You are on page 1of 8

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 8, Nomor 2, Nopember 2017 ISSN 2085-7829

Peramalan Harga Minyak Mentah Dunia (Crude Oil) Menggunakan Metode Radial Basis
Function Neural Network (RBFNN)

Crude Oil Price Forecasting Using Radial Basis Function Neural Network Method (RBFNN)

Ayu Wulandari1, Sri Wahyuningsih2, dan Fidia Deny Tisna Amijaya3


1
Laboratorium Statistika Ekonomi dan Bisnis FMIPA Universitas Mulawarman
2,3
Jurusan Matematika FMIPA Universitas Mulawarman
1
E – mail: ayuwanda27@gmail.com

Abstract

Forecasting is a technique to estimate a value in the future with past data and current data. One of the forecasting
method that includes neural network is Radial Basis Function Neural Network (RBFNN). In this research, RBFNN
method is used to get the best model and to forecast world crude oil price (US$) data. World crude oil prices forecasting
is very important for many stakeholder, both from the government sector, business entities and investors so that all
activities can go according to plan. In the RBFNN method, the network input and the number of hidden layers is very
influential to get the best model from RBFNN and also the forecasting. To get the best model by using network input
determination by identifying the Partial Autocorrelation Function (PACF) lag, and to determine the number of hidden
layers by the K-Means cluster method. Results of the research showed that from the training data, the best model of
RBFNN is using 2 network inputs 𝑋𝑡−1 and 𝑋𝑡−2 and 3 hidden layers with Mean Absolute Percentage Error (MAPE)
accuracy level is 6,8150%. With the model, for the next period from June 2017 to December 2017 the world crude oil
price (US $) shows a downward trend.

Keywords : World crude oil price (US$), K-Means cluster, forecasting, radial basis function neural network.

Pendahuluan
Peramalan (forecasting) merupakan teknik Metode peramalan NN terus dikembangkan
untuk memperkirakan suatu nilai pada masa yang dari tahun 1940-an sampai 40 tahun seterusnya
akan datang dengan memperhatikan data masa lalu sekitar tahun 1988 dikembangkan fungsi radial
maupun data pada saat ini. Salah satu metode basis. Salah satu metode peramalan yang tergolong
prakiraan adalah metode kuantitatif, dimana dalam model NN adalah model Radial
metode kuantitatif merupakan metode yang BasisFunction Neural Network (RBFNN). Model
membutuhkan informasi pada masa lampau yang RBFNNterdiri dari jaringan lapisan masukan
dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik. (input), lapisan tersembunyi (hidden) dan lapisan
Metode perkiraan kuantitatif mendasarkan keluaran (output). Jaringan Radial Basis Function
perkiraannya pada metode statistika dan Neural Network (RBFNN) adalah salah satu
matematika. Terdapat dua jenis prakiraan pembelajaran yang biasa digunakan untuk
kuantitatif, yaitu model regresi dan model runtun penyelesaian masalah forecasting (Palit &
waktu (Aswi & Sukarna, 2006). Popavic, 2005).
Runtun waktu adalah himpunan observasi Menurut sejarah, minyak bumi telah
data terurut dalam waktu. Metode runtun waktu digunakan oleh manusia sejak zaman kuno Minyak
adalah metode peramalan dengan menggunakan bumi (petroleum) sering dijuluki sebagai emas
analisa pola hubungan antar variabel yang akan hitam, yaitu berupa cairan kental berwarna coklat
diperkirakan dengan variabel waktu. Peramalan gelap yang mudah terbakar. Biasanya minyak
suatu data runtun waktu perlu memperhatikan tipe bumi dapat ditemukan di lapisan atas dari beberapa
atau pola data. Secara umum terdapat empat area di dalam kerak bumi. Komponen minyak
macam pola data runtun waktu, yaitu horizontal, bumi terdiri dari campuran kompleks berbagai
trend, musiman, dan siklis (Hanke & Wichern hidrokarbon, sebagian besar berupa alkana yang
2005). bervariasi bentuknya, komposisi serta
Proses peramalan dapat dilakukan kemurniannya.
menggunakan banyak metode, antara lain metode OPEC (Organization of the Petroleum
pemulusan (smoothing), dekomposisi, regresi, dan Exporting Countries) adalah sebuah organisasi
ARIMABox Jenkins. Dalam perkembangan yang bertujuan menegosiasikan masalah-masalah
selanjutnya berkembang metode baru mengenai produksi, harga dan hak konsesi minyak
menggunakan sistem Jaringan Saraf Tiruan (JST) bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak. Di
atau Neural Network (NN). NN adalah sistem samping itu, OPEC juga mempublikasikan data
pemrosesan informasi yang memiliki karakteristik harga minyak mentah dunia mulai dari data harian,
mirip dengan jaringan saraf biologis. Model NN mingguan dan bulanan. Dapat kita ketahui bahwa
efektif digunakan untuk peramalan pada model harga minyak mentah dunia merupakan data
nonlinear (Fausett, 1994). runtun waktu, yaitu data yang disajikan dalam

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 161


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 8, Nomor 2, Nopember 2017 ISSN 2085-7829

kurun waktu tertentu. Sehingga, data harga minyak


mentah dapat diprediksi atau diramalkan agar 1 𝑛 𝑋𝑡 −𝑋𝑡
𝑀𝐴𝑃𝐸 = 𝑡=1 𝑋 𝑋100% (2)
dapat membantu mengetahui harga minyak di 𝑛 𝑡

waktu yang akan datang dan dapat diantisipasi dengan:


apabila akan ada kenaikan atau penurunan harga 𝑋𝑡 : Nilai deret waktu pada periode ke t
minyak mentah. 𝑋𝑡 : Nilai ramalan pada periode ke-t
(Makridakis, 1999)
Peramalan
Peramalan merupakan suatu teknik untuk K-Means cluster
memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan K-Means merupakan metode analisis
datang dengan memperhatikan data masa lalu kelompok yang mengarah pada pemartisian N
maupun data saat ini. Akan tetapi, tidaklah berarti objek pengamatan ke dalam K cluster di mana
bahwa setelah mempelajari teknik ini, dapat setiap objek pengamatan dimiliki oleh sebuah
meramal apa saja dengan tepat. kelompok dengan rata-rata terdekat.
Metode peramalan dapat dibagi dalam dua K-Means merupakan salah satu metode
kategori utama, yaitu metode kualitatif dan metode pengelompokkan data nonhierarki yang
kuantitatif. Metode kualitatif lebih banyak berusahamempartisis data yang ada kedalam
menuntut analisis yang didasarkan pada pemikiran bentuk dua atau lebih kelompok. Metode ini
intuitif, perkiraan logis dan informasi pengetahuan mempartisi data kedalam kelompok sehingga data
yang telah diperoleh peneliti sebelumnya. berkarakteristik sama dimasukkan kedalam
Peramalan seperti ini biasanya digunakan untuk kelompok yang lain. Pengelompokkan data dengan
ramalan jangka pendek, atau jika pengambil metode K-Means secara umum dilakukan dengan
keputusan lebih mempercayai intuisinya dari pada algoritma sebagai berikut:
rumus matematika. Satu ciri metode ini adalah 1. Menentukan jumlah K cluster.
faktor yang mempengaruhi ramalan dan cara 2. Mengalokasikan data kedalam kelompok
menilainya sangat bersifat pribadi dan sulit acak.
ditirukan oleh orang lain. Berbeda dengan metode 3. Menghitung pusat cluster (centroid) dari data
kualitatif, pada metode kuantitatif dibutuhkan yang ada dari masing-masing kelompok
informasi masa lalu yang dikuantitatifkan dalam dengan menggunakan rumus Euclidean yaitu:
bentuk numerik. Metode peramalan secara 𝐷(𝑋,𝐶) = (𝑋 − 𝐶)2 (3)
kuantitatif mendasarkan ramalannya pada metode di mana :
statistika dan matematika. Terdapat dua jenis X= data
model peramalan kuantitatif, yaitu model runtun C= nilai pusat cluster
waktu (time series) dan model regresi (regression) 4. Mengalokasikan masing-masing data ke
(Aswi & Sukarna, 2006). centroid terdekat.
5. Mengulangi ke langkah 3, apabila masih ada
Fungsi Autokorelasi Parsial data yang berpindah kelompok, atau apabila
Fungsi autokorelasi parsial adalah suatu ada perubahan nilai centroid diatas nilai
fungsi yang menunjukkan besarnya korelasi parsial ambang yang ditentukan, atau apabila
antara pengamatan pada waktu t (dinotasikan perubahan nilai pada fungsi objektif yang
dengan 𝑋𝑡 ) dengan pengamatan pada waktu-waktu digunakan msih diatas nilai ambang yang
yang sebelumnya (dinotasikan dengan ditentukan.
𝑋𝑡−1 , 𝑋𝑡−2 , … , 𝑋𝑡−𝑘 ). (Prasetyo, 2012)
Rumus autokorelasi parsial atau dinotasikan 𝜙𝑘𝑘
adalah Jaringan Syaraf Biologi
𝜙𝑘𝑘 = 𝑐𝑜𝑟𝑟(𝑋𝑡 , 𝑋𝑡−𝑘 |𝑋𝑡−1 , 𝑋𝑡−2 , … , 𝑋𝑡−𝑘+1 )(1) Otak manusia terdiri dari 10 miliar sel saraf
(Aswi & Sukarna, 2006). padat yang saling berhubungan yang disebut
neuron. Masing-masing terhubung dengan sekitar
Tingkat Kesalahan Peramalan 10.000 neuron lain, dengan 60 triliun sinapsis
Hasil peramalan dapat juga dikatakan (synapse) yang menghubungkannya. Dengan
sebagai hasil prediksi. Nilai prediksi di sini tidak menggunakan beberapa neuron secara bersamaan,
dapat dipisahkan dengan ketidakpastian karena otak dapat melakukan fungsinya jauh lebih cepat
bukan hasil yang sebenarnya sehingga pasti ada daripada komputer tercepat yang ada saat ini
kesalahan peramalan. Kesalahan peramalan dapat (Yeung et al, 1998).
diukur dengan Means Absolute Percentage Error Komponen-komponen utama dari sebuah
(MAPE). neuron dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu:
MAPE dihitung dengan mencari jumlah nilai a. Dendrit, bertugas menerima informasi.
error disetiap periode, kemudian membaginya b. Badan sel (soma), berfungsi sebagai pengolah
dengan nilai pengamatan hasil peramalan. MAPE informasi.
dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

162 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 8, Nomor 2, Nopember 2017 ISSN 2085-7829

c. Akson/axon (neurit), bertugas mengirim impuls- Model RBFNN menggunakan fungsi basis
impuls ke sel saraf lainnya. sebagai fungsi aktivasi untuk setiap neuron pada
Secara umum, cara kerja sebuah neuron lapisan tersembunyi. Beberapa fungsi radial basis
terhadap suatu informasi adalah berawal dari adalah sebagai berikut (Sutijo, 2008):
dendrit yang bertugas menerima informasi. 1. Fungsi Multikuadratik
Informasi ini dilewatkan melalui sinapsis yang 𝜙 𝑥 = (𝑥 2 + 𝜎 2 )1 2 (4)
pada perjalanan biologisnya terjadi proses 2. Fungsi Invers Multikuadratik
kimiawi, pada jaringan saraf tiruan proses ini 1
𝜙 𝑥 = 2 2 1 2 (5)
disebut pembentukan bobot. Informasi yang (𝑥 +𝜎 )

diterima diolah oleh soma. Untuk mengirim 3. Fungsi Gaussian


𝑥2
informasi ke sel lain, informasi dilewatkan melalui (− )
𝜙 𝑥 =𝑒 2𝜎 2 (6)
akson. Selanjutnya informasi akan melalui sinapsis dengan :
dan disampaikan ke soma lain oleh dendrite 𝑥 = 𝒙−𝝁
neuron tersebut.Berikut adalah Gambar jaringan di mana:
saraf secara biologi yang terdiri atas neuron, soma, 𝜎= jarak maksimum pada masing-masing cluster
akson dan dendrite (Fausett, 1994). x = jarak Euclidean
x = nilai vektor input
µ = nilai lapisan tersembunyi (pusat cluster)
Fungsi aktivasi yang biasa digunakan
dalam RBFNN adalah fungsi Gaussian.

Arsitektur RBFNN
Arsitektur RBFNN dapat dilihat pada Gambar
Gambar 1. Jaringan Saraf Biologi 2 berikut:
(Sumber: Fausett, 1994)

Neural Network (NN)


Menurut Zhang (2004), neural network (NN)
atau jaringan saraf tiruan (JST) adalah model
komputasi untuk pengolahan informasi. Jaringan
ini berkembang dengan pemodelan jaringan saraf
biologi, khususnya otak manusia. Neural network
adalah sistem pemrosesan informasi yang memiliki
karakteristik mirip jaringan saraf biologi. NN
dibentuk sebagai generalisasi model matematika
dari jaringan saraf biologi, dengan asumsi bahwa:
Gambar 2. Arsitektur RBFNN
a. Pemrosesan informasi terjadi pada banyak
elemen sederhana (neuron). (Sumber: Orr, 1996)
b. Sinyal dikirimkan di antara neuron-neuron Pada arsitektur Gambar 2 terdapat p komponen
melalui penghubung-penghubung. vektor input x buah fungsi basis sebagai fungsi
c. Penghubung antara neuron memiliki bobot yang aktivasi lapisantersembunyi dan satu buah output.
Output y yang dihasilkan dari model RBFNN
akan memperkuat atau memperlemah sinyal.
merupakan kombinasi linear dari bobot
d. Untuk menentukan output, setiap neuron
menggunakan fungsi aktivasi yang dikenakan { 𝑤𝑗 } dengan fungsi aktivasi 𝜙𝑗 (𝒙 ) dan model
pada jumlahan input yang diterima (Fausett, RBFNN dapat dibentuk algoritma sebagai berikut:
1994). 1. Menentukan banyak input jaringan.
2. Menentukan banyak lapisan tersembunyi.
Radial Basis Function Neural Network 3.Menghitung fungsi aktivasi jaringan Radial
(RBFNN) Basis Function dengan menggunakan fungsi
Model RBFNN terdiri dari 3 lapisan, yaitu aktivasi Gaussian, dengan menggunakan
lapisan input (input layer), lapisan tersembunyi Persamaan (5).
(hidden layer) dan lapisan output (output layer). 4. Menghitung nilai bobot dan bobot bias
Lapisan input menerima suatu vektor input x yang menggunakan metode least square.
kemudian dibawa ke lapisan tersembunyi yang 5. Menghitung nilai output keseluruhan jaringan
akan memproses data input secara nonlinear RBF yang dirumuskan sebagai berikut:
dengan fungsi aktivasi. Output dari lapisan 𝑋 = 𝑚 𝑗 =1 𝑤𝑗 𝜙𝑗 (𝒙) + 𝑤𝑏 (7)
tersembunyi selanjutnya diproses di lapisan output
secara linear (Wei, 2011). dengan:
𝑚 = banyak fungsi aktivasi lapisan tersembunyi

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 163


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 8, Nomor 2, Nopember 2017 ISSN 2085-7829

𝑤𝑗 = bobot output ke-j Menentukan Model Network (RBFNN)


𝑤𝑏 = bobot bias 1. Menentukan Input Jaringan
𝜙𝑗 (𝒙)= fungsi aktivasi neuron tersembunyi ke-j Untuk mengetahui banyaknya input jaringan
𝒙= 𝒙𝟏, 𝒙𝟐 , … , 𝒙𝒑 yang merupakan vektor input digunakan identifikasi lag PACF dengan
menggunakan data trainingdapat dilihat pada
(Orr, 1996) Gambar 3 Berikut ini:

Metode Kuadrat Terkecil (Least Square)


Desain RBFNN membentuk pemetaan
nonlinear dari variabel input ke lapisan
tersembunyi dan pemetaan linear dari lapisan
tersembunyi ke lapisan output. Oleh karena itu
model RBFNN melakukan optimasi hanya pada
lapisan output yang dapat dilakukan dengan
metode kuadrat terkecil (least square). Nilai bobot
dapat dicari dengan persamaan berikut:
𝒘 = (𝚽 𝑇 𝚽)−𝟏 𝚽 𝑇 𝑿 (8) Gambar 3. Identifikasi lag PACF data training
(Howlett & Jain, 2001) Berdasarkan identifikasi lag PACF pada
Gambar 3 dapat dilihat bahwa lag yang signifikan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga adalah lag 1 dan lag 2. Dengan demikian diperoleh
Minyak input𝑋𝑡−1 dan 𝑋𝑡−2 .
Stabilitas pasokan dan harga minyak dunia 2. Menentukan Banyak Lapisan Tersembunyi
sangat diperlukan dunia untuk mendorong Untuk menentukan banyaknya lapisan tersembunyi
perumbuhan ekonomi. Karena itu estimasi atau digunakan metode K-Means cluster agar dapat
peramalan harga minyak dunia sangat didambakan diketahui nilai setiap pusat dan jarak maksimum.
banyak pihak, baik dari sektor pemerintah, badan Dalam model RBFNN khususnya pada peramalan
usaha maupun investor agar semua kegiatan dapat banyaknya lapisan tersembunyi akan menentukan
berjalan sesuai rencana. akurasi pada hasil peramalan. Oleh karena itu,
Harga minyak dunia dipengaruhi oleh tiga faktor, untuk mendapatkan hasil peramalan yang baik
yaitu: digunakan metode trial and error dengan
1. Faktor pertama adalah faktor fundamental, yang menggunakan 2 sampai 10 cluster. Contoh nilai
terdiri atas permintaan minyak, pasokan pusat cluster dan jarak maksimum untuk 2 cluster
minyak, stok minyak, kapasitas produksi dapat dilihat pada Tabel 1.
cadangan dunia dan kemampuan kilang dunia.
Tabel 1. Nilai Pusat dan Jarak Maksimum 2 Cluster
2. Faktor kedua adalah faktor non fundamental,
Cluster 1 Cluster 2
yang terdiri dari geopolitik, kebijakan
pemerintah, cuaca, bencana alam, pemogokan, 𝑋𝑡−1 60,3714 104,9742
kerusakan instalasi ranai produksi, pelemahan 𝑋𝑡−2 60,5324 105,1086
nilai dollar dan spekulasi. Jarak Maksimum (𝜎) 46,4760 36,7560
3. Faktor ketiga adalah pengaruh dari kebijakan
pasokan OPEC. 3. Menghitung Nilai Aktivasi
(Fauzannisa, 2016) Perhitungan nilai fungsi aktivasi akan
digunakan untuk menentukan nilai bobot dengan
menggunakan Persamaan (6). berikut contoh
Hasil dan Pembahasan perhitungan fungsi aktivasi :
Data yang digunakan adalah data harga -Perhitungan Nilai Aktivasi 2 Cluster
minyak mentah dunia bulanan dari bulan Januari 𝑋 𝑡−1 −𝜇 1 2 + 𝑋 𝑡−2 −𝜇 1 2
2007 sampai bulan Mei 2017. (− )
2𝜎 2
𝜙(1,1) 𝑥 = 𝑒 1
Pada penelitian ini proporsi data training yang
digunakan adalah 90 % dari 125 data dengan 54,5600 −60,3714 2 + 50,7900 −60,5324 2

menggunakan data terurut, sehingga banyak data 𝜙 1,1 𝑥 = 𝑒 2((60,3714 )2 )

yang digunakan sebanyak 112 data dimulai dari −


54,5600 −60,3714 2 + 50,7900 −60,5324 2
data ke-1 sampai data ke-112 atau dari bulan 𝜙 1,1 𝑥 = 𝑒 4.320 ,0370

Januari 2007 sampai bulan April 2016 dan = 0,9706


proporsi data testing yang digunakan adalah 10 %
dari 125 data dengan menggunakan data terurut, Setelah dilakukan perhitungan nilai fungsi
sehingga banyak data yang digunakan sebanyak 13 aktivasi maka didapatkan matriks Gaussian (𝚽)
data yaitu dimulai dari data ke 113 sampai data ke dengan ordo 110x2.
125 atau dari bulan Mei 2016 sampai bulan Mei
2017.

164 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 8, Nomor 2, Nopember 2017 ISSN 2085-7829

4. Menghitung Nilai Bobot Dan Bobot Bias 37,8600 −60,3714 2 + 34,6500 −60,5324 2

Pada perhitungan nilai bobot menggunakan =𝑒 4.320 ,0370

matriks Gaussian yang didapat pada perhitungan = 0,7616


𝑋 𝑡−1 −𝜇 2 2 + 𝑋 𝑡−2 −𝜇 2 2
fungsi aktivasi, dan ditambahkan 1 kolom untuk −
2𝜎 2
bobot bias yang bernilai (1) menjadi: 𝜙2 𝒙 = 𝑒 2
37,8600 −104 ,9742 2 + 34,6500 −105 ,1086 2

0,9706 0,1309 1 =𝑒 2.702 ,0070
0,9910 0,1752 1 = 0,0300
0,9968 0,2379 1
0,9940 0,2876 1 Dengan menggunakan perhitungan yang
0,9866 0,3174 1 sama dihitung nilai output peramalan 13 periode
0,9607 0,3884 1 dari 2 cluster sampai 10 cluster.
0,9550 0,4086 1
0,9421 0,4312 1
𝚽 = 0,8814 0,5501 1
6. Menghitung Akurasi Peramalan
0,7639 0,7100 1 Perhitungan akurasi peramalan digunakan
⋮ ⋮ ⋮ untuk menentukan banyaknya lapisan tersembunyi
0,3158 0,9782 1 dalam model RBFNN dimana cluster yang
0,3352 0,9838 1 memiliki error peramalan terkecil akan digunakan
0,3672 0,9969 1
⋮ ⋮ ⋮ dalam model peramalan seluruh data. Perhitungan
0,6065 0,0118 1 akurasi peramalan menggunakan MAPE dapat
0,6788 0,0815 1 dilihat pada Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Hasil Perhitungan MAPE
𝜙1 1 𝜙2
Banyak Cluster MAPE (%)
Berikut perhitungan nilai bobot dan bobot
bias untuk 2 cluster dengan menggunakan metode 2 Cluster 7,4684
least square dengan mengikuti Persamaan (8). 3 Cluster 6,8150
Sehingga,
4 Cluster 20,9376
𝑇 −𝟏 𝑇
𝒘 = (𝚽 𝚽) 𝚽 𝑿𝒕 5 cluster 20,1619

−1 6 Cluster 24,7863
0,9706 0,1309 1
0,9706 0,9914 … 0,9940
… 0,9914 0,1752 1 7 Cluster 27,1738
0,1309 0,1752 0,2876 𝑥
⋮ ⋮ ⋮
1 1 … 1 8 Cluster 27,4737
= 0,9940 0,2876 1
0,9706 0,9914 … 0,9940 58,5900
9 Cluster 27,1192
0,1309 0,1752 … 0,2876 ⋮
1 1 … 1 37,8600 10 Cluster 24,5555
−12,5968 𝑤1
𝒘 = 58,3841 = 𝑤2 Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai MAPE
55,2095 𝑤𝑏 terkecil terletak pada 3 cluster dengan nilai
6,8150%. Oleh karena itu, dapat diambil
5. Menghitung Nilai Output kesimpulan bahwa banyaknya lapisan tersembunyi
Pada tahap ini nilai output yang akan didapat yang akan digunakan untuk peramalan pada model
merupakan nilai hasil peramalan menggunakan RBFNN seluruh data yaitu menggunakan 3 lapisan
Persamaan (7). Periode peramalan adalah tersembunyi.
sebanyak data testing yaitu 13 periode. Berikut
contoh perhitungan output peramalan untuk 2 Meramalkan Seluruh Data
cluster. 1. Menentukan Input Jaringan
Peramalan periode 1 menggunakan 2 data input Untuk mengetahui banyaknya input jaringan
yaitu 𝑋𝑡−1 = 37,8600 dan 𝑋𝑡−2 = 34,6500 digunakan identifikasi lag dengan hasil sebagai
dengan 2 lapisan tersembunyi dan nilai bobot berikut:
𝑤1 = −12,5968, 𝑤2 = 58,3840, dan 𝑤𝑏 =
55,2095.
2
𝑋𝑡 = 𝑤𝑗 𝜙𝑗 (𝒙) + 𝑤𝑏
𝑗 =1
= −12,5986 0,7616 + 58,384 0,0300 + 55,2095
= 47,3716

Dengan perhitungan 𝜙𝑗 (𝒙), j=1,2 sebagai berikut:

𝑋 𝑡−1 −𝜇 1 2 + 𝑋 𝑡−2 −𝜇 1 2

2𝜎 2
𝜙1 𝒙 = 𝑒 1

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 165


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 8, Nomor 2, Nopember 2017 ISSN 2085-7829

Gambar 4 Identifikasi lag PACF seluruh data Sehingga,


Berdasarkan identifikasi lag PACF pada
𝒘 = (𝚽 𝑇 𝚽)−𝟏 𝚽 𝑇 𝑿𝒕
Gambar 4 dapat dilihat bahwa lag yang signifikan
adalah lag 1 dan lag 2. Dengan demikian diperoleh 0,9411 0,8595 … 0,9723 0,9411 0,3789 0,0432 1 −1

2 input𝑋𝑡−1 dan 𝑋𝑡−2 0,3789 0,5133 … 0,3240 0,8595 0,5133 0,0662 1


𝑥
0,3789 0,0662 ⋯ 0,0350 ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
1 1 … 1 0,9723 0,3240 0,0350 1
2. Menentukan Banyak Lapisan Tersembunyi =
0,9411 0,8595 … 0,9723 58,5900
Banyaknya lapisan tersembunyi ini 0,3789 0,5133 … 0,3240 63,5500
0,3789 0,0662 ⋯ 0,0350 ⋮
menggunakan nilai MAPE terkecil pada percobaan 1 1 … 1 49,2000
data training adalah menggunakan 3 cluster.
−2,3996 𝑤1
Sehingga untuk menentukan banyaknya lapisan 9,8187 𝑤2
tersembunyi untuk seluruh data mengacu pada = = 𝑤
61,2966 3
46,3908 𝑤𝑏
hasil data training dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Nilai Pusat dan JarakMaksimum 3 Cluster 5. Menghitung Nilai Output Model RBFNN
Seluruh Data Berdasarkan penentuan input jaringan
Cluster 1 Cluster 2 Cluster 3 menggunakan lag PACF didapat 2 input yaitu 𝑋𝑡−1
𝑋𝑡−1 46,2808 75,2531 107,9020 dan 𝑋𝑡−2 dan 3 lapisan tersembunyi dan dapat
𝑋𝑡−2 46,5733 75,2042 107,7186
dibuat arsitektur RBFNN seperti Gambar 5:
JarakMaksimum
26,6710 22,9740 31,1220
(𝜎)

3. Menghitung Nilai Fungsi Aktivasi


Perhitungan nilai fungsi aktivasi akan
digunakan untuk menentukan nilai bobot dengan
menggunakan Persamaan (6). Berikut contoh
perhitungan fungsi aktivasi :

𝑋 −𝜇 2 + 𝑋 𝑡−2 −𝜇 1 2
(− 𝑡−1 1 2 )
2𝜎 1
𝜙(1,1) 𝒙 = 𝑒
Gambar 5. Arsitektur jaringan RBFNN data harga
(54,5600 −46,2808 )2 +(50,79−46,573 )2
(− ) minyak mentah dunia
𝜙(1,1) 𝒙 = 𝑒 1.422 ,6840
Selanjutnya, nilai output yang akan didapat
= 0,9411 merupakan nilai hasil peramalan, dan dengan
Setelah dilakukan perhitungan nilai fungsi menggunakan Persamaan (7) dan banyaknya
aktivasi maka didapatkan matriks Gaussian (𝚽) perhitungan periode peramalan yang diinginkan
dengan ordo 123x3 adalah 7 periode ke depan.
Peramalan periode 1 menggunakan 2 data
4. Menghitung Nilai Bobot Dan Bobot Bias input yaitu 𝑋𝑡−1 = 49,2000 dan 𝑋𝑡−2 = 51,3700
Pada perhitungan nilai bobot menggunakan dengan 3 lapisan tersembunyi dan nilai bobot
matriks Gaussian yang didapat pada perhitungan 𝑤1 = −2,3996, 𝑤2 = 9,8187, 𝑤3 = 61,2966 dan
fungsi aktivasi, dan ditambahkan 1 kolom untuk 𝑤𝑏 = 44,3906.
3
bobot bias yang bernilai (1). Berikut perhitungan 𝑋𝑡 = 𝑤𝑗 𝜙𝑗 (𝒙) + 𝑤𝑏
nilai bobot dan bobot bias untuk dengan 𝑗 =1
menggunakan Persamaan (8):
0,9411 0,3789 0,0432
= −2,3996 0,9780 + 9,8187 0,3069
1
0,8595 0,5133 0,0662 1 +61,296 0,0327 + 46,3908
0,7326 0,6762 0,1042 1 = 49,0666
0,6470 0,7877 0,1380 1 Dengan perhitungan 𝜙𝑗 (𝒙), j=1,2,3 sebagai
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ berikut:
0,0032 0,0965 0,9919 1 𝑋 𝑡−1 −𝜇 1 2 + 𝑋 𝑡−2 −𝜇 1 2
𝚽= −
2𝜎 2
0,0040 0,1141 0,9908 1 𝜙1 𝒙 = 𝑒 1
0,0057 0,1482 0,9989 1 49,2000 −46,2808 2 + 51,3700 −46,5733 2

⋮ ⋮ ⋮ ⋮ =𝑒 1.422 ,6840

0,9425 0,3881 0,0443 1 = 0,9780


0,9570 0,3532 0,0393 1 𝑋 𝑡−1 −𝜇 2 2 + 𝑋 𝑡−2 −𝜇 2 2

0,9723 0,3240 0,0350 1 2𝜎 2
𝜙2 𝒙 = 𝑒 2
49,2000 −75,2531 2 + 51,3700 −75,2042 2

=𝑒 1.055 ,6090

𝜙1 𝜙2 𝜙3 1 = 0,3069

166 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 8, Nomor 2, Nopember 2017 ISSN 2085-7829

𝑋 𝑡−1 −𝜇 3 2 + 𝑋 𝑡−2 −𝜇 3 2
− 3. Hasil peramalan minyak mentah dunia
2𝜎 2
𝜙3 𝒙 = 𝑒 3
dengan menggunakan metode RBFNN yang
49,2000 −107 ,9020 2 + 51,3700 −107 ,7186 2
− diperoleh selama 7 periode dari bulan Juni
=𝑒 1.937 ,1580
2017 sampai Desember 2017 menunjukkan
= 0,0327
Berikut hasil peramalan 7 periode yang disajikan kecenderungan menurun.
dalam Tabel 4 sebagai berikut:
.Daftar Pustaka
Tabel 4. Hasil Peramalan dari Bulan Juni 2017 – Aswi & Sukarna. (2006). .Analisis Deret Waktu
Desember 2017 Aplikasi dan Teori. Makassar :Andira
Periode Harga Minyak Mentah Publisher.
(US $) Fausett, L. (1994). Fundamentals of Neural
Juni 2017 49,0666
Networks (Architectures,
Juli 2017 48,4705
Algorithms, and Applications). Upper Saddle
Agustus 2017 48,2913
River, New Jersey: Prentice.
September 2017 48,1086
Oktober 2017 48,0253 Fauzannisa, R. A (2016). Peramalan Harga
November 2017 47,9651 Minyak Mentah Dunia Menggunakan Metode
Desember 2017 47,9329 RBFNN. Jurnal Gaussian: UNDIP. Vol. 5
No.1 PP 193-202
Dari Tabel 4 dapat dilihat nilai hasil Hanke, J. E. & Wichern, D. W. (2005). Business
peramalan harga minyak mentah dunia 7 periode Forecasting. 8th Edition. Upper Saddle
yaitu bulan Juni 2017 sebesar 49,0666 US$, bulan River, New Jersey: Prentice Hall.
Juli 2017 sebesar 48,4705 US$, bulan Agustus Howlett, R J. & Jain, L. (2001). Radial Basis
2017 sebesar 48,2913 US$, bulan September 2017 Function Networks 2. Heidelberg: Springer.
sebesar 48,1086 US$, bulan Oktober 2017 sebesar Makridakis. (1999). Metode Dan Aplikasi
48,0253 US$, bulan November sebesar 47,9651 Peramalan Edisi 2. Jakarta : Binarupa
US$ dan bulan Desember 47,9329 US$. Dapat Aksara
dilihat bahwa hasil peramalan menunjukkan Orr, M. J. L. (1996). Introduction to Radial Basis
kecendrungan menurun untuk harga minyak Function Neural Networks. Edinburgh:
mentah dunia dari bulan Juni 2017 sampai University of Edinburgh.
Desember 2017. Palit, A. K. & Popavic, D. (2005). Computational
Intelligence in Time Series Forecasting.
Kesimpulan Glasgow: Springer.
Dari hasil penelitian dapat diambil Prasetyo, Eko. 2012. Data Mining Konsep Dan
kesimpulan bahwa: Aplikasi Menggunakan MATLAB, Ed. 1.
1. Proses pembentukan model Radial Basis Yogyakarta: Andi Offset.
Function Neural Network (RBFNN) pada Sutijo, B. (2008). Jaringan Saraf Tiruan Fungsi
data runtun waktu harga minyak mentah Radial Basis untuk Pemodelan Data Runtun
dunia memiliki model terbaik dengan 2 input Waktu. Jurnal: UGM.
jaringan yaitu 𝑋𝑡−1 dan 𝑋𝑡−2 dan 3 lapisan Wei, W. W. S. (2006). Time Series Analysis
tersembunyi. Univariate and Multivariate Method (2nd ed).
2. Peramalan harga minyak mentah dunia New York: Pearson Education.
dengan menggunakan metode RBFNN yang Yeung, D. S., Cloete, I., Shi, D., & Wing W. Y.
memiliki tingkat akurasi paling baik adalah (1998). Sensitivity Analysis for Neural
menggunakan 2 input jaringan dan 3 lapisan Network. London: Springer.
tersembunyi dengan nilai MAPE sebesar Zhang, G. P. (2004). Neural Network in Bussines
6,8150 %. Forecasting. Hershy: Idea Group Publishing.

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 167


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 8, Nomor 2, Nopember 2017 ISSN 2085-7829

168 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

You might also like