You are on page 1of 15

Jurnal Riset Mahasiswa (BRAINY)

Volume 1, No. 2, Desember 2020, Hal. 22-36

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORTING


TERHADAP PROFITABILITAS DAN DAMPAKNYA PADA NILAI
PERUSAHAAN

Nadia Agustin Harfiani


nadiagustin06@gmail.com
Program Studi Manajemen, Universitas Pasundan

diterima: 27/10/2020; direvisi: 28/12/2020; diterbitkan: 31/12/2020

Abstract
Sustainability Reporting is a sustainability report in which there is information on aspects
of economic performance, social performance, and environmental performance
published by a company to provide transparency to stakeholders. This study uses a
quantitative method with a sample of 10 financial sector service companies, which are
listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2014 - 2018. The sampling
technique used is purposive sampling, based on certain criteria. The data used are
secondary data with data analysis using panel data regression models with data
processing using Eview 11 and Microsoft Office Excel. The results of this study indicate
that simultaneously economic performance, social performance, and environmental
performance have an effect on profitability with the coefficient of determination (R-
Squared) of 52.17%. Partially, economic performance, social performance, and
environmental performance have a positive and significant effect on profitability.
Profitability has a positive and significant effect of 65.91% on firm value.

Keywords : Company Value, Profitability, Sustainability Reporting

Abstrak
Sustainability Reporting merupakan laporan keberlanjutan yang didalamnya terdapat
informasi mengenai aspek kinerja ekonomi, kinerja sosial, dan kinerja lingkungan yang
diterbitkan oleh suatu perusahaan guna memberikan transparansi kepada para
stakeholder. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel sebanyak 10
perusahaan jasa Sektor Keuangan Sub Sektor Bank yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014 – 2018. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling, berdasarkan kriteria tertentu. Data yang digunakan adalah data
sekunder dengan analisis data menggunakan model regresi data panel dengan pengolahan
data menggunakan Eview 11 dan Microsoft Office Excel. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara simultan kinerja ekonomi, kinerja sosial, dan kinerja
lingkungan berpengaruh terhadap profitabilitas dengan nilai koefisien determinasi (R-
Squared) sebesar 52,17%. Secara parsial kinerja ekonomi, kinerja sosial, dan kinerja
lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan sebesar 65,91% terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci : Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Sustainability Reporting


Jurnal Riset Mahasiswa (BRAINY) Nadia Agustin Harfiani
Volume 1, No. 2, Desember 2020

PENDAHULUAN

Pengukuran perkembangan suatu negara dapat dilihat dengan mengetahui


perkembangan pasar modalnya. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan baik surat utang (obligasi), ekuiti
(saham), reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. (Azis, Mintarti, dan
Nadir, 2015:15). Harga saham yang tin33ggi membuat nilai perusahaan juga tinggi dan
meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga
pada prospek perusahaan dimasa mendatang. Meningkatnya harga saham sangat
berpengaruh pada tingkat kemakmuran para pemegang saham. Selain
mempertimbangkan return saham yang akan diterima dalam melakukan investasi, para
investor juga mempertimbangkan nilai dan kinerja perusahaan (Nita, 2014).
Memaksimalkan nilai perusahaan menurut theory of firm merupakan salah satu tujuan
perusahaan, maka manajemen keuangan perusahaan harus dapat dijalankan dengan
optimal sehingga keberhasilan kinerja perusahaan dapat tercapai (Riny, 2018).
Brigham dan Houston (2018) menunjukkan beberapa pendekatan analisis rasio
dalam penilaian firm value atau Nilai Perusahaan terdiri dari pendekatan Price Earning
Ratio (PER), Price Book Value Ratio (PBV), Market Book Ratio (MBR), Deviden Yield
Ratio, dan Deviden Payout Ratio (DPR). Pendekatan analisis rasio yang digunakan dalam
penelitian ini adalah PER (Price Earning Ratio). Rasio harga perlembar saham terhadap
laba perlembar saham atau price earning ratio (PER), menunjukkan jumlah yang rela
dibayarkan oleh investor untuk setiap laba yang dilaporkan. Adanya fenomena penurunan
nilai perusahaan dikarenakan melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Satu
sektor yang mengalami penurunan cukup banyak di tengah tren lesunya IHSG adalah
perbankan. Berdasarkan data yang dihimpun Kontan.co.id, selama Mei 2019 kapitalisasi
pasar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya sudah menurun hingga Rp 15 triliun.
Hal tersebut menempatkan kapitalisasi pasarnya berada di angka Rp 687 triliun. Selama
sepekan, saham-saham sektor perbankan banyak ditinggalkan oleh asing. Investor asing
BBRI misalnya melakukan aksi jual hingga Rp 1,2 triliun. Sedangkan saham BBCA
dijual hingga mencapai Rp 600 miliar oleh asing. Saham BMRI dan BBNI pun tak
ketinggalan. Tercatat selama sepekan lalu, aksi jual kedua bank itu masing-masing
mencapai Rp 426,3 miliar dan Rp 360,3 miliar.
Baik dan buruknya kondisi keuangan perusahaan tergantung pada kinerja
keuangannya. Kinerja keuangan mencerminkan keefektifan dan efisiensi perusahaan
dalam mengelola dana yang bersumber dari dalam maupun luar perusahaan dalam periode
tertentu (Tjandrakirana: 2014). Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang
menggambarkan kondisi suatu perusahaan dan lebih jauh informasi tersebut dapat
dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut (Fahmi, 2018: 2). Investor
menganggap kinerja keuangan sebagai tolak ukur suatu perusahaan dalam menghasilkan
tingkat pengembalian yang diinginkan oleh investor, yaitu dengan melihat rasio
keuangan. Rasio keuangan ada empat macam, yaitu: (1) Rasio Likuiditas, (2) Rasio
Laverage, (3) Rasio Profitabilitas, dan (4) Rasio Aktivitas. Semakin baik rasio
profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan
keuntungan perusahaan (Kasmir, 2018:115).
Peneliti menggunakan ROA sebagai ukuran kinerja keuangan, karena Return on
assets (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari penggunaan seluruh sumber daya atau aset yang dimilikinya.
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, Return On
Jurnal Riset Mahasiswa (BRAINY) Nadia Agustin Harfiani
Volume 1, No. 2, Desember 2020

Assets (ROA) diukur dari perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total aset
(total aktiva). Bank Indonesia selaku Pembina dan pengawas perbankan lebih
mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang perolehan
dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat. Terdapat fenomena penurunan
kinerja keuangan dikarenakan profitabilitas yang tertekan. Tingkat profitabilitas
perbankan terus menurun selama 5 tahun terkahir karena margin dari penyaluran kredit
yang lemah, ditambah masih tingginya rasio kredit bermasalah. Penurunan tingkat
keuntungan dari aset (return on assets/ROA) perbankan dalam 3 tahun terakhir.
Misalnya, untuk Bank beraset besar atau Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV,
perolehan ROA pada bulan Desember 2017 mencapai empat persen, kemudian menurun
ke rentang 2,5 s.d. 3 persen pada bulan Desember 2016, dan stagnan di kisaran 3 persen
pada bulan September 2017. (www.neraca.co.id)
Nilai ROA yang meningkat dapat diartikan bahwa kinerja perusahaan meningkat
(Bima dan Andri, 2015). Jika semakin besar rasionya dan tinggi maka perusahaan tersebut
mempunyai peluang dalam meningkatkan pertumbuhan sehingga dapat efektif
menghasilkan laba (Putri, 2011). Secara teoritis, semakin tinggi tingkat profitabilitas
perusahaan maka semakin tinggi pula hubungan pengungkapan sosial dengan nilai
perusahaan (Kusumadilaga, 2010: 6).
Beberapa tahun terakhir ini, lingkungan mengalami perubahan yang cenderung ke
arah negatif dan berdampak kepada kerusakan lingkungan (Lesmana, 2014). Salah satu
pelaku ekonomi yang sering dijadikan penyebab permasalahan lingkungan adalah
perusahaan (Sejati & Prastiwi, 2015). Pelaku bisnis termasuk di dalamnya investor yang
juga merupakan bagian dari masyarakat dunia mulai peduli, merespon dan memberikan
pertanggung jawaban terhadap lingkungan (Lesmana, 2014).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK Nomor 51/
POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa
Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. POJK Keuangan Berkelanjutan dikeluarkan
sebagai peraturan yang spesifik dan mengikat untuk seluruh pelaku sektor jasa keuangan
dalam rangka mewujudkan sistem keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip
berkelanjutan. POJK ini juga merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk
mengembangkan dan menerapkan instrumen ekonomi lingkungan hidup termasuk di
dalamnya adalah kebijakan yang peduli kepada sosial dan lingkungan hidup di bidang
perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non-bank. POJK ini antara lain juga
mengatur Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan yang disampaikan setiap tahun kepada
Otoritas Jasa Keuangan pada waktu yang sama dengan penyampaian rencana bisnis bagi
Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang diwajibkan untuk menyampaikan rencana bisnis
sebagai bagian dari rencana bisnis atau dalam dokumen terpisah.
(www.money.kompas.com).
Sustainability Report adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan atau
organisasi mengenai dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam kegiatan sehari –
hari (GRI, 2013). Perusahaan mengembangkan konsep 3P yang diperkenalkan oleh
Elkington (1988), yaitu People, Planet and Profit atau disebut dengan konsep Triple
Bottom-Line. Konsep tersebut merupakan cerminan dari istilah yang dikenal berbagai
perusahaan di dunia, yaitu Sustain Ability. Sustain Ability memiliki makna tersendiri bagi
perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup selama mungkin atau
disebut dengan Long-Life Company.
Jurnal Riset Mahasiswa (BRAINY) Nadia Agustin Harfiani
Volume 1, No. 2, Desember 2020

Sustainability Report adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan atau
organisasi mengenai dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam kegiatan sehari –
hari (GRI, 2013). Di Indonesia sendiri telah dijelaskan dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 paragraf ke sembilan, yaitu “Perusahaan dapat pula
menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan
nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana faktor – faktor
lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap
pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting”. Sebuah
survey yang dilakukan oleh KPMG menunjukan bahwa pertumbuhan perusahaan yang
menerbitkan laporan mengenai lingkungan, pertanggungjawaban sosial, maupun laporan
berkelanjutan adalah signifikan (www.industryweek.com).
Salah satu lembaga yang membuat pedoman adalah Global Reporting Initiative
(GRI). Global Reporting Initiative (GRI) merupakan sebuah organisasi non-profit yang
mempromosikan keberlanjutan ekonomi. Global Reporting Initiative menghasilkan
standar yang umum digunakan perusahaan di dunia untuk pelaporan keberlanjutan seperti
Enviromental Social Governance (ESG) Reporting, Triple Bottom-Line (TBL) Reporting,
dan Corporate Social Responsibilities (CSR) Reporting. Global Reporting Initiative
berusaha untuk terus mengembangkan “framework for sustainability reporting”, dan G4
Guidelines resmi dirilis pada Mei 2013 (www.globalreporting.com). Dalam penelitian
Reddy dan Gordon (2010) yang dilakukan pada perusahaan di Australia dan Selandia
Baru, terjadi perbedaan hasil di antara kedua negara tersebut. Penelitian pada perusahaan
di Australia, Sustainability Report memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan. Sebaliknya, hasil penelitian pada perusahaan di Selandia Baru tidak terdapat
pengaruh signifikan antara Sustainability Report terhadap Kinerja dan Nilai Perusahaan.

METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode
kuantitatif dengan pendekatan penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono
(2017: 11) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Metode penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2017: 59) ini dilakukan untuk
mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih
(variabel yang berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel
itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel lain.” Sedangkan metode penelitian
verifikatif menurut Sugiyono (2017: 61) adalah suatu rumusan masalah penelitian yang
bersifat menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Jumlah populasi yang ada dalam penelitian ini sebanyak 46 perusahaan jasa sektor
keuangan sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan metode nonprobability sampling
dengan pendekatan purposive sampling. Menurut Sugiyono (2017: 126) menjelaskan
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Berdasarkan hasil pengambilan sampel, terdapat 10 perusahaan jasa sektor keuangan sub
sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria yang
telah ditentukan.
Jurnal Riset Mahasiswa (BRAINY) Nadia Agustin Harfiani
Volume 1, No. 2, Desember 2020

HASIL

Hasil dan pembahasan pada penelitian ini menggunakan 9 sampel Bank yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena diantara 10 sampel yang digunakan terdapat
satu bank yang meimiliki data ekstrim. Hasil perhitungan statistik deskriptif terhadap 9
sampel ditunjukkan pada table di bawah ini.
Tabel 1. Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Pengukuran Skala
Kinerja Kinerja Ekonomi menyangkut Rasio
𝑛
Ekonomi dampak yang dihasilkan EcDI =
𝑘
(X1) perusahaan pada ekonomi dari EcDI = Economic Disclosure
stakeholder dan pada sistem Index
ekonomi tingkat local, asional,
dan global. Bima dan Andri (2015)
GRI-G4 Guidelines (2013)
Kinerja Kinerja Sosial Berisi kegiatan Rasio
Sosial sosial yang dilakukan dan
(X2) bagaimana kegiatan tersebut
𝑛
dilakukan. Terdapat 3 sub SoDI =
𝑘
kategori dalam kinerja sosialn, SoDI = Social Disclosure Index
yaitu Masyarakat, Hak Asasi
Manusia, dan Tanggung Jawab Bima dan Andri (2015)
Produk.
GRI-G4 Guidelines (2013)
Kinerja Kinerja Lingkungan Rasio
𝑛
Lingkung menyangkut dampak yang EnDI =
𝑘
an dihasilkan perusahaan terhadap EnDI = Environmental
(X3) makhluk di bumi, dan Disclosure
lingkungan sekitar termasuk Index
ekosistem, tanah, udara, dan
air. Bimam dan Andri (2015)
GRI-G4 Guidelines (2013)
Profitabili Profitabilitas merupakan Rasio
tas rasio untuk menilai
(Ŷ) kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan.
Rasio ini juga memberikan ROA =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
ukuran tingkat efektivitas x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
manajemen suatu perusahaan.
Hal ini ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan dari
penjualan dan pendapatan
investasi. Intinya adalah Riyanto (2012:335)
penggunaan rasio ini
menunjukkan efisiensi
perusahaan.
Kasmir (2014:196)
Nilai Nilai perusahaan sering Price Earning Ratio (PER) Rasio
Perusahaa dikaitkan dengan harga 𝑀𝑃𝑆
PER =
n saham. Semakin tinggi harga 𝐸𝑃𝑆
(Y) saham maka semakain tinggi
pula nilai perusahaan, bahwa
Jurnal Riset Mahasiswa (BRAINY) Nadia Agustin Harfiani
Volume 1, No. 2, Desember 2020

dengan memaksimalkan nilai Irham Fahmi (2013:138)


perusahaan berarti
memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham yang
merupakan tujuan
perusahaan.
Maya Septiyuliana (2016)
Sumber: Data diolah peneliti, 2020
Tabel 2. Hasil Statistika Deskriptif
EC SO EN PR NP
Mean 0.566000 0.368444 0.283778 0.126889 1.568667
Median 0.560000 0.330000 0.240000 0.110000 1.410000
Maximum 1.000000 0.830000 0.710000 0.460000 3.020000
Minimum 0.220000 0.100000 0.060000 0.050000 0.180000
Std. Dev. 0.186686 0.178350 0.191220 0.071154 0.678577
Skewness 0.392632 0.860648 0.779852 3.032435 0.333556
Kurtosis 2.851593 3.035659 2.409410 13.60795 2.251134

Jarque-Bera 1.197494 5.557749 5.215257 279.9587 1.885947


Probability 0.549500 0.062108 0.073709 0.000000 0.389468

Sum 25.47000 16.58000 12.77000 5.710000 70.59000


Sum Sq. Dev. 1.533480 1.399591 1.608858 0.222764 20.26052

Observations 45 45 45 45 45
Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 11
Ananlisis regresi data panel adalah metode analisis yang mengembangkan data runtut
waktu (time series) dan data silang (cross section). Langkah-langkahnya sebagai berikut:
(1) Merusmuskan ke dalam model regresi data panel; model common effect, model fixed
effect, dan model random effect, (2) Menentukan model analisis regresi data panel; uji
chow, uji hausman dan uji lagrange multiplier, (3) Uji asumsi klasik; uji normallitas data,
multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan autokolerasi. (4) Pengujian hipotesis; hipotesis
parsial dan simultan. (5) Koefisien determinasi; parsial dan simultan.
Pada penelitian ini model estimasi yang dipilih yaitu Fixed Effect Model (FEM) yang
ditunjukkan pada Tabel 3 dan 4. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan data berdistribusi
normal, tidak terjadi multikolinieritas dan heterokedastisitas, serta autokolerasi.
Tabel 3. Hasil Pemilihan Model Estimasi Fixed Effect Model 1
Dependent Variable: PR
Method: Panel Least Squares
Date: 05/22/20 Time: 04:41
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.717708 0.244997 11.09283 0.0000


EC 0.725789 0.550118 2.319334 0.0001
SO 0.065876 0.522070 4.126182 0.0004
EN 0.428770 0.362436 3.183024 0.0432
Jurnal Riset Mahasiswa (BRAINY) Nadia Agustin Harfiani
Volume 1, No. 2, Desember 2020

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.521798 Mean dependent var -2.160964


Adjusted R-squared 0.362397 S.D. dependent var 0.408457
S.E. of regression 0.326153 Akaike info criterion 0.820279
Sum squared resid 3.510403 Schwarz criterion 1.302055
Log likelihood -6.456274 Hannan-Quinn criter. 0.999880
F-statistic 3.273500 Durbin-Watson stat 1.799198
Prob(F-statistic) 0.004045
Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 11
Berdasarkan Tabel 3 diperoleh hasil bahwa variabel kinerja ekonomi, kinerja sosial
dan kinerja lingkungan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Nilai R-Squared 0,521798 atau 52,17%. Angka ini menunjukkan bahwa pengaruh kinerja
ekonomi, kinerja sosial, kinerja lingkungan secara bersama-sama berpengaruh sebesar
52,17% terhadap profitabilitas pada perusahaan sub sektor bank yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2014 – 2018. Sedangkan sisanya 47,83% dipengaruhi variabel
lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini. Berdasarkan Tabel 3, maka diperoleh
persamaan regresi data panel sebagai berikut: PR = 2,717708 + 0,725789X1 +
0.065876X2 + 0,428770X3 + εit
Persamaan diatas menunjukkan bahwa koefisien regresi kinerja ekonomi, kinerja
sosial dan kinerja lingkungan bernilai positif artinya adanya hubungan searah dengan
profitabilitas pada perusahaan sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014 – 2018.
Tabel 4. Hasil Pemilihan Model Estimasi Fixed Effect Model 2
Dependent Variable: NP
Method: Panel Least Squares
Date: 05/22/20 Time: 16:03
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -2.163853 0.367396 -5.889698 0.0000


PR 0.345320 0.149550 2.309066 0.0285

Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
Period fixed (dummy variables)

R-squared 0.659131 Mean dependent var -2.160964


Adjusted R-squared 0.464348 S.D. dependent var 0.408457
S.E. of regression 0.298943 Akaike info criterion 0.703967
Sum squared resid 2.502266 Schwarz criterion 1.386484
Log likelihood 1.160741 Hannan-Quinn criter. 0.958403
F-statistic 3.383932 Durbin-Watson stat 1.635985
Prob(F-statistic) 0.002329

Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 11


Jurnal Riset Mahasiswa (BRAINY) Nadia Agustin Harfiani
Volume 1, No. 2, Desember 2020

Selanjutnya pada Tabel 4 diperoleh hasil dari variabel profitabilitas berpengaruh


terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014 – 2018. Nilai R-Squared yang diperoleh adalah sebesar 0.659131
atau 65,91%. Sedangkan sisanya 34,09% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini. Berdasarkan Tabel 4, maka diperoleh persamaan regresi data panel
sebagai berikut: NP = -2,163853 + 0,345320X + εit
Persamaan regresi data panel diatas menunjukkan bahwa koefisien variabel
profitabilitas bernilai positif dan signifikan juga adanya hubungan searah terhadap nilai
perusahaan.
Secara parsial, dapat dilihat pada Tabel 3 yang menunjukkan bahwa: (1) Nilai
signifikansi Kinerja Ekonomi (EC) sebesar 0,0001 dan nilai signifikansi < 0,05, sehingga
variabel kinerja ekonomi berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada sub sektor
bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018. (2) Nilai signifikansi
Kinerja Sosial (SO) sebesar 0,0004 dan nilai signifikansi < 0,05, sehingga variabel kinerja
sosial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada sub sektor bank yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018. (3) Nilai signifikansi Kinerja Lingkungan
(EN) sebesar 0,0432 dan nilai signifikansi < 0,05, sehingga variabel kinerja lingkungan
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada sub sektor bank yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018. (4) Nilai signifikansi Pofitabilitas sebesar
0,0285 dan nilai signifikansi < 0,05, sehingga variabel profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan pada sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014 – 2018.

PEMBAHASAN

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa rata-rata nilai perusahaan sub sektor bank yang
terdaftar di Bursa Efek Indoensia periode 2014 – 2018 yang diukur dengan Price Earning
Ratio (PER) sebesar 1,568667 dengan nilai tertinggi sebesar 3,02 dan nilai terendah
sebesar 0,18. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari rata-rata yaitu yaitu 0,678577 <
1,568667 menunjukkan rendahnya variasi antara nilai tertinggi dan nilai terendah selama
periode pengamatan.
Rata-rata profitabilitas pada sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014 – 2018 yang diukur dengan Return On Assets (ROA) sebesar 0,126889
dengan nilai tertinggi sebesar 0,46 dan nilai terendah sebesar 0,05. Nilai standar deviasi
yang lebih kecil dari rata-rata yaitu 0,071154 < 0,126889 menunjukkan rendahnya variasi
antara nilai tetinggi dan nilai terendah selama periode pengamatan.
Rata-rata Kinerja Ekonomi pada sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014 – 2018 yang diukur dengan Economics Disclosure Index (EcDI)
sebesar 0,566000 dengan nilai tertinggi sebesar 1,00 dan nilai terendah sebesar 0,22. Nilai
standar deviasi yang lebih kecil dari rata-rata yaitu 0,186686 < 0,566000 menunjukkan
rendahnya variasi antara nilai tetinggi dan nilai terendah selama periode pengamatan.
Rata-rata Kinerja Sosial pada sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014 – 2018 yang diukur dengan Social Disclosure Index (SoDI) sebesar
0,368444 dengan nilai tertinggi sebesar 0,83 dan nilai terendah sebesar 0,10. Nilai standar
deviasi yang lebih kecil dari rata-rata yaitu 0,178350 < 0,368444 menunjukkan rendahnya
variasi antara nilai tetinggi dan nilai terendah selama periode pengamatan.
Rata-rata Kinerja Lingkungan pada sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014 – 2018 yang diukur dengan Environment Disclosure Index
Jurnal Riset Mahasiswa (BRAINY) Nadia Agustin Harfiani
Volume 1, No. 2, Desember 2020

(EnDI) sebesar 0,283778 dengan nilai tertinggi sebesar 0,71 dan nilai terendah sebesar
0,06. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari rata-rata yaitu 0,191220 < 0,283778
menunjukkan rendahnya variasi antara nilai tetinggi dan nilai terendah selama periode
pengamatan.
Hasil menunjukkan bahwa kinerja ekonomi, kinerja sosial dan kinerja lingkungan
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, juga profitabilitas terhadap nilai
perusahaan. Hal ini akan menentukan kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
keuntungan secara keseluruhan.
Kinerja Ekonomi yang diproksikan dengan economics disclosure index berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Profitabilitas pada perusahaan jasa sektor keuangan sub
sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018. Hal ini dilihat
dari hasil pengujian hipotesis parsial dengan menggunakan uji t dari nilai probability (p-
value) signifikan 0,0001 < 0,05 dan berarah positif. Para pemegang saham perlu adanya
transparansi informasi mengenai Kinerja Ekonomi perusahaan. Dengan adanya informasi
mengenai Kinerja Ekonomi perusahaan, pemegang saham dapat memberikan kebijakan.
Dari kebijakan – kebijakan yang diambil oleh shareholders inilah perusahaan dituntut
untuk dapat meningkatkan tingkat laba bersih perusahaan agar pemegang saham tidak
menarik kembali saham mereka. Kepercayaan dari pemegang saham akan mendorong
perusahaan untuk meningkatkan tingkat laba bersih mereka dari total asset yang ada.
Kinerja Ekonomi dalam pengungkapan sustainability report ini bertujuan untuk
menyediakan informasi tambahan mengenai kegiatan perusahaan sekaligus sebagai
sarana untuk memberikan tanda (signal) kepada para stakeholder. (Suwardjono,
2014:583)
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti dan
Juwenah (2017), Moch. Rizki dan Dani (2017) dan Rahmanita (2018) menunjukkan
bahwa Kinerja Ekonomi memiliki pengaruh yang positif dan siginifikan terhadap
Profitabilitas. Artinya, semakin banyak item Kinerja Ekonomi yang diungkapkan dalam
laporan keberlanjutan (sustainability reporting) setiap perusahaan maka Profitabilitas pun
akan meningkat.
Kinerja Sosial yang diproksikan dengan social disclosure index berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Profitabilitas pada perusahaan jasa sektor keuangan sub sektor
bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018. Hal ini dilihat dari hasil
pengujian hipotesis parsial dengan menggunakan uji t dari nilai probability (p-value)
signifikan 0,0004 < 0,05 dan berarah positif. Pengungkapan kinerja sosial menjelaskan
tentang operasi perusahaan berada dalam peraturan yang berlaku dan bentuk tanggung
jawab perusahaan terhadap stakeholder. Dengan semakin terpenuhinya indeks dalam
pengungkapan kinerja sosial, perusahaan memiliki nilai tersendiri di bidang sosial. Fokus
utama kinerja sosial adalah perlakuan perusahaan terhadap sumber daya manusia.
Perusahaan dapat menggunakan informasi kinerja sosial sebagai keunggulan kompetitif
perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja sosial yang baik akan direspon positif oleh
investor. Dari respon positif investor inilah akan terjadi peningkatan harga saham. Kinerja
sosial dalam pengungkapan sustainability report ini bertujuan untuk menyediakan
informasi tambahan mengenai kegiatan perusahaan sekaligus sebagai sarana untuk
memberikan tanda (signal) kepada para stakeholder (Suwardjono, 2014:583).
Hasil penelitian ini selaras dan konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rahmanita (2018) adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara kinerja sosial
terhadap profitabilitas. Namun, berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Josua dan Hatane (2014) menunjukkan yang pengaruh negatif antara kinerja sosial
Jurnal Riset Mahasiswa (BRAINY) Nadia Agustin Harfiani
Volume 1, No. 2, Desember 2020

terhadap profitabilitas. Juga hasil penelitan dari Yohanes dan Josua (2013) menunjukkan
bahwa kinerja sosial berpengaruh siginifikan tetapi memiliki arah pengaruh yang negatif
terhadap profitabilitas.
Kinerja Lingkungan yang diproksikan dengan environment disclosure index
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas pada perusahaan jasa sektor
keuangan sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018.
Hal ini dilihat dari hasil pengujian hipotesis parsial dengan menggunakan uji t dari nilai
probability (p-value) signifikan 0,0432 < 0,05 dan berarah positif. Aspek kinerja
lingkungan dalam Sustainability Report menjelaskan bagaimana bentuk tanggung jawab
perusahaan dalam mengatasi masalah di lingkungan sekitar perusahaan beroperasi. Hal
ini perlu diungkapkan oleh perusahaan sebagai informasi kepada stakeholdernya
bagaimana tanggung jawab perusahaan dalam mengatasi permasalahan lingkungan di
sekitar perusahaan beroperasi. Perusahaan yang mengungkapkan kinerja lingkungan
dapat meningkatkan reputasi perusahaan di masyarakat. Reputasi yang baik di lingkungan
masyarakat akan menciptakan keunggulan yang kompetitif bagi perusahaan. Masyarakat
tidak akan merasa ragu untuk menjadi shareholder di perusahaan go public. Dari hal ini,
permintaan saham perusahaan akan meningkat dan berimbas pada kenaikan harga saham.
Hasil penelitian ini konsisten dan selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh
Moch. Rizki dan Dani (2017) yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif
dan signifikan antara kinerja lingkungan dengan profitabilitas perusahaan. Sedangkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Dea F. Defung dan M. Amin (2017) menyatakan
bahwa kinerja lingkungan menunjukkan hubungan positif namun tidak signifikan
terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan Josua dan Hatane
(2014) menunjukkan kinerja lingkungan berpengaruh negatif terhadap proftabilitas
perusahaan.
Hasil perhitungan dari koefisien determinasi secara parsial menunjukkan bahwa nilai
koefisien determinasi (R-Squared) dari persamaan regresi Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan ialah sebesar 0,659131 atau 65,91%. Sedangkan (Uji t) menunjukkan bahwa
Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Assets menunjukkan arah positif
terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Price Earning Ratio dengan nilai
probability sebesar 0.0285.
Hubungan positif yang dimiliki oleh kedua variabel ini artinya bahwa semakin tinggi
atau naiknya profitabilitas perusahaan maka akan semakin meningkatnya nilai
perusahaan begitupun sebaliknya. Perusahaan yang berhasil meningkatkan profitabilitas
setiap tahunnya, maka akan membuat ketertarikan banyak investor. Investor akan
mempercayai perusahaan yang mampu menghasilkan profit yang besar karena return
yang diperoleh juga besar, sehingga hal tersebut menjadi sinyal positif bagi investor dari
perusahaan. Keadaan tersebut akan digunakan manajer perusahaan untuk memperoleh
sumber modal dalam bentuk saham. Peningkatan permintaan saham inilah yang akan
menaikan nilai perusahaan serta harga saham tersebut di pasar modal (Kadek dkk,
2015:9). Oleh karena itu, profitabilitas menentukan tinggi rendahnya nilai perusahaan
yang dilihat berdasarkan saham yang beredar di pasar.
Hasil penelitian ini selaras dan konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur
dan Puji (2018) dan I Gusti dan Gede (2016) menunjukkan profitabilitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Juga penelitian yang dilakukan oleh
Mita, Ratno dan Dessy (2019) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara
profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
Jurnal Riset Mahasiswa (BRAINY) Nadia Agustin Harfiani
Volume 1, No. 2, Desember 2020

KESIMPULAN

Kinerja Ekonomi mengalami nilai rata-rata yang meningkat setiap tahunnya selama
5 tahun terakhir periode 2014 – 2018. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk.
(BJBR) merupakan perusahaan yang memiliki rata-rata tertinggi dalam pengungkapan
Kinerja Ekonomi sedangkan Bank Permata Tbk. (BNLI) merupakan pengungkapan
Kinerja Ekonomi terendah dalam laporan keberlanjutannya (sustainability reporting).
Kinerja Sosial mengalami nilai rata-rata yang meningkat setiap tahunnya selama 5 tahun
terakhir periode 2014 – 2018. Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) merupakan
perusahaan yang memiliki rata-rata tertinggi dalam pengungkapan Kinerja Sosial
sedangkan rata-rata terendah terdapat pada Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) dalam
laporan keberlanjutannya (sustainability reporting) selama periode penelitian. Kinerja
Lingkungan mengalami nilai rata-rata yang meningkat setiap tahunnya selama 5 tahun
terakhir periode 2014 – 2018. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dan Bank
Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) merupakan perusahaan yang memiliki rata-rata tertinggi
yang sama dalam pengungkapan Kinerja Lingkungan sedangkan Bank OCBC NISP Tbk.
(NISP) merupakan pengungkapan Kinerja Lingkungan yang memiliki rata-rata terendah
dalam laporan keberlanjutannya (sustainability reporting). 2.Kondisi Profitabilitas pada
perusahaan jasa sektor keuangan sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) mengalami nilai fluktuatif dengan kecenderungan menurun. Rata-rata Profitabilitas
tertinggi terdapat pada Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) selama periode
penelitian, sedangkan Profitabilitas terendah berada pada Bank Permata Tbk. (BNLI)
dengan memperoleh angka negatif. 3.Kondisi Nilai Perusahaan pada perusahaan jasa
sektor keuangan sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami
fluktuatif dengan kecenderungan menurun. Rata-rata Nilai Perusahaan tertinggi berada
pada Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) selama periode penelitian, sedangkan Nilai
Perusahaan terendah terdapat pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk.
(BJMT).
Besarnya pengaruh secara simultan variabel Kinerja Ekonomi, Kinerja Sosial dan
Kinerja Lingkungan terhadap Profitabilitas adalah sebesar 52,17% berarah positif dan
signifikan. Sedangkan 47,83% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Besarnya pengaruh Kinerja Ekonomi secara parsial adalah sebesar
0,233483 atau sama dengan 23,34% berarah positif dan signifikan. Variabel Kinerja
Ekonomi memiliki pengaruh terbesar terhadap Profitabilitas pada perusahaan jasa sektor
keuangan sub sektor bank yang terdaftar di BEI periode 2014 – 2018. Besarnya pengaruh
Kinerja Sosial secara parsial adalah sebesar 0,177835 atau 17,78% berarah positif dan
signifikan. Variabel Kinerja Sosial memiliki pengaruh terbesar kedua terhadap
Profitabilitas pada perusahaan jasa sektor keuangan sub sektor bank yang terdaftar di BEI
periode 2014 – 2018. Besarnya pengaruh Lingkungan secara parsial adalah sebesar
0,110480 atau sama dengan 11,04% berarah positif dan signifikan. Variabel Kinerja
Lingkungan memiliki pengaruh terkecil terhadap Profitabilitas pada perusahaan jasa
sektor keuangan sub sektor bank yang terdaftar di BEI periode 2014 – 2018. Besarnya
pengaruh Profitabilitas adalah sebesar 0,659131 atau sama dengan 65,91% berarah positif
dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan jasa sektor keuangan sub
sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018.
Jurnal Riset Mahasiswa (BRAINY) Nadia Agustin Harfiani
Volume 1, No. 2, Desember 2020

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipata
Astuti, A., dan Juwenah. (2017). Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap
Nilai Perusahaan yang Tergabung dalam LQ 45 Tahun 2012-2013. Accounthink -
Journal of Accounting and Finance, 2(1). 301– 313. DOI:
http://dx.doi.org/10.35706/acc.v2i01.733
Basuki, A dan Pratowo, N. (2016). Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi & Bisnis:
Dilengkapi Aplikasi SPSS & Eviews. Depok: PT. Rajagrafindo Persada
Brigham, Eugene F, dan Joel F. Houston. (2018). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
(Edisi 14). Jakarta: Salemba Empat
Bukhori, M., dan Sopian, D. (2017). Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report
terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Sikap Vol. 2 No. 1 Tahun 2017. Hal. 35 – 48.
DOI: http://dx.doi.org/10.32897/jsikap.v2i1.62
Burhan, A., and Wiwin (2012). The Impact of Sustainability Repoting on Company
Performance. Journal of Economics, Business, and Accountancy Ventura. Vol. 15
No. 2 August 2012. Page 257 – 272. DOI: http://dx.doi.org/10.14414/jebav.v15i2.79
Caesaria, A., and Basuki, B. (2017). The Study of Sustainability Report Disclosure
Aspects and Their Impact on the Companies’ Performance. SHS Web Conferences
34, 08001 Vol. 34 Issue 5. DOI: http://dx.doi.org/10.1051/shsconf/20173408001
Dewa, G., Fachrurrozi., dan Utaminingsih, N. (2014). Pengaruh Profitabilitas terhadap
Nilai Perusahaan dengan Luas Pengungkapan CSR sebagai Variabel Moderasi.
Accounting Analysis Journal. Vol. 3 No. 1 Maret Tahun 2014. Hal. 62 – 69. Diakses
dari https://journal.unnes.ac.id
Elkington, J. (1997). Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line of 21st Century
Business. Capstone: Oxford.
Fahmi, I. (2015) a. Analisis Laporan Keuangan (Edisi Ke-4). Bandung: Alfabeta.
Fahmi, I. (2018) b. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan. (2017). Pedoman Penyusunan
Skripsi FEB UNPAS. Bandung.
Garg, P. (2015). Impact of Sustainability Reporting on Firm Performance of Companies
in India. International Journal of Marketing and Business Communication. Vol. 4
Issue 3 July 2015. Page 38 – 45. DOI: 10.21863/ijmbc/2015.4.3.018
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gitman, Lawrence J. (2015). Principles of Management Finance (12th Edition). Boston:
Pearson Education, Inc.
Global Reporting Initiative. (2010). GRI dan ISO 26000: Bagaimana Menggunakan
Panduan GRI Bersama dengan ISO 26000
Global Reporting Initiative. (2013). Pedoman Pelaporan Keberlanjutan G4. Prinsip-
Prinsip Pelaporan dan Pengungkapan Standar
Harahap dan Syafri, S. (2013). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (Edisi 11). Jakarta:
Rajawali Pers
Hasibuan dan Melayu, S. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Kamaludin. (2011). Manajemen Keuangan “Konsep Dasar dan Penerapannya”. Bandung:
Mandar Maju.
Jurnal Riset Mahasiswa (BRAINY) Nadia Agustin Harfiani
Volume 1, No. 2, Desember 2020

Kasmir. (2018) a. Analisis Laporan Keuangan (Edisi Kesatu). Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Kasmir. (2018) b. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Depok: PT.
Rajagrafindo Persada
Kipesha, E., and Zhang, X. (2013). Sustainability, Profitability and Outreach Tradeoffs:
Evidences from Microfinance Institutions in East Africa. European Journal of
Business and Management. Vol. 5 No. 8 Tahun 2013 (Hal. 136 – 148). Diakses dari
https://www.semanticscholar.org
Kotter, John P. (2014). Accelerate: Building Strategic Agility for a Faster-Moving World.
New York: Free Press
Kusuma, R. A., & Priantinah, D. (2018). Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai
Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Yang Bergabung Di ISSI dan Konvensional
Periode 2014-2016. Jurnal Nominal, Volume VII Nomor 2. DOI:
https://doi.org/10.21831/nominal.v7i2.21352
Kuzey, C., & Uyar, A. (2017). Determinants of Sustainability Reporting and It's Impact
on Firm Value: Evidence from the Emerging Market of Turkey. Journal of Cleaner
Production. Vol. 143 Issue 27-39. DOI: 10.1016/j.jclepro.2016.12.153
Latifah, S., dan Luhur, M. (2017). Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report
terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Pemoderasi. Jurnal
Akuntansi dan Bisnis Vol. 17 No. 1, Februari 2017. Hal. 13 – 18. DOI:
http://dx.doi.org/10.20961/jab.v17i1.219Sutopo, B., Kot, S., Adiati, A., and Ardila,
L. (2018). Sustainability Reporting and Value Relevance of Financial Statements.
MDPI Journals Vol. 10 Issue. DOI: 10.3390/su10030678
Loh, L., Thomas, and Wang, Y. (2017). Sustainability Reporting and Firm Value:
Evidence from Singapore-Listed Companies. MDPI Journals Vol. 9 Issue 11. DOI:
https://doi.org/10.3390/ su9112112.
Lozano, R (2011). The State of Sustainability Reporting in Universities. International
Journal of Sustainability in Higher Education. Vol. 12 Issue 1 2011. Page 67 – 78.
DOI: https://doi.org/10.1108/14676371111098311
Manisa, D., Defung, F., dan Kadafi, M. (2017). Pengaruh Pengungkapan Sustainability
Report terhadap Kinerja Keungan Perusahaan Inrfrastruktur yang terdaftar di Bursa
efek Indonesia. Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi. Vol. 19 No. 2 Tahun
2017. Hal. 174 – 187). DOI: http://dx.doi.org/10.29264/jfor.v19i2.2124
Mufidah, N., dan Purnamasari, P. (2018). Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan dengan Pengungkapan CSR dan GCG sebagai Variabel Moderating.
Jurnal Keuangan dan Perbankan Syariah. Vol. 6 No. 1 Tahun 2018. Hal. 64 – 82.
DOI: http://dx.doi.org/10.18860/ed.v6i1.5454
Naskar, L. (2018). Impact of Corporate Sustainability Reporting on Firm Performance:
An Empirical Examination in Asia. Journal of Asia Business Studies, volume 12,
571-593. DOI: http://dx.doi.org/10.1108/JABS-11-2016-0157
Natalia, R., dan Tarigan, J. (2014). Pengaruh Sustainability Reporting Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan Publik Dari Sisi Profitability Ratio. Jurnal Business
Accounting Review, Vol. 2, No. 1. Diakses dari http://publication.petra.ac.id
Noor, J. (2014). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Nurlela, Sulastri, AJ, U., dan Hanafi, A. (2019). The Influence of Investment Decisions
and Financing Decisions on Firm Value with Profitability as Intervening Variables
Jurnal Riset Mahasiswa (BRAINY) Nadia Agustin Harfiani
Volume 1, No. 2, Desember 2020

(Empirical Study on Companies Listed In Indonesian Sharia Stock Index).


International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding. Vol. 6
Issue 2 April 2019. Page 235-245. DOI: http://dx.doi.org/10.18415/ijmmu.v6i2.758
Porter, M. E., & Kramer, M. R. (2011). Creating Shard Value. Harvard Business Review,
Vol. 89, Issue 1 – 2. Page 62 – 72. Diakses dari https://maaw.info/ArticleSummaries/
ArtSumPorterKramer2011.htm
Putri, R. (2018). Pengaruh Sustainability Report dan Mekanisme Corporate Governance
terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi UNESA. Vol. 6 No. 2 Tahun 2018.
Diakses dari https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id
Robbins, P. Stephen & Coutler, Mary. (2016). Human Resources Management (Edisi 16).
Jakarta: Salemba Empat
Sartono, A. (2010). Menejemen Keuangan Teori dan Aplikasi (Edisi 4). Yogyakarta:
BPFE
Sjahrial, D. (2014). Manajemen Keuangan Lanjutan (Edisi Revisi). Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Sudana, I. (2015) a. Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi Kedua). Jakarta: Erlangga
Sudana, I. (2015) b. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi Kedua).
Jakarta: ErlanggaSupomo, R dan Nurhayati, E. (2018). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung: Yrama Widya.
Sudana, I. (2015) c. Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi Kedua). Jakarta: Erlangga
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sunyoto, D. (2016). Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika Aditama.
Sutrisno. (2012). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
EKONISIA.
Reddy, K., and Gordon, L. (2010). The Effect of Sustainability Reporting on Financial
Performance: An Empirical Study Using Listed Companies. Journal of Asia
Entrepreneurship and Sustainability. Vol. VI, Issue 2. Page 19 – 42. Diakses dari
https://researchcommons.waikato.ac.nz
Rizki, M., Agriyanto, R., dan Farida, D. (2019). The Effect of Sustainability Report and
Profitability on Company Value: Evidence from Indonesian Sharia Shares. Jurnal
Ekonomi Islam. Vol. 10 No. 1 Tahun 2019 (Hal. 117 – 140). DOI:
http://dx.doi.org/10.21580/economica.2019.10.1.3747
Rudangga, I., dan Sudiarta, G. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 5 No. 7
Tahun 2016. Hal. 4394 – 4422. Diakses dari https://ojs.unud.ac.id
Sari, I., dan Andreas, H. (2019). Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap
Keuangan Perusahaan di Indonesia. International Jounal of Social Science and
Business. Vol. 3 No. 3 August 2019. Page 207 – 214. DOI:
10.23887/ijssb.v3i3.20998
Sejati, B., dan Prastiwi, A. (2015). Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report
terhadap Kinerja dan Nilai Perusahaan. Diponegoro Journal of Accounting. Vol. 4
No. 1 Tahun 2015. Hal. 1 – 12. Diakses dari https://ejournal3.undip.ac.id
Susanto, Y. (2013). Pengaruh Pengungkapan Sustainablity Report terhadap Profitabilitas
Perusahaan. Business Accounting Review. Vol. 1 Tahun 2013. Diakses dari
https://www.neliti.com
Jurnal Riset Mahasiswa (BRAINY) Nadia Agustin Harfiani
Volume 1, No. 2, Desember 2020

Sutrisno, B. 2017. Hubungan Volatilitas dan Volume Perdagangan di Bursa Efek.


Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 7, No. 1,
15-16. DOI: 10.15408/ess.v7i1.3894
Tarigan, J., dan Semuel, H. (2014). Pengungkapan Sustainability Report dan Kinerja
Keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 16 No. 2. November 2014. Hal. 88
– 101. DOI:10.9744/jak.16.2.88-101
Whetman, L. (2018). The Impact of Sustainability Reporting on Firm Profitability.
Undergraduate Economic Review. Vol. 14 Issue 1. Diakses dari
https://digitalcommons.iwu.edu/uer/vol14/iss1/4/
Wijaya, B., dan Sedana, I. (2015). Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
(Kebijakan Dividen dan Kesempatan Investasi sebagai Variabel Moderasi). E-Jurnal
Manajemen Unud. Vol. 14 No. 12 Tahun 2015. Hal. 4477 – 4500. Diakses dari
https://ojs.unud.ac.id
Wijayanti, R. 2016. Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. ISSN 2460-0784.
Diakses dari https://publikasiilmiah.ums.ac.id

You might also like