You are on page 1of 39

PELATIHAN UKAI MINGGU KE-5

I. Kontrasepsi
1. Seorang laki-laki datang ke apotek, bermaksud membeli Pil KB 28 pil
monofasik untuk istrinya (28 tahun). Bulan lalu sudah mendapat strip yang
pertama dari Bidan, hari ini pilnya terakhir diminum. Laki-laki tersebut
menanyakan aturan minum berikutnya.
Kapan sebaiknya memulai minum obatnya?
A. Langsung dilanjutkan sesuai nama hari yang tertera di balik
kemasan
B. Menunggu hari pertama menstruasi, baru dilanjutkan sesuai nama hari
yang tertera di balik kemasan
C. Menunggu setelah menstruasi selesai, baru dilanjutkan sesuai nama
hari yang tertera di balik kemasan
D. Berhenti minum obat selama 3 hari, baru dilanjutkan sesuai nama hari
yang tertera di balik kemasan
E. Berhenti minum obat selama 7 hari, baru dilanjutkan sesuai nama hari
yang tertera di balik kemasan
Pembahasan:
- 28 pil → lanjut terus sesuai dengan hari yang tertera dikemasan

- 21 pil → berhenti dulu 7 hari, baru mulai lagi sesuai dengan hari yang tertera
di kemasan

2. Seorang perempuan berusia 35 tahun berkonsultasi dengan dokter di sebuah


Klinik Ibu dan Anak. Diketahui bahwa selama 3 hari ini lupa mengkonsumsi
pil KB. Dokter meresepkan pil kontrasepsi darurat. Apoteker melakukan
penggalian informasi untuk memastikan efektivitas obat yang diresepkan.
Berapa jam obat tersebut masih memberikan efektivitas?
A. 12
B. 24
C. 36
D. 48
E. 72
Pembahasan:
Symptoms in The Pharmacy, 8th ed, page 251

EHC = Emergency Hormonal Contraception

https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-7-obstetrik-ginekologik-dan-saluran
kemih/73-kontrasepsi/731-kontrasepsi-hormonal-kombinasi
3. Seorang Ibu berusia 30 tahun datang ke Puskesmas, menyampaikan baru
menggunakan Pil KB kombinasi monofasik 21 pil strip yang kedua
selama 7 hari, namun kemarin malam lupa menggunakan obat dan
berhubungan dengan suaminya. Apoteker di Puskesmas berdiskusi dengan
Bidan untuk memberikan solusi.
Apakah rekomendasi yang tepat untuk Ibu tersebut?
A. Segera minum pil yg terlewat, dan minum pil berikutnya sesuai
jadwal
B. Segera minum 2 pil sekaligus
C. Lanjutkan pil yang berikutnya plus menggunakan kondom
D. Stop minum pil, tunggu siklus menstruasi berikutnya
E. Stop minum pil, gunakan kontrasepsi darurat
Pembahasan:
DiPiro 11th ed, page 207
Kontrasepsi Kombinasi Oral = mengandung Estrogen dan Progesteron -
Kontrasepsi kombinasi monofasik = Jumlah estrogen dan progesteron tetap,
terdiri dari 21 pil, yang diikuti dengan 7 hari plasebo
- Kontrasepsi kombinasi bifasik = Jumlah estrogen dan progesteron bervariasi
berdasarkan siklus. terdiri dari 21 pil, dilanjutkan dengan 7 hari plasebo

https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-7-obstetrik-ginekologik-dan-saluran
kemih/73-kontrasepsi/731-kontrasepsi-hormonal-kombinasi

4. Seorang perempuan berusia 35 tahun bermaksud membeli pil KB kombinasi


yang sudah rutin digunakan selama 6 bulan. Diketahui bahwa sejak
seminggu yang lalu didiagnosis TB paru aktif dan mendapat terapi OAT 4
FDC (RHZE). Apoteker mengidentifikasi adanya interaksi obat yang
menurunkan efektivitas kontrasepsinya.
Apakah rekomendasi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut?
A. Memberikan jarak waktu minum OAT dengan pil KB
B. Tidak meminum OAT pada saat masa subur
C. Mengganti pil KB kombinasi dengan tunggal progestin
D. Menyarankan kontrasepsi mantap untuk pasangannya
E. Mengganti OAT yang tidak mengandung rifampisin
Pembahasan:
DiPiro 11th ed, page 205

PIONAS

5. Seorang Ibu berusia 35 tahun datang ke Puskesmas, menyampaikan baru


menggunakan Pil KB Laktasi 28 pil strip penggunaan bulan ketiga, namun
kemarin malam lupa menggunakan obat dan berhubungan dengan
suaminya. Apoteker di Puskesmas berdiskusi dengan dokter untuk
memberikan solusi. Apakah rekomendasi yang tepat untuk Ibu tersebut?
A. Segera minum pil yg terlewat, dan minum pil berikutnya sesuai jadwal
B. Segera minum 2 pil sekaligus
C. Lanjutkan pil yang berikutnya plus menggunakan kondom
D. Stop minum pil, tunggu siklus menstruasi berikutnya
E. Stop minum pil, gunakan kontrasepsi darurat → jawaban Bu Lisa
Pembahasan:
DiPiro 11th ed, page 198

6. Seorang ibu muda datang ke sebuah Klinik Ibu dan Anak, bermaksud untuk
menjaga jarak kehamilan berikutnya dengan pil KB karena baru saja
melahirkan. Ibu tersebut tetap ingin memberikan ASI ekslusif untuk
bayinya. Dokter akan meresepkan pil KB yang sesuai.
Pil manakah yang dimaksud?
A. Tunggal estrogen
B. Tunggal progestin
C. Kombinasi monofasik
D. Kombinasi bifasik
E. Kombinasi trifasik
Pembahasan:
DiPiro 11th ed, page 218

https://www.medscape.com/viewarticle/565623_5
II. Women’s Health
7. Seorang siswi berseragam SMU datang ke apotek, bermaksud membeli obat
pereda nyeri haid yang sedang dialaminya sejak kemarin. Keluhan tersebut
kadang terjadi menjelang haid. Biasanya teratasi dengan parasetamol,
namun kali ini tidak bisa meredakan kram yang dialami. Diketahui
memiliki masalah dengan lambung.
Apakah rekomendasi yang tepat untuk kondisi tersebut?
A. Asetosal + antasida
B. Asam Mefenamat + B6
C. Diclofenac + B12
D. Ibuprofen + Caffein
E. Parasetamol + Hyoscine
Pembahasan:
Handbook of Non-prescription drugs

Symptoms in The Pharmacy, 8th ed, page 233


8. Seorang perempuan berusia 45 tahun berkonsultasi dengan apoteker di
apotek.. Diketahui sering mengalami keputihan, namun minggu lalu
berulang disertai nyeri dan bercak kecoklatan. Sudah teratasi dengan
obat oral dosis tunggal yang diresepkan dokter. Namun saat ini
suaminya menyampaikan keluhan gatal dan ruam pada organ vital, sejak
2 hari yang lalu. Apoteker akan merekomendasikan obat untuk sang suami.
Apakah rekomendasi yang tepat untuk kondisi tersebut?
A. Griseofulvin 125 mg tablet, 4 x sehari selama 3 hari
B. Ketokonazole 200 mg, 2x sehari selama 3 hari
C. Ketokonazole krim, 2x sehari selama 6 hari
D. Miconazole krim, pemakaian jika diperlukan
E. Sabun cair Probiotik, pemakaian setiap hari
Pembahasan:
Symptoms in The Pharmacy, 8th ed, page 246

Kalau untuk Vaginal thrush (Vaginal candidiasis)

9. Seorang perempuan berusia 25 tahun bermaksud membeli obat untuk


mengatasi gejala keputihan yang dialami yaitu berupa keluarnya lendir
yang pekat berbau dan peradangan pada kulit sekitarnya akibat digaruk.
Gejala tersebut berulang setiap selesai menstruasi, sekitar 6 bulan
terakhir.
Apakah rekomendasi yang tepat untuk kondisi tersebut?
A. Ketokonazole krim, 2x sehari selama 6 hari
B. Miconazole krim, pemakaian jika diperlukan
C. Sabun cair yang mengandung Probiotik
D. Sabun cair yang mengandung ekstrak sirih
E. Merujuk ke dokter atas gejala yang perlu diwaspadai
Pembahasan:
Symptoms in The Pharmacy, 8th ed, page 245

10. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke apotek, meminta saran obat
untuk gatal pada area selangkangan yang dialaminya. Diketahui pada area
yang gatal tersebut terasa perih dan berair, tidak ada demam maupun
nyeri. Beberapa hari ini melakukan perjalanan ke luar kota dan tidak rutin
mengganti panty liner yang digunakan. Apoteker merekomendasikan
pengobatan topikal non resep.
Apakah obat yang sesuai dengan kondisi tersebut?
A. Klotrimazol
B. Gentamisin
C. Klobetasol
D. Permetrin
E. Kalamin
Pembahasan:
- Tidak rutin mengganti panty liner = lembab → mudah untuk diinfeksi oleh
jamur
SOLUSI: ANTI JAMUR (klotrimazol)
• Gentamisin = antibiotic

• Klobetasol = kortikosteroid

• Permethrin = khusus untuk scabies

• Kalamin = biang keringat


DiPiro 11th ed
11. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke klinik, berkonsultasi atas
keluhan yang dialami berupa gatal pada organ kewanitaan dan keluarnya
lendir vagina. Diketahui hasil pemeriksaan gula darah sesaat 350 mg/dL.
Dokter meresepkan oral antidiabetes dan berdiskusi dengan apoteker terkait
ketersediaan obat yang tepat untuk mengatasi keluhan pasien.
Apakah sediaan yang direkomendasikan?
A. Larutan povidon iodin
B. Nistatin vaginal tablet
C. Mometason krim
D. Larutan salin
E. Neomisin bedak tabor
Pembahasan:
Symptoms in the pharmacy, 8th ed, page 243

12. Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke apotek dengan keluhan


nyeri haid dan meminta obat yang aman dan efektif untuk kondisinya.
Diketahui memiliki gangguan pada mata, yaitu glaucoma sudut sempit
dan berharap obatnya tidak menimbulkan efek samping mengantuk.
Apakah saran yang tepat diberikan?
A. Asam mefenamat
B. Diklofenak
C. Hiosin
D. Kafein
E. Parasetamol
Pembahasan:

Symptoms in the pharmacy, 8th ed, page 233

III. BPH
13. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poli rawat jalan rumah sakit
dengan keluhan tidak lancar saat urinasi dan sering terbangun malam
hari. Pada saat kontrol tekanan darahnya 170/100 mmHg, berdasarkan
hasil USG dokter menegakkan diagnosis BPH dan akan memberikan terapi
awal selama 2 minggu sesuai dengan kondisi pasien. Apoteker melakukan
kajian resep yang diberikan.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Alfuzosin
B. Doxazosin
C. Dutasteride
D. Finasteride
E. Terazosin
Pembahasan:
Tata laksana BPH
1st line: alfa 1 adrenergik antagonis (terazosin, doxazosin), kalau mau
menghindari efek hipotensi ortostatik bisa digunakan uroselektif alfa 1
adrenergik antagonis seperti tamsulosin, silodosin
2nd line: Inhibitor 5α-reduktase (finasteride, dutasteride) berguna terutama
untuk pasien dengan prostat besar lebih dari 30 sampai 40 g yang ingin
menghindari pembedahan dan tidak dapat mentoleransi efek samping
antagonis 1-adrenergik.
Contoh: sildenafil

DiPiro 11th ed., p. 4081-4082

14. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke klinik atas gangguan urinasi
yang dialaminya. Berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang, dokter
mendiagnosis pasien mengalami pembesaran kelenjar prostat dengan
lower urinary tract symptoms (LUTS) serta memiliki riwayat hipotensi.
Dokter meresepkan obat yang sesuai dengan kondisi pasien yang baru
berkeluarga dan aktif bekerja sebagai kontraktor. Apoteker melakukan kajian
resep yang diberikan.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Doxazosin
B. Dutasteride
C. Finastaride
D. Terazosin
E. Tolterodine
Pembahasan:

15. Seorang laki-laki berusia 63 tahun datang ke poli klinik rumah sakit dengan
keluhan pusing apabila langsung berdiri dari kondisi duduk. Pasien
memiliki riwayat penyakit Benign Prostate Hyperplasia dan rutin
mengkonsumsi obat. Dokter menduga keluhan pasien merupakan efek
samping obat. Dokter meminta apoteker untuk melakukan identifikasi dan
penetapan masalah. Apakah obat yang dimaksud?
A. Doxazosin
B. Dutaseride
C. Ekstrak saw palmetto
D. Fesoterodin
E. Finasteride
Pembahasan:

16. Seorang laki-laki berusia 67 tahun datang ke poli urologi untuk


memeriksakan kondisi BPH yang sudah diderita sejak 2 bulan lalu.
Diketahui pasien mengkonsumsi obat golongan alfa bloker secara rutin.
Saat ini, pasien mengatakan sudah mengalami perbaikan kondisi namun
masih mengeluhkan tidak puas setelah berkemih (episode
inkontinensia) dan masih sering terbangun untuk BAK pada malam
hari. Dokter merencanakan penambahan terapi untuk pasien dan meminta
apoteker untuk menyiapkan obat tersebut.
Apa obat yang dimaksud?
A. Finasteride
B. Tamsulosin
C. Tolterodine
D. Radixurtica
E. Tadalafil
Pembahasan:
- Option A: alfa blocker
Option B: alfa blocker
Option C: obat herbal untuk BPH
Option D: tidak ada keluhan disfungsi ereksi
- DiPiro 11th ed., p. 4-082

17. Seorang laki-laki berusia 46 tahun datang ke apotek untuk menebus sisa
resep. Diketahui pasien terdiagnosis BPH dan sudah mengkonsumsi
kombinasi obat untuk terapi jangka panjang selama 8 bulan terakhir.
Saat apoteker melakukan penggalian informasi terkait pengalaman pasien
dalam meminum obat, pasien mengeluhkan penurunan libido
dibandingkan sebelum terdiagnosis. Apoteker mengidentifikasi adanya
ROTD dan menelepon dokter untuk berdiskusi.
Apakah obat yang dimaksud?
A. Finasteride
B. Tamsulosin
C. Tolterodine
D. Radixurtica
E. Tadalafil
Pembahasan:
DiPiro 11th ed., p. 4104

18. Seorang apoteker melakukan pemantauan terapi seorang laki-laki berusia 70


tahun yang mendapatkan pengobatan dutasteride dan doxazosin untuk
BPH yang sudah digunakan selama 5 tahun. Diketahui pasien akan
menjalani operasi katarak dalam minggu depan. Tekanan darah terakhir
120/70 mmHg dan tidak ada keluhan selama penggunaan obat. Dokter
mempertimbangkan penggunaan obat pre-operasi.
Apakah rekomendasi apoteker terkait pengobatan pasien?
A. Dutasteride dihentikan karena memiliki t1/2 panjang
B. Kedua obat sebaiknya dihentikan karena risiko perdarahan C.
Doxazosin dihentikan karena berpotensi hipotensi ortostatik D.
Dosis kedua obat diturunkan sebanyak 50%
E. Diganti dengan obat lain yang lebih aman
Pembahasan:

Pe
nggunaan anestesi sebelum dan selama operasi dapat menyebabkan
hipotensi, begitu juga dengan penggunaan doxazosin yang memiliki efek
samping utama yaitu hipotensi ortostatik → penggunaan doxazosin
dihentikan sementara agar tidak menyebabkan hipotensi ortostatik

19. Apoteker di rumah sakit mendapat query tentang ROTD obat finasteride
yang persisten, jika digunakan jangka panjang. Apoteker melakukan kajian
beberapa referensi yaitu Meyler's Side Effects of Drugs, Drug Information
Handbook dan SPC.
Apakah efek samping utama obat tersebut?
A. Sexual dysfunction
B. Hirsutism
C. Dark color of skin
D. Gynecomastia
E. Mastalgia
Pembahasan:

DIH 23rd ed., p. 876


SPC

IV. Chronic Renal Failure


20. Seorang laki-laki berusia 65 tahun sedang menjalani rawat inap di bangsal
penyakit dalam sebuah rumah sakit. Diketahui pasien mengalami gelisah,
kekakuan otot, nyeri tulang dan sendi. Pasien memiliki riwayat penyakit
gagal ginjal kronis. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya
hiperfosfatemia dan dokter meresepkan kalsium karbonat. Apoteker
melakukan pemantauan terapi dan monitoring kondisi pasien.
Apa parameter monitoring yang sesuai?
A. Denyut jantung
B. Diare
C. Kesemutan
D. Mata bengkak
E. Pusing
Pembahasan:
Kalsium bermanfaat dalam mengatur ritme jantung (digunakan jantung
untuk berkontraksi sehingga bisa memompa darah) Jika terlalu banyak
kalsium → hiperkalsemia yang akan membuat ritme jantung menjadi tidak
normal (seperti palpitasi).

21. Seorang laki-laki 35 tahun, BB 75 kg, TB 175 cm masuk rumah sakit. Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan serum kreatinin 1,5 mg/dL. Pasien
memiliki riwayat penyakit gagal ginjal kronis. Berapakah klirens kreatinin
(mL/menit) pasien apabila dinilai dengan rumus Cockroft and Gault?
A. 44.56
B. 60.25
C. 61.98
D. 72.92
E. 100.12
Pembahasan:
ClCr pria = (140 – usia) x BB/ 72 x Scr
= (140 – 35) x 75/ 72 x 1.5
= 72.9167 ~ 72.92 mL/ menit
ClCr wanita = ClCr pria x 0.85

22. Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke apotek untuk menebus sisa
resep. Diketahui pasien terdiagnosis hipertensi sejak 5 tahun lalu. Pasien
telah mendapat terapi lisinopril dan furosemid yang rutin dikonsumsi.
Pasien bercerita bahwa baru saja melakukan pemeriksaan laboratorium
mandiri dan ada peningkatan SCr lebih dari 30% dibandingkan 1 bulan
yang lalu. Apoteker melakukan pemantauan terapi obat dan menelepon
dokter untuk memberikan rekomendasi dan mendiskusikan masalah yang
dialami pasien. Apa rekomendasi yang dimaksud?
A. Menghentikan penghambat enzim ACE
B. Menambahkan terapi antihipertensi CCB
C. Meningkatkan dosis loop diuretic
D. Mengganti dengan golongan ARB
E. Substitusi dengan kombinasi lain
Pembahasan:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430896/

23. Seorang wanita 35 tahun, BB 75 kg, TB 175 cm masuk rumah sakit dengan
keluhan mata sembab, kulit gatal tanpa sebab, dan mudah lelah. Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan serum kreatinin 1,5 mg/dL. Pasien
memiliki riwayat penyakit gagal ginjal kronis. Berapakah klirens kreatinin
(mL/menit) pasien apabila dinilai dengan rumus Cockroft and Gault?
A. 44.56
B. 60.52
C. 61.98
D. 72.92
E. 100.12
Pembahasan:
ClCr pria = (140 – usia) x BB/ 72 x Scr
= (140 – 35) x 75/ 72 x 1.5
= 72.9167 ~ 72.92 mL/ menit
ClCr wanita = ClCr pria x 0.85
= 79.92 x 0.85 = 68.982 mL/ menit

24. Apoteker di poli rawat jalan melakukan review pengobatan pasien gagal
ginjal kronis yang menggunakan Ramipril 1x5 mg per hari. Bagaimana
pengaruh obat tersebut pada fungsi ginjal?
A. Rasio urea-kreatinin tinggi
B. eGFR <15 ml/min/1.73 m2
C. Tekanan darah sistolik;110 mmHg
D. Batuk kering
E. Hipokalemia
Pembahasan:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431051/

25. Apoteker melakukan pemantauan terapi obat melalui pelayanan homecare


seorang perempuan berusia 67 tahun yang memiliki problem medis
gangguan ginjal kronis. Berikut adalah dokumentasi dari penggalian
informasi yang dilakukan:
Keluhan : kadang kram pada otot

Parameter Hasil Nilai Rujukan

Hb 11,5 11.6-15 g/dL

Kalsium 8,5 8.5 to 10.2 mg/dL

Fosfat 5,8 2.8 to 4.5 mg/dL

Asam Urat 6,1 2.6–6.0 mg/dL

Tekanan darah (HBPM) 125 <120 mmHg (sistolik)

Pengobatan

1. Losartan 50 mg (1-0-0) pc
2. Nifedipin oros 30 mg (0-0-1) pc
3. Carvedilol 6,25 mg (0-0-1) pc
4. Kalsium karbonat 500 mg (1-1-1) ac
5. Fe polimaltosa komplek (0-0-1) ac

Apoteker memberikan edukasi terkait indikasi kalsium karbonat untuk


pasien.
Apakah indikasi yang dimaksud?
A. Alkalinisasi urin
B. Pengikat fosfat
C. Suplementasi kalsium
D. Menurunkan keasaman lambung
E. Mengikat ureum
Pembahasan:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5313253/#:~:text=Calcium
%20 carbonate%20is%20the%20most,disease%2C%20including%20those
%20rec eiving%20dialysis.

26. Apoteker melakukan pemantauan terapi obat melalui pelayanan homecare


seorang perempuan berusia 67 tahun yang memiliki problem medis
gangguan ginjal kronis. Berikut adalah dokumentasi dari penggalian
informasi yang dilakukan:
Keluhan : kadang kram pada otot

Parameter Hasil Nilai Rujukan

Hb 11,5 11.6-15 g/dL

Kalsium 8,5 8.5 to 10.2 mg/dL

Fosfat 5,8 2.8 to 4.5 mg/dL

Asam Urat 6,1 2.6–6.0 mg/dL

Tekanan darah (HBPM) 125 <120 mmHg (sistolik)

Pengobatan

1. Losartan 50 mg (1-0-0) pc
2. Nifedipin oros 30 mg (0-0-1) pc
3. Carvedilol 6,25 mg (0-0-1) pc
4. Kalsium karbonat 500 mg (1-1-1) ac
5. Fe polimaltosa komplek (0-0-1) ac

Apoteker mengidentifikasi adanya DRP dari pengobatan pasien.


Apakah DRP yang dimaksud?
A. Kalsium dapat menurunkan absorpsi Fe
B. Terapi antihipertensi berlebihan
C. Belum ada terapi untuk asam urat
D. Tidak ada indikasi pemberian kalsium karbonat
E. Terapi anemia tidak adekuat
Pembahasan:

Stockley 9th ed, p. 1405

V. Drug Induce Renal Disease


27. Seorang perempuan berusia 60 tahun yang sedang dirawat di RS dengan
post-operasi fraktur femur terdiagnosis ISK akibat penggunaan kateter
urin. Pasien mendapatkan terapi gentamisin injeksi dan telah digunakan
selama 1 minggu ini. Saat ini, diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium
pasien terdapat peningkatan SCr. Apoteker melakukan pemantauan terapi
dan mencurigai peningkatan Scr pasien disebabkan oleh penggunaan obat.
Apa mekanisme munculnya efek samping tersebut?
A. Kerusakan tubuler akut
B. Nefropati obstruktif
C. Penyakit glomerulus
D. Glomerulosklerosis segmental
E. Nefritis interstisial kronis
Pembahasan:

Clinical pharmacy and therapeutics 6th ed., p. 291

28. Seorang laki-laki berusia 59 tahun masuk rumah sakit untuk tindakan
angiografi sebelum CABG. Diketahui dalam prosedur angiografi pasien akan
diinjeksi kontras radiografi yang dapat menyebabkan gangguan ginjal.
Dokter meminta apoteker untuk menyiapkan obat antioksidan yang
memiliki mekanisme vasodilatasi untuk mencegah perburukan ginjal
pasien.
Apakah obat yang dimaksud?
A. Asetilsistein
B. Asam askorbat
C. Vitamin E
D. Astaxanthin
E. Koenzim-10
Pembahasan:

https://www.ahajournals.org/doi/epub/10.1161/JAHA.116.003968

29. Seorang laki-laki berusia 50 tahun melakukan kontrol rutin dan menebus
obatnya di instalasi farmasi klinik. Dokter menyampaikan progresivitas CKD
dari stage 3 ke-4. Diketahui data objective yang abnormal adalah asam
urat 9,1 mg/dL dan HbA1c 7,1%. Apoteker melakukan kajian terapi obat
pasien sebagai berikut:
• Valsartan 80 mg (1-0-0)

• Nifedipin oros 30 mg (0-0-1)

• Klonidin 150 mcg (1-0-0)

• Allopurinol 100 mg (1-0-1)

• Insulin glulisine (6-6-6 iu)

Apakah masalah terapi obat yang berhubungan dengan progresivitas


penyakitnya?

A. Kombinasi 3 agen antihipertensi tidak rasional


B. Dosis allopurinol diturunkan menjadi 1x setiap 2 hari
C. Interaksi valsartan dan insulin menyebabkan hiperurisemia
D. Efek samping klonidin meningkatkan progresivitas CKD
E. Terapi insulin tidak adekuat sehingga mengalami hiperglikemi
Pembahasan:
- Diketahui data objective yang abnormal adalah asam urat 9,1 mg/dL dan
HbA1c 7,1% → focus ke data lab yang abnormal
- Lihat obat-obatan yang berkaitan dengan parameter tersebut
30. Apoteker di Puskesmas sedang melakukan pemantauan terapi obat seorang
laki-laki berusia 50 tahun yang mendapat pengobatan anti retroviral (ARV)
tenovofir, lamivudine dan efavirenz. Berdasarkan pemantauan parameter
klinis, diketahui adanya proteinuria dan peningkatan serum kreatinin
melebihi 2,5 kali nilai rujukannya. Apoteker menilai adanya drug induce
renal disease dan menyusun penyelesaian masalah terkait obat.
Apakah rekomendasi yang tepat untuk masalah tersebut?
A. Stop semua ARV sampai fungsi ginjal normal kembali
B. Mengganti tenofovir dengan zidovudine
C. Cukup menggunakan kombinasi dua dari tiga obat ARV
D. Menghentikan efavirenz dan dapat diberikan kembali setelah 2 minggu
E. Menambahkan acetyl cysteine sebagai antioksidan renal
Pembahasan:
31. Apoteker di rumah sakit menerima query dari seorang dokter terkait
penggunaan allopurinol untuk pasien chronic kidney disease (CKD).
Apoteker mempertimbangkan mekanisme peruraian obat tersebut di dalam
tubuh untuk memberikan rekomendasi yang tepat.
Apakah mekanisme yang dimaksud?
A. Hasil konversi metabolit ditemukan sebesar 10% dalam bentuk aktif di
urin
B. Metabolitnya yaitu oxipurinol sangat poten menghambat xanthine
oxidase
C. Metabolit aktifnya mengalami reabsorbsi tubular memiliki half life
> 24 jam
D. Sekitar 20% obat diekskresi melalui feses dan tidak mempengaruhi
ginjal
E. Peruraian obat berlangsung di hati dan ginjal menjadi bentuk yang
nonaktif
Pembahasan:

VI. Chronic Pain


32. Seorang perempuan berusia 70 tahun menjalani terapi nyeri kronis dengan
fisioterapi di sebuah klinik ortopedi. Diketahui pasien mengalami
osteoporosis dengan riwayat hip fracture dan sudah mendapatkan
terapi risedronate 35 mg setiap minggu. Pasien juga pernah mengalami
GI bleeding akibat penggunaan NSAID jangka panjang. Pasien
mengalami nyeri kronis skala 8-9. Dokter bermaksud memberikan obat
yang sesuai kondisi pasien.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Amitriptyline tablet
B. Coditam tablet
C. Gabapentin kapsul
D. Fentanyl patch
E. Tramadol kapsul
Pembahasan:

33. Seorang perempuan berusia 72 tahun sedang menerima kemoterapi siklus


kedua. Diketahui pasien didiagnosis ca mammae stadium IIb. Keluhan yang
disampaikan setelah kemoterapi adalah nyeri pada ujung jari tangan dan
kaki, terasa panas dan menjalar dengan skala 6-8. Pasien sudah
menggunakan paracetamol 1000 mg 3x sehari, namun hanya meredakan
sesaat. Dokter akan memberikan terapi nyeri yang sesuai dengan kondisi
pasien.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Lidocaine cream
B. Gabapentin kapsul
C. Ethyl chloride spray
D. Fentanyl patch
E. Celecoxib kapsul
Pembahasan:
- nyeri pada ujung jari tangan dan kaki, terasa panas dan menjalar →
NEUROPATI = gabapentin

34. Apoteker di apotik sedang memberikan informasi penggunaan obat


Durogesic 0,25 mcg patch pada penyerahan obat ke pasien. Apoteker
memberikan informasi terkait alert durasi penggunaan obat untuk setiap
patch yang digunakan.
Berapa jam sediaan tersebut dapat digunakan?
A. 6
B. 12
C. 24
D. 48
E. 72
Pembahasan:

35. Apoteker di klinik sedang melakukan kajian terapi obat seorang perempuan
berusia 70 tahun yang didiagnosis diabetes neuropati. Kontrol glikemik
pasien sudah mencapai target, namun skala nyeri neuropatinya 6-7. Terapi
obat yang digunakan parasetamol dan tramadol. Dokter akan
menambahkan duloksetin. Apoteker memberikan pertimbangan efek obat
yang perlu diperhatikan berkaitan dengan kepatuhan penggunaanya.
Apakah reaksi yang dimaksud?
A. Anoreksia
B. Gejala putus gangguan tidur
C. Hipersensitivitas
D. Mual-muntah
E. Fotofobia
Pembahasan:

36. Apoteker di klinik sedang melakukan kajian terapi obat seorang perempuan
berusia 70 tahun yang didiagnosis diabetes neuropati. Kontrol glikemik
pasien sudah mencapai target, namun skala nyeri neuropatinya 6-7. Terapi
obat yang digunakan parasetamol dan tramadol. Dokter akan menambahkan
obat yang aman untuk mengoptimalkan hasil dan berdiskusi dengan
apoteker.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Amitriptilin
B. Gabapentin
C. Karbamasepin
D. Piridoksin
E. Sianokobalamin
Pembahasan:
- Amitriptilin = bisa untuk neuropati, tapi ESO lebih besar
- Karbamasepin = tidak bisa untuk neuropati
- Piridoksin = bisa untuk neuropati ringan (ESO isoniazid)
- Sianokobalamin = mengatasi defisiensi vit B12 akibat metformin

37. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke klinik dengan keluhan sakit
kepala sebelah (skala 6-7). Akhir-akhir ini gejala tersebut sering kambuh
disertai dengan mata berkunang-kunang terutama sejak kehamilannya.
Riwayat pengobatan untuk mengatasi gejala tersebut adalah sumatriptan.
Dokter bermaksud menyesuaikan pengobatan pasien dan berdiskusi dengan
apoteker terkait obat yang telah memiliki rekomendasi efektivitas dan
keamanan untuk mengurangi kekambuhan serta meningkatkan kualitas hidup
pasien.
Apakah rekomendasi yang diberikan?
A. Menghentikan sumatriptan, diganti dengan propranolol
B. Mengurangi dosis sumatriptan, dan menambahkan parasetamol
C. Minum sumatriptan selang sehari dengan topiramat
D. Melanjutkan sumatriptan, dan dikombinasi dengan metoklopramid
E. Minum sumatriptan jika perlu, dan rutin konsumsi neurotropic
Pembahasan:
Sumatriptan merupakan terapi migrain yang relative aman digunakan selama
kehamilan

(ppt Headeache Farkom 1)

38. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke klinik dengan keluhan sakit
kepala berdenyut pada pelipis kanan. Gejala tersebut sering berulang
terutama menjelang siklus menstruasi sampai beberapa hari
sesudahnya dan tidak terlalu membaik dengan terapi ibuprofen maupun
asam mefenamat. Dokter akan memberikan obat profilaksis yang paling
aman dan berdiskusi dengan apoteker terkait ketersediaannya.
Apakah obat yang dimaksud?
A. Diklofenak K
B. Flunarizin
C. Naproxen
D. Propranolol
E. Sumatriptan
Pembahasan:
Golongan triptan merupakan lini pertama sbg profilaksis pada menstrual
associated miragine (American Family Physician)
(aafp.org)

VII. Gout
39. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke dokter dengan keluhan nyeri,
kemerahan dan bengkak pada jempol kaki kiri. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan asam urat 9 mg/dL. Dokter mendiagnosis pasien
mengalami gout akut.
Apakah obat yang direkomendasikan untuk kondisi pasien diatas?
A. Alopurinol
B. Deksametason
C. Febuxostat
D. Natrium diklofenak
E. Probenesid
Pembahasan:
Dipiro 11th ed., p. 4551 – 4552

40. Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke klinik untuk kontrol. DIketahui 1
bulan lalu pasien terdiagnosis gout akut. Setelah pemeriksaan dokter
menjelaskan kondisi pasien saat ini pada fase interkritikal dan berencana
memberikan allopurinol. Apoteker mencatat parameter GFR dari
dokumentasi prolanis 6 bulan yang lalu adalah 15 mL/min/1,73 m2.
Dokter dan apoteker berdiskusi untuk pertimbangan dosis obat yang aman
bagi pasien.
Berapa dosis (mg/hari) yang direkomendasikan?
A. 50
B. 100
C. 200
D. 300
E. 600
Pembahasan:

Renal Drug Handbook 5th ed., p. 42

41. Seorang laki-laki berusia 60 tahun (85 kg/167 cm) datang ke klinik dengan
keluhan nyeri dan bengkak pada ibu jari kaki kanan. Hasil pemeriksaan
asam urat terakhir 7,5 mg/dL. Dokter mendiagnosis pasien dengan gout
akut. Apoteker mencatat pasien memiliki riwayat pengobatan kardiovaskular
dari faskes tingkat lanjutan dan alergi NSAIDs. Dokter berdiskusi dengan
apoteker terkait pilihan terapi yang paling efektif dan aman untuk pasien saat
ini.
Apa obat yang direkomendasikan?
A. Asetaminofen
B. Glukosamin
C. Metilprednisolon
D. Probenesid
E. Selekoksib
Pembahasan:

(Dipiro 11th Ed., 4556)


Lini pertama utk gout akut adalah NSAID, namun pasien memiliki alergi
NSAID shg alternatifnya adalah diterapi dgn kolkisin ATAU kortikosteroid,
seperti prednisone, metilprednisolon, dsb

42. Seorang laki-laki berusia 60 tahun (85 kg/167 cm) datang ke poli klinik rawat
jalan dengan keluhan lutut bengkak, merah, nyeri. Diketahui memiliki
riwayat hipertensi dan gout sejak 1 tahun lalu dan rutin mengkonsumsi
allopurinol 300 mg 1x1 malam hari, memiliki riwayat alergi NSAIDs. Hasil
tekanan darah terakhir 142/92 mmHg. Dokter mendiagnosis pasien dengan
gout akut. Dokter dan apoteker berdiskusi untuk memilihkan terapi yang
paling efektif dan aman untuk pasien.
Apa obat yang akan anda rekomendasikan?
A. Kolkisin
B. Metilprednisolol
C. Probenesid
D. Glukosamin
E. Asetaminofen

43. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke dokter dengan keluhan nyeri,
kemerahan dan bengkak pada jempol kaki kiri. Hasil pemeriksaan
laboratorium asam urat 9 mg/dL. Dokter mendiagnosis pasien mengalami
gout akut dan meresepkan obat tambahan. Pasien mengatakan nyeri tidak
berkurang meskipun sudah menggunakan natrium diklofenak pada
kekambuhan gout yang lalu.
Apakah obat yang direkomendasikan pada kasus diatas?
A. Allopurinol
B. Deksametason
C. Febuxostat
D. Kolkisin
E. Probenesid
Pembahasan: Dipiro 11th ed., p. 4557

44. Apoteker di RS sedang melakukan pemantauan terapi obat pasien laki-laki


berusia 70 tahun di bangsal penyakit dalam dengan diagnosis
hiperurisemia dan gangguan ginjal kronik. Pasien alergi terhadap
alopurinol dan selama perawatan diberikan febuxostat. Diketahui pasien
dalam terapi HCT 25 mg, bisoprolol 5 mg dan atorvastatin 20 mg. Apoteker
mengidentifikasi HCT dapat memperburuk hiperurisemia dan febuxostat
terlalu mahal serta berdiskusi dengan dokter untuk mengganti kedua obat
tersebut dengan pilihan yang cost effective.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Fenofibrat
B. Kolkisin
C. Losartan
D. Naproksen
E. Probenesid
Pembahasan:
Dipiro 11th ed., p. 4577

45. Apoteker di pelayanan informasi obat RS menerima query dari dokter PPDS
terkait penggunaan sodium bikarbonat sebagai alkalinisasi urin untuk
meningkatkan kelarutan ion urat pada pasien yang memiliki risiko batu asam
urat di ginjal. Apoteker menemukan potensi masalah terkait obat.
Apakah masalah yang dimaksud?
A. Hipernatremia
B. Hipokalemia
C. Hiperkalsemia
D. Hipovolemia
E. Hiperglikemi
Pembahasan:

Katzung 14th Ed

(Symptoms in The Pharmacy 8th Ed)

VIII. Musculoskeletal (Rheumatoid arthritis, Osteoarthritis)


46. Seorang perempuan berusia 68 tahun yang terdiagnosis osteoarthritis
datang ke poli ortopedi dengan keluhan nyeri lutut terutama saat berdiri
dan berjalan, bengkak. Pasien telah terdiagnosis sejak 2 tahun lalu dan
rutin mengkonsumsi parasetamol 3x1g. Diketahui tekanan darah terakhir
145/94 mmHg. Dokter melakukan pemeriksaan dan mendiagnosis pasien
dengan OA eksaserbasi akut. Dokter berdiskusi dengan apoteker terkait
penambahan terapi injeksi untuk pasien.
Apa obat yang dimaksud?
A. Na diklofenak
B. Kapsaisin
C. Selekoksib
D. Kodein
E. Triamsinolon
Pembahasan:
Dipiro 11th ed., p. 4350, 4352
47. Seorang siswa SMA datang ke apotek, meminta saran obat untuk masalah
yang dialaminya. Diketahui bagian sikunya memar dan bengkak akibat
terbentur lantai saat bermain futsal kemarin. Sudah dikompres dingin
namun makin mengeras dan nyeri. Apoteker akan memberikan obat bentuk
sediaan topical.
Apakah obat yang sesuai kondisi tersebut?
A. Diklofenak
B. Etilklorida
C. Heparin
D. Lidocain
E. Metilsalisilat
Pembahasan:

Symptoms in the Pharmacy 8th ed., p. 214

48. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke apotek, meminta saran atas
keluhannya yaitu nyeri pada punggung bawah yang dialami sejak 1 minggu
terakhir. Sudah mengkonsumsi parasetamol 3 g/hari dan menggunakan
ketoprofen gel namun belum optimal. Apoteker mempertimbangkan saran
non farmakologi.
Apakah saran yang tepat untuk pasien?
A. Akupuntur
B. Kompres hangat
C. Kompres dingin
D. Massage
E. Yoga
Pembahasan:

Handbook of Non OS Drugs 16th ed

49. Apoteker di instalasi farmasi klinik pratama sedang melakukan pemantauan


terapi obat seorang klien laki-laki berusia 56 tahun melalui telefarmasi.. Keluhan
saat ini : nyeri pada panggul dengan skala 6-7 Pengobatan : injeksi
triamcinolone intra artrikular dan paracetamol 500 mg (3x sehari 2 tablet) sejak 1
minggu terakhir
Riwayat penyakit : PJK dan gangguan lambung akibat NSAID Apoteker
menilai pengobatan pasien dapat dioptimalkan dengan mempertimbangkan
keamanan obat untuk kondisi penyerta dan merujuk pasien ke dokter.
Apakah obat yang tepat untuk optimalisasi terapi pasien?
A. Diaserein
B. Gabapentin
C. Glukosamin
D. Selekoksib
E. Tramadol
Pembahasan: DiPiro 11th ed., p. 4345

50. Apoteker di apotek sedang melakukan skrining resep dari spesialis ortopedi
untuk pasien laki-laki berusia 60 tahun berikut ini:
R/ Ibuprofen 400 mg No. XV
S 3 dd 1 pc
R/ Glukosamin No. XXX
S 2 dd 1 pc
R/ Kalsium D3 No. XXX
S 1 dd 1 pc
Diketahui pasien mengalami peradangan pada sendi lutut dan menggunakan
obat dari spesialis jantung, yaitu asetosal 80 mg (S 1 dd 1 pc), bisoprolol 2,5
mg (0-0-1), dan atorvastatin 20 mg (0-0-1 pc). Apoteker mengidentifikasi
adanya DRP.
Apakah DRP yang dimaksud?
A. Atorvastatin meningkatkan nyeri persendian
B. Bisoprolol dan atorvastatin tidak diminum bersamaan
C. Glukosamin bukan pilihan efektif untuk persendian
D. Ibuprofen menurunkan efek antiplatelet asetosal
E. Kalsium D3 meningkatkan kadar atorvastatin
Pembahasan:
- Penggunaan aspirin dengan NSAID → menurunkan efek antiplatelet -
Kontraindikasi dengan pasien gangguan jantung (IHD, CHF, PAD, etc)

IX. Osteoporosis
51. Seorang wanita 50 tahun datang ke dokter dengan keluhan nyeri punggung,
merasa semakin bungkuk ketika berjalan dan mudah mengalami patah tulang
jika terbentur benda ringan. Riwayat penyakit psien diabetes melitus sejak 2
tahun lalu. Dokter mendiagnosis pasien mengalami osteoporosis. Dokter
meresepkan natrium alendronat dikonsumsi pagi hari.
Berapa minimal jeda waktu yang diperlukan agar dapat mengkonsumsi obat
lain?
A. 15 menit setelah mengkonsumsi Na Alendronat
B. 30 menit setelah mengkonsumsi Na Alendronat
C. 45 menit setelah mengkonsumsi Na Alendronat
D. 60 menit setelah mengkonsumsi Na Alendronat
E. 120 menit setelah mengkonsumsi Na Alendronat
Pembahasan:
https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/alendronate-oral-route/proper
use/drg-20061571

52. Seorang perempuan berusia 68 tahun (BB 60 kg, TB 150 cm) datang ke poli
ortopedi untuk kontrol rutin. Hasil pemeriksaan BMD 3 bulan lalu -3,5. Dokter
sudah memberi terapi alendronat 70 mg/minggu, namun tidak membaik
dan pasien mengalami efek samping pada gastrointestinal. Hasil
pemeriksaan darah menunjukkan kondisi hiperkalsemia. Dokter berdiskusi
dengan apoteker untuk memberikan obat yang sesuai kondisi pasien.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Kalsitonin
B. Kalsitriol
C. Prednison
D. Raloksifen
E. Sodium bikarbonat
Pembahasan:
https://

www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hypercalcemia/diagnosis
treatment/drc-20355528

53. Apoteker di instalasi klinik sedang melakukan pemantauan terapi obat seorang
perempuan berusia 45 tahun yang didiagnosis rematik artritis dan mendapat
terapi metilprednisolon 16 mg/hari sejak 3 bulan lalu. Apoteker
mempertimbangkan terapi preventif untuk mencegah efek obat tidak
dikehendaki.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Kalsitonin
B. Kalsitriol
C. Raloksifen
D. Strontium ranelat
E. Teriparatid
Pembahasan:

Penggunaan steroid jangka panjang → menyebabkan osteoporosis terjadi lebih


cepat pada usia dini → perlu tindakan preventif → diberikan kalsitriol (active
form of vitamin D) – membantu meningkatkan penyerapan kalsium

54. Apoteker di pelayanan informasi obat RS mendapatkan query dari seorang


dokter terkait keamanan penggunaan strontium ranelat untuk pasien berusia
di atas 65 tahun dengan kondisi penyerta hipertensi dan PJK. Apoteker
menemukan informasi adanya kontra indikasi.
Apakah informasi yang perlu disampaikan?
A. Alopesia
B. Insomnia
C. Iritasi mukosa mulut
D. Malaise
E. Tromboemboli vena
Pembahasan:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4196504/
https://www.nps.org.au/australian-prescriber/articles/strontium-ranelate

X. Rheumatoid Arthritis
55. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke poli rawat jalan rumah sakit
untuk kontrol rutin. Diketahui pasien telah menjalani pengobatan rheumatoid
arthritis yang dideritanya sejak 3 bulan yang lalu. Dokter telah
memberikan hydroxychloroquine 100 mg (0-0-1) dan methylprednisolone
8 mg (1-0-0) namun gejala yang dialami berupa nyeri dan kekakuan
persendian belum membaik. Dokter akan mengoptimalkan terapi DMARD
dan berdiskusi dengan apoteker terkait pilihan yang tersedia dalam
formularium.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Adalimumab
B. Baricitinib
C. Rituximab
D. Sulfasalazine
E. Tocilizumab
Pembahasan:
- DMARDs konvensional → metotreksat, hidroksiklorokuin, sulfasalazine,
leflunomide
- Metotreaksat & leflunomide → tdk diindikasikan utk RA initial treatment

https://pafi.or.id/media/upload/20200309042447_466.pdf

56. Apoteker di instalasi farmasi klinik pratama sedang melakukan penggalian


informasi seorang perempuan berusia 50 tahun (BB 75 kg, TB 150 cm) dengan
keluhan nyeri pada sendi lutut. Selama ini sudah rutin menggunakan
glucosamine dan chondroitin serta paracetamol (prn). Nyeri yang dialami
saat ini berada pada skala 5-6. Apoteker mempertimbangkan pemberian
multimodal analgesia, yaitu kombinasi parasetamol dengan pereda nyeri yang
sesuai untuk pasien.
Apakah obat yang dimaksud?
A. Kodein HCl
B. Ibuprofen
C. Mekobalamin
D. Morfin So4
E. Tramadol HCl
Pembahasan:

https://www.researchgate.net/figure/The-World-Health-Organization-WHO
scale-for-pain-assessment-in-the-first-instance_fig3_319250167

57. Seorang laki-laki berusia 53 tahun datang ke dokter untuk kontrol rutin
mengeluhkan sakit kepala, gusi sakit dan bengkak, rambut rontok. Pasien
memiliki riwayat penyakit Rheumatoid Arthritis dan rutin mengkonsumsi
metotreksat. Dokter menduga keluhan pasien merupakan efek samping obat.
Dokter meminta apoteker melakukan kajian dan memberikan rekomendasi
untuk mengatasi masalah tersebut.
Apakah obat yang direkomendasikan?
A. Asam folat
B. Asetilsistein
C. Piridoksin
D. Sianokobalamin
E. Tiamin
Pembahasan:
https://www.healthline.com/health/rheumatoid-arthritis/folic-acid-for
methotrexate-side-effects

58. Seorang perempuan berusia 78 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan
jatuh dari kursi untuk kedua kalinya dalam 3 bulan terakhir, sakit dan
nyeri pada kakinya. Dokter melakukan pemeriksaan dan menyimpulkan
pasien mengalami patah tulang. Diketahui pasien memiliki riwayat penyakit
atritis rhematoid sejak 1 tahun lalu dan osteoporosis sejak 3 bulan lalu akibat
penggunaan glukokortikoid. Pasien sudah mendapat terapi risendronat.
Apoteker melakukan pemantauan terapi obat dan menemukan adanya
masalah terkait obat.
Apa masalah yang dimaksud?
A. Gagal terapi obat
B. Terapi tidak optimal
C. Tidak ada indikasi
D. Butuh kombinasi obat
E. Muncul efek samping
Pembahasan:
- 1 tahun lalu px mengalami RA → diberikan kortikosteroid → tidak ada terapi

pencegahan osteoporosis → 9 bulan kemudian px mengalami osteoporosis -

Diagnosa px bertambah; osteoporosis → akibat penggunaan kortikosteroid

jangka Panjang → seharusnya bisa dicegah dengan pemberian kalsitriol

59. Seorang perempuan berusia 52 tahun berkonsultasi dengan apoteker terkait


nyeri dan stiffness yang dialaminya. Dokter menyampaikan bahwa pemberian
pereda nyeri non resep dapat dikonsultasikan kepada apoteker untuk
penggunaan jika diperlukan saja. Diketahui pasien sedang dalam pengobatan
untuk dideritanya dan telah mendapatkan kombinasi DMARD dan
prednisolone. Pasien memiliki riwayat dyspepsia berulang, namun saat ini
dalam kondisi tidak kambuh.
Apakah pereda nyeri yang direkomendasikan?
A. Selekoksib
B. Diklofenak
C. Ibuprofen
D. Meloksikam
E. Piroksikam
Pembahasan:
- Pasien nyeri sendi → keywords: obat Pereda nyeri non-resep -

Ibuprofen → bisa diberikan tanpa resep

- Piroksikam → harus dengan pengulangan resep

60. Seorang perempuan berusia 63 tahun datang ke poli klinik dengan keluhan
kaku pada jari tangan dan kaki terutama pada pagi hari. Dokter
mendiagnosis pasien mengalami rheumatoid arthritis. Data rekam medis
menunjukkan pasien memiliki riwayat hepatitis C. Dokter meminta apoteker
untuk menyiapkan obat yang memiliki mekanisme aksi hambatan produksi
sitokin untuk pasien. Apakah obat yang dimaksud?
A. Azatioprin
B. Leflunomid
C. Metotreksat
D. Siklosporin
E. Sulfasalazine
Pembahasan:

(www.nhs.uk.org )

You might also like