You are on page 1of 2

Seringkali kita melihat makna sehat apabila seseorang secara fisik selamat dari

penyakit, padahal hakekat sehat itu adalah; Apabila seluruh komponen kepribadian
yang tediri dari: Fisik, psikis, spritual, sosial (Bio psycho, ritual, socio well being)
dalam kondisi normal dan berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk mewujudkan
kesehatan yang komprehensif tersebut, utamanya dari komponen kejiwaan modal
dasarnya adalah; meyakini sepenuh hati sifat-sifat dan perbutan Allah Yang
MahaAdil, Maha Penyayang, Maha Pembalas, dan sifat sifat`sifat lain yang dikenal
dengan (Asmaul Husna).
Islam memandang kesehatan itu adalah nikmat besar Allah yang diberikan
pada hambaNya, karenanya Rasulullah SAW bersabda:

‫ِنْع َم َتاِن َم ْغ ُبوٌن ِفيِهَم ا َك ِثيٌر ِم ْن الَّناِس الِّص َّح ُة َو اْلَفَر اُغ‬

Artinya: Dua kenikmatan yang banyak dilalaikan oleh manusia yaitu: Sehat dan
kesempatan (HR. Bukhari). Diriwayatkan oleh atTirmidzi bahwa Rasulullah SAW
bersabda “Barangsiapa bangun di pagi hari dengan badan sehat dan jiwa sehat pula,
dan rezekinya dijamin, maka dia seperti orang yang memiliki dunia seluruhnya.”

Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, maupun sosial, tidak
hanya bebas dari penyakit dan cacat. Menurut UU No. 36 Tahun 2009, kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sossial dan ekonomis. Jadi,
sehat tidak hanya dilihat dari penyakit yang diderita akan tetapi juga pada sehat fisik,
jiwa, maupun psikologisnya. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya
yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Pengalaman Belajar Lapangan atau yang disebut PBL merupakan proses
pembelajaran untuk memperoleh kompetensi profesi kesehatan masyarakat, yang
merupakan keahlian khusus dari seorang anak kesehatan masyarakat, yaitu:
Melaksanakan diagnosis kesehatan masyarakat, yang intinya mengidentifikasi,
mengartikulasikan dan memprioritaskan masalah kesehatan masyarakat,Meng gram
untuk mempromosikan dan mencegah masalah kesehatan masyarakat, Bertindak
sebagai manajemen menengah dengan berperan sebagai eksekutif senior, pemimpin,
pelatih dan peneliti. Kegiatan PBL dalam pelaksanaannya melibatkan institusi secara
langsung yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pada pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II di Kesehatan
Masyarakat UIN Alauddin Makassar memakai konsep ABCD. Konsep Aset Based
Community Development (ABCD) yang menitikberatkan pada pemberdayaan
masyarakat dapat menjadi solusi yang cerdas dalam permasalahan kesehatan.
Pemberdayaan masyarakat akan fokus kepada kemandirian masyarakat untuk
mewujudkan kesehatan mereka agar lebih baik, dengan didukung peran petugas
kesehatan sebagai fasilitator. Seluruh Stakeholder diharapkan lebih aktif dalam
mendukung percepatan pembangunan kesehatan nasional yang berbasis preventif dan
promotif.
Bermodalkan hasil pendataan yang dilakukan pada Pengalaman Belajar
Lapangan (PBL) I, dan mempertimbangkan situasi, kondisi, serta ketersediaan sumber
daya manusia, kami mengangkat tiga permasalahan sebagai prioritas utama dalam
intervensi yang kami lakukan di dusun Kanreapia desa Kanreapia diantaranya adalah
Penyakit Hipertensi, PHBS, dan Keluhan Kerja. Prioritas masalah inilah yang
kemudian menjadi rujukan intervensi fisik maupun non fisik yang kami lakukan.
Berdasarkan hasil tersebut, kami merumuskan beberapa kegiatan yaitu Seminar
tentang Hipertensi pelatihan sekaligus pembuatan jus wortel, Penyuluhan dan
pelatihan PHBS, dan sosialisasi terkait penggunaan APD saat bekerja. Diharapkan
dengan pelaksanaan berbagai kegiatan intervensi ini, dapat menjadi sumbangsih nyata
kami dalam melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

You might also like