You are on page 1of 16

MAKALAH TEKNIK TENAGA TINGGI

PEMBANGKIT TENAGA TINGGI AC

KELOMPOK 3
• YASIR FAUZAN 105821105420
• REZKANDI 105821105520
• AMRU ARAS 10582111261

PRODI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia teknik tegangan listrik, tegangan tinggi merupakan semua tegangan
yang dianggap cukup tinggi oleh para ahli/teknisi listrik sehingga diperlukan teknik-teknik
tertentu (subjektif dan obyektif). Pembangkitan tegangan tinggi terbagi menjadi
pembangkitan tegangan tinggi bolak-balik, pembangkitan tegangan tinggi searah, dan
pembangkitan tegangan tinggi impuls. Untuk menguji suatu tegangan tembus dari udara, gas,
minyak atau zat padat, dibutuhkan pembangkit tegangan tinggi. Salah satu jenis tegangan
tinggi yang biasa digunakan untuk pengujian adalah tegangan tinggi AC. Dibutuhkan alat
pembangkit tegangan tinggi AC berfekruensi tinggi yang memiliki dimensi tidak terlalu
besar mudah dioperasikan, serta tidak memakan biaya yang mahal.karena tegangan AC pada
umumnya memiliki frekuensi yang rendah yaitu 50Hz.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah di makalah ini adalah:

I . Bagaimana cara membangkitan tegangan tinggi AC?


2. Bagaimana cara pengukuran tengangan tinggi AC?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah:

Memahami dan mengetahui cara membangkitan tegangan tinggi AC


2. Memahami dan mengetahui cara pengukuran tengangan tinggi AC
BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 Trafo Uji


Trafo uji sendiri merupakan tempat ditemukannya tegangan tinggi bolak-balik, trafo
uji merupakan trafo satu fasa yang mempunyai perbandingan belitan yang jauh lebih besar
dibandingkan trado daya. Bagian utama trafo uji adalah isolasi, yang digunakan untuk
mengisolir kumparan tegangan tinggi dengan inti, tangki, dan kumparan tegangan rendah.
Harga suatu trafo uji terutama ditentukan oleh harga isolasinya. Isolasi ini dirancang agar
mampu memikul tegangan maksimum yang dibangkitkan. Saat trafo uji bekerja, terjadi
terpaan elektrik pada isolasinya. Tebal isolasi yang digunakan pada trafo uji sebanding
dengan terpaan elektrik yang dipikul isolasi tersebut. Jika terpaan elektrik yang dipikul suatu
isolasi semakin besar, maka isolasi harus semakin tebal sehingga volume isolasi semakin
banyak. Oleh karena itu, terpaan elektrik pada isolasi pada trafo uji harus diusahakan sekecil
mungkin agar isolasi yang digunakan juga sesedikit mungkin. Konstuksi lilitan dan
isolasinya harus dirancang sedemikian rupa sehingga dihasilkan terpaaan elektrik merata.

Ciri-ciri dari trafo uji itu sendiri adalah sebagai berikut :

1. Perbandingan jumlah lilitannya lebih besar dari pada trafo daya, yang kemudian
menyebabkan trafo yang terpasang pada laboratorium tegangan yang diterapkan
dengan tegangan input 127 volt sampai 220 volt namun mengasilkan Output sampai
beberapa ratus ribu volt.
2. Kapasitas KVA-nya lebih kecil dibandingkan trafo daya,karena untuk keperluan
lompatan api tidak perlu daya yang besar melainkan tegangan yang besar.
3. Trafo yang dipakai biasanya I fasa, kecuali pada pengujian khusus yang memerlukan
tiga fasa
4. Satu ujung lilitannya biasanya ditanam ke tanah untuk keamanan dan dan
pengamanan terhadap manusia dan alat ujinya.
5. Perecanaan isolasi untuk trafo penguji hanya diperhitungan isolasinya tahan terhadap
tegangan maximum penguji, tidak diharapkan menerima overvoltage
6. Kontruksi sedemikian rupa sehingga gradien tegangan (dV/dt) seragam dan osilasi
dapat diabaikan.
Tegangan tinggi AC ini dapat dibangkitkan dengan menggunakan trafo tegangan
tinggi. Trafo uji hanya digunakan untuk daya yang kecil tetapi dengan nilai tegangan yang
besar, trafo ini biasanya digunakan untuk pengujian jangka pendek untuk peralatan
tegangan tinggi. Tegangan tinggi AC umumnya digunakan di laboratorium untuk pengujian
dan percobaan dengan tegangan DC dan tegangan impuls. Perbedaan transformator uji
dengan transformator daya adalah kapasitas dayanya rendah,akan tetapi ratio lilitannya
tinggi.Transformator tegangan tinggi terdiri dari : Kumparan sekunder, satu terminal pada
level yang rendah dekat potensial tanah dan terminal lainnya terisolasi dengan tanah
sebagai terminal tinggi. Serta kumparan primer yang dihubungkan dengan tegangan rendah.

Kontruksi transformator penguji:

l. Pengoperasian singkat (tidak ada masalah pendingin trafo)


2. System isolasi minyak
3. Inti umumnya core type
4. Lilitan berbentuk(50-60 Kv)
Lilitan primer digulung ke inti, lilitan sekunder digulung keluar. Distribusi tegangan
tidak linier, jadi ditambahkan perisai statis.

Karakteristik Transformator Penguji

3
Lilitan banyak disebabkan perbandingan kumparan besar maka kapasitansi tersebar
besar. Arus pemuat besar maka hasilnua adalah arus leading akibatnya tegangan menjadi
naik/tinggi daripada tegangan yang ditentukan lilitan. Cara mengatasinya yaitu dengan
membuat sela udara did lam inti danmembesarkan arus pembangkit. Berhubung dengan
kapasitansi tersebar besar dan adanya reaktansi yang besar maka timbulah resonansi yang
frekuensinya mempunyai beberatus hz. Jika bentuk gelombang tidak sempurna maka akan
timbulkan resonansi, hal ini berakibat bahwa tegangan yang dihasilkan tidak lagi dapt
diperkirakan dari perbandingan kumparan dan cara mengatasi dengan pembangkit
gelombang sinus dan meredam resonansi atau dengan filter.

Pembangkitan tegangan tinggi bolak-balik dapat mempergunakan trafo dengan


perbandingan belitan yang tinggi jenis dua belitan dan jenis tiga belitan (untuk keperluan
rangkaian kaskade). Trafo tegangan tinggi bolak-balik untuk keperluan pengujian mampu
menghasilkan tegangan yang sangat tinggi namun menghasilkan daya yang kecil. Untuk
keperluan pengujian peralatan tegangan tinggi kapasitif seperti kabel tegangan tinggi,
kondensator atau pengujian peralatan berisolasi gas SF6 yang memiliki daya reaktif yang
besar dilakukan cara kompensasi disisi primer atau sekunder dengan menggunakan rangkaian
resonansi seri. Untuk membangkitkan tegangan tinggi AC dibutuhkan banyak peralatan,
antara Iain sumber tegangan AC 220 V, Regulator tegangan, Trafo Tegangan Tinggi,
Resistor Tegangan Tinggi, Kapasitor, Konektor, Elektroda Bola-Bola, Operating Terminal,
Digital Measuring Instrument (DMI), dan Jumper.

Tegangan suplai 220 V AC dihubungkan dengan regulator tegangan yang berfungsi


untuk menaikkan dan menurunkan tegangan. Karena kinerja dari regulator tegangan ini tidak
dapat dioperasikan dengan tangan secara langsung, maka kita dapat gunakan operating
terminal, operating terminal ini dapat menaikkan dan menurunkan tegangan input dan
regulator sehingga tegangan tersebut sesuai dengan yang kita inginkan. Setelah keluar dari
regulator, tegangan mulai menyupali trafo. Keluaran dari trafo ini adalah tegangan ac yang
memiliki tegangan dengan niai yang tinggi. Sekeluarnya dan trafo, akan melalui resistor.
Resistor disinu berfungsi untuk menghindari arus balik yang besar menuju sumber ketika
terjadi short circuit sehingga tidak terjadi kerusakan pada trafo. Setelah itu, tegangan sumber
akan menyuplai kapasitor pembangkitan sehingga kapasitor tersebut akan terisi. Tegangan
pada kapasitor pembangkitan ini akan dicuplik dengan menggunakan jumper yang terdapat
pada kapasitor ujinya, sehingga tegangan dapat terukur melalui Digital Measuring Instrument
(DMI), Tegangan AC maksimal dan tegangan AC efektir dapat diukur.

Untuk lebih mengamankan trafo agar tidak terjadi kerusakan ketika ada tegangan
lebih, maka digunakanlah elektroda bola-bola yang disetting memiliki celah yang besar.
Sehingga ketika terjadi kelebihan tegangan yang berpotensi merusak trafo, dapat diatasi
dengan flash yang terjadi antar elektroda bola-bola. Untuk menghubungkan elektroda
bolabola dengan kapasitor, dapat digunakan konektor.

Masing-masing sisi ground dari komponen-komponen tersebut dapat dijadikan satu


dengan menggunakan jumper kemudian disambungkan langsung dengan grounding yang
tertancap di dalam tanah. Pastikan sebelum memulai menggunakan peralatan-peralatan yang
ada untuk digrounding terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan tegangan kerja dari peralatan
yang tinggi, sehingga memungkinkan arus sisa dari komponen tinggi. Sehingga berbahaya
jika kita menyentuh peralatan-peralatan tersebut secara langsung.

Selain itu, sebelum menggunakan peralatan, pastikan tahanan pentanahan grounding


yang tertancap di tanah bernilai rendah. Jika setelah diukur dengan menggunakan earth tester
tahanan pentanahannya tinggi, maka dapat diturunkandengan menyiram grounding tersebut
dengan menggunakan air atau lebih baik lagi dengan menggunakan air garam. Namun perlu
diingat, air garam dapat menimbulkan korosi pada elektrode grounding. Sehingga justru akan
bersifat merugikan.

2.2 Trafo Tesla

Merupakan pembangkit tegangan tinggi bolak-balik dengan frekuensi tinggi yang


digunakan untuk melihat ada tidaknya keretakkan dan kantong udara pada isolator. Gulungan
tesla biasanya dipasang dalam sebuah tabung porselen. Dengan demikian tidak terdapat
bahaya karena tegangan tinggi. Sela udaranya diadakan oleh dua buah bola yang berputar
untuk menghindarkan keausan pada titik tertentu. Pada pnel pengatur saklar utama, saklar
untuk penyediaan tenaga, voltmeter, amperemeter, lampu yang menunjukkan bekerja atau
tidaknya alat tersebut, dan terminal tnah untuk pengaman

2.3 Kumparan Tesla dengan Inverter Jenis Push-Pull


Trafo tegangan ini akan memuati kapasitor primer(CP) melalui kumparan
sekunder(LP). LP terdiri dari beberapa lilitan kawat tebal dengan hambatan rendah. Ketika
CP telah termuati maka beda potensial diantara elektroda celah udara cukup tinggisehingga
terjadi aliran arus dan mengakibatkan breakdown udara. Saat celah udara terhubung, CP dan
LP membentuk rangkaian resonansi dengan frekuensi resonansi yang besarnya ditentukan
oleh nilai CP dan LP.

Medan electromagnet dihasilkan LP yang sebagian menginduksikan ke kumparan


sekunder(LS). LS terdiri dari kawat tipis dengan julah lilitan tertentu. Ujung LS dihubungkan
dengan tiroid yang mempunyai kapasitas tertentu, sedangkan ujung bawah terhubung tanah.
LS dan tiroid membentuk rangkaian resonansi. Jika frkuensi resonansi LS dan tiroid cukup
dekat dengan frekuensi rangkaian primer maka pada toroid akan membangkitkan tegangan
cukup untuk membuat breakdown udara dan hal ini ditandai dengan adanya flashover yang
keluar dari permukaan toroid ke udara sekitarnya. Dan ketika terjadi discharge pada kapasitor
sekunder(toroid), celah udara akan terbuka dan proses sama akan terulang kembali.

Cara mengatur tegangan uji:

l. Tegangan harus dapat diatur kontinyu dari nol sampai tegangan nominal
2. Pengaturan tegangan dengan cara: Digunakan
induction voltage regulator
Tahanan atau reactor variabel
Pembagi tegangan
Pembangkit gelombang sinus

You might also like