Menimbang
Mengingat
WALIKOTA PANGKALPINANG
KEPUTUSAN WALIKOTA PANGKALPINANG
NOMOR : 28 /KEP/BAPPEDA/XII/2014
TENTANG
PENETAPAN LOKASI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
-
DI KOTA PANGKALPINANG.
WALIKOTA PANGKALPINANG,
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 98 Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, perlu
menetapkan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Keputusan Walikota Pangkalpinang;
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang
Darurat Nomor 4 Tahun 1956 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1956 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1091), Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1956 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1091) dan Undang-Undang Darurat Nomor 6
‘Tahun 1956 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 57,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1091) tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II Termasuk Kotapraja Dalam Lingkungan
Daerah Tingkat I Sumatera Selatan, sebagai Undang-Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1821);
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria (Llembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2013);
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4033);
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Usdang-Undang Nomor I Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara. Republik Indonesia Nomor 4355);10.
11.
12.
fer
14,
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4377);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4739);
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
(Lemberan Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5059); I
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);
‘Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor’82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran
‘Negara Republik Indonesia Nomor 5252);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 1, Tambahan
‘Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956);
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lenibaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Thdonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);Y
21. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
22, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 83, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4859);
23. Peraturan Daerah Kota Pangkalpinang Nomor 7 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Pangkalpinang
Nomor 07, Seri E Nomor 03);
24.Peraturan Daerah Kota Pangkalpinang Nomor 8 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Pangkalpinang Tahun 2007-2025 (Lembaran Daerah Kota Pangkalpinang
‘Tahun 2007 Nomor 08, Seri E Nomor 04);
25.Peraturan Daerah Kota Pangkalpinang Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Kota Pangkalpinang (Lembaran Daerah Kota
Pangkalpinang Tahun 2008 Nomor 02, Seri D Nomor 01);
26. Peraturan Daerah Kota Pangkalpinang Nomor 23 Tahun 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Pangkalpinang
(Lembaran Daerah Kota Pangkalpinang Tahun 2010 Nomor 6);
27.Peraturan Daerah Kota Pangkalpinang Nomor 1 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pangkalpinang Tahun 2011-203C
(Lembaran Daerah Kota Pangkalpinang Tahun 2012 Nomor 01);
28.Peraturan Daerah Kota Pangkalpinang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan ‘Jangka Menengah Daerah Kota Pangkalpinang
Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Kota Pangkalpinang Tahun 2014
Nomor 1);
29. Peraturan Daerah Kota Pangkalpinang Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Bangunan Gedung Kota Pangkalpinang (Lembaran Daerah Kota
Pangkalpinang Tahun 2014 Nomor 03);
|
|
|
| MEMUTUSKAN :
|
!
i Menetapkan
KESATU Menetapkan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh di Kota
Pangkalpinang sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan Walikota
ini,
KEDUA —:_Lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh di Kota Pangkalpinang
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU ditetapkan seluas kurang lebih
196,2 (seratus sembilan puluh enam koma dua) hektare, dengan batas-batas
kawasan tertuang dalam Peta Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh di Kota Pangkalpinang, sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
Keputusan Walikota ini.KETIGA
KEEMPAT
KELIMA.
KEENAM
Perumahan kumuh dan permukiman kumuh sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU merupakan kawasan yang telah mengalami penurunan
kualitas fungsi sebagai tempat hunian, tidak layak huni karena
ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, serta
kualitas bangunan, sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat,
sehingga memerlukan prioritas penanganan untuk mencegah tumbuh dan
berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru serta untuk
menjaga dan meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan pernukiman.
Sumber dana untuk pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh di Kota Pangkalpinang berasal
dari:
1. anggaran pendapatan dan belanja negara;
2. anggaran pendapatan dan belanja dacrah; dan/atau
3. sumber dana lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Dengan berlakunya Keputusan Walikota ini, maka Keputusan Walikota
Pangkalpinang Nomor 628/KEP/BAPPEDA/XII/2010 tentang Penetapan Lokasi
Kawasan Kumuh di Kota Pangkalpinang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Keputusan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Pangkalpinang
pada tanggal 22 Desember 2014
WALIKOTA/RANGKALPINANG,
} HD
soKETIGA
KEEMPAT
KELIMA.
KEENAM
Perumahan kumuh dan permukiman kumuh sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU merupakan kawasan yang telah mengalami penurunan
kualitas fungsi sebagai tempat hunian, tidak layak huni karena
ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, serta
kualitas bangunan, sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat,
sehingga memerlukan prioritas penanganan untuk mencegah tumbuh dan
berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru serta untuk
menjaga dan meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan pernwukiman.
Sumber dana untuk pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh di Kota Pangkalpinang berasal
dari:
1. anggaran pendapatan dan belanja negara;
2. anggaran pendapatan dan belanja dacrah; dan/atau
3. sumber dana lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Dengan berlakunya Keputusan Walikota ini, maka Keputusan Walikota
Pangkalpinang Nomor 628/KEP/BAPPEDA/XII/2010 tentang Penetapan Lokasi
Kawasan Kumuh di Kota Pangkalpinang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Keputusan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Pangkalpinang
pada tanggal 22 Desember 2014
WALIKOTA/RANGKALPINANG,
p se
Sy
I+/ keen \LAMPIRAN I KEPUTUSAN WALIKOTA PANGKALPINANG
NoMoR : #é /KEP/BAPPEDA/X11/2014
TANGGAL : 2? DESEMBER 2014
LOKASI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH.
DI KOTA PANGKALPINANG
WUAS PERUMAHAN KUMUH DAN |
LOKASI PERMUKIMAN KUMUH |
(HEKTARE) |
| KELURAHAN | Kecamatan | KELURAHAN KECAMATAN
b 4
| 1. Pasir Putin | Bukit Intan | 22,8 | |
1 38,4
[2 Semabung Lama _| Bukit intan 15,6 |
| 3. Batu Intan Girimaya 83 |
| 4. Pasar Padi Girimaya 18,6
eae cae ee |
. Semabung Baru 7,9
. Ketapang Pangkalbalam | 16,2
a 21,5
1? lontongPancur | Pangkalbalam 3,3 |
|8. Bintang Rangkui 6,0
- 50,8
| 9. Parit Lalang Rangkui | 44,8
| 10.Batin Tikal Tamansari 18
=
| 11. Gedung Nasional Tamansari 6,6
jn. Kejaksaan | Tamansari 24,5 66,9 |
13.Opas Indah | Tamansari 17,7 |
*4Rawa Bangun | Tamansari 16,3 |
|
|
Total | 196,2 196,2KABUPATEN BANGKA
Kecamaten Mondo Barat
KABUPATEN BANGKA TENGA‘
Kecamatan Pangkalanbaru