Professional Documents
Culture Documents
PELATIHAN UKAI CS-3 - Renal, Sal Kemih, Obgyn, Tulang - Sendi
PELATIHAN UKAI CS-3 - Renal, Sal Kemih, Obgyn, Tulang - Sendi
I. Kontrasepsi
1. Seorang laki-laki datang ke apotek, bermaksud membeli Pil KB 28 pil
monofasik untuk istrinya (28 tahun). Bulan lalu sudah mendapat strip yang
pertama dari Bidan, hari ini pilnya terakhir diminum. Laki-laki tersebut
menanyakan aturan minum berikutnya.
Kapan sebaiknya memulai minum obatnya?
A. Langsung dilanjutkan sesuai nama hari yang tertera di balik
kemasan
B. Menunggu hari pertama menstruasi, baru dilanjutkan sesuai nama hari
yang tertera di balik kemasan
C. Menunggu setelah menstruasi selesai, baru dilanjutkan sesuai nama
hari yang tertera di balik kemasan
D. Berhenti minum obat selama 3 hari, baru dilanjutkan sesuai nama hari
yang tertera di balik kemasan
E. Berhenti minum obat selama 7 hari, baru dilanjutkan sesuai nama hari
yang tertera di balik kemasan
Pembahasan:
- 28 pil → lanjut terus sesuai dengan hari yang tertera dikemasan
- 21 pil → berhenti dulu 7 hari, baru mulai lagi sesuai dengan hari yang tertera
di kemasan
https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-7-obstetrik-ginekologik-dan-saluran
kemih/73-kontrasepsi/731-kontrasepsi-hormonal-kombinasi
3. Seorang Ibu berusia 30 tahun datang ke Puskesmas, menyampaikan baru
menggunakan Pil KB kombinasi monofasik 21 pil strip yang kedua
selama 7 hari, namun kemarin malam lupa menggunakan obat dan
berhubungan dengan suaminya. Apoteker di Puskesmas berdiskusi dengan
Bidan untuk memberikan solusi.
Apakah rekomendasi yang tepat untuk Ibu tersebut?
A. Segera minum pil yg terlewat, dan minum pil berikutnya sesuai
jadwal
B. Segera minum 2 pil sekaligus
C. Lanjutkan pil yang berikutnya plus menggunakan kondom
D. Stop minum pil, tunggu siklus menstruasi berikutnya
E. Stop minum pil, gunakan kontrasepsi darurat
Pembahasan:
DiPiro 11th ed, page 207
Kontrasepsi Kombinasi Oral = mengandung Estrogen dan Progesteron -
Kontrasepsi kombinasi monofasik = Jumlah estrogen dan progesteron tetap,
terdiri dari 21 pil, yang diikuti dengan 7 hari plasebo
- Kontrasepsi kombinasi bifasik = Jumlah estrogen dan progesteron bervariasi
berdasarkan siklus. terdiri dari 21 pil, dilanjutkan dengan 7 hari plasebo
https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-7-obstetrik-ginekologik-dan-saluran
kemih/73-kontrasepsi/731-kontrasepsi-hormonal-kombinasi
PIONAS
6. Seorang ibu muda datang ke sebuah Klinik Ibu dan Anak, bermaksud untuk
menjaga jarak kehamilan berikutnya dengan pil KB karena baru saja
melahirkan. Ibu tersebut tetap ingin memberikan ASI ekslusif untuk
bayinya. Dokter akan meresepkan pil KB yang sesuai.
Pil manakah yang dimaksud?
A. Tunggal estrogen
B. Tunggal progestin
C. Kombinasi monofasik
D. Kombinasi bifasik
E. Kombinasi trifasik
Pembahasan:
DiPiro 11th ed, page 218
https://www.medscape.com/viewarticle/565623_5
II. Women’s Health
7. Seorang siswi berseragam SMU datang ke apotek, bermaksud membeli obat
pereda nyeri haid yang sedang dialaminya sejak kemarin. Keluhan tersebut
kadang terjadi menjelang haid. Biasanya teratasi dengan parasetamol,
namun kali ini tidak bisa meredakan kram yang dialami. Diketahui
memiliki masalah dengan lambung.
Apakah rekomendasi yang tepat untuk kondisi tersebut?
A. Asetosal + antasida
B. Asam Mefenamat + B6
C. Diclofenac + B12
D. Ibuprofen + Caffein
E. Parasetamol + Hyoscine
Pembahasan:
Handbook of Non-prescription drugs
10. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke apotek, meminta saran obat
untuk gatal pada area selangkangan yang dialaminya. Diketahui pada area
yang gatal tersebut terasa perih dan berair, tidak ada demam maupun
nyeri. Beberapa hari ini melakukan perjalanan ke luar kota dan tidak rutin
mengganti panty liner yang digunakan. Apoteker merekomendasikan
pengobatan topikal non resep.
Apakah obat yang sesuai dengan kondisi tersebut?
A. Klotrimazol
B. Gentamisin
C. Klobetasol
D. Permetrin
E. Kalamin
Pembahasan:
- Tidak rutin mengganti panty liner = lembab → mudah untuk diinfeksi oleh
jamur
SOLUSI: ANTI JAMUR (klotrimazol)
• Gentamisin = antibiotic
• Klobetasol = kortikosteroid
III. BPH
13. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poli rawat jalan rumah sakit
dengan keluhan tidak lancar saat urinasi dan sering terbangun malam
hari. Pada saat kontrol tekanan darahnya 170/100 mmHg, berdasarkan
hasil USG dokter menegakkan diagnosis BPH dan akan memberikan terapi
awal selama 2 minggu sesuai dengan kondisi pasien. Apoteker melakukan
kajian resep yang diberikan.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Alfuzosin
B. Doxazosin
C. Dutasteride
D. Finasteride
E. Terazosin
Pembahasan:
Tata laksana BPH
1st line: alfa 1 adrenergik antagonis (terazosin, doxazosin), kalau mau
menghindari efek hipotensi ortostatik bisa digunakan uroselektif alfa 1
adrenergik antagonis seperti tamsulosin, silodosin
2nd line: Inhibitor 5α-reduktase (finasteride, dutasteride) berguna terutama
untuk pasien dengan prostat besar lebih dari 30 sampai 40 g yang ingin
menghindari pembedahan dan tidak dapat mentoleransi efek samping
antagonis 1-adrenergik.
Contoh: sildenafil
14. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke klinik atas gangguan urinasi
yang dialaminya. Berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang, dokter
mendiagnosis pasien mengalami pembesaran kelenjar prostat dengan
lower urinary tract symptoms (LUTS) serta memiliki riwayat hipotensi.
Dokter meresepkan obat yang sesuai dengan kondisi pasien yang baru
berkeluarga dan aktif bekerja sebagai kontraktor. Apoteker melakukan kajian
resep yang diberikan.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Doxazosin
B. Dutasteride
C. Finastaride
D. Terazosin
E. Tolterodine
Pembahasan:
15. Seorang laki-laki berusia 63 tahun datang ke poli klinik rumah sakit dengan
keluhan pusing apabila langsung berdiri dari kondisi duduk. Pasien
memiliki riwayat penyakit Benign Prostate Hyperplasia dan rutin
mengkonsumsi obat. Dokter menduga keluhan pasien merupakan efek
samping obat. Dokter meminta apoteker untuk melakukan identifikasi dan
penetapan masalah. Apakah obat yang dimaksud?
A. Doxazosin
B. Dutaseride
C. Ekstrak saw palmetto
D. Fesoterodin
E. Finasteride
Pembahasan:
17. Seorang laki-laki berusia 46 tahun datang ke apotek untuk menebus sisa
resep. Diketahui pasien terdiagnosis BPH dan sudah mengkonsumsi
kombinasi obat untuk terapi jangka panjang selama 8 bulan terakhir.
Saat apoteker melakukan penggalian informasi terkait pengalaman pasien
dalam meminum obat, pasien mengeluhkan penurunan libido
dibandingkan sebelum terdiagnosis. Apoteker mengidentifikasi adanya
ROTD dan menelepon dokter untuk berdiskusi.
Apakah obat yang dimaksud?
A. Finasteride
B. Tamsulosin
C. Tolterodine
D. Radixurtica
E. Tadalafil
Pembahasan:
DiPiro 11th ed., p. 4104
Pe
nggunaan anestesi sebelum dan selama operasi dapat menyebabkan
hipotensi, begitu juga dengan penggunaan doxazosin yang memiliki efek
samping utama yaitu hipotensi ortostatik → penggunaan doxazosin
dihentikan sementara agar tidak menyebabkan hipotensi ortostatik
19. Apoteker di rumah sakit mendapat query tentang ROTD obat finasteride
yang persisten, jika digunakan jangka panjang. Apoteker melakukan kajian
beberapa referensi yaitu Meyler's Side Effects of Drugs, Drug Information
Handbook dan SPC.
Apakah efek samping utama obat tersebut?
A. Sexual dysfunction
B. Hirsutism
C. Dark color of skin
D. Gynecomastia
E. Mastalgia
Pembahasan:
21. Seorang laki-laki 35 tahun, BB 75 kg, TB 175 cm masuk rumah sakit. Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan serum kreatinin 1,5 mg/dL. Pasien
memiliki riwayat penyakit gagal ginjal kronis. Berapakah klirens kreatinin
(mL/menit) pasien apabila dinilai dengan rumus Cockroft and Gault?
A. 44.56
B. 60.25
C. 61.98
D. 72.92
E. 100.12
Pembahasan:
ClCr pria = (140 – usia) x BB/ 72 x Scr
= (140 – 35) x 75/ 72 x 1.5
= 72.9167 ~ 72.92 mL/ menit
ClCr wanita = ClCr pria x 0.85
22. Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke apotek untuk menebus sisa
resep. Diketahui pasien terdiagnosis hipertensi sejak 5 tahun lalu. Pasien
telah mendapat terapi lisinopril dan furosemid yang rutin dikonsumsi.
Pasien bercerita bahwa baru saja melakukan pemeriksaan laboratorium
mandiri dan ada peningkatan SCr lebih dari 30% dibandingkan 1 bulan
yang lalu. Apoteker melakukan pemantauan terapi obat dan menelepon
dokter untuk memberikan rekomendasi dan mendiskusikan masalah yang
dialami pasien. Apa rekomendasi yang dimaksud?
A. Menghentikan penghambat enzim ACE
B. Menambahkan terapi antihipertensi CCB
C. Meningkatkan dosis loop diuretic
D. Mengganti dengan golongan ARB
E. Substitusi dengan kombinasi lain
Pembahasan:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430896/
23. Seorang wanita 35 tahun, BB 75 kg, TB 175 cm masuk rumah sakit dengan
keluhan mata sembab, kulit gatal tanpa sebab, dan mudah lelah. Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan serum kreatinin 1,5 mg/dL. Pasien
memiliki riwayat penyakit gagal ginjal kronis. Berapakah klirens kreatinin
(mL/menit) pasien apabila dinilai dengan rumus Cockroft and Gault?
A. 44.56
B. 60.52
C. 61.98
D. 72.92
E. 100.12
Pembahasan:
ClCr pria = (140 – usia) x BB/ 72 x Scr
= (140 – 35) x 75/ 72 x 1.5
= 72.9167 ~ 72.92 mL/ menit
ClCr wanita = ClCr pria x 0.85
= 79.92 x 0.85 = 68.982 mL/ menit
24. Apoteker di poli rawat jalan melakukan review pengobatan pasien gagal
ginjal kronis yang menggunakan Ramipril 1x5 mg per hari. Bagaimana
pengaruh obat tersebut pada fungsi ginjal?
A. Rasio urea-kreatinin tinggi
B. eGFR <15 ml/min/1.73 m2
C. Tekanan darah sistolik;110 mmHg
D. Batuk kering
E. Hipokalemia
Pembahasan:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431051/
Pengobatan
1. Losartan 50 mg (1-0-0) pc
2. Nifedipin oros 30 mg (0-0-1) pc
3. Carvedilol 6,25 mg (0-0-1) pc
4. Kalsium karbonat 500 mg (1-1-1) ac
5. Fe polimaltosa komplek (0-0-1) ac
Pengobatan
1. Losartan 50 mg (1-0-0) pc
2. Nifedipin oros 30 mg (0-0-1) pc
3. Carvedilol 6,25 mg (0-0-1) pc
4. Kalsium karbonat 500 mg (1-1-1) ac
5. Fe polimaltosa komplek (0-0-1) ac
28. Seorang laki-laki berusia 59 tahun masuk rumah sakit untuk tindakan
angiografi sebelum CABG. Diketahui dalam prosedur angiografi pasien akan
diinjeksi kontras radiografi yang dapat menyebabkan gangguan ginjal.
Dokter meminta apoteker untuk menyiapkan obat antioksidan yang
memiliki mekanisme vasodilatasi untuk mencegah perburukan ginjal
pasien.
Apakah obat yang dimaksud?
A. Asetilsistein
B. Asam askorbat
C. Vitamin E
D. Astaxanthin
E. Koenzim-10
Pembahasan:
https://www.ahajournals.org/doi/epub/10.1161/JAHA.116.003968
29. Seorang laki-laki berusia 50 tahun melakukan kontrol rutin dan menebus
obatnya di instalasi farmasi klinik. Dokter menyampaikan progresivitas CKD
dari stage 3 ke-4. Diketahui data objective yang abnormal adalah asam
urat 9,1 mg/dL dan HbA1c 7,1%. Apoteker melakukan kajian terapi obat
pasien sebagai berikut:
• Valsartan 80 mg (1-0-0)
35. Apoteker di klinik sedang melakukan kajian terapi obat seorang perempuan
berusia 70 tahun yang didiagnosis diabetes neuropati. Kontrol glikemik
pasien sudah mencapai target, namun skala nyeri neuropatinya 6-7. Terapi
obat yang digunakan parasetamol dan tramadol. Dokter akan
menambahkan duloksetin. Apoteker memberikan pertimbangan efek obat
yang perlu diperhatikan berkaitan dengan kepatuhan penggunaanya.
Apakah reaksi yang dimaksud?
A. Anoreksia
B. Gejala putus gangguan tidur
C. Hipersensitivitas
D. Mual-muntah
E. Fotofobia
Pembahasan:
36. Apoteker di klinik sedang melakukan kajian terapi obat seorang perempuan
berusia 70 tahun yang didiagnosis diabetes neuropati. Kontrol glikemik
pasien sudah mencapai target, namun skala nyeri neuropatinya 6-7. Terapi
obat yang digunakan parasetamol dan tramadol. Dokter akan menambahkan
obat yang aman untuk mengoptimalkan hasil dan berdiskusi dengan
apoteker.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Amitriptilin
B. Gabapentin
C. Karbamasepin
D. Piridoksin
E. Sianokobalamin
Pembahasan:
- Amitriptilin = bisa untuk neuropati, tapi ESO lebih besar
- Karbamasepin = tidak bisa untuk neuropati
- Piridoksin = bisa untuk neuropati ringan (ESO isoniazid)
- Sianokobalamin = mengatasi defisiensi vit B12 akibat metformin
37. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke klinik dengan keluhan sakit
kepala sebelah (skala 6-7). Akhir-akhir ini gejala tersebut sering kambuh
disertai dengan mata berkunang-kunang terutama sejak kehamilannya.
Riwayat pengobatan untuk mengatasi gejala tersebut adalah sumatriptan.
Dokter bermaksud menyesuaikan pengobatan pasien dan berdiskusi dengan
apoteker terkait obat yang telah memiliki rekomendasi efektivitas dan
keamanan untuk mengurangi kekambuhan serta meningkatkan kualitas hidup
pasien.
Apakah rekomendasi yang diberikan?
A. Menghentikan sumatriptan, diganti dengan propranolol
B. Mengurangi dosis sumatriptan, dan menambahkan parasetamol
C. Minum sumatriptan selang sehari dengan topiramat
D. Melanjutkan sumatriptan, dan dikombinasi dengan metoklopramid
E. Minum sumatriptan jika perlu, dan rutin konsumsi neurotropic
Pembahasan:
Sumatriptan merupakan terapi migrain yang relative aman digunakan selama
kehamilan
38. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke klinik dengan keluhan sakit
kepala berdenyut pada pelipis kanan. Gejala tersebut sering berulang
terutama menjelang siklus menstruasi sampai beberapa hari
sesudahnya dan tidak terlalu membaik dengan terapi ibuprofen maupun
asam mefenamat. Dokter akan memberikan obat profilaksis yang paling
aman dan berdiskusi dengan apoteker terkait ketersediaannya.
Apakah obat yang dimaksud?
A. Diklofenak K
B. Flunarizin
C. Naproxen
D. Propranolol
E. Sumatriptan
Pembahasan:
Golongan triptan merupakan lini pertama sbg profilaksis pada menstrual
associated miragine (American Family Physician)
(aafp.org)
VII. Gout
39. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke dokter dengan keluhan nyeri,
kemerahan dan bengkak pada jempol kaki kiri. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan asam urat 9 mg/dL. Dokter mendiagnosis pasien
mengalami gout akut.
Apakah obat yang direkomendasikan untuk kondisi pasien diatas?
A. Alopurinol
B. Deksametason
C. Febuxostat
D. Natrium diklofenak
E. Probenesid
Pembahasan:
Dipiro 11th ed., p. 4551 – 4552
40. Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke klinik untuk kontrol. DIketahui 1
bulan lalu pasien terdiagnosis gout akut. Setelah pemeriksaan dokter
menjelaskan kondisi pasien saat ini pada fase interkritikal dan berencana
memberikan allopurinol. Apoteker mencatat parameter GFR dari
dokumentasi prolanis 6 bulan yang lalu adalah 15 mL/min/1,73 m2.
Dokter dan apoteker berdiskusi untuk pertimbangan dosis obat yang aman
bagi pasien.
Berapa dosis (mg/hari) yang direkomendasikan?
A. 50
B. 100
C. 200
D. 300
E. 600
Pembahasan:
41. Seorang laki-laki berusia 60 tahun (85 kg/167 cm) datang ke klinik dengan
keluhan nyeri dan bengkak pada ibu jari kaki kanan. Hasil pemeriksaan
asam urat terakhir 7,5 mg/dL. Dokter mendiagnosis pasien dengan gout
akut. Apoteker mencatat pasien memiliki riwayat pengobatan kardiovaskular
dari faskes tingkat lanjutan dan alergi NSAIDs. Dokter berdiskusi dengan
apoteker terkait pilihan terapi yang paling efektif dan aman untuk pasien saat
ini.
Apa obat yang direkomendasikan?
A. Asetaminofen
B. Glukosamin
C. Metilprednisolon
D. Probenesid
E. Selekoksib
Pembahasan:
42. Seorang laki-laki berusia 60 tahun (85 kg/167 cm) datang ke poli klinik rawat
jalan dengan keluhan lutut bengkak, merah, nyeri. Diketahui memiliki
riwayat hipertensi dan gout sejak 1 tahun lalu dan rutin mengkonsumsi
allopurinol 300 mg 1x1 malam hari, memiliki riwayat alergi NSAIDs. Hasil
tekanan darah terakhir 142/92 mmHg. Dokter mendiagnosis pasien dengan
gout akut. Dokter dan apoteker berdiskusi untuk memilihkan terapi yang
paling efektif dan aman untuk pasien.
Apa obat yang akan anda rekomendasikan?
A. Kolkisin
B. Metilprednisolol
C. Probenesid
D. Glukosamin
E. Asetaminofen
43. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke dokter dengan keluhan nyeri,
kemerahan dan bengkak pada jempol kaki kiri. Hasil pemeriksaan
laboratorium asam urat 9 mg/dL. Dokter mendiagnosis pasien mengalami
gout akut dan meresepkan obat tambahan. Pasien mengatakan nyeri tidak
berkurang meskipun sudah menggunakan natrium diklofenak pada
kekambuhan gout yang lalu.
Apakah obat yang direkomendasikan pada kasus diatas?
A. Allopurinol
B. Deksametason
C. Febuxostat
D. Kolkisin
E. Probenesid
Pembahasan: Dipiro 11th ed., p. 4557
45. Apoteker di pelayanan informasi obat RS menerima query dari dokter PPDS
terkait penggunaan sodium bikarbonat sebagai alkalinisasi urin untuk
meningkatkan kelarutan ion urat pada pasien yang memiliki risiko batu asam
urat di ginjal. Apoteker menemukan potensi masalah terkait obat.
Apakah masalah yang dimaksud?
A. Hipernatremia
B. Hipokalemia
C. Hiperkalsemia
D. Hipovolemia
E. Hiperglikemi
Pembahasan:
Katzung 14th Ed
48. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke apotek, meminta saran atas
keluhannya yaitu nyeri pada punggung bawah yang dialami sejak 1 minggu
terakhir. Sudah mengkonsumsi parasetamol 3 g/hari dan menggunakan
ketoprofen gel namun belum optimal. Apoteker mempertimbangkan saran
non farmakologi.
Apakah saran yang tepat untuk pasien?
A. Akupuntur
B. Kompres hangat
C. Kompres dingin
D. Massage
E. Yoga
Pembahasan:
50. Apoteker di apotek sedang melakukan skrining resep dari spesialis ortopedi
untuk pasien laki-laki berusia 60 tahun berikut ini:
R/ Ibuprofen 400 mg No. XV
S 3 dd 1 pc
R/ Glukosamin No. XXX
S 2 dd 1 pc
R/ Kalsium D3 No. XXX
S 1 dd 1 pc
Diketahui pasien mengalami peradangan pada sendi lutut dan menggunakan
obat dari spesialis jantung, yaitu asetosal 80 mg (S 1 dd 1 pc), bisoprolol 2,5
mg (0-0-1), dan atorvastatin 20 mg (0-0-1 pc). Apoteker mengidentifikasi
adanya DRP.
Apakah DRP yang dimaksud?
A. Atorvastatin meningkatkan nyeri persendian
B. Bisoprolol dan atorvastatin tidak diminum bersamaan
C. Glukosamin bukan pilihan efektif untuk persendian
D. Ibuprofen menurunkan efek antiplatelet asetosal
E. Kalsium D3 meningkatkan kadar atorvastatin
Pembahasan:
- Penggunaan aspirin dengan NSAID → menurunkan efek antiplatelet -
Kontraindikasi dengan pasien gangguan jantung (IHD, CHF, PAD, etc)
IX. Osteoporosis
51. Seorang wanita 50 tahun datang ke dokter dengan keluhan nyeri punggung,
merasa semakin bungkuk ketika berjalan dan mudah mengalami patah tulang
jika terbentur benda ringan. Riwayat penyakit psien diabetes melitus sejak 2
tahun lalu. Dokter mendiagnosis pasien mengalami osteoporosis. Dokter
meresepkan natrium alendronat dikonsumsi pagi hari.
Berapa minimal jeda waktu yang diperlukan agar dapat mengkonsumsi obat
lain?
A. 15 menit setelah mengkonsumsi Na Alendronat
B. 30 menit setelah mengkonsumsi Na Alendronat
C. 45 menit setelah mengkonsumsi Na Alendronat
D. 60 menit setelah mengkonsumsi Na Alendronat
E. 120 menit setelah mengkonsumsi Na Alendronat
Pembahasan:
https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/alendronate-oral-route/proper
use/drg-20061571
52. Seorang perempuan berusia 68 tahun (BB 60 kg, TB 150 cm) datang ke poli
ortopedi untuk kontrol rutin. Hasil pemeriksaan BMD 3 bulan lalu -3,5. Dokter
sudah memberi terapi alendronat 70 mg/minggu, namun tidak membaik
dan pasien mengalami efek samping pada gastrointestinal. Hasil
pemeriksaan darah menunjukkan kondisi hiperkalsemia. Dokter berdiskusi
dengan apoteker untuk memberikan obat yang sesuai kondisi pasien.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Kalsitonin
B. Kalsitriol
C. Prednison
D. Raloksifen
E. Sodium bikarbonat
Pembahasan:
https://
www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hypercalcemia/diagnosis
treatment/drc-20355528
53. Apoteker di instalasi klinik sedang melakukan pemantauan terapi obat seorang
perempuan berusia 45 tahun yang didiagnosis rematik artritis dan mendapat
terapi metilprednisolon 16 mg/hari sejak 3 bulan lalu. Apoteker
mempertimbangkan terapi preventif untuk mencegah efek obat tidak
dikehendaki.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Kalsitonin
B. Kalsitriol
C. Raloksifen
D. Strontium ranelat
E. Teriparatid
Pembahasan:
X. Rheumatoid Arthritis
55. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke poli rawat jalan rumah sakit
untuk kontrol rutin. Diketahui pasien telah menjalani pengobatan rheumatoid
arthritis yang dideritanya sejak 3 bulan yang lalu. Dokter telah
memberikan hydroxychloroquine 100 mg (0-0-1) dan methylprednisolone
8 mg (1-0-0) namun gejala yang dialami berupa nyeri dan kekakuan
persendian belum membaik. Dokter akan mengoptimalkan terapi DMARD
dan berdiskusi dengan apoteker terkait pilihan yang tersedia dalam
formularium.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Adalimumab
B. Baricitinib
C. Rituximab
D. Sulfasalazine
E. Tocilizumab
Pembahasan:
- DMARDs konvensional → metotreksat, hidroksiklorokuin, sulfasalazine,
leflunomide
- Metotreaksat & leflunomide → tdk diindikasikan utk RA initial treatment
https://pafi.or.id/media/upload/20200309042447_466.pdf
https://www.researchgate.net/figure/The-World-Health-Organization-WHO
scale-for-pain-assessment-in-the-first-instance_fig3_319250167
57. Seorang laki-laki berusia 53 tahun datang ke dokter untuk kontrol rutin
mengeluhkan sakit kepala, gusi sakit dan bengkak, rambut rontok. Pasien
memiliki riwayat penyakit Rheumatoid Arthritis dan rutin mengkonsumsi
metotreksat. Dokter menduga keluhan pasien merupakan efek samping obat.
Dokter meminta apoteker melakukan kajian dan memberikan rekomendasi
untuk mengatasi masalah tersebut.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Asam folat
B. Asetilsistein
C. Piridoksin
D. Sianokobalamin
E. Tiamin
Pembahasan:
https://www.healthline.com/health/rheumatoid-arthritis/folic-acid-for
methotrexate-side-effects
58. Seorang perempuan berusia 78 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan
jatuh dari kursi untuk kedua kalinya dalam 3 bulan terakhir, sakit dan
nyeri pada kakinya. Dokter melakukan pemeriksaan dan menyimpulkan
pasien mengalami patah tulang. Diketahui pasien memiliki riwayat penyakit
atritis rhematoid sejak 1 tahun lalu dan osteoporosis sejak 3 bulan lalu akibat
penggunaan glukokortikoid. Pasien sudah mendapat terapi risendronat.
Apoteker melakukan pemantauan terapi obat dan menemukan adanya
masalah terkait obat.
Apa masalah yang dimaksud?
A. Gagal terapi obat
B. Terapi tidak optimal
C. Tidak ada indikasi
D. Butuh kombinasi obat
E. Muncul efek samping
Pembahasan:
- 1 tahun lalu px mengalami RA → diberikan kortikosteroid → tidak ada terapi
60. Seorang perempuan berusia 63 tahun datang ke poli klinik dengan keluhan
kaku pada jari tangan dan kaki terutama pada pagi hari. Dokter
mendiagnosis pasien mengalami rheumatoid arthritis. Data rekam medis
menunjukkan pasien memiliki riwayat hepatitis C. Dokter meminta apoteker
untuk menyiapkan obat yang memiliki mekanisme aksi hambatan produksi
sitokin untuk pasien. Apakah obat yang dimaksud?
A. Azatioprin
B. Leflunomid
C. Metotreksat
D. Siklosporin
E. Sulfasalazine
Pembahasan:
(www.nhs.uk.org )