You are on page 1of 3
Morales Siboro 05031282328020 Senin, 13/11/2023 KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Merupakan kromatografi adsorpsi, fase stasioner: adsorben Fase mobil: petarut, biasanya untuk analisis kuaLitatif untuk memonitor pergerakan reaksi, mengidentifikasi senyawa yang terdapat di dalam campuran, dan menentukan kemurnian bahan, suatu pelarut atau campuran pelarut (dikenal sebagai fasa gerak) dialirkan ke atas melalui pelat berdasarkan gaya kapilaritas, Oleh karena analit yang berbeda mengalir menaiki petat KUT dengan Laju yang berbeda, maka terjadilah pemisahan komponen datam anatit tsb, Contoh pemisahan TLC 1. Pemisahan tinta hitam pada TLC 2. Kromatografi ekstrak daun hiyjau imisatnya bayam) 3. Kromatogram 10 minyak atsiri diwarnai dengan pereaksi vanillin Kromatografi Lapis Tipis (KL) -Plat bisa dari bermacam bahan, paling aman kaca (kaca bersifat inert/tidak bereaksi > kaca dicuci bersih supaya tidak mempengaruhi gerak Solut (zat yang dipisahkan), -Macam adsorben: Silika gel, Alumina > berperan sebagai fase diam -Faktor retensi (Rf) = Jarak tempuh komponenjarak tempuh eluen. Istitan dalam kromatografi Kromatografi Lapis Tipis = Thin Layer Chromatography Pengembangan = development = éeluasi = eiusi Eluen = petarut untuk pengembangan Eluat = pelarut yang mengandung anatit hasil perisahan dengan kromatagrafi Kromatogram = gambar hasii pemisahan Kromatograf = atat untuk kromatografi Rf = retardation factor = jarak migrasi anatit dan titik awal / jarak migrasi fase gerak setelah pengembangan RRf = 100 x Rf KUT merupakan Kromatografi cair 1. Fase diam: padat, fase gerak: cair 2 Kromatografi planar Macam-macam adsorben di pasaran: -Silika gel G, silika gel GF, silika gel H Alumina H, Alumina HF -Selulosa SILIKA GEL: SIOH, SIOZ ~Sifat polar - Silika gel G (mengandung pengikat gipsum CaSOU: 5-15% - Silika gel S (mengandung pengikat starch =pati - Silika gel GF2S4 (mengandung pengikat gipsum & indikator fluoresensi timah kadmium sulfida/mangan timah silikat aktif, yang berfluoresens! pada 254 nm ~ Silika gel H/silika gel N (tanpa mengandung pengikat) biasanya untuk kromatografi vakum - Silika gel F254 (tanpa pengikat, tp mengandung indikator floresensi) ~ Silika gel PF 254 & 366 (untuk pemisahan preparatif & mengandung indikator floresensi) Alumina AL203 ~ Kurang polar dibanding silika get ~ Almunina basa, netral, asam - Alumina G, FH, P Digunakan sebagai pendukung fase diam bukan sebagai adsorben. Contoh pemisahan beberapa Fenal dalam kondensat asap tembakau. Pertama fenol-fenol dipasangkan dengan diazotisasi dengan p-nitro aniline dan diekstrak dengan eter. Larutan eter dipisahkan dengan KLT yang ditapisi keselguhr yang diempregnasi dengan formamide pemisahan dikembangkan dengansolven benzene:cyctohexane dipropylene glycol (30:70:3). Pemisahan ini menggunakan sistem aistniousi cair-cair. 1. Adsorbs! senyawa pada adsorben/penjerap/fase diam 2 Kompetisi fase gerak & solut untuk berikatan dengan fase diam, dimana sotut tepas dari permukaan fase diam => desorbsi 3 Senyawa dielusi oleh eluen/pengembang/fase gerak Sampel: Sampel yang merupakan campuran senyawa yang akan dipisah ditarutkan datam zat petarut yang mudah menguap (kLoroform). Larutan sampet diteteskan pada plat dengan pipet mikro / syringe (S — 10 g dani Larutan 0,1%), pengeringan tetesan sampel sebaiknya dengan auiran gas N2 untuk mencegah oksidasi, Pengembangan Dilakukan dengan menceLlupkan dasar plat TLC yang telah ditetesi sampel daLam sistem pelarut untuk proses pengembangan. Berdasarkan jenis fase, pengembangan dibagi: Fase normal jika fase diam lebih polar dani fase gerak Fase terbalik: jika fase gerak lebih polar dari fase diam Contoh fase normal: KLT dengan fase diam Silika dan fase gerak petroleum eter Contoh fase terbalik: KLT dengan fase diam C18 dengan fase gerak metanol Metode Pengembangan pada KLT Berdasar arah pengembangan ~ Menaik - Menurun Berdasarkan Dimensi Pengembangan 1 dimensi >1tahap > Lebih dari 1tahap Pengembangan 2 dimensi Pemilihan pelarut berdasarkan Like dissolved like untuk sampel non polar digunakan sistem pelarut non polar Proses pengembangan: ada 3 cara Pengembangan 1 dimensi( berjalan searah dengan satu macam pelarut) Pengembangan 2 dimensi Sampel diteteskan dipojok Kanan bawah (20 x 20cm) 2m dari tepi kanan dan dan bawah, Setelah pengembangan 1 selesai plat dikeringkan (sebaiknya dengan aliran gas) Kembangkan dengan sistem pelarut kedua putar plat 900 Penggunaan KLT 1; Untuk penentuan jumlah komponen dalam campuran, Untuk penentuan identitas antara dua campuran, Untuk memonitor perkembangan reaksi, Untuk penentuan keefektifan pemurmian, Untuk penentuan kondisi yang sesual untuk pemisahan pada kromatagrafi kolom, Untuk memonitor kromatografi koLom

You might also like