Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Good financial performance if the use of assets is balanced with the operational activities
of a company. Financial performance can be measured by analyzing and evaluating financial
statements of the company’s past performance which are often used as a basis for predicting the
company’s financial position and performance in the future.
This study uses qualitative data types and secondary research data sources using the
Indonesia Stock Exchange (IDX) website for 2016-2020 and the Indonesia Capital Market
Directory (ICMD) in the same year. The population of this research is 55 companies. The
sampling technique used purposive sampling and obtained as many as 55 companies. The data
analysis technique used descriptive statistical analysis, classical assumption test, multiple linear
regression analysis, and hypothesis testing.
The results of the study indicate that liquidity has a significant positive effect on the
financial performance of a company in achieving its capabilities. Debt to Equity Ratio has a
significant positive effect on financial performance in increasing dividend payments. Long Term
Deb to Equity Ratio has a significant positive effect on financial performance in increasing
dividends.
Keywords: Liquidity, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Financial
Performance
ABSTRAK
Kinerja keuangan yang baik jika dalam penggunaan aktiva seimbang dengan aktivitas
operasional sebuah perusahaan. Kinerja keuangan dapat diukur dengan menganalisa dan
mengevaluasi laporan keuangan dari kinerja perusahaan di masa lalu yang sering digunakan
sebagai dasar memprediksi posisi keuangan dan kinerja perusahaan di masa depan.
Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif dan sumber data penelitian sekunder
dengan menggunakan situs Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2020 dan Indonesia
Capital Market Directory (ICMD) pada tahun yang sama juga. Populasi penelitian ini adalah
55 perusahaan. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan
diperoleh sebanyak 55 perusahaan. Tehnik analisis data menggunakan analisis statistik
deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Likuiditas berpengaruh signifikan positif
terhadap kinerja keuangan sebuah perusahaan dalam mencapai kemampuannya. Debt to
Equity Ratio berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan dalam pembayaran
dividen yang meningkat. Long Term Deb to Equity Ratio berpengaruh signifikan positif
terhadap kinerja keuangan dalam meningkatkan dividen..
Kata Kunci : Likuiditas, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio,
Kinerja Keuangan
JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx
website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx
PENDAHULUAN
Kinerja keuangan merupakan salah satu cara untuk menentukan apakah tujuan
perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya sudah tercapai atau tidak. Kinerja keuangan
yang maksimal dapat diperoleh dengan memanfaatkan pengendalian keuangan suatu
perusahaan. Sektor industri ini mengalami pertumbuhan yang paling tajam dipicu oleh
menurunnya perilaku hidup sehat masyarakat Indonesia. Namun di salah satu perusahaan
farmasi di Indonesia yaitu PT Kimia Farma Tbk pada periode Januari hingga September
2020 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan laba bersih sebesar
11,07 persen. Hal ini terjadi bersamaan dengan pendapatan penjualan yang mengalami
peningkatan beban sebesar 2,47 persen, tekanan selisih kurs mata uang yang mencapai 476
juta menjadi 4,06 miliar, adanya penurunan aspek pendapatan lain- lain yang hanya mencapai
112,3 miliar, dan juga karena dampak dari pandemi, terutama pada aspek kinerja
keuangan (Republika.co.id, Jakarta).
Dari fenomena tersebut maka peneliti berusaha mencari beberapa research gap yang
dapat di gunakan sebagai acuan dan terdiri dari informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakainya dalam pengambilan keputusan ekonomi. , kemudian
peneliti memilih tiga variabel yaitu, likuiditas, debt to equity ratio, dan long term debt to
equity ratio berpengaruh atau tidak dengan kinerja keuangan. Penerbitan laporan kinerja
keuangan suatu perusahaan dapat diukur dan dilihat melalui laporan keuangan dengan
cara menganalisis laporan keuangan. Harahap (2011: 25) mengatakan bahwa kegiatan
analisis laporan keuangan merupakan salah satu media untuk mendapatkan informasi
yang lebih banyak, lebih baik, akurat dan dijadikan sebagai bahan dalam proses
pengambilan keputusan.
Menurut penelitian terdahulu terkait dengan kinerja keuangan ini, likuiditas
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (Armalinda, 2019), (Putri, 2015)
menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan. Menurut (Nelsi, 2014) Debt to
Equity Ratio (DER) dan Long Term to Debt Equity Ratio (LDER) berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini menggunakan rasio likuiditas, Debt to
Equity Ratio (DER) dan Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) sebagai variabel. Objek
penelitian dilakukan pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2016-2020.
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Sinyal (Signalling Theory)
Teori sinyal adalah suatu tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi
investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Sinyal ini berupa
informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan
pemilik.
Informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan hal yang penting, karena
pengaruhnya terhadap keputusan investasi pihak diluar perusahaan. Informasi tersebut penting
bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan,
catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun masa yang akan datang
bagi kelangsungan hidup perusahaan dan bagaimana efeknya pada perusahaan. Integritas
informasi laporan keuangan yang mencerminkan nilai perusahaan merupakan sinyal positif yang
dapat mempengaruhi opini investor dan kreditor atau pihak-pihak lain yang berkepentingan.
JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx
website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx
Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2012: 07) Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksud laporan keuangan
yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan saat ini adalah keadaan keuangan perusahaan
pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi).
Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan menggunakan metode
dan teknik analisis yang tepat untuk menghasilkan keputusan yang tepat. Kinerja keuangan suatu
perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders) seperti investor, kreditur,
analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri.
Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan salah satu alat yang paling popular dan banyak
digunakan. Meskipun perhitungan rasio hanyalah merupakan operasi aritmatika sederhana,
namun hasilnya memerlukan interpretasi yang tidak mudah. (Hery, 2018). Menurut (Harahap,
2016) rasio keuangan dibagi menjadi empat yaitu, rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas,
rentabilitas
Kinerja Keuangan
Beda, (2010:15) dalam bukunya mengemukakan “Kinerja adalah ukuran seberapa
efektif dan efesiennya seorang manajer atau perusahaan, seberapa baik manajer atau
perusahaan dalam mencapai tujuan yang memadai. Riyanto (2011:345) dalam bukunya
mengatakan “Kinerja adalah kemampuan perusahaan di bidang keuangan yang dapat
memberikan informasi tentang aliran dana baik datangnya dana maupun untuk apa dana
itu digunakan”.
Likuiditas
Menurut Harahap (2016:301), rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan
untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio – rasio ini dapat dihitung melalui
sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos – pos aktiva lancar dan utang lancar.
Likuiditas juga menjadi pengaruh apakah perusahaan dapat menyelesaikan kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimilikinya.
Penelitian terdahulu menurut (Puji Lestari, 2020) menunjukkan bahwa variabel likuiditas
berbengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Sedangkan hasil analisis menunjukkan
bahwa variabel likuiditas tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, hasil penelitian ini
didukung oleh (Puteri Qoniah Dayu, 2015) bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikansi
terhadap kinerja keuangan. Namun, pada penelitian menurut (Armalinda, 2019) menunjukkan
hasil bukti catatan dan beberapa hasil uji statistic regresi linear berganda menunjukkan bahwa
rasio likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan. Dari analisis tersebut,
maka hipotesis yang dapat dikembangkan :
H1 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
Berdasarkan analisis statistic deskriptif menunjukkan bahwa nilai mean DER dan
berpengaruh positif signifikan tehadap kinerja keuangan. Berdasarkan hasil pengujian uji t
maka ditarik kesimpulan bahwa DER berpengaruh negative dan signifikansi terhadap kinerja
keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER berpengaruh negative dan signifikan
terhadap struktur modal. Dari analisis tersebut, maka hipotesis yang dapat dikembangkan :
H2 : Debt to Equity Ratio berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
Menurut Kasmir (2010, hal.112) Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio
antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Hery (2016, hal.170) rasio utang
jangka panjang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya
proporsi utang jangka panjang terhadap modal.
Hasil penelitian menurut (Nelsi Anggraini, 2014) menunjukkan bahwa variabel Long
Term Debt to Equity Ratio berbengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.
Sedangkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel Long Term to Debt Equity Ratio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan kajian teori dan
kerangka pikir tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis.
H3:Long Term Debt to Equity Ratio berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2016-2020 yang berjumlah 55 perusahaan. Dalam pengambilan sampel ini dilakukan
dengan purposive sampling method agar mendapatkan sampel dari populasi yang representative
sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan yaitu ada tiga kriteria seperti ditabel berikut :
Tabel 1. Ringkasan Populasi dan Sampel Penelitian
3. Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang mengukur seberapa besar utang
jangka panjang didanai oleh modal. Indikator Kepemilikan Publik :
𝒉𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂 𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈
Long Term Debt to Equity Ratio = (Sujarweni, 2017)
𝒎𝒐𝒅𝒂𝒍 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎
4. Kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam suatu
periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan pada bidang tersebut.
Uji Multikolinearitas
Hasil menunjukan nilai tolerance X1 (Likuiditas) = 0,871, X2 (DER) = 0,870 dan X3
(LDER) = 0,999 > 0,10 dan nilai VIF untuk variabel X1(Likuiditas) = 1,148, X2 (DER) = 1,149
dan X3 (LDER) = 1,001 < 10. Hal ini menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas atau model
regresi tersebut lolos uji multikolinearitas.
Uji Autokorelasi
Hasil menunjukkan keadaan yang tidak signifikan 0,894 > 0,05 hal ini berarti tidak terjadi
autokorelasi (bebas autokorelasi).
Uji Heteroskedastisitas
Hasil menunjukkan p-value (sig) dari variabel X1 (Likuiditas) = 0,871, X2 (DER) = 0,870
dan X3 (LDER) = 0,992 > 0,05 (tidak ada yang signifikan) ini berati tidak terjadi
Heteroskedastisitas (lolos uji heteroskedastisitas).
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pengganggu /residu berdistribusi normal.
Residu berdistribusi normal bila p-value (signifikasi) > 0,05. Uji Normalitas menggunakan uji
kolmogorov smirnov. Besarnya p-value (signifikansi) = 0,112 > 0,05) (tidak signifikan). Hal ini
bahwa residual berdistribusi normal ( lolos uji normalitas).
JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx
website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx
SIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja keuangan pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2016-2020. Jumlah sampel yang digunakan 55 perusahaan Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa Likuiditas
berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Keuangan terbukti kebenarannya. Semakin tinggi
likuiditas maka akan semakin tinggi potensi kinerja keuangan. Debt to Equity Ratio berpengaruh
positif signifikan terhadap kinerja keuangan karena semakin tinggi Debt to Equity Ratio maka
akan semakin meningkatkan dividen kinerja keuangan. Long Term Debt to Equity Ratio
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan karena semakin tinggi Debt to Equity
Ratio maka akan semakin meningkatkan dividen kinerja keuangan.
JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx
website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx
REFERENSI
Abdurrahman, A. M. (2020). Alin Alinda, H. W. (n.d.). Analisis Komparasi Kinerja Keuangan
Perusahaan Sebelum dan Sesudah Penerapan Sak Konvergensi IFRS (Studi Kasus pada
Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI). 67-76.
Angreyani, A. D. (n.d.). Financial Performance and Effectiveness On Debt Management In State-
Owned Enterprise Pharmaceutical Sector Period 2004 - 2016. Jurnal Bisnis, Manajemen
dan Informatika, 193-204.
Anonim. (2019). Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi Fakultas Ekonomi. Unisri
Press. Surakarta
Basuki Toto Rahmanto, S. R. (2020). Diversitas Gender dan Kinerja Keuangan Sektor Farmasi. 7,
183-193.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: Alfabeta.
https://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompa
Jumirin Asyikin, V. S. (2011). Analisis perbandingan kinerja keuangan antara perusahaan farmasi
milik pemerintah dengan perusahaan farmasi milik swasta yang terdaftar di bursa efek
Indonesia. Jurnal Spread, 1, 36-48.
Lestari, P. (2020). Pengaruh likuiditas,der,firm size dan asset turnover terhadap kinerja keuangan.
Jurnal Neraca, 4, 1-10.
Lia Candrayani, Z. F. (n.d.). Pebandingan perusahaan farmasi milik bumn dan swasta periode
2016-2018. Jurnal Ilmiah Manajemen EMOR, 4, 204-218.
Munawir, S. 2012. Analisis Informasi Keuangan, Liberty, Yogyakarta.
Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah
Prasetya, V. (n.d.). Analisis kinerja keuangan perusahaan sebelum dan saat pandemi covid 19 pada
perusahaan farmasi yang tercatat di bursa efek Indonesia. 579-587.
Redaktur Wau, A. S. (2017).Analisis perbandingan economic value added (eva) dan return on
investment (roi) dalam menilai kinerja keuangan sub sektor farmasi yang terdaftar di bursa
efek Indonesia. 99-110.
Riesta Chahya Agustina, A. S. (2019).Pengaruh dar,der dan tata kelola perusahaan terhadap
kinerja keuangan perusahaan farmasi yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Jurnal
ekonomi dan manajemen, 3, 17-34.
Sanusi, Anwar. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat, 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alvabeta,2009.
Sujarweni V. Wiratna. Metode Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press,
2015
Yung Sen, L. S. (n.d.). Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Initial Public
Offering Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia. 1-8.
JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx
website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx