You are on page 1of 11

Konferensi

Asia-Afrika
Kevin Viriya
LATAR BELAKANG
Setelah Perang Dunia II berakhir, Dunia terbagi
menjadi dua blok, yaitu Blok Barat dan Blok Timur.
Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat
menganut sistem liberalisme, sedangkan Blok
Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet menganut
ideologi komunis. Persaingan ideologi antara Blok
Barat dan Blok Timur ini berujung pada Perang
Dingin yang dimulai pada tahun 1947.
LATAR BELAkanG
Saat itu, Blok Barat dan Blok Timur saling berlomba-lomba
meraih dukungan dari negara-negara di kawasan Asia
dan Afrika. Hal ini menyebabkan banyak pihak merasa
bahwa Perang Dingin ini lama-kelamaan dapat membuat
dunia terpecah, ditambah lagi dengan PBB yang
biasanya menangani masalah-masaslah dunia, tidak
dapat menyelesaikan masalah Perang Dingin ini. Hal ini
pun membuat negara-negara di kawasan Asia dan Afrika
merasa perlu adanya kerja sama dan solidaritas antar
negara.
KONFERENSI PANCANEGARA I
KONFERENSI COLOMBO
Pandit Jawaharlal Ali Sastroamidjojo U Nu Sir John Muhammad Ali
Nehru Kotelawala Jinnah
KONFERENSI PANCANEGARA II

Kesepakatan untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada


bulan April 1955
Penetapan kelima negara anggota Konferensi Colombo sebagai sponsor
utama
Penetapan 25 negara-negara dari Asia dan dari Afrika yang akan
diundang.
KONFERENSI ASIA-AFRIKA
Pada tanggal 18-24 April 1955, akhirnya Konferensi
Asia Afrika dilaksanakan. Konferensi Asia Afrika
diselenggarakan di Bandung, Tepatnya di Gedung
Merdeka. Konferensi ini dihadari oleh 29 Negara, 6
dari wilayah Afrika dan 23 dari wilayah Asia

Pada Senin, 18 April 1955. Para delegasi berjalan


meninggalkan Hotel Homann dan Hotel Preanger menuju
Gedung Merdeka untuk menghadiri pembukaan KAA.
Kebanyakan perwakilan negara menggunakan pakaian adat
dari negara mereka masing masing dan disambut hangat oleh
warga sekitar. Kejadian bersejarah ini dinamai "The Bandung
Walks". Kemudian, Presiden Indonesia Ir. Soekarno
membacakan pidato pembukaan yang bernama "Let a New
Asia and New Africa be Born".
10 DASASILA BANDUNG
Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta
asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB
Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan
semua bangsa, besar maupun kecil
Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-
soalan dalam negeri negara lain
Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan
diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan
Piagam PBB
10 DASASILA BANDUNG
Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan
kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah
satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi
maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah
maupun kemerdekaan politik suatu negara
Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan
damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, ataupun cara
damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan
sesuai dengan Piagam PBB
Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional
DAMPAK
1. 2.
Meredakan konflik antara Memerdekakan beberapa
China dan Amerika negara Asia-Afrika

3. 4.
Munculnya kerjasama Awal mula munculnya
antara negara di Asia- gerakan non-blok
Afrika
THANK YOU

You might also like