Professional Documents
Culture Documents
Tugas Manajemen Strategik
Tugas Manajemen Strategik
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam kehidupan kita tentu tidak lepas dari masalah kesehatan. Masalah
kesehatan yang dihadapi tentunya harus memiliki manajemen yang baik. Dan dalam
hal ini, pemerintah turut campur tangan di bawahi oleh Kementrian Kesehatan
(Kemenkes). Sebagai suatu lembaga yang mengatur jalannya sistem kesehatan di
Indonesia, Kementrian Kesehatan sangat bertanggung jawab akan hal ini. Kemenkes
selaku pembuat kebijakan kesehatan juga perlu melakukan analisis terhadap setiap
kebijakan kesehatan yang dibuat supaya derajat kesehatan di Indonesia lebih terarah
untuk mencapai Indonesia Sehat.
Salah satu yang menjadi fokus pemerintah adalah menyelenggarakan program
MDGs,yang merupakan program PBB yang dideklarasikan pada bulan September
tahun 2000. MDGs merupakan komitmen dari 189 negara anggota PBB yang diwakili
kepada pemerintah untuk melaksanakan 8 tujuan pembangunan manusia yang harus
dicapai pada tahun 2015.
MDGs sejalan dengan salah satu tujuan pemerintah yaitu meningkatkan
kesejahteraan kehidupan bangsa. Sehingga MDGs menjadi dasar perumusan Strategi
penanggulangan kemiskinan ditingkat nasional dan daerah,sebagai wujud komitmen
pemerintah Indonesia untuk mencapai target MDGs.
Tekad pemerintah untuk melaksanakan MDGs sesuai target dan waktu yang
telah ditetapkan,harus didukung oleh kerja keras dan kerja sama semua sektor
termasuk kesehatan karena kemiskinan berkaitan erat dengan masalah
kesehatan,derajat kesehatan yang rendah berpengaruh pada produktifitas dalam
perekonomian, kemiskinan menyebabkan tidak terjangkaunya pelayanan kesehatan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melakukan analisis kebijakan strategis pemerintah dibidang kesehatan
berdasarkan salah satu pendekatan model kebijakan publik.
2. Tujuan Khusus
1) Mahasiswa mampu menganalisa kebijakan publik bidang kesehatan
2) Mahasiswa mampu melakukan analisa berdasarkan salah satu pendekatan
model kebijakan publik
3) Mahaiswa mampu melakukan analisa kelebihan dan kekurangan dari
kebijakan publik bidang kesehatan.
1
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
Target MDGs
Setiap Tujuan Pembangunan Milenium memiliki satu atau beberapa target beserta
indikatornya.Berikut ini tujuan dan target serta indikator MDGs:
Tujuan 1: Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
Target 1: Menurunkan proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya di
bawah US$ 1 perhari menjadi setengahnya antara 1990-2015
Target 2: Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan
menjadi setengahnya antara tahun 1990-2015
Tujuan 2:Mencapai pendidikan dasar untuk semua.
Target 3: Memastikan tahun 2015 semua anak laki-laki dan perempuan
dapat menyelesaikan pendidikan dasar.
Tujuan 3: Mendorong kesadaran gender dan pemberdayaan perempuan.
Target 4: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar
dan lanjutan tahun 2005 dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari
2015
Tujuan 4: Menurunkan angka kematian anak.
Target 5: Menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya antara
1990-2005
Tujuan 5: Meningkatkan kesehatan ibu.
Target 6: Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya
antara 1990-2015
Tujuan 6: Memerangi HIV/AIDS/Malaria dan penyakit menular lainnya.
Target 7: Mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunkan
kasus baru pada tahun 2015
Target 8: Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah
kasus malaria dan penyakit lainnya pada tahun 2015
Tujuan 7: Memastikan keberlangsungan lingkungan hidup
Target 9: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan
2
kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumber daya
lingkungan yang hilang.
B. Kebijakan Kesehatan
Kebijakan merupakan suatu rangkaian alternative yang siap dipilih
berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Kebijakan merupakan suatu hasil analisis yang
mendalam terhadap berbagai alternative yang bermuara kepada keputusan tentang
alternative terbaik. Kebijakan adalah rangkaian dan asas yang menjadi garis besar
dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan kepemimpinan, dan cara
bertindak (tentang organisasi, atau pemerintah); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip,
atau maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran
tertentu.
Kebijakan kesehatan merupakan salah satu kebijakan publik Thomas R. Dye
mendefinisikan kebijakan publik sebagai segala sesuatu yang dikerjakan
pemerintah,mengapa mereka melakukan, dan hasil yang membuat sebuah kehidupan
bersama tampil berbeda.
Beberapa model dasar tentang perumusan kebijakan,diantaranya yaitu
1) Model Teori Kelompok
3
Model teori kelompok sesungguhnya merupakan abstraksi dari proses
formulasi kebijakan yang didalamnya beberapa kelompok kepentingan
berusaha untuk mempengaruhi isi dan bentuk kebijakan secara interaktif.
Dunn (1988) menjelaskan adanya 3 elemen dalam sistem kebijakan, yang satu
sama lain mempunyai hubungan.
Dapat dijelaskan bahwa 3 elemen sistem kebijakan saling berhubungan:
1. Kebijakan publik, merupakan serangkaian pilihan yang dibuat atau tidak
dibuat oleh badan atau kantor pemerintah, dipengaruhi atau mempengaruhi
lingkungan kebijakan dan kebijakan publik.
2. Pelaku kebijakan, adalah kelompok masyarakat, organisasi profensi, partai
politik, berbagai badan pemerintah, wakil rakyat, dan analis kebijakan
yang dipengaruhi atau mempengaruhi pelaku kebijakan dan kebijakan
publik.
3. Lingkungan kebijakan, yakni suasana tertentu tempat kejadian di sekitar
isu kebijakan itu timbul, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pelaku
kebijakan dan kebijakan publik.
.
C. Implementasi Kebijakan
Implimentasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat
mencapai tujuannya. Untuk mengimplementasikan kebijakan publik, maka ada dua
pilihan.
langkah yang ada, yaitu:
1) Langsung mengimplimentasikan dalam bentuk program-program, misalnya
Kebijakan publik yang bisa langsung operasional antara lain Keppres, Inpres,
Kepmen, Keputusan Kepala Daerah, Keputusan Kepala Dinas, dan lain-lain.
4
2) Melalui formulasi kebijakan derivat atau turunan dari kebijakan publik
tersebut,misalnya kebijakan publik dalam bentuk Undang-Undang atau perda
adalah jenis kebijakan publik yang memerlukan penjelas atau yang lebih
sering diistilahkan sebagai peraturan pelaksanaan.
D. Evaluasi Kebijakan
Evaluasi kebijakan bertujuan menilai sejauh mana keefektifan kebijakan
publik dapat dipertanggungjawabkan, dan sejauh mana tujuan kebijakan telah dicapai.
Lingkup dari evaluasi kebijakan publik bukan hanya implementasi kebijakan tetapi
juga evaluasi perumusan kebijakan dan evaluasi lingkungan kebijakan. Program
MDGs dievaluasi selain melibatkan Pusat,Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas
Kabupaten/Kota tetapi juga peran serta masyarakat, LSM,Perguruan tinggi dan media
massa.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
Kesehatan lebih meningkatkan pelayanan dan kegiatan yang mengandung unsur publik goods
yaitu preventif dan kuratif sehingga harus mampu berfungsi sebagai perancang sistem
kesehatan wilayah.
BAB IV
KESIMPULAN
Komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai target MDG tepat waktu yaitu pada
pada tahun 2015 sangat luarbiasa,karena untuk merealisasikannya membutuhkan dana yang
cukup besar,sementara dana yang ada dinegara tidak begitu besar. Anggaran pemerintah
untuk bidang kesehatan tidak begitu besar pada APBN, sehingga sulit untuk
merealisasikannya, karena kurangnya dukungan dana dari pemerintah, disamping kebijakan
kesehatan yang belum begitu cukup mendukung terciptanya peningkatan derajat kesehatan
sesuai target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Keberhasilan pelaksanaan berbagai upaya pencapaian MDGs sangat ditentukan oleh
terlaksananya good governace ditungkat Kabupaten/Kota yang memiliki otonomi dan
tanggung jawab sangat besar dalam era desentralisasi ini. Keberhasilan pencapaian tujuan
MDGs di Indonesia, perlu diberikan kesempatan pada pemerintah daerah untuk ikut aktif
dalam melaksanakan kebijakan yang mengarah pada pencapaian MDGs.
7
DAFTAR PUSTAKA