You are on page 1of 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/327097877

Pengaruh Financial Leverage Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada


Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2011-2015)

Article  in  Jurnal Riset Bisnis dan Investasi · December 2017


DOI: 10.35697/jrbi.v3i3.944

CITATION READS

1 4,804

3 authors, including:

Ermina Tiorida Ira Siti Sarah


Politeknik Negeri Bandung Politeknik Negeri Bandung
6 PUBLICATIONS   1 CITATION    12 PUBLICATIONS   38 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

E-Commerce View project

All content following this page was uploaded by Ira Siti Sarah on 18 August 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Pengaruh Financial Leverage Terhadap Kinerja Keuangan
(Studi Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)
Hana Nopitasari1* Ermina Tiorida2, dan Ira Siti Sarah3
1
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung, Indonesia
2
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung, Indonesia
3
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung, Indonesia

Abstract:
The main objective of this study is to determine the effect of financial leverage on financial
performance of the 39 selected property and real estate companies listed in Indonesia Stock
Exchange over a periode of five years (2011-2015). This work employed two financial
leverage for the independent variables such as: debt ratio (DR) and debt to equity ratio
(DER) in determaining their effect on financial performance such as return on equity (ROE),
sales growth and price earning ratio (PER) as a dependent variables. The secondary data
were obtained from the financial statement (comprehensive income statement and statement
of financial position) of the selected campanies quoted from the Indonesia Stock Exchange
(IDX). Descriptive statistical test, simple linear regression test and hypothesis test are used
to analyze the data of this research. The results of the analysis show that there is a positive
and insignificant influence between financial leverage on the financial performance of 39
companies, proven by hypothesis testing of t-value (1.610) < t-table (1.65481) and P-value of
0.109, while the value of regression coefficient of financial performance of 0.008

Keywords: capital structure, financial leverage, financial performance

Abstrak:
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh financial leverage terhadap
kinerja keuangan 39 perusahaan properti dan real estate terpilih yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama lima tahun (2011-2015). Penelitian ini menggunakan dua leverage
keuangan untuk variabel independen seperti debt ratio (DR) dan debt to equity ratio dalam
menentukan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan seperti return on equity (ROE),
pertumbuhan penjualan dan price earning ratio (PER) sebagai variabel dependen. Data
sekunder diperoleh dari laporan keuangan (laporan laba rugi komprehensif dan laporan posisi
keuangan) dari perusahaan terpilih yang dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Uji statistik
deskriptif, uji regresi linier sederhana dan uji hipotesis digunakan untuk menganalisis data
penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara financial leverage terhadap kinerja keuangan dari 39 perusahaan. Hal ini dibuktikan
dengan pengujian hipotesis yang menghasilkan nilai t hitung (1.610) < t-table (1.65481) dan
P-value sebesar 0.109, dengan nilai koefisien regresi kinerja keuangan sebesar 0,008.

Kata Kunci: struktur modal, financial leverage, kinerja keuangan

*Email korespondensi: PENDAHULUAN


Hana Nopitasari Pertumbuhan perekonomian
Hananovitaa@gmail.com Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia,

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 45
ISSN 2460-8211
walaupun di tengah kondisi perekonomian pengambilan keputusan. Penilaian atas
global yang terus menurun. Pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan ini merupakan
ekonomi Indonesia hanya kalah dari India sebuah informasi yang dapat dipakai
dan China. Hal ini dibuktikan dengan sebagai dasar pengambilan keputusan baik
kemampuan Indonesia untuk menjaga pihak internal maupun eksternal, khususnya
pertumbuhan ekonominya yang pada penilaian kinerja perusahaan ini merupakan
kuartal III pada tahun 2016 tumbuh sebesar salah satu cara yang dapat dilakukan
5,04% (SindoNews.com, 2016). manajemen agar dapat memenuhi
Menurut Menteri Keuangan kewajibannya terhadap para penyandang
Republik Indonesia, pertumbuhan ekonomi dana dan juga untuk mencapai tujuan yang
Indonesia yang baik ini ditopang oleh telah ditetapkan perusahaan.
pertumbuhan konsumsi sangat sehat, inflasi Dalam mencapai tujuannya,
masih rendah 3,7% dan dari sisi investasi perusahaan memerlukan sumber modal atau
yang masih tumbuh mendekati 5% dana yang cukup. Sumber dana yang
(SindoNews.com, 2016). Sejalan dengan dibutuhkan perusahaan berasal dari sumber
itu, Gubernur Bank Indonesia, Agus internal (internal sources) dan sumber
Martowardoyo juga menyatakan bahwa eksternal (external sources). Dana yang
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada berasal dari sumber internal adalah dana
tahun 2018 sampai 2021 akan berada atau modal yang dibentuk atau dihasilkan
dikisaran 5,9 hingga 6,3 persen, hal ini sendiri dalam perusahaan seperti laba
banyak disebabkan oleh inflasi yang rendah ditahan (retained earning), dan penyusutan
(Kompas.com, 2016). (depreciation). Sementara itu, sumber
Ini berarti pendapatan masyarakat eksternal (external sources) adalah sumber
akan terus meningkat hingga lima sampai dana yang berasal dari luar perusahaan.
enam tahun kedepan, mengingat Dana yang berasal dari sumber ekstern
diperkirakan hingga tahun 2021 adalah dana yang berasal dari para kreditur
pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus dan pemilik, peserta atau pengambil bagian
meningkat. Dengan pendapatan masyarakat didalam perusahaan. Dana atau modal yang
yang terus meningkat tentu akan berasal dari para kreditur merupakan utang
mendorong daya beli masyarakat menjadi bagi perusahaan yang bersangkutan dan
lebih tinggi, karena mereka mampu modal yang berasal dari kreditur disebut
membeli produk maupun jasa yang mereka sebagai modal asing. Kebijakan dan
butuhkan. Perusahaan bersaing untuk pengambilan keputusan tentang sumber
meraih pelanggan sebanyak mungkin, pendanaan mana yang akan dipilih tidak
sehingga dapat memenuhi permintaan terlepas dari peran manajemen puncak.
konsumsi masyarakat, mencapai tujuan Jika perusahaan memilih sumber
ekspansi, menjaga kelangsungan hidup pendanaan eksternal berupa hutang, maka
perusahaan dan yang pasti untuk penggunaan hutang itu sendiri mengandung
mempertahankan atau meningkatkan tiga dimensi bagi perusahaan (Sartono,
kinerja perusahaan. 2010). Pertama, pemberi kredit akan menitik
Kinerja perusahaan dapat dilihat beratkan pada besarnya jumlah jaminan atas
dari berbagai sudut pandang. Salah satunya kredit yang diberikan. Kedua, dengan
kinerja keuagnan perusahaan. Kinerja menggunakan utang maka apabila
keuangan perusahaan merupakan prestasi perusahaan mendapatkan keuntungan lebih
kerja perusahaan dalam periode tertentu besar dari beban tetapnya maka pemilik
yang dapat dianalisis dengan alat analisis perusahaan keuntungannya akan meningkat.
keuangan. Penilaian terhadap kinerja Ketiga, dengan menggunakan utang pemilik
keuangan perusahaan adalah indikator dari memperoleh dana dan tidak kehilangan
baik buruknya keputusan manajemen dalam pengendalian perusahaan. Dari pernyataan

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 46
ISSN 2460-8211
kedua dapat disimpulkan bahwa utang akan KAJIAN LITERATUR
menimbulkan beban yaitu beban bunga. Financial Leverage
Semakin besar pinjaman, semakin besar pula Arti leverage secara harfiah adalah
beban bunga yang harus dibayarkan. Biaya pengungkit. Pengungkit pada dasarnya
berupa beban bunga tersebut merupakan digunakan untuk membantu mengangkat
financial leverage. beban yang berat (Piper dan Weinhold
Financial leverage ini berhubungan dalam Dewi, 2004), dalam hal ini leverage
dengan sumber pendanaan dan dapat diukur juga mempunyai maksud yang serupa,
dengan leverage ratio. Dalam penelitin ini, dimana leverage dapat digunakan untuk
leverage ratio yang digunakan adalah debt meningkatkan keuntungan yang diharapkan
ratio dan debt to equity ratio. Melalui rasio- (Hanafi, 2013). Leverage merupakan
rasio tersebut akan didapatkan rasio penggunaan aktiva tetap atau sumber dana
penggunaan utang terhadap modal dimana atas penggunaan dana tersebut,
perusahaan, yang berdampak terhadap perusahaan harus menanggung biaya tetap
kinerja perusahaan. atau membayar beban tetap dengan tujuan
Sementara itu untuk menilai kinerja memperbesar tingkat penghasilan bagi
perusahaan, akan menggunakan retun on pemilik perusahaan. Penggunaan aktiva
equity, pertumbuhan penjualan dan price yang menimbulkan beban tetap disebut
earning ratio. Pada umumnya, penjualan dengan operating leverage, sementara
atau pendapatan digunakan untuk mengukur penggunaan dana dengan beban tetap
kinerja keuangan perusahaan. Namun disebut dengan financial leverage (Sudana,
pendapat itu tidak selamanya dapat 2011). Dapat disimpukan bahwa finanacial
dibenarkan karena masih banyak faktor lain leverage adalah penggunaan sumber dana
yang harus diperhatikan sebelum menilai dari pihak ketiga (utang) yang mana dana
sejauh mana kinerja perusahaan khususnya tersebut memiliki beban tetap yang harus
dari segi keuangan. Maka dari itu untuk dibayar perusahaan berupa bunga dengan
menilai kinerja perusahaan secara ideal tujuan meningkatkan struktur modal
dilakukan penilaian melalui rasio-rasio perusahaan, sehingga meningkatkan
tersebut. keuntungan perusahaan dan keuntungan bagi
Penelitian ini dilakukan terhadap para pemegang saham. Jika perusahaan tidak
perusahaan sektor industri properti dan real mempunyai leverage, berarti perusahaan
estate yang terdaftar di Bursa Efek tersebut 100% menggunakan modal sendiri.
Indonesia tahun 2011-2015, dimana salah Penggunaan financial leverage (utang) itu
satu sumber pendanaan perusahaannya sendiri bagi perusahaan mengandung tiga
diperoleh dari utang. Dasar pemilihan dimensi (Sartono, 2001):
sektor industri properti dan real estate ini 1. Pemberi kredit akan menitikberatkan
adalah pertama, prospek sektor properti pada besarnya jaminan atas kredit yang
tahun 2017 diperkirakan lebih menjanjikan diberikan
seiring dengan terus meningkatnya 2. Dengan menggunakan utang maka
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kedua, apabila perusahaan mendapatkan
semakin meningkatnya kebutuhan akan keuntungan yang lebih besar dari beban
properti dan real estate seiring dengan tetapnya maka pemilik perusahaan
bertambahnya laju pertumbuhan penduduk keuntungannya akan meningkat
tiap tahunnya, ditambah kebijakan 3. Dengan menggunakan utang maka
pemerintah yang memberikan kemudahan pemilik memperoleh dana dan tidak
untuk bisnis properti. Hal ini menyebabkan kehilangan pengendalian perusahaan.
peningkatan permintaan akan industri Sejalan dengan itu Brigham dan
properti dan real estate di Indonesia. Houston (2013) mengemukakan alasan
perusahaan menggunakan financial

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 47
ISSN 2460-8211
leverage. Pertama, leverage mewajibkan dengan total aset (Ekwe and Duru,
perusahaan mengeluarkan beban tetap 2012), seperti rumus dibawah ini :
berupa bunga kepada para investor. Dengan
adanya bunga maka pajak akan berkurang,
karena bunga dapat menjadi pengurang Sumber : Umar (2003), Sartono (2001), dan
pajak. Dengan demikian akan menyisakan Weston & Copeland (2010)
laba operasi yang lebih besar bagi investor 2. Debt to Equity Ratio (DER)
perusahaan. Kedua, jika laba operasi Debt to equity ratio merupakan
sebagai persentase terhadap aset melebihi perbandingan antara total utang (utang
tingkat bunga atas utang seperti yang lancar dan utang jangka panjang) dan
umumnya diharapkan, maka perusahaan modal yang menunjukkan kemampuan
dapat menggunakan untuk membeli aset, perusahaan untuk memenuhi
membayar bunga atas utang dan kewajibannya dengan menggunakan
mendapatkan sisa bonus bagi para modal yang ada. DER dihitung dengan
pemegang saham. rumus :
Tingkat financial leverage
dipengaruhi oleh besar bunga yang
Sumber : Umar (2003), Sartono (2001) dan
dibayarkan perusahaan, atau dengan kata Weston & Copeland (2010)
lain besar utang yang digunakan perushaaan.
Semakin besar utang yang digunakan Kinerja Keuangan
perusahaan, akan semakin tinggi tingkat Evaluasi kinerja perusahaan dapat
financial leverage nya (Fahmi, 2013). dilihat dalam dari berbagai sisi salah satunya
Penggunaan financial leverage pada suatu dari sisi keuangan. Menurut Fahmi (2013)
perusahaan dikatakan menguntungkan kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
apabila pendapatan yang diterima dari dilakaukan untuk melihat sejauh mana suatu
penggunaan dana melalui utang tersebut perusahaan telah melaksanakan aturan-
mengalami peningkatan dari beban tetap aturan pelaksanaan keuangan secara baik
penggunaan hutang tersebut (Sudana, 2011). dan benar selain itu kinerja keuangan adalah
gambaran kondisi keuangan perusahaan
Analisis Financial Leverage pada suatu periode tertentu baik menyangkut
Dalam menganalisis financial aspek penghimpunan dana maupun
leverage digunakan rasio yang menghitung penyaluran dana, yang biasanya diukur
proposi utang di dalam modal. Rasio ini dengan indikator kecukupan modal,
disebut juga rasio leverage. Rasio leverage likuiditas, dan profitabilitas (Jumingan,
mengukur seberapa besar perusahaan 2006) dimana hasil analisis kinerja
dibiayai dengan utang (Fahmi, 2013). keuangan perusahaan merupakan prestasi
Dengan kata lain rasio leverage dapat yang dicapai perusahaan dalam suatu
dijadikan rasio untuk mengukur seberapa periode tertentu yang mencerminkan tingkat
baik struktur permodalan perusahaan. kesehatan perusahaan tersebut (Sutrisno,
Menurut Fahmi (2013) dibawah ini 2009).
merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat financial leverage, yaitu: Tujuan Kinerja Keuangan
1. Debt Ratio/ Debt to Asset Ratio Kinerja keuangan perusahaan
Rasio ini mengukur berapa besar aktiva berkaitan erat dengan pengukuran dan
perusahaan yang dibiayai oleh kreditur penilaian kinerja. Pengukuran kinerja
atau dengan kata lain jumlah aset yang (performing measurement) adalah
dibiayai oleh utang. Debt ratio dapat kualifikasi dan efisiensi serta efektivitas
dihitung dengan membagi total utang perusahaan dalam pengoperasian bisnis
selama periode akuntansi. Adapun tujuan

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 48
ISSN 2460-8211
penilaian kinerja menurut Srimindarti (2006) Evaluasi kinerja keuangan dapat dilakukan
adalah penentuan efektivitas operasional, menggunakan analisis laporan keuangan.
organisasi, dan karyawan berdasarkan Dimana analisis laporan keuangan dapat
sasaran, standar dan kriteria yang telah dilakukan menggunakan rasio keuangan.
ditetapkan sebelumnya secara periodik. Terdapat tiga ukuran kinerja keuangan
Pengukuran kinerja digunakan perusahaan perusahaan yang dianalisis dalam tiga
untuk melakukan perbaikan di atas kegiatan kelompok (Weston dan Copeland, 2010):
operasionalnya agar dapat bersaing dengan 1. Rasio Profitabilitas
perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan Rasio profitabilitas mengukur efektifitas
merupakan proses pengkajian secara kritis manajemen berdasarkan hasil
terhadap evaluasi data, menghitung, pengembalian yang dihasilkan dari
mengukur, menginterprestasi, dan memberi penjualan dan investasi. Menurut
solusi terhadap keuangan perusahaan pada Gitman (2006) profitabilitas adalah
suatu periode tertentu. hubungan antara pendapatan dan biaya
Pentingnya analisis kinerja keuangan yang dihasilkan dengan menggunakan
disebakan didapatnya informasi sehubungan aset perusahaan, baik saat ini maupun
dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang dalam kegiatan produktif. Dalam
telah dicapai oleh perusahaan yang penelitian ini rasio profitabilitas yang
bersangkutan, dapat lebih berarti bagi pihak- digunakan adalah tingkat pengembalian
pihak yang berkepentingan (pihak internal atas ekuitas atau return on equity (ROE).
maupun pihak eksternal) apabila hasil dari Rasio ini mengukur hasil pengembalian
analisis kinerja keuangan diperbandingkan nilai buku kepada pemilik perusahaan.
untuk dua periode atau lebih dan dilakukan ROE dihitung dengan cara :
analisis lebih lanjut sehingga dapat
diperoleh data yang lebih jelas dalam
mendukung keputusan yang akan diambil. Sumber : Sartono, 2001; Weston & Copeland
Selain itu, dengan menganalisa kinerja (2010)
keuangan suatu perusahaan, akan diperoleh
2. Rasio Pertumbuhan
semua jawaban yang berhubungan dengan
Rasio pertumbuhan mengukur
masalah posisi keuangan dan hasil-hasil
kemampuan perusahaan untuk
yang dicapai oleh perusahaan yang
mempertahankan posisi ekonomisnya
bersangkutan.
dalam pertumbuhan perekonomian dan
dalam industri atau pasar produk
Analisis Kinerja Keuangan
tempatnya beroperasi. Rasio
Dalam mengukur kinerja keuangan
pertumbuhan dapat dilihat dari tingkat
perusahaan, digunakan ukuran-ukuran
penjualan. Hal ini dipaparkan oleh
kinerja. Ukuran-ukuran kinerja
Ratnawati (2007) yang menyatakan
mencerminkan keputusan-keputusan
bahwa pertumbuhan perusahaan yang
strategis, operasi dan pembiayaan. Informasi
berkelanjutan adalah tingkat dimana
dari analisis kinerja keuangan diperlukan
penjualan perusahaan dapat tumbuh
untuk menilai perubahan potensial sumber
tergantung pada bagaimana dukungan
daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan
asset terhadap peningkatan penjualan
di masa depan dan untuk memprediksi
(Ratnawati, 2007). Perhitungan rasio
kapasitas produksi dari sumber daya yang
pertumbuhan adalah :
ada. Sedangkan laporan keuangan yang telah
dianalisis sangat diperlukan pemimpin
perusahaan atau manajemen untuk dijadikan Sumber : Weston & Copeland (2010)
sebagai alat pengambilan keputusan lebih
lanjut untuk masa yang akan datang.

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 49
ISSN 2460-8211
3. Ukuran penilaian pasar pajak, perusaahaan akan menjadi semakin
Ukuran penilaian mengukur kemampuan baik apabila menggunakan utang semakin
manajemen untuk mencapai nilai-nilai besar (Sartono, 2011) sejalan dengan itu
pasar yang melebihi pengeluaran kas dan Miller dalam Fahmi (2013) menjelaskan
mengukur status ekonomi perusahaan di bahwa dalam kondisi ada pajak penghasilan,
dalam pasar. Salah satu rasio penilaian perusahaan yang memiliki leverage akan
adalah price/earning ratio (p/e ratio). memiliki nilai lebih tinggi jika dibandingkan
Perhitungannya adalah : dengan perusahaan yang tidak memiliki
leverage. Karena kenaikan nilai perusahaan
terjadi ketika perusahaan membayarkan
Sumber : Saragih (2005), dan Weston & bunga atas utang, yang merupakan
Copeland (2010) pengurang pajak, oleh karena itu laba
operasi yang mengalir kepada investor
Hubungan Financial Leverage Dengan menjadi semakin besar. Jadi, dalam
Kinerja Keuangan penelitian ini asumsi yang digunakan adalah
Financial leverage menunjukan perusahaan akan menjadi semakin baik
proporsi penggunaan utang untuk apabila menggunakan utang yang semakin
membiayai investasinya. Perusahaan yang besar. Dengan nilai utang yang semakin
tidak mempunyai leverage berarti besar, nilai aktiva perusahaan akan
menggunakan modal sendiri. Dengan mengalami penigkatan sehingga dapat
financial leverage yang dimiliki suatu membiayai segala aktivitas bisnis dengan
perusahaan, maka dapat disimpulkan tujuan meningkatkan profitabilitas
hubungannya dengan nilai perusahaan perusahaan. Selain itu, dengan sumber dana
merupakan komponen yang terkait satu yang lebih besar, besar kemungkinan
sama lainnya. Nilai perusahaan dapat keuntungan meningkat namun akan diikuti
diketahui melalui kinerja keuangan juga dengan peningkatan resiko (Handayani,
perusahaan selama periode tertentu yang 2014)
dapat dilihat dari kemampuan perusahaan Rasio debt to equity ratio digunakan
memperoleh keuntungan dan tingkat untuk menbandingkan sumber modal yang
pengembalian utang terhadap ekuitas dan berasal dari utang (utang jangka panjang dan
aset. Nilai perusahaan ini dapat dilihat dari utang jangka pendek) dengan modal sendiri.
kinerja keuangan perusahaan yang diukur Menurut (Priharyanto, 2009) bahwa semakin
dari rasio-rasio keuangan. tinggi DER akan mempengaruhi besarnya
Menurut Sartono (2011) berbagai ROI yang dicapai perusahaan. Berbeda
rasio keuangan dapat dipergunakan untuk dengan pendapat sebelumnya,
mengukur risiko dalam hubungannya Aminatuzzahra (2010) menyatakan bahwa
dengan perusahaan yang menggunakan DER secara signifikan berpengaruh terhadap
leverage dalam struktur modalnya. Misalnya ROE, dimana semakin tinggi penggunaan
total debt asset ratio, dan debt to equity resiko (financial leverage) akan
ratio. Total debt asset ratio mengukur menghasilkan ROE yang tinggi pula. Karena
berapa besar aktiva perusahaan yang dengan bertambahnya modal, profitabilitas
dibiayai oleh kreditur. Semakin rendah rasio akan meningkat pula.
utang maka semakin baik perusahaan Financial leverage (yang diukur
tersebut, karena jika rendahnya rasio utang melalui DR dan DER) juga berpengaruh
menandakan hanya sebagian kecil aset terhadap tingkat pertumbuhan penjualan.
perusahaan uang dibiayai dengan utang. Sebab perusahaan yang berada dalam
Begitu juga sebaliknya, semakin besar rasio industri yang mempunyai laju pertumbuhan
ini berarti besar juga leverage perusahaan penjualan yang tinggi, harus menyediakan
(Sartono, 2011). Berbeda dalam kondisi ada modal yang cukup untuk membelanjai

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 50
ISSN 2460-8211
pengeluaran perusahaan. Perusahaan yang 2014). Berdasarkan pemaparan kajian teori
bertumbuh pesat cenderung lebih banyak diatas, adapun hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan hutang dari pada perusahaan adalah :
yang bertumbuh secara lambat. Bagi Ho : Tidak terdapat pengaruh positif dan
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan signifikan financial leverage terhadap
penjualan dan laba yang tinggi, kinerja keuangan.
kecenderungan menggunakan hutang Ha : Terdapat pengaruh positif dan
sebagai sumber dana eksternal lebih besar signifikan financial leverage terhadap
bila dibandingkan dengan perusahaan yang kinerja keuangan.
tingkat pertumbuhan penjualnnya rendah
(Sartono, 2011). METODE PENELITIAN
Telah disebutkan sebelumnya Adapun metode yang digunakan
bahawa terdapat hubungan positif antara penulis dalam penelitian ini adalah
financial leverage terhadap rasio metode deskriptif dan verifikatif.
profitabilitas dan pertumbuhan penjualan. Menurut Sugiyono (2013:54) pengertian
Hal ini berarti financial leverage juga metode deskriptif adalah suatu metode
memiliki pengaruh yang sama terhadap yang berusaha menyimpulkan,
market value perusahaan, dimana market menyajikan serta menganalisis data
value ratio merupakan salah satu indikator sehingga dapat memberi gambaran yang
untuk mengukur kinerja keuangan cukup jelas mengenai objek yang diteliti
perusahaan. Jika penggunaan utang dalam dan menarik kesimpulan berdasarkan
porsi yang tepat dapat meningkatkan penelitian yang dilakukan. Sedangkan
profitabilitas dan pertumbuhan penjualan metode verifikatif menurut Sugiyono
perusahaan, maka market value suatu (2013:7) adalah metode yang menguji
perusahaan pun akan meningkat. Hal ini suatu pengetahuan. Tujuan dari penelitian
dikarenakan laba per saham yang ikut verifikatif ini adalah dimana penulis
meningkat pula. Meningkatnya laba per melakukan pengujian hipotesis yang
lembar saham merupakan salah satu tujuan dianalisis dengan metode statistik secara
perusahaan. Dimana tujuan utama parsial dengan menggunakan uji t,
perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai selanjutnya nilai t hitung akan
perusahaan melalui peningkatan diperbandingkan dengan t tabel.
kemakmuran pemilik atau para pemegang Penelitian ini menggunakan data
saham (Wahidawati, 2002). Market value sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan
yang diukur melalui P/E ratio akan industri properti dan real eastate di
mencerminkan penilaian investor atas Indonesia tahun 2011-2015. Peneliti
keseluruhan ekuitas yang dimiliki (Wahyudi membatasi populasi yaitu perusahaan sektor
dan Paswetri, 2006). properti dan real estate yang telah go public
Oleh karena itu, hubungan antara dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
financial leverage dengan kinerja keuangan dimana anggota yang masuk dalam populasi
perusahaan memiliki hubungan yang positif. harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
Dimana DR dan DER membandingkan 1. Perusahaan yang tercatat di Bursa
sumber modal yang berasal dari hutang Efek Indonesia selama tahun
dengan modal sendiri. Dimana perusahaan pengamatan (2011-2015).
menggunakan hutang untuk menambah 2. Perusahaan yang mempublikasikan
modal perusahaan dnegan tujuan laporan keuangan selama tahun
meningkatkan keuntungan perusahaan. pengamatan (2011-2015), dan
Dengan modal yang besar maka 3. Perusahaan tidak mengalami
menimbulkan peluang untuk meningkatkan delisting selama tahun pengamatan
keuntungan yang besar pula (Handayani, (2011-2015).

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 51
ISSN 2460-8211
Dari kriteria yang dipaparkan, terdapat financial leverage di 39 perusahaan objek
39 perusahaan sektor industri properti penelitian relatif berbeda. Perbedaan ini
dan real estate yang memenuhi kriteria disebabkan tiap perusahaan memiliki
tersebut. kebijakan sendiri dalam menggunakan
hutang untuk membiayai kegiatan usahanya
HASIL DAN PEMBAHASAN (Fahmi, 2013). Selain itu, skala perusahaan
Analisis Deskriptif Financial Leverage yang berbeda-beda juga menjadi penyebab
Tabel 1 merupakan hasil analisis desktiptif terjadinya tingkat financial leverage yang
variabel financial leverage sesuai data yang relatif berbeda pada perusahan objek
diperoleh dari perusahaan. Tabel 1 penelitian. Oleh karena itu, hal yang wajar
menunjukkan bahwa financial leverage jika tingkat financial leverage di 39
memiliki nilai mean sebesar 62,37%. Jika perusahaan obejek penelitian ini relatif
nilai ini dibandingkan dengan Tabel 2, berbeda.
tingkat financial leverage industri properti
dan real estate tahun 2011-2015, maka nilai Analisis Deskriptif Kinerja Keuangan
mean ini termasuk dalam tingkatan yang Tabel 3 merupakan hasil analisis
rendah. desktiptif variabel kinerja keuangan sesuai
data yang diperoleh dari perusahaan. Tabel 3
Tabel 1. Financial Leverage menunjukkan bahwa kinerja keuangan
N Min Max Mean Std. memiliki nilai mean sebesar 21,39%. Jika
Deviation
Financial Leverage 156 6,98 179,44 62,37 32,935 nilai ini dibandingkan dengan Tabel 4,
Valid N 156 tingkat kinerja keuangan industri properti
Sumber: Olah Data SPSS (2017) dan real estate tahun 2011-2015, maka nilai
mean ini termasuk dalam tingkatan yang
Tabel 2. Tingkat Financial Leverage
Industri Properti dan Real Estate 2011-2015 rendah.
Rasio (%) Tingkat Financial Leverage
6,98-41,46 Sangat rendah Tabel 3 Kinerja Keuangan
41,47-75,95 Rendah N Min Max Mean Std. Dev
75,96-110,44 Sedang Kinerja
156 2,17 75,24 21,3937 12,6392
Keuangan
110,45-144,93 Tinggi
Valid N 156
144,94-179,44 Sangat tinggi Sumber: Olah Data SPSS (2017)
Sumber: Olah Data Penulis (2017)

Tabel 4. Tingkat Kinerja Keuangan


Dimana tingkatan financial leverage Industri Properti dan Real Estate 2011-2015
pada Tabel 2 dibuat berdasarkan rentang Rasio (%) Tingkat Kinerja Keuangan
nilai terendah hingga tertinggi dari financial 2,17-16,77 Sangat rendah
leverage perusahaan properti dan real estate 16,78-31,38 Rendah
yang listing di BEI tahun 2011-2015 lalu 31,39-45,99 Sedang
46-60,6 Tinggi
dikelompokkan menjadi 5 tingkatan yang
60,61-75,24 Sangat tinggi
berbeda. Selain itu, Tabel 1 menunjukkan Sumber: Olah Data Penulis (2017)
financial leverage memiliki rentang nilai
minimum dan maksimum yang sangat jauh Tingkatan kinerja keuangan pada
yaitu 172,46%. Ada perusahaan yang nilai Tabel 4 dibuat berdasarkan rentang nilai
financial leverage nya sangat kecil, dan ada terendah hingga tertinggi dari kinerja
juga perusahaan yang nilai financial keuangan perusahaan properti dan real
leverage nya sangat besar. Sejalan dengan estate yang listing di BEI tahun 2011-2015
hasil nilai minimum dan nilai maksimum lalu dikelompokkan menjadi 5 tingkatan
yang memiliki rentang yang jauh, standar yang berbeda.
deviasi pun berada di atas 20% yaitu sebesar
52,93 . Hal ini menandakan bahwa nilai

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 52
ISSN 2460-8211
Dari hasil pengamatan juga terlihat kedua variabel tersebut. Hasil analisis
bahwa kinerja keuangan memiliki nilai korelasi dari variabel inovasi dan kinerja
minimum 2,17% dan nilai maximum yang bisnis dapat dilihat pada Tabel 5.
jauh diatas nilai minimum yaitu sebesar
75,24%. Hal ini menunjukkan bahwa Tabel 5 Hasil Analisi Korelasi
rentang nilai kinerja keuangan dalam 39 Financial Kinerja
Leverage Keuangan
perusahaan yang dijadikan objek penelitian
Pearson
memiliki rentang yang sangat jauh. Sejalan 1 ,129
Financial Correlation
dengan hasil nilai minimum dan nilai Leverage Sig. (2-tailed) ,109
maksimum yang memiliki rentang yang N 156 156
jauh, standar deviasi pun berada di atas 20% Pearson
,129 1
yaitu sebesar 59,08% . Hal ini menandakan Kinerja Correlation
Keuangan Sig. (2-tailed) ,109
bahwa nilai kinerja keuangan di 39
N 156 156
perusahaan objek penelitian relatif berbeda. Sumber: Olah Data SPSS (2017)
Perbedaan ini disebabkan tiap perusahaan
memiliki kemampuan dan strategi yang Berdasarkan Tabel 5, dapat diihat
berbeda dalam mencapai tujuan usahanya bahwa nilai korelasi antara financial
(Riyanto, 2008). Selain itu, hal ini leverage dengan kinerja keuangan adalah
dikarenakan perusahaan yang dijadikan sebesar 0.129. Angka ini terdapat pada
dalam objek penelitian memiliki besar interval 0.00-0.199 yang berarti financial
ekuitas atau aktiva yang berbeda-beda tidak leverage dengan kinerja keuangan memiliki
dalam golongan atau skala yang sama. hubungan positif yang rendah. Nilai korelasi
Perusahaan dengan skala besar tentu akan pearson pada tabel diatas menunjukkan nilai
menghasilkan laba yang besar pula, positif, maka hubungan antara financial
sementara perusahaan kecil dengan modal leverage dengan kinerja bisnis adalah
kecil maka laba yang dihasilkan relatif kecil searah, yang berarti jika financial leverage
(Piper dan Weinhold dalam Dewi, 2004). meningkat maka akan diikuti oleh
Dalam penelitain ini peneliti peningkatan kinerja keuangan.
menggolongkan perusahaan ini kedalam satu
sektor industri yang sama yaitu sektor Hasil Analisis Regresi Linear
properti dan real estate, artinya perusahaan Analisis regresi linear digunakan
dalam penelitian ini memiliki kriteria yang untuk memprediksi bagaimana perubahan
sama, yaitu sama-sama dalam hal kebutuhan nilai kinerja keuangan jika nilai financial
akan pendanaan perusahaan, dimana industri leverage pada perusahaan properti dan real
properti dan real estate termasuk dalam estate. Untuk memperoleh persamaan
golongan industri padat modal sementara itu regresi dari penelitian mengenai pengaruh
jika dilihat berdasarkan kalsifikiasi industri financial leverage terhadap kinerja
yang ditetapkan oleh BEI yang disebut keuangan, dapat dilihat pada Tabel 6.
JASICA (Jakarta Stock Exchange
Industrial Clasification), industri properti Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Linear
dan real estate termasuk dalam sektor jasa. Unstandardized Standardized t Sig.
Oleh karena itu, jika dilihat dari beberapa Coefficients Coefficients
Model
B Std. Beta
pernyataan di atas, hal yang wajar jika Error
tingkat kinerja keuangan di 39 perusahaan (Constant) 20,874 2,193 9,516 ,000
obejek penelitian ini relatif berbeda. 1 Financial
,008 ,031 ,022 ,268 ,789
Leverage
Sumber: Olah Data SPSS (2017)
Hasil Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk Y= 20,874 + 0,008 X
mengetahui besarnya hubungan diantara

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 53
ISSN 2460-8211
Berdasarkan hasil persamaan regresi Pengaruh Financial Leverage Terhadap
sederhana, nilai a dan b diinterprestasikan Kinerja Keuangan
sebagai berikut : Berdasarkan hasil uji hipotesis
1. Nilai konstanta (a) sebesar 20,874 terhadap 156 data observasi menggunakan
mempunyai arti bahwa jika Financial metode analis uji t, diperoleh hasil yang
leverage (X) terhadap pertumbuhan laba menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
sama dengan nol (x=0) atau konstan, positif tetapi tidak signifikan antara
maka nilai kinerja keuangan (Y) adalah financial leverage terhadap kinerja
sebesar 20,874. keuangan perusahaan properti dan real
2. Nilai koefisien regresi financial leverage estate yang terdaftar di BEI tahun 2011-
(b) sebesar 0,008 dan bertanda positif 2015. Hal ini sejalan dengan hasil uji
berarti financial leverage (X) mempunyai determinasi/R2 yang menunjukan nilai data
pengaruh positif terhadap kinerja koefisien determinasi (R Square/R2) adalah
keuangan (Y), dimana jika financial sebesar 0,017. Hal ini menandakan bahwa
leverage mengalami kenaikan sebesar hanya sebesar 0,017 atau 1,7% perubahan
satu satuan, maka kinerja keuangan nilai kinerja keuangan dapat dijelaskan oleh
mengalami kenaikan sebesar 0,008 variabel financial leverage. Sedangkan
satuan. Dapat diambil kesimpulan, bahwa sisanya sebesar 98,3% dipengaruhi oleh
jika financial leverage suatu perusahaan faktor lain yang tidak diteliti dalam
naik, maka kinerja perusahaan pun ikut penelitian ini. Rendahnya nilai R square
meningkat. (1,7%) menunjukkan bahwa variabel
financial laverage memiliki pengaruh yang
Hasil Koefisien Determinasi sangat rendah terhadap kinerja keuangan.
Koefisien determinasi digunakan Selain itu, pengujian hipotesis financial
untuk melihat kontribusi pengaruh yang leverage terhadap kinerja keuangan
diberikan variabel financial leverage menghasilkan perhitungan t-hitung (1,610) <
(independen) terhadap variabel kinerja t-tabel (1,65481) atau P-Value 0,109 dengan
keuangan (dependen). Tabel 7 nilai koefisien regresi kinerja keuangan
memperlihatkan hasi uji regresi linier sebesar 0,008. Hal ini semakin
sederhana antar variabel. membuktikan bahwa financial leverage
tidak berpengaruh signifikan terhadap
Tabel 7. Koefisien Determinasi kinerja keuangan. Hasil ini memang berbeda
R Adjusted R Std. Error of dengan beberapa penelitian sebelumnya
Model R
Square Square the Estimate yang dilakukan oleh Handayani, dkk.
1 0,129 0,017 0,010 13,53308
Sumber: Olah data SPSS (2017)
(2014), Zeitun dan Tian (2007), serta
Enekwe, dkk (2014) yang mengatakan
Berdasarkan tabel di atas, nilai data bahwa terdapat pengaruh positif dan
koefisien determinasi (R Square/R2) adalah signifikan antara financial leverage terhadap
sebesar 0,017. Hal ini menandakan bahwa kinerja keuangan. Ternyata terdapat
sebesar 0,017 atau 1,7% perubahan nilai perbedaan antara penelitian yang dilakukan
kinerja keuangan dapat dijelaskan oleh sebelumnya dengan penelitian ini. Penelitian
variabel financial leverage. Sedangkan sebelumnya hanya menggunakan rasio
sisanya sebesar 98,3% dipengaruhi oleh profitabilitas sebagai indikator untuk
faktor lain yang tidak diteliti dalam mengukur kinerja keuangan, sementara pada
penelitian ini. Rendahnya nilai R square penelitian ini digunakan tiga rasio keuangan
(1,7%) menunjukkan bahwa variabel yang dijadikan indikator untuk mengukur
financial laverage memiliki pengaruh yang kinerja keuangan yaitu rasio profitabilitas,
sangat rendah terhadap kinerja keuangan. rasio pertumbuhan, dan penilain pasar.
Alasan penulis menambahkan rasio

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 54
ISSN 2460-8211
pertumbuhan dan rasio ukuran penilaian BEI selama tahun 2011-2015
adalah karena kinerja keuangan perusahaan menunjukan tingkat kinerja yang rendah.
tidak dapat diukur dari rasio profitabilitas Hal ini dapat dilihat dari tiga dimensi
saja (Hanafi, 2013) sejalan dengan itu yang dijadikan indikator penentu kinerja
Weston dan Copeland (2010) memaparkan keuangan yang menggambarkan kinerja
bahwa kinerja keuangan diukur dari tiga keuangan perusahaan dari sudat pandang
rasio yaitu rasio profitabilitas, rasio yang berbeda-beda. Secara keseluruhan
pertumbuhan dan rasio ukuran penilaian kinerja keuangan perusahaan propeti dan
pasar. real estate mengalami trend yang
Pada dasarnya bahwa keuntungan berubah-ubah setiap tahunnya.
perusahaan menggunakan financial leverage 3. Pengujian hipotesis financial leverage
bergantung pada tingkat pajak yang berlaku, terhadap kinerja keuangan menghasilkan
baik pajak untuk perusahaan maupun pajak perhitungan t-hitung (1,610) < t-tabel
untuk para investor, oleh karenanya menjadi (1,65481) atau P-Value 0,109 dengan
sangat sulit untuk ditentukan (Piper dan nilai koefisien regresi kinerja keuangan
Weinhold dalam Dewi, 2004). Maka dari sebesar 0,008. Oleh karena itu, dapat
itu, financial leverage akan mempengaruhi ditarik kesimpulan bahwa financial
kinerja perusahaan yang memiliki kaitannya leverage berpengaruh positif dan tidak
dengan pengurangan pajak. Seperti return signifikan terhadap kinerja keuangan
on equity (ROE), dimana ROE didapatkan perusahaan properti dan real estate yang
dari hasil pembagian antara laba bersih terdaftar di BEI selama tahun 2011-
dengan total ekuitas. Laba bersih disini 2015.
berarti total seluruh pendapatan perusahaan
yang telah dikurangi oleh bunga dan pajak. Saran
Beban tetap dari penggunaan financial Penelitan lebih lanjut untuk menganalisis
leverage akan mengurangi pajak pengaruh financial leverage terhadap kinerja
perusahaan, sehingga meningkatkan keuangan sebaiknya dilakukan penelitian
penghasilan laba. Itulah sebabnya, financial secara parsial antara indikator variabel
leverage memiliki pengaruh terhadap ROE. financial leverage terhadap indikator kinerja
Oleh karena itu, dapat disimpulkan keuangan. Sehingga dapat terlihat pengaruh
bahwa hasil penelitian ini menunjukkan yang lebih jelas antar setiap dimensinya.
bahwa financial leverage memiliki pengaruh
positif tetapi tidak signifikan terhadap DAFTAR PUSTAKA
kinerja keuangan perusahaan properti dan Bappenas.go.id. (2016, 16 Agustus 2016).
real estate yang terdaftar di BEI selama Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 5,3%
tahun 2011-2015. serta Pengurangan TPT 5,3 – 5,6% dan
Tingkat Kemiskinan 9,5 – 10,5% pada
KESIMPULAN DAN SARAN 2017. Siaran Pers. Retrieved 28
Kesimpulan Februari, 2017, from
1. Tingkat financial leverage perusahaan http://www.bappenas.go.id/id/berita-
properti dan real estate yang terdaftar di dan-siaran-pers/siaran-persmencapai-
BEI selama tahun 2011-2015 ada pada pertumbuhan-ekonomi-53-serta-
tingkatan yang rendah. Selain itu pengurangan-tpt-53-56-dan-tingkat-
keadaan financial leverage persuahaan kemiskinan-95-105-pada-2017/
properti dan real estate dengan trend Dewi, I. J. (2004). Aksi teori Dalam Praktik
yang relatif menurun selama 5 tahun Manajeman Keuangan. Yogyakarta:
pengamatan. Asmara Books.
2. Tingkat kinerja keuangan perusahaan Enekwe, C. I., Ikechukwu, A. C., &
properti dan real estate yang terdaftar di Nnagbogu, E. K. (2014). The Effect of

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 55
ISSN 2460-8211
Financial Leverage on Financial Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan:
Performance: Evidence of Quoted Teori dan Aplikasi. Edisi ke Empat.
Pharmaceutical Companies in Nigeria. Yogyakarta: BPFE
OSR Journal of Economics and Finance Sartono, A. (2010). Manajemen Keuangan
(IOSR-JEF)Volume 5, Issue 3. (Sep.- Teori dan Aplikasi. Edisi ke Empat,
Oct. 2014), PP 17-25. Cetakan ke Tujuh. Yogyakarta: BPFE.
Fahmi, I. (2013). Analisis Laporan SindoNews.com. (2016, Kamis, 17
Keuangan, Cetakan ketiga. Bandung: November 2016 − 20:33 WIB).
Alfabeta Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Gitman, J. L. (2006). Principles of Termasuk Tertinggi di Dunia. Ekonomi
Managerial Finance, eleven edition. Bisnis. Retrieved 28 Februari, 2017,
Massachusetts: Addison-Wesley from
Publishing Company. https://ekbis.sindonews.com/read/11562
Hanafi, M. (2013). Manajemen Keuangan. 11/33/sri-mulyani-pertumbuhan-
Edisi Pertama. ekonomi-indonesia-termasuk-tertinggi-
Handayani S. R., Ludjianto, S. E., & di-dunia-1479389615
Hidaya, R. R. (2014). Pengaruh Srimindarti, C. (2006). Balanced Scorecard
Analisis Leverage Terhadap Kinerja Sebagai Alternatif untuk Mengukur
Keuangan Perushaaan. (Studi pada Kinerja. Semarang: STIE Stikubank.
Perushaan Properti dan Real estate Sudana, I. M. (2011). Manajemen keuangan
yang Listing di BEI tahun 2010-2012. perusahaan (Teori dan Praktek).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) 8 Surabaya: Erlangga
(1):1-8. Syamsuddin, L. (2011). Manajemen
Kompas.com. (2016, 22 November 2016). Keungan Perusahaan. Jakarta : PT
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2017 Rajagrafindo Persada.
Sebesar 5 - 5,4 Persen. EKONOMI. Weston, J. F., & Copeland, T. E. (2010).
Retrieved 28 Februari 2017, 2017, from Manajemen Keuangan Jilid I.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/ Terjemahan oleh Jaka Wasana. Jakarta:
2016/11/22/205638926/bi.prediksi.pertu Binarupa
mbuhan.ekonomi.2017.sebesar.5.- Zeitun, R., & Tian, G. G. (2007). Capital
.5.4.persen Structure and Corporate Performance:
Priharyanto, B. (2009). Analisis Pengaruh evidence from Jordan. Australasian
Current Ratio, Inventory Turnover, Debt Accounting , Business and Finance
to Equity Ratio dan Size Terhadap Journal, 1(4), PP 40-61.
Profitabilitas. Tesis.Program Pasca
Sarjana. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Ratnawati, T. (2007). Pengaruh Langsung
dan Tidak Langsung Faktor Ekstern,
Kesempatan Investasi dan Pertumbuhan
Assets Terhadap Keputusan Pendanaan
Perusahaan yang Terdaftar Pada Bursa
Efek Jakarta (Studi pada Industri
Manufaktur Masa Sebelum Krisis dan
Saat Krisis). Vol. 9, No.2 (2007). The
Institute of Research & Community
Outreach-Petra Christian University.

Jurnal Riset Bisnis & Investasi


Vol. 3, No. 3, Desember 2017 56
ISSN 2460-8211

View publication stats

You might also like