You are on page 1of 11

VALUES, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2023 e-ISSN: 2721-6810

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, MOTIVASI


DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA
SOKA MINIMARKET BADUNG

Gede Galantika1, Made Ika Prastyadewi2, I Nyoman Resa Adhika3


123
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar
Email: galantikag@gmail.com

ABSTRACT

Employee performance is a result achieved by someone in carrying out their duties in


accordance with the responsibilities given by the organization. If employee performance is
getting better in a company, the higher the profit that will be obtained so that the company is
required to improve employee performance so that company goals can be archived. The
performance of human resources can be influenced by vorious factors, including
transformational leadership, motivation and work discipline. This study aims to determine
the partial effect of transformational leadership, motivation dan work discipline on employee
performance at Soka Minimarket Badung.
This reaserch was conducted at Soka Minimarket Badung with a population of 30 employees.
The sample in this study used the cencus method where all employees were used as
respondents. The data used in this study are quantitative data and primary data with data
collection methods using the quenstionnaire method. The data analysis technique used is
multiple linear regression analysis, determination analysis, and t test.
The results showed that partially the variables of transformational leadership, motivation
and work discipline had a positive and significant effect on employee performance at Soka
Minimarket Badung. This means that the better the transformational leadership and the
increased work motivation and discipline, the employee’s performance will also increase.

Keywords: Transformational Leadership, Motivation, Work Discipline and Employee


Performance

PENDAHULUAN tugas pokoknya masing-masing (Nadroh,


Manajemen sumber daya manusia 2021). Menurut Natalia (2021) kinerja
merupakan bagian dari manajemen karyawan pada suatu perusahaan dinilai
keorganisasian yang memfokuskan diri penting terhadap pencapaian tujuan dari
pada unsur sumber daya manusia. Tugas perusahaan itu sendiri, oleh karena itu
manajemen sumber daya manusia adalah berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan
mengelola sumber daya manusia atau maupun karyawan itu sendiri dalam
karyawan secara baik agar diperoleh memberikan kinerja yang baik ketika
tenaga kerja yang berkualitas untuk bekerja. Kinerja pegawai akan berjalan
membantu mewujudkan tujuan organisasi. dengan efektif apabila didukung dengan
Keberhasilan suatu organisasi dalam kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja
mencapai tujuannya tidak terlepas (Kasmir, 2018).
kaitannya dari sumber daya manusia yang Kepemimpinan transformasional
dimiliki, karena sumber daya manusia merupakan suatu proses dimana individu
merupakan unsur terpenting di dalam suatu dapat mempengaruhi anggota
organisasi. kelompoknya untuk dapat mencapai tujuan
Kemajuan sebuah organisasi atau bersama, sehingga gaya kepemimpinan
perusahaan ditentukan oleh kinerja yang para manajer akan sangat menentukan
baik dari karyawannya dalam menjalankan bagaimana para karyawan bersikap (Salit
217 | P a g e
VALUES, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2023 e-ISSN: 2721-6810

dan Netra, 2017). Kepemimpinan Disini masih ada beberapa karyawan yang
transformasional pada prinsipnya tidak menyetor data expired dengan tepat
memotivasi bawahan untuk berbuat lebih waktu yang telah ditentukan. Sehingga
baik dari pada apa yang biasa dilakukan, mengakibatkan ada beberapa produk yang
dengan kata lain dapat meningkatkan harus di kembalikan ke supplier lewat dari
kepercayaan atau keyakinan diri bawahan waktu. Fenomena yang berkaitan dengan
yang akan berpengaruh terhadap kepemimpinan transformasional yaitu
peningkatan kinerja (Daulay, 2017). kurang tegasnya pemimpin dalam
Motivasi adalah suatu tindakan atau memberikan arahan dan kurangnya
penggerak yang menghasilkan semangat pengawasan yang dilakukan pemimpin
kerja pada diri seseorang agar mampu kepada para bawahannya. Fenomena yang
bekerja sama dalam memunculkan suatu berkaitan dengan motivasi yaitu tidak
ide kerja untuk mencapai target yang adanya pemberian bonus kepada karyawan
diinginkan (Hasibuan, 2017). Motivasi dan karyawan berpendapat bahwa Soka
merupakan hal penting karena motivasi Minimarket Badung tidak memfasilitasi
mendukung perilaku manusia supaya mau karyawan dengan BPJS Ketenagakerjaan,
bekerja giat dan antusias dalam mencapai seperti BPJS Hari Tua dan BPJS
hal yang optimal, motivasi sebagai Kesehatan. Di samping itu, apabila
dorongan, merupakan faktor penting dalam karyawan sakit maupun harus dirawat di
menjalankan pekerjaan secara optimal. rumah sakit, biaya perawatan dan biaya
Tanpa adanya motivasi, seorang pegawai pengobatan tersebut tidak ditanggung oleh
merasa segan untuk melaksanakan suatu pihak perusahaan karena karyawan
pekerjaan dengan baik. Kinerja pegawai dianjurkan untuk menggunakan BPJS dan
akan tercapai bila ada kemauan dari diri membayarkan secara pribadi. Fenomena
sendiri dan dapat dorongan dari pihak lain. yang berkaitan dengan disiplin kerja yaitu
Selain kepemimpinan dan motivasi, karyawan yang sering datang terlambat,
disiplin kerja merupakan faktor yang tidak menggunakan seragam kerja sesuai
berpengaruh terhadap kinerja (Kasmir, hari dan tidak menggunakan sepatu saat
2018). Menurut Sinambela (2018), disiplin jam kerja.
kerja adalah kemampuan kerja seseorang Berdasarkan fenomena dan reseach
untuk secara teratur, tekun secara terus- gap yang ditemukan pada penelitian
menerus dan bekerja sesuai dengan aturan- terdahulu, maka penulis tertarik untuk
aturan yang berlaku dan tidak melanggar melakukan penelitian dengan mengambil
aturan-aturan yang sudah ditetapkan. judul “Pengaruh Kepemimpinan
Disiplin kerja sangatlah penting bagi suatu Transformasional, Motivasi Dan Disiplin
perusahaan atau instansi pemerintah dalam Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Soka Minimarket Badung”.
Tanpa adanya disiplin kerja yang baik sulit Berdasarkan permasalahan yang
bagi suatu perusahaan untuk mencapai dikemukakan di atas, maka dapat
hasil yang optimal. Disiplin yang baik dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
mencerminkan besarnya tanggung jawab 1. Apakah kepemimpinan
seseorang terhadap tugas-tugas yang transformasional berpengaruh terhadap
diberikan kepadanya. kinerja karyawan di Soka Minimarket
Berdasarkan hasil pengamatan dan Badung ?
keterangan dari karyawan dikemukakan 2. Apakah motivasiberpengaruh terhadap
ada permasalahan terhadap kinerja kinerja karyawan di Soka Minimarket
karyawan diantaranya seluruh karyawan Badung ?
diberikan tanggung jawab untuk mengecek 3. Apakah disiplin kerja berpengaruh
expired produk sesuai dengan bagiannya terhadap kinerja karyawan di Soka
masing-masing setiap satu bulan sekali. Minimarket Badung ?
218 | P a g e
VALUES, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2023 e-ISSN: 2721-6810

TINJAUAN PUSTAKA Adapun indikator kepemimpinan


Goal Setting Theory transformasional menurut Ujiyanto, et al.,
Penelitian ini menggunakan Goal (2020) adalah sebagai berikut:
Setting Theory. Teori penetapan tujuan 1. Kharisma
(goal setting theory) awalnya 2. Motivasi inspirasional
dikemukakan oleh Locke (1968) yang 3. Stimulasi intelektual
mengatakan adanya hubungan antara 4. Pertimbangan individu.
tujuan yang ditetapkan dengan prestasi
kerja (kinerja). Konsep dasar teori ini Motivasi
adalah seseorang yang memahami tujuan Motivasi adalah suatu tindakan atau
(apa yang diharapkan oleh organisasi penggerak yang menghasilkan semangat
kedepannya) akan mempengaruhi perilaku kerja pada diri seorang agar mampu
kerjanya. bekerja sama dalam memunculkan suatu
ide kerja untuk mencapai target yang
Kepemimpinan Transformasional diinginkan (Hasibuan, 2017). Menurut
Menurut Robbins dan Judge (2019) Umam (2018) berpendapat bahwa
pemimpin transformasional merupakan motivasi adalah sesuatu yang
pemimpin yang menginspirasi, bertindak menimbulkan semangat atau dorongan
sebagai panutan, dan secara intelektual kerja. Itulah sebabnya, motivasi kerja
merangsang, mengembangkan atau dalam psikologis karya bisa disebut
membimbing pengikut mereka, ini pendorong semangat kerja. Menurut
memiliki efek mendalam dan luar biasa Afandi (2018) motivasi adalah keinginan
pada mereka. Kepemimpinan yang timbul dari dalam diri seseorang atau
transformasional adalah pemimpin yang individu karena terinspirasi, tersemangati,
mampu menginspirasi para karyawan dan terdorong untuk melakukan aktivitas
untuk menyampingkan kepentingan dengan keikhlasan, senang hati dan
pribadi demi kepentingan organisasi dan sungguh-sungguh sehingga hasil dari
mereka mampu memiliki pengaruh yang aktivitas yang dilakukan mendapatkan
luar biasa bagi para karyawannya hasil yang baik dan berkualitas.
(Baskoro, 2019). Kepemimpinan Dari pendapat para ahli dapat
transformasional merupakan gaya diambil kesimpulan bahwa motivasi
kepemimpinan yang dapat mengevaluasi adalah tindakan atau penggerak yang
kemampuan dan potensi setiap bawahan menimbulkan semangat atau dorongan
untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan, kerja untuk mencapai target yang
serta mampu melihat kemungkinan untuk diinginkan.
memperluas tanggung jawab dan Adapun indikator dari motivasi
wewenang bawahan di masa depan menurut Fawaid dan Maufur (2017) yaitu:
(Budiwati, et al., 2020). 1. Kebutuhan fisik
Dari definisi di atas dapat 2. Kebutuhan rasa aman dan keselamatan
disimpulkan bahwa kepemimpinan 3. Kebutuhan sosial
transformasional adalah pemimpin yang 4. Kebutuhan akan penghargaan
dapat menginspirasi, dapat bertindak 5. Kebutuhan perwujudan diri.
sebagai panutan, dapat membimbing
pengikutnya, dapat mengevaluasi Disiplin Kerja
kemampuan dan potensi setiap bawahan Disiplin kerja adalah suatu alat yang
serta dapat merubah sikap para digunakan manajer untuk mengubah suatu
pengikutnya melalui pemberdayaan perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
sehingga mampu mencapai tujuan yang meningkatkan kesadaran dan kesediaan
diinginkan organisasi. seseorang menaati semua peraturan
perusahaan serta norma- norma sosial yang
219 | P a g e
VALUES, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2023 e-ISSN: 2721-6810

berlaku (Hartatik, 2018). Menurut jawab yang diberikan kepadanya. Menurut


Sinambela (2018) disiplin kerja adalah Priansa (2017) kinerja adalah perwujudan
kemampuan kerja seseorang untuk secara dari kemampuan dalam bentuk nyata atau
teratur, tekun secara terus-menerus dan merupakan hasil kerja yang dicapai
bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang pegawai dalam mengemban tugas dan
berlaku dan tidak melanggar aturan-aturan pekerjaan yang bersalah dari perusahaan.
yang sudah ditetapkan. Menurut Hasibuan Menurut Donohoe (2019) kinerja
(2017) mengemukakan bahwa disiplin karyawan mengacu pada bagaimana
kerja adalah kesadaran dan kesediaan pekerja berperilaku di tempat kerja dan
seseorang mentaati semua peraturan seberapa baik mereka melakukan tugas
perusahaan dan norma-norma sosial yang pekerjaan yang diwajibkan kepada mereka.
berlaku. Dari pendapat diatas dapat
Dari pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan
disimpulkan bahwa disiplin pada dasarnya adalah hasil kerja secara kualitas dan
merupakan tindakan manajemen untuk kuantitas dalam melakukan tugas
mendorong agar para anggota organisasi pekerjaan yang diwajibkan kepada mereka
dapat memenuhi berbagai ketentuan dan secara nyata untuk
peraturan yang berlaku dalam suatu mencapai tujuan organisasi.
organisasi, yang didalamnya mencakup Adapun indikator dari kinerja
adanya tata tertib atau ketentuan- karyawan menurut Sopiah dan Sangadji
ketentuan, adanya kepatuhan para pengikut (2018) yaitu:
dan adanya sanksi bagi pelanggar. 1. Kualitas
Adapun indikator dari disiplin kerja 2. Kuantitas
menurut Sutrisno (2019) yaitu: 3. Ketepatan waktu
1. Taat terhadap aturan waktu 4. Efektivitas
2. Taat terhadap peraturan perusahaan 5. Kemandirian.
3. Taat terhadap aturan perilaku dalam
pekerjaan KERANGKA BERFIKIR DAN
4. Taat terhadap peraturan lainnya HIPOTESIS
diperusahaan. Adapun model penelitian dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1
Kinerja Karyawan berikut.
Kinerja adalah suatu fungsi dari
motivasi dan kemampuan untuk Kepemimpinan
Transformasiona
menyelesaikan tugas atau pekerjaan. l (X1)
Seseorang sepatutnya memiliki derajat
kesediaan dan tingkat kemampuan
tertentu. Kesediaan dan keterampilan Motivasi Kinerja
Karyawa (Y)
seseorang tidak cukup efektif untuk (X2)
mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman
yang jelas tentang apa yang dikerjakan dan
bagaimana mengerjakan. Kinerja Disiplin Kerja
(X3)
merupakan perilaku nyata yang
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai
dengan perannya dan instansinya. Menurut Sumber: Hasil Pemikiran Peneliti (2022)
(Mangkunegara 2017), kinerja adalah hasil Keterangan:
kerja secara kualitas dan kuantitas yang = Menunjukkan hubungan
dicapai oleh seseorang karyawan dalam variabel secara parsial
melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
220 | P a g e
VALUES, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2023 e-ISSN: 2721-6810

Hipotesis mengatahui tingkat validitas instrumen


Berdasarkan perumusan masalah dan dapat dilihat dengan membandingkan nilai
kajian pustaka maka dapat ditentukan Pearson Correlation instrumen. Jika nilai
hipotesis sebagai berikut: Pearson Correlation instrumen > 0,30
H1 : Kepemimpinan transformasional maka item instrumen dinyatakan valid.
berpengaruh positif terhadap Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat
kinerja karyawan. pada Tabel 1 berikut ini :
H2 : Motivasi berpengaruh positif dan Tabel 1
signifikan terhadap kinerja Hasil Uji Validitas Instrumen
karyawan. Pearson
Pernyataan Standar Ket.
H3 : Disiplin kerja berpengaruh positif Correlation

dan signifikan terhadap kinerja Kepemimpinan Transformasional (X1)

karyawan. X1.1 0,964 Valid

METODE PENELITIAN X1.2 0,980 Valid


0,30
Metode Penentuan Sampel X1.3 0,978 Valid

Penelitian ini dilakukan pada Soka X1.4 0,989 Valid


Motivasi (X2)
Minimarket Badung. Obyek penelitian
X2.1 0,968 Valid
dalam penelitian ini adalah kepemimpinan
X2.2 0,830 Valid
transformasional, motivasi, disiplin kerja
X2.3 0,866 0,30 Valid
dan kinerja karyawan pada Soka X2.2 0,877 Valid
Minimarket Badung. Populassi dan sampel X2.3 0,916 Valid
yang digunakan dalam penelitian ini Disiplin Kerja (X3)
adalah 30 orang karyawan. Pengambilan X3.1 0,893 Valid
sampel menggunakan metode jenuh atau X3.2 0,948 Valid
sensus dikarenakan populasi kurang dari X3.3 0,982
0,30
Valid
100 orang. X3.4 0,982 Valid
Dalam rangka untuk menjawab Kinerja Karyawan (Y)
rumusan masalah dan menguji hipotesis Y.1 0,892 Valid

dalam penelitian ini, maka digunakan Y.2 0,889 Valid

metode analisis dengan menggunakan Y.3 0,895 0,30 Valid

pendekatan statistik. Adapun langkah- Y.4 0,925 Valid


Y.5 0,918 Valid
langkah dalam analisis dapat disampaikan
sebagai berikut: Sumber: Lampiran 4 (Data diolah) 2022
1. Uji Instrumen Penelitian Berdasarkan hasil analisis pada
a. Uji Validitas Tabel 1 menunjukkan bahwa semua nilai
b. Uji Reliabilitas Pearson Correlation instrumen berada di
2. Analisis Deskriptif atas 0,30. Hal tersebut berarti semua
3. Uji Asumsi Klasik instrumen yang dipergunakan untuk
a. Uji Normalitas mengumpulkan data berupa kuesioner
b. Uji Multikolinieritas hasilnya adalah valid.
c. Uji Heteroskedastisitas
4. Analisis Regresi Linier Berganda Uji Reliabilitas
5. Analisis Determinasi Pengujian reliabilitas dilakukan
6. Uji T untuk mengetahui sejauh mana suatu
HASIL DAN PEMBAHASAN pengukuran dapat memberikan hasil yang
Uji Instrumen Penelitian tidak berbeda bila dilakukan pengukuran
Uji Validitas kembali terhadap subjek yang sama. Uji
Uji validitas digunakan untuk reliabilitas adalah suatu cara untuk melihat
melihat ketepatan dan kecermatan apakah alat ukur tersebut konsisten atau
instrumen sebagai alat ukur. Untuk tidak. Apabila nilai Cronbach's Alphanya
221 | P a g e
VALUES, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2023 e-ISSN: 2721-6810

lebih besar dari 0,60 maka hasil yang Uji Multikolinearitas


diperoleh dapat dikatakan handal. Hasil uji Uji Multikolinearitas bertujuan
reliabilitas instrumen dapat dilihat pada untuk menguji apakah dalam model regresi
Tabel 2 berikut ini. ditemukan adanya korelasi (hubungan
Tabel 2 kuat) antar variabel bebas. Model regresi
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel bebasnya. Pedoman
Variabel
Jumlah
Cronba
ch's
Stan
Ket.
bahwa suatu model regresi yang bebas
Instrumen dar
Alpha multikolinearitas yaitu dengan melihat
Kepemimpina
n
4 0,984 Reliabel
nilai Tolerence lebih besar dari 0,10 serta
Transformasio
nal (X1) koefisien VIF bernilai lebih kecil dari 10.
Motivasi (X2) 5 0,943 0,60 Reliabel Nilai Tolerance dan VIF dapat dilihat pada
Disiplin Kerja
(X3)
4 0,965 Reliabel Tabel 4 sebagai berikut:
Kinerja
Karyawan (Y)
5 0,942 Reliabel Tabel 4
Sumber: Lampiran 4 (Data diolah) 2022 Hasil Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil analisis pada Sumber: Lampiran 5 (Data diolah) 2022
Tabel 2 didapat perhitungan masing- Pada Tabel 4 menunjukkan nilai
masing variabel nilai Cronbach's Alphanya Tolerance lebih besar dari 0,10 serta nilai
lebih besar dari 0,60. Hal tersebut berarti VIF lebih kecil dari 10. Maka dapat
semua instrumen sudah reliable dan disimpulkan bahwa dalam model regresi
Variabel Bebas Tolerance Nilai VIF
penelitian dapat dilanjutkan.
Kepemimpinan
0,313 3,191
Transformasional
Uji Asumsi Klasik Motivasi 0,308 3,252

Uji Normalitas Disiplin Kerja 0,337 2,966

Uji Normalitas data bertujuan untuk tidak terjadi multikolinearitas.


menguji apakah dalam model regresi
variabel terikat dengan variabel bebas Uji Heteroskedastisitas
keduanya mempunyai distribusi normal Uji Heteroskedastisitas bertujuan
atau tidak. Model regresi yang baik adalah untuk menguji apakah dalam model regresi
memiliki distribusi data normal atau terjadi ketidaksamaan varian dari nilai
mendekati normal. Pengujian Normalitas residual satu pengamatan ke pengamatan
dilakukan dengan Uji One Sample lain. Gejala heteroskedastisitas dapat
Kolmogorov-Smirnov, dimana data diketahui dengan melihat nilai signifikansi
dikatakan berdistribusi normal apabila antara variabel independen dengan nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05. Dari absolut residualnya (ABS_RES). Jika nilai
hasil analisis diperoleh hasil Uji signifikansi antara variabel independen
Normalitas pada Tabel 3 berikut ini : dengan absolut residualnya (ABS_RES)
Tabel 3 lebih besar dari 0.05, maka dapat
Hasil Uji Normalitas dikatakan tidak terdapat masalah
heteroskedastisitas pada regresi.
Unstandardized Residual
N 30

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.200

Sumber: Lampiran 5 (Data diolah) 2022


Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,200.
Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang
berarti dapat dikatakan bahwa variabel
tersebut adalah berdistribusi normal.
222 | P a g e
VALUES, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2023 e-ISSN: 2721-6810

a. Konstanta a sebesar -1,163, memiliki


Tabel 5 arti apabila tidak ada perhatian terhadap
Hasil Pengujian Gejala kepemimpinan transformasional,
Heteroskedastisitas motivasi dan disiplin kerja atau nilainya
Variabel Sig.
konstan, maka besarnya kinerja
Kepemimpinan Transformasional 0,099
karyawan adalah tetap.
Motivasi 0,100 b. b1 sebesar 0,565, memiliki arti apabila
Disiplin Kerja 0,482 motivasi dan disiplin kerja dianggap
Sumber: Lampiran 5 (Data diolah) 2022 konstan atau nilainya tetap, maka
Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa meningkatnya kepemimpinan
nilai signifikansi antara variabel transformasional akan diikuti oleh
independen dengan nilai absolut meningkatnya kinerja karyawan.
residualnya (ABS_RES) lebih besar dari c. b2 sebesar 0,335, memiliki arti apabila
0,05. Hal ini berarti tidak terjadi gejala kepemimpinan transformasional dan
heteroskedastisitas pada model regresi. disiplin kerja dianggap konstan atau
nilainya tetap, maka meningkatnya
Hasil Analisis Regresi motivasi akan diikuti oleh
Untuk mengetahui pengaruh meningkatnya kinerja karyawan.
kepemimpinan transformasional, motivasi, d. b3 sebesar 0,349, memiliki arti apabila
dan disiplin kerja terhadap kinerja kepemimpinan transformasional dan
karyawan, digunakan analisis regresi linier motivasi dianggap konstan atau nilainya
berganda, analisis determinasi, uji F tetap, maka meningkatnya disiplin kerja
(simultan), dan uji t (parsial) diolah akan diikuti oleh meningkatnya kinerja
dengan bantuan Program SPSS version karyawan.
25.00 for Windows. Adapun rekapan hasil Dari persamaan di atas maka dapat
analisisnya adalah sebagai berikut: di jelaskan arah hubungan variabel
Tabel 6 kepemimpinan transformasional, motivasi
Rangkuman Hasil Analisis dan disiplin kerja terhadap variabel terikat
Koefisie kinerja karyawan adalah positif. Koefisien
Variabel Variabel n Beta T Sig.
Terikat Bebas Regresi regresi yang bertanda positif menunjukan
kinerja
karyawan
Konstanta -1,163 -1,098 0,282 adanya pengaruh yang searah, dimana
Kepemimp
inan
apabila kepemimpinan transformasional,
Transform
0,565 0,487 5,569 0,000
motivasi dan disiplin kerja meningkat,
asional
Motivasi 0,335 0,273 3,096 0,005
maka akan diikuti oleh meningkatnya
Disiplin
0,349 0,286 3,394 0,002 kinerja karyawan pada Soka Minimarket
Kerja
R 0,968 Badung, begitu sebaliknya.
R Square 0,938
F 130,642
Sig. F
Koefisien Determinasi
0,000
N 30 Analisis ini digunakan untuk
Sumber: Lampiran 6 (Data diolah) 2022 mengetahui besarnya kontribusi/
Berdasarkan nilai-nilai pada Tabel 6, sumbangan antara Kepemimpinan
maka persamaan regresi linier berganda transformasional, motivasi dan disiplin
akan menjadi: kerja terhadap kinerja karyawan yang
Y = a + b1KT1 + b2M2 + b3DK3 dinyatakan dalam persentase. Berdasarkan
Y = -1,163 +0,565 KT1 + 0,335 M2 + hasil analisis pada Tabel 6 diperoleh nilai
0,349 DK3 koefisien determinasi (R Square) adalah
Berdasarkan persamaan regresi linier 0,938. Ini berarti besarnya kontribusi
berganda di atas, diperoleh persamaan antara kepemimpinan transformasional,
garis regresi yang memberikan informasi motivasi dan disiplin kerja terhadap
bahwa: kinerja karyawan adalah sebesar 93,8%
223 | P a g e
VALUES, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2023 e-ISSN: 2721-6810

sedangkan sisanya 6,2% dipengaruhi oleh disiplin kerja berpengaruh positif dan
variabel lain yang tidak dibahas dalam signifikan terhadap kinerja karyawan.
penelitian ini. Hal tersebut juga berarti bahwa
hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan
Uji T disiplin kerja berpengaruh positif
Uji t digunakan untuk menguji terhadap kinerja karyawan dapat
pengaruh kepemimpinan transformasional, diterima.
motivasi dan disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan adalah signifikan atau Pembahasan
hanya diperoleh secara kebetulan. 1. Pengaruh Kepemimpinan
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 6 di Transformasional Terhadap
atas dapat ditarik kesimpulan sebagai Kinerja Karyawan
berikut: Kepemimpinan transformasional
a. Pengaruh kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan
transformasional terhadap kinerja terhadap kinerja karyawan pada Soka
karyawan Minimarket Badung. Hal tersebut di
Berdasarkan hasil analisis diperoleh tunjukkan dari nilai koefisien regresi
nilai t-hitung untuk kepemimpinan variabel kepemimpinan
transformasional adalah 5,569, transformasional yang bernilai positif
diperoleh juga nilai koefisien beta yaitu 0,565 dan nilai signifikansi
0,487, dan signifikansi sebesar 0,000< 0,000< 0,05. Hasil ini juga memiliki
0,05. Ini menunjukkan bahwa arti apabila semakin baik penerapan
kepemimpinan transformasional kepemimpinan transformasional,
berpengaruh positif dan signifikan maka akan diikuti oleh meningkatnya
terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut kinerja karyawan, sehingga hipotesis
juga berarti bahwa hipotesis pertama pertama (H1) dapat diterima.
(H1) yang menyatakan kepemimpinan
transformasional berpengaruh positif 2. Pengaruh Motivasi Terhadap
terhadap kinerja karyawan dapat Kinerja Karyawan
diterima. Motivasi berpengaruh positif dan
b. Pengaruh motivasi terhadap kinerja signifikan terhadap kinerja karyawan
karyawan pada Soka Minimarket Badung. Hal
Berdasarkan hasil analisis diperoleh tersebut di tinjukkan dari nilai
nilai t-hitung untuk motivasi adalah koefisien regresi variabel motivasi
3,096, diperoleh juga nilai koefisien yang bernilai positif yaitu 0,335 dan
beta 0,273, dan signifikansi sebesar nilai signifikansi 0,005< 0,05. Hasil
0,005< 0,05. Ini menunjukkan bahwa ini juga memiliki arti apabila motivasi
motivasi berpengaruh positif dan karyawan meningkat, maka akan
signifikan terhadap kinerja karyawan. diikuti oleh meningkatnya kinerja
Hal tersebut juga berarti bahwa karyawan, sehingga hipotesis kedua
hipotesis kedua (H2) yang menyatakan (H2) dapat diterima.
motivasi berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan dapat diterima. 3. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
c. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja Kinerja Karyawan
karyawan Disiplin kerja berpengaruh positif
Berdasarkan hasil analisis diperoleh dan signifikan terhadap kinerja
nilai t-hitung untuk disiplin kerja adalah karyawan pada Soka Minimarket
3,394, diperoleh juga nilai koefisien Badung. Hal tersebut di tinjukkan dari
beta 0,286, dan signifikansi sebesar nilai koefisien regresi variabel disiplin
0,002< 0,05. Ini menunjukkan bahwa kerja yang bernilai positif yaitu 0,349
224 | P a g e
VALUES, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2023 e-ISSN: 2721-6810

dan nilai signifikansi 0,002< 0,05. faktor lain, sehingga dapat dikatakan
Hasil ini juga memiliki arti apabila variabel bebas yang digunakan dalam
disiplin kerja karyawan meningkat, penelitian ini belum mencakup
maka akan diikuti oleh meningkatnya keseluruhan faktor-faktor yang
kinerja karyawan, sehingga hipotesis mempengaruhi kinerja karyawan pada
ketiga (H3) dapat diterima. Soka Minimarket Badung.
2. Serta penelitian hanya dilakukan
PENUTUP disatu tempat penelitian saja.
Kesimpulan Sehingga kedepannya dapat dilakukan
Berdasarkan rumusan masalah dan dari lingkup yang lebih luas lagi atau
analisis data yang telah dilakukan serta beberapa tempat penelitian.
pembahasan yang dikemukakan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik Saran
kesimpulan dari penelitian ini adalah Berdasarkan hasil penelitian dan
sebagai berikut : kesimpulan yang telah dibuat maka saran-
1. Kepemimpinan transformasional saran yang dapat diajukan berkaitan
berpengaruh positif dan signifikan dengan penelitian ini adalah sebagai
terhadap kinerja karyawan pada Soka berikut:
Minimarket Badung, ini berarti bahwa 1. Berdasarkan rata-rata skor pada
semakin baik penerapan kepemimpinan variabel kepemimpinan
transformasional maka kinerja transformasional dimana secara
karyawan pada Soka Minimarket keseluruhan responden mempunyai
Badung juga akan meningkat. persepsi yang paling rendah terhadap
2. Motivasi berpengaruh positif dan item pernyataan “Pemimpin mampu
signifikan terhadap kinerja karyawan memotivasi saya untuk menyelesaikan
pada Soka Minimarket Badung, ini pekerjaan dengan baik”. Maka
berarti semakin meningkat motivasi kedepannya kepada pimpinan Soka
maka kinerja karyawan pada Soka Minimarket Badung diharapkan dapat
Minimarket Badung juga akan lebih menstimulus bawahannya
meningkat. dengan cara memberikan apresiasi
3. Disiplin kerja berpengaruh positif dan atas ide-ide yang karyawan berikan
signifikan terhadap kinerja karyawan serta pimpinan harus bisa menarik
pada Soka Minimarket Badung, ini perhatian bawahan agar termotivasi
berarti semakin meningkat disiplin untuk melakukan lebih dari pada yang
kerja maka kinerja karyawan pada Soka awalnya diharapkan , jika seorang
Minimarket Badung juga akan karyawan merasa diperhatikan dan
meningkat. didengarkan ide-idenya maka dengan
sendirinya keinginan untuk terus
Keterbatasan Penelitian mengeksplorasi dalam cara bekerja
Penelitian ini telah diusahakan dan akan terus meningkat dan secara
dilaksanakan sesuai dengan prosedur otomatis kemampuan individu
ilmiah, namun demikian masih memiliki menjadi semakin tinggi.
keterbatasan yaitu: 2. Berdasarkan rata-rata skor pada
1. Berdasarkan nilai koefisien variabel motivasi dimana secara
determinasi, variabel kepemimpinan keseluruhan responden mempunyai
transformasional, motivasi dan persepsi yang paling rendah terhadap
disiplin kerja berkontribusi sebesar item pernyataan “Saya mendapatkan
93,8 persen terhadap kinerja bonus, uang makan dan uang transport
karyawan. Sedangkan sisanya sebesar sesuai dengan pekerjaan”. Maka
6,2 persen dipengaruhi oleh faktor – kepada pimpinan Soka Minimarket
225 | P a g e
VALUES, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2023 e-ISSN: 2721-6810

Badung kedepannya diharapkan dapat Dissertation. Universitas Islam


lebih memotivasi bawahannya dengan Negeri Sumatera Utara. pp 1-23.
cara memberikan bonus atas hasil Donohoe, A. 2019. Employee Performance
kerja karyawan serta memberikan rasa Definition. Bizfluent Publishing.
aman karyawan saat bekerja dengan Fawaid, A., & Maufur. 2017. Motivasi dan
memfasilitasi karyawan dengan Kepribadian. Yogyakarta: Cantika
asuransi kesehatan. Pustaka.
3. Berdasarkan rata-rata skor pada Hartatik, I. P. 2018. Mengembangkan
variabel disiplin kerja dimana secara Sumber Daya Manusia.
keseluruhan responden mempunyai Yogyakarta: Laksana.
persepsi yang paling rendah terhadap Hasibuan, H. M. S. P. 2017. Manajemen
item pernyataan “Saya selalu patuh Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
terhadap aturan jam masuk kerja, jam Bumi Aksara.
pulang dan jam istirahat”. Maka untuk Ibad, M. I., & Hadi, H. K. 2022. Effect of
meningkatkan disiplin kerja karyawan Transformational Leader and Work
pimpinan Soka Minimarket Badung Motivation on Employee
dapat melakukan pendekatan secara Performance (Case Study in East
personal dahulu kepada karyawan, Java Provincial Government).
kemudian memberikan masukan International Journal of
kepada karyawan tentang kedisiplinan Economics, Management, Business
dalam bekerja. Jika hal tersebut belum and Social Science. Vol 2, No.1,
membuat perubahan maka baiknya pp. 128-135.
pimpinan memberikan sanksi-sanksi Jepri, J., & Mardika, N, H. 2020. Pengaruh
tegas berupa denda atau pemotongan Kedisiplinan Dan Motivasi
gaji sehingga menimbulkan efek jera Terhadap Kinerja Karyawan pada
bagi karyawan. PT. Pana Lantas Sindo Ekspress.
Jurnal Emba:Jurnal Riset
DAFTAR PUSTAKA Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Afandi, P. 2018. Manajemen Sumber Daya Akuntansi. Vol 8, No. 1.
Manusia (teori, konsep dan Kasmir. 2018. Manajemen Sumber Daya
indikator). Riau: Zanafa Manusia. Depok: PT Raja Grafindo
Publishing. Persada.
Baskoro, C. 2019. Pengaruh Kilvin, K. 2020. Pengaruh Disiplin Kerja,
Kepemimpinan Transformasional Kompensasi dan Motivasi
dan Motivasi Kerja Terhadap Terhadap Kinerja Karyawan PT
Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmu Mitra Sinetra Di Kota Batam.
Manajemen. Vol 2, No. 2, pp. 69. Dissertation. Program Studi
Budiwati, S. N., Prayitno, E. H., Manajemen. Universitas Putera
Limgiani, L., & Suharto, S. 2020. Batam.
The Influence of Transformational Kosasih, A. 2017. Pengaruh
Leadership and Work Motivation Kepemimpinan Transformasional,
on Employee Performance Budaya Organisasi dan Motivasi
Mediated By Job Satisfaction. Kerja Pegawai terhadap Kepuasan
International Journal of Economics Kerja Pegawai Serta Implikasinya
and Management Studies. Vol 7, pada Kinerja Pegawai PDAM di
No. 9, pp. 67-76. Provinsi Banten. Journal of
Daulay, S. N. 2017. Pengaruh Government and Civil Society. Vol
Kepemimpinan Transformasional 1, No. 2, pp. 159-190.
Terhadap Kinerja Pegawai. Locke. 1968. Toward a Theory of Tasks
Motivation and Incentives.
226 | P a g e
VALUES, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2023 e-ISSN: 2721-6810

American Institutes for Research. Sutrisno, E. 2019. Manajemen Sumber


No. 3, pp. 89-157. Daya Manusia. Jakarta: Prenada
Mangkunegara, A. A. P. 2017. Evaluasi Media Group.
Kinerja SDM. Jakarta: Revika Ujiyanto, P., Herawati, J., & Prayekti, P.
Aditama. 2020. Pengaruh Gaya
Manihuru, C. P. & Tirtayasa, S. 2020. The Kepemimpinan Transformasional
Influence of Work Stress, Work Dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap
Motivation and Work Environment Kepuasan Kerja Karyawan PT.
on Employee Morale. Maneggio: Andi Dwi Haryanto Tunas Merapi
Scientific Journal of Masters in Wonogiri. Manajemen Dewantara.
Management. Vol 3, No. 2, pp. Vol 4, No. 1, pp. 55-68.
296-307. Umam, Kaerul. 2018. Perilaku
Nadroh. 2021. Indikator Kinerja Organisasi. Bandung: CV Pustaka
Karyawan Untuk Penilaian Setia.
Evaluasi Dari Perusahaan. Jakarta: Widyawati, W. 2019. Pengaruh Motivasi
Ekrut Media. Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Natalia. 2021. Pentingnya Penilaian Dimediasi Disiplin Kerja Pada
Kinerja Karyawan Bagi Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Perusahaan. Jakarta: PT. Ajaib Negara (KPPN) Malang.
Sekuritas Asia. Dissertation. Universitas Islam
Pallawagau, A. 2021. The Impact of Negeri Maulana Malik Ibrahim
Organizational Culture, and Work Malang.
Motivation on Employee
Performance Through Employee
Job Satisfaction PT. Kasmar Tiar
Raya. International Journal of
Economics, Management, Business,
and Social Science. Vol1, No. 1,
pp. 11-21.
Priansa, D. 2017. Manajemen Kinerja
Kepegawaian. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. 2019.
Perilaku Organisasi. Jakarta:
Selemba Empat.
Salit, I. G., & Netra, K. 2017. Pengaruh
Kepemimpinan Transformasional
Dan Komitmen Organisasi
Terhadap Organizational
Citizenship Behavior Karyawan. E-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana. Vol 6, No. 4.
Sinambela, L. P. 2018. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Sopiah., & Sangadji, E. M. 2018.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Strategik. Andi. Yogyakarta.

227 | P a g e

You might also like