diperoleh
hasil dapat ditunjukkan dengan hasil penundaan 0,15, dan 30 menit
membandingkan perubahan warna strip dinyatakan tetap pada positif (+), kode
pada skala warna rujukan di botol reagen sampel E diperoleh hasil penundaan
dengan cara menempelkan strip pada 0,15, dan 30 menit dinyatakan tetap pada
botol reagen. Hasil pemeriksaan yang positif (+), kode sampel F diperoleh hasil
tertera pada standar carik celup dicatat penundaan 0,15, dan 30 menit
dengan memperhatikan waktu reaksi dinyatakan tetap pada positif (+), kode
(Siemens, 2019). sampel F diperoleh hasil penundaan
Interpretasi Hasil 0,15, dan 30 menit dinyatakan tetap pada
Perubahan warna menujukkan positif (+), kode sampel G diperoleh
hasil positif (+) pada strip carik celup. hasil penundaan 0,15, dan 30 menit
Perubahan warna tersebut sesuai dengan dinyatakan tetap pada positif (+), kode
konsentrasi bilirubin urine. sampel H diperoleh hasil penundaan
Keterangan: 0,15, dan 30 menit dinyatakan tetap pada
(-) : Negatif: Berwarna kuning positif (+), kode sampel I diperoleh hasil
(+) : Berwarna coklat muda: penundaan 0,15, dan 30 menit
0.5mg/dL dinyatakan tetap pada positif (+), dan
(++) : Berwarna coklat kemerahan: kode sampel J diperoleh hasil penundaan
1.0mg/dL 0,15, dan 30 menit dinyatakan tetap pada
(+++) : Berwarna Coklat pekat: 3.0 positif (+).
mg/dL
(Siemens, 2019).
Pengolahan dan Analisis Data PEMBAHASAN
Analisis data dapat dilakukan Penelitian ini bersifat
dengan cara ekperimental laboratorik experimental laboratorik yang bertujuan
untuk melihat gambaran bilirubin urine mengetahui gambaran bilirubin urine
variasi penundaan waktu pada sampel pada penderita hepatitis. Metode yang
digunakan adalah metode carik celup
126
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
dengan prinsip kerja yaitu pada bilirubin urine yang digunakan diameternya lebar
akan terjadi perubahan warna dari coklat pada saat menampung sampel urine
terang menjadi merah dalam suasana mengalir pada wadah sehingga
asam akibat dari reaksi azo coupling meminimalisir terjadinya kontaminasi
dengan garam diazonium membentuk dan sampel urine dimasukkan ke dalam
azodye. cool box untuk menghindari paparan
Penilaian kualitatif dan sinar matahari. Kemudian dilakukan
semikuantitatif ditunjukkan dengan pemeriksaan menggunakan strip carik
skala warna pada standar carik celup celup dengan variasi penundaan waktu
yang berupa carik plastic tipis dan kaku. pemeriksaan (Kontrol 0,15, dan 30
Pada sebelah sisi terdapat 1 – 9 kertas menit) (Widyaningrum, 2013).
isap (ketas seluloid) dengan kandungan Hasil pemeriksaan yang
reagen spesifik pada masing-masing didapatkan urine penderita hepatitis
bagian. Pemeriksaan urinalisis dengan positif (+) tetap sama dengan hasil yang
metode carik celup terdiri dari beberapa didiamkan selama 0,15, dan 30 menit,
bantalan dengan reagen kimia yang akan sehingga menyebabkan tidak terjadinya
bereaksi dengan sampel urin. Hasil perubahan hasil pada variasi penundaan
interpretasi dapat dibaca antara 1 sampai waktu. Adanya hasil positif bilirubin
2 menit setelah strip dicelupkan ke urine pada penderita hepatitis
dalam sampel urin. Dengan demikian menujukkan adanya kerusakan pada
dapat dilihat secara visual perubahan organ hati. Salah satu penyebab
warna yang terjadi dengan kerusakan organ hati pada manusia
membandingkan pada dip stick dengan adalah adanya infeksi virus hepatitis.
warna standar di botol reagen. Metode Virus hepatitis dalam sel hati
carik celup dapat dilakukan dengan dapat berkembang biak jika masuk ke
mudah dan spesifik secara cepat (Sinaga, dalam tubuh melalui aliran darah.
2018). Kerusakan hati dan peradangan dapat
Pengambilan sampel urine pada terjadi apabila sel pertahanan tubuh
penelitian menggunakan sampel urine berusaha untuk menghilangkan virus
pagi dikarenakan sangat kecil dengan cara penyerangan terhadap sel
kemungkinan terkontaminasi bakteri dan hati. Salah satu gangguan yang dapat
terjadi pemekatan konsentrasi pada terjadi dari kerusakan fungsi hati adalah
senyawa nitrit. Sebelum pengambilan gangguan eksresi bilirubin. Dengan
urine pada pasien dilakukan edukasi demikian maka jumlah bilirubin dalam
terhadap cara pengambilan yang benar hati akan berlebih dan mengalami
untuk meminimalisir terjadinya peningkatan karena tidak dapat
kontaminasi, sehingga hasil yang diekskresikan melalui urin, sehingga
didapatkan sesuai dari tubuh pasien dapat diperoleh hasil yang tinggi pada
(Manik, 2021). pemeriksaan (Puspita dan Nuraini,
Sampel urine yang diambil pada 2017).
aliran tengah atau yang disebut mid Pembentukan bilirubin dapat
stream untuk menghindari kontaminasi terjadi dari penguraian hemoglobin dan
prostat, uretra, maupun vagina. Aliran disalurkan menuju sel hati, sehingga
pertama atau first stream dibuang karena akan terjadi konjugasi bilirubin lalu
ditakutkan terkontaminasi oleh bakteri, diekskresikan dalam bentuk empedu.
aliran terakhir atau Last stream tidak Bilirubin terkonjugasi yang terbentuk
digunakan karena senyawa dalam urine langsung dapat larut di dalam air dan
sudah terbuang di mid stream. Wadah dikeluarkan ke dalam urine. Bilirubin
127
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
128
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
129
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)
Tabel 1
Hasil Pemeriksaan Bilirubin Urine Pada Penderita Hepatitis
Menggunakan Metode Carik Celup
Hasil Pemeriksaan Bilirubin Urine Penderita
No Kode Hepatitis Variasi Penundaan Waktu
Sampel Kontrol 0 15 Menit 30 Menit
Menit
1 Sampel Positif (+++) Postif Positif
A (+++) (+++)
2 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
B
3 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
C
4 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
D
5 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
E
6 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
F
7 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
G
8 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
H
9 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
I
10 Sampel Positif (+) Positif (+) Positif (+)
J
130
Vol. 13 No. 2, November 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.2970