You are on page 1of 46

N u t r i t i o n a l A s s e s s m e n t

Nutrition Care Process

Nutrition
Assessment

Nutrition
Nutrition
Monitoring
Diagnosis
Evaluation

Nutrition
Intervention
Nutrition Care Process and
Nutritional Assessment

Step 1, Nutrition assessment, of the Nutrition Care Process forms the


foundation for processing through the other three steps in process

Nutrition Assessment is an ongoing, dynamic process that involves initial


data collection as well as also continual reassessment and analysis of the
patient/ client’s status compared to specified criteria
A systematic method for obtaining, verifying, and
Purpose interpreting data needed to identify nutrition-related
problems, their causes, and significance

Screening, referral form, Patient/client interview,


Data Sources Medical or health record, Consultation with other
caregivers including family members, Community based
surveys and focus groups, Statistical reports,
administrative data, and epidemiological studies
Critical Thinking Skills
Determining appropriate data to collect

Determining the need for additional information

Selecting assessment tools and procedures that match the situation

Applying assessment tools in valid and reliable ways

Distiguishing relevant from irrelevant data

Distiguishing important from unimportant data

Validating the data


Results of NA
❑ Nutritional assessment leads to the appropriate initial determination
that a nutrition diagnosis/problem exits.
❑ Nutrition reassessment leads to reverification that a nutrition diagnosis/
problem exists
❑ If nutrition diagnosis can be made, the food and nutrition professional
labels the problem and creates a PES (Problem, Etiology, Sign/Symptoms)
statement in Step 2 of the NCP
Upon completion of an reassessment, it also possible that a
nutrition problem may not be identified; further information
or testing may be necessary to make a determination; or the
problem may not be modified by further nutrition care and
discharge or discontinuation from this episode of nutrition
care may be appropriate. If the assessment indicates that no
problem currently exits that warrants a nutrition
intervention, practitioners may use the word “No nutrition
diagnosis at this time”
Relationships

Nutrition Nutrition Nutrition Nutrition


asessment diagnosis intervention monev

Sign
problem etiology
symptom
Relationships

Nutrition Nutrition Nutrition Nutrition


asessment diagnosis intervention monev

problem etiology Sign symptom


Nutrition assessment component

1 2 3

Mengumpulkan data Membandingkan data Mengelompokkan data


dengan standar
❑ Mengelompokkan data abnormal
❑ Teridentifikasi data
sesuai dengan jenisnya
abnormal → beresiko
adanya diagnosa gizi ❑ Agar dapat ditegakkan diagnosa
gizi yang spesifik dan mengurangi
munculnya banyak diagnosa yang
hampir sama
Nutrition Assessment Domain
3. Biochemical
1. Food Nutrition- 2. Antropometric
Data, Medical Test,
related history Measurement
and Procedures
(D/FH) (A/AD)
(B/ BD)

4. Nutrition-
5. Client History
Focused Physical
(E/CH)
Findings (C/PD)
1. Food Nutrition-
related history

▪ Food and Nutrient Intake includes factors such as composition and adequacy of food and nutrient
intake, and meal and snack patterns
▪ Food and Nutrient Administration includes current and previous diet and/or food modifications,
eating environment, and enteral and parenteral nutrition administration
▪ Medication and herbal supplement Use includes prescription and over-the counter medications,
including herbal preparations and complementary medicine product used
▪ Knowledge/Belief/Attitudes includes understanding of nutrition-related concepts and conviction of
the truth and feeling/emotions toward some nutrition-related statement or phenomenon, along with
readiness to change nutrition-related behaviors
1. Food Nutrition-
related history

▪Behavior includes patient/client activities and actions which influence achievement of nutrition-
related goals
▪Factors Affecting Access to Food and Food/Nutrition-Related Supplies includes factors that affect
intake and availability of sufficient quantity of safe, healthful food and water as well as food/ nutrition-
related supplies
▪Physical activity and function includes physical activity, cognitive and physical ability to engage in
specific taks, e.g., breasfeeding and self feeding
▪Nutrition-related patient/client-centered measures consists of patient/client’s perception of his or
her nutrition intervention and its impact on life
Intake makanan dan zat gizi

Sub Kelompok Sub sub Kode Definisi


kelompok
Intake Energi Intake Energi FH-1.1.1 Jumlah intake energi keseluruhan dari
semua sumber seperti makanan, minuman,
ASI/ susu formula, suplemen. Intake energi
ini bukan hanya yang berasal dari makanan
peroral tetapi juga dari makanan enteral
dan parenteral.
Intake Makanan Intake FH-1.2.1 Jumlah dan tipe dari cairan/ minuman yang
dan Minuman cairan/minuman dikonsumsi secara oral
Intake makanan FH-1.2.2 Jumlah, tipe dan pola makan serta kualitas
diet
Intake ASI/ FH-1.2.3 Jumlah ASI atau jumlah, tipe dan
formula bayi konsentrasi dari konsumsi susu formula
melalui oral
Sub Kelompok Sub sub Kode Definisi
kelompok
Intake Enteral Intake makanan FH-1.3.1 Jumlah atau tipe dari intake makanan
dan Parenteral enteral enteral melalui selang/ pipa
Intake cairan FH-1.3.2 Jumlah atau tipe dari intake parenteral
parenteral nutrition atau cairan yang diberikan melalui
intravena
Intake Intake alkohol FH-1.4.1 Jumlah dan pola konsumsi alkohol
substansi
bioaktif
Intake substansi FH-1.4.2 Jumlah dan tipe dari zat bioaktif yang
bioaktif dikonsumsi
Intake kafein FH-1.4.3 Jumlah dari intake kafein yang berasal dari
semua sumber seperti makanan, minuman,
suplemen, obat, pemberian makanan
enteral dan parenteral
Sub Kelompok Sub sub Kode Definisi
kelompok
Intake zat gizi Intake lemak dan FH-1.5.1 Konsumsi lemak dan kolesterol dari semua
makro kolesterol sumber seperti makanan, minuman,
suplemen dan pemberian makanan enteral
dan parenteral
Intake protein FH-1.5.2 Konsumsi protein dari semua sumber
seperti makanan, minuman, suplemen dan
pemberian makanan enteral dan parenteral
Intake FH-1.5.3 Konsumsi karbohidrat dari semua sumber
karbohidrat seperti makanan, minuman, suplemen dan
pemberian makanan enteral dan parenteral
Intake serat FH-1.5.4 Konsumsi dan tipe dari sumber tanaman
yang tidak dapat dicerna sempurna, akan
tetapi sebagian difermentasi di distal bowel
yang berasal dari semua sumber seperti
makanan, minuman, suplemen dan
pemberian makanan enteral dan parenteral
Sub Kelompok Sub sub Kode Definisi
kelompok
Intake zat gizi Intake vitamin FH-1.6.1 Intake vitamin yang dapat berasal dari
mikro berbagai sumber seperti makanan,
minuman, suplemen dan pemberian
makanan enteral dan parenteral
Intake mineral FH-1.6.2 Intake mineral yang dapat berasal dari
berbagai sumber seperti makanan,
minuman, suplemen dan pemberian
makanan enteral dan parenteral
JALUR PEMBERIAN MAKANAN DAN ZAT GIZI
Sub Kelompok Sub sub Kode Definisi
kelompok
Riwayat diet Order diet FH-2.1.1 Pemesanan diet umum maupun diet khusus
dari penyedia diet yang merupakan bagian
dari perawatan medis dan tercatat dalam
catatan/ rekam medis pasien
Pengalaman diet FH-2.1.2 Pengalaman diet atau diet masa lalu
sebelumnya pasien, konseling atau pendidikan gizi yang
pernah didapatkan pasien, karakteristik diet
yang mempengaruhi intake makan pasien
Lingkungan FH-2.1.3 Hal-hal yang ada disekitar pasien, kondisi
makan dan pengaruh yang memberikan dampak
terhadap intake makan pasien
Pemberian FH-2.1.4 Pemesanan / penyediaan makanan enteral/
makanan enteral parenteral
dan parenteral
PENGGUNAAN OBAT/ PENGOBATAN ALTERNATIVE

Sub Kelompok Sub sub Kode Definisi


kelompok
Obat FH-3.1 Konsumsi obat yang diresepkan maupun
obat bebas yang memberikan dampak
terhadap status gizi

Pengobatan FH-3.2 Konsumsi produk pengobatan alternative


alternatif termasuk herbal yang memberikan
dampak terhadap status gizi
PENGETAHUAN/ KEPERCAYAAN/ PERILAKU

Sub Kelompok Sub sub Kode Definisi


kelompok
Pengetahuan dan FH-4.1 Pemahaman terkait makanan, gizi dan
keterampilan kesehatan, atau informasi terkait gizi dan
terkait makanan acuan yang sesuai dengan kebutuhan
dan gizi pasien
Kepercayaan dan FH-4.2 Keyakinan terhadap fenomena atau
perilaku pernyataan terkait gizi, perasaan dan
emosi terkait fenomena atau penyataan
terkait gizi, kesiapan pasien untuk
merubah pilihan makanan, gizi atau
kebiasaan terkait gizi
KEBIASAAN
Sub Kelompok Sub sub Kode Definisi
kelompok
Kepatuhan FH-5.1 Level dari kepatuhan atau ketaatan pasien terhadap
rekomendasi gizi yang telah disepakati oleh pasien
untuk mencapai suatu tujuan terkait gizi
Kebiasaan menolak FH-5.2 Kebiasaan untuk menarik diri dari paparan sesuatu
atau seseorang dengan tujuan untuk menunda suatu
hasil
Kebiasaan makan FH-5.3 Mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar
berlebih dibandingkan kondisi normalnya pada periode waktu
yang singkat (dalam jangka waktu 2 jam) disertai
dengan rendahnya kontrol terhadap makanan berlebih
(contoh tidak dapat menghentikan kegiatan makan)
Kebiasaan waktu FH-5.4 Cara bertindak, berpartisipasi atau berperilaku pada
makan saat makan yang berpengaruh terhadap intake
makanan dan minuman pasien
Jaringan sosial FH-5.5 Dukungan lingkungan social seperti keluarga, teman,
kolega, tenaga kesehatan dan masyarakat sekitar
dalam meningkatkan, memberikan motivasi terhadap
perubahan kebiasaan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKSES/
KETERSEDIAAN MAKANAN/ GIZI
Sub Kelompok Sub sub Kode Definisi
kelompok
Program FH-6.1 Keikutsertaan pasien dalam program
partisipasi makanan/ gizi
makanan/ gizi
Ketersediaan FH-6.2 Ketersediaan makanan yang sehat dan
makanan yang aman
aman
Ketersediaan air FH-6.3 Ketersediaan air minum yang aman
yang aman
Ketersediaan FH-6.4 Akses terhadap makanan/ gizi yang
pasokan dibutuhkan
makanan/ gizi
Aktifitas fisik dan fungsi
Sub Kelompok Sub sub Kode Definisi
kelompok
Menyusui FH-7.1 Rencana pemberian ASI atau pengalaman terkait
pemberian ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi
Gizi terkait ADLs FH-7.2 Tingkat kemampuan kognitif dan fisik untuk melakukan
(activities of daily kegiatan yang berhubungan dengan gizi sehari-hari.
living) dan IADLs
(instrumental activities
of daily living)

Aktifitas fisik FH-7.3 Tingkat aktifitas fisik dan kemampuan atau jumlah
dalam melakukan olahraga
Faktor yang FH-7.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi akses dalam
mempengaruhi akses melakukan kegiatan aktifitas fisik (olahraga) atau ikut
terhadap aktifitas fisik dalam program olahraga
UKURAN KEBERHASILAN PASIEN TERKAIT GIZI

Sub Kelompok Sub sub Kode Definisi


kelompok
Kualitas gizi FH-8.1 Dampak dari asuhan gizi terhadap
dalam perubahan fisik, mental dan social
kehidupan terkait makanan/ gizi.
2. Antropometric
Measurement

•Include height, weight, body mass index (BMI), growth pattern indices/percentile
ranks, and weight history

Sub kelompok Kode Definisi


Komposisi tubuh/ AD-1.1 Ukuran tubuh termasuk lemak, otot dan
pertumbuhan/ riwayat komponen tulang serta pertumbuhan
berat badan
INDIKATOR ANTROPOMETRI

• Tinggi badan/ panjang badan


- Tinggi badan/ panjang badan (cm)
- Panjang lahir (cm)
- Tinggi badan pre-amputasi (cm)
- Estimasi tinggi badan (Tinggi lutut (cm), Arm span (cm)
• Berat badan : Berat badan (kg), Berat badan lahir (kg), Berat badan kering (kg)
• Ukuran tubuh, Ukuran tubuh (kecil, sedang, besar)
• Perubahan berat badan
- Perubahan berat badan (kg, %), tuliskan lama waktu perubahannya
- Perubahan berat badan, interdialisis (% berat badan kering)
- Perubahan berat badan, masa kehamilan (kg), tuliskan lama waktu perubahannya
• Indeks massa tubuh (kg/m2)
• Pola pertumbuhan
- Lingkar kepala (cm)
- Lingkar kepala menurut usia (persentil)
- Usia premature
- IMT menurut usia (persentil)
- Tinggi badan menurut usia (persentil)
- Berat badan menurut tinggi badan (persentil)
- Berat badan menurut usia (persentil)
• Estimasi komponen tubuh
- Persentase lemak tubuh (%)
- Densitas tulang
- Rasio pinggang pinggul (rasio)
- Lingkar pinggang (cm)
3. Biochemical
Data, Medical
Test, and
Procedures

•Include laboratory data, (e.g electrolytes, glucose, and lipid panel), tests (e.g gastric
emptying time, resting metabolic rate)
Sub kelompok Kode Definisi Indikator Pengkajian Status Gizi
dan Monitoring Evaluasi

Keseimbangan asam BD-1.1 keseimbangan asam dan basa • PH (jumlah)


basa didalam cairan tubuh. • Arterial bicarbonate (HCO3)
(mmol/L)
• Tekanan Carbon dioxide di
arteri, PaCO2 (mmHg)
• Tekanan Oksigen di arteri,
PaO2 (mmHg)
• PH vena (jumlah)
• Bicarbonate PH, CO2 (mmol/L)
Sub kelompok Kode Definisi Indikator Pengkajian Status
Gizi dan Monitoring Evaluasi
Profil elektrolit dan BD-1.2 Pemeriksaan laboratorium • BUN (mg/dl, mmol/L)
ginjal terkait keseimbangan elektrolit • Kreatinin (mg/dl)
dan fungsi ginjal • Rasio BUN: kreatinin (jumlah)
• Glomerular filtration rate
(mmol/L)
• Klorida (mmol/L)
• Kalium (mmol/L)
• Magnesium (mmol/L)
• Kalsium serum (mmol/L)
• Ion kalsium (mmol/L)
• Fosfor (mmol/L)
• Osmolalitas (mOSm/kg)
• Hormone paratiroid (pg/mL)
Sub kelompok Kode Definisi Indikator Pengkajian Status
Gizi dan Monitoring Evaluasi
BD- Pemeriksaan laboratorium terkait • BUN (mg/dl, mmol/L)
1.2 keseimbangan elektrolit dan fungsi ginjal • Kreatinin (mg/dl)
• Rasio BUN: kreatinin (jumlah)
• Glomerular filtration rate
(mmol/L)
• Klorida (mmol/L)
• Kalium (mmol/L)
• Magnesium (mmol/L)
• Kalsium serum (mmol/L)
• Ion kalsium (mmol/L)
• Fosfor (mmol/L)
• Osmolalitas (mOSm/kg)
• Hormone paratiroid (pg/mL)
Sub kelompok Kode Definisi Indikator Pengkajian Status Gizi dan
Monitoring Evaluasi
Profil gastrointestinal BD-1.4 Pemeriksaan laboratorium dan • Alanine aminotransferase, ALT (U/L)
pemeriksaan medis terkait fungsi • Aspartat aminotransferase, AST (U/L)
saluran pencernaan dan organ yang • Volume residu lambung (mL)
terkait
• Bilirubin total (mg/dL)
• Ammonia serum (µg/dL)
• Prothrombin time, PT (detik)
• Lemak feses (g/hari atau g/24 jam)
• Amilase (U/L), Lipase (U/L)
• Biopsy usus , Kultur feses
• Waktu pengosongan lambung
(menit)
• Small bowel transit time (menit, jam)
• Abdominal films
Sub kelompok Kode Definisi Indikator Pengkajian Status Gizi dan
Monitoring Evaluasi
Profil glukosa/ endokrin BD-1.5 Pemeriksaan laboratorium • Gula darah puasa (mg/dL)
terkait kontrol glikemik dan • Gula darah acak (mg/dL)
endokrin • Gula darah 2jam pasca puasa (mg/dL)
• HgbA1c (%)
• Tes intoleransi glukosa (mg/dL)
• Tes fungsi tiroid-TSH, thyroid stimulating
hormone (mIU/L); T4, Thyroxine test
(µg/dL); T3, triiodothyronine (ng/dL)
• Pemeriksaan hormone pituitary- hormone
pertumbuhan (growth hormone) ng/mL
Sub kelompok Kode Definisi Indikator Pengkajian Status Gizi dan
Monitoring Evaluasi
Profil inflamasi BD-1.6 Pemeriksaan laboratorium • C-reactive protein (mg/dL)
terkait protein inflamasi
Profil lipid BD-1.7 Pemeriksaan laboratorium • Serum kolesterol (mg/dL)
terkait gangguan lemak • HDL (mg/dL)
• LDL (mg/dL)
• Rasio total kolesterol: HDL (rasio)
• Rasio LDL: HDL (rasio)
• Serum trigliserida (mg/dL)
Sub kelompok Kode Definisi Indikator Pengkajian Status Gizi dan
Monitoring Evaluasi
Profil metabolic rate BD-1.8 Pemeriksaan terkait tingkat • Resting metabolic rate (kalori, kkal)
metabolisme tubuh • Respiratory quotient (RQ= produksi
CO2/ O2 yang digunakan)
Profil mineral BD-1.9 Pemeriksaan terkait status • Copper, serum atau plasma (µg/dL)
mineral dalam tubuh • Iodine, eskresi urin (µg/24 jam)
• Zink, serum atau plasma (µg/dL)
• Boron, serum atau plasma (µg/L)
• Fluoride, plasma (µg/L)
• Manganese, ekskresi urin (µg/L)
• Molybdenum, serum (ng/mL)
• Selenium, serum (µmol/L)
Sub kelompok Kode Definisi Indikator Pengkajian Status Gizi dan
Monitoring Evaluasi
Profil status anemia BD-1.10 Pemeriksaan terkait status • Hemoglobin (g/dL)
anemia • Hematokrit (%)
• Mean cospuscular volume, MCV (fL)
• RBC folate (ng/mL)
• Red cell distribution width, RDW (%)
• Serum B12 (pg/mL)
• Serum asam methylmalonic acid,
MMA (nmol/L)
• Serum folat (ng/mL)
• Serum homocysteine (µg/dL)
• Serum ferritin (ng/mL)
• Total iron-binding capacity (µg/dL)
• Saturasi transferrin (%)
Sub kelompok Kode Definisi Indikator Pengkajian Status Gizi dan
Monitoring Evaluasi
Profil protein BD-1.11 Pemeriksaan laboratorium • Albumin (g/dL)
terkait organ hati dan sirkulasi • Prealbumin (mg/dL)
protein • Transferrin (mg/dL)
• Tirosin, plasma (100 µmol/L)
• Asam amino
• Level antibody (spesifik)
• Carbohydrate-deficient transferrin (mg/dL/
%)
Profil urin BD-1.12 Pemeriksaan fisik urin dan atau • Warna urin
kandungan kimia didalam urin • Osmolalitas urin (mOsm/kg H2O)
• Pemeriksaan urin (seperti kalsium mg/hari,
da/tidaknya keton, gula, protein,
mikroalbumin)
• Volume urin (mL/24 jam)
Sub kelompok Kode Definisi Indikator Pengkajian Status Gizi dan
Monitoring Evaluasi
Profil vitamin BD-1.13 Pemeriksaan laboratorium • Vitamin A, serum atau plasma retinol
terkait status vitamin dalam (µg/dL)
tubuh • Vitamin C, plasma atau serum (mg/dL)
• Vitamin D, 25-hydroxy (ng/mL)
• Vitamin E, plasma alpha-tocopherol
(mg/dL)
• Thiamin (µg/mL/jam)
• Riboflavin (IU)
• Niacin (µmol)
• Vitamin B6 (ng/mL)
• Asam panthothenic, plasma (ng/mL)
• Biotin, serum (ng/mL)
4. Nutrition-Focused
Physical Findings

Inlude findings from an evaluation of body systems, muscle and subcutaneous fat
wasting, oral health, suck/swallow/breathe ability, appetite, and affect
Sub kelompok Kode Definisi

Pemeriksaan fisik klinis terkait AD-1.1 Karakteristik fisik klinis terkait dengan
gizi penyakit pasien ditunjukkan dengan hasil
pemeriksaan fisik, wawancara atau rekam
medis
Indikator Pengkajian Status Gizi dan Monitoring Indikator Pengkajian Status Gizi dan Monitoring
Evaluasi Evaluasi
• Penampakan secara umum • Ekstremitas, otot dan tulang
- Posisi tubuh, seperti konstruksi otot - Tulang, spesifik, menonjol, rapuh, melebar
- Amputasi, spesifik - Edema, peripheral, spesifik
- Kemampuan berkomunikasi - Lemak subkutan, spesifik, hilang atau
- Lainnya bertambah
- Fatique
• Bahasa tubuh (dapat dipengaruhi suku), spesifik - Terasa dingin sepanjang waktu
• System kardiovaskular dan pernafasan - Tangan/kaki, spesifik, merasa geli, sianosis,
- Odema, suara nafas mati rasa
- Nafas pendek - Persendian, arthralgia, efusi
Indikator Pengkajian Status Gizi dan Monitoring Indikator Pengkajian Status Gizi dan Monitoring
Evaluasi Evaluasi
• System pencernaan (mulut – rectum) - Polidipsi
- Bersendawa - Stomatitis
- Cheilosis - Gangguan merasakan
- Merasa makanan berhenti di tenggorokan - Perut kembung
- Gingivitis - Asites
- Dada terasa terbakar - Fungsi bowel, seperti tipe, frekuensi dan volume
- Suara serak flatus
- Nafas berbau keton - Nausea
- Lesi, oral atau esophageal - Vomiting
- Bibir, spesifik (kering, pecah-pecah, basah) - Rasa kenyang
- Malformasi, oral, contoh langit-langit pecah - Nyeri epigastric
- Gangguan mengunyah
- Edema mucosal
Indikator Pengkajian Status Gizi dan Monitoring Indikator Pengkajian Status Gizi dan Monitoring Evaluasi
Evaluasi
• Mata • Kulit
- Bitot spot - Dermatitis
- Kabur dimalam hari - Jaundis
- Sklera, jaundis - Xanthoma
- Xerophthalmia - Kering
- Calcinosis
• Kepala - Lainnya
- Pusing
- Mucosa hidung basah • Tanda vital
- Tekanan darah (mmHg)
• Syaraf dan kognitif - Nadi, detak jantung
- Kebingunagn, kehilangan konsentrasi - Respiratory rate / RR
- Pusing - Suhu
- Gangguan neurologis
5. Client History

•Consists of current and past information related to personal, medical, family, and
social history
▪ Personal History includes general patient/client information such as age, gender,
race/ethnicity, language, education, and role in family
▪Patient/Client/Family Medical/Health History includes patient/client or family
disease states, conditions, and illnesses yhat may have a nutritional impact
▪Social History includes items such as socioeconomic status, housing situation,
medical care support, and involvement in social groups
Latihan Soal
Tn A baru saja berobat ke dokter penyakit dalam dan terdiagnosa Diabetes Mellitus tipe 2. Tn. A saat
ini datang ke poli gizi agar dapat mengatur pola makannya dengan baik karena Tn A belum
mendapatkan edukasi terkait dengan Diabetes mellitus. Hasil asessment menunjukkan bahwa Tn. A
memiliki BB = 78 kg dengan TB= 170 cm. Tn A berusia 50 tahun dan masih aktif bekerja sebagai guru
SMA. Tn. A bekerja selama 7 jam sehari dan tidak pernah melakukan olahraga karena merasa sudah
lelah setelah bekerja. Tn. A menyampaikan bahwa setiap malam sering bangun untuk buang air kecil,
sering lapar dan mudah haus. Pola makan dirumah dengan rata-rata intake energi 140% dari
kebutuhan, lemak 120% dari kebutuhan, protein 100% dan karbohidrat 80% dari kebutuhan. Pasien
menyukai makanan seperti jeroan dan masakan padang, pasien hampir tidak pernah makan buah (2-3
kali per bulan). Hasil pemeriksaan laboratorium lab menunjukkan Glukosa darah puasa 150 mg/dl
(Normal = <90 mg/dl); Glukosa darah post prandial 335 mg/dl(Normal = 120 mg/dl); Hb A1C 8.5%
(Normal 6%), Kolesterol total 250 md./dl (Normal <200 mg/dl).
Semangat

You might also like