Professional Documents
Culture Documents
Uswatun Kasanah, Siti Ni'Amah
Uswatun Kasanah, Siti Ni'Amah
Abstract
Although female circumcision is not medically advisable even no female but the fact is all around
us, people still practice circumcision. It can cause complications of its own which is highly
detrimental to women including the bleeding after circumcision, as happened in Gembong sub-
district, Pati.The study aimed to describe the factors associated with the practice of circumcision
mother in baby girl in Pati regency. This research is descriptive method with a quantitative
approach. Research shows 81.2% of respondents perform female circumcision, most of the
mother's family support female circumcision (52.5%), strong beliefs about female circumcision
(62%), the husband supports female circumcision (66.8%), mothers are supportive circumcision
women (73%), good knowledge of female circumcision (66.8%), neighbors support female
circumcision (52.2%), midwife supports female circumcision (55.2%), maternal age in healthy
reproductive age (89.3 %), high school or equivalent education (57.9%), farmers /workers
(37.4%).DKK need to make regulations on the prohibition of female circumcision followed by
monitoring and evaluation of the regulation after doing socialization. IBI need to provide an
appeal to its members in order to provide the right information. For pregnant women are expected
to actively attend classes of pregnant women and to find information about female circumcision.
Keywords : factors that affect, practice, female circumcision
36
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
37
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
38
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
39
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
40
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
perilaku seseorang akan pola hidup terutama Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih
dalam memotivasi untuk sikap berperan serta banyak ibu yang bersikap mendukung khitan
dalam pembangunan (Notoatmodjo, 2003). perempuan (73%) dibandingkan ibu yang
Sedangkan pada umumnya makin tinggi kurang mendukung (27%). Ibu yang
pendidikan seseorang makin mudah menerima mendukung khitan perempuan tersebut setuju
informasi (Niven, 2000). Sebagaimana makin bahwa khitan perempuan harus dilakukan
tinggi pendidikan maka makin mudah (67,7%), khitan dilakukan untuk memenuhi
menerima informasi tentang khitan tradisi/adat (72,1%). Cara khitan dilakukan,
perempuan. 61,4% setuju dilakukan secara simbolis
Pengetahuan seseorang juga dapat sedangkan 60,2% setuju dilakukan dengan
dipengaruhi oleh umur. Sebagian besar menggores menggunakan ujung jarum steril.
responden berumur reproduksi sehat (20-35 th) 66,2% reponden setuju jika khitan dilakukan
sebanyak 89,3%. Semakin cukup umur, tingkat pada saat bayi berusia selapan (40 hari). 86,3%
kematangan dan kekuatan seseorang akan setuju jika petugas khitan adalah petugas
lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari terlatih, misal bidan. Tentang manfaatnya,
segi kepercayaan masyarakat seseorang yang 72,4% responden setuju bahwa khitan
lebih dewasa maka lebih dipercaya dari orang memberikan manfaat kesehatan dan akan
yang belum tinggi kedewasaannya (Rahmat, menghindari omongan negatif masyarakat
1998). (57,3%).
Sesuai dengan teori tingkah laku manusia Sikap yang mendukung ini juga
semata-mata ditentukan oleh kemampuan diungkapkan oleh responden dalam wawancara
berfikirnya. Makin berpendidikan seseorang mendalam bahwa dua responden mengatakan
maka akan makin baik perbuatannya untuk mendukung khitan perempuan karena
memenuhi kebutuhannya. Menurut Ancok, berkaitan dengan kebiasaan nenek moyangnya.
pengetahuan merupakan proses yang Satu responden tidak mendukung karena tidak
dikumpulkan secara bertahap dari penglihatan ada anjuran dan manfaat yang jelas.
dan pendengaran. Sedangkan menurut Green, Sikap adalah reaksi atau respon yang
pengetahuan sebelum melakukan tindakan masih tertutup terhadap suatu stimulus atau
adalah penting dan merupakan faktor objek. Menurut Secord & Bockman yang
determinan internal. Menurut Notoatmodjo, dikutip oleh Saifuddin Azwar, sikap adalah
pengetahuan biasanya diperoleh dari berbagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan
macam sumber media, yaitu media massa, (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi
media elektronik, buku-buku, petugas tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu
kesehatan, poster, kerabat dekat dan aspek di lingkungan sekitarnya. Sikap dan
sebagainya. keyakinan seseorang terhadap bagaimana dan
Sedikit berbeda dengan hasil penelitian apa yang difikirkan orang-orang yang
Riska di Medan bahwa pengetahuan ibu dianggapnya penting (reference person) dan
mengenai khitan perempuan dalam kategori motivasi seseorang untuk mengikuti pikiran
cukup, hal ini dipengaruhi oleh karakteristik tersebut, memerlukan pertimbangan mengenai
responden seperti umur, pendidikan, paritas tindakan (action), sasaran (target), konteks dan
serta peran tenaga kesehatan (Riska, 2009). waktu (Notoatmodjo, 1997).
Dalam interaksi sosial, terjadi hubungan
f. Sikap Responden saling mempengaruhi di antara individu yang
Tabel 6. Sikap Responden satu dengan yang lain, terjadi hubungan timbal
Sikap terhadap Khitan f % balik yang turut mempengaruhi pola perilaku
Perempuan masing–masing individu sebagai anggota
Mendukung (skor ≥ 5) 246 73 masyarakat (Kotler, 2007). Menurut Green,
Kurang mendukung (skor < 91 27 sikap merupakan salah satu faktor predisposisi
5) untuk terbentuknya suatu perilaku baru dalam
Total 337 100 hal ini perilaku melakukan khitan perempuan.
41
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
Hasil penelitian ini sama dengan hasil cukup kecil untuk memungkinkan dan
penelitian Ida bahwa sunat perempuan masih memudahkan interaksi bertatap muka (face-to-
diterima oleh sebagian besar masyarakat face) yang tak terbatas. Contoh paling nyata
Madura. Sunat perempuan masih diyakini dalam kelompok primer ini adalah keluarga,
sebagai tradisi, sebagian sebagai kewajiban dimana keluarga menjalankan pengaruh yang
agama. dominan pada pilihan individu. Bagian dari
Penelitian oleh Azzahra didapatkan bahwa keluarga yang paling dekat adalah suami. Hasil
sebagian besar ibu tidak mendukung sunat penelitian menunjukkan bahwa suami
sehat (56,1%). menyediakan biaya khitan, meminta petugas
khitan datang ke rumah, membicarakan khitan
g. Dukungan Suami perempuan, menganjurkan dilakukannya
Tabel 7. Dukungan Suami khitan, mendampingi atau tidak jauh dari
Dukungan Suami f % prosesi khitan, serta menentukan petugas
Mendukung (skor ≥ 7) 225 66,8 khitan dan sebagainya.
Kurang mendukung (skor < 112 33,2
7) h. Dukungan Keluarga
Total 337 100 Tabel 8. Dukungan Keluarga
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dukungan Keluarga f %
sebagian besar suami responden mendukung Mendukung (skor ≥ 5) 177 52,5
khitan perempuan sebesar 66,8% dan sisanya Kurang mendukung (skor < 160 47,5
kategori kurang mendukung sebesar 33,2%. 5)
Dukungan suami dapat diketahui bahwa 94,9% Total 337 100
suami menyediakan biaya khitan, 86,9% suami Hasil penelitian menunjukkan bahwa
meminta petugas khitan datang ke rumah, sedikit lebih banyak keluarga responden dalam
83,4% suami membicarakan khitan perempuan kategori mendukung yaitu sebesar 177 orang
(baik yang membicarakan untuk kemudian (52,5%), dibandingkan keluarga dengan
diputuskan dilakukan khitan maupun kategori kurang mendukung sebesar 160 orang
sebaliknya), 82,5% suami menganjurkan (47,5%). Dukungan keluarga dalam penelitian
dilakukannya khitan, 79,8% suami ini merupakan hal-hal yang dilakukan oleh
mendampingi atau tidak jauh dari prosesi keluarga (ibu, bapak, nenek atau keluarga
khitan, serta 75,4% suami menentukan petugas dekat lainnya) berkaitan dengan khitan
khitan. perempuan, meliputi apakah keluarga
Hasil wawancara mendalam bahwa dua membicarakan khitan, mencari informasi
responden mengatakan pernah membicarakan tentang khitan, menganjurkan, memberi
khitan pada suami, namun suami cenderung pendapat, menentukan petugas khitan,
menanggapi tidak serius dan menyerahkan menyediakan biaya, meminta petugas khitan
urusan khitan pada istrinya meskipun suami datang serta mendampingi anak saat dikhitan.
tetap memberikan dukungan . Satu responden Mengenai dukungan keluarga, sebagian
pernah membicarakan dengan suami secara besar (78,3%) keluarga membicarakan tentang
serius sampai mencari informasi tentang khitan khitan perempuan, 69,4% keluarga
dari sisi agama dan kesehatan. Dengan menganjurkan dilakukan khitan, 66,5%
demikian, sebenarnya suami memberikan keluarga mendampingi/tidak jauh dari prosesi
dukungan dalam prosesi dilakukannya khitan, khitan, 58,4% keluarga memberikan pendapat
namun berkaitan dengan pengambilan tentang waktu dan petugas khitan, 51,6%
keputusan untuk dilakukan atau tidak, suami keluarga mencarikan informasi khitan, 48,1%
cenderung menyerahkan kepada istri. keluarga menentukan petugas khitan, 45,1%
Mahfoedz (2007) menyampaikan bahwa keluarga meminta petugas khitan datang ke
pengaruh dan dampak terbesar biasanya rumah, serta ada 18,4% keluarga yang
digunakan oleh kelompok primer, yang menyediakan biaya.
didefinisikan sebagai agregasi sosial yang
42
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
Hasil analisis ini sesuai dengan teori lebih sensitif sehingga mudah terjadi bentrok.
Mahfoedz (2007) bahwa pengaruh dan dampak Lebih dari itu, intinya mereka lebih sering
terbesar biasanya digunakan oleh kelompok berinteraksi dalam segala yang berkaitan
primer, yang berupa keluarga dekat, misalnya dengan urusan hidup dan tidak jarang yang
ibu, bapak, kakak, adik, bulik, budhe dan memberikan bantuan, pendapat maupun saran
sebagainya dimana kedekatan itu tidak hanya untuk dilakukannya khitan perempuan.
karena hubungan darah namun bisa juga
karena seringnya mereka berinteraksi dan i. Dukungan Tetangga
bertatap muka. Interaksi yang terjadi juga Tabel 9. Dukungan Tetangga
meliputi adanya dukungan yang diberikan oleh Dukungan Tetangga dalam f %
keluarga untuk dilakukannya khitan Khitan Perempuan
perempuan. Mendukung (skor ≥ 3) 176 52,2
Sesuai teori reason action, komponen Kurang mendukung (skor < 161 47,8
norma subjektif bahwa norma sosial mengacu 3)
pada keyakinan seseorang terhadap bagaimana Total 337 100
dan apa yang dipikirkan orang-orang yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih
dianggapnya penting dan motivasi seseorang banyak tetangga yang mendukung khitan yaitu
untuk mengikuti pikiran tersebut. Dalam hal 52,2% dibandingkan tetangga yang kurang
ini, orang-orang yang dianggap penting oleh mendukung yaitu 47,8%. Dukungan tetangga
responden dalam pengambilan keputusan responden antara lain bahwa tetangga
dilakukannya khitan atau tidak adalah responden juga melakukan khitan terhadap
keluarga. Menurut L. Green, dukungan anak perempuannya (72,7%), tetangga
keluarga merupakan faktor penguat bagi menganjurkan dilakukannya khitan (55,8%),
seseorang dalam bertindak, termasuk dalam tetangga membicarakan khitan bayi perempuan
melakukan khitan perempuan. Hal ini juga responden (54%), bahkan ada tetangga
diungkapkan oleh penuturan responden dalam responden yang menyediakan biaya khitan
wawancara mendalam, dua responden (2,1%).
mengatakan bahwa ibunya yang menganjurkan Tidak adanya dukungan tetangga dalam
untuk khitan perempuan. Satu responden khitan perempuan juga diungkapkan
mengatakan bahwa keluarganya pernah responden, satu responden mengatakan bahwa
membicarakan, tapi tidak mengharuskan untuk tetangga tidak ada dukungan dalam khitan bayi
dilakukan khitan. Seperti halnya penuturan responden. Tapi mereka datang saat peringatan
responden tentang dukungan suami bahwa selapan usia bayinya yang bertepatan dengan
suami cenderung menyerahkan urusan khitan hari khitan. Satu responden lagi mengatakan
kepada istri. Karena suami telah menyerahkan, tidak ada dukungan tetangga, tapi tetangga
maka menjadi hal mungkin jika responden juga mengkhitankan bayi perempuannya. Satu
kemudian membicarakan khitan kepada responden lagi mengatakan tidak pernah
keluarga terdekat lain, terutama orang tua membicarakan khitan perempuan dengan
responden. tetangga. Kehadiran tetangga dalam khitan
Pada masyarakat Pati, budaya hidup perempuan belum merupakan dukungan nyata
berdekatan rumah dengan orang tua, paklik, responden dalam khitan, namun lebih
pakdhe dan saudara dekat lain cenderung disebabkan oleh karena responden
masih merupakan sesuatu yang lebih mengundang tetangga dalam acara yang
diupayakan. Mereka akan merasa lebih tenang menyertai khitan, misalnya upacara selametan,
jika dekat dengan saudara-saudara sedarah. barzanji atau datang memberikan ucapan
Apalagi jika salah satu kerabat mempunyai selamat atas kelahiran bayinya dengan
hajat atau musibah maka keluarga akan sigap membawa kado, sembako atau bentuk lain. Hal
membantu, meskipun ada juga yang ini merupakan sesuatu yang wajar dan sering
berpendapat bahwa hidup terlalu berdekatan dilakukan oleh masyarakat di beberapa tempat
juga ada kekurangannya, misalnya menjadi
43
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
sebagai bentuk rasa ikut bersuka cita atas perempuan masyarakat. Bidan tidak
kebahagiaan yang dialami tetangga. membicarakan tentang khitan sebelumnya.
Dalam penelitian ini, ada 72,7% tetangga Masyarakat yang meminta layanan khitan
responden melakukan khitan terhadap anak perempuan dan bidan tidak pernah
perempuan tetangga. Hal ini memberikan menawarkan.
pengaruh tersendiri untuk melakukan juga apa Bidan tidak menawarkan layanan khitan
yang dilakukan oleh tetangga. Pengaruh yang perempuan mungkin disebabkan oleh apa yang
ada mungkin bukan pengaruh langsung karena diketahui oleh bidan bahwa khitan perempuan
secara statistik tidak ada hubungan dengan tidak membawa manfaat secara medis, semua
perilaku ibu dalam khitan perempuan. Namun yang dipercayai masyarakat tentang manfaat
masih dari penelitian yang sama bahkan ada khitan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Di
tetangga responden yang menyediakan biaya sisi lain, setiap bidan melakukan khitan
khitan (2,1%). Data ini sangat kecil dan jarang ternyata bidan tidak melakukan tindakan
terjadi. Mungkin responden mempersepsikan invasif, hanya membersihkan labia mayora dan
bahwa sumbangan tetangga berupa uang itu labia minora menggunakan kassa iodin sebagai
yang dialokasikan untuk biaya khitan bentuk upaya membersihkan dari kotoran yang
perempuan. jarang dibersihkan misalnya bedak. Tindakan
khitan hanya dilakukan sebagai syarat saja.
j. Dukungan Bidan Menurut Yulifah dan Yusanto, bidan
Tabel 10. Dukungan Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional
Dukungan Bidan dalam f % maupun internasional dengan sejumlah praktisi
Khitan Perempuan di seluruh dunia. Berkaitan dengan khitan
Mendukung (skor ≥ 3) 186 55,2 perempuan, bidan merupakan unsur yang
Kurang mendukung (skor < 151 44,8 dipercaya masyarakat untuk melakukannya
3) pada bayi mereka. Hal ini menjadi bagian
Total 337 100 dukungan bidan dalam memberikan asuhan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepada bayi baru lahir meskipun hal ini tidak
proporsi bidan yang mendukung khitan dianjurkan secara medis namun sesuai
(55,2%) lebih besar dibandingkan dengan Permenkes 1636 tahun 2010 bahwa bidan
bidan yang kurang mendukung (44,8%). Bidan merupakan salah satu tenaga terampil yang
yang tidak memberikan dukungan dalam diberikan kewenangan untuk melakukan khitan
khitan perempuan ini tampak dalam hasil perempuan.
penelitian bahwa bahwa 78,7% responden
tidak mendapat informasi tentang komplikasi 4. SIMPULAN
yang mungkin terjadi, 54,3% responden tidak Simpulan atas penelitian ini adalah:
mendapat informasi tentang petugas yang a. Sebagian besar responden melakukan
dapat melakukan khitan, 48,1% responden khitan perempuan (81,2%) dan sebagian
tidak mendapat informasi tentang manfaat kecil tidak melakukan khitan perempuan
khitan, serta 44,8% responden tidak mendapat (18,8%).
informasi tentang cara khitan. b. Sebagian besar petugas khitan adalah bidan
Menurut hasil wawancara mendalam, satu (61,7%) dan sebagian kecil adalah dukun
responden pernah diingatkan oleh bidan bahwa (38,3%).
kalau mengkhitankan bayi perempuannya, bisa c. Sebagian besar responden berumur 20-35
menggunakan jasa bidan. Satu responden lagi tahun (89,3%), berpendidikan SMA atau
tidak pernah bidannya membicarakan khitan sederajat (57,9%), berpekerjaan sebagai
perempuan. Satu responden lagi justru petani/buruh (37,4%).
menanyakan tentang khitan perempuan kepada d. Sebagian besar keluarga ibu mendukung
bidan. Hal ini hampir sama dengan penuturan khitan (52,5%).
bidan bahwa dukungan bidan sebatas datang
kalau diminta melakukan sunat bagi bayi
44
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
45
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
46