Professional Documents
Culture Documents
Abstract - This study aims to determine the effect of the level of liquidity as measured by the Current Ratio, the level of
profitability measured by Net Profit Margin and the level of leverage measured by the Debt to Asset Ratio effect on
Company Value as measured by Price to Book Value in the food and beverage subsector listed on the Indonesia Stock
Exchange (IDX) for the period 2010-2017. The analytical method used begins with descriptive analysis, model estimation,
classical assumptions, multiple linear regression, coefficient of determination, then hypothesis. The results of this study
indicate that the Current Ratio, Net Profit Margin and Debt To Asset Ratio significantly influence the Price To Book Value
both partially and simultaneously. Judging from the magnitude of the regression coefficient Net Profit Margin is the largest,
it means that the contribution of changes in the Net Profit Margin to Price to Book Value is the largest of the independent
variables in this study. It is expected that the results of this study can be used as a reference for Investors in making
investment decisions as well as for the Management of the Company to increase Company Value.
Key Words: Company Value, Liquidity, Profitability, Leverage and Food and Beverage Subsector
48
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Vol. 2, No. 1, (2019), pp. 48-60
serta laporan perubahan modal. Namun dari laporan proses kegiatan selama beberapa periode, yaitu sejak
keuangan belum dapat memberikan informasi yang perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini.
tepat sebelum dilakukan analisis terhadap laporan (Noerirawan, 2012). Alat ukur nilai perusahaan yang
keuangan. digunakan dalam penelitian ini adalah Price to Book
Analisis rasio merupakan cara yang umum Value, yang menggambarkan seberapa besar pasar
digunakan dalam menganalisis laporan finansial menghargai nilai buku saham perusahaan. Makin
perusahaan. Dengan menggunakan alat analisis tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek
berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau perusahaan. PBV dihitung berdasarkan ekuitas
memberi gambaran kepada penganalisis tentang baik perusahaan dimana selama perusahaan mampu
buruk posisi keuangan suatu perusahaan. menghasilkan laba (walau sewaktu-waktu kadang
Analisis rasio keuangan penting bagi calon turun) maka nilainya juga akan terus naik.
investor untuk memprediksi masa depan dalam Periode 2010-2017 (8 tahun) digunakan sebagai
menentukan seberapa besar investasi yang bisa ia periode penelitian karena dengan rentang waktu
berikan. Dari hasil analisis juga bisa dijadikan tersebut diharapkan akan didapatkan jumlah sampel
sebagai acuan perkembangan bisnis oleh manajemen. penelitian yang cukup dan dapat digeneralisasi.
Menurut (Prihadi, 2013) beberapa hal Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menarik
penggunaan rasio keuangan dengan variasinya: Setiap melakukan penelitian dengan mengambil judul
peneliti berhak menentukan rasio yang digunakan, “Pengaruh Tingkat Likuiditas, Profitabilitas dan
tidak ada regulasi tentang penggunaan rasio tertentu, Leverage Terhadap Nilai Perusahaan pada Subsektor
setiap rasio mempunyai keterbatasan arti di samping Makanan dan Minuman yang Tercatat di BEI periode
kelebihannya. 2010-2017”.
Rasio likuiditas adalah rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam TINJAUAN TEORITIS
memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Nilai perusahaan dapat diukur dengan
(Kasmir, 2008). Rasio yang digunakan adalah current menggunakan rasio yang disebut rasio penilaian.
ratio, dengan membandingkan antara total aktiva Menurut (Sudana, 2011), rasio penilaian adalah suatu
lancar dengan kewajiban lancar, dapat pula dikatakan rasio yang terkait dengan penilaian kinerja saham
sebagai bentuk ukuran tingkat keamanan (margin of perusahaan yang diperdagangkan di pasar modal (go
safety) perusahaan. public). Rasio penilaian memberikan informasi
Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan seberapa besar masyarakat menghargai perusahaan,
mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sehingga membeli saham dengan harga yang lebih
sumber yang ada seperti penjualan, kas, modal, tinggi dibanding nilai bukunya. Beberapa metode
jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. yang digunakan mengukur nilai perusahaan adalah
(Sofyan Safri, 2008). Rasio yang digunakan adalah Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value
net profit margin dengan mengukur rupiah laba (PBV), dan Tobin’s Q.
bersih yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah Metode yang digunakan pada penelitian ini untuk
penjualan dan mengukur seluruh efisiensi. Semakin mengukur nilai perusahaan adalah Price to Book
tinggi rasionya menunjukkan kemampuan perusahaan Value (PBV). Adapun rumus yang digunakan adalah
menghasilkan laba pada tingkat penjualan. sebagai berikut:
Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan utang dan mengukur kemampuan perusahaan
untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka Dengan nilai PBV, investor bisa mengetahui
pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan sedikit gambaran ketika melakukan screening
dilikuidasi (dibubarkan). (Kasmir, 2008). Rasio yang maupun stock picking untuk menentukan saham yang
digunakan untuk mengukur leverage adalah debt to layak di transaksikan dan memberi potensi
asset ratio dengan mengukur seberapa besar aktiva keuntungan. Sebagai gambaran Benjamin Graham,
perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar seorang value investing legendaris yang sangat sering
hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan menjadikan PBV sebagai acuan dalam memilih
aktiva. Semakin kecil rasio maka semakin aman saham yang akan dibeli. Dengan logika ketika
(solvable). mendapatkan perusahaan dengan nilai PBV di bawah
Nilai perusahaan merupakan kondisi yang dicapai 1 berarti kita telah mendapatkan perusahaan dengan
oleh suatu perusahaan sebagai gambaran kepercayaan harga diskon, dengan logika kita membeli sesuatu
masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui (perusahaan) senilai 1M dengan harga 500jt,
49
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Vol. 2, No. 1, (2019), pp. 48-60
bukankah masuk akal jika kita berharap di masa yang maka penulis menggunakan PBV dalam penelitian
akan datang minimal bisa menjual kembali minimal ini.
di harga yang seharusnya (sesuai nilainya) atau Rasio keuangan adalah indeks yang
bahkan bisa lebih. menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh
Menurut (Murhadi, 2009) ada beberapa alasan dengan membagi satu angka dengan angka lainnya
investor menggunakan PBV dalam analisis investasi: (James c Van Horne dikutip dari Kasmir, 2008).
Nilai buku sifatnya relatif stabil. Bagi investor yang Analisis rasio yang dilakukan dengan
kurang percaya terhadap estimasi arus kas, maka nilai menghubungkan berbagai perkiraan pada laporan
buku merupakan cara yang sederhana untuk keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Analisis
membandingkan, adanya praktik akuntansi yang rasio keuangan dapat mengungkapkan hubungan
relatif standar diantara perusahaan menyebabkan yang penting antarperkiraan laporan keuangan dan
PBV dapat di bandingkan antar perusahaan yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan
akhirnya dapat memberikan signal apakah nilai kinerja perusahaan. (Hery, 2016).
perusahaan under atau overvaluation, pada kasus Analisis rasio keuangan digunakan oleh investor
perusahaan yang memiliki earnings negatif tidak dan manajemen. Dengan membandingkan rasio
memungkinkan mempergunakan PER, sehingga keuangan antar perusahaan dan industri, investor
penggunaan PBV menutupi kelemahan tersebut. dapat menentukan investasi mana yang paling baik.
Penulis pribadi lebih suka menggunakan PBV Sedangkan manajemen menggunakan rasio keuangan
daripada PER. PBV lebih konsisten dan lebih tepat untuk menentukan seberapa baik kinerja perusahaan,
mewakili nilai harga wajar suatu saham. Karena, kemudian mengevaluasi kemana perusahaan dapat
PBV dihitung berdasarkan ekuitas perusahaan, memperbaiki diri.
sedangkan PER dihitung berdasarkan laba bersih
perusahaan dimana bila ternyata perusahaan gagal Rasio Likuiditas
mencatatkan laba di periode tertentu maka nilai PER Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
akan naik dan berarti bahwa sahamnya makin mahal. dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang
Padahal, jika waktu itu saja ia gagal bukan berarti jangka pendeknya. (Hery, 2016). Likuiditas menjadi
selanjutnya tidak bisa mengembalikan kinerjanya dan salah satu alat ukur mengetahui aktivitas perusahaan
bukan juga pertanda perusahaan tersebut buruk. karena likuiditas yang rendah akan berakibat sulitnya
Tidak menutup kemungkinan peneliti lain perusahaan dalam melunasi kewajiban, terutama
menggunakan PER karena nilai laba bersih lebih kewajiban jangka pendek. Akibatnya, secara perlahan
mencerminkan kinerja sesungguhnya sebuah aktivitas perusahaan mengalami kemacetan atau
perusahaan dibanding ekuitas. Peningkatan ekuitas stagnasi. Dengan demikian, likuiditas perusahaan
bisa saja diperoleh dari tambahan modal disetor, right menjadi pedoman para manajer dalam mengambil
issue, atau apapun yang intinya bukan berasal dari kebijakan pembelanjaan sekaligus informasi para
kinerja perusahaan. Sedangkan laba bersih, hampir investor mengenai kemampuan keuangan perusahaan
pasti merupakan hasil dari kinerja perusahaan. Hanya memenuhi utang jangka pendek.
saja, laba bersih perusahaan bisa saja bukan berasal Rasio likuiditas terdiri dari rasio lancar (current
dari kinerja secara operasional, melainkan hasil dari ratio), rasio kas (cash ratio) dan rasio cair (quick
pendapatan non-operasional, penjualan aset, dan lain- ratio). Rasio yang digunakan pada penelitian ini
lain, sehingga bisa saja laba bersih tidak adalah rasio lancar (current ratio) yang
menunjukkan kinerja perusahaan yang sesungguhnya. menggambarkan kondisi seluruh aset lancar yang
Dan dalam hal ini PBV mungkin lebih akurat. dimiliki perusahaan. Rumus yang digunakan adalah
Peniliti lain juga dapat menggunakan Tobin’s Q sebagai berikut:
yang sering digunakan alat pengukur nilai intagible
asset atau model intelektual perusahaan seperti
kekuatan monopoli, sistem manajerial dan peluang
pertumbuhan. Karena model intelektual ini suatu Rasio ini merupakan cara untuk mengukur
perusahaan sering dinilai lebih oleh pasar. Banyak kesanggupan suatu perusahaan dalam memenuhi
perusahaan yang memiliki aktiva berwujud yang kewajibannya, dengan pedoman 2:1 atau 200% ini
tidak signifikan dalam laporan keuangan namun adalah rasio minimum yang akan dipertahankan oleh
penghargaan pasar terhadap perusahaan tersebut suatu perusahaan. Menurut (Fahmi, 2011), kondisi
tinggi. Hal tersebut terjadi di perusahaan jasa, perusahaan yang memiliki current ratio yang baik
dikarenakan perusahaan mamin menghasilkan produk adalah dianggap sebagai perusahaan yang baik dan
bagus, namun jika current ratio terlalu tinggi juga
50
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Vol. 2, No. 1, (2019), pp. 48-60
51
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Vol. 2, No. 1, (2019), pp. 48-60
secara parsial berpengaruh (+) dan tidak signifikan Ida Bagus Nyoman P, Ni Ketut Purnawati (2013)
terhadap harga saham, likuiditas secara parsial melakukan penelitian Pengaruh Likuiditas dan
berpengaruh (+) dan tidak signifikan terhadap Kepemilikan Institusional terhadap Nilai
harga saham. Jadi pengaruh profitabilitas, Perusahaan dimoderasi oleh Kebijakan Deviden
leverage dan likuiditas terhadap harga saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
26,4%. BEI 2009-2012 bertujuan untuk mengetahui
I Made Gunartha D P, I Made Dana (2016) pengaruh CR dan DPR terhadap PBV. Hasil dari
melakukan penelitian Pengaruh Profitabilitas, penelitian ini adalah likuiditas berpengaruh (-) dan
Leverage, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan signifikan terhadap nilai perusahaan, kepemilikan
terhadap Return Saham Perusahaan Farmasi di institusional berpengaruh (-) dan tidak signifikan
BEI 2010-2014 bertujuan untuk mengetahui terhadap nilai perusahaan, kebijakan dividen tidak
pengaruh ROA, DER, CR, Total Asset terhadap mampu memoderasi hubungan likuiditas terhadap
return saham. Hasil dari penelitian ini adalah nilai perusahaan, kebijakan dividen tidak mampu
ROA berpengaruh (+) dan signifikan terhadap memoderasi hubungan kepemilikan institusional
return saham, DER berpengaruh (-) dan tidak terhadap nilai perusahaan.
signifikan terhadap return saham, CR berpengaruh
(+) dan tidak signifikan terhadap return saham, METODE PENELITIAN
ukuran perusahaan berpengaruh (+) dan signifikan 1. Analisis Deskriptif terdiri dari perhitungan mean,
terhadap return saham. Jadi pengaruh median standar deviasi, maksimum dan minimum
profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran dari masing-masing data sampel.
perusahaan terhadap harga saham 29,3%. 2. Uji Estimasi Model untuk memilih model yang
Ta’dir Eko P, Parengkuan Tommy, Ivone S. paling tepat digunakan dalam mengelola data
(2014) melakukan penelitian Struktur Modal, panel.
Ukuran Perusahaan dan Risiko Perusahaan Uji Chow, pengujian menentukan model
terhadap Nilai Perusahaan Otomotif yang Common Effect Model atau Fixed Effet yang
Terdaftar di BEI 2009-2012 bertujuan untuk paling tepat digunakan.
mengetahui pengaruh DER, Total Asset, Beta H0 : Common Effect Model
terhadap PBV. Hasil dari penelitian ini adalah H1 : Fixed Effect Model
DER, Total Asset dan Beta secara simultan Perbandingan dipakai apabila hasil F hitung>F
berpengaruh dan signifikan terhadap PBV, DER tabel maka H0 ditolak yang berarti model yang
secara parsial berpengaruh (+) dan tidak signifikan paling tepat digunakan Fixed Effect.
terhadap PBV, total asset secara parsial Uji Hausman, pengujian statistik memilih
berpengaruh (+) dan signifikan terhadap PBV, apakah model Fixed Effect atau Random Effect
beta secara parsial berpengaruh (+) dan tidak yang paling tepat digunakan.
signifikan terhadap PBV. Jadi pengaruh struktur H0 : Random Effect Model
modal, ukuran perusahaan dan risiko perusahaan H1 : Fixed Effect Model
terhadap nilai perusahaan 52,4%. Jika nilai statistik Hausman lebih besar dari
Fernandes Moniaga (2013) melakukan penelitian nilai kritisnya maka H0 ditolak dan model yang
Struktur Modal, Profitabilitas dan Struktur Biaya tepat adalah model Fixed Effect.
terhadap Nilai Perusahaan Industri Keramik, 3. Pengujian Asumsi Klasik merupakan pengujian
Porcelen dan Kaca 2007-2011 bertujuan untuk prasyarat pada regresi linear berganda. Menurut
mengetahui pengaruh DER, ROA, WACC (Kuncoro, 2013) suatu model regresi yang
terhadap PBV. Hasil dari penelitian ini adalah valid harus memenuhi kriteria BLUE (Best,
struktur modal, profitabilitas dan struktur biaya Linear, Unbiased, and Estimated).
secara simultan tidak memiliki hubungan linier Uji Normalitas menguji apakah dalam model
dengan nilai perusahaan; struktur modal regresi panel variabel-variabelnya berdistribusi
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan; normal atau tidak. Untuk menguji normalitas
profitabilitas berpengaruh tidak signifikan dalam penelitian ini menggunakan grafik
terhadap nilai perusahaan; struktur biaya Histogram dan P-p plot.
berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai Uji Heterokedastisitas menguji apakah dalam
perusahaan. Jadi pengaruh struktur modal, model regresi terjadi ketidaksamaan variance
profitabilitas dan struktur biaya terhadap nilai dari residual satu pengamatan ke pengamatan
perusahaan 22,4%. lain. Untuk menguji heteroskedastisitas dalam
52
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Vol. 2, No. 1, (2019), pp. 48-60
penelitian ini dengan melihat pola gambar variabel dependennya. Jika probabilitas > dari
Scatterplots. 0.05 maka H0 diterima begitupun sebaliknya.
Uji Multikolinieritas menguji apakah model H0: β=0, artinya semua variabel independen
regresi ditemukan adanya korelasi antar secara bersama-sama bukan merupakan
variabel independen. Multikolinieritas dapat penjelas variabel dependen.
H1: β≠0, artinya semua variabel independen
dilihat dari nilai tolerance dan lawannya
secara bersama-sama merupakan penjelas
variance inflation factor (VIF). Nilai cut-off variabel dependen.
yang umum dipakai adalah nilai Tolerance ≤ Uji T merupakan uji signifiansi parameter
0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. individual. Nilai statistik menunjukkan
Uji Autokorelasi menguji apakah dalam seberapa jauh pengaruh variabel independen
model regresi linear ada korelasi antara secara individual terhadap variabel
kesalahan pengganggu pada periode t dengan dependennya. Jika nilai signifikansi>dari 0.05
kesalahan pengganggu pada periode t-1 maka H0 diterima.
(sebelumnya). Gejala autokorelasi dideteksi H0: β=0, variabel independen tidak
dengan melakukan uji Durbin Watson (DW). berpengaruh signifikan terhadap variabel
Hasil perhitungan Durbin Watson (DW) dependen.
dibandingkan dengan nilai dtabel pada α = H1: β≠0, variabel independen berpengaruh
0,05. signifikan terhadap variabel dependen.
4. Analisis Regresi Linier Berganda menjelaskan
hubungan antara variabel dependen dengan faktor- ANALISIS DATA PEMBAHASAN
faktor yang mempengaruhi lebih dari satu variabel Populasi sampel Perusahaan yang digunakan adalah
independen. Secara umum model regresi linier Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di
berganda untuk populasi adalah sebagai berikut: BEI (BEI) periode 2010-2017.
Proses Pengambilan Sampel
Y = 𝜷0 + 𝜷1X1 + 𝜷2X2 +… + 𝜷nXn + 𝜺
No Kriteria Jmlh
Dalam penelitian ini, variabel independen yang Perusahaan Makanan dan Minuman
digunakan adalah tingkat kinerja keuangan, yang 1 18
yang tercatat di BEI
diukur dengan rasio likuiditas, profitabilitas, dan 2 Tercatat di BEI di atas tahun 2010 (5)
leverage. Rasio-rasio tersebut adalah Current Laporan keuangan selama periode
Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), Debt to 3 penelitian tidak lengkap dan tidak di 0
Asset Ratio (DAR). Berikut persamaan diuraikan publikasikan
ke model yang lebih rinci: Laporan keuangan tidak berakhir per 31
4 0
Desember
Y = α+ β1𝑿𝟏+ β2𝑿𝟐+ β3𝑿𝟑+ ε Jumlah Perusahaan Sampel 13
Sumber: BEI
dimana: Tabel Sampel Akhir Penelitian
Y = Variabel Dependen, PBV
𝛼 = Konstanta No Kode Nama Perusahaan
53
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Vol. 2, No. 1, (2019), pp. 48-60
(listwise)
Uji Estimasi Model
Sumber: Hasil olah data SPSS 24 Uji Chow menentukan model Common Effect Model
atau Fixed Effet yang paling tepat digunakan. Berikut
1. Jumlah observasi sebanyak 104 observasi yang hasil Uji Chow:
diambil dari laporan keuangan 13 perusahaan
subsektor makanan dan minuman selama 8 tahun,
periode 2010-2017.
2. Rata-rata Current Ratio (CR) yang dialokasikan
setiap perusahaan subsektor mamin setiap
tahunnya 212,04% (2,1204). Semakin tinggi nilai
CR semakin perusahaan tidak kesulitan melunasi
hutang lancar yang dimiliki, hal ini disebabkan
aset lancar jauh di atas hutang lancar. Nilai CR
terendah 51,4% (0,514) dimiliki PT Multi Bintang
Indonesia 2014. Sedangkan nilai CR tertinggi
863,8% (8,638) dimiliki PT Delta Jakarta 2017.
3. Rata-rata Net Profit Margin (NPM) yang
dialokasikan setiap perusahaan subsektor mamin setiap
tahunnya 8,92% (0.0892). Semakin tinggi nilai NPM
berarti menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat
penjualan tertentu. Nilai NPM terendah -17,2%
(-0.172) dimiliki PT Tiga Pilar Sejahtera 2017.
Sedangkan nilai NPM tertinggi 39% (0.39)
dimiliki PT Multi Bintang Indonesia 2017.
4. Rata-rata Debt to Asset Ratio (DAR) yang
dialokasikan setiap perusahaan subsektor mamin
setiap tahunnya 45,69% (0.4569). Semakin tinggi
Sumber: Hasil olah data Eviews 7
nilai DAR menunjukan perusahan tidak mampu
membayar kewajibannya dengan asset yang Hasil output di atas menunjukan:
dimilikinya. Nilai DAR terendah 14,6% (0,146) hasil F hitung>F tabel 39,884 > 2,70 ; maka H0
dimiliki PT Delta Jakarta 2017. Sedangkan nilai ditolak yang berarti model yang paling tepat
DAR tertinggi 75,2% (0,752) dimiliki PT Multi digunakan adalah Fixed Effect Model
Bintang Indonesia 2014. nilai Prob. Cross-section Chi-square sebesar
5. Rata-rata Price to Book Value (PBV) yang 0,000<0,05 maka chow test memilih Fixed Effect
dialokasikan setiap perusahaan subsektor mamin (H0 ditolak)
setiap tahunnya sebesar 625,79% (6,2579).
Semakin tinggi nilai PBV semakin tinggi penilaian Uji Hausman memilih apakah model Fixed Effect
investor dibandingkan dengan dana yang atau Random Effect yang paling tepat digunakan.
ditanamkan dalam perusahaan tersebut, sehingga Berikut hasil Uji Hausman:
pasar percaya akan prospek perusahaan. Nilai
54
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Vol. 2, No. 1, (2019), pp. 48-60
55
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Vol. 2, No. 1, (2019), pp. 48-60
sebesar 0,903 dan nilai variance influence factor Model B Std. Error Beta t Sig.
(VIF) sebesar 1,107<10. 1(Constant) -8.738 6.543 -1.336 .185
Pada DAR (X3), nilai tolerance>0,01 yaitu
CR -2.410 1.041 -.244 -2.314 .023
sebesar 0,436 dan nilai variance influence factor
(VIF) sebesar 2,293<10. NPM 119.187 11.702 .723 10.185 .000
56
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Vol. 2, No. 1, (2019), pp. 48-60
(overlikuid) kondisi tidak bagus, karena akan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
berakibat dana untuk investasi dalam ini.
menghasilkan profit berkurang. Hal ini
dipersepsikan negatif oleh investor. Hasil regresi Model Summary
c,d
ini menolak penelitian terdahulu yang dilakukan R Adjusted R Std. Error of the
oleh Linda Kania Dewi (2015) “Pengaruh b
Model R Square Square Estimate
Profitabilitas, Leverage dan Likuiditas terhadap
Harga Saham” bahwa secara parsial Current Ratio
a
1 .648 .420 .402 8.38953
NPM yang paling besar, itu berarti menunjukan Total 20420.843 103
bahwa kontribusi perubahan dari Net Profit
Margin terhadap Price to Book Value paling besar Sumber: Hasil olah data SPSS 24
dari variabel-varibel independen dalam penelitian
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai F hitung adalah
ini.
sebesar 39,875. Kemudian dibandingkan dengan F
DAR memiliki koefisien (+) 20,731. Hal ini
tabel sebesar 2,7 dilihat dari nilai :
menunjukkan setiap kenaikan 1 variabel DAR Probabilitas (α) = 5%
(X3) meningkatkan 20,731 satuan variabel PBV
DF1= jumlah variabel (bebas & terikat)–1 = (4-1)3
dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
Dengan begitu perusahaan harus DF2= jumlah data – jumlah variabel = (104 -4) 100
mempertimbangkan strategi keuangan, karena ini Nilai signifikan sebesar 0,000 dan nilai F hitung
menandakan menambah hutang perusahaan tidak 39,875>F tabel 2,7. Oleh karena tingkat
menjamin nilai PBV akan menurun. Hutang dapat signifikannya<0,05 dan nilai F hitung>nilai F tabel,
digunakan untuk tambahan dana dalam investasi maka dapat disimpulkan bahwa variabel Current
baru, penghematan pajak perusahaan dan berlaku Ratio, Net Profit Margin dan Debt to Asset Ratio
organisasi yang lebih efisien. Hal ini mendukung secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
teori Modigliani & Miller bahwa utang bisa Price To Book Value (PBV) perusahaan.
digunakan untuk menghemat pajak, karena bunga
bisa dipakai sebagai pengurang pajak. Di samping Uji T
itu, peningkatan pendanaan menggunakan hutang a
Coefficients
akan menurunkan besarnya konflik antara
pemegang saham dan manajemen. Dan akhirnya Unstandardized Standardized
57
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Vol. 2, No. 1, (2019), pp. 48-60
signifikan>0,05 maka H0 pada masing-masing b. Tingkat profitabilitas yang diukur net profit
hipotesis uji parsial ditolak. Berdasarkan hasil margin memiliki pengaruh yang positif dan
pengujian tersebut, dapat dianalisis sebagai berikut : signifikan terhadap nilai perusahaan yang
CR memiliki nilai signifikan 0,023. Hal tersebut diukur oleh price to book value.
menunjukkan secara parsial CR memiliki c. Tingkat leverage yang diukur debt to asset
pengaruh signifikan terhadap PBV. ratio memiliki pengaruh yang positif dan
NPM memiliki nilai signifikan 0. Hal tersebut signifikan terhadap nilai perusahaan yang
menunjukkan secara parsial NPM memiliki diukur oleh price to book value.
pengaruh signifikan terhadap PBV. 4. Hasil uji secara simultan menunjukkan tingkat
DAR memiliki nilai signifikan 0,049. Hal tersebut likuiditas (Current Ratio), tingkat profitabilitas
menunjukkan secara parsial DAR memiliki (Net Profit Margin) dan tingkat leverage (Debt to
pengaruh signifikan terhadap PBV. Asset Ratio) berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN Saran
Kesimpulan 1. Bagi Investor
1. Kondisi likuiditas (current ratio), profitabilitas Hasil penelitian menunjukkan dalam pengambilan
(net profit margin) dan leverage (debt to asset keputusan investasi maka investor dapat
ratio) pada perusahaan subsektor mamin yang mempertimbangkan tingkat likuiditas yang diukur
terdaftar di BEI 2010-2017 adalah : Current Ratio, tingkat profitabilitas yang diukur
a. Rata-rata current ratio dibandingkan Net Profit Margin dan tingkat leverage yang
benchmark (200% atau 2 kali) menunjukkan diukur Debt to Asset Ratio, karena telah terbukti
bahwa rata-rata CR perusahaan mamin memiliki pengaruh signifikan terhadap Price to
(212,04% atau 2,1204) berada di atas rata-rata Book Value baik secara parsial maupun simultan.
industri. Artinya perusahaan mamin tidak Dalam penelitian ini terlihat NPM memiliki
kesulitan untuk melunasi hutang lancar yang kontribusi terbesar dalam mempengaruhi nilai
dimiliki, hal ini disebabkan aset lancar jauh di perusahaan, maka investor dapat
atas hutang lancar. mempertimbangkan lebih detail nilai NPM dalam
b. Rata-rata net profit margin dibandingkan perusahaan yang akan dipilih untuk investasi.
benchmark (20%) menunjukkan bahwa rata- 2. Bagi Manajemen Perusahaan
rata NPM perusahaan mamin (8,92% atau Hasil penelitian terbukti Current Ratio memiliki
0,0892) berada di bawah rata-rata industri. pengaruh yang (-) terhadap Price to Book Value.
Artinya perusahaan mamin belum cukup Hal ini menunjukkan jika perusahaan overlikuid
maksimal dalam menghasilkan laba yang menjadi kondisi yang tidak bagus karena berakibat
berasal dari kegiatan penjualannya. dana untuk investasi dalam menghasilkan profit
c. Rata-rata debt to asset ratio dibandingkan berkurang sehingga menurunkan nilai perusahaan.
benchmark (35%) menunjukkan bahwa rata- Sedangkan Net Profit Margin dan Debt to Asset
rata DAR perusahaan mamin (45,69% atau Ratio berpengaruh (+). Hal ini menunjukan
0,4569) berada di atas rata-rata industri. perusahaan dengan tingkat keuntungan dari
Artinya perusahaan mamin cukup baik dalam penjualan yang tinggi, meningkatkan nilai
mengcover kewajibannya dengan aset yang perusahaan. Serta penambahan hutang dalam
dimilikinya. perusahaan tidak selalu berdampak negatif, karena
2. Rata-rata price to book value pada perusahaan dapat digunakan untuk tambahan dana investasi,
mamin selama 2010-2017 sangat tinggi sebesar penghematan pajak perusahaan dan berlaku
6,2579. Hal ini menunjukkan bahwa nilai pasar organisasi lebih efisien. Sehingga menjadi sinyal
saham perusahaan mamin lebih besar 6 kali dari positif kepada investor yang dapat meningkatkan
nilai bukunya. Ini merupakan salah satu bukti nilai perusahaan.
industri mamin merupakan manufaktur unggulan 3. Bagi penelitian selanjutnya
pemberi kontribusi besar terhadap perekonomian Menambah variabel penelitian, periode penelitian,
nasional. memperluas pengambilan sampel karena
3. Hasil uji secara parsial menunjukkan : terbatasnya jumlah sampel perusahaan subsektor
a. Tingkat likuiditas yang diukur current ratio mamin yang terdaftar di BEI. Hal ini perlu
memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan dilakukan agar data lebih berdistribusi normal.
terhadap nilai perusahaan yang diukur oleh Selain itu lebih mengeksplorasi faktor-faktor yang
price to book value. dapat mempengaruhi Price to Book Value
58
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Vol. 2, No. 1, (2019), pp. 48-60
59
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Vol. 2, No. 1, (2019), pp. 48-60
60