You are on page 1of 12

Volume 14, Nomor 1, Mei 2022, pp 1-12 Copyright © 2017

Jurnal Akuntansi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Bisnis,


Universitas Kristen Maranatha. ISSN 2085-8698 | e-ISSN 2598-4977.
http://journal.maranatha.edu

Analisis Belanja Daerah pada Pemerintah Daerah


Kabupaten Jepara

Agustiyana Lailatus Sholikhah1


Program Studi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar
(Jl. Kapten Suparman 39 Potrobangsan, Magelang Utara, Jawa Tengah 56116)
agustiyanalaila18@gmail.com

Nuwun Priyono2
Program Studi D3 Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar
(Jl. Kapten Suparman 39 Potrobangsan, Magelang Utara, Jawa Tengah 56116)
nuwunpriyono@untidar.ac.id

Abstract

This study aims to determine the magnitude of variance ratio analysis and regional spending
compatibility ratio analysis in Jepara Regency Regional Government for the period 2017 to
2020. In addition, we also want to know the level of regional spending efficiency in Jepara
Regency Regional Government. The research method used is quantitative descriptive by using
the analysis of variance ratio analysis, compatibility ratio analysis, and spending efficiency
ratio analysis. The results show that from 2017 to 2020 Jepara Regency Regional Government
falls into the category of favorable variance performance because the realization of
expenditure does not exceed the total budgeted, almost 70% of total regional expenditure is
used for operating expenditure, while the proportion of capital expenditure is far from
operating expenditure, and the performance of the Jepara Regency Regional Government are
included in the efficient category. This shows that the Regional Government of Jepara regency
has succeeded in spending efficiency. The Regional Finance and Assets Management Agency
should pay more attention to the situation and conditions in the hope that the budget can be
realized well.

Keywords: Regional Expenditure, Variance Ratio, Harmony Ratio, and Efficiency Ratio

1
Jurnal Akuntansi■ Volume 14 Nomor 1, Mei 2022: 1-12

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya analisis rasio varians dan analisis rasio
keserasian belanja daerah pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara untuk periode tahun
2017 hingga 2020. Selain itu, juga ingin mengetahui tingkat efisiensi belanja daerah pada
Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kuantitatif dengan menggunakan alat analisis analisis rasio varians, analisis rasio keserasian,
dan analisis rasio efisiensi belanja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak tahun 2017
hingga 2020 Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara masuk dalam kategori kinerja selisih yang
disukai (favourable variance) karena realisasi belanja tidak melebihi total yang dianggarkan,
hampir 70% total belanja daerah digunakan untuk belanja operasi, sementara proporsi belanja
modal jauh dari belanja operasi, dan kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara termasuk
dalam kategori efisien. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah kabupaten Jepara
telah berhasil melakukan efisiensi belanja. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD) Kabupaten Jepara sebaiknya lebih memperhatikan situasi dan kondisi dengan
harapan anggaran tersebut dapat terealisasikan dengan baik.

Kata Kunci: Belanja Daerah, Rasio Varians, Rasio Keserasian, dan Rasio Efisiensi

Pendahuluan daerahnya melalui wewenang yang


dimilikinya dalam rangka memungut
Lahirnya akuntabilitas badan publik seperti pendapatan secara mandiri serta berperan
kantor pemerintahan, merupakan bentuk distributif pada Anggaran Pendapatan dan
komitmen suatu kantor pemerintahan dalam Belanja Daerah (APBD).
rangka memikul tanggung jawab atas sebuah Seperti daerah-daerah lainnya yang
keberhasilan maupun kegagalan dari ada di Indonesia, Kabupaten Jepara
dilaksanakannya misi organisasi tersebut. termasuk salah satu kabupaten yang
Hal ini adalah dampak adanya perubahan berpartisipasi dalam melaksanakan otonomi
pada aparatur pemerintah. Salah satu daerah dengan lokasi daerahnya berada di
ilustrasi dari adanya perubahan pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Artinya, Kabupaten
dalam mendukung pembangunan dari Jepara secara mandiri melakukan
masing-masing wilayah atau daerah di pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya
Indonesia adalah otonomi daerah yang dimiliki. Suatu daerah dapat dinilai
(Adisasmita, 2011). berdasarkan keberhasilannya dalam
Penerapan otonomi daerah melakukan kinerja pelaksanaan otonomi
di Indonesia mengacu pada Undang-Undang daerah. Oleh karena itu, perlu dilakukan
Nomor 32 tahun 2004 yang selanjutnya penilaian kinerja atas pencapaian
diperbarui lebih lanjut menggunakan pelaksanaan program perwujudan visi dan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 misi pemerintah daerah.
tentang Pemerintah Daerah yang ditegakkan Pemerintah Daerah Kabupaten
dengan memberdayakan daerahnya melalui Jepara menjadi objek penelitian yang cukup
wewenang untuk mengatur dan mengurus menarik, karena Kabupaten Jepara
sendiri pemerintahannya serta kebutuhan senantiasa melakukan peningkatan terhadap
rakyatnya. Selain itu, dengan aparatur daerahnya. Hal ini dapat dilihat dari
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 33 Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan
tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Belanja tahun anggaran 2017-2020 serta
Pusat dan Daerah, pemerintah daerah sumbangan PAD yang nominalnya
menetapkan prioritas pembangunan cenderung meningkat, namun untuk angka
2
Jurnal Akuntansi■ Volume 14 Nomor 1, Mei 2022: 1-12

pertumbuhan persentasenya cenderung kenaikan kesejahteraan rakyatnya.


menurun. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Stewardship Theory mengungkapkan bahwa
Jepara juga menetapkan capaian target untuk pada dasarnya manusia dapat dipercaya,
belanja, baik yang berkaitan dengan bertanggung jawab atas tindakannya sendiri,
kabupaten ataupun proyek dan aktivitas mempunyai integritas serta kejujuran kepada
dalam rangka membangun tanggungjawab pihak lain. Hal ini memunculkan suatu
rencana belanja dan menjelaskan efisiensi indikasi bahwa Pemerintah Daerah memikul
dan efektivitas pengguna anggaran, belanja, pertanggungjawaban yang besar dalam
serta pertumbuhan pengeluaran memenuhi fungsi dan tugasnya dalam
dibandingkan dengan hasil yang dicapai pengelolaan fiskal yang dipercayakan oleh
selama periode tertentu dibandingkan pemerintah pusat, sehingga pelayanan
periode berikutnya. publik serta kesejahteraan masyarakat
Pemerintah daerah menentukan diharapkan dapat tercapai dan terjadi (Ara,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2016).
(APBD) setiap tahunnya dan APBD ini Agar mampu secara baik, lancar,
merupakan suatu instrumen yang utama dan efisien dalam mengelola belanja daerah
dalam rangka pelaksanaan pembangunan maka pemerintah daerah perlu mengukur
daerah (Fathiyah et al., 2021). Pembiayaan kinerja fiskalnya untuk mengetahui seberapa
pembangunan daerah merupakan cerminan ekonomis, efisien, dan efektif mereka dapat
dari alokasi besarnya pendapatan dan membelanjakan uang publiknya. Pemerintah
belanja daerah. Hal ini menunjukkan adanya daerah harus mampu mengontrol
korelasi yang berbanding lurus, yaitu apabila pengeluaran daerah, meningkatkan efisiensi
alokasi pendapatan daerah meningkat maka pengeluaran, dan menghemat anggaran.
akan memiliki dampak yang sama terhadap Pentingnya mengukur kinerja fiskal berguna
porsi pembiayaan pada pembangunan dalam untuk mengevaluasi akuntabilitas
belanja daerah yang juga akan semakin pemerintah daerah dalam mengelola
meningkat sehingga kebutuhan keuangan daerah (Poyoh et al., 2017). Peran
pembangunan bisa terpenuhi tanpa pemerintah daerah sangat diperlukan dalam
hambatan. Adanya pertimbangan bahwa perwujudan akuntabilitas dan transparansi
lahirnya desentralisasi fiskal secara belanja daerah, juga dalam urusan mengatur
signifikan akan membatasi keuangan dan penyampaian laporan keuangan yang
pemerintah daerah dan memungkinkan penyusunannya atas dasar standar akuntansi
berkurangnya ketergantungan dari bantuan pemerintahan dan mencapai prinsip
pemerintah pusat, sehingga adanya ketepatan waktu (Sari et al., 2018).
peningkatan kebutuhan pembiayaan yang Analisis belanja daerah diperlukan
diperuntukkan dalam rangka belanja daerah dalam rangka memberikan penilaian pada
wajib dapat digunakan secara ekonomis, pemerintah daerah, apakah APBD telah
efisien dan efektif. digunakan secara ekonomis, efisien dan
Belanja daerah diartikan sebagai efektif (value for money) (Kainde, 2013).
pengeluaran yang dipergunakan sebagai Adanya Standar Analisa Belanja (SAB)
wujud urusan publik yang dikelola oleh dapat digunakan sebagai pedoman untuk
kabupaten/kota atau provinsi yang terdiri menganalisa kewajaran pengeluaran
atas urusan wajib dan pilihan yang telah masing-masing proyek/aktivitas yang
ditetapkan berdasarkan undang-undang dilakukan oleh suatu unit kerja pada 1 tahun
(Sasana, 2011). Pengeluaran daerah yang anggaran (Adisasmita, 2011).
dialokasikan secara tepat ke dalam garis- Penelitian tentang analisis belanja
garis pengeluaran yang diperlukan oleh daerah telah dilakukan oleh peneliti-peneliti
rakyat akan menekan munculnya sebelumnya, namun masih terdapat beberapa
perkembangan yang positif dalam upaya perbedaan hasil dalam penelitiannya.

3
Jurnal Akuntansi■ Volume 14 Nomor 1, Mei 2022: 1-12

Fathiyah et al., (2021) melakukan penelitian Kerangka Teoritis


mengenai analisis belanja daerah dengan
metode analisis rasio varians, rasio Kerangka Koseptual
keserasian, dan rasio efisiensi belanja Kinerja keuangan diartikan sebagai suatu
menunjukkan hasil bahwa berdasarkan rasio ilustrasi atas kondisi keuangan sebuah
varians menunjukkan adanya realisasi instansi pada periode tertentu. Apabila
dengan kategori favourable variance atau dikaitkan dengan suatu instansi pemerintah
realisasinya lebih kecil dari yang daerah, kinerja keuangan menunjukkan
dianggarkan, sementara selama lima tahun realisasi pendapatan dan belanja dalam
terakhir rasio untuk keserasian belanja penggunaan anggaran yang menyatakan
berdasarkan rasio belanja operasi terhadap efisiensi sebuah daerah dalam hal pemberian
total belanja dan rasio belanja modal pelayanan kepada publik. Pengukuran
terhadap total belanja menunjukkan kinerja dilakukan atas tujuan untuk
persentase alokasi belanja operasi yang lebih melakukan evaluasi kinerja keuangan pada
besar dari persentase belanja modal. masa sebelumnya serta menyediakan metode
Berdasarkan hasil perhitungan rasio efisiensi yang tepat secara berkelanjutan dalam
masuk dalam kategori kinerjanya efisien. melakukan evaluasi terhadap kinerja
Penelitian tersebut juga diperkuat oleh keuangan.
Saputra et al., (2018) yang menyatakan Penilaian kinerja keuangan daerah
bahwa varian belanja masuk dalam kategori dapat menggunakan salah satu alat yaitu
baik, rasio keserasian belanja menunjukkan dengan melakukan analisis rasio keuangan
bahwa realisasi belanja lebih banyak daerah, termasuk belanja daerah. Analisis
digunakan untuk belanja operasional, dan belanja daerah sangat penting dilakukan
rasio efisiensi masuk dalam kategori efisien. dalam melakukan evaluasi apakah
Namun, hasil tersebut berbeda dengan pemerintah daerah telah secara ekonomis,
penelitian yang dilakukan oleh Suhaedi, efisien, dan efektif dalam menggunakan
(2019) yang menyatakan bahwa varians APBD. Berdasarkan Laporan Realisasi
belanja masuk dalam kategori favourable Anggaran, dapat dilakukan analisis belanja
varians, sebagian besar belanja daerah daerah berupa analisis rasio varians belanja,
dialokasikan untuk belanja operasi, dan analisis rasio keserasian belanja, dan analisis
pengelolaan anggaran masuk dalam kategori rasio efisiensi belanja.
kurang efisien. Atas hasil analisis belanja daerah,
Berdasarkan uraian latar belakang maka pada analisis rasio varians belanja
di atas dan adanya ketidaksamaan hasil menyatakan bahwa kinerja belanja
penelitian-penelitian terdahulu maka tujuan pemerintah daerah akan dinilai baik jika
penelitian ini adalah ingin mengetahui realisasi belanja tidak melebihi dari
besarnya analisis varians dan analisis anggarannya. Analisis rasio keserasian
keserasian belanja daerah pada Pemerintah belanja menuntut pemerintah daerah dalam
Daerah Kabupaten Jepara untuk tahun membuat harmonisasi belanja, sementara
anggaran 2017-2020. Selain itu, juga ingin dalam analisis rasio efisiensi belanja,
mengetahui tingkat efisiensi belanja daerah pemerintah daerah akan dinilai telah
pada Pemerintah Daerah kabupaten Jepara. melakukan efisiensi anggaran apabila rasio
efisiensinya kurang dari 100% dan apabila
terjadi sebaliknya maka dikatakan sebagai
pemborosan anggaran.
Berdasarkan uraian di atas, maka
berikut kerangka konseptual atas penelitian
ini:

4
Jurnal Akuntansi■ Volume 14 Nomor 1, Mei 2022: 1-12

Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara dinikmati oleh seluruh kelompok


masyarakat tanpa diskriminasi (Lontaan &
Laporan Realisasi APBD Pemerintah Pangerapan, 2016). Sementara menurut
Daerah Kabupaten Jepara Halim & Kusufi, (2014) belanja daerah
adalah suatu kewajiban bagi pemerintah
sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.
Analisis Belanja Daerah: Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
1. Analisis Rasio Varians Belanja 12 Tahun 2019, belanja daerah
2. Analisis Rasio Keserasian Belanja diklasifikasikan sebagai berikut:
3. Analisis Rasio Efisiensi Belanja 1. Belanja Operasi, diartikan sebagai sebuah
pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-
Hasil Analisis Belanja Pemerintah Daerah hari Pemerintah Daerah yang memberi
Kabupaten Jepara manfaat jangka pendek.
Gambar 1 2. Belanja Modal, diartikan sebagai sebuah
Kerangka Konseptual pengeluaran angagran untuk perolehan aset
tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat
Tinjauan Pustaka lebih dari 1 periode akuntansi.
3. Belanja Tidak Terduga, diartikan sebagai
Anggaran Pendapatan dan Belanja sebuah pengeluaran anggaran atas Beban
Daerah (APBD) APBD untuk keperluan darurat termasuk
Anggaran diartikan sebagai suatu rencana keperluan mendesak yang tidak diprediksi
organisasi jangka pendek yang sebelumnya.
menerjemahkan program-program ke dalam 4. Belanja Transfer, diartikan sebagai sebuah
rencana keuangan tahunan yang lebih pengeluaran uang dari Pemerintah Daerah
konkrit (Dien et al., 2015). APBD kepada Pemerintah Daerah lainnya dan/atau
merupakan sebuah rencana keuangan dari Pemerintah Daerah kepada pemerintah
dengan periode tahunan yang dibahas dan desa.
disetujui bersama pemerintah daerah dan
DPRD, serta ditetapkan menggunakan Kinerja Keuangan Daerah
peraturan daerah (Halim & Kusufi, 2014). Menurut Halim & Kusufi, (2014), kinerja
Sementara, menurut Hasanah & Anitasari merupakan hasil pencapaian dengan
(2020) APBD merupakan bentuk sebuah kuantitas dan kualitas yang terukur atas
pengelolaan keuangan daerah yang setiap sebuah kegiatan yang akan atau telah
tahu ditetapkan menggunakan peraturan dilaksanakan sehubungan dengan
daerah. APBD memiliki unsur yang penggunaan anggaran. Kinerja keuangan
meliputi: 1. Pendapatan yang berasal dari merupakan suatu kegiatan yang mengukur
pendapatan asli daerah (PAD), dana pencapaian prestasi perusahaan serta
perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang menggunakan modal dengan efektif dan
sah 2. Anggaran belanja yang dirinci atas efisien untuk mewujudkan tujuan
dasar organisasi, fungsi, dan jenis belanja. 3. perusahaan (Saputra et al., 2016). Sedangkan
Pembiayaan yang terdiri dari penerimaan kinerja keuangan daerah adalah sebuah
daerah dan pengeluaran daerah pengukuran kinerja dengan menggunakan
(Purwaningsih & Priyono, 2021). indikator keuangan daerah (Sartika, 2019).
Salah satu alat yang dapat digunakan sebagai
Belanja Daerah penilaian kinerja keuangan daeah adalah
Belanja daerah merupakan sebuah beban dengan melakukan analisis rasio keuangan
yang dikeluarkan oleh daerah untuk daerah, termasuk belanja daerah. Pemerintah
dialokasikan berdasarkan konsep keadilan daerah harus mampu mengelola belanja
dan pemerataan dengan tujuan dapat

5
Jurnal Akuntansi■ Volume 14 Nomor 1, Mei 2022: 1-12

dengan baik agar dapat bermanfaat bagi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
masyarakat. pembiayaan yang dilakukan oleh pemerintah
daerah selama satu periode (Abdal et al.,
Analisis Belanja Daerah 2018). Pemilihan sampel tersebut atas dasar
Pentingnya melakukan analisis belanja kriteria tertentu, yaitu berdasarkan tujuan
daerah dilakukan dalam rangka dari penelitian ini dengan menganalisis
mengevaluasi penggunaan APBD apakah kinerja belanja daerah menggunakan data
telah digunakan oleh pemerintah secara anggaran dan realisasi belanja yang tertuang
ekonomis, efisien, dan efektif. Mahmudi dalam LRA Pemerintah Daerah.
menyatakan dalam Fathiyah et al., (2021),
bahwa tujuan dilakukannya analisis belanja Jenis dan Sumber Data
daerah berguna untuk mengetahui sejauh Jenis data yang digunakan dalam penelitian
mana pemerintah daerah telah melakukan ini adalah data runtun waktu (time series).
efisiensi anggaran, menghindari Data runtun waktu diartikan sebagai jenis
pengeluaran yang tidak penting dan tidak data yang sistem pengambilan nilainya
tepat sasaran. Berdasarkan informasi yang dilakukan selama periode yang ditentukan
diperoleh dari Laporan Realisasi Anggaran, secara berurutan (Chandrarin, 2018). Pada
maka dapat dilakukan analisis belanja penelitian ini runtun waktu ditetapkan atas
berupa analsis varians belanja, rasio dasar periode tahun, yaitu 2017 hingga 2020.
keserasian, dan rasio efisiensi belanja. Penelitian ini menggunakan data
yang bersumber dari data sekunder. Data
sekunder berarti data yang diperoleh dari
Metode Penelitian pihak atau lembaga pengguna atau yang
telah mempublikasikan. Penelitian ini
Populasi dan Sampel memperoleh data dari website resmi Badan
Populasi merupakan kumpulan unsur-unsur Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah
dengan karakteristik tertentu yang bisa (BPKAD) Kabupaten Jepara.
digunakan dalam menarik kesimpulan
(Chandrarin, 2018). Pada penelitian ini Metode Analisis Data
populasinya Laporan Keuangan Pemerintah Penelitian ini menggunakan data kuantitatif
Daerah (LKPD) Pemerintah Daerah berupa angka-angka yang memiliki asal dari
Kabupaten Jepara. LKPD ini terdiri dari masing-masing pengukuran variabel. Data
beberapa unsur laporan keuangan, ini diperoleh dari Laporan Realiasi (LRA)
diantaranya ada Neraca, laporan Operasional dengan menggunakan angka-angkanya
(LO), Laporan Realisasi Anggaran (LRA), sebagai unsur yang akan dimasukkan pada
Laporan Arus Kas (LAK), Laporan rumus analisis belanja daerah. Penelitian ini
Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan menggunakan teknik analisis dengan desain
Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP- deskriptif kuantitatif. Sehingga peneliti
SAL), dan Catatan atas Laporan Keuangan hanya melakukan analisis yang sifatnya
(CaLK). menjelaskan fenomena yang ada tanpa
Sampel merupakan kumpulan dari melakukan pengujian hipotesis.
subjek yang digunakan untuk mewakili
populasi (Chandrarin, 2018). Pada penelitian Definisi Operasional Variabel dan
ini sampel yamg digunakan berupa Laporan Pengukurannya
Realisasi Anggaran (LRA) Pemerintah
Daerah Kabupaten Jepara Tahun Anggaran Analisis Rasio Varians Belanja
2017-2020. LRA merupakan suatu laporan Analisis ini merupakan analisis terhadap
yang menyajikan serta menginformasikan perbedaan atau selisih antara realisasi
data terkait realisasi anggaran, belanja, belanja dengan anggaran (Kawatu, 2019).

6
Jurnal Akuntansi■ Volume 14 Nomor 1, Mei 2022: 1-12

Hasil dari analisis ini dapat ditampilkan daerah yang diperuntukkan pada bagan-
dalam dua bentuk, baik nilai nominalnya bagian belanja yang didistribusikan untuk
maupun besarnya persentasenya. Selisih belanja operasional. Belanja operasi sifatnya
anggaran belanja dikategorikan menjadi 2 adalah jangka pendek dan pada kasus
bentuk, yaitu 1) Favourable Variance tertentu memiliki sifat teratur atau berulang-
(Selisih Disukai) terjadi apabila realisasi ulang karena memiliki manfaat yang habis
belanja lebih kecil dari anggarannya; dan 2) dikonsumsi dalam jangka waktu satu tahun
Unfavourable Variance (Selisih Tidak anggaran. Sehingga pada beberapa kasus
Disukai) terjadi apabila realisasi belanjanya dapat berjalan secara kontinu dan konsisten
lebih besar dari anggarannya. Informasi karena bersifat jangka pendek (Farida &
selisih anggaran ini sangat berguna bagi Nugraha, 2019). Secara umum, persentase
pengguna laporan saat menganalisis antara 60-90% untuk belanja operasional
indikator pendapatan (Saputra et al., 2018). mendominasi total belanja daerah. Berikut
Berikut rumus dalam menghitung rasio rumus dalam menghitung rasio belanja
varians belanja: operasi terhadap total belanja:
Varians Belanja Realisasi Belanja Operasi terhadap Total
Realisai Belanja Tahun t Belanja
= Anggaran Belanja Tahun t x 100%
Realisasi Belanja Operasi
= Total Belanja Daerah
Analisis Rasio Keserasian Belanja
Analisis ini berguna untuk memahami antar Rasio Belanja Modal terhadap Total
belanja yang mengalami keseimbangan. Belanja
Rasio keserasian memberikan gambaran Rasio ini membandingkan antara total
bagaimana pemerintah daerah secara belanja modal dengan total belanja daerah.
optimal mampu memberikan prioritas Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja
alokasi danan pada Belanja Rutin dan informatif berupa porsi belanja daerah yang
Belanja Pembangunan. Hal ini berarti diperuntukkan dalam berinvestasi dengan
adanya hubungan berbading terbalik antara wujud belanja modal pada setiap tahun
biaya operasional dan biaya modal. Jadi, anggaran. Biaya modal ini memiliki sifat
apabila persentase dana yang digunakan tidak rutin dan bermanfaat dalam jangka
untuk Biaya Operasional semakin tinggi, menengah dan jangka panjang. Umumnya
berarti persentase Biaya Modal yang belanja modal menyumbang berkisar 5-20%
digunakan sebagai wujud persediaan aset terhadap total belanja (Mahmudi, 2016).
ekonomi dan infrastruktur kepada Berikut rumus dalam menghitung rasio
masyarakat akan cenderung mengecil belanja modal terhadap total belanja:
(Fathah, 2017). Fungsi anggaran akan Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja
berjalan dengan optimal jika pemerintah Realisasi Belanja Modal
= Total Belanja Daerah
daerah berhasil membuat harmonisasi
belanja sesuai fungsinya sebagai alat
distribusi, alokasi, dan stabilisasi. Pada Analisis Rasio Efisiensi Belanja
penelitian ini akan menghitung rasio belanja Rasio ini adalah hasil perbandingan antara
operasi terhadap total belanja serta rasio realisasi pengeluaran dengan anggaran
belanja modal terhadap total belanja. pengeluaran (Kawatu, 2019). Tingkat
penghematan anggaran pemerintah dapat
Rasio Belanja Operasi terhadap Total diukur menggunakan rasio ini. Angka-angka
Belanja yang diperoleh dari rasio memiliki sifat
Rasio ini membandingkan total belanja relatif tanpa adanya standar yang dianggap
operasi dengan total belanja daerah. Rasio cocok atas rasio ini. Apabila hasil dari
belanja operasi bersifat informatif kepada persentasenya kurang dari 100%, maka
pengguna laporan terkait porsi belanja pemerintah daerah telah dianggap berhasil
7
Jurnal Akuntansi■ Volume 14 Nomor 1, Mei 2022: 1-12

melaksanakan efisiensi anggaran dan Tabel 1


sebaliknya akan dianggap terjadi Rasio Varians Belanja Pemerintah
pemborosan angagaran apabila hasil Daerah Kabupaten Jepara 2017-2020
persentasenya lebih dari 100%. Berikut Tahun
Target Realisasi
% Kinerja
rumus dalam menghitung rasio efisiensi (T) (T)
belanja: 2017 2,363 2,215 93,7 FV
Rasio Efisiensi Belanja 2018 2,410 2,300 95,4 FV
Realisasi Belanja 2019 2,522 2,337 92,6 FV
= Anggaran Belanja x 100%
2020 2,513 2,268 90,2 FV
Rata-
2,452 2,280 92,9 FV
Rata
Hasil Penelitian dan Pembahasan Sumber: Data Olahan

Analisis Rasio Varians Belanja Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 1


Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran tampak bahwa terdapat selisih antara target
Kabupaten Jepara tahun 2017-2020, maka dan realisasi yang ada. Diketahui bahwa
dapat dilakukan perhitungan rasio varians realisasi belanja jauh lebih kecil jika
belanja sebagai berikut: dibandingkan dari anggaran belanja yang
telah ditetapkan sebelumnya. Jadi, selama
1) Rasio Varians Belanja Tahun 2017 empat tahun terakhir sejak 2017-2020 rata-
Realisasi Belanja Tahunt
= Anggaran Belanja Tahunt x 100% rata rasio varians belanja Pemerintah Daerah
2.215.459.688.063 Kabupaten Jepara sebesar 92,9% dan masuk
= 2.363.608.647.000 x 100% dalam kategori Selisih Disukai (Favourable
= 93,73% Variance) dikarenakan realisasi belanja
2) Rasio Efisiensi Belanja Tahun 2018 tidak melebihi total yang dianggarkan. Ini
Realisasi Belanja Tahunt
= Anggaran Belanja Tahunt x 100% membuktikan bahwa Pemerintah Daerah
2.300.574.121.504
Kabupaten Jepara telah melakukan
= 2.410.277.498.000 x 100% penghematan ditinjau dari persentasenya
= 95,44% yang tidak terlalu besar tetapi apabila
3) Rasio Efisiensi Belanja Tahun 2019 ditunjau dari sisi jumlah nominalnya adalah
Realisasi Belanja Tahunt cukup signifikan. Jadi, pada hakikatnya
= Anggaran Belanja Tahunt x 100%
2.337.605.986.009
kinerja Pemerintah Daerah kabupaten Jepara
= 2.522.601.340.000 x 100% dapat dikatakan baik karena terjadinya
= 92,66% penghematan anggaran.
4) Rasio Efisiensi Belanja Tahun 2020
Realisasi Belanja Tahunt
= Anggaran Belanja Tahunt x 100% Analisis Rasio Keserasian Belanja
Rasio Belanja Operasi terhadap Total
2.268.045.725.410
= x 100% Belanja
2.513.540.360.992
= 90,23% Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran
Kabupaten Jepara tahun 2017-2020, maka
Berdasarkan perhitungan rasio varians di dapat dilakukan perhitungan rasio belanja
atas, berikut disajikan ringkasan untuk operasional terhadap total belanja, sebagai
mengetahui kinerja Pemerintah Daerah berikut:
Kabupaten Jepara tahun 2017-2020:
1) Realisasi Belanja Operasi terhadap Total
Belanja 2017
Realisasi Belanja Operasi
= Total Belanja Daerah
1.494.716.108.018,00
= 2.215.490.310.57300,

8
Jurnal Akuntansi■ Volume 14 Nomor 1, Mei 2022: 1-12

= 67,46% hampir 70% belanja daerah digunakan untuk


membiayai kegiatan operasionalnya.
2) Realisasi Belanja Operasi terhadap Total
Belanja 2018 Rasio Belanja Modal terhadap Total
Realisasi Belanja Operasi Belanja
= Total Belanja Daerah
1.555.841.847.286,00
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran
= 2.300.574.121.504,00 Kabupaten Jepara tahun 2017-2020, maka
= 67,62% dapat dilakukan perhitungan rasio belanja
3) Realisasi Belanja Operasi terhadap Total modal terhadap total belanja, sebagai
Belanja 2019 berikut:
Realisasi Belanja Operasi
= Total Belanja Daerah
1) Rasio Belanja Modal terhadap Total
1.599.743.027.498,00
= 2.337.605.986.009,00 Belanja 2017
Realisasi Belanja Modal
= 68,43% = Total Belanja Daerah
4) Realisasi Belanja Operasi terhadap Total 404.345.727.549,00
= 2.215.490.310.573,00
Belanja 2020
Realisasi Belanja Operasi = 18,25%
= Total Belanja Operasi
2) Rasio Belanja Modal terhadap Total
1.620.414.249.411,00
= 2.268.045.725.410,00 Belanja 2018
Realisasi Belanja Modal
= 71,44% = Total Belanja Daerah
397.783.041.502,00
=
Berdasarkan perhitungan rasio belanja 2.300.574.121.504,00
modal terhadap total belanja di atas, berikut = 17,29%
disajikan ringkasan untuk mengetahui 3) Rasio Belanja Modal terhadap Total
alokasi belanja modal Pemerintah Daerah Belanja 2019
Realisasi Belanja Modal
Kabupaten Jepara tahun 2017-2020: = Total Belanja Daerah
325.214.472.023,00
Tabel 2 = 2.337.605.986.009,00
Rasio Belanja Operasi Terhadap Total = 13,91%
Belanja Pemerintah Daerah Kabupaten 4) Rasio Belanja Modal terhadap Total
Jepara 2017-2020 Belanja 2020
Belanja Total Realisasi Belanja Modal
= Total Belanja Daerah
Tahun Operasi Belanja % 266.275.554.085,00
(T) (T) = 2.268.045.725.410,00
2017 1,494 2,215 67,4 = 11,74%
2018 1,555 2,300 67,6
2019 1,599 2,337 68,4 Berdasarkan perhitungan rasio belanja
2020 1,620 2,268 71,4 modal terhadap total belanja di atas, berikut
disajikan ringkasan untuk mengetahui
Rata-
1,567 2,280 68,7 alokasi belanja modal Pemerintah Daerah
rata
Kabupaten Jepara tahun 2017-2020:
Sumber: Data Olahan

Berdasarkan perhitungan pada tabel 2


tampak bahwa rata-rata belanja operasi
terhadap total belanja dalam periode empat
tahun terakhir sejak 2017-2020 adalah
sebesar 68,7%. Hal ini membuktikan bahwa

9
Jurnal Akuntansi■ Volume 14 Nomor 1, Mei 2022: 1-12

Tabel 3
Rasio Belanja Modal terhadap Total Berdasarkan perhitungan rasio efisiensi di
Belanja Pemerintah Daerah Kabupaten atas, berikut disajikan ringkasan untuk
Jepara 2017-2020 mengetahui kinerja Pemerintah Daerah
Total Kabupaten Jepara tahun 2017-2020:
Belanja
Tahun Belanja %
Modal (M)
(T) Tabel 4
2017 4,043 2,215 18,2 Rasio Efisiensi Belanja Pemerintah
2018 3,977 2,300 17,2 Daerah Kabupaten Jepara 2017-2020
2019 3,252 2,337 13,9 Target Realisasi
Tahun % Kinerja
2020 2,662 2,268 11,7 (T) (T)
Rata- 2017 2,363 2,215 93,7 Efisien
3,484 2,280 15,2
rata
Sumber: Data Olahan 2018 2,410 2,300 95,4 Efisien

Berdasarkan olahan data pada tabel 3 tampak 2019 2,522 2,337 92,6 Efisien
bahwa selama periode empat tahun terakhir
sejak 2017-2020 rata-rata alokasi belanja
2020 2,513 2,268 90,2 Efisien
modal terhadap total belanja adalah sebesar
15,2%. Hal ini menunjukkan bahwa proporsi Rata-
belanja modal jauh dibawah proporsi belanja 2,452 2,280 92,9 Efisien
Rata
operasi. Sumber: Data Olahan

Analisis Rasio Efisiensi Belanja Berdasarkan olahan data pada tabel 4 tampak
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran bawa sejak tahun 2017-2020 Pemerintah
Kabupaten Jepara tahun 2017-2020, maka Daerah Kabupaten Jepara mengalami
dapat dilakukan perhitungan rasio efisiensi efisiensi penggunaan anggaran. Persentase
belanja sebagai berikut: 93,7% diperoleh dari hasil perbandingan
1) Rasio Efisiensi Belanja Tahun 2017 total realisasi belanja untuk tahun 2017
Realisasi Belanja dengan total anggaran belanja yang
= Anggaran Belanja x 100%
2.215.459.688.063
dianggarkan dalam APBD. Persentase
= 2.363.608.647.000 x 100% sebesar 95,4% diperoleh pada tahun 2018.
= 93,73% Ini merupakan persentase paling tinggi
2) Rasio Efisiensi Belanja Tahun 2018 diantara 2017-2020. Persentase sebesar
Realisasi Belanja
= Anggaran Belanja x 100% 92,6% diperoleh pada tahun 2019 dengan
membandingkan total realiasi belanja
2.300.574.121.504
= 2.410.277.498.000 x 100% dengan total anggaran belanja yang telah
= 95,44% dianggarkan dalam APBD. Dan hanya
3) Rasio Efisiensi Belanja Tahun 2019 sebesar 90,2% perbandingan antara total
Realisasi Belanja realisasi belanja dengan total anggaran
= Anggaran Belanja x 100%
belanja yang dianggarkan dalam APBD
2.337.605.986.009
= 2.522.601.340.000 x 100% terjadi pada tahun 2020. Sehingga dapat
= 92,66% ditarik kesimpulan bahwa selama periode 4
4) Rasio Efisiensi Belanja Tahun 2020 tahun terakhir dari 2017 hingga 2020 rata-
Realisasi Belanja rata realisasi belanja Pemerintah Daerah
= x 100% Kabupaten Jepara sebesar 92,2% dengan
Anggaran Belanja
2.268.045.725.410 kategori hasil kinerja yang efisien. Hal ini
= 2.513.540.360.992 x 100%
membuktikan bahwa Pemerintah Daerah
= 90,23%
10
Jurnal Akuntansi■ Volume 14 Nomor 1, Mei 2022: 1-12

Kabupaten Jepara telah mampu melakukan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
efisiensi dalam belanja. (BPKAD) Kabupaten Jepara agar dapat
menyusun anggaran belanja dengan
Simpulan dan Saran memperhatikan kondisi dengan harapan
anggaran tersebut dapat terealisasikan
Simpulan dengan baik. Selain itu, sebaiknya
Berdasarkan hasil penelitian yang telah pemerintah daerah tetap meningkatkan
dilakukan pada Pemerintah Daerah realisasi belanja dalam hal belanja modal
Kabupaten Jepara, diperoleh kesimpulan dan mengefisienkan belanja dalam hal
yang pertama yaitu analisis rasio varians belanja operasional karena berdasarkan hasil
belanja Pemerintah Daerah Kabupaten penelitian menunjukkan bahwa persentase
Jepara selama tahun 2017-2020 memiliki belanja modal jauh di bawah belanja operasi.
rata-rata sebesar 92,9% dengan kategori
kinerja selisih yang disukai (favourable
variance) karena realisasi belanja tidak Daftar Pustaka
melebihi total anggaran. Kedua adalah
analisis rasio keserasian belanja yang Abdal, A., Herabudin, H., & Saodah, S.
dihitung dari rasio belanja operasi terhadap (2018). Analisis Keserasian Belanja
total belanja menunjukkan hasil selama Daerah Kabupaten Garut. Publica:
tahun 2017-2020 memiliki rata-rata sebesar Jurnal Pemikiran Administrasi
68,7%, artinya hampir 70% total belanja Negara, 10(2), 87–95.
daerah digunakan untuk belanja operasional. https://doi.org/10.15575/jpan.v10i2.7
Sedangkan persentase sebesar 15,2% 628
merupakan hasil perhitungan rasio belanja Adisasmita, R. (2011). Pengelolaan
modal terhadap total belanja, artinya Pendapatan dan Anggaran Daerah.
proporsi belanja modal jauh dibawah belanja Graha Ilmu.
operasi. Ketiga adalah analisis rasio efisiensi Ara, S. C. (2016). Pengaruh Karakteristik
belanja selama tahun 2017-2020 Pemda Dan Temuan Audit BPK
menunjukkan hasil rata-rata sebesar 92,9% Terhadap Kinerja Pemda Kabupaten
dengan kategori kinerja efisien. Hal ini Di Pulau Sumba. JAFFA, 04(1), 1–17.
menunjukkan pelaksanaan efisiensi belanja https://doi.org/https://doi.org/10.2110
pada Pemerintah Daerah kabupaten Jepara 7/jaffa.v4i1.1878
dinyatakan berhasil. Chandrarin, G. (2018). Metode Riset
Penelitian ini memiliki beberapa Akuntansi Pendekatan Kuantitatif.
keterbatasan, antara lain peneliti belum Salemba Empat.
menggunakan data primer berupa Dien, A. N. J., Tinangon, J., & Walandouw,
wawancara dengan pihak yang S. (2015). Analisis Laporan Realisasi
bersangkutan, pengolahan datanya hanya Anggaran Untuk Menilai Kinerja
menggunakan analisis rasio varians belanja, Keuangan Pada Kantor Dinas
analisis keserasian belanja, dan analisis Pendapatan Daerah Kota Bitung.
efisiensi belanja. Selain itu dalam penelitian Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
ini hanya menggunakan periode yang Bisnis Dan Akuntansi, 3(1), 534–541.
singkat, yaitu selama 4 (empat) tahun dari Farida, A. S., & Nugraha, R. F. M. (2019).
2017-2020. Analisis Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten
Saran Subang. Publica: Jurnal Pemikiran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Administrasi Negara, 11(2), 107–124.
peneliti memberikan saran bagi Pemerintah https://doi.org/https://doi.org/10.1557
Daerah Kabupaten Jepara terutama Badan 5/jpan.v11i2.7644

11
Jurnal Akuntansi■ Volume 14 Nomor 1, Mei 2022: 1-12

Fathah, R. N. (2017). Analisis Rasio Purwaningsih, E., & Priyono, N. (2021).


Keuangan untuk Penilaian Kinerja Analisis Belanja Daerah Pemerintah
pada Pemerintah Daerah Kabupaten Kota Magelang Tahun 2015-2019.
Gunung Kidul. Jurnal EBBANK, 8(1), JEMASI: Jurnal Ekonomi
33–48. Manajemen Dan Akuntansi, 7(01),
Fathiyah, Sumakna, A., Majid, H., & 24–38.
Masnun. (2021). Analisis Belanja Saputra, S. C., Suwendra, I. W., &
Daerah Pemerintah Provinsi Jambi. Yudiaatmaja, F. (2016). Analisis
Jurnal Manajemen Dan Sains, Kinerja Keuangan Pemerintah
6(April), 117–122. Daerah Dalam Pengelolaan
https://doi.org/10.33087/jmas.v6i1.23 Anggaran Pendapatan Dan Belanja
6 Daerah Di Kabupaten Jembrana
Halim, A., & Kusufi, M. S. (2014). Tahun 2011-2014. E-Journal Bisma
Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha,
Keuangan Daerah (Edisi 4). Salemba 4(1), 1–11.
Empat. Saputra, S. C., Suwendra, I. W., &
Hasanah, M., & Anitasari, M. (2020). Yudiaatmaja, F. (2018). Analisis
Analisis Belanja Daerah Kota Kienrja Keuangan Pemerintah
Bengkulu Tahun 2014-2017 (Tinjauan Daerah Dalam Pengelolaan
Efisiensi Dan Efektivitas). Anggaran Pendapatan dan Belanja
Convergence: The Journal of Daerah Di Kabupaten
Economic Development, 1(2), 1–12. Jembrannatahun. Bisma: Jrunal
https://doi.org/10.33369/convergence- Manajemen, 4(2), 136–145.
jep.v1i2.10905 https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2
Kainde, C. (2013). Analisis Varians Dan 3887/bjm.v4i2.22006
Pertumbuhan Belanja Daerah Pada Sari, D. N., Mintarti, S., & Pattisahusiwa, S.
Pemerintah Kota Bitung. Jurnal (2018). Analisis efektivitas dan
EMBA, 1(3), 393–400. efisiensi pelaksanaan anggaran
https://doi.org/https://doi.org/10.3579 belanja. Jurnal FEB UMMUL, 15(1),
4/emba.1.3.2013.1838 38–43.
Kawatu, F. S. (2019). Analisis Laporan https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2
Keuangan Sektor Publik. Deepublish. 9264/jkin.v15i1.4051
Lontaan, I. C., & Pangerapan, S. (2016). Sartika, N. (2019). Analisis Rasio Keuangan
Analisis Belanja Daerah pada Daerah untuk Menilai Kinerja
Pemerintah Kabupaten Minahasa Keuangan Pemerintah Daerah
Tahun Anggaran 2012-2014. Jurnal Kepulauan Meranti. Inovbiz: Jurnal
EMBA, 4(1), 898–906. Inovasi Bisnis, 7, 147–153.
https://doi.org/https://doi.org/10.3579 Sasana, H. (2011). Analisis Determinan
4/emba.4.1.2016.11820 Belanja Daerah di Kabupaten/Kota
Mahmudi. (2016). Analisis Laporan Provinsi Jawa Barat Dalam Era
Keuangan Pemerintah Daerah. UPP Otonomi Dan Desentralisasi Fiskal.
AMP YPKN. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (JBE),
Poyoh, C. M., Murni, S., & Tulung, J. E. 18(1), 46–58.
(2017). Analisis Kinerja Pendapatan https://www.unisbank.ac.id/ojs/inde
dan Belanja Badan Keuangan Daerah x.php/fe3/article/view/529 sasana
Kota Tomohon. Jurnal EMBA, 5(2), Suhaedi, W. (2019). Analisis Belanja
745–752. Daerah. Jurnal Riset Akuntansi
https://doi.org/https://doi.org/10.357 Aksioma, 18(2), 63–78.
94/emba.5.2.2017.15958

12

You might also like