You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM

BENTUK DAN SEDIAAN OBAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Farmakologi


dengan Dosen Pengampu Dr. Apt. Afianti Sulastri, S.Si., M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 5
Destia Safitri 2206318
Fauziah Amanda Rahmat 2201573
Gabriella Karesti 2204926
Maya Melia 2210349
Nazwa Alifa A 2205973
Riztia Nur Amala 2200036
Yuvi Silvia 2206439

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2023
HASIL DAN PEMBAHASAN

OBAT MAAG WAISAN


Bentuk Sediaan : Serbuk

Waisan adalah obat serbuk untuk meredakan gejala akibat asam lambung naik, gastritis, tukak
lambung, serta tukak usus dua belas jari. Obat ini juga dapat digunakan untuk radang
kerongkongan, hernia hiatal, dan beberapa gangguan pencernaan. Waisan termasuk dalam
golongan obat bebas, sehingga dapat dibeli tanpa resep dokter.
a. Farmakodinamika
● Waisan adalah salah satu jenis obat golongan antasida yang digunakan untuk
mengatasi gejala maag. Antasida bertujuan untuk menetralkan asam lambung yang
berlebihan. Mekanisme kerja antasida adalah dengan cara mengikat asam lambung
dan menetralkannya sehingga dapat meredakan gejala maag seperti rasa sakit dan
panas.
● Kandungan zat aktif pada obat maag waisan yaitu hydrotalcite dan magnesium
hidroksida. Keduanya bekerja bersama-sama untuk menurunkan tingkat keasaman
dalam lambung.
b. Farmakokinetika
● Absorpsi: Waisan biasanya diambil secara oral, dan penyerapannya terjadi di
saluran pencernaan. Absorpsi mungkin dipengaruhi oleh makanan, sehingga sering
direkomendasikan untuk diminum 1-2 jam setelah makan.
● Distribusi: Waisan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan dapat
mencapai lokasi reseptor H2 di sel-sel lambung.
● Metabolisme: Obat ini mengalami metabolisme di hati, di mana sebagian besar
diubah menjadi metabolit aktif yang memengaruhi produksi asam lambung.
● Eliminasi: Waisan diekskresikan melalui ginjal sebagai metabolit yang telah
dimetabolisme dan sebagai obat yang belum berubah.
c. Alasan bentuk sediaan (Serbuk)
● Sesuai untuk pasien yang mengalami masalah sukar menelan.
● Bentuk lebih stabil jika dibandingkan dengan bentuk sediaan cair.
● Memiliki kecepatan disolusi yang lebih cepat dibanding sediaan tablet dan kapsul
sehingga absorpsinya lebih cepat.
d. Cara pemberian obat
● Dengan mengonsumsinya melalui oral setelah mencampurkan serbuk dengan air.
● Dikonsumsi 1-2 jam setelah makan dan sebelum tidur malam.
● Apabila perlu mengonsumsi obat-obatan lain, beri jeda waktu setidaknya 2 jam.
● Tidak dianjurkan untuk dikonsumsi lebih dari 2 minggu secara terus menerus.
e. Dosis
● Dewasa: 3 – 4 kali sehari, masing-masing sebanyak 1 saset.
● Anak-anak: 3 – 4 kali sehari, masing-masing sebanyak ½ – 1 saset.
f. Cara penyimpanan obat
Simpan obat di tempat yang sejuk (tidak lebih dari 30°C) dan kering, serta terhindar dari
sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

HOT IN CREAM
Bentuk Sediaan : Setengah Padat

Hot In Cream adalah bentuk sediaan obat analgesik topikal yang biasanya digunakan untuk
mengurangi rasa nyeri otot dan sendi.
a. Farmakodinamika
● Obat topikal “Hot In Cream” biasanya digunakan untuk meredakan rasa nyeri
atau ketegangan otot dengan cara memberikan sensasi panas pada kulit.
● Zat aktif dalam krim ini (seperti menthol atau capsaicin) bekerja dengan
merangsang reseptor panas (resep-panas) pada kulit atau saraf di bawahnya.
● Sensasi panas yang dihasilkan oleh obat ini dapat mengalihkan perhatian dari rasa
nyeri atau memberikan rasa lega.
b. Farmakokinetik
● Krim topikal diaplikasikan langsung ke kulit. Penyerapannya melalui kulit akan
tergantung pada sifat-sifat kimia obat dan basis krim.
● Sebagian besar obat dalam krim ini tetap di kulit, hanya sedikit jumlahnya yang
masuk ke dalam aliran darah, sehingga risiko efek sistemik (pengaruh pada seluruh
tubuh) biasanya rendah.
● Karena sebagian besar obat tetap di area aplikasi, efek obat terbatas pada daerah
yang dioleskan krimnya.
c. Alasan bentuk sediaan (Krim)
● Sediaan krim berfungsi sebagai pembawa obat pada pengobatan topikal,
● Krim memiliki konsistensi yang lebih ringan dan kurang kental daripada salep
● Krim mudah menyebar di kulit sehingga mudah digunakan dan dibersihkan karena
sifatnya tidak berminyak
● Krim lebih cepat berpenetrasi ke dalam kulit
d. Cara pemberian obat
● Bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan.
● Cucilah tangan sebelum dan sesudah menggunakan Hot In Cream Aromatherapy.
● Oleskan secukupnya pada bagian yang terasa pegal atau nyeri.
e. Dosis
Sesuai kebutuhan
f. Cara penyimpanan
Simpan Hot In Cream Aromatherapy pada suhu ruang, di tempat yang kering, dan terhindar
dari paparan sinar matahari.
PIL KB ANDALAN
Bentuk sedian : pil (pilulae)

Pil kontrasepsi oral atau lebih dikenal dengan sebutan “pil KB’’ adalah salah satu metode
kontrasepsi yang populer digunakan oleh wanita untuk mencegah kehamilan. Pil KB mengandung
hormon sintesis yang mengatur siklus menstruasi dan mencegah ovulasi, sehingga mencegah
terjadinya pembuahan. Andalan pil KB mengandung levonogestrel 0.15 mg, dan ethinylestradion
0.03 mg.
a. Farmakodinamika
● Penyerapan: Setelah diminum, pil KB diabsorpsi di saluran pencernaan, terutama
dari lambung dan usus kecil.
● Distribusi: Komponen aktif dari pil KB, seperti hormon estrogen dan progestin,
didistribusikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
● Metabolisme: Pil KB mengalami metabolisme di hati. Progestin biasanya
mengalami lebih sedikit metabolisme dibandingkan dengan estrogen dalam pil
kombinasi (yang mengandung keduanya).
● Eliminasi: Komponen aktif pil KB kemudian diekskresikan melalui ginjal dalam
bentuk metabolit.

b. Farmakokinetika
● Menghambat Ovulasi: Pil KB bekerja dengan mencegah pelepasan telur (ovulasi)
dari indung telur. Hal ini dilakukan dengan menghambat pelepasan hormon yang
mengatur siklus menstruasi.
● Mengubah Lendir Serviks: Pil KB juga membuat lendir serviks lebih tebal
sehingga sulit bagi sperma untuk bergerak dan mencapai telur.
● Mengubah Dinding Rahim: Pil KB dapat mempengaruhi dinding rahim,
menjadikannya kurang mampu untuk menerima telur yang telah dibuahi.
c. Alasan bentuk sediaan (Pil)
● Mudah digunakan / ditelan
● Rasa obat yang tak enak dapat tertutupi karena adanya salut gula
● Relatif lebih stabil
● Sangat baik untuk sediaan yang penyerapannya dikehendaki secara lambat
d. Cara pemberian obat
Jika meminum pil 21 hari, jangan meminum pil apapun selama minggu keempat. Jika
meminum pil KB untuk 28 hari, setelah mendapatkan pil plasebo, mulailah meminumnya
dengan cara yang sama. Untuk pil kombinasi 91 hari, minum satu pil di jam yang sama
setiap hari selama 84 hari.
e. Dosis
Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter. 1× sehari 1 tablet. Untuk
mempermudah bisa dengan cara mencocokan jadwal minum obat sesuai jam seperti bisa
sebelum sarapan atau sebelum tidur dengan cara ini bisa mempermudah dalam mengingat
jam minum pil KB.
f. Cara penyimpanan obat
● Perhatikan suhu ruangan: 20-25 °c menyimpan setrip di tempat yang kering dan
dingin, jauh dari cahaya matahari langsung maupun panas dari berbagai produk
elektronik
● Penyimpanan ketika bepergian: simpanlah pil KB di dalam tas atau wadah obat
khusus yang kedap udara dan cahaya.
● Perhatikan tanggal kadaluarsa pil KB.

You might also like