You are on page 1of 59
PT.TRI PILAR JAYA UTAMA RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) RENCANA KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA PT TRI PILAR JAYA UTAMA KEPUTUSAN BUPATI KUTAI TIMUR NOMOR : 188.4.45/252/HK/V1/2009 LUAS WIUP BATUBARA = 5.320 ha KAPASITAS PRODUKSI = 1.500.000 ton/tahun KOMIS! 2 Kepala Ba Ketua Komisi AM Tanggal: Nomcra ease” (82 (20\aeere DESA BUMI RAPAK KECAMATAN KAUBUN KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI! KALIMANTAN TIMUR SANGATTA 2011 pn can PT.TRI PILAR JAYA UTAMA Coal Mining, Construction, General Contractor,Transportation {lon Rudina A.O1G Saneatta Utara East Kita ‘SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah inl : Nama |. Syarifuddin Dondo Jabatan Direktur Utama : Institusi/Perusahaan +: PTTri Pilar Jaya Utama Alamat 1. Diponogoro No, 02 RT 009 Desa Sangatta Utara Kecamatan sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur. Untuk dan atas nama BEMRAKARSA selaku penanggung Jawab keglatan dan/atau usaha tersebut dibawah int Jenis Kegiatan/Usaha + Penambangan Batubara Nama Kegiatan/Usaha Penambangan Batubara Alamat Kegiatan Desa Bumi Rapak Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur. Status investor Penanaman Modal Dalam Negeri. . Dengan ini meyatakan 1. Bersedia dan mampu melaksanakan seluruh program Pemantauan Lingkungan Hidup yang disusun berdasarkan Analisis Mengenal Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) yang disajikan dalam dokumen yang terdiri dari: AMDAL, RKL, dan RPL, yang keseluruhannya telah disidangkan i Komisi Penilat AMDAL Daerah Kabupaten Kutai Timur , dan mendapatkan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup 2. Apabila terjadi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan di luar sumber dampak dalam dokumen AMDAL ini, maka kami wajib melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan serta menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh perusahaan kami 3. Apabila kami tidak melaksanakan sebagian atau seluruh kegiatan / program sebagaimana pada butir 4 (satu), dan 2 (dua) di ates, serta bila terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup baik’langsung ataupun tidak langsung diakibatkan oleh usaha dan/atau kegiatan kami, maka kami (perusahaan) bersedia menghentikan kegiatan dan/atau usaha balk sementara atau selamanya dan bersedia menerima sanksi serta memenuhi segala kewajiban sesual dengan peraturan perundang-undangan, ketentuan, kebijakan yang berlaku. 4, Bersedia memperbaharui dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), apabila ads perubahan dalam kegiatan kami antara lain perubahan desain dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku dan/atau bahan penolong, perubahan lokasi, dll, berdasarkan peraturan perundang-undangan, ketentuan, kebljakan yang berlaku, Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, sadar, tanpa ada paksaan, dan tekanan dari pihak manapun. pln an Canscaner PT.TRI PILAR JAYA UTAMA Coal Mining, Construction General Contractor, Transportation Jalan Rudina RT.OUG Sarena tara East Kul KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dan untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, dan Peraturan Menterl Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Jenis Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Walib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka kegiatan Penambangan Batubara PT Tri Pilar Jaya Utama wajib dilengkapi dengan Dokumen AMDAL, PT Tri Pilar Jaya Utama merupakan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi untuk wilayah seluas 5.320 ha yang terletak di Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur berdasarkan Keputusan Bupati Kutal Timur No. 188.4.45/252/HK/VI/2009 Tanggal 03 Juni 2009. Penyusunan dokumen ini akan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenal Dampak Uingkungan Hidup. Sesuai dengan dampak penting yang perlu ditindak lanjuti dan telah tertuang di dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), maka untuk memantau pelaksanaan dan melihat keberhasilan upaya'pengelolaan lingkungan hidupnya perlu disusun dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL), Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi petunjuk serta saran sehingga dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) ini selesai disusun. Dan semoga laporan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) ini dapat memenuhi fungsinya sebagai salah satu’ bahan Pertimbangan untuk pengambilan keputusan bagi kelayakan lingkungan kegiatan Penambangan batubara yang akan dilaksanakan oleh PT Tri Pilar Jaya Utama dari aspek lingkungan. Sangatta, Desember 2011 pln an Canscaner BAB Il RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDU! 2.1. KOMPONEN FISIK -KIMIA 2.2. KOMPONEN BIOLOG! 2.3, KOMPONEN SOSEKBUDKESMAS .. DAFTAR PUSTAKA A LAMPIRAN ‘a DAFTAR IST pin eran Casco pin eran Casco pin eran Casco ENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA PT-TRI PILAR JAYA UTAMA BABI PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan dan untuk memenuhi Peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka kegiatan Penambangan batubara PT Tri Pilar Jaya Utama termasuk dalam jenis usaha dan atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Dokumen AMDAL. Pada dasarnya kegiatan pemantauan lingkungan hidup merupakan kegiatan untuk mengevaluasi apakah pengelolaan lingkungan yang telah dilaksanakan sudah terlaksana dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu pula, | pemantauan lingkungan hidup juga dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah | prakiraan dampak penting yang tercantum dalam studi ANDAL benar-benar terjadi. | RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP | | | | ] | j Dengan adanya dokumen RPL ini, diharapkan sistem perantauan lingkungan kegiatan penambangan batubara PT Tri Pilar Jaya Utama dapat berjalan dengan terarah dan | efisien serta dapat memberikan masukan untuk perbalkan pengelolaan lingkungan, sehingga dapat mengantisipasi dan menanggulangi dampak yang bersifat negatif dan | mengembangkan dampak yang bersifat positif, yang pada akhirnya tujuan | pembangunan yang berwawasan lingkungan dapat tercapai.~ | Dalam penyusunan dokumen RPL ini berpedoman kepada Peraturan Menteri Negara | Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis | Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dengan berdasarkan hal-hal sebagai berikut : | 1. Karakteristik dampak penting lingkungan yang timbul akibat _ kegiatan penambangan batubara PT TPJU. 2. Upaya pemantauan lingkungan hidup yang akan dilaksanakan oleh PT TPJU. | 3. Sumber daya yang dimiliki dan direncanakan oleh PT TPJU dalam hal waktu, dana dan tenaga pelaksana untuk melaksanakan kegiatan pemantauan lingkungan. 1.2. TUJUAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Adapun tujuan penyusunan dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup adalah | sebagai berikut : i 1. Melaksanakan peraturan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan'Lingkungan Hidup. 2. Melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis — Mengenai Dampak Lingkungan PENDAHULUAN a pln an Canscaner RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA PT TRI PILAR JAYA UTAMA 3. Melaksanakan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Jenis Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Melaksanakan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan RKL dan RPL. Melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Merumuskan langkah-langkah upaya pemantauan dampak lingkungan hidup Kegiatan penambangan batubara secara benar dan tepat, 6. 7. Mengevaluasi hasil pengelolaan lingkungan hidup dalam upaya pencegahan, Penanggulangan dan pengendalian dampak negatif serta pengembangan dampak Positif yang ditimbulkan oleh usaha kegiatan penambangan batubara PT TPJU. 8, Menguji dan mengevaluasi hasil pemantauan lingkungan yang telah tertera dalam Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). 1.3. KEGUNAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Penyusunan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) mempunyai kegunaan bagi Pemrakarsa (dalam hal ini adalah PT TPJU), Pemerintah dan masyarakat. Adapun kegunaan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut : ‘A. Bagi Pemrakarsa (PT Tri lar Jaya Utama) 1. Sebagai pedoman dalam melaksanakan upaya-upaya pemantauan lingkungan hidup 2. Dengan kegiatan pemantauan lingkungan hidup yang intensif dapat dikembangkan suatu sistem isyarat dini (early warning system) perihal Perubahan lingkungan hidup yang tidak dikehendaki, sehingga langkah-langkah Penanganan dampak segera dapat dilaksanakan secara efektif yang ‘memungkinkan terjaminnya kelestarian lingkungan hidup beserta isinya. Sebagai uji efektifitas kegiatan pengelolaan (dampak) lingkungan hidup yang dilaksanakan. ‘Sebagai upaya untuk perbaikan pengelolaan dampak lingkungan hidup secara intensif. 5. Sebagai sarana untuk mendapatkan data dasar hasil pemantauan lingkungan hidup yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kegiatan pengelolaan dampak secara jangka panjang. 6. Untuk memperoleh data dan informasi bahwa upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan dapat mencapai sasaran yang diharapkan dalam rangka menekan dampak penting negatif dan meningkatkan dampak penting Positif akibat kegiatan penambangan batubara yang dilaksanakan oleh PT TPJU. B. Bagi Pemerintah 1, Sebagai dasar dalam rangka perijinan kegiatan penambangan batubara PT TPIU, PENDAHULUAN 1-2 pln an Canscaner ENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA PT TRI PILAR JAYA UTAMA, 2. Sebagai_pedoman dalam rangka evaluasi dan pengawasan terhadap pPengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh PT TPIU. 3. Sebagai sumber data dan informasi untuk memberi masukan dalam Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan kegiatan Penambangan batubara, sehingga dapat diarahkan menuju pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup. C. Bagi masyarakat 1. Sebagai pedoman untuk mengevaluasi kegiatan penambangan batubara PT TPJU tethadap perubahan-perubahan lingkungan hidup masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi perkebunan kelapa sawit. 2. Sebagai pedoman untuk berperan serta dalam pengawasan dan memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar lokasi terhadap kegiatan penambangan batubara PT PIU PENDAHULUAN pln an Canscaner RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN / _ HIDUP pln an Canscaner ENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA PT TRI PILAR JAYA UTAMA, BAB II RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA PT TRI PILAR JAYA UTAMA. Pemantauan lingkungan hidup dalam rencana kegiatan penambangan batubara PT TRI PILAR JAYA UTAMA disusun berdasarkan komponen lingkungan yang terkena dampak seperti yang tertuang dalam dokumen RKL, Komponen lingkungan yang dipantau meliputi kompomen fisik-kimia, biologi dan komponen sosekbudkesmas. 2.1, KOMPONEN FISIK ~ KIMIA Komponen fisik-kimia yang terkena dampak penting dari kegiatan penambangan batubara PT TPIU meliputi Kualitas Air, Erosi, Sedimentasi, Debit Aliran Permukaan, Kualitas Udara, Kebisingan, Stabilitas Lahan dan Kesuburan Tanah. 2.1.1. Kualitas Air A. Dampak Penting Yang Dipantau Dampak penting terhadap kualitas air adalah terjadinya penurunan kualitas air pada badan perairan disekitar lokasi proyek. B. Sumber Dampak Penting Sumber dampak terhadap kualitas air adalah 1. Material lembut dari tekstur tranah, seperti partikel liat dan debu, apabila terbawa ‘oleh air limpasan akan menjadi material padatan tersuspensi dalam air pada badan Perairan sekitar lokasi proyek akibat kegiatan pembersihan lahan non tambang, pembuatan jalan tambang, pembersihan lahan tambang, pengupasan dan penimbunan tanah pucuk, pengupasan dan penimbunan tanah penutup, 2. Terbentuknya air asam tambang akibat kegiatan penambangan batubara dan penimbunan bantubara. 3. Ceceran 88M dan limbah cair minyak pelumas bekas yang dihasilkan pada kegiatan perbengkelan dan operasional genset tambang. . Parameter Lingkungan Yang Dipantau Parameter lingkungan terhadap kualitas air adalah 1. Kandungan TSS, pH, kandungan besi total (Fe) dan kandungan mangan total (Mn) (sesuai dengan KepMenLH No. 113 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara). 2. Baku mutu parameter minyak (limbah cair) sebesar 10 mé/I berdasarkan PERDA kaltim No. 02 tahun 2011 lampiran Il. 3. Baku mutu kualitas air (kelas II) yang mengacu pada PP RI No. 82 tahun 2011 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. ENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Wt pln an Canscaner ENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA. PT TRI PILAR JAYA UTAMA D. Tujuan Pemantauian Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup terhadap kualitas air adalah a 2 Untuk memonitor dan mengetahui mutu limbah cair kandungan parameter kualitas air apakah telah memenuhi baku mutu Lingkungan yang telah ditentukan dan sejauh mana pencemaran terjadi terhadap sungai yang berada di sekitar tapak proyek. Untuk mengetahui efeKtifitas pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan oleh PT ‘TPUU agar segera dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan dan penyempurnaan yang Giperlukan terhadap upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan, E. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1, Metode Pengumpulan Data 3. Pengambilan sampel air dilakukan dengan water sampler pada lokasi Pemantauan yang telah ditetapkan, kemudian sampel air dianalisis laboratorium dengan melibatkan pihak ketiga yang telah terakreditasi/berkompeten dalam Kegiatan pengambilan sampel, seperti Laboratorium BARISTAND INDUSTRI Samarinda atau UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Samarinda b. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengambilan sampel limbah cair dan air permukaan langsung di lapangan dengan melibatkan pihak Ketiga yang telah terakreditasi/berkompeten dalam kegiatan pengambilan sampel, seperti Laboratorium BARISTAND INDUSTRI Samarinda atau UPTO Balai Laboratorium Kesehatan Samarinda 2, Metode Anaiisis Data z a, Data hasil pengukuran kualitas limbah cair di analisis dengan membandingkan baku mutu lingkungan yang mengacu pada Perda KALTIM No. 02 Tahun 2011. b. Untuk badan perairan menggunakan Baku Mutu Kualitas Air (kelas Il) yang ‘mengacu pada PP RI No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 3. _Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan terhadap kualitas air adalah @. Outlet sedimenpond dan pada perairan disekitar lokasi proyek (Sungai Lendak dan Sungai Bumi Rapak). b. Outlet settling pond dan pada perairan disekitar lokasi proyek (Sungai Lendak dan Sungai Bumi Rapak) ©. Oil trap dan pada perairan disekitar lokasi proyek (Sungai Lendak dan Sungai Bumi Rapak). é 4. Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Jangka waktu pemantauan terhadap kualitas air adalah selama operasional Penambangan batubara PT TPJU berlangsung dengan frekuensi pemantauan setiap 1 bulan sekali dan 3 bulan sekali (Sungai Lendak dan Bumi Rapak). RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Wz pln an Canscaner RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA PT TRI PILAR JAYA UTAMA F._Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1, Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana pemantauan lingkungan hidup adalah PT. TPJU. 2. Pengawas Pemantatian Lingkungan Hidup. 1) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur. 2) BLHD Kabupaten Kutai Timur. 3. Pelaporan Hasil pemantauan Lingkungan Hidup, 1) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur. 2) BLHD Kabupaten Kutai Timur. 2.1.2. Erosi A. Dampak Penting Yang Dipantau Dampak pentingg terhadap erosi adalah terjadinya peningkatan laju erosi. B. Sumber Dampak Penting Sumber dampak terhadap erosi adalah 23 1. Hilangnya vegetasi penutup tanah akibat kegiatan pembersihan lahan non tambang dan pembuatan jalan tambane. 2. Dampak lanjutan dari degradasi vegetasi pada bukaan lahan tambang akibat kegiatan pembersihan lahan tambang, pengupasan dan penimbunan tanah pucuk, pengupasan dan penimbunan tanah penutup. C. Parameter Lingkungan Yang Dipantau_ Parameter yang dipantau terhadap erosi adalah peningkatan erosi yang termasuk dalam aspe fisik. D. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup. ji adalah 1. Untuk monitoring dan memantau tingkat bahaya erosi yang akan terjadi akibat terbukanya Iahan dilokasi proyek. Tujuan pemantauan terhadap er 2. Untuk mengetahui efektivitas, tindakan pengelolaan yang dilakukan oleh PT TPJU terhadap pengendalian dampak negative terhadap erosi tanah. E, Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data erosi tanah dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pengukuran terhadap faktor-faktor erosi tanah pada metode USLE yaitu erosivitas hujan (R), erodibilitas ‘tanah (K), topografi (L), pengelolaan tanaman (C) serta pengelolaan dan konservasi tanah (P). Proses pengumpulan data adalah sebagai berikut : a._ Pengukuran curah hujan dengan memasang alat panakar curah hujan. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP a _i-s pln an Canscaner ae sy OE) 20 Oty ee ee ee nr Rar aero on Mee, 4 To ee ee Ves is RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP_ ENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA. PT TRI PILAR JAYA UTAMA. a 0 RUAN AVEC ANA lg b. Pengambilan dan analisis sampel tanah yang meliputi tekstur, kandungan bahan. organik, struktur dan permeabilitas tanah. i ©. Pengukuran panjang lereng lokasi pengamatan. d. Pengamatan jenis tanaman/tata guna lahan. ©. Pengamatan teknik pengelolaan dan konservasi tanah. 2. Metode Analisis Data Prakiraan besarnya erosi dihitung dengan persamaan berikut : A=RKAS.CP dimana : ‘A. =Besarnya erosi (ton/ha/tahun) R= Faktor erosivitas hujan K_ =Faktor erodil fas tanah LS = Faktor topografi (L = Panjang lereng, S = Faktor Kemiringan lereng) C_=Faktor pengelolaan tanaman P= Faktor teknik pengelolaan dan konservasi tanah Faktor erosivitas hujan (R) dihitung dengan rumus berikut : R —-=0,41xH*"? (Soemarwoto, 1996) dimana : R =Indeks erosivitas H =Curah hujan tahunan Faktor erodibilitas tanah (Kk) dihitung dengan persamaan Weischmeier and Smith (1978), yaitu: | 100K= 713 M*"4 (10%) (12-a) + 3,25 (b-2) + 2.5 (c-3) dimana : K_=Nilai faktor erodibilitas tanah Nilai K yang diperoleh dikalikan 1,292 (faktor konversi) M_ = (% pasir halus + % debu) x (100% -% Liat) @ = % kadar bahan organik tanah (1,724xC-Organik) —« b =kode strukturtanah 1 = Granular sangat halus (<1 mm) 2. =Granular halus (1-2 mm) RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 3 pln an Canscaner RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA PT-TRI PILAR JAYA UTAMA 3 = Granular sedang-kasar (2-10 mm) 4 =Blocky, plat, masif ¢ =kode permeabilitas tanah 1 = Sangat lambat (<0,5 em/jam) 2 =Lambat (0,5-2,0 cm/jam) 3 = Lambat-sedang (2,0-6,3 cm/jam) 4 =Sedang (6,3-12,7 cm/jam) 5S =Sedang-cepat (12,7-25,4 em/jam) 6 =Cepat (>25,4 cm/jam) Faktor topografi (LS) diperoleh dengan persamaan Weischmeier and Smith (1978) yaitu: LS =X (0,0138 +0,00965 $ +0,00138 S?) dimana : LS = Faktor topografi X= Panjang lereng (m) S__=Faktor kemiringan lereng (96) Faktor kemiringan lereng (S) dapat ditentukan dengan melihat Tabel 2.1. Tabel 2.1. Faktor kemiringan lereng (5). Kemiringan Lereng (%)_| _Faktor Kemiringan Lereng (5) o-5s 0,25 1 rls) 1,20 15-35. 4,25, 35-50 9,50 | jpilel > SO) (ute: [NN 00 SET | Faktor pengelolaan tanah dan tanaman penutup tanah (C) dan faktor teknik | konservasi tanah (P) ditetapkan dengan analogi hasil penelitian tentang nilai C dan P | Pada kondisi yang identik (Lampiran 2). Data hasil perhitungan erosi di wilayah studi ini dianalisis dengan cara membandingkannya dengan kriteria Tingkat bahaya erosi (TBE). 3. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup a Lokasi pemantauan lingkungan hidup terhadap erosi adalah pada daerah — daerah = yang rawan erosi di sekitar lokasi proyek. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP. W=5 pln an Canscaner ENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA, $$ __frinipmuaravaurama 4, Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Jangka waktu pemantauan lingkungan hidup dilaksanakan selama operasional PT. TPIU berlangsung dan frekuensi pemantauan setiap 3 bulan sekali. F,_Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1, Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup. Pelaksana pemantauan lingkungan hidup adalah PT TPJU. 2. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup a. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur. b. BLHD Kabupaten Kutai Timur, 3. Pelaporan Hasil pemantauan Lingkungan Hidup a. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur. b. BLHD Kabupaten Kutai Timur. 2.1.3. Sedimentasi A. Dampak Penting Yang Dipantau Dampak penting yang dipantau terhadap sedimentasi adalah terjadinya peningkatan beban sedimen pada badan perairan di sekitar lokasi proyek. B. Sumber Dampak Penting Sumber dampak terhadap sedimentasi adalah 1, Merupakan dampak turunan dari peningkatan laju erosi tanah, material kasar dari tekstur tanah sepertri pasir dan kerikil berpotensi menjadi material sedimentasi Potensial akibat kegiatan pembersihan lahan non tambang, pembuatan jalan tambang. 2. Terjadinya peningkatan beban sedimentasi pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek akibat kegiatan pembersihan lahan tambang, pengupasan dan Penimbunan tanah pucuk, pengupasan dan penimbunan tanah penutup. C. Parameter Lingkungan Yang Dipantau Parameter lingkungan terhadap sedimentasi adalah volume material sedimen yang masuk ke badan perairan sekitar lokasi proyek. D. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup terhadap sedimentasi adalah 1. Untuk mencegah terjadinya peningkatan beban sedimentasi pada badan perairan di sekitar lokasi proyek. 2. Monitoring efektifitas pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan oleh PT TPJU terhadap dampak terjadinya sedimentasi. E. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1. Metode Pengumpulan Data RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP u-6 pln an Canscaner a FSD Fe) bah 3 epee ai at Reais Tt ee cnc rao gat Le RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA PT TRI PILAR JAYA UTAMA, : —$——________PITRIPIAR JAYAUTAMA 1) Melakukan pengukuran secara langsung volume material sedimen pada settling pond dengan menggunakan stick ukur sedimentasi.. 2) Monitoring curah hujan dari alat penakar curah hujan. 2. Metode Analisis Data 1) Melasksanakan monitoring curah hujan stiap 30 hari (1 bulan). 2) Melaksanakan pengukuran secara langsung volume sedimen setiap 1 bulan sekall 3) Analisis data hasil pengukuran tersebut dilakukan dengan metode korelasi dan komparasi, 3. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan lingkungan hidup terhadap sedimentasi adalah di settling pond. 4, Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Jangka waktu pemantauan terhadap sedimentasi dilaksanakan selama operasional Proyek berlangsung dengan frekuensi pemantauan setiap 1 bulan sekali dan pelaporan setiap 3 bulan sekali F, Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana pemantauan lingkungan hidup adalah PT TPJU. 2. Pengawas Pemantatan Lingkungan Hidup a. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur. b, BLHD Kabupaten Kutai Timur. 3. Pelaporan Hasil pemantauan Lingkungan Hidup a. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur. b. BLHD Kabupaten Kutai Timur. 2.1.4. Debit Aliran Permukaan A. Dampak Penting Yang Dipantau Dampak penting terhadap debit aliran permukaan adalah terjadinya peningkatan debit aliran permukaan di sekitar lokasi proyck. 8. Sumber Dampak Penting Sumber dampak penting terhadap debit aliran permukaan adalah hilangnya vegetasi alami dan meningkatnya koefisien air larian serta berkurangnya kemampuan infiltrasi tanah akibat kegiatan pembersihan lahan tambang. C. Parameter Lingkungan Yang Dipantau Parameter lingkungan terhadap debit aliran permukaan adalah 1. Curah hujan, intensitas hujan, dan hari hujan. 2. Tinggi muka air sungai setempat. TRENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP. m7 pln an Canscaner RS ras rege aren me ae eet, ae nae, ne a PE RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA PT TRI PILAR JAYA UTAMA PTTL UAR SRY IT APA aes ae Tujuan Pemantauan Lingkung: Hidup Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah monitoring perubahan debit aliran air pada badan sungai setempat. 2 Metode Pemantauan Lingkungan Hidup Metode Pengumpulan Data 2, Memasang alat penakar curah hujan sesuai dengan standar BMG. b. Melakukan pengamatan curah hujan dengan melakukan pencatatan setiap terjadi hujan pada penangkar curah hujan yang meliputi © Volume curah hujan. ©. Lamaya hujan berlangsung, © Intensistas curah hujan. © Jumlab hari hujan dalam 1 periode ( setiap bulan ) ¢._Memasang patok ukur ketinggian muka air sungai. d. Mencatat ketinggian muka air yang terbaca di patok ukur ketinggian muka Metode Analisa Data a. Tabulasipengukuran data curah hujan, menetapkan intensitas curah hujan menggunakan rumus volume curah hujan dibagi dengan lamanya hujan berlangsung, b. Melakukan analisa korelasi, Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan lingkungan hidup adalah a. Penaker curah hujan. b. Lokasi patok ukur tinggi muka air sungai yang berada di sekitar lokasi proyek. Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama operasional _penambangan batubara PT TPJU_berlangsung dengan frekuensi pemantauan setiap terjadi hujan dan pelaporan setiap 3 bulan sek: F._Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana pemantauan lingkungan hidup adalah PTTPJU. 2. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup a, Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur. b. BLHD Kabupaten Kutai Timur. 3. + Pelaporan Hasil Pemantauan a. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur. b. BLHD Kabupaten Kutai Timur. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP- Ws pln an Canscaner | ENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA, PT TRI PILAR JAYA UTAMA 2.1.5, Kualitas Udara ‘A. Dampak Penting Yang Dipantau Dampak penting terhadap kualitas udara adalah terjadinya penurunan kualitas udara ambient. B, Sumber Dampak Penting Sumber dampak penting terhadap kualitas udara adalah 1. Peningkatan kadar debu udara yang dihasilkan oleh pengoperasian alat angkut dan alat berat tambang akibat kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah penutup dan pengangkutan batubara, 2. Emisi gas buangan dari mesin genset dan running mesin peralatan berat tambang yang diperbaiki pada aktifitas bengkel dan genset. C. Parameter Lingkungan Yang ipantau Parameter lingkungan terhadap kualitas udara adalah. 1. Kualitas udara yang bersumber dari pembuatan jalan tambang, pengupasan dan Penimbunan tanah pucuk, pengupasan dan penimbunan. tanah penutup, Pengangkutan batubara dan kegiatan reklamasi lahan adalah TSP (Debu), NO2, SO2, dan CO. 2. Sedangkan untuk gas buangan meliputi NOx, SOx, CO, partikulat dan opasitas (KepMenth No. 13 tahun 1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak). D. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan terhadap kualitas udara adalah 1. Memonitor kuslitas udara ambien di lingkungan pemukiman yang berada dekat dengan lokasi proyek. 2. Untuk mengetahui kandungan bahan pencemar pada emisi gas buangan genset. E. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1, Metode Pengumpulan Data @, Melakukan wawancara kepada masyarakt yang beraktivitas disekitar lokasi proyek. b. Metode pengukuran kualitas udara ambien. c. Metode pengukuran e1 2. Metode Analisis Data gas buangan. Melakukan analisis data secara deskriptif komperasi. 3. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan terhadap kualitas udara adalah a. Di lokasi Jalan tambang. b. Di Lokasi tambang. ¢. Aktivitas. pertanian masyarakat sekitar lokasi proyek. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 1-5 pln an Canscaner JRENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA. PT-TRI PILAR JAYA UTAMA d. Cerobong genset, }._Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Jangka waktu pemantauan terhadap kualitas udara dilaksanakan selama operasional proyek berlangsung dan frekuensi pemantauan setiap 3 bulan sekali. F. Institusi Pemantauan. Lingkungan Hidup 1. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana pemantauan lingkungan hidup adalah PTTPIU, 2. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup . Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutal Timur. b. BLHO Kabupaten Kutai Timur, 3. Pelaporan Hasil pemantauan Lingkungan Hidup i 2. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur. b. BLHD Kabupaten Kutai Timur. ing Yang Dipantau Dampak penting terhadap kebisingan adalah terjadinya peningkatan kebisingan lingkungan disekitar lokasi proyek, 8, Sumber Dampak Penting Sumber dampak terhadap kebisingan adalah suara dari kerja mesin genset (sumber tidak bergerak) pada aktivitas bengkel dan genset. . Parameter Lingkungan Yang Dipantau Parameter lingkungan terhadap kebisingan adalah intensitas kebisingan di lokasi proyek (sesuai dengan SK Menteri Tenaga Kerja No. Kep — 51/MEN/1999) sebesar 85 dB(A). D. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan terhadap kebisingan adalah 1. Untuk mengetahui intensitas kebisingan Lingkungan dilokasi proyek. 2. Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan oleh PT TPJU agar segera dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan terhadap upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan. E, Meétode Pemantauan Lingkungan Hidup 1, Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengukuran tingkat kebisingan dengan alat sound level meter selama 10 menit dengan pembscaan/pencatatan setiap 5 detik. Pengukuran dapat dilakukan secara mandiri atau dengan bekerjasama dengan pihak ketiga yang terakreditasi/berkompeten seperti Laboratorium BARISTAND Samarinda, UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Samarinda atau Laboratorium PPLH UNMUL. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP W105 pln an Canscaner | | RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA PT-TRI PILAR JAYA UTAMA ———_____PTTrpmaRaavaurama 2. Metode Analisis Data . SK MENAKER No. Kep-51/MEN/1999 sebesar 85 dB (A) dengan nilal toleransi +3 B (A) untuk kebisingan di Lingkungan kerja. b. SK. MENLH No. Kep-48/MENLH/1996 sebesar 55 dB (A) dengan nilai toleransi +3, dB (A) untuk kebisingan di Lingkungan perumahan dan pemukiman. 3. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan lingkungan terhadap kebisingan adalah di lokasi bengkel dan genset. 4. _Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Jangka waktu pemantauan dilaksanakan selama operasional proyek berlangsung dengan frekuensi pemantauan setiap 3bulan sekali. F. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana pemantauan lingkungan adalah PT TPJU. 2. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup a. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur. b. BLHD Kabupaten Kutai Timur, Pelaporan Hasil pemantauan Lingkungan Hidup 3. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur. b. BLHD Kabupaten Kutai Timur, 2.1.7. Stabilitas Lahan ‘A. Dampak Penting Yang Dipantau Dampak penting terhadap stabilitas lahan adalah terjadinya gangguan stabilitas lahan, 8. Sumber Dampak Penting Sumber dampak penting terhadap stabilitas lahan adalah 1. Ketidak stabilan lahan pada bukaan lahan tambang akibat kegiatan pengupasan dan Penimbunan tanah penutup. 2. Pemulihan stabilitas pada bukaan lahan bekas tambang terbuka akibat kegiatan reklamasi lahan. €. Parameter Lingkungan Yang Dipantau Parameter lingkungan terhadap stabilitas lahan adalah resiko terjadinya tanah longsor disekitar lokasi proyek. D. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Tujuan pemantauan terhadap stabilitas Iahan adalah 1. Untuk mengetahui adanya longsoran tanah di sekitar lokasi proyek. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP_ War pln an Canscaner RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA. PT TRI PILAR JAYA UTAMA ——____primrpiumsavauraa UPA 2. Untuk mengetahuis efektifitas pengelolaan yang telah dilakukan oleh PT TPJU agar Segera dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan dan penyempurnaan yane diperlukan terhadap upaya lingkungan yang telah dilakukan, E, Metode Pemantauan Lingkungan Midup 1. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan den, yang meliputi lokasi dan tin stabilitas lahan, 2. Metode Analisis Data Analisis Data dil \8aN pencatatan setiap kejadian longsoran tanah kat longsoran tanah dengan memasang stick ukur ikukan dengan metode analisis deskriptif kuantitatif. 3. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan terhadap stabilitas lahan adalah di lokasi proyek. 4. Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Jangka waktu pemantauan dilaksanakan selama operasional proyek berlangsung dengan frekuensi pemantauan setiap 3 bulan sekali. F. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana pemantauan lingkungan adalah PT TPJU.. 2. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup a, Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur. b. BLHD Kabupaten Kutai Timur, 3. Pelaporan Hasil pemantausan Lingkungan Hidup 2. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur. b. BLHD Kabupaten Kutai Timur. Kesuburan Tanah A. Dampak Penting Yang Dipantau Dampak penting terhadap kesuburan tanah adalah terjadinya degradasi kesuburan tanah, 8. Sumber Dampak Penting Sumber dampak penting terhadap kesuburan tanah adalah degradasi kesuburan tanah akibat kegiztan pengupasan dan penimbunan tanah pucuk. C. Parameter Lingkungan Yang Dipantau Parameter lingkungan terhadap kesuburan tanah adalah 1. Parameter sifatfisik tanah yang meliputi permeabilitas, tekstur dan porositas tanah. ENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP. Wiz pln an Canscaner rEncann keene pe momenta HIDE PT TRI PILAR JAYA UTAMA PIRI SAYAUTA 2. Parameter kimia tanah yan total, kapasitas tukar katior dan kejenuhan Al. 3. Harkat kesuburan tanah, D. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup 18 meliputi pH, C-organic, N-total, P-tersedia, P-total, K- mn (KTK), kejenuhan basa (KB), kation (K, Na, Ca dan Mg) Tujuan pemantauan lingkungan hidupn terhadap kesuburan tanah adalah 1. Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah Seperti rona Lingkungan hidup awal sebelum adanya kegiatan dan sesudah adanya kegiatan. 2. Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan oleh PT TPJU agar segera dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan terhadap upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan. E, Metode Pemantauan Lingkungan Hidup 1, Metode Pengumpulan Data a. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan sampel tanah sebelum dan sesudahnya kegiatan pengupasan tanah pucuk pada kedalaman 0-60 cm. Analisis kimia tanah terhadap parameter pH tanah, kandungan C-Organik, N-total,P-total, (total, kandungan Ca & Mg, kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan basa (KB) dan kejenuhan Al dilakukan di laboratorium, b. Pengambilan sample tanah dengan metode ring sampel. Di ambil sebanyak 2 sampel yaitu lapisan tanah permukaan dan lapisan kedalaman 30 cm. 2. Metode Analisis Data Kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa (PP No. 150 tahun 2000). Kriteria kesuburan tanah berdasarkan PPT Bogor tahun 1983. ria sifat fisik tanah berdasarkan PPT Bogor tahun 1983, Kriteria Sifat Kimia tanah berdasarkan PPT Bogor tahun 1983, - Kelas tekstur tanah berdasarkan segitiga tekstur tanah, f. kriteria permeabilitas dan porositas tanah. i Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan lingkungan hidup terhadap kesuburan tanah dilakukan di lokasi penimbunan top soil. 4. Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan, Pemantauan lingkungan hidup terhadap kesuburan tanah dilakukan selama kegiatan Operational pertambangan batubara PT. TPJU berlangsung, dengan frekuensi Pemantauan setiap 3 (tiga) bulan sekali F. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup. Pelaksana Pemantauan [ingktingan Hidup adalah PT. TPJU. TRENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Was pln an Canscaner

You might also like