You are on page 1of 17

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA


Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP COMPANY’S


PERFORMANCE DENGAN FIRM’S VALUE SEBAGAI VARIABEL
MODERATING PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA

--------------------------------------------------------------------------------------------------
Farida Tyas Styaningrum, Tri Widyastuti, Darmansyah
Universitas Pancasila
(Naskah diterima: 1 Maret 2020, disetujui: 25 April 2020)

Abstract
This study intened to analyze the effect of intellectual capital (value added physical capital value
added human capital, value added structutal capital) on company performance and firm value as
a moderating variable in banking companies in Indonesia. The independent variable of this study
is Intellectual capital, the dependent variable is the company's performance and the moderating
variable is firm value. The sample used in this study is the banking institution that reports the
composite value of good corporate governance by self assessment in 2012-2016. The sample was
conducted using the purposive method sampling. The statistical method uses Partial Least
Square. The data used is quantitative data with an empirical study approach for secondary data.
The results of the study show that intellectual capital significantly positively influences company
performance with firm value as a moderating variable. The limitation of this study is that the
observations used in this study are relatively few and cannot explain one decade that is limited to
banks listed on the Indonesia Stock Exchange in 2012-2016, this is related to the existence of
data limitations.

Keywords: Intellectual capital, firm value, company performance, Indonesian banking sector

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intellectual capital (value added physical
capital value added human capital, value added structutal capital) terhadap company
performance dan firm value sebagai variable moderating dalam perusahaan perbankan di
Indonesia. Variabel independen penelitian ini adalah Intellectual capital, variabel dependennya
adalah company’s performance dan variabel moderatingnya adalah firm value.Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah instansi perbankan yang melaporkan nilai komposit good
corporate governance secara self assesment pada tahun 2012 – 2016. Sampel dilakukan dengan
metode purposive sampling. Metode statistik menggunakan Partial Least Square. Data yang
digunakan adalah data kuantitatif engan pendekatan studi empiris untuk data sekunder.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa intellectual capital secara signifikan positif mempengaruhi
company performance dengan firm value sebagai variable moderating. Keterbatasan penelitian
ini adalah pengamatan yang digunakan didalam penelitian ini relatif sedikit dan tidak bisa

134
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

menerangkan satu dasawasa yakni terbatas pada bank yang terdaftar di BEI tahun 2012 – 2016,
hal ini terkait dengan adanya keterbatasan data.
Kata Kunci: Modal intelektual, nilai perusahaan, kinerja perusahaan, sektor perbankan
Indonesia

I. PENDAHULUAN memanfaatkan inovasi sehingga menciptakan

P
erkembangan ekonomi dewasa ini value tersendiri atas produk dan jasa perban-
berubah dari berbasis tenaga kerja kan yang di hasilkan untuk pelayanan nasa-
(labor-based business) menjadi bah. Dalam teori keagenan dijelaskan bahwa
berbasis pengetahuan (knowledge-based busi- sifat usaha dari industri ini sangat berbeda
ness). Dengan adanya pergeseran atau feno- dengan sifat industri lainnya, dimana pihak
mena dari tipe masyararakat yang industrialis yang berkepentingan pada industri ini lebih
berubah menjadi masyarakat yang yang berpe- banyak, salah satunya yaitu pemerintah dalam
ngetahuan. Hal ini menunjukkan adanya ke- fungsi pengawasan terhadap dana masyarakat
mampuan bersaing dalam dunia bisnis.Industri di sini berlaku Otoritas Jasa Keuanga (OJK)
perbankan tidak lepas dari namanya teknologi. dan pemerintah selaku sebagai penentu kebi-
Sehingga perbankan merupakan salah satu jakan moneter yang di wakili oleh Bank
industri dalam dunia bisnis yang masuk dalam Indonesia (BI).
kategori industri berbasis pengetahuam (know- Meningkatnya pengakuan IC dalam
ledge based-industries), dimana industri per- mendorong nilai dan keunggulan kompetitif
bankan ini harus menciptakan dan memanfaat- perusahaan, pengukuran yang tepat terhadap
kan inovasi sehingga menciptakan value IC perusahaan belum dapat ditetapkan. Pene-
tersendiri atas produk dan jasa perbankan litian ini mengukur pengaruh intellectual capi-
yang di hasilkan untuk pelayanan nasabah. tal (dalam hal ini diproksikan dengan
Industri perbankan tidak lepas dari namanya VAIC™) terhadap company performance di
teknologi. Sehingga perbankan merupakan sektor perbankan di Indonesia dengan firm
salah satu industri dalam dunia bisnis yang value sebagai variable moderasi. Company
masuk dalam kategori industri berbasis penge- performance yang digunakan adalah rasio
tahuam (knowledge based-industries), dimana profitabilas antara lain ROA, BOPO dan Asset
industri perbankan ini harus menciptakan dan Utilization (AU) serta rasio solvabilitas

135
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

dengan rasio keajiban penyediaan modal dari total pendapatan terhadap nilai buku dari
minimum (CAR). Sedangkan untuk firm value total aset (Firer dan William, 2003).
dalam penelitian menggunakan GCG sebagai Rasio ini untuk mengukur kemampuan
variable moderating. Kinerja keuangan yang manajemen suatu bank di dalam memanfaat-
digunakan adalah profitabilitas ROA, BOPO, kan aktiva yang dikuasainya untuk mempero-
Produktivitas dengan rasio pendapatan terha- leh total income.BOPO merupakan efisiensi
dap total aset (ATO), serta di lihat Capital biaya yang diperlukan dalam suatu perusaha-
Adequacy Ratio (CAR), Nilai Perusahaan an. Seberapa besar perusahaan dalam menge-
dengan sebagai variable pemoderasi dan lola biayanya seefisien mungkin agar dapat
Pemilihan indikator kinerja tersebut mengacu menghasilkan kinerja yang semaksimal mung-
pada penelitian Chen et al. (2005) dan Firer kin. Rasio ini penting karena dengan menjaga
dan William (2003) dengan menambahkan CAR pada batas aman (minimal 8%), berarti
variable BOPO dan GCG serta di tingkat juga melindungi nasabah dan menjaga stabili-
kebijakan manajemen dari Good Corporate tas sistem keuangan secara keseluruhan. Se-
Governance (GCG) sebagai variable makin besar nilai CAR mencerminkan ke-
moderasi.Return on total asset (ROA) mampuan perbankan yang semakin baik da-
mengacu pada total pendapatan, termasuk lam menghadapi kemungkinan risiko kerugi-
pendapatan bunga bersih dan non pendapatan an.
bunga, dibagi dari total aset.ATO adalah rasio

Sumber : laporan tahunan Bank Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan 2012-2016

136
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

Sumber : laporan tahunan Bank Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan 2012-2016

Rasio CAR, ROA pada bank go publik kan terhadap risiko dan kinerja Bank atau
pada tahun 2005-2007 menunjukkan kecende- dalam pengertian lain tingkat kesehatan Bank
rungan yang meningkat, sedangkan pada bank adalah suatu cerminan bahwa sebuah bank
non go publik, CAR, dan ROA menunjukkan dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
kecenderungan yang menurun.Salah satu peni- kesehatan bank sebagai kemampuan suatu
laian kesehatan bank dapat dilihat dari Cor- bank untuk melakukan kegiatan operasional
porate Governance meliputi serangkaian hu- perbankan secara normal dan mampu meme-
bungan antara manajemen perusahaan, dewan nuhi semua kewajibannya dengan baik dengan
komisaris, pemegang saham, dan stakeholder cara-cara yang sesuai dengan peraturan
lainnya. Struktur dan mekanisme dalam Cor- perbankan yang berlaku. Menurut Bank Of
porate Governance dapat digunakan untuk Settlement, bank dapat dikatakan sehat apabila
memonitoring tindakan manajemen perusaha- bank tersebut dapat melaksanakan control ter-
an yang curang. Tingkat kesehatan bank ada- hadap aspek modal, aktiva, rentabilitas, mana-
lah hasil penilaian kondisi Bank yang dilaku- jemen dan aspek likuiditasnya.

137
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

Pemicu dan alasan beberapan perusaha- penting yang dibutuhkan oleh stakeholder
an di Indonesia merosot yaitu rendah corpora- yaitu informasi mengenai modal intelektual.
te governance kurangnya tingkat transparansi, Bank selalu menghadapi tantangan dan
hubungan investor yang lemah, ketidak efi- risiko yang semakin rumit, baik dari faktor
sienan dalam laporan keuangan, dan masih internal maupun eksternal. Saat terjadi krisis
kurangnya penegakan hukum atas perundang- moneter tahun 1998, banyak bank umum
undangan dalam menghukum pelaku dan konvensional yang terpaksa dilikuidasi dan
melindungi pemegang saham.hal ini di du- memerlukan waktu yang cukup lama untuk
kung oleh dengan laporan GCG yang masih melakukan recovery kembali. Salah satu pe-
minim bahkan di sektor keuangan. Struktur nyebab utama sulitnya bank-bank di Indonesia
kepemilikan di Indonesia mempunyai karakte- untuk pulih kembali lemahnya praktik Good
ristik yang berbeda-beda dari perusahaan-pe- Corporate Governance (GCG). Switzer dan
rusahaan di Negara lain.Salah satu penilaian Wang (2013) Permatasari dan Novitasary
kesehatan bank dapat dilihat dari Corporate (2014); serta Bourakba dan Zerargui (2015)
Governance meliputi serangkaian hubungan dalam siswanti indra (2016) menyatakan bah-
antara manajemen perusahaan, dewan komi- wa GCG mempunyai pe ngaruh negatif dan
saris, pemegang saham, dan stakeholder lain- signifikan terhadap risiko kredit suatu bank.
nya. Struktur dan mekanisme dalam Corporate Artinya, jika implementasi GCG dilakukan
Governance dapat digunakan untuk memoni- dengan baik maka dapat menurunkan tingkat
toring tindakan manajemen perusahaan yang risiko kredit. penerapan Good Corporate Go-
curang. Perusahaan yang menerapkan asas go- vernance (GCG) terhadap Kinerja Bank
od corporate governance dalam kegiatan Umum syariah (BUS) di Indonesia dengan
bisnisnya akan lebih transparan dan bertang- mediasi risiko pembiayaan menunjukkan bah-
gung jawab dalam menyediakan informasi wa penerapan GCG tidak berpengaruh terha-
yang tidak hanya sekedar mematuhi peraturan dap kinerja BU dan risiko pembiayaan berpe-
atau undang-undang yang ada, tetapi juga ngaruh terhadap kinerja dan memediasi GCG
informasi yang material dan relevan untuk terhadap kinerja BUS siswanti indra (2016).
kepentingan stakeholder. Salah satu informasi Tingkat signifikansi pengaruh GCG terhadap
NPF sangat dipengaruhi oleh hasil tingkat

138
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

risiko pembiayaan (NPF) pada bank syariah langsung memainkan peran yang konstruktif
yang menjadi sampel dalam penelitian ini. dalam kelangsungan hidup organisasi. Menu-
Tingkat pembiayaan bermasalah (Non Perfor- rut Deegan (2004) menyatakan bahwa teori
ming Financing) bank syariah rata-rata men- stakeholder menekankan akuntabilitas organi-
capai angka di bawah 5% sebagai batas ter- sasi jauh melebihi kinerja keuangan atau eko-
tinggi yang diberikan Bank Indonesia untuk nomi sederhana. Teori ini menyatakan bahwa
mengukur tingkat risiko pembiayaan bermasa- organisasi akan memilih secara sukarela me-
lah atau Non Performing Financing. ngungkapkan informasi tentang kinerja ling-
II. KAJIAN TEORI kungan, sosial dan intelektual mereka, melebi-
Istilah stakeholder dalam definisi klasik hi dan di atas permintaan wajibnya, untuk
(yang paling sering dikutip) adalah definisi memenuhi ekspektasi sesungguhnya atau yang
Freeman dan Reed (1983, h.91) yang menya- diakui oleh stakeholder.Teori legitimasi ber-
takan bahwa stakeholder adalah:“any identifi- hubungan erat dengan teori stakeholder. Teori
able group or individual who can affect the legitimasi menyatakan bahwa organisasi seca-
achievement of an organisation’s objectives, ra berkelanjutan mencari cara untuk menjamin
or is affected by the achievement of an organi- operasi mereka berada dalam batas dan norma
sation’s objectives”. Berdasarkan teori stake- yang berlaku di masyarakat (Deegan, 2004).
holder, manajemen organisasi diharapkan un- Menurut Deegan (2004), dalam perspektif
tuk melakukan aktivitas yang dianggap pen- teori legitimasi, suatu perusahaan akan secara
ting oleh stakeholder mereka dan melaporkan sukarela melaporkan aktifitasnya jika manaje-
kembali aktivitas-aktivitas tersebut pada sta- men menganggap bahwa hal ini adalah yang
keholder. Teori ini menyatakan bahwa seluruh diharapkan komunitas.
stakeholder memiliki hak untuk disediakan Intangibles telah dirujuk sebagai good-
informasi tentang bagaimana aktivitas organi- will, (ASB, 1997; IASB, 2004), dan IC adalah
sasi mempengaruhi mereka (sebagai contoh, bagian dari goodwill. Menurut Firer dan
melalui polusi, sponsorship, inisiatif pengama- Williams, (2003), Resource-based theory me-
nan, dll), bahkan ketika mereka memilih untuk yakini bahwa perusahaan akan mencapai
tidak menggunakan informasi tersebut dan keunggulan apabila perusahaan tersebut me-
bahkan ketika mereka tidak dapat secara miliki sumber daya yang unggul. Teori RBT

139
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

memandang sebuah perusahaan sebagai kum- Value Added (VA) dengan total sumber daya
pulan aset atau sumber daya dan kemampuan perusahaan dan masing-masing komponen
berwujud maupun tak berwujud. Menurut sumber daya utama. Nilai tambah adalah
Bontis, (1998) bahwa intelellectual capital perbedaan antara pendapatan (OUT) dan
merupakan sumber daya yang dimiliki oleh beban (IN). Menurut Helfert (1996) Penilaian
suatu perusahaan yang nantinya akan membe- kinerja keuangan merupakan salah satu cara
rikan keuntungan di masa depan yang dilihat yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen
dari kinerja perusahaan tersebut. Menurut Tan agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap
et al., (2007).Structural Capital (SC) adalah para penyandang dana dan juga untuk
infrastruktur yang dimiliki oleh suatu perusa- mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
haan dalam memenuhi kebutuhan pasar. Me- perusahaan. Sebelum memahami masalah
nurut Imaningati, (2007). Customer capital penilaian kinerja lebih jauh. Pada Pasal 1
membahas mengenai hubungan perusahaan (butir 2) Undang-undang Nomor 10 Tahun
dengan pihak di luar perusahaan seperti peme- 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang
rintah, pasar, pemasok dan pelanggan, bagai- Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan,
mana loyalitas pelanggan terhadap perusaha- dikatakan bahwa “Bank adalah badan usaha
an. Menurut Becker, (1964) Human Capital yang menghimpun dana dari masyarakat
Theory berpendapat investasi sumber daya dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
manusia mempunyai pengaruh yang besar kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
terhadap peningkatan produktivitas. Peningka- atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
tan produktivitas tenaga kerja ini dapat dido- meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
rong melalui pendidikan dan pelatihan Pengaruh Intellectual Capital (VAIC™)
(Becker, 1964). Terhadap Kinerja Perusahaan
Menurut Pulic, 1998, (2000).VAIC ada- Penelitian Senada dengan Chen et al.
lah sebuah prosedur analitis yang dirancang (2005), Tan et al. (2007) menunjukkan hasil
untuk memungkinkan manajemen, pemegang yang signifikan adanya pengaruh IC
saham dan pemangku kepentingan lain yang (VAIC™) terhadap kinerja perusahaan masa
terkait untuk secara efektif memonitor dan depan. IC (VAIC™) dapat merupakan indika-
mengevaluasi efisiensi nilai tambah atau tor yang paling tepat untuk memprediksi

140
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

kinerja keuangan perusahaan di masa menda- penganjur IC sebagai sarana kompetisi dan
tang (Bontis dan Fitz-enz, 2002). Firer dan bahwa perusahaan harus mengelola dan
Williams (2003), Chen et al. (2005) dan Tan meningkatkan IC-nya untuk mempertahankan
et al. (2007) telah membuktikan bahwa IC posisi kompetitifnya (Bontis, 1998; Brennan
(VAIC™) mempunyai pengaruh positif dan Connell, 2000). Suatu perusahaan / indi-
terhadap kinerja keuangan perusahaan. vidu yang akan melakukan investasi pasti
H1: Intellectual capital (VAIC™) akan melihat bagaimana kinerja keuangan dan
Berpengaruh Positif terhadap Kinerja nilai pasar perusahaan yang terdaftar. Semakin
Perusahaan besar nilai pasar dan semakin baik kinerja
Pengaruh Firm Value Terhadap Kinerja keuangan maka semakin layak untukdijadikan
Perusahaan tempat investasi.
Penelitian Chen et al. (2005) mengguna- H3: Intellectual capital (VAIC™)
kan sampel perusahaan publik di Taiwan berpengaruh Postif Terhadap Kinerja
membuktikan bahwa IC (VAIC™) berpenga- yang di moderasi dengan nilai
ruh secara positif terhadap nilai pasar dan perusahaan.
kinerja keuangan perusahaan. Bahkan, Chen et III. METODE PENELITIAN
al. (2005) juga membuktikan bahwa IC Populasi penelitian ini adalah seluruh
(VAIC™) dapat menjadi salah satu indikator perusahaan perbankan yang beroperasi di
untuk memprediksi kinerja perusahaan di Indonesia setidaknya mulai tahun 2012 sampai
masa mendatang. dengan tahun 2016 dan secara rutin (tri wulan)
H2: Firm Value Berpengaruh Positif melaporkan posisi keuangannya kepada Bank
terhadap Kinerja Perusahaan Indonesia (BI). Berdasarkan data BI, jumlah
Pengaruh Intellectual Capital (VAIC™) bank di Indonesia per Desember 2012 adalah
Terhadap Kinerja yang di Moderasi 120 bank yang terdiri dari bank persero (4),
dengan Nilai Perusahaan bank umum swasta nasional (BUSN) devisa
Hasil Penelitian Tan et al. (2007) telah (35), BUSN non-devisa (30), BPD (26), bank
membuktikan bahwa ROGIC memiliki penga- campuran (15), dan bank asing (10).Penelitian
ruh positif terhadap kinerja perusahaan di ini merupakan studi empiris yang dilakukan
masa mendatang. Temuan ini memperkuat untuk membuktikan adanya hubungan kausali-

141
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

tas antara intellectual capital (yang diukur adalah 117 bank yang terdiri dari bank persero
dengan VAIC™) dengan kinerja keuangan (4), bank umum swasta nasional (BUSN) de-
(financial performance) yang dimoderasi de- visa (34), BUSN non-devisa (21), BPD (26),
ngan firm value.Subjek dalam penelitian ini bank campuran (12), dan bank asing (8). Ins-
adalah laporan keuangan semua bank yang trumen Penelitian Variabel Independen Intel-
dipublish di web masing – masing instansi lectual Capital yang dimaksud dalam peneliti-
perbankan, BEJ, Otoritas Jasa Keuangan an ini adalah kinerja IC yang diukur ber-
maupun Bank Indonesia. dasarkan value added yang diciptakan oleh
Data yang digunakan dalam penelitian physical capital (VACA), human capital
ini merupakan data sekunder berupa laporan (VAHU), dan structural capital (STVA). Dan
keuangan masing-masing bank, baik yang Variabel dependen penelitian ini adalah
disampaikan kepada Bank Indonesia maupun Company performance. Company performan-
Otoritas Jasa Keuangan. Laporan yang digu- ce di ukur dari kinerja keuangan perusahaan.
nakan dalam penelitian ini adalah laporan Teknik Analisis Data VAIC™yang di-
keuangan tahunan periode tahun 2012 sampai formulasikan oleh Pulic (1998; 1999) diguna-
dengan tahun 2016. kan untuk menentukan efisiensi dari tiga mo-
Dalam penelitian ini digunakan Purposi- del Intellectual Capital (IC), yaitu physical
ve Sampling. Purposive Sampling adalah tek- capital, human capital, dan structural capital.
nik sampling yang cukup sering digunakan. Dalam konteks ini, komponen yang digunakan
Kriteria inklusi merupakan kriteria sampel adalah VACA, VAHU, dan STVA sebagai
yang diinginkan peneliti berdasarkan tujuan satuan yang terpisah dan tidak menggunakan
penelitian yaitu antara lain Bank yang terdaf- hasil penjumlahan dari ketiga komponen
tar dalam Direktori Perbankan Indonesia 2012 tersebut. Analisis data dilakukan dengan
– 2016, Bank yang beroperasi sampai sampai metode Partial Least Square (PLS).Penelitian
dengan tahun 2016, Bank yang mempublikasi- ini melibatkan pengukuran yang bersifat
kan laporan tahunan dari tahun 2012-2016, formatif, artinya konstruk (variabel dependen
bank yang mepublikasikan laporan GCG dari dan independen) dipengaruhi oleh indikator
tahun 2012-2016. Berdasarkan data BI, jumlah dan variable dependen (endogen) dipengaruhi
bank di Indonesia per Desember 2012 – 2016 oleh variable independen (eksogen). Dalam

142
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

penelitian ini, baik variabel independen IV. HASIL PENELITIAN


(VAIC™) maupun variabel dependen (kinerja Menurut Mavridis (2005) mengelom-
keuangan), keduanya dibangun dengan indika- pokkan bank-bank di Jepang berdasarkan ki-
tor formative. Menurut Ghozali (2006) me- nerja IC-nya menyatakan bahwa skor VAIC
nyatakan bahwa karena konstruk formatif minimal untuk masuk dalam kategori “top
pada dasarnya merupakan hubungan regresi performers” adalah 2.02. Kategori “good
dari indikator ke konstruk, maka cara meni- performers” untuk skor antara 1.04 sampai
lainya adalah dengan melihat nilai koefisien 1.97. Perusahaan dengan skor antara 0.03
regresi dan signifikansi dari koefisien regresi sampai 0.97 masuk dalam kelompok “com-
tersebut. Jadi, kita melihat nilai weight mon performers”, dan kategori “bad perfor-
masing-masing indikator dan nilai signifikan- mers” untuk perusahaan yang memiliki skor
sinya. Nilai weight yang disarankan adalah di dibawah 0.03. Tabel 4.1 berikut ini menun-
atas 0.50 dan T-statistic di atas 1.645 untuk a jukkan statistics descriptive atas ukuran-
= 0.05 (one tailed). ukuran variabel independen (kinerja keua-
ngan perusahaan), yaitu: ROA, ATO, dan
GR untuk periode tahun 2004 sampai dengan
tahun 2006.
Tabel 4.1
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


VACA 585 -24278.95 9.29 -39.5958 987.10214
STAVA 585 -6.74 39.46 .7560 1.70951
VAHU 585 -4379.50 1428.50 75.8598 203.94261
VAR00011 585 1.00 17.90 2.0179 1.04275
GCG 585 -11.15 87.29 1.6076 3.95376
ROA 585 .69 181.38 23.9078 16.73550
ATO 585 1 17.90 2.0179 1.04275
CAR 585 -1.05 125.49 12.5872 11.75393
BOPO 585 16.03 875.80 84.8276 37.29608
Valid N 585
(listwise)

Sumber: hasil olah data deskriptif


Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 525 VACA dengan nilai minimum sebesar -
observasi dapat diuraikan sebagai berikut: 24278,95 dengan nilai maksimum sebesar

143
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

9.29, dan dengan rata-rata sebesar -39.5958 181.38 dan dengan rata-rata sebesar 23.9078
dengan standar deviasi sebesar 987.10214. dengan standar deviasi sebesar 16.73550.
Standar deviasi lebih besar dari rata-ratanya Standar deviasi lebih besar dari rata-
yang menujukan bahwa VACA tergolong ratanya yang menujukan ROA tergolong
tinggi.STAVA dengan nilai minimum sebesar tinggi. CAR dengan nilai minimum sebesar -
-6.74 dengan nilai maksimum sebesar 39.46 1.05 dengan nilai maksimum sebesar 125.49
dan dengan rata-rata sebesar 0.7560 dengan dan dengan rata-rata sebesar 12.5872 dengan
standar deviasi sebesar 1.70951. Standar devi- standar deviasi sebesar 11.75393. Standar de-
asi lebih besar dari rata-ratanya yang menuju- viasi lebih besar dari rata-ratanya yang menu-
kan STAVA tergolong tinggi.VAHU dengan jukan CAR tergolong tinggi.BOPO dengan
nilai minimum sebesar -4379.50 dengan nilai nilai minimum sebesar 16.03 dengan nilai
maksimum sebesar 1428.50 dan dengan rata- maksimum sebesar 875.80 dan dengan rata-
rata sebesar 75.8598 dengan standar deviasi rata sebesar 84.8276 dengan standar deviasi
sebesar 203.94261. Standar deviasi lebih besar sebesar 37.29608. Standar deviasi lebih besar
dari rata-ratanya yang menujukan VAHU dari rata-ratanya yang menujukan BOPO ter-
tergolong tinggi.ATO dengan nilai minimum golong tinggi.Terdapat dua tahap dalam me-
sebesar 1.00 dengan nilai maksimum sebesar ngevaluasi hasil menggunakan metode SEM-
17.90 dan dengan rata-rata sebesar 2.0179 PLS yaitu outer model dan inner model. Na-
dengan standar deviasi sebesar 1.04275. Stan- mun, sebelum dilakukan tahap evaluasi terha-
dar deviasi lebih besar dari rata-ratanya yang dap outer model dan inner model terlebih
menujukan ATO tergolong tinggi.GCG de- dahulu membuat diagram jalur (path) yang
ngan nilai minimum sebesar -11.15 dengan terdiri atas variable laten endogen, variabel
nilai maksimum sebesar 87.29 dan dengan eksogen dan indikator penyusun kedua varia-
rata-rata sebesar 1.6076 dengan standar devia- bel laten tersebut. Diagram jalur pada awal
si sebesar 3.95376. Standar deviasi lebih besar analisis dapat digambarkan sebagai berikut.
dari rata-ratanya yang menujukan GCG tergo-
long tinggi. ROA dengan nilai minimum sebe-
sar 0.69 dengan nilai maksimum sebesar

144
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

bawah 0,5. Sehingga dihasilkan diagram yang


baru sebagai berikut:

Gambar 4.1: analisis jalur


Sumber: oalh data
Penelitian tahap awal dari
pengembangan skala pengukuran nilai loading Sumber: hasil output olahdata PLS
0,5 sampai 0,6 dianggap cukup memadai. Gambar 4.2 Diagram Jalur disertai Nilai
Dalam penelitian ini akan digunakan batas Loading Factor Setelah Eliminasi Indikator
loading factor sebesar 0,50. Indikator reflektif TobinsQ
harus dieliminasi (dihilangkan dari model Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui
pengukuran ketika nilai loading lebih kecil bahwa lebih dari 50% dari varian masing-
dari 0,5. Berikut adalah hasil nilai loading masing pada kedua indikator, yaitu STAVA
yang didapatkan. dan VAHU dapat dijelaskan oleh variabel
laten Intewllectual Capital.Varian dari ROA,
BOPO, CAR dan ATO masing-masing dapat
dijelaskan oleh variabel laten 100%. Sedang-
kan variabel nilai perusahaan sebagai variabel
laten endogen mampu menjelaskan indikator-
Sumber : hasil output olahdata PLS nya, yakni GCG diatas 100%. Sehingga secara
Gambar 4.1 Diagram jalur disertai Nilai keseluruhan masing- masing variabel laten
Loading Factor telah mampu menjelaskan varian dari setiap
Berdasarkan gambar 4.1 diatas, maka indikator-indikator yang mengukurnya diatas
indikator TobinsQ harus dieliminasi dari 50%.Uji Outer Model Untuk memastikan
model karena memiliki nilai loading factor di bahwa setiap konsep dari masing variabel
laten berbeda dengan variabel lainnya dapat

145
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

dinilai dengan Discriminant validity. Model Dari tabel di bawah dapat dilihat bahwa semua
mempunyai discriminant validity yang baik nilai loading factor untuk setiap indikator dari
jika setiap nilai loading dari setiap indikator masing-masing variabel laten memiliki nilai
sebuah variabel laten memiliki nilai loading yang lebih besar jika dibandingkan dengan
yang paling besar dibandingkan dengan nilai variabel laten lainnya. Hasil pengujian
loading lain terhadap variabel laten lainnya. discriminant validity diperoleh sebagai berikut
Tabel 4.2. Cross Loading
CP FirmValue FirmValue * VAIC VAIC
ATO 0.111216 0.146496 -0.01761 -0.02148
BOPO 0.265285 0.012864 -0.05508 -0.06325
CAR 0.902167 0.026094 -0.25383 -0.25396
GCG 0.061788 1 0.036029 0.000648
GCG*STAVA -0.053243 0.224102 0.211637 0.264322
GCG*VACA -0.263554 0.001098 0.980106 0.966201
GCG*VAHU 0.009551 0.262451 -0.00379 0.048392
ROA -0.317726 -0.022924 0.067825 0.069217
STAVA -0.070225 -0.000651 0.208311 0.272194
VACA -0.263574 0.000712 0.980092 0.9662
VAHU -0.008687 0.004136 -0.0142 0.049865
Sumber: hasil output olahdata PLS
Dari tabel diatas terlihat bahwa setiap ave lebih besar dari 0.50 seperti yang di
korelasi variabel dengan indikatornya lebih tunjukkan table di bawah ini.
tinggi dengan korelasi variabel dengan indika- Tabel 4.3. AVE
tor lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa varia- AVE
CP 0.5494
bel laten yaitu VACA memprediksi indikator FirmValue 1
FirmValue * VAIC 0.535137
pada blok ini lebih baik dibandingkan dari VAIC 0.536706

indikator blok lainnya.Selain di lihat dari cros Sumber: hasil output olahdata PLS

loading juga bias di lihat dari nilai AVE. Disamping uji validitas konstruk, dila-

dimana kriteria AVE lebih besar dari pada kukan juga uji reliabilitas konstruk yang diu-

0.50. dimana hasil dari olah data menunjukkan kur dengan composite reliability dari blok in-
dikator yang mengukur konstruk. Konstruk
dinyatakan reliable jika nilai composite relia-

146
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

bility di atas 0.70. Pada tabel di bawah akan Tabel Ini menunjukkan R-square kon-
disajikan truk Kinerja Perusahaan sebesar 0.7076. Se-
Tabel 4.4. Nilai Composite makin tinggi nilai R-square, maka semakin
Composite Reliability besar kemampuan variabel independen terse-
CP 0.635215
FirmValue 1 but dapat menjelaskan variabel dependen se-
FirmValue * VAIC 0.514358
VAIC 0.554751 hingga semakin baik persamaan struktural.
Sumber: hasil output olahdata PLS Variabel nilai perusahaan memiliki nilai R-
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpul- square 0.7076 yang berarti 70.76% variance
kan bahwa konstruk memiliki reliabilitas yang value added intellectual capital dan firm value
baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai compo- mampu dijelaskan oleh variabel company per-
site reliability di atas 0,60 sebagaimana krite- formance. Hasil Pengujian Hipotesis Signifi-
ria yang direkomendasikan. Uji Inner Model kansi parameter yang diestimasi memberikan
atau Measurement ModelPengujian inner mo- informasi yang sangat berguna mengenai hu-
del atau model struktural dilakukan untuk me- bungan antara variabel-variabel penelitian.
lihat hubungan antara variabel, nilai signifi- Dasar yang digunakan dalam menguji hipo-
kansi dan R-square dari model penelitian. Pe- tesis adalah nilai yang terdapat pada output
nelitian model PLS dimulai dengan melihat R- path coefficient. Signifikansi pengaruh antar
square untuk setiap variabel laten dependen. variabel didapat dengan melihat nilai koefisien
Perubahan nilai R-square dapat digunakan un- parameter dan nilai signifikansi T statistik.
tuk menilai pengaruh variabel laten indepen- Dari hasil uji path coefficient pada tabel di
den tertentu terhadap variabel laten dependen atas didapat hasil untuk pengujian hipotesis.
apakah mempunyai pengaruh yang subtantif. Tabel di bawah memberikan output estimasi
Tabel berikut in merupakan hasil estimasi R- untuk pengujian model struktural.
square dengan menggunakan SmartPLS.
Tabel 4.5. R- Square
R Square
CP 0.707632
FirmValue
FirmValue * VAIC
VAIC
Sumber: hasil output olahdata PLS

147
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

Tabel. 4.6. Result For Path Coefficient


Original Sample Standard Deviation Standard Error T Statistics Kesimpulan
Sample (O) Mean (M) (STDEV) (STERR) (|O/STERR|)
FirmValue -> CP 0.163715 0.135821 0.361651 0.061651 2.655512482 Di terima
FirmValue * Di terima
0.349488 0.320508 1.31199 0.07199 4.85467426
VAIC -> CP
VAIC -> CP 0.222411 0.239509 1.149839 0.049839 4.462589538 Di terima
Sumber : hasil output olahdata PLS
Hasil Tabel diatas menunjukkan bahwa fitas karyawan meningkat maka akan lebih
pengaruh value added intellectual capital ter- berkontribusi kepada bank untuk menghasil-
hadap company performance sebesar 4.463 kan laba lebih baik. Laba yang baik dan me-
signifikan pada 0.05 (4.463>1.96). Pengaruh ningkat akan mensejahterakan para stakehol-
firm value terhadap company performance se- der dan shareholder perbankan.
besar 2.665 signifikan pada 0.05 (2.665>1.96) Firm Value berpengaruh siginifikan
dan pengaruh value added intellectual capital terhadap kinerja Perbankan di Indonesia
yang di moderasi oleh firm value sebesar Berdasarkan hasil uji analisis data di
4.854 signifikan pada 0.05 (4.854>1.96). peroleh t hitung 2.665 signifikan pada 0.05
Pembahasan Hasil Penelitian (2.665>1.96), hal ini menunjukkan bahwa
Intellectual capital (VAIC™) berpengaruh firm value pada perbankan di indonesia berpe-
siginifikan terhadap kinerja Perbankan di ngaruh signifikan terhadap company perfor-
Indonesia mance di perbankan Indonesia.Ringkat kese-
Berdasarkan hasil analisis data di pero- hatan bank yang baik terutama dari nilai kom-
leh t hitung sebesar 4.463 signifikan pada 0.05 posit GCG yang baik akan memberikan kon-
(4.463>1.96), hal ini menunjukkan bahwa tribusi kepada perbankan lebih maju. Dalam
Interllectual capital pada perbankan di indone- pemekaran atau pengembangan produk, pela-
sia berpengaruh signifikan terhadap company yanan dan kinerja akan semakin meningkat
performance di perbankan Indonesia. Dengan dengan tetap memperhatikan profil risiko dan
perbankan meninggkatkan kualitas karyawan faktor lain dari tingkat kesehatan bank yang
sehingga dapat berkontribusi lebih kepada lain.
bank baik dari segi penjualan dan bekerja se-
cara efektif dan efisie. Jika tingkat produkti-

148
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

Intellectual capital (VAIC™) berpengaruh Total sampel yang digunakan sebanyak 117
signifikan terhadap kinerja perbankan bank data perusahaan selama 5 tahun. Berda-
yang di moderasi dengan nilai perusahaan sarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab
perbankan sebelumnya diperoleh beberapa kesimpulan
Berdasarkan hasil uji analisis data di bahwa Hasil pengujian hipotesis pertama
peroleh t hitung 4.854 signifikan pada 0.05 membuktikan bahwa Intellectual capital
(4.854>1.96 hal ini menunjukkan bahwa firm (VAIC™) berpengaruh siginifikan terhadap
value pada perbankan di indonesia berpenga- kinerja perusahaan yang diproksikan dengan
ruh signifikan terhadap company performance ATO, ROA, BOPO dan CAR,Hasil pengujian
di perbankan Indonesia. Jika semua unsur hipotesis kedua membuktikan bahwa Firm
intellectual capital perbankan meningkat de- Value yang diproksikan dengan GCG berpe-
ngan di iringi oleh tingkat kesehatan yang ba- ngaruh siginifikan terhadap kinerja perusaha-
gus terutama komposit GCG yang bagus maka an yang diproksikan,Hasil pengujian hipotesis
kierja perbankan akan semakin bagus. Dimana ketiga membuktikan bahwa intellectual capital
hasil penelitian ini terbukti bahwa intelletual (VAIC™) berpengaruh signifikan terhadap
capital perbankan semakin berpengaruh jika di kinerja yang di moderasi dengan nilai perusa-
dukung dengan tingkat kesehatan yang baik haan Rata – rata performance bank yang
terutama pada komposit GCG pada level 1 diukur dari kinerja bank menunjukkan good
atau 2. Dimana nilai komposit semakin kecil performance karena telah memenuhi target
angkanya maka semakin sehat bank tersebut. dari ketentuan Bank Indonesia baik dari segi
V. KESIMPULAN permodalan, efisiensi, profitabilitas. Dan ting-
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk kat kesehatan bank yang bagus yang bisa di
mengetahui pengaruh Intellectual Capital ter- lihat dari rata-rata komposit yang baik yaitu
hadap Company Performaance dengan Firm anatara rentan 1 sampai dengan 2.
Value sebagai variabel moderasi. Sampel pe-
nelitian ini adalah perusahaan perbankan yang DAFTAR PUSTAKA
secara rutin (tri wulan) melaporkan posisi Bontis, N., Willian, C. C., & Richardson, S.
2000. Intellectual Capital and Business
keuangannya kepada Bank Indonesia (BI)
Performance in Malaysian Industries.
periode 2012 sampai dengan tahun 2016.

149
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (134-150)

Journal of Intellectual Capital, Vol. 1, Ghozali, I. 2006. Structural Equation


No. 1. Modeling: Metode Alternatif dengan
PLS. Semarang: Badan Penerbit Undip.
Bontis, N., Keow, W., & Richardson, S. 2000.
Intellectual Capital and Business Imaningati. 2007. Pengaruh Intellectual
Performance in Malaysian Industries. Capital pada Nilai Pasar Perusahaan dan
Journal of Intellectual Capital, Vol. 1, Kinerja Perusahaan. Program Studi
No. 1. Magister Akuntansi, Program Pasca
Sarjana, Universitas Diponegoro,
Bank, Indonesia. 2006. Penerapan GCG Bagi Semarang.
Bank Umum yang telah di ubah dengan
Peraturan BAnk Indonesia No. Indonesia, I. A. 2002. Penyusunan Standar
8/14/PBI/2006. Peraturan BI. Akuntansi Keuangan No. 19. Jakarta:
Salemba Empat.
Bank, Indonesia. 2007. Statistik Perbankan
Indonesia. Jakarta: Direktorat Perizinan Mavridis, D. G. 2004. The Intellectual Capital
dan informasi Perbankan Bank Performance of the Japanese Banking
Indonesia. Setor. Journal of Intellectual Capital,
Vol. 5, No. 3, pp. 92-115
Bank, I. (Tanggal 19 Maret 1998). Cara
Penilaian TIngkat Kesehatan Bank. Pulic, A. 1998. Measuring the Performance of
Surat Keputusan Direksi Bank. Intellectual Potential in Knowledge
Economy. Paper Presented the 2nd
Chen, M., S.J., C., & Y., H. 2005. An McMaster Word Congress on Measuring
Emperical Investigation of the and Managing Intellectual Capital by the
Relationship Between Intellectual Austrian Team for Intellectual Potential.
Capital and Firms' Market Value and
Financial Performance. Journal of Pulic, A. 2000. VAIC - an Accounting Tool
Intellectual Capital, Vol. 6, No. 2 pp. for IC Management. International
159-176 Journal of Technology Management, 20
(5).
Deegan, C. 2004. Financial Accounting
Theory. Sydney: McGrew - Hill Book Siswanti, I. 2016. Implementasi Good
Company. Corporate Governance pada Kinerja
Bank Syariah. Jurnal Akuntansi
Firer, S., & Williams, S. 2003. Intellectual Multiparadigma, Vol. 7, No. 2, Hal.
Capital and Traditional Measures of 156-323.
Corporate Performance. Journal of
Intellectual Capital, Vol. 4 No.3.pp.348- Tan, H., D. , P., & P, H. 2007. Intellectual
360. Capital and Financial Returns of
Companies. Journal of Intellectual
Capital , Vol. 8 No. 1. pp. 76-95.

150

You might also like