You are on page 1of 6

Problematika Kebudayaan

Problematka kebudayaan adalah sesuatu yang indah jika kebudayaan yang


merupakan harta yang turun-temurun dari nenek moyang kita, dapat lita
pertahankan kelestariannya. Tapi perkembangan jaman tidak dapat di bendung,
seiringdengan berjalannya waktu, maka kelestarian kebudayaan tersebut harus
dijaga karean kebudayaan hanyalah identitas diri dan merupakan identitas bangsa.
Bangsa yang memiliki identitas akan menjadi bangsa yang kuat dan menjadi
bangsa yang tidak mudah untuk dijajah oleh bansa lain. Problematika sangat
berbahaya jika dibiarkan, karena kebudayaan merupakan jati diri bangsa, bila itu
hilang maka dengan sangat mudah bangsa itu akan hancur dan dijajah oleh bangsa
lain.

Adapun jenis-jenis problematika kebudayaan antara lain;

1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem


kepercayaan. Dalam hal ini, kebuyaan tidak dapat bergerak atau berubah
karena adanya pandangan hidup dan sistem keprcayaan yang sangat
kental, karena kuatnya kepercayaan sekelompok orang dengan
kebudayaannya mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak
mau menerima pemikiran- pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang
baru ini lebih baik daripada pemikiran mereka. Sebagai contoh dapat kita
lihat bahwa orang jawa tidak mau menunggalkan kampung halamannya
atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal umumnya miskin.

2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut


pandang .hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi dan
sudut pandang ini dapat rterjadi antara masyarakat dan pelaksanaan
pembangunan. Sebagai contoh dapat kita lihat banyak masyarakat yang
tiadak setuju dengan program KB yang dicanangkan pemerintah yang
salah satu tujuannya untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan
penduduk, karena masyarakat beranggapan bahwa banyak anak banyak
rezeki.

3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi dan kejiwaan.


Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena
bencana alam sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena
adanya kekahwatiran penduduk bahwa ditempat yang baru hidup mereka
akan lebih sengsara dibandingkan dengan hidup mereka ditempat yang
lama.

4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.


Masyarakat yang tinggal didaerah-daerah terpencil yang kurang
komunikasi dengan masyarakat luar cenderung memiliki ilmu
pengetahuan yang terbatas, mereka seolah-olah tertutup untuk menerima
program-program pembangunan.

Komunikasi lintas budaya maupun antarbudaya yang


beroperasi dalam masyarakat multikultural sekurang-kurangnya
mengandung lima unsur penting, yaknipertemuan berbagai kultur
dalam waktu dan tempat tertentu;pengakuan terhadap multikulturalisme
dan pluralisme;serta perubahan perilaku individu. Transformasi sosial
budaya yang secara evolutif mampu mengubah konvensi sosial
budaya, yakni proses transformasi yang berlangsung dari budaya dominan
ke budaya pluralistik atau multikultur. Perubahan sosial dan
perubahan budaya yang mampu melahirkan struktur sosial baru, diikuti
oleh perubahan pada bidang dan sektor lain.
Alhasil, bahasa mempengaruhi budaya. Dengan kata lain, bahasa
mempengaruhi cara berpikir dan cara berperilaku masyarakat
penuturnya. Jadi menurut principle of linguistic relativityini, bahasalah
yang membuat kita melihat realitas dengan cara tertentu. Konon
masyarakat penutur bahasa yang mempunyai kategori kala sangat
menghargai waktu.

5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka untuk terhadap hal-hal baru.


Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian rupa
sehingga menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka
yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.

6. Sikap etnosentrisme. Sikap etnosentris adalah sikap yang mengagungkan


budaya suku bangsa sendiri dan meng

7. anggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap akan memicu timbulny
pertentangan suku, ras, agama, dan antar golongan. Kebudayaan yang
beraneka ragam yang berkambang disuatu wilayah seperti Indonesia
terkadang menimbulkan sikap etnosentris yang dapat menimbulkan
perpecahan.
8. Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering dislalah
gunakan oleh manusia sebagai contoh nuklir dan bom dibuat justru untuk
menghncurkan manusia bukan untuk melestarikan suatu generasi, dan
obat-obatan yang dicptakan untuk kesehatan tetapi dalam penggunaannya
banyak disalah gunakan yang justru menganggu kesehata manusia.

9. Pewarisan kebudayaan. Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul


antara lain, sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika
masyarakat saat sekarang, penolakan generasi penerima terhadap warisan
budaya tersebut, dan munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai
dengan budaya warisan. Dalam suatu kasus ditemukan generasi muda
menolak budaya yang hendak diwariskan oleh pendahulunya. Budaya itu
dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup generasi tersebut,
bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya yang baru
diterima sekarang ini.

10. Perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa


memunculkan masalah antara lain perubahan akan merugikan manusia jika
perubahan itu bersifat regress (kemunduran) bukan progress (kemajuan),
perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan
melalui revolusi, berlangsung cepat dan diluar kendali manusia.

11. Penyebaran kebudayaan. Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa


menimbulkan masalah , masyarakat penerima akan kehilangan nilai-nilai
budaya lokal sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk. Contoh
globlisasi budaya yang bersumber dari kebudayaan barat pada era
sekarang ini adalah masuknya nilai-nilai budaya global yang dapat
memberi dampak negatif bagi perilaku sebagian masyarakt Indonesia.
Misalnya pola hiodup konsumtif, hedonisme, pragmatis, dan
individualistik. Akibatnya nilai-nilai asli kebudayaan bangsa seperti rasa
kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat
Indonesia.
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berpengaruh terhadap
lingkungan dimana tempat kebudayaan itu berkembang. Dengan menganalisi
pengaruh budaya terhadap lingkungan , kita dapat mengetahuimengapa setiap
daerah mempunyai kebudayaan yang berbeda- beda yang akan menghasilkan
keragaman kebudayaan.

Beberapa variabel yang berhubungan dengan maslah kebudayaan dan


lingkungan diantaranya ialah ;

1. Physical Enviroment

Phisical enviroment adalah permasalahan yang terkait dengan lingkungan


natural seperti temperatur , curah hujan, iklim wilyah, geogarfis,, flora,
dan fauna.

2. Cultural Social Enviroment

Cultural social enviroment adalah permasalahan kebudayaan yang


meliputi aspek- aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi seperti norma-
norma, adat istiadat, dan nilai- nilai.

3. Enviromental Orientataion and Representation


Enviroment Orientation and representation adalah permasalahan
kebudayaan yang mengacu pada presepsi dan kepercayaan kognitif yang
berbeda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.

4. Enviromental Behavior and proses


Enviromental behavior and proses adalah permasalahan kebudayaan yang
meliputi bagaimana cara- cara masyarakat menggunakan lingkungan
dalam hubungan sosial.
5. Out Carries product
Out carries product adalah permasalhan kebudayaan yang meliputi hasil
tindakan manusia pada presepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-
beda pada setiap masyarakat dalam hubungan sosial.

Dengan menganalisis permasalahan kebidayaan dengan lingkungan diatas,


dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berkembang pada suatu wilayah
tertentu akan mempunyai pengaruh yang cukup besar pada perubahan pola tata
laku, norma-norma, nilai- nilai, dan aspek kehidupan lainnya yang akan menjadi
ciri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

Pengaruh masuknya budaya barat terhadap penerimaan budaya Indonesia


menimbulkan tiga reaksi dalam mengahadapi budaya luar tersebut, di antaranya
adalah:

1. Corak reaksi yang menerima dan merangkul bulat-bulat kebudayaan luar.


Corak ini mengangap kebudayaan timur sudah tidak relevan lagi untuk
menghadapi kondisi kehidupan pada masa sekarang, dan mengadopsi
dengan secara keseluruhan budaya barat yang datang yang dianggap
unggul dan mampu melahirkan manusia yang berkualitas
2. Corak reaksi yang sama sekali anti terhadap kebudayaan barat. Corak
kebudayaan ini menggap budaya barat hanya melahirkan manusia yang
buas dan kejam, dan kebudayan timur yang lebih unggul.
3. Coral reaksi yang melihat pembenturan kebudayaan timur dengan
kebudayaan barat secara realistis. Corak reaksi ini berusaha mengambil
jarak dan menilai secara jujur keunggulan budaya barat dan kelemahan
budaya timur, sekligus mempertahankan nilai kebudayaan Timur.

You might also like