INDONESIA Jurnal Jurnal Sosial Sains, 2(8), 907–920. Volume & Halaman Vol. 2 No. 8 (2022): Jurnal Sosial dan Sains (SOSAINS) & 14 hal Tahun 2022 Penulis Laili Nur Azizah , Achmad Syafiuddin Reviewer Nasril Nasruddin Tanggal 6 MEI 2023
Tujuan untuk mereview keberadaan IPAL yang
ada di Indonesia, kualitas IPAL yang ada di Indonesia, dan biaya perawatan IPAL yang ada di Indonesia. Latar belakang Sustainable Development Goals (SDGs) disektor lingkungan hidup yaitu menargetkan masyarakat mencapai akses universal air bersih dan sanitasi di tahun 2030 dapat terpenuhi. Sehingga diperlukan (IPAL) dengan pertimbangan kebersihan, kesehatan, dan keamana Metode penelitian comprehensive literature review Hasil penelitian hanya 15 provinsi yang terdapat layanan IPAL, dan hanya 10 provinsi yang telah diteliti. Kualitas IPAL dari parameter yang diteliti masih belum memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan, biaya perawatan ipal yang dibayar relatif murah. Rekomendasi yang diberikan yaitu diharapkan segera dilakukan perencanaan IPAL pada lokasi yang belum terdapat IPAL, agar dapat mengurangi pencemaran lingkungan sekitar. Perlu melakukan pengecekan alat IPAL minimal 1-3 bulan sekali agar kandungan dalam limbah terolah dengan maksimal dan mengurangi dampak negatif pada sungai. Biaya iuran setiap bulannya dapat dinaikkan, tetapi pemerintah setempat juga harus mengawasi operasional IPAL. Kesimpulan Keberadaan IPAL di Indonesia masih belum merata keseluruh provinsi yang ada di Indonesia, namun keberadaan IPAL yang ada telah banyak diteliti. kualitas IPAL berdasarkan parameter yang diteliti, menunjukkan hampir semua parameter yang diuji tidak memenuhi standar baku mutu yang digunakan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, parameter BOD dan COD yang masih belum memenuhi baku mutu. Biaya perawatan IPAL yang dibayar warga dengan sistem iuran setiap bulan masih terjangkau, namun air limbah yang dihasilkan masih belum memenuhi baku mutu Judul EVALUASI KARAKTERISTIK AIR LIMBAH HASIL PENGOLAHAN WASTE STABILAZION POND DI KOTA JAKARTA Jurnal Teras Jurnal, 12 (1), 205 – 214. Volume & halaman Vol 12, No 1, Maret 2022 & 10 halaman. Tahun 2022 Penulis Yesaya emerald, Ariyanti Sarwono, I Wayan Koko Suryawan. Reviewer Vilsyah R.F Tanggal 6 Mei 2023
Tujuan untuk mengevaluasi kinerja pengolahan air
limbah dengan WSP di kota Jakarta. Latar Belakang Pengolahan air limbah yang paling tepat adalah yang akan menghasilkan efluen yang memenuhi baku mutu kualitas mikrobiologi, fisika, dan kimia yang direkomendasikan baik dengan biaya rendah dan dengan persyaratan operasional dan pemeliharaan yang rendah (Naidoo and Olaniran, 2014). Sistem yang berbeda digunakan di seluruh dunia untuk pengolahan air limbah seperti lumpur aktif, trickling filter dan sistem kolam stabilisasi/waste stabilization pond (WSP). Unit pengolahan WSP umumnya digunakan untuk pemurnian limbah kota, terutama di negara berkembang, karena efektivitas biaya dan potensi tinggi untuk menghilangkan polutan (El-Deeb Ghazy et al., 2008; Gruchlik, Linge and Joll, 2018; Achag, Mouhanni and Bendou, 2021). Metode penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi lapangan dan wawancara. Observasi lapangan dilakukan untuk menentukan sistem pengolahan air limbah yang dilakukan di lokasi penelitian. Pengambilan sampel air influen dan efluen dilakukan dengan mengikuti standar yang berlaku yaitu SNI 6989.59:2008 tentang Air dan Air Limbah Bagian 59: Metode Pengambilan Contoh Air Limbah. Pengambilan sampel dan pengujian laboratorium dilakukan dua minggu sekali atau satu bulan sebanyak dua kali. Sampel air pada bagian inlet yaitu kolam penampungan pada Sludge Acceptance Plant dan pada bagian outlet yaitu kolam final. Hasil Penelitian pH hasil pengolahan juga berada pada kondisi netral yaitu 6,5-8,5. Hasil dari pengolahan dengan WSP dapat dikatakan berjalan dengan baik dan diperlukan upaya untuk peningkatan yang berkelanjutan seperti perencanaan penggunaan ulang air hasil pengolahan. Kesimpulan Pada penelitian ini telah dilakukan evaluasi terhadap kinerja pengolahan air limbah domestic dengan WSP di kota Jakarta. Berdasarkan parameter BOD5, COD, TSS, pH dan amonia telah memenuhi Permen LHK no 68 tahun 2016 tentang baku mutu air limbah domestik. Efisiensi penyisihan parameter BOD, COD, TSS, amonia masing-masing adalah 96,22%; 88,66%, 96,19%, 98,62%. Berdasarkan efisiensi penyisihan parameter-parameter yang telah memenuhi baku mutu tersebut, hasil pengolahan WSP eksisting tersebut berpeluang untuk pemanfaatan kembali air untuk sistem irigasi. Judul ANALISIS KUALITAS AIR LIMBAH RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TINGKAT III KOTA MANADO Jurnal Jurnal KESMAS Volume & Halaman Vol. 8 No. 4, Mei 2019 Tahun 2019 Penulis Maria V Buntaa, Ricky C. Sondakh, Jootje M. L Umboh Reviewer Hawani Halfina Tanggal 7 Mei 2023
Tujuan Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui bagaimana kualitas air limbah yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Manado. Latar belakang Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) fasilitas pelayanan kesehatan yaitu bangunan air yang berfungsi sebagai air buangan yang berasal dari kegiatan medis yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan dirumah sakit. Air limbah rumah sakit juga memiliki dampak negatif untuk lingkungan maupun kesehatan masyarakat, dan didalam Kepmenkes tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, yakni setiap fasilitas pelayanan kesehatan yang menghasilkan air limbah rumah sakit diwajibkan untuk memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Baku Mutu untuk Air Limbah Bagi Kegiatan Rumah Sakit seharusnya sesuai dengan standar baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah Metode penelitian Metode penelitian ini, yaitu penelitian dengan survei deskriptif berbasis laboratorium. Tempat penelitian di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Manado. Waktu penelitian dilakukan bulan Februari sampai bulan Maret 2019. Populasi untuk penelitian ini yaitu air limbah di IPAL RS Bhayangkara Tingkat III Manado. Sampel penelitian yaitu air limbah rumah sakit diambil hanya pada bak inlet. Hasil penelitian Hasil penelitian pada kualitas air limbah rumah sakit menunjukkan bahwa kadar parameter BOD, COD, DO, pH berdasarkan hasil uji laboratorium yaitu parameter BOD (123 mg/liter), COD (221 mg/liter), DO (1,74 mg/liter) tidak memenuhi standar baku mutu air limbah pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014, dan parameter pH dengan nilai rata-rata 7,08 memenuhi syarat baku mutu air limbah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014. Nilai baku mutu untuk air limbah terhadap parameter BOD (50 mg/liter), COD (80 mg/liter), DO (0,2 mg/liter) dan pH (6,0 – 9,0). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masih ada parameter air limbah di RS Bhayangkara Tingkat III Manado masih ada yang tidak memenuhi standar baku mutu air limbah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Kesimpulan Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masih ada parameter air limbah di RS Bhayangkara Tingkat III Manado masih ada yang tidak memenuhi standar baku mutu air limbah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014